Anda di halaman 1dari 2

a.

Tokoh dan penokohan


1. Bapak
Merupakan tokoh utama didalam cerpen ini, bapak merupakan seseorang yang rajin,
selalu rapih dan bersih, serta memiliki kegiatan yang bisa dibilang monoton karena
melakukan kegiatan yang sama setiap harinya. Bapak juga merupakan seseorang yang
sangat konservatif.
“sepanjang hidup Bapak bangun jam empat sebelum Subuh,
bebenah rumah—terutama kamar mandi plesteran yang selalu
rapi dan bersih—tiba di kantor, instansi negara, pukul tujuh,
kembali pukul 5 sore, berkebun, mengawasi anak belajar hingga
sembilan petang, membereskan rumah pukul 10 malam,
mendengarkan wayang di radio dua band pukul 11 dan tertidur
antara pukul satu dini hari.” // “makan pepaya dua kali sehari
untuk tidak memperparah ambeiennya yang sudah seperempat
abad: Bapak bisa dibilang sangat konservatif,”
2. Aku
Merupakan anak dari bapak yang penyayang sehingga rela
meluangkan waktunya untuk mengurus bapak yang sakit selama
kurang lebih 3th. Serta selalu sabar saat merawat bapaknya
“Kami habiskan hampir semua waktu di luar kewajiban sosial-formal
yang ada untuk Bapak”
3. Kakak perempuan
Sama seperti tokoh aku, kakak perempuannya merupakan seorang pegawai negeri dan
memiliki satu anak, tentu ia sibuk, namun ia rela meluangkan waktunya untuk merawat
bapak yang tengah sakit
“membutuhkan perawatan agak lebih. Kami berdua, kakak beradik,
mengambil pilihan untuk menjalankan tugas itu. Lebih dari kewajiban
kakak sebagai istri dari seorang pegawai negeri juga, dengan satu
anak”
4. Adik bungsu
Merupakan tokoh pelengkap yang juga menyayangi bapak, dan sangat panik saat ia tahu
bahwa sang bapak meninggal
“innalillahi wainna ilaihi roji’un …. (emotikon tanda orang bersedih
sangat). Kenapa bukan Mas dan Mbak yang kasih tahu pertama,
malah tetangga. Bagaimana sih? Ya Allah…Bapak…Bapak…”

Judul
Judul yang digunakan penulis adalah “ apa bapak wafat ? “ sepeti yang tertera pada judul,
bapak menjadi tokoh utama dalam cerpen ini. Menurut saya penulis memilih judul ini karena
penulis ingin menegakan bahwasanya cerita ini berisi tentang bapak. Dimana kedua anak
dari bapak (tokoh utama ) mengalami kejadian yang tidak biasa saat merawat sang bapak.
Peulis juga sengaja memberi judul ini agar pembaca merasa penasaran karna judul ini
menunjukan kebingungan yang terjadi pada sang bapak, apakah bapak itu sudah wafa atau
belum.

Anda mungkin juga menyukai