Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“AL-MUTHABAQAH DAN AL-MUQABALAH”

Mata Kuliah : ‘Ilm Al-Badi


Dosen Pengampu : Mastur, S.Ag., M.Pd

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Amelia Rachmi Maulidah (U20183041)


2. Fatimatus Zahro (U20183052)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan sehingga akhirnya penyusun memiliki
kemudahan dan kesempatan dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dan tidak
lupa pula shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda besar kita Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam, yang darinya semoga syafaatnya selalu mengalir kepada kita kelak.
Makalah yang berjudul “Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah” ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah “’Ilm Al-Badi” dengan dosen pengampu beliau Mastur, S.Ag., M.Pd. Adapun
menyinggung mengenai tema pembahasan kali ini Ilmu badi‘ mengkaji tentang keindahan
bahasa yang terdapat pada aspek makna )‫(المحسنات المعنوية‬muhassinat maknawiyah (keindahan
makna). Muhassinat Maknawiyah memiliki beberapa cabang diantaranya yakni Al-Muthabaqah
dan Al-Muqabalah. Al-Muthabaqah atau Thibad adalah berkumpulnya dua kata yang memiliki
arti berlawanan dalam suatu kalimat. Dan Al-Muqabalah ini memiliki persamaan dengan al-
muthabaqah yaitu adanya kata yang bertentangan dalam suatu kalimat. Akan tetapi perbedaannya
terletak pada posisi kata yang bertentangan tersebut. Kata yang bertentangan datang setelah kata
pertama secara berurutan. Kata yang bertentangan bisa lebih dari satu kata.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit kendala yang penyusun lalui. Dan penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang sudah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini berkat dorongan semangat dan bantuan yang diberikan sehingga
penyusun bisa menghadapi kendala-kendala dalam penyusunan makalah.
Penyusun menyadari dari makalah yang sudah sedemikian rupa disusun masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran selaku dari pembaca sendiri akan penyusun
terima guna menjadikan makalah ini menjadi lebih baik di massa yang akan datang. Dan
penyusun berharap makalah ini dapat berguna bagi kalangan akademis yang utamanya terkait
pembahasan ‘Ilm Al-Badi dalam muhassinat ma’nawiyah Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah.

Banyuwangi, 10 November 2020

Penyusun

ii
Daftar Isi

Cover .............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................4
A. AL-MUTHABAQAH ..........................................................................................................4
a. Pengertian Al-Muthabaqah ................................................................................................3
b. Pembagian Al-Muthabaqah ...............................................................................................3
c. Penyusunan Al-Muthabaqah .............................................................................................6
B. Al-MUQABALAH ..............................................................................................................9
a. Pengertian Al-Muqabalah .................................................................................................9
b. Pembagian Al-Muqabalah ...............................................................................................10
C. Penerapan Contoh dari Al-Muthabaqah dan Al -Muqabalah .....................................12
a. Contoh-contoh dari Al-Muthabaqah ................................................................................12
b. Contoh-contoh dari Al-Muqabalah ..................................................................................13
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................14
A. Kesimpulan ........................................................................................................................14
B. Saran ...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Badi adalah suatu ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dan kelebihan
yang dapat menambah keindahan kalam (kalimat) dengan tetap memelihara
kesesuaiannya dengan situasi dan kondisi dimana kalimat tersebut diucapkan.1
Dalam kajian kebahasaan, dijelaskan bahwa keindahan lafadz merupakan unsur
tepenting dalam sebuah kalam, demikian pula keindahan makna merupakan sesuatu yang
tidak bisa diabaikan. Ini berarti bahwa unsur keindahan sebuah kalimat itu terletak pada
lafaz maupun maknanya. Jelasnya kedua hal tersebut saling terkait satu sama lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Al-Jurjani dalam teori nazhamnya telah memperkuat
unsur estetika tersebut berada pada keduanya yaitu lafadz dan makna. Adapun
mementingkan hanya pada salah satu dari keduanya menurut beliau tidaklah dapat
dibenarkan2.
Menurut teori ilmu Balaghah bahwasannya ilmu Badi’ memiliki dua jenis objek
pembahasan yaitu mengenai keindahan-keindahan lafadz yang lebih populer dengan
istilah Al-Muhassinat al-lafziyyah dan keindahan-keindahan maknawi atau Al-
Muhassinat al-ma’nawiyyah. Dari dua jenis tersebut, terdapat beberapa tema
pembahasan, tema yang terkait dengan yang pertama yaitu keindahan lafaz , menurut Ali
Jarim dan Musthafa Amin, meliputi tiga hal penting yaitu Jinas, Iqtibas dan Saja`.
Sedangkan pembahasan yang terkait dengan yang kedua yaitu keindahan makna menurut
beliau lebih lanjut meliputi Tauriyah, Thibaq, Muqabalah, Husnu al-Ta`lil, Ta`kid al-
Madh bima Yusybihu al-Zam, Ta`kid alZam bima Yusybihu al-Madh serta mengenai
Uslub al-Hakim.3
Tidak jauh berbeda dengan yang tersebut di atas, berkata Moh.Matsna bahwa para
ulama balaghah telah mengklasifikasi lafaz berdasarkan maknanya menjadi dua
kelompok yaitu shurah bayaniyah dan shurah badi`iyyah. Kelompok pertama meliputi

1 Al-Hasyimi, Ahmad .1960. Jawahir al-Balaghah . Indonesia : Dar al-Kutub al-Arabiyah. Hal 360
2 Abu Bakar Abdul Qahir bin Abdir Rahman bin Muhammad al-Jurjani. 1991. Asrar al-Balaghah.Cairo : Dar al-Madany,Cet.1,.
hal. 350.
3 Jarim, Ali. Musthafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah. Dar al-Ma`arif, tt., hal. 263 - 295

1
hakikat, majaz dan kinayah, sedangkan kelompok kedua meliputi tahsin makna dan
tahsin lafaz. Diantara tahsin makna adalah al-muthabaqah, al-muqabalah, mura`atun
nazdir, muzawajah, musyakalah, tauriyah dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan
tahsin lafaz meliputi al-jinas, al-saj`u, al-muwazanah, rad al-`ajzi `ala al-shadr dan
seterusnya.4 Mengingat banyaknya tema yang terkait dengan al-muhassinat tersebut,
maka dalam tulisan ini hanya difokuskan pada dua hal penting terkait muhassinat
maknawiyyah saja yaitu Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan pembagian dari Al-Muthabaqah ?
2. Bagaimana cara penyusunan dari Al-Muthabaqah?
3. Apa pengertian dan pembagian dari Al-Muqabalah?
4. Bagaimana contoh-contoh dari Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan pembagian dari Al-Muthabaqah
2. Untuk mengetahui dan memahami penyusunan dari Al-Muthabaqah
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan pembagian dari Al-Muqabalah
4. Untuk memahami contoh-contoh dari Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah

4Matsna. Moh.HS. 2016 . Kajian Semantik Arab Klasik dan Kontemporer. Jakarta: Prenadamedia Group. hal. 144, 156 dan 157.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. AL-MUTHABAQAH
a. Pengertian Al-Muthabaqah
Al-Muthabaqah atau thibaq merupakan salah satu dari variasi uslub dalam bahasa
Arab. Gejala ini muncul pada tataran kata dalam suatu jumlah. Dalam istilah ilmu Badi’
al-muthabaqah memiliki beberapa definisi menurut beberapa ahli yang pada prinsipnya
mengacu pada maksud yang sama, hanya saja redaksinya yang berbeda5 :
Menurut Atiq mengatakan bahwa6 :
ِ ‫الشىء و ِض ِد ِه يف َكالٍَم أَو ب ي‬
‫ت ِش ْع ٍر‬ ِ
َْ َ َ ‫ْي‬ َ َْ‫ه َي الَ ْم ُع ب‬
Mengumpulkan dua kata yang berlainan atau mengumpulkan sesuatu dengan lawannya
dalam perkataan atau baik syair.
Menurut Ali jarim dan Musthafa Amin mengatakan bahwa :

‫َّض ِاد‬ ِ
َ ‫ْي ِيف اْل َم ْع ََن َويُ َس َّمى ِِبلْ ُمطَابَ َقة َوِِبلْت‬
ِ ْ َ‫ْي ُم َقابَل‬
ِ َْ‫ْي لَْفظ‬
َ َْ‫اَلْ َج ْم ُع ب‬
Berhimpunnya dua kata dalam suatu kalimat yang masing-masing kata tersebut saling
berlawanan dari segi maknanya.7
Pengertian at-muthabaqah atau at-thibaq secara etimologi yakni ialah

ُ‫اق – يُطَابِ ُق – ُمطَابَ َقة‬


َ َ‫ طَب‬yang jika diartikan memiliki arti “bertentangan”.
Dari beberapa pengertian di atas menurut pendapat beberapa ahli, bisa disimpulkan
secara terminologi bahwa al-muthabaqah atau at-thibaq adalah berkumpulnya dua kata
dalam suatu kalimat (satu kalimat) yang masing-masing kata tersebut saling berlawanan
dari segi maknanya.

b. Pembagian Macam-macam dari Al-Muthabaqah


Gaya bahasa thibaq dalam perspektif ulama Balaghah memiliki dua model (macam);
yaitu thibaq ijabi dan thibaq salabi.8

5 Siahaan, Hasnah. 2010. Skripsi ANALISIS (‫ اﻄاق‬Al-tibaq) PADA SURAT AL-BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI SASTRA ARAB MEDAN. Hal 24
6 Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah. Hal 76
7 Ali, Jarim. Musthafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah, Dar al-Ma`arif.tt Hal 403

3
1. Al-Muthabaqah Al-Ijabi
Menurut Atiq al-muthabaqah al-ijabi ialah :
‫مطابقة اإليجاب هي ماصرح فيها باظهر الضدين أو هي مالم يختلف فيه الضدان إيجابا و سلبا‬
“Muthabaqah Ijabi ialah Muthabaqah yang di dalammya jelas ditampakkan dua
kata yang berlawanan, atau muthabaqah yang dua kata berlawanan di dalamnya
berbeda positif dan negatif ”.9
Menurut Ali jarim dan Musthafa Amin al-muthabaqah al-ijabi ialah :
‫طباق اإليجاب وهو مالم يختلف فيه الضدان إيجاب وسلبا‬
“Tibaq ijabi yaitu tibaq kedua katanya yang berlawanan itu tidak berbeda positif
dan negatif ”.10
Menurut beberapa pendapat bahwasannya dapat dikatakan sebagai al-
muthabaqah al-ijabi apabila diantara kedua kata yang berlawanan tidak
mempunyai perbedaan dalam hal ijab (positif) dan salab (negatif)nya. 11 Jadi,
dapat disimpulkan bahwa al-muthabaqah al-ijabi merupakan berkumpulnya dua
kata yang berlawanan dalam satu kalimat yang didalamnya tidak berbeda positif
dan negatif atau dua kata yang bertentangan secara alami karena tidak ada kata
( huruf nafi atau nahi) dalam berkumpulnya dua kata yang berlawanan tersebut.12
Contoh al-muthabaqah al-ijabi

‫ود‬
ٌ ُ‫َوََْت َسبُ ُه ْم أَيْ َقاظًا َوُه ْم ُرق‬
Dan kamu mengira bahwa itu bangun, padahal mereka tidur.(Q.S Al-Kahfi :18)

‫السيئة وي حفي ال حسنة‬


ّ ‫العدو يظهر‬
ّ
Musuh itu menampakkan kejelekan dan menyembunyikan kebaikan.
Dari kedua contoh di atas ditemukan dalam setiap kalimat (jumlah) yakni dua
kata yang berlawanan. Kata-kata yang berlawanan pada kalimat tersebut adalah :

8 Al-Hasyimi,Ahmad .1960. Jawahir al-Balaghah. Indonesia : Dar al-Kutub al-Arabiyah. Hal 367.
9 Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah. Hal 77
10 Jarim, ali dan Musthafa Amin. 2007. Al-Balaghatul Waadhihah. Jakarta: Maktabah Al-Raudhah. Hal 229
11 Sagala, Rumadani. 2016. BALAGHAH. Buku Pegangan FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG. Hal 202


12 Siahaan, Hasnah,. 2010. Skripsi ANALISIS (‫ اﻄاق‬Al-tibaq) PADA SURAT AL-BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI SASTRA ARAB MEDAN. Hal 24

4
1. ‫ ﺭقوﺩ‬dan ‫ﺍيقاظا‬

2. ‫ ﻭﳜفى ﺍﳊسنة‬dan ‫يظهر ﺍلسيئة‬


Penggunaan masing-masing dua kata yang berlawanan pada setiap kalimat
(jumlah) di atas dalam teori badi’ dinamakan gaya bahasa al-muthabaqah al-ijabi.
Masing-masing dari kedua kalimat yang berlawanan pada contoh di atas semuanya
menggunakan bentuk ijab yang berlawanan namun tidak menggunakan huruf nafi
atau nahi .

2. Al-Muthabaqah Al-Salab
Menurut Atiq, al-muthabaqah al-salab ialah13 :

‫َّان اِ ْْيَ َاِب َو َس ْلبًا‬ ِ ‫الض َّدي ِن أَو ِهي ما اِختِلَف فِي ها‬
ِ ‫الضد‬
َْ َ ْ َ َ ْ ْ
ِ ‫ب ِهي ما ََل يصَّرح فِي ها إبلظْها ِر‬
َ َ ْ َ َ ْ َ َ ِ ‫الس ْل‬
ِِ
َ ‫ُمطَاب َقة‬
“Mutabaqah Salbi ialah mutabaqah yang di dalamnya tidak jelas ditampakkan dua
kata yang berlawanan, atau mutabaqah yang dua kata yang berlawanan di
dalamnya berbeda positif dan negatif "
Menurut Ali Jarim dan Al-Musthafa Amin al-muthabaqah al-salab ialah14 :

‫َّان اِيْ َجاِب َو َس ْلبًا‬ ِ ‫ب هو مااختَ لَف فِي ِه‬


ِ ‫الضد‬
ْ َ ْ َ َ ُ ِ ‫الس ْل‬
ِ
َ ‫طبَاق‬
“Tibaq salab yaitu thibaq yang kedua katanya yang berlawanan itu berbeda positif
dan negatif”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa al-muthabaqah al-salab
merupakan berkumpulnya dua kata yang berlawanan yang didalamnya berbeda
positif dan negatif.15 Al-muthabaqah al-salab ini adalah apabila di antara kedua kata
yang berlawanan mempunyai perbedaan dalam hal ijab (positif) dan salab
(negatif)nya. Adapun yang dimaksud dengan positif adalah tidak mengandung

13 Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah. Hal 80
14 Jarim, ali dan Musthafa amin. 2007. Al-Balaghatul Waadhihah. Jakarta: Maktabah Al-Raudhah. Hal 229
15 Siahaan, Hasnah,. 2010. Skripsi ANALISIS (‫ اﻄاق‬Al-tibaq) PADA SURAT AL-BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI SASTRA ARAB MEDAN. Hal 27

5
makna meniadakkan, sedangkan negatif adalah sebaliknya yaitu mengandung makna
nafi (meniadakkan).16

Contoh dari al-Muthabaqah al-salab


َِّ ‫َّاس وََل يستخ ُفو َن ِمن‬ ِ
‫اّلل‬ َ ْ َ ْ َ َ ِ ‫يَ ْستَ ْخ ُفو َن م َن الن‬
Mereka bisa bersembunyi di hadapan manusia; akan tetapi mereka tidak bisa
bersembunyi di hadapan Allah. (Q.S An Nisa:108)

‫ب‬ ُّ ‫الص ْد َق َوَلَاُ ِح‬


َ ‫ب ال َك ْد‬ َّ ‫ب‬ُّ ‫اُ ِح‬
Aku cinta kejujuran dan aku tidak mencintai kebohongan dan kedustaan
Dari kedua contoh di atas pada setiap kalimat (jumlah) nya terdapat dua kata yang
berlawanan. Kata-kata yang berlawanan pada kalimat tersebut adalah:

1. ‫يستخفوﻥ من ﺍلناﺱ‬ dan ‫ﻭَل يستخفوﻥ من ﺍﷲ‬

2. ‫ﺍحب ﺍلصدﻕ‬ dan ‫ﻭَل ﺍحب ﺍلكﺬﺏ‬


Pada contoh di atas terdapat penggunaan dua kata yang masing-masing
berlawanan pada setiap kalimat (jumlah)nya. Model ini pun dalam ilmu badi’ dinamakan
gaya bahasa al-muthabaqah. Masing-masing dari kedua kalimat yang berlawanan pada
contoh di atas salah satunya berbentuk ijab (positif) dan yang lainnya berbentuk salab
(negatif). Oleh karena itu model al-muthabaqah pada contoh di atas termasuk ke dalam
al-muthabaqah al- salab.

c. Penyusunan dari Al-Muthabaqah


Selain berdasarkan kategori macam-macam (jenis) dari al-muthabaqah juga bisa
dilihat dari aspek bentuk kata yang digunakan yakni dilihat bagaimana penyusunan
dari al-muthabaqah. Diantarannya sebagai berikut :

16Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal ILMIAH
AL-MU’ASHIRAH VOL.17.NO.01.2020. Januari. Hal 39

6
1. Terdiri dari Isim
Adapun maksud kata yang terdiri dari isim adalah susunan kata dalam kalimat
yang terdiri dari isim. Untuk lebih mempermudah pengertian di atas penulis akan
menjelaskan definisi isim.
Definisi isim menurut Ali Jarim dan Al-Muthafa Amin ialah

‫أو أى شئ اخر‬،‫ أو مجاد‬، ‫ أونبات‬،‫كل لفظ يسمى به انسان أو حيوان‬


“Setiap lafadz yang dinamakan dengan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda
atau yang lainnya”
Dari definisi isim tersebut maka dapat disimpulkan bahwa isim adalah setiap kata
yang menerangkan nama benda, nama tempat, nama tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
Sedangkan al-muthabaqah yang terdiri atas isim yaitu adanya bentuk isim yang
terdapat dalam sebuah kalimat. Adapun contoh al-muthabaqah yang terdiri isim
yaitu:

َِّ ‫ض وإِ ََل‬ ِ ِ َّ ‫وَِّّللِ َما ِيف‬


‫ور‬
ُ ‫اّلل تُ ْر َج ُع ْاْل ُُم‬ َ ِ ‫الس َم َاوات َوَما يف ْاْل َْر‬ َ
Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah
dikembalikan segala urusan. ( QS. Al-Imran: 109)

2. Terdiri dari Fi’il


Adapun maksud kata yang terdiri dari Fi’l adalah susunan kata dalam kalimat
yang terdiri dari Fi’l. Untuk lebih mempermudah pengertian di atas penulis akan
menjelaskan defenisi Fi’l.
Definisi Fi’l menurut Ali Jarim dan Al-Musthafa Amin17

‫كل لفظ يدل على حصول عمل يف زمن خاص‬


“ Tiap-tiap lafadz yang menunjukan suatu perbuatan pada kurun waktu yang
khusus”
Dari definisi Fi’l di atas dapat disimpulkan bahwa Fi’l adalah kata menjelaskan
suatu perbutan yang dilakukan pada waktu yang khusus.

17 Jarim,Ali. Musthafa Amin. 1966. Nahwu Wadih. Mesir.:Darul al-Maarif. Hal 15

7
Adapun contoh al-muthabaqah yang terdiri dari fi’l yaitu:

ِ ِ َّ ‫ٱّلل ُُي ِىۦ وُُيِيت ۗ و‬


ٌ‫ٱّللُ ِبَا تَ ْع َملُو َن بَصي‬ َ ُ َ ْ َُّ ‫و‬.........َ
“Allah menghidupkan dan mematikan. dan Allah melihat apa yang kamu
kerjakan”.(QS. Al-Imran : 156)

3. Terdiri dari Hurf (huruf)


Adapun maksud kata yang terdiri dari Hurf adalah susunan kata dalam
kalimat yang terdiri dari Hurf. Untuk lebih mempermudah pengertian di atas
penulis akan menjelaskan definisi Hurf.
Definisi Hurf menurut Nu’mah 18
‫هو كل كلمة ليس لها معنى االمع غيرها‬
‘Setiap kata yang tidak memiliki makna kecuali bergabung dengan kata lain’
Dari definisi hurf diatas dapat disimpulkan bahwa hurf adalah lafaz yang tidak
dimengerti maknanya kecuali bergabung dengan lafaz lainnya. Al-muthabaqah yang
terdiri dari hurf merupakan pertentangan makna yang terdiri dari hurf yang terdapat
dalam suatu kalimat sehingga membentuk suatu keindahan makna .
Adapun contoh al-muthabaqah yang terdiri hurf yaitu:
ِ ‫ب عولَت ه َّن أَح ُّق بِرِد ِه َّن ِيف ََٰذلِك إِ ْن أَرادوا إِص َالحا وََل َّن ِمثْل الَّ ِﺬي علَي ِه َّن ِِبلْمعر‬....
‫وف‬ُْ َ َْ ُ ُ َ ً ْ َُ َ َّ َ ُ ُ ُُ
“…..dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka
(para suami) menghendaki ishlah. dan para wanita mempunyai hak yang seimbang
dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf”
(Q.S. Al-Baqarah: 228)

4. Terdiri dari Isim dan Fi’il


Adapun maksud kata yang terdiri dari isim dan fi’l adalah susunan kata dalam
kalimat yang terdiri dari isim dan fi’l.
Contoh al-muthabaqah yang terdiri dari isim dan fi’il :

Siahaan, Hasnah,. 2010. Skripsi ANALISIS (‫ اﻄاق‬Al-tibaq) PADA SURAT AL-BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA
18

UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI SASTRA ARAB MEDAN. Hal 31

8
‫س ِِبَارٍِج ِمْن َها‬ ِ ُّ ِ ِ ِ ِِ ِ ُ‫َحيَ ْي نَاهُ و َج َع ْلنَا لَهُ ن‬
َ ‫ورا ُيَْشي به يف النَّاس َك َم ْن َمثَلُهُ يف الظلُ َمات لَْي‬
ً َ ْ ‫أ ََوَم ْن َكا َن َمْي تًا فَأ‬
ِ ِ ِ ِ‫َك ََٰﺬل‬
َ ‫ك ُزيّ َن ل ْل َكاف ِر‬
‫ين َما َكانُوا يَ ْع َملُو َن‬ َ
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan
kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di
tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada
dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah
Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. Al-An’am :122)
5. Terdiri dari Fi’il dan Isim
Adapun maksud kata yang terdiri dari fi’l dan isim adalah susunan kata dalam
kalimat yang terdiri dari fi’l dan isim.
Contoh al-muthabaqah yang terdiri dari fi’il dan isim

‫َّخ ُرو َن ِيف بُيُوتِ ُك ْم‬ ِ ِ ِِ


ِ ‫اّلل وأُنَبِئ ُكم ِِبَا ََتْ ُكلُو َن وما تَد‬ ِ ْ ‫ئ ْاْلَ ْكمهَ و ْاْلَبْرص وأ‬
ََ ْ ُّ َ َّ ‫ُحيي الْ َم ْوتَ َٰى إب ْذن‬ َ َ َ َ َ ُ ‫ۖ َوأُبْ ِر‬
; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku
kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
(QS. Ali’ Imran: 49)19

B. AL-MUQABALAH
a. Pengertian dari Al-Muqabalah
Kata ‫المقابلة‬ secara etimologi merupakan mashdar dari kata ‫ قابل‬. Wazan kata ini
adalah ‫مفاعلة‬ yang biasanya bermakn ‫ المشاركة‬. Dalam terminologi ilmu balaghah
muqabalah adalah:

‫ﺃﻥ يﺆتى ِبعنْي متوﺍفقْي ﺃﻭ ﺃكثر ﰒ يﺆتى ِبا يقابل ﺫلك على ﺍلترتيب‬
Muqabalah secara terminologi adalah mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih
kemudian mengemukakan perbandingannya dengan cara tertib.

19 Lbid hal 36

9
Berbeda dengan al-muthabaqah, dimana al-muqabalah diartikan sebagai
mendatangkan dua makna atau lebih dalam suatu kalimat, kemudian didatangkan pula
secara sistematis (tertib) dua makna lain atau lebih yang berlawanan dengan sebelumnya.
Contoh muqabalah yang berupa mendatangkan dua makna yang diikuti dengan dua makna
lawannya tersebut yaitu ucapan Khalid bin Safwan yang menggambarkan tentang
seseorang20 :

‫ليس لو ص دي ق يف الس ر وَل ع دو يف الع الن ي ة‬


Ia tidak memiliki teman secara rahasia dan tidak memiliki musuh secara terang-terangan

Misalnya, dalam contoh tersebut ada dua makna yang terdapat di awal kalimat
yaitu teman dan rahasia, kemudian di akhir kalimat didatangkan pula dua makna lain yang
berlawanan dengan dua makna sebelumnya secara berurutan yaitu musuh dan terang-
terangan. Kelihatannya membuat atau mendatangkan kalimat dengan gaya bahasa
muqabalah tersebut tidaklah sulit, namun ketika kita praktekkan sebetulnya tidaklah
semudah yang diperkirakan, ia sebetulnya hanya bisa didatangkan oleh orang-orang
tertentu yang memiliki keterampilan dan zauq atau rasa bahasa yang mendalam, lebih-
lebih lagi secara spontanitas atau dalam waktu singkat. Ketika ada orang yang bisa
mendatangkan ungkapan yang mengandung berbagai makna yang berlawanan baik dalam
bentuk al-muthabaqah maupun al-muqabalah seperti contoh tersebut di atas, maka
siapapun yang mendengarnya tentu saja akan merasakan sisi keindahan makna yang
disampaikan dan berbeda dengan ungkapan yang tidak tersusun sedemikian rupa.21

b. Pembagian dari Al-Muqabalah


Ada ahli Al-Quran yang membagi al-muqabalah dengan melihat jumlah makna yang
disampaikan, dan ini terlihat lebih menitik beratkan pada pertimbangan jumlah makna
yang berhadap-hadapan, ada yang berupa muqabalah satu makna dengan satu makna, dua

20 Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal
ILMIAH AL-MU’ASHIRAH VOL.17.NO.01.2020. Januari. Hal 40
21 Lbid hal 40

10
makna dengan dua makna, tiga makna dengan tiga makna, empat dengan empat, lima
dengan lima dan terakhir enam dengan enam.22
1. Al-Muqabalah antara satu makna dengan satu makna seperti halnya contoh
al-muthabaqah pada umumnya, antara lain :

‫وَتس ب ه م أي ق اظ ا وى م رق ود‬
Yaitu antara aiqazda dan ruqud.
2. Muqabalah antara dua makna dengan dua makna seperti :

)44 -43:‫ وأن و ى و أح ي ا وأم ات (ال نجم‬. ‫وأن و ى و أضح ك وأبكى‬


Yaitu antara aghhaka dan abka, serta antara ahya dan amata.
3. Muqabalah antara tiga makna dengan tiga makna, seperti:
ِ
) 157 : ‫ك ِر ( األعراف‬
َ ‫الْ ُمْن‬ ُ ‫ ََيْ ُم ُرُه ْم ِِبلْ َم ْع ُروف َويَْن َه‬.
‫اه ْم َع ِن‬
Yaitu antara yakmuruhum dan yanhahum, antara bi dan `an, serta antara al-makruf
dan al-munkar.
4. Demikian pula muqabalah empat makna dengan empat makna, misalnya:

‫ب ِِب ْﳊُ ْس َٰ َۙن فَ َسنُيَ ِّس ُره‬ ۙ َٰ ‫َّق ِِب ْﳊس َٰ َۙن فَسنُي ِسره لِْليس َٰر ۗى واََّما م ْۢن َِِبل واست ْغ‬ ۙ
َّ
َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ّ َ َ ْ ُ َ ‫صد‬
‫ﺬ‬ ‫ك‬
َ‫و‬ ‫َن‬ َ ‫فَاََّما َم ْن اَ ْع َٰطى َوات ََّٰقى َو‬
) 10-5 : ‫ ( الليل‬....... ‫لِْلعُ ْس َٰر ۗى‬
Yaitu antara a`tha dan bakhila, antara ittaqa dan istaghna, antara shaddaqa dan
kazzaba serta antara lilyusra dan lil`usra.
5. Muqabalah lima makna dengan lima makna, misalnya :

‫إن ﷲ َل يستحيي أن يضرب مثال م ا بعوضة فما فوقها ف أم ا الﺬين ءامنوا فيعلمون أنو اﳊ ق من رهبم وأم ا‬

. ‫الﺬين ك ف روا فيقولون ماذا أراد ﷲ هب ﺬا مثال يضل بو كثيا ويه دي ب و كثي را وما يضل بو إَل ال ف اسقي ن‬

‫الﺬين ين ق ض ون ع ه د ﷲ من بع د م ي ث اق و ويق ط ع ون م ا أم ر ﷲ ب و أن ي وص ل ويفسدون يف اْلرض أول ئ ك‬

. ‫ىم اخلاسرون‬

22 Lbid hal 43

11
Muqabalah disini antara ba`udhah dengan ma fauqaha, antara allazina amanu
dengan allazina kafaru, antara yudhillu dengan yahdi, antara yanqudhuna dengan
mitsaqihi, dan terakhir antara yaqtha`una dengan yushala.23

C. Contoh-contoh Penerapan dari Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah


a. Al-Muthabaqah
ٍ ْ ‫اهرةٌ لِ َع‬
‫ْي ََن ِع َم ٍة‬ ِ
ٌْ ‫ َخ ْ ُي الْ َم ِال َع‬: ‫قال رسو ﷲ ﷺ‬
َ ‫ْي َس‬
1. Harta yang paling baik adalah sumber mata air yang senantiasa mengalir bagi
orang yang tidur pulas.( Al hadits)

‫ليس من الحزم ان تحسن الى الناس وتسيء الى نفسك‬


2. Bukan tindakan yang bijaksana engkau berbuat baik kepada orang lain, namun
berbuat jahat kepada dirimu sendiri.

‫َل يليق ِبحملسن ان يعطى البعيد وُيتع القريب‬


3. Tidak patut bagi orang yang baik, bersikap derma kepada orang jauh dan tidak
derma kepada yang dekat.

# ‫وتنكر ان شئنا على النَّاس قوَلم‬

‫وَل ينكرون القول حْي نقول‬


4. Dan bila kami menghendaki, kami dapat mengingkari perkataan manusia
Namun mereka tidak dapat mengingkari perkataan kami ketika kami berbicara

‫يعلم اإلنسان ما يف اليوم واْلمس وَل يعلم ما َيتى به الغد‬


5. Manusia dapat mengetahui apa yang terjadi hari ini dan kemarin, namun ia tidak
dapat mengetahui apa yang akan terjadi besok.

# ‫اللَّئيم يعفو عند العجز‬

23 Lbid hal 44

12
‫وَل يعفو عند املقدرة‬
6. Orang yang hina akan memaafkan ketika tidak berdaya, namun dia tidak akan
memaafkan ketika kuat.

b. Al-Muqabalah
1. Firman Allah swt dalam Alquran:

‫ﻭ ُيل َلم ﺍلطيباﺕ ﻭ ُيرﻡ عليهم ﺍخلباﺋﺚ‬


“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
yang buruk.” (Q.S. Al-A’raf :157)
2. Seorang penyair bertutur:
‫و أقبﺢ الﻜفر واإلفﻼس بالرﺟل‬ # ‫ما أﺣسن الدين والدنيا إﺫا اﺟتمعا‬
Alangkah indahnya agama dan dunia, bila keduanya terpadu,
Alangkah buruknya kekufuran dan kemiskinan, bila ada pada diri seseorang.
3. Ucapan Nabi saw terhadap kaum Anshar:

‫إن ك م ل ت ك ث رون ع ن د ال ف زع وت ق ل ون ع ن د ال طم ع‬
“Sesungguhnya kalian ramai ketika perang berkecamuk dan sedikit ketika
pembagian rezeki”
Dalam contoh tersebut dihadapkan dua makna pertama yaitu banyak dan perang
dengan dua makna terakhir yaitu sedikit dan bagi rezeki.24

24Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal ILMIAH
AL-MU’ASHIRAH VOL.17.NO.01.2020. Januari. Hal 40

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-muthabaqah adalah berkumpulnya dua kata yang memiliki arti berlawanan dalam
suatu kalimat. Al-muthabaqah ini memiliki dua jenis (macam) yaitu: al-muthabaqah ijab,
dimana kata yang bertentangan tidak berbeda positif maupun negatifnya. Kemudian
terdapat al-muthabaqah salab yakni kedua kata yang berlawanan memiliki perbedaan
positif atau negatifnya.
Al-muqabalah memiliki persamaan dengan al-muthabaqah yaitu adanya kata yang
bertentangan dalam suatu kalimat. Akan tetapi perbedaannya terletak pada posisi kata
yang bertentangan tersebut. Kata yang bertentangan datang setelah kata pertama secara
berurutan. Kata yang bertentangan bisa lebih dari satu kata.
Sebagai khulashah dari apa yang telah diuraikan sebelumnya adalah al-muthabaqah
dan al-muqabalah sebetulnya memiliki persamaan dan perbedaan. Secara sederhana,
keduanya memiliki persamaan dari segi sama-sama pengungkapan makna yang
berlawanan, namun demikian keduanya berbeda dalam hal jumlah makna yang
berlawanan tersebut. Bila makna yang berlawanan tersebut satu dengan satu, maka
umumnya disebut al-muthabaqah, sedangkan bila lebih dari satu dengan satu, maka ia
dikatagorikan sebagai muqabalah. Selain itu al-muthabaqah hanya terkait makna yang
berlawanan, sedangkan al-muqabalah selain terkait dengan makna yang berlawanan, juga
memungkinkan terkait dengan makna yang berbeda atau berlainan. Namun yang perlu di
garisbawahi adalah keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tahsin makna
atau muhassinat maknawiyah.
Keindahan-keindahan makna (muhassinat ma`nawiyah atau tahsin makna) berupa
al-muthabaqah dan al-muqabalah yang terdapat dalam Al-Quran terlihat cukup banyak.
Hal tersebut tentu saja bukan sebuah kebetulan, melainkan ia sesuatu yang telah
dirancang sedemikian rupa oleh Allah SWT sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
karakteristik bahasa Al-Quran yang sangat agung, sehingga kitab suci itu tidak
terkalahkan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki oleh para penentang Al-Quran itu
sendiri sepanjang zaman.

14
B. Saran
Pembahasan terkait keindahan pada makna dalam ilmu al-Badi’ al-muhassinat al-
ma’nawiyah yakni Al-Muthabaqah dan al-Muqabalah, akan sangat banyak jikalau dibahas
terutama pada berbagai contoh yang bisa dijumpai pada Al-Qur’an.
Penulis merasakan bahwa, apa-apa yang telah disampaikan dalam makalah ini masih
begitu kurang. Dan masih diperlukan data-data yang lebih banyak lagi, juga memberikan
kesempatan kepada penulis lain yang ingin mengangkat tema pembahasan tentang Al-
Muthabaqah dan Al-Muqabalah baik itu mulai dari pengertian sampai contoh-contohnya, dan
diharapkan dalam penulisan Al-Muthabaqah dan Al-Muqabalah menjadi sempurna dengan
masukan-masukan, ide-ide baru serta didukung dengan data-data yang lebih banyak lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Abu Bakar Abdul Qahir bin Abdir Rahman bin Muhammad al-Jurjani. 1991. Asrar al-
Balaghah.Cairo : Dar al-Madany,Cet.1.
 Jarim, Ali. Musthafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah. Dar al-Ma`arif, tt.,
 Matsna. Moh.HS. 2016 . Kajian Semantik Arab Klasik dan Kontemporer. Jakarta:
Prenadamedia Group.
 Siahaan, Hasnah,. 2010. Skripsi ANALISIS (‫ اطاق‬Al-tibaq) PADA SURAT AL-
BAQARAH. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA PROGRAM
STUDI SASTRA ARAB MEDAN.
 Atiq, Abdul aziz. 1985. Ilmu Al-Badi’. Beirut. Dar an- Nahdhah Al- ‘Arabiyyah.
 Jarim, Ali. Musthafa Amin. 2007. Al-Balaghatul Waadhihah. Jakarta: Maktabah Al-
Raudhah.
 Sagala, Rumadani. 2016. BALAGHAH. Buku Pegangan FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.
 Suhaimi. 2020. KEINDAHAN-KEINDAHAN MAKNA DALAM AL-QURAN (Analisis
tentang Thibaq dan Muqabalah). Jurnal ILMIAH AL-MU’ASHIRAH
VOL.17.NO.01.2020. Januari.
 Ali, Jarim. Musthafa Amin. 1966. Nahwu Wadih. Mesir.:Darul al-Maarif.
 Al-Hasyimi, Ahmad .1960. Jawahir al-Balaghah. Indonesia : Dar al-Kutub al-Arabiyah.

16

Anda mungkin juga menyukai