Anda di halaman 1dari 3

Spectacle

Salah satu bagian dari tekstur drama adalah spectacle. Spectacle merupakan aspek-aspek visual
dalam sebuah lakon. Menurut Kernodle (melalui Dewojati 2012: 190), spectacle dianggap
menjadi salah satu unsur yang sangat menghidupkan dan menjadi bagian penting dalam
pementasan drama.

Spectacle dalam naskah lakon Bulan Emas di Jendela Kakek cukup beragam dengan hadirnya
lima orang tokoh dalam ceritanya. Tiap-tiap tokoh memiliki visual yang berbeda untuk
mendukung peran karakternya. Tidak hanya itu, setting tempat serta properti yang dipilih juga
harus mendukung. Misalnya pada bagian awal cerita digambarkan setting tempat serta properti
yang digunakan dalam drama tersebut adalah rumah angker dengan perabotan-perabotan antik.

INTERIOR RUMAH ANGKER, PERALATAN SERBA ANTIK, SEPASANG MEJA


TAMU, SOFA, DAN JAM DINDING YANG TERSANDAR DI SUDUT RUANGAN.
(Halaman 2).

Juga penggambaran kostum tokoh kakek tua yang jenaka dan memiliki masalah pada
pendengarannya dalam beberapa menimbulkan kelucuan dalam cerita. Misalnya saat ketiga
cucunya sedang membicarakan soal kematiannya secara diam-diam, dia malah muncul dan
bersikap acuh dengan memakai handuk.

KAKEK (tiba-tiba keluar dengan handuk di lehernya dan ember di tangan melintas acuh tak
acuh)

ABDULLAH

Hendak ke mana kek?

KAKEK

O, mau berolah raga, kemudian berenang di sumur.

(semuanya tergelitik oleh kelucuan dan tertawa geli). (Halaman 2).


Ada pula properti berupa belati yang akan dipakai Badrun untuk membunuh Kakek. Badrun
merupakan salah satu cucu Kakek yang sering disebutnya seorang perampok.

BADRUN

Umur kakek ada di ujung belatiku. Rusman, ikat perempuan itu di tiang. Aku akan
tenggelamkan kakek si tua itu di sungai. Biarkan dia mampus hari ini. (Halaman 7).

Juga sebuah teko berisi susu dan dua buah gelas yang dibawa oleh Kakek. Pada akhir cerita
dijelaskan bahwa susu dalam teko itu beracun, Rusman dan Badrun mati karena meminumnya.

KAKEK (muncul dengan teko berisi susu serta dua buah gelas) (halaman 15).

RUSMAN

Aku tidak tahu. Wah, aku kasihan melihat air susu itu. Tak seorangpun yang sudi
menyentuhnya. Suatu pesta yang gagal dari kejadian yang berhasil. Waktu kakek hidup,
beberapa detik yang lalu telah berpesan agar pesta tetap diteruskan. Baiklah. Aku akan
minum susu ini, sebagai cucu tercinta. (halaman 29).

BADRUN

(mengambil gelas dan membauinya)

Racun…?? Tidak!! Aku tidak boleh mati. Aku tidak akan mati. Oh….dadaku…. (halaman
35).

Sementara untuk tata rias, selain kostum yang menyesuaikan masing-masing peran, make up juga
penting. Untuk make up Kakek tentulah menggambarkan pria tua dengan rambut beruban.
Badrun dan Rusman memakai make up yang menggambarkan pria dewasa yang bengis. Make up
mata menjadi penting untuk membangun karakter keduaya dengan membuat mata yang terkesan
menyorot tajam. Sementara Abdullah, karena menjadi yang termuda di antara cucu kakek yang
lain, make up yang dipakainya harus menampilkan kalau dia lebih muda dari Rusman dan
Badrun. Sedangkan untuk Jonah, dia cukup memakai make up tipis dan baju biasa karena
berperan sebagai pesuruh.
Dewojati, Cahyaningrum. 2012. Drama: Sejarah, Teori dan Penerapannya. Javakarsa Media.

Anda mungkin juga menyukai