Puja dan puji syukur senantiasa tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan sehingga akhirnya penyusun memiliki
kemudahan dan kesempatan dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dan tidak
lupa pula shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda besar kita Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam, yang darinya semoga syafaatnya selalu mengalir kepada kita kelak.
Makalah yang berjudul “Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah” ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah “’Ilm Al-Badi” dengan dosen pengampu beliau Mastur, S.Ag., M.Pd. Adapun
menyinggung mengenai tema pembahasan kali ini Ilmu badi‘ mengkaji tentang keindahan
bahasa yang terdapat pada aspek makna )(المحسنات المعنويةmuhassinat maknawiyah (keindahan
makna). Muhassinat Maknawiyah memiliki beberapa cabang diantaranya yakni Al-Muthabaqah
dan Al-Muqabalah. Al-Muthabaqah atau Thibad adalah berkumpulnya dua kata yang memiliki
arti berlawanan dalam suatu kalimat. Dan Al-Muqabalah ini memiliki persamaan dengan al-
muthabaqah yaitu adanya kata yang bertentangan dalam suatu kalimat. Akan tetapi perbedaannya
terletak pada posisi kata yang bertentangan tersebut. Kata yang bertentangan datang setelah kata
pertama secara berurutan. Kata yang bertentangan bisa lebih dari satu kata.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit kendala yang penyusun lalui. Dan penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang sudah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini berkat dorongan semangat dan bantuan yang diberikan sehingga
penyusun bisa menghadapi kendala-kendala dalam penyusunan makalah.
Penyusun menyadari dari makalah yang sudah sedemikian rupa disusun masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran selaku dari pembaca sendiri akan penyusun
terima guna menjadikan makalah ini menjadi lebih baik di massa yang akan datang. Dan
penyusun berharap makalah ini dapat berguna bagi kalangan akademis yang utamanya terkait
pembahasan ‘Ilm Al-Badi dalam muhassinat ma’nawiyah Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Cover .............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................4
A. AL-MUTHABAQAH ..........................................................................................................4
a. Pengertian Al-Muthabaqah ................................................................................................3
b. Pembagian Al-Muthabaqah ...............................................................................................3
c. Penyusunan Al-Muthabaqah .............................................................................................6
B. Al-MUQABALAH ..............................................................................................................9
a. Pengertian Al-Muqabalah .................................................................................................9
b. Pembagian Al-Muqabalah ...............................................................................................10
C. Penerapan Contoh dari Al-Muthabaqah dan Al -Muqabalah .....................................12
a. Contoh-contoh dari Al-Muthabaqah ................................................................................12
b. Contoh-contoh dari Al-Muqabalah ..................................................................................13
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................14
A. Kesimpulan ........................................................................................................................14
B. Saran ...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1 Al-Hasyimi, Ahmad .1960. Jawahir al-Balaghah . Indonesia : Dar al-Kutub al-Arabiyah. Hal 360
2 Abu Bakar Abdul Qahir bin Abdir Rahman bin Muhammad al-Jurjani. 1991. Asrar al-Balaghah.Cairo : Dar al-Madany,Cet.1,.
hal. 350.
3 Jarim, Ali. Musthafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah. Dar al-Ma`arif, tt., hal. 263 - 295
1
hakikat, majaz dan kinayah, sedangkan kelompok kedua meliputi tahsin makna dan
tahsin lafaz. Diantara tahsin makna adalah al-muthabaqah, al-muqabalah, mura`atun
nazdir, muzawajah, musyakalah, tauriyah dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan
tahsin lafaz meliputi al-jinas, al-saj`u, al-muwazanah, rad al-`ajzi `ala al-shadr dan
seterusnya.4 Mengingat banyaknya tema yang terkait dengan al-muhassinat tersebut,
maka dalam tulisan ini hanya difokuskan pada dua hal penting terkait muhassinat
maknawiyyah saja yaitu Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan pembagian dari Al-Muthabaqah
2. Untuk mengetahui dan memahami penyusunan dari Al-Muthabaqah
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan pembagian dari Al-Muqabalah
4. Untuk memahami contoh-contoh dari Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah
4Matsna. Moh.HS. 2016 . Kajian Semantik Arab Klasik dan Kontemporer. Jakarta: Prenadamedia Group. hal. 144, 156 dan 157.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. AL-MUTHABAQAH
a. Pengertian Al-Muthabaqah
Al-Muthabaqah atau thibaq merupakan salah satu dari variasi uslub dalam bahasa
Arab. Gejala ini muncul pada tataran kata dalam suatu jumlah. Dalam istilah ilmu Badi’
al-muthabaqah memiliki beberapa definisi menurut beberapa ahli yang pada prinsipnya
mengacu pada maksud yang sama, hanya saja redaksinya yang berbeda5 :
Menurut Atiq mengatakan bahwa6 :
ِ الشىء و ِض ِد ِه يف َكالٍَم أَو ب ي
ت ِش ْع ٍر ِ
َْ َ َ ْي َ َْه َي الَ ْم ُع ب
Mengumpulkan dua kata yang berlainan atau mengumpulkan sesuatu dengan lawannya
dalam perkataan atau baik syair.
Menurut Ali jarim dan Musthafa Amin mengatakan bahwa :
َّض ِاد ِ
َ ْي ِيف اْل َم ْع ََن َويُ َس َّمى ِِبلْ ُمطَابَ َقة َوِِبلْت
ِ ْ َْي ُم َقابَل
ِ َْْي لَْفظ
َ َْاَلْ َج ْم ُع ب
Berhimpunnya dua kata dalam suatu kalimat yang masing-masing kata tersebut saling
berlawanan dari segi maknanya.7
Pengertian at-muthabaqah atau at-thibaq secara etimologi yakni ialah
5 Siahaan, Hasnah. 2010. Skripsi ANALISIS ( اﻄاقAl-tibaq) PADA SURAT AL-BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI SASTRA ARAB MEDAN. Hal 24
6 Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah. Hal 76
7 Ali, Jarim. Musthafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah, Dar al-Ma`arif.tt Hal 403
3
1. Al-Muthabaqah Al-Ijabi
Menurut Atiq al-muthabaqah al-ijabi ialah :
مطابقة اإليجاب هي ماصرح فيها باظهر الضدين أو هي مالم يختلف فيه الضدان إيجابا و سلبا
“Muthabaqah Ijabi ialah Muthabaqah yang di dalammya jelas ditampakkan dua
kata yang berlawanan, atau muthabaqah yang dua kata berlawanan di dalamnya
berbeda positif dan negatif ”.9
Menurut Ali jarim dan Musthafa Amin al-muthabaqah al-ijabi ialah :
طباق اإليجاب وهو مالم يختلف فيه الضدان إيجاب وسلبا
“Tibaq ijabi yaitu tibaq kedua katanya yang berlawanan itu tidak berbeda positif
dan negatif ”.10
Menurut beberapa pendapat bahwasannya dapat dikatakan sebagai al-
muthabaqah al-ijabi apabila diantara kedua kata yang berlawanan tidak
mempunyai perbedaan dalam hal ijab (positif) dan salab (negatif)nya. 11 Jadi,
dapat disimpulkan bahwa al-muthabaqah al-ijabi merupakan berkumpulnya dua
kata yang berlawanan dalam satu kalimat yang didalamnya tidak berbeda positif
dan negatif atau dua kata yang bertentangan secara alami karena tidak ada kata
( huruf nafi atau nahi) dalam berkumpulnya dua kata yang berlawanan tersebut.12
Contoh al-muthabaqah al-ijabi
ود
ٌ َُوََْت َسبُ ُه ْم أَيْ َقاظًا َوُه ْم ُرق
Dan kamu mengira bahwa itu bangun, padahal mereka tidur.(Q.S Al-Kahfi :18)
8 Al-Hasyimi,Ahmad .1960. Jawahir al-Balaghah. Indonesia : Dar al-Kutub al-Arabiyah. Hal 367.
9 Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah. Hal 77
10 Jarim, ali dan Musthafa Amin. 2007. Al-Balaghatul Waadhihah. Jakarta: Maktabah Al-Raudhah. Hal 229
11 Sagala, Rumadani. 2016. BALAGHAH. Buku Pegangan FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
4
1. ﺭقوﺩdan ﺍيقاظا
2. Al-Muthabaqah Al-Salab
Menurut Atiq, al-muthabaqah al-salab ialah13 :
َّان اِ ْْيَ َاِب َو َس ْلبًا ِ الض َّدي ِن أَو ِهي ما اِختِلَف فِي ها
ِ الضد
َْ َ ْ َ َ ْ ْ
ِ ب ِهي ما ََل يصَّرح فِي ها إبلظْها ِر
َ َ ْ َ َ ْ َ َ ِ الس ْل
ِِ
َ ُمطَاب َقة
“Mutabaqah Salbi ialah mutabaqah yang di dalamnya tidak jelas ditampakkan dua
kata yang berlawanan, atau mutabaqah yang dua kata yang berlawanan di
dalamnya berbeda positif dan negatif "
Menurut Ali Jarim dan Al-Musthafa Amin al-muthabaqah al-salab ialah14 :
13 Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah. Hal 80
14 Jarim, ali dan Musthafa amin. 2007. Al-Balaghatul Waadhihah. Jakarta: Maktabah Al-Raudhah. Hal 229
15 Siahaan, Hasnah,. 2010. Skripsi ANALISIS ( اﻄاقAl-tibaq) PADA SURAT AL-BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
makna meniadakkan, sedangkan negatif adalah sebaliknya yaitu mengandung makna
nafi (meniadakkan).16
16Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal ILMIAH
AL-MU’ASHIRAH VOL.17.NO.01.2020. Januari. Hal 39
6
1. Terdiri dari Isim
Adapun maksud kata yang terdiri dari isim adalah susunan kata dalam kalimat
yang terdiri dari isim. Untuk lebih mempermudah pengertian di atas penulis akan
menjelaskan definisi isim.
Definisi isim menurut Ali Jarim dan Al-Muthafa Amin ialah
7
Adapun contoh al-muthabaqah yang terdiri dari fi’l yaitu:
Siahaan, Hasnah,. 2010. Skripsi ANALISIS ( اﻄاقAl-tibaq) PADA SURAT AL-BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA
18
8
س ِِبَارٍِج ِمْن َها ِ ُّ ِ ِ ِ ِِ ِ َُحيَ ْي نَاهُ و َج َع ْلنَا لَهُ ن
َ ورا ُيَْشي به يف النَّاس َك َم ْن َمثَلُهُ يف الظلُ َمات لَْي
ً َ ْ أ ََوَم ْن َكا َن َمْي تًا فَأ
ِ ِ ِ َِك ََٰﺬل
َ ك ُزيّ َن ل ْل َكاف ِر
ين َما َكانُوا يَ ْع َملُو َن َ
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan
kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di
tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada
dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah
Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. Al-An’am :122)
5. Terdiri dari Fi’il dan Isim
Adapun maksud kata yang terdiri dari fi’l dan isim adalah susunan kata dalam
kalimat yang terdiri dari fi’l dan isim.
Contoh al-muthabaqah yang terdiri dari fi’il dan isim
B. AL-MUQABALAH
a. Pengertian dari Al-Muqabalah
Kata المقابلة secara etimologi merupakan mashdar dari kata قابل. Wazan kata ini
adalah مفاعلة yang biasanya bermakn المشاركة. Dalam terminologi ilmu balaghah
muqabalah adalah:
ﺃﻥ يﺆتى ِبعنْي متوﺍفقْي ﺃﻭ ﺃكثر ﰒ يﺆتى ِبا يقابل ﺫلك على ﺍلترتيب
Muqabalah secara terminologi adalah mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih
kemudian mengemukakan perbandingannya dengan cara tertib.
19 Lbid hal 36
9
Berbeda dengan al-muthabaqah, dimana al-muqabalah diartikan sebagai
mendatangkan dua makna atau lebih dalam suatu kalimat, kemudian didatangkan pula
secara sistematis (tertib) dua makna lain atau lebih yang berlawanan dengan sebelumnya.
Contoh muqabalah yang berupa mendatangkan dua makna yang diikuti dengan dua makna
lawannya tersebut yaitu ucapan Khalid bin Safwan yang menggambarkan tentang
seseorang20 :
Misalnya, dalam contoh tersebut ada dua makna yang terdapat di awal kalimat
yaitu teman dan rahasia, kemudian di akhir kalimat didatangkan pula dua makna lain yang
berlawanan dengan dua makna sebelumnya secara berurutan yaitu musuh dan terang-
terangan. Kelihatannya membuat atau mendatangkan kalimat dengan gaya bahasa
muqabalah tersebut tidaklah sulit, namun ketika kita praktekkan sebetulnya tidaklah
semudah yang diperkirakan, ia sebetulnya hanya bisa didatangkan oleh orang-orang
tertentu yang memiliki keterampilan dan zauq atau rasa bahasa yang mendalam, lebih-
lebih lagi secara spontanitas atau dalam waktu singkat. Ketika ada orang yang bisa
mendatangkan ungkapan yang mengandung berbagai makna yang berlawanan baik dalam
bentuk al-muthabaqah maupun al-muqabalah seperti contoh tersebut di atas, maka
siapapun yang mendengarnya tentu saja akan merasakan sisi keindahan makna yang
disampaikan dan berbeda dengan ungkapan yang tidak tersusun sedemikian rupa.21
20 Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal
ILMIAH AL-MU’ASHIRAH VOL.17.NO.01.2020. Januari. Hal 40
21 Lbid hal 40
10
makna dengan dua makna, tiga makna dengan tiga makna, empat dengan empat, lima
dengan lima dan terakhir enam dengan enam.22
1. Al-Muqabalah antara satu makna dengan satu makna seperti halnya contoh
al-muthabaqah pada umumnya, antara lain :
وَتس ب ه م أي ق اظ ا وى م رق ود
Yaitu antara aiqazda dan ruqud.
2. Muqabalah antara dua makna dengan dua makna seperti :
ب ِِب ْﳊُ ْس َٰ َۙن فَ َسنُيَ ِّس ُره ۙ َٰ َّق ِِب ْﳊس َٰ َۙن فَسنُي ِسره لِْليس َٰر ۗى واََّما م ْۢن َِِبل واست ْغ ۙ
َّ
َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ّ َ َ ْ ُ َ صد
ﺬ ك
َو َن َ فَاََّما َم ْن اَ ْع َٰطى َوات ََّٰقى َو
) 10-5 : ( الليل....... لِْلعُ ْس َٰر ۗى
Yaitu antara a`tha dan bakhila, antara ittaqa dan istaghna, antara shaddaqa dan
kazzaba serta antara lilyusra dan lil`usra.
5. Muqabalah lima makna dengan lima makna, misalnya :
إن ﷲ َل يستحيي أن يضرب مثال م ا بعوضة فما فوقها ف أم ا الﺬين ءامنوا فيعلمون أنو اﳊ ق من رهبم وأم ا
. الﺬين ك ف روا فيقولون ماذا أراد ﷲ هب ﺬا مثال يضل بو كثيا ويه دي ب و كثي را وما يضل بو إَل ال ف اسقي ن
. ىم اخلاسرون
22 Lbid hal 43
11
Muqabalah disini antara ba`udhah dengan ma fauqaha, antara allazina amanu
dengan allazina kafaru, antara yudhillu dengan yahdi, antara yanqudhuna dengan
mitsaqihi, dan terakhir antara yaqtha`una dengan yushala.23
23 Lbid hal 44
12
وَل يعفو عند املقدرة
6. Orang yang hina akan memaafkan ketika tidak berdaya, namun dia tidak akan
memaafkan ketika kuat.
b. Al-Muqabalah
1. Firman Allah swt dalam Alquran:
إن ك م ل ت ك ث رون ع ن د ال ف زع وت ق ل ون ع ن د ال طم ع
“Sesungguhnya kalian ramai ketika perang berkecamuk dan sedikit ketika
pembagian rezeki”
Dalam contoh tersebut dihadapkan dua makna pertama yaitu banyak dan perang
dengan dua makna terakhir yaitu sedikit dan bagi rezeki.24
24Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal ILMIAH
AL-MU’ASHIRAH VOL.17.NO.01.2020. Januari. Hal 40
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-muthabaqah adalah berkumpulnya dua kata yang memiliki arti berlawanan dalam
suatu kalimat. Al-muthabaqah ini memiliki dua jenis (macam) yaitu: al-muthabaqah ijab,
dimana kata yang bertentangan tidak berbeda positif maupun negatifnya. Kemudian
terdapat al-muthabaqah salab yakni kedua kata yang berlawanan memiliki perbedaan
positif atau negatifnya.
Al-muqabalah memiliki persamaan dengan al-muthabaqah yaitu adanya kata yang
bertentangan dalam suatu kalimat. Akan tetapi perbedaannya terletak pada posisi kata
yang bertentangan tersebut. Kata yang bertentangan datang setelah kata pertama secara
berurutan. Kata yang bertentangan bisa lebih dari satu kata.
Sebagai khulashah dari apa yang telah diuraikan sebelumnya adalah al-muthabaqah
dan al-muqabalah sebetulnya memiliki persamaan dan perbedaan. Secara sederhana,
keduanya memiliki persamaan dari segi sama-sama pengungkapan makna yang
berlawanan, namun demikian keduanya berbeda dalam hal jumlah makna yang
berlawanan tersebut. Bila makna yang berlawanan tersebut satu dengan satu, maka
umumnya disebut al-muthabaqah, sedangkan bila lebih dari satu dengan satu, maka ia
dikatagorikan sebagai muqabalah. Selain itu al-muthabaqah hanya terkait makna yang
berlawanan, sedangkan al-muqabalah selain terkait dengan makna yang berlawanan, juga
memungkinkan terkait dengan makna yang berbeda atau berlainan. Namun yang perlu di
garisbawahi adalah keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tahsin makna
atau muhassinat maknawiyah.
Keindahan-keindahan makna (muhassinat ma`nawiyah atau tahsin makna) berupa
al-muthabaqah dan al-muqabalah yang terdapat dalam Al-Quran terlihat cukup banyak.
Hal tersebut tentu saja bukan sebuah kebetulan, melainkan ia sesuatu yang telah
dirancang sedemikian rupa oleh Allah SWT sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
karakteristik bahasa Al-Quran yang sangat agung, sehingga kitab suci itu tidak
terkalahkan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki oleh para penentang Al-Quran itu
sendiri sepanjang zaman.
14
B. Saran
Pembahasan terkait keindahan pada makna dalam ilmu al-Badi’ al-muhassinat al-
ma’nawiyah yakni Al-Muthabaqah dan al-Muqabalah, akan sangat banyak jikalau dibahas
terutama pada berbagai contoh yang bisa dijumpai pada Al-Qur’an.
Penulis merasakan bahwa, apa-apa yang telah disampaikan dalam makalah ini masih
begitu kurang. Dan masih diperlukan data-data yang lebih banyak lagi, juga memberikan
kesempatan kepada penulis lain yang ingin mengangkat tema pembahasan tentang Al-
Muthabaqah dan Al-Muqabalah baik itu mulai dari pengertian sampai contoh-contohnya, dan
diharapkan dalam penulisan Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah menjadi sempurna dengan
masukan-masukan, ide-ide baru serta didukung dengan data-data yang lebih banyak lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar Abdul Qahir bin Abdir Rahman bin Muhammad al-Jurjani. 1991. Asrar al-
Balaghah.Cairo : Dar al-Madany,Cet.1.
Jarim, Ali. Musthafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah. Dar al-Ma`arif, tt.,
Matsna. Moh.HS. 2016 . Kajian Semantik Arab Klasik dan Kontemporer. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Siahaan, Hasnah,. 2010. Skripsi ANALISIS ( اطاقAl-tibaq) PADA SURAT AL-
BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM
STUDI SASTRA ARAB MEDAN.
Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah.
Jarim, Ali. Musthafa Amin. 2007. Al-Balaghatul Waadhihah. Jakarta: Maktabah Al-
Raudhah.
Sagala, Rumadani. 2016. BALAGHAH. Buku Pegangan FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.
Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis
tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal ILMIAH AL-MU’ASHIRAH
VOL.17.NO.01.2020. Januari.
Ali, Jarim. Musthafa Amin. 1966. Nahwu Wadih. Mesir.:Darul al-Maarif.
Al-Hasyimi, Ahmad .1960. Jawahir al-Balaghah. Indonesia : Dar al-Kutub al-Arabiyah.
16