B. Jelaskan zat racun dalam pangan hewani, sumber dan cara kerjanya!
Jawaban
A.
1. Cheiroline
Dari daun dan biji Rapistrum nigosum (turnip liar) dan Brassica campescris (crucifere
di Tasmania dan Queensland) glikosida telah diisolasi dan disebut gliko-cheiroline yang telah
diperoleh dari hasil hidrolisis 3-metil-sulfonil-propil-isothiosianat atau cheiroline (CH3-SO2-
(CH2)3-NCS). Senyawa ini dapat dipersiapkan dalam keadaan murni, dan dalam pengujian
bentuk pendek, itu menunjukkan aktifitas antitiroid yang serupa dengan yang dikeluarkan
tiosianat. Setelah pemberian 5-110 mg pada tikus, penggabungan radioisotop dikurangi
sampai 9-15%, yang terbukti menjadi lebih aktif daripada n-propil-isotiosianat. Cheiroline
mengandung produk-produk yang telah dipelajari yang bervariasi antara 1-2 g per kg
tanaman kering atau kira-kira 0.4 g ker kg tanaman segar.
Dalam jaringan tubuh, goitrin tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dalam
bentuk tioglukosida, glukopiraferin disebut progoitrin yang telah dipersiapkan dalam bentuk
kristal.
Tanaman: turnip kuning atau rutabaga (brassica oleracea rapefera), famili cruciferae,
biji rape (brassica conpetris dan brassica napus). Biji rape terutama kaya akan tiooxazolidone
dan isotiosianat.
Kebanyakan brassica mengandung goitrin, dan tidak hanya dalam biji tetapi juga
dalam bagian yang dikonsumsi manusia. Tiooxazolidone pada dasarnya berbeda dengan
tiosianat, senyawa-senyawa ini beraksi sampai dengan tiourea dan tiourasil dan tidak
mengganggu cukup banyak terhadap pengambilan iodine oleh tiroid seperti dalam biosintesis
tiroksin.
3. Polifenol
Pada umumnya terdapat tiga senyawa oligosakarida yang menyebabkan flatulensi, yaitu
raffinosa, stakiosa dan verbakosa. Ketiga jenis oligosakarida di atas tidak dapat dicerna,
karena mukosa usus mamalia (termasuk manusia) tidak mempunyai enzim pencernanya,
yaitu alfagalaktosidase.
Dengan demikian oligosakarida tersebut tidak dapat diserap oleh tubuh. Bakteri-bakteri
yang terkandung dalam saluran pencernaan akan memfermantisanya, terutama pada bagian
usus halus. Fermantasi ini akan menghasilkan sejumlah gas, teruatama karbon dioksida,
hydrogen dan sedikit metana, yang juga akan menurunkan pH lingkungannya. Adanya gas-
gas ini menghasilkan suatu tekanan di dalam perut yang disebut flatulensi.
Banyak usaha yang telah dikerjakan untuk menghilangkan oligosakarida dalam kacang-
kacangan yang bisa dikonsumsi. Diantara usaha-usaha tersebut yang paling umum adalah
perendaman yang di ikuti proses perkecambahan, dan fermentasi (misalnya pembuatan
tempe, kecap dan tauco)
DAFTAR PUSTAKA
http://geasy.wordpress.com/2007/06/15/kenali-zat-anti-gizi-1-senyawa-anti-tyroid-alami/, akses
taggaL 9 Mei jam 10.36
http://tipsehat.net/search/buah-yang-mengandung-polifenol/