Anda di halaman 1dari 36

Materi 9

RANCANGAN SEBUAH ILMU


(Studi Kasus Ilmu Pendidikan Teknologi dan Informasi
sebuah kajian terhadap aspek ontologi, epistemologi dan
aksiologi)
A. RASIONALE
Ilmu teknologi informasi berkembang pesat seiring dengan
perkembangan zaman serta kebutuhan manusia akan teknologi dan
informasi dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan IT
sangat berdampak besar terhadap dunia pendidikan khususnya
dalam proses pembelajaran, misalnya guru dapat berinovasi
mengembangkan media pembelajaran yang lebih menarik dan
komunikatif.
Di negara-negara maju seperti Amerika, pemanfaatan komputer
dan jaringan komputer telah dilakukan sejah tahun 1980-an. Setiap
siswa mempunyai kesempatan untuk mengakses bahan-bahan
pelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan
komputer. Dampaknya, meningkatkan hasil ujian, penurunan
tingkat putus sekolah dan penurunan tingkat ketidakhadiran di
kelas.

Di Indonesia, pemanfaatan TI belum merata, terutama di daerah-


daerah terpencil yang disebabkan oleh akses jalan, minimnya
SDM serta kemampuan SDM masih sangat terbatas.
Di Kabupaten Bima lebih khusus, guru diarahkan untuk
menguasai Teknologi Informasi agar pembelajaran terus
megalami peningkatan (wakil bupati H.Dahlan M.Noer).
Pembelajaran dengan memanfaatkan TI masih belum merata.
Guru-guru cukup terbantukan dengan adanya IGI yang
mengadakan pelatihan pemanfaatan IT dalam pengajaran, sebab
perkembangan teknologi dalam menopang kerja menjadi
kebutuhan pokok yang harus dipenuhi (ketua IGI Kota Bima,
Syakurana)

Faktor pendukung pembelajaran melalui teknologi informasi


diantaranya, faktor lingkungan yaitu institusi (sekolah),
siswa, dan guru.
Teknolgi informasi adalah sarana dan prasarana (hardwer,
software, userware) sistem dan metode untuk memperoleh,
mengirim, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunaan data secara bermakna.
(Bambang Warsit: 2008)
Sarana dan prasarana tersebut dapat dikembangkan dan difungsikan dalam
aspek pendidikan terkhusus pada proses pembelajaran untuk membantu
dalam pencapaian tujuan pembelajaran (kemampuan memahami,
menganalisis dan mengembangkan)

Manfaat Teknologi Informasi menurut Abdulhak (2005) terdapat klasifikasi


pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis, yaitu ICT sebagai media (alat bantu)
pendidikan yaitu hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian-uraian
yang disampaikan, ICT sebagai sumber yakni sebagai sumber informasi
dan mencari informasi, dan ICT sebagai sistem pembelajaran.
Klasifikasi manfaat teknologi informasi menurut abdulhak (2005) dapat
dikembangkan melalui pengaplikasian manfaat tersebut dalam proses
pembelajaran

Sumber belajar

Perkembangan pendidikan di negara-negara maju


Input akhirnya adalah menjadi sebuah teori yang dijadikan
landasan serta dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
berdasarkan hasil kesepakatan kelompok setelah melakukan
analisis

Perkembangan pendidikan: faktor-faktor yang menghambat kemampuan siswa


dalam memahami pelajaran. (problem berdasarkan kenyataan di lapangan)
B. TERMINOLOGI

ONTOLOGI (APA): eksistensi (keberadaan) dan esensi


(keberartian) ilmu-ilmu teknologi informasi

EPISTEMOLOGI (BAGAIMANA): metode yang digunakan


untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu teknologi
informasi

AKSIOLOGI (UNTUK APA): manfaat dari ilmu teknologi


informasi
1. Ilmu  pengkajian sejumlah pernyataan-
pernyataan yang terbukti dengan fakta-fakta yang
ditinjau dan disusun secara sistematis dan dibentuk
menjadi hukum-hukum umum.
2. Ontologi  sebuah spesifikasi dari sebuah
konseptual, dengan kata lain ontologi adalah
penjelasan dari sebuah konsep dan
keterhubungannya dari sebuah ilmu tertentu
(Supriheryanton, 2010:2)
Lanjut…
3. Epistemologi  cabang filsafat yang menyelidiki
asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya
pengetahuan
4. Aksiologi  teori tentang nilai. Suriasumantri
(1987) menambahkan, berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
Secara konseptual persyaratan sebuah ilmu menjadi
ilmu mandiri adalah dengan terpenuhinya minimal 3
syarat dasar yakni (1) ontologi yang menunjukkan
objek atau focus of interest yang dikaji; (2) epistemologi
adalah metodologi yang dapat digunakan untuk
memperoleh pengetahuan; (3) aksiologi adalah nilai
manfaat pengetahuan ilmu tersebut
(Suriasumantri 1978)
1. Aspek Ontologi Pendidikan Teknolgi Informasi
a. Kemampuan guru terhadap penguasaan teknologi
informasi (pengalaman)
b. Kemampuan siswa memahami serta mengakses
teknologi informasi
c. Ketersedian sarana
2. Aspek Epistemologi Pendidikan Teknologi
Informasi
Metode yang bisa dikembangkan dalam menunjang kemampuan
guru terhadap penguasaan teknologi informasi;
1. Sosialisasi (para guru harus diyakinkan bahwa Teknologi
Informasi memiliki kegunaan dalam memfasilitasi proses belajar
siswa)
2. Pelatihan (penguasaan hardware dan software)
Contoh konkret metode pembelajaran dengan pemanfaatan
teknologi informasi.
HARDWARE seperti OHP, Proyektor slide (LCD), tape recorder,
video/CD Prayer, komputer.
SOFTWARE seperti buku, teks, modul, kaset program audio dan
visiual.
1. Kemampuan siswa memahami serta mengakses teknologi
informasi
 Pelajari Karakteristik siswa berdasarkan usia, latar belakang
budaya atau kebiasaan, daya tangkap atau tingkat
pemahaman materi.
Metode pengajaran yang bagaimana yang bisa diterapkan
berdasarkan perbedaan karakteristik siswa terkait dengan
pemanfaatn TI?
Metode pengajaran yang seperti yang bisa diterapkan untuk
siswa dengan berbagai jenjang?
Ketersedian sarana sebagai media atau sumber belajar
seperti laptop, LCD, OHP, tape recorder, video/CD
Prayer, komputer
3. Aspek Aksiologi Pendidikan Teknologi Informasi
Manfaat ilmu teknologi informasi dalam menunjang proses
pembelajaran?
manfaat yang diperoleh oleh guru dan siswa?
Pembagian kelompok
PTI Kelas A

Kelompok 1 Kelompok 2
Rian hidayat Maulana
Rajiman Zahratul afifah
Nurtrisnawati Julfikar
Nunaningsih Sukardin
Ika Wisya Wiwin dianti
Abdul Syahid suhardin
Kelompok 3 Kelompok 4
Masita Megawati
M.Amar sahidun Ardyan maulana
Ismul azam Asia
Irhaz Rosmala
Furqan Imam suhardiman
Pipi aryanto Lina mustika
Kelompok 5 Kelompok 6
Afriani Heti kusendang
Sahdin ardiansyah Haryadin
Anang dwi cahyo M. Rizki
Zulfikar Irhaz
Melida M. Jailani
Pembagian kelompok
PTI Kelas B

Kelompok 1 Kelompok 2
Abdurrahim Ahmadin
Dian Rahmawati Ayu wandira
Arif rahman Ardi yanto
Yesi alvionita Basri
Suryati Heni suprianti
surianti
Kelompok 3 Kelompok 4
Hujain Junaidin
Jumratul aqabah Nanda ayu lestari
Syahrir Passifikus
Nurul fauziah Eka rahmawati
Muarifun Nurmagfirah
suriani syaidin
Kelompok 5 Kelompok 6
Suci rahmawati Aminah
Susanti Soalawati
Muhajirin Ihwanul muslimin
Abdul wahab St. Rahmawati
kurniawan Syaifullah
Materi 10
Diskusi Kelompok

Berfikir Ilmiah
Pengantar
 Berfikir secara ilmiah adalah upaya untuk
menemukan kenyataan dan ide yang belum
diketahui sebelumnya.
 Berpikir merupakan kegiatan (akal) untuk
memperoleh pengetahuan yang benar.berpikir
ilmiah adalah kegiatan menggabungkan
induksi dan deduksi (Jujun S.)
 Berpikir ilmiah adalah berpikir yang logis dan
empiris. Logis masuk akal, empiris dibahasa
secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan (Hilway, 1956)
 Manfaat berpikir ilmiah.
1) Tidak akan mudah percaya dengan sesuatu
2) Pendapatnya mudah dipercaya
3) Tidak memecahkan masalah dengan emosi
Ciri-ciri berpikir ilmiah.
1) Obyektif (apa adanya), selalu menggunakan
data yang benar.
2) Rasional atau masuk akal, mengenal
peristiwa sebab akibat
3) Terbuka
4) Berorientasi pada kebenaran buka kalah
menang
Bahasa
 Bahasa sebagai sarana komunikasi.
 Sebagai makhluk sosial, bahasa sangat dibutuhkan dalam
bersosialisasi.
 Ernest menyebut manusia sebagai Animal Symbolyco,
yaitu makhluk yang menggunakan simbol.
 Sebagai sarana komunikasi maka segala yang berkaitan
dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti
berfikir sistematis dalam menggapai ilmu dan
pengetahuan.
 Dalam kegiatan berfikir manusia mempergunakan
simbol.
 Tanpa mempunyai kemampuan berbahasa,
seseorang tidak dapat melakukan kegiatan
berfikir sebagai cara sistematis dan teratur.
 Bahasa yang dimaksud adalah bahasa ilmiah,
yang merupakan sarana komunikasi ilmiah
yang ditujukan untuk menyampaikan informasi
yang berupa pengetahuan, syarat-syarat: bebas
dari unsur emotif, reproduksi, obyektif dan
eksplisit.
Logika
 Logika berasal dari kata Yunani (logos), hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan dan
dinyatakan dalam bahasa.
 Ilmu logika (logika episteme), mempelajari
kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat,
dan teratur. Logis artinya masuk akal.
 Ilmu yang dimaksud mengacu pada
kemampuan rasional untuk mengetahui
kesanggupan akal budi dalam mewujudkan
pengetahuan ke dalam tindakan.
Macam-macam logika
 Logika alamiah adalah kinerja akal budi
manusia yang berpikir secara tepat dan lurus
sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan
dan kecenderungan yang subyektif.
Kemampuan alamiah manusia ada sejak lahir.
 Logika ilmiah memperhalus, mempertajam
pikiran serta akal budi.
 Logika ilmiah menjadi ilmu khusus untuk
merumuskan azas-azas yang harus ditepati
dalam setiap pemikiran (aturan berpikir secara
ilmiah)
 Logika ilmiah membantu akal budi bekerja
dengan lebih tepat, teliti dan lebih mudah dan
aman.
 Logika ilmiah dimaksudkan untuk
menghindarkan kesesatan atau paling tidak
dikurangi.
Cara berpikir logis dalam rangka mendapatkan
pengetahuan baru yang benar.
1. Induksi  cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-
kasus yang bersifat individual. Penlaran ini
diawali dari kenyataan yang bersifat khusus
dan terbatas lalu diakhiri dengan pernyataan
yang bersifat umum.
2. Deduksi  cara berfikir dari pernyataan yang
bersifat umum menuju kesimpulan yang
bersifat khusus.
• Analogi  cara berpikir dengan cara membuktikan dengan
hal yang serupa dan sudah diketahui sebelumnya.
Penyimpulan dilakukan secara tidak langsung, tetapi dicari
suatu media atau penghubung yang mempunyai persamaan
dan keserupaan dengan apa yang akan dibuktikan.
• Komparasi  cara berpikiri dengan cara membandingkan
dengan sesuatu yang mempunyai kesamaan apa yang
dipikirkan. Dasar pemikiran ini sama dengan analogi yaitu
tidak langsung tetapi penekanan pemikirannya ditujukan
pada kesepadanan bukan pada perbedaannya.
Kegunaan Logika
1. Membantu setiap orang mempelajari logika untuk
berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap,
tertib,metodis dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara
abstrak, cermat dan objektif
3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan
kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri
4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir
sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
Kesalahan-kesalahan dalam berpikir

1. Fillacy of Dramatic Instance


2. Fallacy of Retrospective
3. Post Hoc Ergo Propter

Anda mungkin juga menyukai