Oleh
Lida Sari 1
Munaris2
Kahfie Nazaruddin3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Email : android.icha@gmail.com
Abstract
The problem of this research is how the use of Indonesian language written variety in the
public space of SMAN 12 Bandar Lampung. This study aimed to describe the use of
Indonesian written variety in the school’s public space. Research methods which used is
qualitative descriptive. The data source are varieties of written communication like
announcement letter, advertisement, banner, wall magazine, articles, slogan etc around the
school. Based on data analysis, it is found that the use of spelling which includes italics and
capital letters writing, writing words, writing element uptake, and punctuations which is
inappropriate with the Indonesian language grammar rules. Second focus is about diction.
Words choice mistakes mostly found by words from foreign language which is
inappropriate use and waste of words. Third focus about effective sentences structure. The
pattern of the sentence is appropriate with the Indonesian grammar rules.
Keywords: diction, sentences, spelling, variety, written.
Abstrak
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis
di ruang publik SMAN 12 Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis dalam ruang publik sekolah.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian berupa
seluruh bentuk komunikasi ragam tulis seperti surat pengumuman, iklan, spanduk, majalah
dinding siswa, artikel, slogan, dan brosur yang berada di lingkungan belajar sekolah
tersebut. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan penggunaan ejaan yang meliputi
penulisan huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan
penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan kaidah tata ejaan bahasa Indonesia. Fokus
kedua yaitu mengenai diksi atau pemilihan kata. Kesalahan pemilihan kata lebih banyak
ditemukan pada kata-kata asing yang tidak tepat penggunaannya dan bersifat pemborosan
kata. Fokus ketiga mengenai struktur kalimat efektif. Pola kalimat sudah sesuai kaidah tata
bahasa Indonesia.
Kata kunci: diksi, ejaan, kalimat, ragam, tulis.
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
PENDAHULUAN
Akses komunikasi ruang publik saat ini bahasa tulis, kita dituntut adanya
semakin terbuka lebar. Banyak tempat kelengkapan unsur tata bahasa seperti
yang memang dibangun untuk bentuk kata ataupun susunan kalimat,
mendukung terjadinya komunikasi publik ketepatan pilihan kata, kebenaran
untuk lebih memajukan peradaban penggunaan ejaan termasuk penggunaan
masyarakat sosial termasuk sekolah.
tanda baca dalam mengungkapkan ide
Sekolah merupakan tempat belajar
atau gagasan ke dalam tulisan yang
sekaligus sarana terjadinya komunikasi
mudah dimengerti dan dipahami
ruang terbuka publik. Sekolah menurut
pembaca.
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
bangunan atau lembaga untuk belajar dan Untuk lebih mendalami mengenai ragam
mengajar serta tempat menerima dan bahasa tulis dan semua problematikanya
memberi pelajaran penyusun bermaksud mendeskripsikan
(http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/). lebih mendalam mengenai ragam tulis di
ruang publik. Hal-hal yang diteliti
Sekolah merupakan tempat yang dapat
berkaitan dengan penggunaan tanda baca,
diakses masyarakat umum. Komunikasi pemilihan kosakata dan struktur kalimat..
public yang terjadi antara siswa, guru,
karyawan sekolah, dan masyarakat luar Yang dimaksud ruang publik di sini yaitu
sekolah dapat berlangsung secara lisan tempat terbuka umum yang bisa diakses
maupun tulisan. Komunikasi publik oleh semua masyarakat dalam interaksi
dalam bentuk tulisan misalnya slogan- sosial. Sebuah ruang publik adalah ruang
slogan sekolah, iklan, spanduk sekolah sosial yang umumnya terbuka dan dapat
dan lain-lain. diakses oleh orang-orang. Jalan (termasuk
trotoar), alun-alun umum, taman dan
Dalam berkomunikasi kita mengenal dua
pantai biasanya dianggap sebagai ruang
ragam bahasa, yakni ragam lisan dan publik. Gedung-gedung pemerintah yang
ragam bahasa tulis. Dalam ragam bahasa terbuka untuk umum, seperti
lisan yang dihasilkan melalui alat ucap, perpustakaan umum termasuk ruang
kita berurusan dengan tata bahasa,
publik. Meskipun tidak dianggap ruang
kosakata, intonasi, ekspresi dan pelafalan.
publik, bangunan milik pribadi atau
Berbeda dengan ragam bahasa tulis yang properti terlihat dari trotoar dan jalan
dihasilkan dengan memanfaatkan media umum dapat mempengaruhi lanskap
tulis seperti kertas dengan huruf sebagai
visual yang umum, misalnya dengan iklan
unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita outdoor.
berurusan dengan tata cara penulisan dan
kosakata. Dengan kata lain dalam ragam
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian penggunaan bahasa Indonesia ragam tulis
ini adalah metode kualitatif deskriptif. di ruang publik. Ragam tulis di sini
Penelitian dengan metode kualitatif, meliputi penggunaan ejaan yang baik dan
seperti yang diungkapkan Bogdan dan benar, diksi, dan struktur kalimat.
Taylor dalam Moleong (Bogdan & Taylor,
1975:5) bahwa metode kualitatif Sumber data dalam penelitian ini
diperoleh dari tulisan-tulisan yang berada
merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata- di lingkup ruang publik berupa
kata tertulis atau lisan dari orang-orang pengumuman, brosur, iklan, spanduk,
dan perilaku yang dapat diamati. slogan dan artikel dalam majalah dinding
siswa. Dari sumber data yang ada
Metode deskriptif adalah metode yang diperoleh data penelitian meliputi
menggambarkan objek penelitian sesuai penggunaan ejaan, diksi, dan struktur
dengan apa adanya (Arikunto, 2005:234). kalimat. Sumber data penelitian diambil
Penelitian deskriptif bertujuan dalam periode 26 Juni sampai 31 Juli
mendeskripsikan atau menggambarkan 2013.
fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah maupun Teknik pengumpulan data dalam
rekayasa manusia (Sukmadinata, penelitian ini adalah dokumentasi.
2005:72). Dapat dikatakan penelitian Dokumentasi dilakukan dengan media
foto menggunakan kamera digital. Foto-
deskriptif tidak dimaksudkan
untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi foto yang diambil yakni media ragam
menggambarkan apa adanya tentang tulis yang bisa diakses dan dilihat oleh
suatu variabel, gejala atau keadaan. semua orang seperti papan pengumuman,
majalah dinding siswa, semboyan-
Dalam metode kualitatif, metode yang semboyan sekolah, iklan dan lain-lain.
biasanya dimanfaatkan adalah
wawancara, pengamatan, dan Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pemanfaatan dokumen, seperti menganalisis data sebagai berikut.
memahami sikap, pandangan, perasaan, 1) Mencermati seluruh komunikasi ragam
dan perilaku baik individu maupun tulis di SMAN 12 Bandar Lampung.
kelompok orang. Data yang dikumpulkan
lebih banyak berupa kata-kata dan 2) Mengambil foto seluruh komunikasi
gambar daripada angka-angka (Moleong, ragam tulis di SMAN 12 Bandar
2007:11). Dalam penelitian ini, metode Lampung.
deskriptif digunakan untuk mengetahui
3) mencetak seluruh hasil foto
dan mendeskripsikan bagaimana
komunikasi ragam tulis.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
HASIL
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
PEMBAHASAN
1. Huruf Kapital
XXVII/eyd/kapital/050
XXV/eyd/kapital/045
Data di atas terdapat banyak kesalahan
Pemakaian huruf kapital seperti pada data
penulisan huruf kapital seperti yang telah
XXV/eyd/kapital/045 tidak sesuai dengan
ditandai lingkaran merah. Pada baris
pedoman penulisan huruf kapital. Dari
pertama kata Siswa, Siswi, dan
contoh croping data di atas huruf kapital
Administrasi, huruf pertama kata tersebut
dipakai di tengah kalimat pada kata
ditulis dengan huruf kapital, seharusnya
Petugas, Perpustakaan, dan Ijazah.
dengan huruf kecil saja. Baris berikutnya
Huruf kapital yang dipakai tidak merujuk
terdapat kata Mulai yang juga ditulis
pada, misalnya nama orang, nama gelar
dengan huruf kapital pada huruf awal
kehormatan dan penamaan lainnya seperti
kata. Kata Untuk pada baris ke-empat dan
yang tercantum dalam pasal pemakaian
seterusnya tidak sesuai EYD, kalimat ini
huruf kapital dalam Pedoman Umum
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
merupakan kalimat yang mengandung Penulisan singkatan yang terdiri dari dua
unsur pemerian yang ditandai tanda titik huruf ( T. A.) menggunakan dua tanda
dua. Unsur pemerian menurut EYD titik sesuai tata ejaan bahasa Indonesia.
ditulis dengan huruf kecil. Selanjutnya
kata Kelas dan Pada ditulis dengan huruf
kapital di awal kata juga tidak sesuai
dengan pedoman penulisan huruf kapital
dalam EYD. XXV/eyd/titik/049
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
XXVI
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
sasaran yang dituju adalah siswa yang penggunaannya bila disetarakan dengan
menempati posisi sebagai orang kedua. kata diketahui. Maksud kalimat secara
Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi utuh akan lebih mudah dicerna bila kata
“Demikianlah pemberitahuan ini agar diindahkan diganti dengan bentuk verba
dapat diketahui dan diindahkan, atas yang lain misalnya dilaksanakan. Jadi
perhatian saudara kami ucapkan terima kalimat di atas bias diubah seperti berikut.
kasih.”
“Demikianlah pemberitahuan ini dibuat,
Kalimat di atas belum menjadi kalimat agar dapat diketahui dan dilaksanakan.
efektif. Kalimat majemuk tidak setara Atas perhatian Saudara, kami ucapkan
ditandai dengan kata hubung agar yang terima kasih.”
dipisahkan dengan tanda baca koma
untuk membedakan posisi induk kalimat
dengan anak kalimat. Selain itu, kata
diindahkan juga tidak tepat
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen
Penelitian, edisi Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12