kata
bata
mata
data
contoh hubungan pardigmatik pada tataran morfologi; antara prefiks me- di-
, pe-, dan te- yang terdapat pada kata-kata merawat, dirawat, perawat,
dan terawat.
Ali membaca koran
Hambat tb P t k
b B d g
Sengau M n ŋ
Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa
- fonem-fonem hambat tak bersuara : p,t, dan k beroposisi dengan fonem-
fonem hambat bersuara b,d, dan g
- fonem labial p,b dan m beroposisi dengan fonem-fonem dental t,d,n dan
fonem fonem velar k,g, dan ŋ
- fonem-fonem hambat p/b, t/d, dan k/g beroposisi dengan fonem-fonem
sengau m,n, dan ŋ.
Ada kemungkinan kontras yang terjadi pada suatu posisi tidak terjadi
pada posisi lain. Dalam bahasa indonesia, misalnya, kontras antara p dan
b, antara t dan d dapat terjadi pada posisi awal dan tengah, seperti pada
pasangan kata-kata berikut;
Paku X baku tari X dari
Tepas X tebas petang X pedang
Tetapi tidak terjadi pada posisi akhir, seperti pada contoh berikut;
Jawab X jawap
Adad X abat
Ketiadaan kontrasan seperti ini disebut netralisasi, dan variasi yang
dihasilkan dari netralisasi ini disebut arkifonem yang lazim dilambangkan
dengan huruf besar. Dalam contoh /jawab/ X /jawap/ arkifonemnya
dapat dilambangkan dengan huruf /P/ atau /B/ dan dalam contoh
/abad/ X /abat/ arkifonemnya dapat dilambangkan dengan huruf /D/
atau /T/. Dalam bidang fonologi aliran Praha ini juga memperkenalkan
dan mengembangkan suatu istilah yang disebut morfonologi, bidang yang
meneliti perubahan-perubahan fonologis yang terjadi sebagai akibat
hubungan morfem dengan morfem. Misalnya pada contoh kata jawab dan
Jawap kita lihat bahwa mirfem /p/ dan /b/ tidak berkontras, tetapi bila
kata /jawab/ yang mungkin dilafalkan /jawap/ diimbuhi sufiks –an, maka
hasilnya adalah /jawaban/ dan bukanya /jawapan/.
4. Apa yang dimaksud dengan tema dan rema dalam analisis sintaksis
menurut aliran Praha? Jelaskan!
Tema adalah apa yang dibicarakan, sedangkan rema adalah apa yang
dikatakan mengenai tema. Setiap kalimat mengandung unsur tema dan
rema.
5. Ceritan secara singkat mengenai studi linguistik yang dilakukan oleh para
linguis aliran Glosematik!
Aliran Glosematik lahir di Denmark, tokohnya antara lain Louis
Hjemslev (1899-1965) yang meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure.
Analisis bahasa dimulai dari wacana, kemudian ujaran itu dianalisis atas
konstituen-konstituen yang mempunyai hubungan paradigmatis dalam
rangka forma (hubungan gramatikal intern), substansi (kategori ekstern dari
objek material), ungkapan (medium verba atau grafis), dan isi (makna).
Menurut Hjemslev teori bahasa haruslah bersifat sembarang saja, artinya
harus merupakan suatu sistem deduktif semata-mata. Teori itu harus dapat
dipakai secara tersendiri untuk dapat memperhitungkan kemungkinan-
kemungkinan yang timbul dari premis-premisnya. Sutau teori harus bebas
dari pengalaman apa pun, namun teori itu harus tepat. Maksudnya, harus
memenuhi syarat untuk diterapkan pada data empiris tertentu, yaitu
bahasa. Sedangkan teori itu agar dapat dipakai secara empiris haruslah
konsisten, tuntas dan sederhana.
Sejalan dengan pendapat de Saussure Hjemslev menggangap bahas itu
mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi (menurut de Saussure : Signifian)
dan segi isi (menurut de Saussure: signifie). Masing-masing segi mengandung
forma dan substansi, sehingga diperoleh (1) forma ekspresi, (2) substansi
ekspresi, (3) forma isi, dan (4) substansi isi. Perbedaan forma dari substansi
berlaku untuk semua hal yang ditelaah secara ilmiah, sedangkan pembedaan
ekspresi dari isi hanya berlaku bagi telaah bahasa saja. Akhirnya dapat
dikatakan sebagaimana de Saussure, maka Hjemslev juga menganggap
bahasa sebagai suatu sistem hubungan; dan mengaku adanya hubungan
sintagmatik dan hubungan paradigmatik.
Penjelasannya;
SUBSTANSI adalah bunyi yang kita ucapkan waktu kita berbicara, dan lambang yang
kita gunakan waktu kita menulis. Substansi bahasa lisan disebut Fonis, sedangkan
subtansi bahas tulisan disebut substansi grafis.
FORMA adalah susunan substansi dalam pola yang bermakna. Fonem ini terbagi
dua, yaitu: (1) leksis, yakni yang menyagkut butir-butir lepas bahasa dan pola
tempat butir-butir itu terletak; (2) gramatika, yakni yang menyangkut kelas-kelas
butir bahasa dan pola-pola tempat terletaknya butir-butir bahasa tersebut
SITUASI meliputi tesis, situasi langsung, dan situasi luas. Tesis suatu tuturan adalah
apa yang sedang dibicarakan; situasi langsung adalah situasi pada waktu suatu
tuturan benar-benar siucapkan orang, sedangkan situasi luas dari suatu tuturan
menyangkut semua pengalaman pembicara atau penulis yang mempengaruhinya
untuk memakai tuturan yang diucapkan atau ditulisnya.
Selain ketiga tataran itu, ada dua tataran lain yang menghubungkan tataran-
tataran utama, yang menghubungkan substansi fonik dengan forma adalah
fonologi, dan yang menghubungkan substansi grafik dengan forma adalah Grafologi.
Sedangkan yang menghubungkan forma dengan situasi disebut konteks.
8. Mengapa linguistik struktural Amerika dapat berkembang pesat pada
tahun tiga puluhan? Jelaskan secara singkat!
Pertama, pada masa itu para linguis Amerika menghadapi masalah yang
sama, yaitu banyak sekali bahasa indian di Amerika yang belum diperikan.
Mereka ingin memerikan bahasa-bahasa indian itu dengan cara baru, yaitu
secara sinkronik, cara lama yaitu secara historis atau diakronik kurang
bermanfaatikan bahas al dan diragukan keberhasilannya karena sejarah
bahasa-bahasa indian itu sedikit sekali diketaui.
Kedua, sikap Bloomfield yang menolak mentalistik sejalan dengan iklim
filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika, yaitu filsafat
behaviorisme. Oleh karena itu, dalam memerikan bahasa aliran
strukturalisme ini selalu mendasarkan diri pada fakta-fakta objektif yang
dapat dicocokkan dengan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati. Juga
tidak mengherankan kalau masalah makna dan arti. Kurang mendapatkan
perhatian. Ketidak pedulian kelompok strukturalis amerika terhadap makna
ini adalah berdasarkan pada cara kerjanya yang sangat bersandar pada data
empirik.
Ketiga, di antara linguis-linguis itu ada hubungan yang baik, karena adanya
The Linguistics Society of America, yang menerbitkan majalah Languange;
wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka.
Satu hal yang menarik dan merupakan ciri aliran strukturalis Amerika ini
adalah cara kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data dan
objektif untuk memerikan suatu bahasa.
11. A. Apa yang dimaksud dengan tagmem menurut tata bahasa tagmemik?
Jelaskan!
Yang dimaksud dengan tagmem adalah kolerasi antara fungsi gramatikal
atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling
dipertukarkan untuk mengisi slot tersebut. Misalnya, dalam kalimat pena
itu berada di atas meja; bentuk pena itu mengisi fungsi subjek, dan tagmem
subjeknya dinyatakan dengan pena itu.
pel ak tuj al
Keterangan :
S : fungsi subjek
P : fungsi predikat
O : Fungsi Objek
K : fungsi keterangan
KG : Kata ganti
KKt : kata kera transitif
KB : kata benda
FD : Frase depan
pel : pelaku
ak : aktif
tuj : tujuan
al : alat
12. Mengapa terbitnya buku Syntactic Strukture pada tahun 1957 dianggap
sebagai tonggak kelahiran tata bahasa generatif transformasi? Jelaskan!
Dapat dikatakan tata bahasa transformasi lahir dengan terbitnya buku
Noam Chomsky yang berjudul Syntactic Structure pada tahun 1957, yang
kemudian diperkembangkan karena adanya kritik dan saran dari berbagai
pihak, di dalam bukunya Chomsky yang kedua yang berjudul Aspect of the
Theory of Syntax pada tahun 1965. Nama yang dikembangkan untuk model
tata bahasa yang dikembangkan oleh Chomsky ini adalah Transformational
Generative Grammer, dalam bahasa indonesia lazim disebut tata bahasa
transformasi atau tata bahasa generatif . menurut Chomsky salah satu
tujuan dari penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari
bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap sebagai kumpulan kalimat yang
terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna.
Sejalan dengan konsep langue dan parole dari de Saussure, maka Chomsky
membedakan adanya kemampuan (competence) dan perbuatan berbahasa
(performance). Kemamapuan (competence) adalah pengetahuan yang
dimiliki pemakai bahasa mengenai bahasannya; sedangakan perbuatan
berbahasa (performance) adalah pemakaian bahasa bahasa itu sendiri dalam
keadaan sebenarnya.
Modalitas Proposisi
Negasi
Kala
Aspek
Adverbia Verba kasus1 kasus2
kasusn
Yang dimaksud dengan kasus dalam teori ini adalah hubungan antara
verba dengan nomina. Verba ini sama dengan predikat, sedangkan nomina
sama dengan argumen dalam teori semantik generatif. Hanya argumen
dalam teori ini diberi label kasus. Misalnya, dalam kalimat bahasa inggris
“John opened the door with the key” argumen1 Jhon berkasus “pelaku”,
argumen2 door berkasus “tujuan”, dan argumen3 key berkasus “alat”.
perhatikan bagan berikut!
Kalimat
Modalitas proposisi
Klausa tersebut mempunyai tiga buah nomina dan sebuah verba yang
masing-masing saling bergantung satu sama lain dan masing-masing
membawakan satu relasi. Nomina Ali membawakan relasi “subjek dari”
(relasi-1), nomina buku itu membawakan relasi “objek langsung dari”
(relasi-2) , nomina saya membawakan relasi “objek tak langsung dari”
(relasi 3), sedangkan verba beri membawakan relasi “predikat dari”
(relasi-P).
20. Pada awalnya studi linguistik di Indonesia adalah untuk
kepentingan penjajah dalam melaksanakan pemerintahan jajahan. Coba
jelaskan!
Pada awalnya penelitian bahasa di indonesia dilakukan oleh para ahli
Belanda dan Eropa lainnya, dengan tujuan untuk kepentingan pemerintahan
kolonial. Pada akhir abad ke-19 dan awal adan ke-20 pemerintah kolonial
sangat memerlukan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di Bumi
Indonesia untuk melancarkan jalannya pemerintah kolonial di Indonesia, di
samping untuk kepentingan lain, seperti penyebaran agama Nasrani.
Informasi yang lengkap dan luas mengenai bahasa-bahasa daerah itu,
terutama bahasa daerah yang penuturnya banyak, adalah sangat penting
dalam menjalankan administrasi dan roda pemerintah kolonial. Oleh karena
itu, penelitian terhadap bahasa-bahasa daerah itu sangat digalakkan oleh
pemerintah kolonial Belanda itu. Banyak sarjana yang dikirim ke berbagai
daerah untuk melakukan penelitian bahasa.
23. Kegiatan apa saja yang dilakukan para linguis indonesia melalui
wadah organisasi Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)? Sebutkan dan
jelaskan!
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) anggotanya adalah para linguis
yang kebanyakan bertugas sebagai pengajar, di perguruan tinggi negeri dan
swasta dan di lembaga-lembaga penelitian kebahasaan. Tiga tahun sekali
MLI mengadakan musyawarah Nasional, yang acaranya selain membicarakan
masalah organisasi, juga mengadakan seminar terkait linguistik dengan
makalah yang disajikan oleh para anggota.selain acara seminar yang bersifat
Nasional yang diselenggarakan oleh pengurus pusat, banyak pula acara
seminar yang diselenggarakan oleh komisariat di daerah. Untuk melengakapi
keberadaanya, sejak 1983 MLI menerbitkan sebuah jurnal yang diberi nama
Linguistik Indonesia. Jurnal ini dimaksudkan sebagai wadah bagi para
anggota MLI untuk melaporkan atau mempublikasikan hasil penelitiannya.
Tugas Teori dan Aliran Linguistik
RAMDANI PURNAMASARI
P1200213003
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN