FERDINAD DE SAUSSURE
(SINKRONIK -DIAKRONIK ,SINTAGMATIK-PARADIGMATIK)
Oleh Kelompok 2 :
1. Femia Chandra A.
2. Abu Bakar
FERDINAD DE SAUSSURE
SINKRONIK-DIAKRONIK
SINTAGMATIK - PARADIGMATIK
KESIMPULAN
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure dikenal sebagai
bapak dari Semiotica/Semiology serta
salah satu teoritisi terpenting dalam ilmu
linguistik. Selain itu Semiotika Saussure
juga menjadi salah satu pencetus awal
dari gerakan strukturalisme yang lahir di
Perancis pada awal abad ke 20.
Strukturalisme yang berawal dari ilmu
linguistik ini kemudian dikembangkan
juga ke ilmu-ilmu lainnya seperti
Sosiologi, Psikologi, Anthropologi, dll.
Melihat besarnya pengaruh Semiotik
Saussure ini maka menarik sekali untuk
membahas Semiotika Saussure dan
melihat akar strukturalisme dalam
semiotika tersebut.
Sinkronik - Diakronik
Pengertian Sinkronik
Sinkronik ini mempunyai arti meluas di dalam ruang namun juga
memiliki batasan di dalam waktu, biasanya metode sinkronik ini
selalu digunakan terhadap ilmu-ilmu sosial. Kata Sinkronik ini
sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata “Syn” yang
artinya adalah “Dengan”, serta “Chronoss” yang memiliki arti
“Waktu”. Metode sinkronik ini lebih menekankan kepada struktur,
yang maksudnya meluas dalam ruang. Sinkronik ini dapat atau bisa
menganalisa sesuatu hal di saat tertentu, jadi tidak berusaha untuk
bisa atau dapat menarik kesimpulan mengenai suatu perkembangan
kejadian atau peristiwa yang berpengaruh di kondisi saat ini, tapi
hanya untuk menganalisa suatu kondisi saat itu.
Pengertian Diakronik
Istilah dari kata diakronik ini sendiri sebenarnya adalah dari istilah bahasa
Yunani, istilah itu ialah Dia serta Chronoss. Dimana makna Dia sendiri
mempunyai arti ialah sebagai melampaui, melalui, atau juga melintas.
Sedangkan untuk kata Chronoss mempunyai arti sebagai waktu. Jadi bisa
atau dapat diartikan apabila diakronik ini merupakan suatu hal yang
melalui, melampaui, dan juga melintas batasan waktu tertentu.
Diakronik ini merupakan suatu cara untuk berpikir dengan secara runtut /
kronologis di dalam menganalisa / meneliti sesuatu hal tertentu. Maksud
dari kronologis ini ialah suatu catatan mengenai peristiwa / kejadian itu
dengan secara runtut dengan berdasarkan dengan waktu kejadian peristiwa
yang di catat tersebut.
Perbedaan
perbedaan antara studi sinkronik dan diakronik dari bahasa.
Sinkronik adalah studi mengenai system bahasa pada kondisi tertentu dengan
mengabaikan waktu.
diakronik adalah studi mengenai evolusi bahasa dalam setiap waktu.
Kajian sinkronik bahasa dalam pemahaman ini hanya mencoba untuk
melihat sistem dan struktur dari bahasa pada satu waktu tertentu, misalnya
meneliti mengapa frasa “wanita” memiliki konotasi yang berbeda dengan
“perempuan”.
Kajian diakronik bahasa sementara itu melihat bahasa dan makna sebagai
suatu entitas yang terus berubah dan memiliki sejarah, misalnya meneliti
mengenai perkembangan makna frasa “wanita” dari awal penggunaan kata
tersebut hingga sekarang.
Pemahaman mengenai Sinkronik dan Diakronik ini kemudian membawa kita
pada konsep langue dan parole.
Sintagmatik - Paradigmatik
Menurut Saussure, makna dihasilkan Alur Sintagmatis dan Paradigmatis
melalui proses seleksi dan dalam sebuah Kalimat
kombinasi tanda di sepanjang poros
(aksis) sintagmatis dan paradigmatis. (paradigmatis)
Poros sintagmatis dibangun oleh Tentara
Pejuang kebebasan
kombinasi linear antar tanda yang Teroris
membentuk kalimat. Poros ---------------Hari ini di serang ------
paradigmatik mengacu kepada arena (sintagmatis)
Sukarelawan di bebaskan
tanda (misalnya sinonim) yang
Pria bersenjata
darinya segala tanda yang ada
diseleksi. Makna diakumulasikan di
sepanjang poros sintagmatik,
sementara seleksi dari arena
paradigmatik mengubah makna pada
poin tertentu dalam kalimat.
Relasi Sintagmatik dan Relasi Paradigmatik