BALAGHAH
“FASHAHAH”
OLEH :
RAHMATUL AZIZ
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
hidayah serta taufiq-Nya sehingga kita senatiasa dapat tetap istiqomah dalam
menjalankan perintah-perintah-Nya serta penulis dapat menyelesaikan karya ini.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan semoga tercurah kepada
kita selaku ummatnya. Amin.
Menafsirkan ayat-ayat Alquran yang sangat indah dan sangat sarat ilmu di
setiap katanya tidaklah mudah. Ditambah, Alquran merupakan mukjizat terindah
dan teragung yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman
hidup umat manusia. Hal itulah yang merupakan salah satu faktor pendorong
manusia untuk mengusai ilmu-ilmu yang dapat membawanya memahami,
mengeruk dan memaknai Alquran secara rinci.
Maka dari itulah, kami sebagai penulis akan membahas beberapa aspek
dalam ilmu balaghoh sebagai penunjang, umumnya bagi para pembaca khususnya
untuk penulis untuk mengenal dan memahami ilmu balaghoh agar selanjutnya dapat
membawa kita semua memahami, mengeruk dan memaknai Alquran secara rinci.
Semoga karya ini dapat dipahami oleh semua kalangan, khususnya bagi para
pembaca agar dapat menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan bagi para
pembaca, dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi karya ini agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis memohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan dan
kata-kata yang kurang berkenan dalam karya ini, selamat membaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut bahasa fashahah bermakna ‘jelas’ atau ‘terang’1, sedangkan menurut
istilah fashahah ada tiga macam yaitu kalimat fashahah, kalam fasih, dan
mutakallim fasih. Fashahah merupakan bagian dari balaghah, karena kedua nya
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ilmu bayan.
Didalam pembahasan makalah ini akan dipaparkan mengenai kalimat – kalimat
yang dikatakan fasih dengan tujuan agar mempermudah seseorang memahami suatu
teks atau ucapan khususnya dalam bahasa arab.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Fashahah
2. Macam – macam Fashahah
3. Syarat – syarat kalimat bisa dikatakan fasih
1 Mamat Zaenuddin & Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah, (Bandung:PT Refika
Aditama, 2007), hal.16
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa fashahah bermakna ‘jelas’ atau ‘terang’2, sedangkan menurut
istilah fashahah ada tiga macam yaitu kalimat fashahah, kalam fasih, dan
mutakallim fasih3.
2 Mamat Zaenuddin & Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah, (Bandung:PT Refika
Aditama, 2007), hal.16
3 Syaikh Musthofa Thamum & Muhammad Afandi Umar, Qowaid al-lughoh ‘arobiyah,
(semarang : Maktabah ‘ulumiah). Hal.102
B. Kalam Fasih
Kalam Fasih, artinya kalimat yang baik dan mudah diucapkan dan difahami.
Suatu kalam dinilai fasih jika selamat dari hal – hal berikut6 :
1. Susunan kalimatnya tidak tanafur yakni tidak tersusun dari kata – kata yang
berat atau sukar diucapkan.
Contoh :
ٌب َح ْرب قَ ْرب َ َوقَب ُْر َح ْرب ِب َم َكان – َولَي ِْس قُ ْر
ِ ب قَ ْر
(adapun kuburan musuh itu di tempat sunyi dan tiada kuburan lain dekat dengan
kuburan itu).
Susunan kalimat pada syi’ir diatas dianggap berat mengucapkannya, sebab
berkumpul beberapa kata yang hampir bersamaan hurufnya.
2. Susunan kalimatnya tidak dha’uf al-ta’lif, yaitu susunan kalimat yang lemah,
sebab menyalahi kaidah ilmu nahwu atau sharaf seperti :
ضرب زيدا غالمه seharusnya ضرب غالمه زيدا
5 Ibid
6 Loc. Cit, Syaikh Musthofa Thamum & Muhammad Afandi Umar. Hal.102 – 103
Kecuali : ضرب زيدغالمهatau ضرب غالمه زيد
Kaimat (jumlah) yang terakhir ini dibolehkan karena ada dhamir munfashil yang
kembali ke fa’il.
3. Adanya ta’qid lafzhi (kerancuan pada kata – kata) suatu kalimat termasuk
kategori ta’qid lafzhy apabila ungkapan kata – katanya tidak menunjukan tujuan
karena ada cacat dalam susunannya, seperti kata Farazdaq :
9 Mamat Zaenuddin & Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah, (Bandung:PT Refika
Aditama, 2007), hal.16
DAFTAR PUSTAKA
Bandung:Angkasa