Anda di halaman 1dari 9

1.

   Hubungan keluarga dengan sekolah


              Sebagai lingkungan pendidikan yang terorganisir secara sistematis, sekolah merupakan
wadah yang menempatkan anak dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan tingkat
kemampuan dan kesesuaian umur, sehingga anak mempunyai wilayah interaksi secara intens
dengan teman sebaya yang sedikit banyak memiliki kesamaan wawasan dan kemampuan.
Berbeda dengan sekolah, di dalam keluarga, anak menempati subordinat dibawah kendali oang
tua dan tidak mendapatkan hubungan sebaya sebagaimana yang ia dapatkan dalam lingkungan
sebaya disekolah.
Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang
pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Sikap anak terhadap sekolah terutama
akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Begitu juga sangat diperlukan kepercayaan orang tua
terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya selama di ruangan sekolah. Hal ini
sangat penting untuk diperhatikan, mengingat akhir-akhir ini seringnya terjadi tindakan-tindakan
kurang terpuji dilakukan anak didik, semetara orang tua seolah tidak mau tahu, bahkan
cenderung menimpangkan kesalahan kepada sekolah.

Kedua pola komunikasi yang berbeda tersebut merupakan dua dunia yang berbeda bagi anak.
Keluarga adalah dunia referensi bagi anak untuk membangun nilai hidup dan cita-cita,
sedangkan dunia sebaya yang ditemui anak dalam sekolah adalah wilayah pengembangan diri
secara sosial bersama-sama dengan teman-teman sebaya yang relatif dalam kualifikasi
kemampuan dan wawasan yang sama.

Di dalam UU Nomor 22 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 10 ayat (4)
dinyatakan bahwa : Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah
yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai, budaya,
nilai moral, dan keterampilan.

Hubungan keluarga dengan sekolah adalah alah satu elemen penting dalam kesuksesan belajar
anak. Sekolah yang terbaik adalah sekolah yang mampu menjembatani peran orang tua pada
kegiatan belajar anak atau menciptakan hubungan keluarga dengan sekolah. Jadi, sesibuk apapun
anda di kantor, tetaplah menjaga hubungan keluarga dengan sekolah yang baik.
Hubungan antara keluarga dan sekolah terjadi pada kerja sama orang tua dengan pihak guru.
Kerja sama tersebut dibutuhkan untuk memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, baik
kemajuan dalam ranah intelektual maupun psikologis.

2. 2. Hubungan lingkungan sekolah dengan masyarakat


Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh
sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati
dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan
masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan
tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga
sekolah tersebut bisa tetap eksis.

Ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya, baik dilihat dari segi edukatif, maupun dilihat
dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan dan lebih terasa
fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan dalam pendidikan yang menekankan
perkembangan pribadi dan sosial anak melalui pengalaman-pengalaman anak dibawah
bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam sekolah.

Hubungan ini menempatkan sekolah dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang
potensial untuk melakukan proses-proses pendidikan. Keduanya saling mempengaruhi peserta
didik secara kuat. Pengalaman sesorang yang didapat dalam masyarakat baik melalui pergaulan
tau aktivitas lain ditengah-tengah masyarakat membawa pengaruh pada fungsi pendidikan yang
diperankan oleh sekolah untuk orang tersebut. Begitu pula sebaliknya, partisipasi sesorang untuk
terlibat secara sadar dalam proses pendidikan di lingkungan masyarakat juga dipengaruhi tugas-
tugas belajar yang dia lakukan disekolah.

3. Hubungan keluarga dengan masyarakat


Pendidikan keluarga merupakan basis yang sangat penting dalam peletak dasar-dasar pendidikan
sosial anak. Keluarga adalah lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu, dan anak
sebagai suatu kesatuan hidup (sistem sosial) yang menyadiakan situasi belajar. Sebagai suatu
sistem sosial, ikatan kekeluargaan di dalamnya membantu anak dalam mengembangkan sikap
persahabatan, cinta kasih, hubungan antar pribadi, kerja sama, disiplin, tingkah laku yang baik,
serta pengakuan akan kwibawaan.

Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin
dalam keluarga. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan
menjadi tanggung jawab masyarakat dan bangsa. Tanggung jawab sosial itu merupakan
perwujudan kesadaran tanggung jawab kekeluargaan yang dibina oleh kesatuan darah, keturunan
dan keyakinan.

Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang pertama. Setelah melalui proses
ini, anak akan bertemu dengan unit sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Konstribusi
lingkungan masyarakat terhadap pendidikan bagi anak antara lain :

1. Berdasarkan dinamika yang terjadi di masyarakat, anak didik akan mendapatkan


pengalaman langsung (first hand experience). Oleh karena itu mereka dapat memiliki
pengalaman yang konkret dan mudah diingat.
2. Dalam masyarakat terdapat banyak sumber belajar tidak dimiliki sekolah ataupun
keluarga (Hasbullah, 2003).
Dengan demikian hubungan antara lingkungan keluarga dan masyarakat dapat dilihat dari dua
sisi. Pertama, keluarga adalah peletk dasar-dasar pendidikan sosial bagi anak yang di dalamnya
terdapat pendidikan akan pandangan hidup dan norma sosial. Kedua, masyarakat adalah wadah
pengembangan kemampuan sosial anak yang di dalamnya terdapat kebudayaan, mobilitas sosial
dan peran-peran sosial yang bisa dipelajari dan diambil oleh anak.

1. JENIS KEGIATAN
1. Jenis Kegiatan Hubungan Keluarga dengan Sekolah
a. Adanya Kunjungan ke Rumah Anak Didik
 Kunjungan melahirkan perasaan pada anak didik bahwa sekolahnya selalu memerhatikan
dan mengawasinya.
 Kunjungan tersebut memberi kesempatan kepada si pendidik melihat sendiri dan
mengobservasi langsung cara anak didik belajar, latar belakang hidupnya, dan tentang
masalah-masalah yang dihadapinya dalam keluarga.
 Pendidik berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada orang tua anak didik
tetntan pendidikan yang baik, cara menghadapi masalah, dan lain-lain.
 Hubungan antara orang tua dengan sekolah akan bertambah erat.
 Dapat memberikan motivasi kepada orang yuan anak didik untuk lebih terbuka dan dapat
bekerja sama dalam upaya memajukan pendidikan anaknya.
1. Diundangnya Orang Tua ke Sekolah
Kalau ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan sekolah yang memungkinkan untuk dihadiri
oleh orang tua, maka akan postif sekali artinya bila orang tua diundang untuk datang ke sekolah.
Kegiatan-kegiatan dimaksud umpamanya class meeting yang berisi perlombaan-perlombaan yng
mendemonstrasikan kebolehan anak di berbagai bidang, pameran hasil kerajinan tangan, dan
lain-lain. Seharusnya undangan terhadap orang tua ke sekolah ini minimal dilaksanakan satu kali
dalam setahun bahkan lebih.
1. Case Conference
Case Conference merupakan rapat atau konferensi tentang kasus. Biasanya digunakan dalam
bimbingan konseling. Peserta konferensi ialah orang yang betul-betul mau ikut membicarakan
masalah anak didik secara terbuka dan sukarela, seperti orang tua anak didik, guru-guru, petugas
bimbingan lain, dan para ahli yang ada sangkut pautnya dengan bimbingan seperti social
worker dan sebaginya.
Konferensi tersebut bertujuan mencari jalan yang paling tepat agar masalah anak didik dapat
diatasi dengan baik. Biasanya hasil konferensi akan lebih baik karena data dikumpulkan oleh
beberapa orang, serta interpretasi, dan analisis.

1. Mengadakan Surat Menyurat antara Sekolah dan Keluarga


Surat menyurat ini diperlukan pada waktu-waktu yang sangat diperlukan bagi perbaikan
pendidikan anak didik, seperti surat peringatan dari guru kepada orang tua jika anaknya perlu
lebih giat, sering membolos, sering berbuat keributan, dan sebagainya.

 
 

1. Adanya Daftar Nilai atau rapot


Rapot yang biasanya diberikan setiap catur wulan kepada para murid ini dapat dipakai sebagai
penghubung antara sekolah dengan orang tua. Sekolah dapat memberi suatu peringatan atau
meminta bantuan orang tua bila hasil rapot anaknya kurang baik atau sebaliknya.

2. Jenis Kegiatan Hubungan Sekolah dengan Mayarakat


a. Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar
sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:

 Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyar\akat melalui perantara


media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio,
penyebaran informasi melalui media cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam
penerbitan majalah atau buletin sekolah.
 Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat melalui tatap muka,
misalnya: rapat bersama dengan komitte sekolah, konsultasi dengan tokoh masyarakat,
melayani kunjungan tamu dan sebagainya.
 

1. Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah warga sekolah yang
bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat
dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:

 Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi melalui surat edaran;
penggunaan papn pengumuman di sekolah; penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan
buletin sekolah untuk dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan
khusus melalui mass media; dan kegiatan pentas seni.
 Direct act adalah kegiatan internal yang dapat berupa: rapat dewan guru; upacara
sekolah; karyawisata/rekreasi bersama; dan penjelasan pada berbagai kesempatan.
 

3. Jenis Kegiatan Hubungan Keluarga dan Masyarakat


       Jenis kegiatan hubungan keluarga dan masyarakat anatara lain :
 

1. Gotong royong, adalah suatu kegiatan yang berguna untuk mengeratkan tali  persaudaran,
silaturahmi, dan kerja sama antara keluarga dengan             masyarakat yang berada di
sekitarnya. Biasanya diadakan di   pemukiman warga seperti, di desa dan di perumahan.
2. Ronda Rutin atau bergiliran, adalah suatu kegiatan yang berguna untuk menjaga
keamanan di sekitar lingkungan masyarakat dan untuk mempererat tali persaudaraan antara
keluarga dengan masyarakat yang           berada di sekitarnya.
3. Pengajian rutin, adalah salah satu kegiatan yang selain dapat mempererat silaturhmi,
pengajian juga dapat menjadi kegiatan yang sangat             bermanfaat untuk meningkatkan
keimanan seseorang maupun           masyarakat.
 

1. FUNGSI
2. Fungsi Hubungan Keluarga dengan Sekolah
 
1. Mempererat silaturahmi antara wali murid dengan gurunya.
2. Mempererat hubungan antara keluarga dengan sekolah.
3. Dapat terjadi komunikasi dan saling memberikan informasi tentang                   keadaan
anak serta saling memberi petunjuk guru dengan orang tua.
4. Dapat memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, baik dalam ranah intelektual
maupun psikologis.
 

2. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat
umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada sekolah
tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat
diantarnya sebagai berikut :

1. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga- lembaga


pemerintah, swasta, dan organisasi nasional.
2. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-
macam tehnik komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber).
3. Fungsi Hubungan Keluarga dengan Masyarakat
4. Mengajarkan kebudayaan antara hubungan keluarga dengan masyarakat.
5. Mengajarkan mobilitas sosial.
6. Membantu peranan sosial baru (Ahmadi, 1991).
 
1. PENGARUH
2. Pengaruh Keluarga terhadap Sekolah
 
              Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat peranan sangat
penting karena membentuk kepribadian dan watak anggota keluarganya. Sedangkan masyarakat
terdiri dari keluarga-keluarga. Dari satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus
mewariskan standar watak dan kepribadian yang baik yang diakui oleh semua golongan
masyarakat, salah satu institusi yang mewariskan kepribadian dan watak kepada masyarakat
adalah sekolah.
Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar pada pendidikan di sekolah. Lingkungan keluarga
dan faktor-faktor luar sekolah secara luas berpengaruh terhadap siswa. Siswa-siswa hidup di
kelas pada waktu sekolah relatif singkat, sebagian besar waktunya dipergunakan siswa dengan
tinggal di rumah. Keluarga telah mengajarkan anak berbahasa, kemampuan untuk belajar dari
orang dewasa, meningkatkan kualitas dan kebutuhan prestasi, kebiasaan bekerja dan perhatian
terhadap tugas-tugas yang merupakan dasar terhadap pelajaran di sekolah. kecakapan dan
kebiasaan di rumah merupakan dasar bagi proses belajar anak di sekolah.

Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem
sosial ini saling mendukung dan melengkapi. Jika di sekolah dapat terbentuk perubahan sosial
yang baik berdasarkan nilai atau kaidah yang berlaku, maka masyarakat pun akan mengalami
perubahan sosial.

2. Pengaruh Sekolah terhadap Masyarakat


 
              Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung kepada luas tidaknya
produk serta kualitas out putpendidikan sekolah itu sendiri. Semakin luas dan besar out
putsekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian mampu mencetak sumber
daya manusia (human resources) yang berkualitas di tengah-tengah masyarakat, tentu produk
sekolah tersebut membawa pengaruh positif yang berarti bagi perkembangan masyarakat
bersangkutan. Sekolah dapat disebut sebagai lembaga investasi manusiawi. Investasi jenis ini
sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Rendahnya kualitas fakor manusia
disetiap masyarakat, akan berpengaruh terhadap prestasi yang bisa dicapai oleh masyarakat
bersangkutan.
Dengan demikian , bila lembaga pendidikan dimaksud mampu melahirkan produk-produknya
yang berkualitas, tentu saja hal ini merupakan investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini
sangat penting untuk pengembangan dan kemajuan masyarakat sebab manusia itu sendiri adalah
subjek setiap perkembangan, perubahan , dan kemajuan di dalam masyarakat.

Terdapat empat macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat,


yaitu :

 Mencerdaskan kehidupan masyarakat.


 Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
 Menciptakan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di
lingkungan masyarakat.
 Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warg mayarakat, sehingga tercipta
integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat.
 
3. Pengaruh Keluarga terhadap Masyarakat
 
Setiap masyarakat memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki norma norma. Dimana norma-
norma tersebut sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warga dalam bersikap.
Dasar pembentukan keluargalah pengaruh masyarakat terhadap keluarga dalam hal ini ada dua
faktor diantara nya :

 Faktor objektif, yaitu faktor yang dipersiapkan dalam rumah tangga dalam hal ekonomi,
kedewasaan mental, dan sebagainya.
 Faktor subjektif, yaitu adanya dasar saling mencintai.

Anda mungkin juga menyukai