Anda di halaman 1dari 211

S

PROFIL KESEHATAN 2019

DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI


Jl. Brigjend Z.A Sugianto, Kec. Kambu, Kota Kendari
Pengarah
drg. Rahminingrum P, M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari

Ketua Tim Penyusun


dr. Putu Agustin Kusumawati
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kendari

Editor
Arpan Tombili, SKM, M.Kes
Kasubag Program, Keuangan, Informasi dan Humas

Anggota
Rosmiati, SKM
Harita La Sae, SKM

Kontributor
Badan Pusat Statistik Kota Kendari; Dinas Pendidikan, Kepemudaan & Olahraga Kota
Kendari;Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kendari; Bidang
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kendari; Bidang
Pelayanan Dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari; Subag Umum
dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Kendari; Rumah Sakit se- Kota Kendari;
Puskesmasse- Kota Kendari.

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari i


KKKkK

Puji syukur kepada Allah SWT atas terbitnya Profil


Kesehatan2019dan semoga dapat memberikan manfaat bagi
banyak pihak. Penghargaan dan ucapan terima kasih
disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan Profil Kesehatan Kota Kendari 2019 ini.
Profil Kesehatan Kota Kendari ini disusun berdasarkan
data rutin maupun data survei dari unit teknis di lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Kendari serta institusi lain terkait seperti Badan Pusat Statistik
(BPS) Kota Kendari, Dinas Pendidikan, Kepemudaan & Olahraga Kota Kendari, Rumah
Sakit se-Kota Kendari dan Puskesmas se-Kota Kendari. Informasi yang disajikan
meliputi data dan narasi tentang situasi Demografi, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), Tenaga Kesehatan, Pembiayaan
Kesehatan, Kesehatan Keluarga, serta Pengendalian Penyakit dan Kesehatan
Lingkungan. Profil ini menyajikan gambaran daerah, perbandingan antar puskesmas,
trend dari tahun ke tahun dan narasi lainnya yang dipandang perlu disampaikan.
Buku Profil Kesehatan ini selain dalam bentuk cetakan juga tersedia dalam
bentuk soft copy yang dapat diunduh melalui
websitehttp://siasiksehat.kendarikota.go.id. Kritik dan saran dapat disampaikan
kepada kami sebagai masukan untuk penyempurnaan profil kesehatan yang akan
datang.

Kendari, Maret 2020


Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kendari

dr. Putu Agustin Kusumawati


Pembina TK I, Gol.IV/b
NIP. 19680815 199003 2 007

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari ii


KATA SAMBUTAN
rrtrt6ytrfgh

Prioritas pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019


adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh keseinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan
upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya. Profil Kesehatan Kota
Kendari yang terbit setiap tahun sebagai publikasi data dan informasi kesehatan yang
komprehensif diharapkan dapat menyediakan data dan informasi terkini sekaligus
dokumentasi pembangunan kesehatan dari tahun ke tahun. Profil Kesehatan ini
diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan dalam setiap proses manajemen
kesehatan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Semoga terbitnya Profil Kesehatan Kota Kendari 2019 ini dapat memberikan
akses informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab
bagi jajaran pemerintah maupun masyarakat.
Akhir kata saya sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan Profil Kesehatan 2019 ini. Para pengelola data diharapkan selalu berupaya
untuk meningkatkan kualitas data dari ketepatan waktu, validitas, kelengkapan dan
konsistensi data, termasuk di fasilitas pelayanan kesehatan yang merupakan sumber
data utama.

Kendari, Maret 2020


Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari

drg. Rahminingrum P, M.Kes


Pembina Utama Muda, Gol IV/c
NIP. 19640207 198910 2 001

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari iii


DAFTAR GAMBAR
K

BAB I DEMOGRAFI
GAMBAR 1 PIRAMIDA PENDUDUK KOTA KENDARI TAHUN 2019
GAMBAR 2 PERSENTASE PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS MENURUT IJAZAH/STTB
TERTINGGI YANG DIMILIKI DI KOTA KENDARI TAHUN 2018

BAB II FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


GAMBAR 3 PERSENTASE AKREDITASI PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019
GAMBAR 4 JUMLAH PUSKESMAS RAWAT INAP DAN NON RAWAT INAP DI KOTA KENDARI
TAHUN 2019

GAMABR 5 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM DAN RUMAH SAKIT KHUSUS DI
KOTA KENDARI TAHUN 2017-2019

GAMBAR 6 PERSENTASE RUMAH SAKIT MENURUT KELAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019
GAMBAR 7 TREND JUMLAH TEMPAT TIDUR TAHUN 2017-2019
GAMBAR 8 JUMLAH SARANA DISTRIBUSI KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DI KOTA
KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 9 PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DI KOTA KENDARI TAHUN 2019


BAB III SDM KESEHATAN
GAMBAR 10 REKAPITULASI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI KOTA KENDARI
TAHUN 2019

GAMBAR 11 JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTA KENDARI


TAHUN 2019

GAMBAR 12 SEBARAN DOKTER UMUM DI PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019


GAMBAR 13 SEBARAN BIDAN DI PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019
GAMBAR 14 SEBARAN PERAWAT DI PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019
GAMBAR 15 JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT KOTA
KENDARI TAHUN 2019

BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN


BAB V KESEHATAN KELUARGA
GAMBAR 16 ANGKA KEMATIAN IBU DI KOTA KENDARI TAHUN 2015-2019
GAMBAR 17 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL K4 DI KOTA KENDARI TAHUN
2015-2019

GAMBAR 18 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL K4 MENURUT PUSKESMAS


TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari iv


GAMBAR 19 CAKUPAN IMUNISASI Td1-Td5 PADA WANITA USIA SUBUR DI KOTA KENDARI
TAHUN 2019

GAMBAR 20 CAKUPAN PERSALINAN DITOLONG KESEHATAN MENURUT PUSKESMAS TAHUN


2019

GAMBAR 21 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU NIFAS DAN NIFAS YANG
MENDAPATKAN VITAMIN A MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2019

GAMBAR 22 PUSKESMAS MELAKSANAKAN KELAS IBU HAMIL MENURUT PUSKESMAS


TAHUN 2019

GAMBAR 23 PUSKESMAS MELAKSANAKAN ORIETASI PROGRAM PERENCANAAN


PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) MENURUT PUSKESMAS
TAHUN 2019

GAMBAR 24 PERSENTASE PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE KONTRASEPSI DI KOTA


KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 25 PERSENTASE PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT METODE


KONTRASEPSI DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 26 TREND ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI DAN ANAK BALITA TAHUN 2015-
2019

GAMBAR 27 CAKUPAN KN1 DAN KN3 KOTA KENDARI MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2019
GAMBR 28 CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT PUSKESMAS DI
KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI PADA BAYI DI KOTA
KENDARI TAHUN 2015-2019

GAMBAR 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI MENURUT PUSKESMAS


DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 31 PERSENTASE IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI TAHUN 2015-2019


GAMBAR 32 CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-HIB (4) PADA ANAK BADUTA
MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2019

GAMBAR 33 CAKUPAN PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN KESEHATAN


PESERTA DIDIK KELAS 1 MENURUT PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 34 CAKUPAN PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENJARINGAN KESEHATAN


PESERTA DIDIK KELAS 7 DAN 10 MENURUT PUSKESMAS KOTA KENDARI
TAHUN 2019

GAMBAR 35 PERSENTASE GIZI KURANG PADA BALITA 0-59 BULAN MENURUT PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 36 PERSENTASE BALITA PENDEK (TB/U) PADA BALITA 0-59 BULAN MENURUT
PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari v


GAMBAR 37 PERSENTASE BALITA KURUS (BB/TB) PADA BALITA 0-59 BULAN MENURUT
PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 38 CAKUPAN BAYI BARU LAHIR MENDAPAT INISASI MENYUSUI DINI (IMD)
MENURUT PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 39 CAKUPAN BAYI MENDAPAT ASI EKSKLUSIF MENURUT PUSKESMAS DI KOTA


KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 40 PERSENTASE RERATA BALITA UMUR 6-59 BULAN DITIMBANG PER BULAN
MENURUT PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 41 CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA (6-59 BULAN)


MENURUT PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT


GAMBAR 42 JUMLAH KASUS TUBERKULOSIS MENURUT PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

GAMBAR 43 CASE DETECTION RATE (CDR) TAHUN 2015-2019


GAMBAR 44 ANGKA NOTIFIKASI SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 TAHUN 2015-
2019

GAMBAR 45 JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS MENURUT PUSKESMAS KOTA KENDARI


TAHUN 2019

GAMBAR 46 ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS MENURUT


PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 47 JUMLAH KASUS HIV POSITIF DAN AIDS YANG DILAPORKAN DI KOTA KENDARI
TAHUN 2015-2019

GAMBAR 48 PROPORSI KASUS HIV POSITIF DAN AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA
KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 49 PERSENTASE KASUS AIDS MENURUT KELOMPOK UMUR DI KOTA KENDARI


TAHUN 2019

GAMBAR 50 ANGKA KEMATIAN AIDS YANG DILAPORKAN DI KOTA KENDARI TAHUN 2015-
2019

GAMBAR 51 CAKUPAN PENEMUAN PNEUMONIA PADA BALITA DI KOTA KENDARI TAHUN


2015-2019

GAMBAR 52 CAKUPAN PENEMUAN PNEUMONIA BALITA MENURUT PUSKESMAS DI KOTA


KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 53 JUMLAH KASUS HEPATITIS B DI KOTA KENDARI TAHUN 2015-2019


GAMBAR 54 CAKUPAN PELAYANAN PENDERITA DIARE BALITA MENURUT PUSKESMAS DI
KOTA KENDARI TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari vi


GAMBAR 55 CAKUPAN PENGGUNAAN ORALIT DAN ZINK PADA DIARE BALITA MENURUT
PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 56 ANGKA PREVALENSI DAN ANGKA PENEMUAN KASUS BARU KUSTA (NCDR)
TAHUN 2015-2019

GAMBAR 57 JUMLAH SUSPEK CAMPAK MENURUT PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN


2019

GAMBAR 58 PROPORSI KASUS SUSPEK CAMPAK PER SUSPEK YANG DIVAKSINASI MENURUT
PUSKESMA DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 59 ANGKA KESAKITAN DEMAM BERDARH DENGUE PER 100.000 PENDUDUK


TAHUN 2015-2019

GAMBAR 60 JUMLAH KASUS BERDASARKAN KECAMATAN TERJANGKIT DBD DI KOTA


KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 61 JUMLAH KASUS MALARIA POSITIF MENURUT PUSKESMAS KOTA KENDARI


TAHUN 2019

GAMBAR 62 KELURAHAN YANG MELAKSANAKAN POSBINDU PTM MENURUT PUSKESMAS DI


KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 63 PERSENTASE PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DAN


PAYUDARA PADA PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN MENURUT PUSKESMAS DI
KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 64 INDIKATOR CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT MENURUT


PUSKESMAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2019

GAMBAR 65 CAKUPAN KELURAHAN YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT KOTA KENDARI TAHUN 2015-2019

GAMBAR 66 PERSENTASE KELURAHAN YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT DENGAN STOP BABS MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2019

GAMBAR 67 PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP SANITASI


LAYAK MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2019

GAMBAR 68 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2019

GAMBAR 69 PERSENTASE TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN YANG MEMENUHI SYARAT


KESEHATAN MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2019

GAMABR 70 PERSENTASE PEMENUHAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN MENURUT


PUSKESMAS TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari vii


AFTAR TABEL

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK ( RIBU JIWA ), SEX RATIO DAN
KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2019

TABEL 2 PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI


KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 3 20 BESAR PENYAKIT TINGKAT KOTA KENDARI TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari viii


DAFTAR LAMPIRAN

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK,


JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT
KECAMATAN KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN


IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KOTA
KENDARI TAHUN 2019

TABEL 4 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA


KENDARI TAHUN 2019

TABEL 5 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN


GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TABEL 6 PERSENTASE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN


KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA
KENDARI TAHUN 2019

TABEL 7 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA KENDARI TAHUN


2019

TABEL 8 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA KENDARI


TAHUN 2019

TABEL 9 PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


ESENSIAL KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 10 JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM* MENURUT KECAMATAN


DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 11 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KENDARI


TAHUN 2019

TABEL 12 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS


KESEHATAN KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 13 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN


LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KENDARI
TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari ix


TABEL 14 JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN
KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TABEL 15 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA


KENDARI TAHUN 2019

TABEL 16 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS


KESEHATAN KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 17 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS


JAMINAN KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 18 PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK


KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TABEL 19 ANGGARAN KESEHATAN KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 20 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN


PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 21 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN,


DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 22 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN, DAN


PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 23 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN,


DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA
KENDARI TAHUN 2019

TABEL 24 CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN


DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 25 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR


YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA
KENDARI TAHUN 2019

TABEL 26 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR


(HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 27 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH


(TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI
TYAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari x


TABEL 28 PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 29 CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT


JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TABEL 30 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN


DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 31 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS


KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

TABEL 32 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT


PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI
TAHUNN 2019

TABEL 33 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS


KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAUN 2019

TABEL 34 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 35 BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 36 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 37 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI)


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

TABEL 38 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA
KENDARI TAHUN 2019

TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN


IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2


PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA) MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xi


TABEL 41 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 42 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS


KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

TABEL 43 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,


DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 44 'STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 45 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) PESERTA DIDIK


SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 46 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN


DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 47 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN


SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 48 PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS


KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

TABEL 50 PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN


KESEHATAN KELUARGA KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 51 JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS ,KASUS TUBERKULOSIS, KASUS


TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000
PENDUDUK DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

TABEL 52 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA


KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

TABEL 53 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xii


TABEL 54 JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 55 JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS


KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 56 KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 57 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN


PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 58 KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA


KUSTA ANAK<15 TAHUN, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN
DENGAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 59 JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT


KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 60 PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM


TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 61 'JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN


PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 62 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI


(PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 63 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI


< 24 JAM KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL64 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS


KEJADIAN LUR BIASA (KLB) KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 65 KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL66 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS


KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL67 PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN,


KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xiii


TABEL 68 PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL69 PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIATES MELITUS (DM)


MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 70 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA
DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KACAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI TAHUN
2019

TABEL 71 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA


(ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA
KLENDARI TAHUN 2019

TABEL 72 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM


BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL 73 PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN


KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL74 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG


LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL75 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT KOTA KENDARI TAHUN 2019

TABEL76 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT


KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TABEL77 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT


KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA KENDARI
TAHUN 2019

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xiv


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………............................................ ii


Kata Sambutan…………………………………………………………………………………………………… iii
Daftar Gambar ……………………………………………………................................................................... iv
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………………………………….. viii
Daftar Lampiran ......................................................................................................................................... ix
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………….. xv
BAB I DEMOGRAFI …………………..........……….............……................................................................ 1
A. KEADAAN PENDUDUK …………........................................................................................ 1
B. KEADAAN EKONOMI ………………………………………………........................................ 5
C. KEADAAN PENDIDIKAN ……………………………………………………………………… 5
D. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ……………………………………………………... 6
BAB II SARANA KESEHATAN ……………………………………………………..................................... 8
A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ……………………………………………………... 9
1. AkreditasiPuskesmas…………………………………………………………………….. 9
2. PerkembanganPuskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap …………… 11
3. PuskesmasdenganUpaya Kesehatan Kerja……………………………………… 12
4. PuskesmasdenganUpaya Kesehatan Olahraga…………………………........... 13
5. Pelayanan Kesehatan Tradisional……………………………………………………. 14
B. KLINIK …………………………………………………………….................................................. 14
C. PRAKTIK MANDIRI TENAGA KESEHATAN……………………………………………. 15
D. RUMAH SAKIT……………………………………………………………………………………... 15
1. Jenis RumahSakit ………………………………………………………........................... 15
2. Kelas Rumah Sakit ........................................................................................................ 17
3. TempatTidurRumahSakit …………………………………………………………….. 17
4. AkreditasiRumahSakit …………………………………………………........................ 18
E. UNT TRANSFUSI DARAH ……………………………..………………….............................. 19

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xv


F. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN ………………………………… 19
1. Sarana Produksi dan DistribusiBidangKefarmasian dan Alat
Kesehatan ……………………………………………………………………………………... 19
2. KetersediaanObat dan Vaksin ………………………………………………………... 19
G. UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM) …………. 21
BAB III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN …………………………………………………… 22
A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN…………………………………………………………….. 22
1. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas………………………………………….. 23
2. Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit……………………………………….. 26
B. REGISTRASI TENAGA KESEHATAN………………………………………………………. 27
BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN……………………………………………………………………... 29
A. ANGGARAN DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI…………………………………. 29
B. DANA DEKONSENTRASI DAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2019………………………………………………… 29
BAB V KESEHATAN KELUARGA …………………………………………............................................. 31
A. KESEHATAN IBU ………………………………………………………….................................. 32
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ……………………………………………………… 33
2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Difteri bagi Wanita Usia Subur
dan Ibu Hamil…………………………………………………………………………………. 36
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ………………………....................................... 37
4. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ………………………………………….................... 39
5. Puskesmas Melaksanakan Kelas Ibu Hamil dan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegah Komplikasi (P4K) ……………...... 40
6. Pelayanan Kontrasepsi …………………………………………………………………... 42
B. KESEHATAN ANAK ……………………………………………............................................... 45
1. Pelayanan Kesehatan Neonatal ………………………………………….................... 46
2. Imunisasi ………………………………………………………………………………………. 47
a. Imunisasi Dasar Pada Bayi ………………………………………………………... 48
b. Desa / Kelurahan UCI ( Universal Child Immunization ) …………….. 50
c. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi …………………………………………... 50
d. ImunisasiLanjutan pada Anak Baduta ………………………………………. 51

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xvi


3. Pelayanan Kesehatan UsiaSekolah ………………………………………………… 52
a. Puskesmas yang MelaksanakanPenjaringan Kesehatan
PesertaDidik Kelas 1 53
…………………………………………………………………………… 54
b. Penjaringan Kesehatan PesertaDidik Kelas 7 dan 10 ………………… 56
4. Pelayanan Kesehatan PeduliRemaja( PKPR ) …………………………............ 57
C. KESEHATAN USIA LANJUT …………………………………………………………………... 58
D. GIZI……………………………………………………………………………………………………... 58
1. Status GiziBalita ……………………………………………………………………………. 61
2. UpayaPencegahan dan PenangananMasalahGizi……............................... 61
a. InisiasiMenyusui Dini dan Pemberian ASI Eksklusif………………… 63
b. PenimbanganBalita ………………………………………………………………….. 64
c. CakupanPemberianKapsul Vitamin A BalitaUsia 6-59 Bulan …… 66
BAB V PENGENDALIAN PENYAKIT.............................................................………………………… 66
A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG.................................................................................. 66
1. Tuberkolosis........…………………………………………………………………………….. 67
a. KasusTuberkulosisDitemukan ………………………………………………… 68
b. CakupanPenemuanSemuaKasusTuberkulosis (Case Difection Rate 68
/ CDR) yang Diobati …………………………………………………………..
c. Angka NotifikasiSemuaKasusTuberkulosisatauCase Notiffication 68
Rate( CNR) …………………………………………………………… 70
d. Angka KeberhasilanPengobatan ………………………………………………... 71
2. HIV/AIDS……………………………………………………………………………………… 71
a. JumlahKasus HIV Positif dan AIDS …………………………………………… 74
b. Angka KematianAkibat AIDS …………………………………………………… 75
c. LayananKonseling dan Tes HIV ………………………………………………… 75
d. Pemeriksaan HIV pada Ibu Hamil ……………………………………………… 75
3. Pneumonia…………………………………...........………………………………………… 77
4. Hepatitis ............................................................................................................................. 77
a. Hepatitis A ………………………………………………………………………………… 78
b. Hepatitis B …………………………………………………………………………………

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xvii


79
5. Diare…….............……………………………………………………………………………….. 79
a. CakupanPelayananPenderitaDiare …………………………………………... 80
b. PenggunaanOralit dan Zinc ………………………………………………………. 82
6. Kusta ……………………………………………………………………………………………… 82
a. Angka Prevalensi dan Angka PenemuanKasusBaru …………………… 83
b. Angka Cacat Tingkat 2 ……………………………………………………………… 83
B. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)................... 83
1. Tetanus Neonatarum …………...................................................................................... 83
2. Campak……………….......................................................................................................... 85
3. Difteri................................................................................................................................... 86
4. Polio dan AFP.................................................................................................................... 86
C. PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS............................................................ 86
1. Demamberdarah Dengue ( DBD ) ……………………………………….................... 87
a. Incidence Rate (IR) dan Care Fatelity Rate (CFR) ……………………….. 87
b. KecamatanTerjangkit DBD ………………………………………………………… 88
c. Angka BebasJentik …………………………………………………………………… 89
2. Chikungunya ……………..…………………………………………………………………... 89
3. Filariasis …………………………………………………………………………………………. 90
4. Malaria ……………………………………………………………………………………………. 90
a. Angka Kesakitan Malaria …………………………………………………………… 91
b. Pengobatan Malaria ……………………………………………………………………. 91
5. Rabies …………………………………………………………………………………………….. 91
D. PENYAKITTIDAK MENULAR………………………………………………………………… 92
1. MeningkatkanUpayaPengendalian PTM di Puskesmas……………………. 93
2. Pos PembinaanTerpaduPenyakitTidakMenular( Posbindu PTM ).. 94
3. PengendalianKonsumsi Hasil Tembakau…………………………………………. 94
4. Deteksi Dini KankerLeher Rahim dan Payudara………………………………. 95
E. KESEHATAN JIWA ………………………………………………………………………………... 97
F. MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN )…………………………………………………….. 99
BAB VIIKESEHATAN LINGKUNGAN…………………………………………………………………… 100
A. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM ) ……………………………. 101
B. TATANAN KAWASAN SEHAT........................................................................................... 103

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xviii


C. AKSES SANITASI LAYAK....................................................................................................
D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) YANG MEMENUHI 104
SYARATKESEHATAN............................................................................................................ 105
................ 107
E. TEMPAT PENGELOLA MAKANAN (TPM).................................................................. 108
F. PEMENUHAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN …………………………...
G. GERAKAN MASYARAKAT SEHAT …………………………………………………………

Profi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari xix


BAB I
Demografi

Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


6 Tahun 1995 yang disahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan status Kotamadya
Daerah Tingkat II Kendari. Kota Kendari yang merupakan ibukota Provinsi Sulawesi
Tenggara, secara astronomis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa berada di
antara 3º54ʹ40ʺ dan 4º5ʹ05ʺ Lintang Selatan (LS) dan membentang dari Barat ke
Timur diantara 122º26ʹ33ʺ dan 122º39ʹ14ʺ Bujur Timur (BT).
Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Kendari memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Konawe Selatan
Berdasarkan letak geografisnya, wilayah Kota Kendari terletak di bagian
Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya terdapat di daratan Pulau Sulawesi
mengelilingi Teluk Kendari. Luas wilayah daratan Kota Kendari 271,76 km2 atau 0,7
persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara. Wilayah administrasi Kota
Kendari terdiri atas 11 wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Kendari, Kecamatan
Kendari Barat, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Puuwatu, Kecamatan Kadia,
Kecamatan Wua-Wua, Kecamatan Baruga, Kecamatan Poasia, Kecamatan Kambu,
Kecamatan Abeli dan Kecamatan Nambo. Adapun jumlah kelurahan terdiri dari 65
kelurahan.

A. KEADAAN PENDUDUK
Jumlah penduduk Kota Kendari pada tahun 2019 berdasarkan hasil
proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 381.628 jiwa, yang terdiri atas
192.621 jiwa penduduk laki-laki dan 189.007 jiwa penduduk perempuan. Rincian
kependudukan Kota Kendari secara garis besar dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 1


Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk (ribu jiwa), Sex Ratio, dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan, Tahun 2019

Jumlah Penduduk
Luas Sex Kepadatan
Kecamatan Laki-
Wilayah Perempuan Jumlah Ratio Penduduk
laki
Kendari 14.48 16.977 16.658 33.635 101.91 2322.86
Kendari Barat 21.12 28.516 27.981 56.497 101.91 2675.05
Mandonga 21.74 7.652 7.509 15.161 101.90 697.38
Puuwatu 43.51 18.433 18.088 36.521 101.91 839.37
Kadia 6.48 37.066 36.371 73.437 101.91 11332.87
Wua-Wua 10.79 21.588 21.182 42.770 101.92 3963.86
Baruga 49.41 12.866 12.624 25.490 101.92 515.89
Poasia 42.91 16.592 16.28 32.872 101.92 766.07
Kambu 22.10 18.026 17.687 35.713 101.92 1615.97
Abeli 13.90 10.443 10.247 20.690 101.91 1488.49
Nambo 25.32 4.463 4.379 8.842 101.92 349.21

Kota Kendari 271.76 192.622 189.006 381.628 101,45 1.404


Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Kendari

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam


bentuk piramida penduduk. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, badan
piramida bagian kiri menunjukkan jumlah penduduk laki-laki, dan badan piramida
bagian kanan menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Piramida merupakan
gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa,
dan tua.
Pada gambar 1 menunjukkan bahwa struktur penduduk di Kota Kendari
termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah
penduduk usia muda yang masih tinggi. Badan piramida besar ini menunjukkan
banyaknyapenduduk usia produktif. Jumlah golongan usia lanjut juga cukup besar,
terutama perempuan, ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan
hidup. Bertambahnya jumlah usia lanjut dapat dimaknai sebagai meningkatnya
tingkat kesejahteraan, meningkatnya kondisi kesehatan tetapi juga dapat dimaknai
sebagai beban karena usia lanjut sudah tidak produktif lagi.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 2


Angka beban tanggungan atau dependency ratio adalah angka yang
menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (usia di
bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk
usia produktif (usia 15—
—64
64 tahun). Angka beban tanggungan Kota Kendari tahun
2019 sebesar 44,94. Hal ini berarti bahwa dari 100 penduduk Kota Kendari yang
produktif, disamping menanggung dirinya sendiri, juga menanggung 44 hingga 45
orang yang belum/sudah tidak produktif lagi.

Gambar 1
Piramida Penduduk Kota Kendari Tahun 2019
20

75 +
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4

-15,00 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00


Persentase Persentase

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Kendari

Pemikiran modern mengenai pembangunan telah menempatkan kembali


manusia sebagai subyek atau pusat dari proses pembangunan. Tujuan utama dari
pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi
penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan
yang produktif. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pencapaian derajat kesehatan yang
optimal bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan saja, namun
sektor terkait lainnya seperti sektor ekonomi, sektor sosial, dan pemerintahan juga
memiliki peranan yang cukup besar. Upaya pembangunan di bidang kesehatan
tercemin dalam program kesehatan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang sasaran utamanya adalah penduduk.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 3


Penduduk sasaran program kesehatan sangatlah beragam sesuai dengan
karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus
kehidupan. Beberapa upaya program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu
melahirkan, ibu nifas atau ibu menyusui, sedangkan program lainnya dengan
penduduk sasaran terfokus pada bayi, anak balita, anak usia sekolah, wanita usia
subur dan lain-lain.
Bagi petugas kesehatan, data sasaran program tersebut diperlukan untuk
menyusun rencana kegiatan tahunan atau menghitung pencapaian indikator
dalam rangka evaluasi keberhasilan upaya kesehatan.
Tabel 2
Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan Di Kota Kendari
Tahun 2019

No Sasaran Program Kelompok Jenis Kelamin Jumlah


Umur/Formula Laki-Laki Perempuan
1 Lahir Hidup - - - 8.876
2 Bayi 0 Tahun 4.477 4.300 8.777
3 Balita 0-4 Tahun 22.889 21.990 44.879
4 Anak SD/sederajat 7 Tahun 6.662
Kelas 1
5 Anak Balita 1-4 Tahun 18.412 17.690 36.102
6 Anak Usia < 15 - 55.902 53.711 109.613
Tahun
7 Wanita Usia Subur 15-49 Tahun - 81.188 81.188
8 Ibu Hamil 1,1 x lahir - 9.655 9.655
hidup
9 Ibu Bersalin/Nifas 1,05 x lahir - 9.216 9.216
hidup
10 Desa/Kelurahan - - - 65

Sumber : SubbagProgram, Keuangan, Informasi dan Humas Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 4


B. KEADAAN EKONOMI
Perekonomian Kota Kendari pada tahun 2019 mengalami peningkatan
dibandingkantahun sebelumnya. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kota Kendari tahun 2019 sebesar 6,66 persen sedangkan tahun
2018 sebesar 6,26 persen. Pertumbuhanekonomi tertinggi dicapai oleh usaha
transportasi dan perdagangan sebesar 9,24 persen serta jasa kesehatan dan
kegiatan sosial sebesar 8,06 persen.
Perkembangan pembangunan di Kota Kendari terlihat dari laju
pertumbuhan ekonomi setiap tahun yang cenderung meningkat.Pertumbuhan
Ekonomi Kota Kendari pada bulan Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 1,29
persen. Deflasi terjadi disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok
bahan makanan sebesar 4,60persen dan transport, komunikasi serta jasa
keuangan sebesar 0,59 persen. Sementara persentase penduduk miskin di kota
Kendari cenderung menurun yaitu sekitar 5,59 persen dari total penduduk Kota
Kendari tahun 2015 menjadi 5,51 persen pada tahun 2018. Pengukuran
kemiskinan yang dilakukan oleh BPS menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar.
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (basic needs apporach). Dengan pendekatan ini,
kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi
pengeluaran.

C. KEADAAN PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia. Pendidikan berkontribusi terhadap
perubahan perilaku masyarakat. Pendidikan menjadi pelopor utama dalam rangka
penyiapan sumber daya manusia dan merupakan salah satu aspek pembangunan
yang merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Untuk meningkatkan peran pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas
pendidikan harus ditingkatkan, salah satunya dengan meningkatkan rata-rata
lama sekolah. Data terakhir menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah di Kota

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 5


Kendari sebesar 6,76 persen. Sementara itu, angka melek huruf penduduk Kota
Kendari untuk penduduk berumur 15 tahun ke atas mencapai 98,93 persen.
Pada gambar2 dapat dilihat persentase penduduk usia 15 tahun ke atas
menurut ijazah/STTB yang dimiliki. Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki seseorang
merupakan indikator kualitas pendidikan formal. Semakin tinggi ijazah/STTB yang
dimiliki oleh rata-rata
rata penduduk suatu daerah kemungkinan akan semakin tinggi
taraf intelektualitas daerah tersebut. Pada gambar tersebut diperlihatkan bahwa
pendudukberumur 15 tahun ke atas yang tidak memiliki ijazah tercatat sebesar
8,17%,tamat SD sederajat 11,17%, tamat SLTP sederajat 18,37
18,37%, tamat
SLTAsederajat 42,05%, dan tamat perguruan tinggi sebesar 20,23%.

Gambar 2
Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB
Tertinggi Yang DimilikiDi Kota Kendari Tahun 2018
8,17
11,17
20,23
18,37
42,05

Tidak Memiliki Ijazah SD/MI


SLTP/MTs SMA/MA
Perguruan Tinggi

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tenggara

D. INDEKS PEMBANGUNAN
N MANUSIA (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/ Human Development Indeks (HDI)
adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan
dan standar hidup. Salah satu indikator untuk mengukur kemajuan suatu daerah
adalah melihat pertumbuhan
pertumbuhan IPM. Sebagai ibu kota Provinsi, Kota Kendari sudah
menunjukkan peningkatan IPMyang sangat signifikan. Bahkan karena peningkatan
sumber daya manusia tersebut,, Kota Kendari yang dulunya dipandang kecil di
kawasan timur Indonesia kini sudah dikenal luas nasional bahkan internasional.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 6


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Kota Kendari selama
lima tahun terakhir menunjukkan angka yang sangat menggembirakan. Pada
tahun 2019 status IPM Kota Kendari pada kategori tinggi yakni 82,22.
IPM mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun
melalui pendekatan tiga dimensi dasar mencakup umur panjang dansehat,
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Untuk mengukur dimensi kesehatan
digunakan angka harapan hidup waktu lahir (AHH). Untuk mengukur dimensi
pengetahuan digunakan gabungan indikator harapan lama sekolah (HLS) dan rata-
rata lama sekolah (RLS). Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan
indikator kemampuan daya beli (Purchasing Power Parity). Kemampuan daya beli
masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok dilihat dari rata-rata besarnya
pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian
pembangunan untuk hidup layak.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 7


BAB II
Fasilitas Pelayanan
K
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik, diperlukan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau
bagi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka peningkatan kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Fasilitas Pelayanan
Kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
danatau masyarakat. Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan tanggung
jawab Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah sesuai ketentuan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyatakan bahwa Pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat
untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa
Pemerintah Daerah dapat menentukan jumlah dan jenis Fasilitas Pelayanan serta
pemberian izin beroperasi di daerahnya dengan mempertimbangkan luas wilayah,
kebutuhan kesehatan, jumlah dan persebaran penduduk, pola penyakit,
pemanfaatannya, fungsi sosial, dan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bukan hanya tugas pemerintah
saja tetapi diperlukan juga partisipasi masyarakat dengan memberdayakan
masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) merupakan salah
satu program kesehatan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pelayananan
kesehatan bagi masyarakat terutama dalam hal promotif dan preventif. UKBM
menggunakan konsep pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Proses dalam
mewujudkan upaya pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan faktor internal dan
eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara sinergis dan dinamis.
Salah satu faktor eksternal dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah
pendampingan oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat. Peran fasilitator pada awal
proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 8


sampai masyarakat sudah mampu menyelenggarakan UKBM secara mandiri dan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah satu UKBM yang paling
aktif dan dikenal masyarakat adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) selain itu
terdapat beberapa jenis UKBM diantaranya Posyandu Lansia, Pos UKK (Unit Kesehatan
Kerja), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren), dan
Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular).

A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Jika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan, maka peranan dan
kedudukan Puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kesehatan.
Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan, maka puskesmas bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat juga
bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

1. Akreditasi Puskesmas
Pembangunan kesehatan merupakan aspek penting dalam kerangka
pembangunan Nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan akan sangat mendukung peningkatan
mutu dan daya saing sumberdaya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional,
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan dasar. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi
landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas, yang merupakan unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 9


Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal
diperlukan adanya pengelolaan organisasi puskesmas secara baik yang meliputi
kinerja pelayanan, proses pelayanan, serta sumber daya yang digunakan. Hal ini
perlu dilakukan dalam rangkapeningkatan mutu, manajemen risiko dan
keselamatan pasien di puskesmas serta menjawab kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Untuk menjamin bahwa
perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko
dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, diperlukan adanya
penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan,
yaitu melalui mekanisme akreditasi. Akreditasi merupakan suatu pengakuan
yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah memenuhi standar akreditasi.
Akreditasi salah satu bentuk upaya peningkatan mutu fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk untuk pelayanan FKTP. Tujuan utama akreditasi
puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem
manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan serta program dan
penerapan manajemen risiko.
Tahun 2019 terdapat 15 Puskesmas yang telah diakreditasi atau
sekitar 100%. Dari 15 Puskesmas yang terakreditasi sampai tahun 2019, untuk
tingkat kelulusan akreditasi masih didominasi oleh status kelulusan dasar dan
madya. Adapun distribusi tingkat kelulusan akreditasi puskesmas sebanyak
2Puskesmas(13,33%)terakreditasi dengan status kelulusan dasar yaitu
puskesmas Abeli dan Benu-Benua, sebanyak 10Puskesmas (66,67%)
terakrediatsi dengan status kelulusan madya yaitu puskesmas Puuwatu, Wua-
Wua, Mokoau, Labibia, Mekar, Perumnas, Kemaraya, Mata, Kandai dan Jati raya,
sebanyak 2Puskesmas (13,33%) terakreditasi status kelulusan utama yaitu
puskesmas Nambo dan puskesmas Lepo-Lepo serta sebanyak 1
Puskesmas(6,67%)terakreditasi dengan status kelulusan paripurna yaitu
puskesmas Poasia.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 10


Gambar 3
Persentase Akreditasi Puskesmas Di Kota Kendari Tahun 2019

Paripurna 6,67

Utama 13,33

Madya 66,67

Dasar 13,33

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Kendari 2019

2. Perkembangan Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap


Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan, Puskesmas dikategorikan
menjadi Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap. Puskesmas non
rawat inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat
inap kecuali pertolongan persalinan normal. Puskesmas rawat inap adalah
puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan
pelayanan rawat inap sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Jumlah puskesmas di Kota Kendari sampai dengan Desember 2019 adalah 15
Puskesmas yang terdiri dari 5 Puskesmas rawat inap (Puskesmas Puuwatu,
Poasia, Lepo-Lepo, Kandai dan Abeli) dan 10 Puskesmas non rawat inap
(Puskesmas Mata, Benu-Benua, Kemaraya, Labibia, Mekar, Perumnas, Jati raya,
Wua-wua, Mokoau dan Nambo). Jumlah ini tidak mengalami peningkatan dari
tahun 2015-2019. Berikut disajikan jumlah Puskesmas rawat inap dan non
rawat inap tahun 2019.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 11


Gambar 4
Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap Di Kota Kendari
Tahun 2019
12
10
10

6 5

0
Rawat Inap Non Rawat Inap
Sumber : Seksi pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Kendari 2019

3. Puskesmas Dengan Upaya Kesehatan Kerja


Pembangunan kesehatan di Indonesia telah diantisipasi dalam
dokumen Indonesia Sehat 2010 dengan mengembangkan sepuluh program
unggulan dan program kesehatan kerja merupakan salah satu dari program
unggulan yang bertujuan untuk meratakan dan memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat pekerja. Bagi puskesmas yang
wilayah kerjanya berada di sentra/kawasan industri wajib mengembangkan
upaya kesehatan kerja yang merupakan kebutuhan dan masalah yang ada pada
wilayah tersebut.
Upaya kesehatan kerja di puskesmas ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya kesehatan kerja yang dimaksud
meliputi pekerja disektor formal dan informal dan berlaku bagi setiap orang
selain pekerja yang berada dilingkungan tempat kerja. Adapun sasaran dari
program kesehatan kerja adalah pekerja di sektor kesehatan antara lain
masyarakat pekerja di puskesmas, balai pengobatan/poliklinik, laboratorium
kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan
bidang kesehatan kerja, masyarakat pekerja diberbagai sektor pembangunan,
dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat. Untuk menerapkan pelayanan
kesehatan kerja di puskesmas, secara umum dapat melihat langkah-langkah
yang dapat diterapkan sebagaimana yang tertuang dalam pedoman pelayanan

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 12


kesehatan kerja yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta
memperhatikan aspek indikator yang harus dipenuhi. Strategi yang
dikembangkan adalah dengan cara terpadu dan menyeluruh dalam pola
pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan, dilakukan melalui pelayanan
kesehatan paripurna yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta aktif
masyarakat khususnya masyarakat pekerja.

4. Puskesmas Dengan Upaya Kesehatan Olahraga


Upaya kesehatan olahraga diselenggarakan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat. Kesehatan olahraga merupakan
salah satu upaya kesehatanyang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat termasuk anak sekolah melalui
aktivitas fisik, latihan fisik atau olahraga dengan bentuk pelayanan kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif tanpa meninggalkan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif. Penyelenggaraan upaya kesehatan olahragadi Puskesmas terdiri
dari beberapa kegiatan diantaranya pendataan, pembinaan, dan pelayanan
kesehatan olahraga. Puskesmasmenyelenggarakan upaya kesehatan olahraga
melalui pembinaan kelompok olahraga dan atau pelayanan kesehatan olahraga
di wilayah kerjanya.
Pendataan kelompok olahraga berupa pendataan terhadap
kelompok/kelas ibu hamil, kelompok sekolah melalui UKS, kelompok jemaah
haji, kelompok pekerja, kelompok lanjut usia, dan kelompok olahraga lainnya.
Pembinaan kesehatan olahraga berupa pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan
kesehatan olahraga. Pembinaan tersebut ditujukan pada kelompok olahraga di
sekolah, posyandu lanjut usia, kelompok senam ibu hamil, kelompok senam
diabetes, kelompok senam pencegahan osteoporosis, pembinaan kebugaran
jasmani jemaah calon haji, dan kelompok olahraga/latihan fisik lain. Pelayanan
kesehatan olahraga berupa konsultasi/konseling kesehatan olahraga,
pengukuran kebugaran jasmani, penanganan cedera olahraga akut, dan
pelayanan kesehatan pada kegiatan olahraga.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 13


5. Pelayanan Kesehatan Tradisional
Upaya pemerintah dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional diperkuat dengan
adanya regulasi yang diterbitkan oleh Pemerintah seperti Permenkes Nomor 61
tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris, Permenkes
Nomor 37 tahun 2017 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi, dan
Permenkes Nomor 15 tahun 2018 tentang Penyelenggara Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer serta peraturan lain yang mendukung.
Perkembangan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional di masyarakat
dalam bentuk pemberdayaan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui
pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Akupresure.
Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai potensi yang cukup
besar dan perlu mendapat perhatian yang serius sebagai bagian dari
pembangunan kesehatan nasional. Puskesmas yang menyelenggarakan
kesehatan tradisional terhadap masyarakat di wilayah kerjanya yang memenuhi
salah satu kriteria :
 Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih pelayanan
kesehatan tradisional
 Puskesmas yang melaksanakan asuhan mandiri pelayanan kesehatan
tradisional ramuan dan keterampilan
 Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pembinaan meliputi pengumpulan
data pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas registrasi/perizinan dan
bimbingan teknis serta pemantauan pelayanan kesehatan tradisional.

B. KLINIK
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik,
mendefinisikanklinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medik dan/atau spesialistik. Di Kota Kendari tahun 2019 terdapat 33
klinik, yang terdiri dari 29 klinik pratama dan 4 klinik utama.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 14


C. PRAKTIK MANDIRI TENAGA KESEHATAN
Setiap Dokter/dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran wajib
memiliki SIP (Surat Izin Praktik) yang merupakan suatu bukti tertulis yang
diberikan Dinas Kesehatan kepada dokter dan dokter gigi yang akan menjalankan
praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratan. Di Kota Kendari tahun 2019,
tercatat 15 praktik mandiri dokter umum, 26 praktik mandiri dokter gigi dan 3
praktik mandiri dokter spesialis.

D. RUMAH SAKIT
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga diperlukan
upaya kuratif dan rehabilitatif selain upaya promotif dan preventif. Upaya
kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh melalui rumah
sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan.

1. Jenis Rumah Sakit


Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
mengelompokkan rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan
menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum adalah
rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit khusus merupakan rumah sakit yang
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau
kekhususan lainnya.
Rumah sakit di Kota Kendari dari tahun 2017-2019 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2017 jumlah rumah sakit sebanyak 12 meningkat
menjadi 13 pada tahun 2019. Jumlah dan jenis rumah sakit di Kota Kendari
sampai dengan tahun 2019 terdiri dari 11 Rumah Sakit Umum (RSU) dan 2
Rumah Sakit Khusus (RSK).

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 15


Gambar 5
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Umum Dan Rumah Sakit Khusus
Di Kota Kendari Tahun 2017-2019

RS Umun RS Khusus

2
2 2

10 10 11

2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Kendari

RumahSakitterdiri dari 5 jenisberdasarkan pemilikan/pengelola


diantaranya 2 jenis rumah sakit milik pemerintah provinsi (RS. Bahteramas dan
RS. Jiwa), 1 jenis rumah sakit milik pemerintah Kota/Daerah (RS. Kota
Kendari), 2 jenis rumah sakit milik TNI/POLRI (RS. Bhayangkara dan RS. Dr
Ismoyo), 7 jenis rumah sakit milik swata (RS. Permata Bunda, RS. Santa Anna,
RS. Hati Mulia, RS. Dewi Sartika, RS. Aliyah I, RS. Aliyah 2, RS. Aliyah 3, dan RS.
Tiara Sentosa).
Tabel 3
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Berdasarkan Kepemilikan Di Kota Kendari
Tahun 2017-2019

No Pemilikan/Pengelola Tahun
2017 2018 2019
1. Pemerintah Provinsi 2 2 2
2. Pemerintah Kota/Daerah 1 1 1
3. TNI/POLRI 2 2 2
4. BUMN 0 0 0
5. Swasta 7 7 8
Jumlah 12 12 13
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 16


2. Kelas Rumah Sakit
Rumah sakit juga dikelompokkan berdasarkan fasilitas dan
kemampuan pelayanan menjadi Kelas A, Kelas B, Kelas C, dan Kelas D. Pada
tahun 2019 terdapat 7,69% rumah sakit Kelas B yaitu rumah sakit Bahteramas,
38,46%
8,46% rumah sakit Kelas C yaitu rumah sakit umum Kota Kendari,
Bhayangkara, Jiwa, Ismoyo, Santa Anna, dan 53,84% rumah sakit Kelas D yaitu
rumah sakit Permata Bunda, Dewi Sartika, Aliyah I, Aliyah II, Aliya III dan Tiara
Sentosa. Rincian jumlah rumah sakit
sakit berdasarkan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 6
Persentase Rumah Sakit Menurut Kelas Di Kota Kendari Tahun 2019

Kelas B;
7,69

Kelas D; 53,84 Kelas C; 38,46

Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Kendari 2019

3. Tempat Tidur Rumah Sakit


Penambahan jumlah tempat tidur seiring dengan penambahan jumlah
rumah sakit tiap tahunnya, tahun 2019 jumlah Rumah Sakit Umum di Kota
Kendari adalah 11 dan 2 rumah sakit Khusus, dengan total jumlah tempat tidur
mencapai 1.393. Tempattidur dalam
d perkembangannya
nnya jumlah rumah sakit
Umum dalam 1 tahun terakhir mengalami kenaikan.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 17


Gambar 7
Tren Jumlah Tempat Tidur Tahun 2017- 2019
Trend
1460
1446
1440

1420

1400
1393
1380

1360 1358
1340

1320

1300
2017 2018 2019

Sumber
mber : Rumah Sakit Se-Kota
Se Kendari 2019

Dalam standarnya terpenuhi atau tidaknya kebutuhan masyarakat


terhadap pelayanan kesehatan rujukan dan perorangan di suatu wilayah dapat
dilihat dari rasio tempat tidur terhadap 1.000 penduduk. Standar WHO adalah 1
tempat tidur untuk 1.000 penduduk.

4. Akreditasi Rumah Sakit


Pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu di rumah sakit telah
menjadi harapan dan tujuan utama dari masyarakat/pasien, petugas kesehatan,
pengelola dan pemilik serta regulator. Berbagai upaya telah dikembangkan
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tersebut.
Salah satunya adalah melalui program Akreditasi
A Rumah sakit.
Undang-undang
undang Nomor
No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada
pasal 40 ayat 1 mewajibkan rumah sakit untuk melakukan akreditasi RS dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan secara berkala setiap 3 tahun. Akreditasi
wajib bagi semua rumah sakit baik rumah sakit publik/pemerintah maupun
rumah sakit privat/swasta/BUMN.
Akreditasi rumah sakit adalah sebuah proses penilaian dan penetapan
kelaikan rumah sakit berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan
oleh lembaga independen akreditasi. Akreditasi rumah sakit juga merupakan

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 18


pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi
standar pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan. Saat ini di Indonesia, satu-
satunya lembaga independen yang mampu melakukan akreditasi rumah sakit
adalah Komisi Akreditasi Rumah Sakit atau disingkat dengan KARS.
Tahun 2019 persentase capaian akreditasi rumah sakit di Kota
Kendari baik RS Pemerintah maupun RS Swatasebesar 92,30% atau sebanyak
12 rumah sakit yang sudah diakreditasi dari 13 rumah sakit yang ada di Kota
Kendari.

E. UNIT TRANSFUSI DARAH (UTD)


Unit Transfusi Darah adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pendonor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2014). Pada tahun 2019,
terdapat1 (satu) UTD di Kota Kendari yang diselenggarakan oleh pemerintah dan
Palang Merah Indonesia (PMI).

F. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

1. Sarana Produksi dan Distribusi Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Ketersediaan farmasi dan alat kesehatan memiliki peran yang
signifikan dalam pelayanan kesehatan. Akses masyarakat terhadap obat
khususnya obat esensial merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan
demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan
institusi pelayanan kesehatan baik publik maupun privat. Sebagai komoditi
khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan
mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
Salah satu kebijakan dalam Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
adalah meningkatkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi
standar dan terjangkau oleh masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsi
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yaitu meningkatkan
ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 19


menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi,
alatkesehatan, dan makanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat
dari bahaya yangdisebabkan oleh penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan atau penggunaan yangsalah/tidak tepat serta tidak memenuhi mutu
keamanan dan pemanfaatan yang dilakukan sejakproses produksi, distribusi
hingga penggunaannya di masyarakat. Cakupan sarana produksibidang
kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan tingkat ketersediaan sarana
pelayanankesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian
dan alat kesehatan. Saranaproduksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan
antara lain Industri Farmasi, Industri ObatTradisional (IOT)/Industri Ekstrak
Bahan Alam (IEBA), Industri Kosmetika, Usaha Kecil ObatTradisional
(UKOT)/Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Produksi Alat Kesehatan
(Alkes)dan Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Sarana distribusi kefarmasian dan alat kesehatan yang dipantau
jumlahnya oleh seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT Dinas Kesehatan Kota
Kendari antara lain yaitu pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotek, Apotek PRB,
Toko Obat dan Penyalur Alat Kesehatan (PAK). Jumlah saranadistribusi
kefarmasian dan alat kesehatan pada tahun 2019 sebanyak 156 sarana. Gambar
berikut menyajikan jumlah sarana distribusi kefarmasian pada tahun 2019.
Gambar 8
Jumlah Sarana Distribusi Kefarmasian Dan Alat Kesehatan
Di Kota Kendari Tahun 2019
160
137
140

120

100

80

60

40

20 11 7
0 1
0
Pedagang Besar Apotek Apotek PRB Toko Obat Toko Alkes
Farmasi

Sumber : Seksi Kefarmasian, Alkes, dan PKRT, Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 20


2. Ketersediaan Obat dan Vaksin
Dalam upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dengan jenis
yang lengkap, jumlahyang cukup, terjamin khasiatnya, aman, efektif dan
bermutu dengan harga terjangkau serta mudah diakses adalah sasaran yang
harus dicapai. Pemantauan ketersediaan obat digunakan
digunakan untuk mengetahui
kondisi tingkatketersediaan obat di berbagai unit sarana kesehatan seperti
Instalasi Farmasi dan puskesmas.

G. UPAYA KESEHATANBERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM)


Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bukan hanya tugas
pemerintah saja tetapi diperlukan juga partisipasi masyarakat dengan
memberdayakan masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) merupakan salah satu program kesehatan yang menjadi ujung tombak
pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama dalam h
hal promotif
dan preventif, seperti posyandu balita, posyandu lansia, posbindu, dan lainnya.
UKBM menggunakan konsep pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Pada tahun 2019, jumlah posyandudi Kota Kendari sebanyak 212 unit
unit.
Posyandu purnama dan mandiri
mandiri terdapat di semua puskesmas yaitu posyandu
purnama sebanyak 157 posyandu atau 74,06% dan posyandumandiri
mandiri sebanyak 55
posyandu atau 25,94%. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun
2018 sebanyak 211 posyandu.
Gambar 9
Persentase Posyandu Menurut Strata Di Kota Kendari Tahun 2019
Pratama; 0 Madya; 0

Mandiri; 25,94

Purnama; 74,6

Sumber : Seksi Promosi Dan Pemberdayaan Masyarakat,


Masyarakat, Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 21


BAB III
SDM Kesehatan

Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan
sumber daya tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang
dengan kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator
kecukupan sebagai berikut:

A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN


Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan asisten
tenaga kesehatan.Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatanserta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sedangkan asisten tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang
kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga.
Tenaga kesehatan dikelompokkan ke dalam 12 (duabelas) jenis tenaga
yaitu tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga
kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga
teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lainnya.
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Dinas Kesehatan Kota
Kendari setiap tahunnya mengumpulkan data SDMK berdasarkan tugas dan fungsi
SDMK. Total SDMK di Kota Kendari yang tercatat pada tahun 2019sebanyak 3.339
orang yang terdiri dari 2.867 orang tenaga kesehatandan 472 orang tenaga
penunjangkesehatan.Proporsi tenaga kesehatan terbanyak yaitu tenaga
keperawatan sebanyak 1.057 orang sedangkan tenaga kesehatan yang paling
sedikit yaitu tenaga kesehatan keterapian fisik.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 22


Gambar 10
Rekapitulasi Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Kota Kendari Tahun 201
2019

Tenaga Tenaga Medis;


Penunjang ;0 377
Kesehatan; 472

Tenaga
Kefarmasian; 200
Keterapian Keteknisian
Fisik; 20 Medis; 48
Ahli Laboratorium
Medik; 68 Gizi; 131
Perawat; 1057
Kesehatan
Lingkungan; 62
Kesehatan
Masyarakat; 291

Bidan; 408

Sumber Data :RumahSakit


RumahSakit dan Puskesmas Se-Kota
Se Kendari 2019

1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014,
Pusat Kesehatan Masyarakat
M (Puskesmas)
uskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki peranan penting dalam
sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
setinggi tingginya di wilayah
kerjanya. Sumber daya manusia puskesmas terdiri atas
atas tenaga kesehatan dan
tenaga penunjang (non tenaga kesehatan). Jenis dan jumlah tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban
kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan,
jumlah penduduk dan persebarannya,
persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas
wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja. Jenis tenaga kesehatan
di puskesmas paling sedikit terdiri atas: dokter atau dokter la
layanan primer,
dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 23


lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga
kefarmasian. Tenaga kesehatan di puskesmas harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan,standar
pelayanan,standar prosedur operasional, etika
profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan
keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan
dirinya dalam bekerja. Berikut adalah gambaran jumlah tenaga kesehatan di
Puskesmas Kota
ota Kendari Tahun 2019.
Gambar 11
Jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatandi
Kesehatan i Puskesmas
Kota KendariTahun 2019

Tenaga Medis

44 28 Tenaga Paramedis
2
48 Tenaga Kesmas dan
56
Kesling
Tenaga Gizi
135
338 Tenaga Keteknisian Medis

Tenaga Kefarmasian

Sumber Data : Puskesmas Se-Kota


Se Kendari 2019

Total SDMK di puskesmasKota Kendari tahun 2019 sebanyak 663


orang yang terdiri dari 635 orang tenaga kesehatan dan 28 orang tenaga
penunjang kesehatan.
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan puskesmas dihitung berdasarkan
analisis beban kerja dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jumlah
pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,
karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya diwilayah kerjanya, dan
pembagian waktu kerja.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 24


Pada puskesmas non rawat inap, minimal jumlah dokter adalah satu
orang, sedangkan pada puskesmas rawat inap minimal jumlah dokter dua
orang. Berikut grafik yang menunjukkan persebaran dokter umum di kota
Kendari menurut Puskesmas tahun 2019.

Gambar 12
SebaranDokterUmumDi PuskesmasKota KendariTahun 2019

4 4
3 3 3
2 2 2
1 1 1 1 1 1
0

Sumber Data : Puskesmas Se-Kota Kendari 2019

Jumlah bidan di puskesmas non rawat inap minimal empat orang dan
di puskesmas rawat inap minimal tujuh orang. Kondisi ini merupakan
standar minimal di wilayah perkotaan, perdesaan, dan kawasan terpencil
dan sangat terpencil. Berikut grafik yang menunjukkan persebaran Bidan di
Kota Kendari menurut Puskesmas tahun 2019.

Gambar 13
SebaranBidanDi PuskesmasKota KendariTahun 2019

18
14 14
10 11 11 10
9
6 7 7 7
4 5
2

Sumber Data : Puskesmas Se-Kota Kendari2019

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 25


Perawat pada puskesmas non rawat inap minimal berjumlah lima
orang sedangkan pada Puskesmas rawat inap minimal berjumlah delapan
orang. Kondisi ini merupakan standar minimal di wilayah perkotaan,
perdesaan, dan kawasan terpencil dan sangat terpencil.

Gambar 14
SebaranPerawatDi PuskesmasKota KendariTahun 2019

34
25
20 18
17 17
12 11 10 10
8 8 7
4 5

Sumber Data : Puskesmas Se-Kota Kendari2019

Analisis kecukupan tenaga kesehatan di puskesmas ini dilakukan


berdasarkan standar jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas yang terlampir
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit). Rumah sakit dapat didirikan dan
diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta.
Menurut pelayanan yang diberikan, rumah sakit terdiri dari rumah sakit
umum dan rumah sakit khusus.
Dari hasil pendataan,jumlah sumber daya manusia kesehatan di
rumah sakit sebesar 2.104 tenaga kesehatan dan 412 tenaga penunjang
(tenaga non kesehatan). Jumlah sumber daya manusia kesehatan di rumah
sakit pada tahun 2019 dapat dilihat pada gambar 15berikut ini.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 26


Gambar 15
Jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Rumah Sakit Kota Kendari
Tahun 2019

Dokter Spesialis;
169 Dokter Umum;
Tenaga Teknis 118
Kefarmasian; 150 Dokter Gigi; 37
Tenaga
Keteknisian Penunjang Dokter Gigi
Medis; 46 Kesehatan; Spesialis; 5
Keterapian 412
Fisik; 20

Tenaga Teknik
Biomedika; 3 Perawat; 851
Ahli Laboratorium
Medik; 54 Gizi; 72
Bidan; 266
Kesehatan
Lingkungan; 28
Kesehatan
Masyarakat; 135
Sumber Data :RumahSakit
RumahSakit Se-Kota
Se Kendari 2019

Jumlah rumah sakit di kota Kendari pada tahun 2019 sebanyak 13


unit. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak pada posisi perawat dan bidan.
Jumlah perawat yang bertugas di rumah sakit sebanyak 851 orang dan
bidan yang bertugas di rumah sakit sebanyak 266 orang. Jumlah dokter
spesialis yang bertugas dirumah sakit sebanyak 169 orang. Jumlah dokt
dokter
umumyang bertugas di rumah sakit sebanyak 118 orang, sedangkan dokter
gigi yang bertugas di rumah sakit sebanyak 42 orang.

B. REGISTRASI TENAGA KESEHATAN


Amanat Undang--Undang
Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 44 mengatur bahwa setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik
wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang berlaku selama lima tahun dan
dapat diregistrasi ulang. STR diterbitkan
diterbitkan oleh konsil tenaga kesehatan setelah
tenaga kesehatan yang mengajukan dianggap telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib
memiliki STR.STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 27


tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi. Registrasi adalah
pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat
kompotensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara
hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya.
Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia. Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang setiap 5 (lima) tahun. Untuk pertama kali, sertifikat kompetensi
diberikan selama jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal kelahiran
tenaga kesehatan yang bersangkutan. Sertifikat kompetensi dipergunakan sebagai
dasar untuk memperoleh STR.
Manfaat STR (Surat Tanda Registrasi) bagi para tenaga kesehatan baik itu
dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya adalah meningkatkan kualitas dan
kompetensi dalam rangka melindungi masyarakat dan memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 28


BAB IV
Pembiayaan Kesehatan
Proses pelayanan kesehatan tidak bisa dipisahkan dengan pembiayaan
kesehatan. Biaya kesehatan ialah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Tujuan dari
pembiayaan kesehatan adalah tersedianya dana kesehatan dalam jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, merata, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan
berdaya guna, tersalurkan sesuai peruntukannya untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.

A. ANGGARAN DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI


Alokasi anggaran kesehatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan pada tahun
2019 yaitu sebesar Rp. 210.893.228.415,-. Alokasi anggaran tahun 2019
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2018, yaitu alokasi sebesar Rp.
152.885.248.493,-.

B. DANA DEKONSENTRASI DAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN


TAHUN ANGGARAN 2019
Dana dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan
oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi, tidak termasuk
dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Pendanaan dalam
rangka dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanya pelimpahan wewenang
pemerintah melalui kementerian negara/lembaga kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah di daerah atas beban APBN sesuai dengan besaran wewenang yang
dilimpahkan dan dipergunakan untuk kegiatan yang bersifat nonfisik.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 29


Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan merupakan bantuan kepada
daerah tertentu untuk mendanai pelaksanaan kegiatan yang merupakan
kewenangan dan tanggung jawab daerah ke arah pemenuhan kebutuhan khusus,
yaitu kebutuhan fisik baik sarana dan prasarana dasar yang prioritas untuk dapat
meningkatkan mutu, daya jangkau dan kualitas pelayanan daerah. Dana Alokasi
Khusus (DAK) bidang kesehatan terbagi atas Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan
Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik. Dana Alokasi Khusus fisik meliputi DAK fisik
reguler, penugasan dan afirmasi. Sedangkan Dana Alokasi Khusus non fisik
meliputi BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), Akreditasi dan Jampersal.
Pada tahun 2019, jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) di Kota Kendari
sebesar Rp.17.036.697.000,- dimana Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik sebesar
Rp.6.376.267.000,-dan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik sebesar Rp.
10.660.430.000,-.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 30


BAB V
Kesehatan Keluarga
Pembangunan Keluarga dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan
keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Selain lingkungan yang
sehat, kondisi kesehatan dari tiap anggota keluarga sendiri juga merupakan salah satu
syarat dari keluarga yang berkualitas. Hal ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga.
Keluarga sebagai komponen dari masyarakat berperan signifikan dalam
mempengaruhi status kesehatan. Keluarga berperan terhadap optimalisasi
pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seluruh anggotanya melalui
pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan anggota keluarga.Ibu dan anak
merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan
terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian terhadap status
kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap
peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir. Meningkatnya UHH saat lahir
mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia secara signifikan di masa
yang akan datang. Makin bertambah usia, makin besarkemungkinan seseorang
mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Untuk itu
dibutuhkan upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia yang ditujukan untuk
menjaga agar para lanjut usia tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif secara sosial
dan ekonomi.
Dukungan gizi terutama dalam masa tumbuh kembang berpengaruh besar
dalam perkembangan anggota keluarga dan masyarakat. Kekurangan gizi pada usia
dini akan berimplikasi pada perkembangan anak dan selanjutnya perkembangan
potensi diri pada usia produktif. Kurang gizi yang dialami saat awal kehidupan juga
akan berdampak pada peningkatan risiko gangguan metabolik yang berujung pada
kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, dan
penyakit lainnya saat memasuki usia dewasa.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 31


A. KESEHATAN IBU
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup.
Selain untuk menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu
menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum
AKI Kota Kendari mengalamifluktuasidimanapadatahun 2015 sampai dengan
2019, yaitudari 8 kasus (114 per 100.000 kelahiranhidup) menjadi 4kasus(45 per
100.000 kelahiranhidup). Namundemikian, tahun 2018 menunjukkanpeningkatan
AKI yaitu 6 kasus (70 per 100.000 kelahiranhidup). GambaranAngkaKematianIbu
di Kota Kendaridaritahun 2015 hinggatahun 2019
dapatdilihatpadagambarberikutini.
Gambar 16
Angka Kematian Ibu Di Kota Kendari Tahun 2015-2019
10

8 8

6 6
5
4 4
3
2

0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi Dinkes Kota Kendari 2019

UpayapercepatanpenurunanAngkaKematianIbudapatdilakukandenganmenj
amin agar setiapibumampumengaksespelayanankesehatanibu yang berkualitas,
sepertipelayanankesehatanibuhamil,
pertolonganpersalinanolehtenagakesehatanterlatih di
fasilitaspelayanankesehatan, perawatanpascapersalinanbagiibudanbayi,
perawatankhususdanrujukanjikaterjadikomplikasi,
kemudahanmendapatkancutihamildanmelahirkan,
danpelayanankeluargaberencana. Disampingitu,
pentingnyamelakukanintervensilebihkehulu,

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 32


yaknikepadakelompokremajadandewasamudadalamupayapercepatanpenurunan
AKI.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Ibu hamil mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pelayanan ini dilakukan selama rentang usia kehamilan
ibu yang jenis pelayanannya dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi
trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Pelayanan kesehatan
ibu hamil yang diberikan harus memenuhi jenis pelayanan sebagai berikut.
a. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
b. Pengukuran tekanan darah;
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA);
d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundusuteri);
e. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoidsesuai status imunisasi;
f. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
g. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (djj);
h. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana);Pelayanan tes laboratorium
sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin
dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan
sebelumnya); dan
i. Tatalaksana kasus.

Pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal di


tiap trimester, yaitu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan
0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24
minggu), dan minimal dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24
minggu sampai menjelang persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini
komplikasi kehamilan.
Penilaianterhadappelaksanaanpelayanankesehatanibuhamildapatdila
kukandenganmelihatcakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalahjumlahibuhamil

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 33


yang telahmemperolehpelayanan antenatal pertama kali oleh
tenagakesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja
pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil
yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
gan standar paling
sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
Capaian K4 dari tahun 2015
201 sampai dengan tahun 201
2019 disajikan
pada gambar berikut ini.
Gambar 17
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K4 Di Kota Kendari
Tahun 2015-2019

99,00

98,00 97,90

97,00 96,97
96,40
96,00
95,48
95,00

94,24
94,00

93,00

92,00
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi Dinkes Kota Kendari

Selama tahun 2017


201 sampai tahun 2019, cakupan pelayanan kesehatan
ibu hamil K4 cenderung menurun. Jika dibandingkan dengan target Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan tahun 2019 yang
yang sebesar 100%, capaian
tahun 2019belum mencapai target yaitu sebesar 96,40%.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 34


Gambaran capaian kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2019 menurut
puskesmas se Kota Kendari disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 18
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K4
MenurutPuskesmas Tahun 2019

105,00
99,75 99,22 100,00 100,00 99,88
100,00 99,21
97,66 99,03
96,40
95,27 94,96
95,00
91,15 90,18
90,63
89,48
90,00
86,45
85,00

80,00

75,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi Dinkes Kota Kendari

Dari data diatas dapat dilihat bahwa puskesmas Wua


Wua-Wua dan
Puskesmas Lepo-Lepo
Lepo memiliki cakupan K4 sesuai target yaitu 100%.
Sedangkan Cakupan K4 terendah terdapat di Puskesmas Mata (86,45%) dan
Puskesmas Abeli (89,48%).
Selain akses ke fasilitas pelayanan kesehatan, kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil adalah kualitas pelayanan
yang harus ditingkatkan,diantaranya pemenuhan semua
semua komponen pelayanan
kesehatan ibu hamil harus diberikan saat kunjungan. Dalam hal ketersediaan
sarana kesehatan, hingga bulan Desember 2019, terdapat 15 puskesmas.
Keberadaan puskesmas secara ideal harus didukung dengan aksesibilitas yang
baik. Hal ini tentu saja sangat berkaitan dengan aspek geografis dan
kemudahan sarana dan prasarana transportasi.
Dalam mendukung penjangkauan terhadap masyarakat di wilayah
kerjanya, Puskesmas juga memiliki jaringan dengan menyediakan Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling,
Kel dan Bidan di Kelurahan. Data dan informasi

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 35


lebih rinci menurut puskesmas mengenai pelayanan kesehatan ibu hamil K1
dan K4 terdapat pada Lampiran 23.

2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Difteri Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu
Hamil
Infeksi tetanus merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan
kematian bayi. Kematian karena infeksi tetanus ini merupakan akibat dari
proses persalinan yang tidak aman/steril atau berasal dari luka yang
diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan. Sebagai upaya mengendalikan
infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor risiko kematian ibu dan
kematian bayi, maka dilaksanakan program imunisasi Tetanus Toksoid Difteri
(Td) bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
mengamanatkan bahwa wanita usia subur dan ibu hamil merupakan salah
satu kelompok populasi yang menjadi sasaran imunisasi lanjutan. Imunisasi
lanjutan merupakan ulangan imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat
kekebalan dan untuk memperpanjang usia perlindungan.
Wanita usia subur yang menjadi sasaran imunisasi Td berada pada
kelompok usia 15-39 tahun yang terdiri dari WUS hamil (ibu hamil) dan tidak
hamil. Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu
melakukan pelayanan antenatal. Imunisasi Td pada WUS diberikan sebanyak 5
dosis dengan interval tertentu, berdasarkan hasil screening mulai saat
imunisasi dasar bayi, lanjutan baduta, lanjutan BIAS serta calon pengantin
atau pemberian vaksin mengandung “T” pada kegiatan imunisasi lainnya.
Pemberian dapat dimulai sebelum dan atau saat hamil yang berguna bagi
kekebalan seumur hidup.
Screening status imunisasi Td harus dilakukan sebelum pemberian
vaksin. Pemberian imunisasi Td tidak perlu dilakukan bila hasil screening
menunjukkan wanita usia subur telah mendapatkan imunisasi Td5 yang harus
dibuktikan dengan buku KIA, rekam medis, dan atau kohort. Kelompok ibu
hamil yang sudah mendapatkan Td2 sampai dengan Td5 dikatakan
mendapatkan imunisasi Td2+. Gambar berikut menampilkan cakupan
imunisasi Td2+ pada ibu hamil.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 36


Gambar19
Cakupan Imunisasi Td1-Td5 Pada Wanita UsiaSuburdii Kota Kendari
Tahun 2019

7,00 6,59
6,00 5,51
5,00 4,45
4,00
3,00
2,00 1,56 1,36
1,00
0,00
Td1 Td2 Td3 Td4 Td5

Sumber : Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari

Pada gambardiatasdiketahuicakupanimunisasi Td pada status Td1


sampai Td5 pada wanitausiasuburtahun 2019
masihsangatrendahyaitukurangdari 10% jumlahseluruh WUS
WUS. Cakupan Td5
sebesar 1,36%
% dengan cakupan tertinggi di PuskesmasMekar sebesar 4,84%
dan terendah di PuskesmasMokoausebesar 0,11%.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin


Selain pada masa kehamilan, upaya lain yang dilakukan untuk
menurunkan kematian ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar
setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis
kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter
dokter umum, dan bidan, dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan. Keberhasilan program ini diukur melalui
indikator persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam rangka menjamin ibu bersalin mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar, sejak
sejak tahun 2015 setiap ibu bersalin diharapkan
melakukan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan yang kompeten
di fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019
2015 2019 menetapkan persalinan ditolong
tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF) sebagai salah satu
indikator upaya kesehatan keluarga, menggantikan indikator pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan (PN).

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 37


Berikut ini disajikan gambaran cakupan persalinan ditolong tenaga
kesehatan di 15 Puskesmas se-Kota Kendari Tahun 2019.
Gambar 20
Cakupan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan
Menurut Puskesmas Tahun 2019

105,00

99,45 100,00 99,87


100,00 97,77 97,75 97,40 98,13
97,40
95,38 96,17 96,31
95,39 95,36 95,46
94,28
95,00

90,00

85,29
85,00

80,00

75,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Kendari

Pada gambar di atas terdapat 96,31% persalinan yang ditolong tenaga


kesehatan. Sementara ibu hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong
oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Kendari
sebesar 96,23%. Dengan demikian masih terdapat sekitar 4% persalinan yang
ditolong tenaga kesehatan namun tidak dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi
terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula dengan
tempat/fasilitas jika persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan,
juga akan semakin menekan risiko kematian ibu.
Bagi ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan atau
jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, maka menjelang hari taksiran
persalinan diupayakan sudah berada di dekat fasilitas pelayanan kesehatan

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 38


yaitu di Rumah Tunggu Kelahiran. Rumah Tunggu Kelahiran tersebut dapat
berupa rumah tunggu khusus yang dikembangkan melalui pemberdayaan
masyarakat maupun di rumah sanak saudara yang letak rumahnya berdekatan
dengan fasilitas pelayanan kesehatan.

4. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas


Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari
ke 4 sampai dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan pada hari ke 29 sampai
dengan hari ke 42 pasca persalinan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu
nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan
melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu :
1) kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2)
kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke 2 setelah persalinan; 3)
kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan pada minggu ke 6 setelah persalinan.
Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya
kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi.

Gambar 21
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Nifas dan Nifas Yang Mendapat
Vitamin A Menurut Puskesmas Tahun 2019

105,00
99,45 100,00 99,62
100,00 97,77 98,13
96,59 95,94 95,77
95,39 95,38 95,36 95,46 95,49
94,28
95,00 91,40
90,00
85,29
85,00 95,38

80,00 85,29 96,26


95,39 95,36 95,46 94,20
97,52 99,45 100,00 97,75 97,40 95,94 99,75 97,40 98,13
75,00

Cak. Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vit. A

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 39


Dari gambar 21 dapat dilihat bahwa capaian cakupan kunjungan nifas
di Kota Kendari tahun 2019 sebesar 96,26% cenderung menurun
dibandingkan tahun 2018 sebesar 97,14%. Capaian cakupan ibu nifas
mendapat vitamin A Kota Kendari tahun 2019 sebesar 95,77% cenderung
menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 99,19%. Hal ini disebabkan
karena kurangnya perawatan postnatal yang mengakibatkan gangguan cacat
dan kematian serta tidak ada kesempatan untuk mempromosikan perilaku
sehat yang mempengaruhi perempuan, bayi baru lahir dan anak-anak.

5. Puskesmas Melaksanakan Kelas Ibu Hamil dan Program Perencanaan


Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Penurunan kematian ibu dan anak tidak dapat lepas dari peran
pemberdayaan masyarakat, yang salah satunya dilakukan melalui pelaksanaan
kelas ibu hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K). Dinas Kesehatan menetapkan indikator persentase
puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan persentase Puskesmas
melaksanakanorientasi Program PerencanaanPersalinan dan
PencegahanKomplikasi (P4K) sebagai upaya menurunkan kematian ibu dan
kematian anak.
Kelas ibu hamil merupakan sarana bagi ibu hamil dan keluarga untuk
belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil yang dilaksanakan dalam bentuk
tatap muka dalam kelompok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarga mengenai kehamilan,
persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi
baru lahir dan aktivitas fisik atau senam ibu hamil.
Cakupan Puskesmas Melaksanakan Kelas Ibu Hamil di dapatkan
dengan menghitung jumlah puskesmas yang telah melaksanakan kelas ibu
hamil dibandingkan dengan jumlah seluruh Puskesmas di wilayah
kabupaten/kota. Puskesmas dikatakan telah melaksanakan kelas ibu hamil
apabila telah melakukan kelas ibu hamil minimal sebanyak 4 kali.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 40


Gambar 22
Puskesmas Melaksanakan Kelas Ibu Hamil Menurut Puskesmas Tahun 2019

120,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00
80,00 100,00

60,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
40,00
20,00
0,00

Mata Kandai Benu-Benua Kemaraya Labibia Puuwatu


Mekar Perumnas Wua-Wua Jati Raya Lepo-Lepo Mokoau
Poasia Abeli Nambo Kota Kendari

Sumber Data : Puskesmas Se-Kota Kendari

Puskesmas se-Kota Kendari pada tahun 2019 telah mencapai 100%


yang melaksanakan kelas ibu hamil yang berarti telah mencapai target renstra
tahun 2019 yang sebesar 87%.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
merupakan suatu program yang dijalankan untuk mencapai target penurunan
AKI. Program ini menitikberatkan pemberdayaan masyarakat dalam
monitoring terhadap ibu hamil, bersalin, dan nifas.
Indikator Puskesmas melaksanakan orientasi P4K menghitung
persentase puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K. Adapun yang
dimaksud orientasi tersebut adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh
puskesmas dengan mengundang kader dan/atau bidan kelurahan dari
seluruh kelurahan yang ada di wilayahnya dalam rangka memberikan
pembekalan untuk meningkatkan peran aktif suami, keluarga, ibu hamil serta
masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 41


Gambar 23
Puskesmas Melaksanakan Orietasi Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) Menurut Puskesmas Tahun 2019

120,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00 100,00

80,00
100,00
60,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
40,00
20,00
0,00

Mata Kandai Benu-Benua Kemaraya Labibia Puuwatu


Mekar Perumnas Wua-Wua Jati Raya Lepo-Lepo Mokoau
Poasia Abeli Nambo Kota Kendari

Sumber Data : Puskesmas Se-Kota Kendari

Pada tahun 2019puskesmas se-Kota Kendari telah mencapai 100%


puskesmas teregistrasi telah melaksanakan orientasi P4K yang berarti telah
mencapai target renstra tahun 2019 sebesar 95%.

6. Pelayanan Kontrasepsi
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 TentangPerkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, yang dimaksud dengan
program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas.
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 tersebut, program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu
strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T;
terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan,
terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di atas usia 35
tahun). Selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram dan harapan masa depan yang
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 42
lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.KB
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan
keluarga, kesehatan dan keselamatan ibu, anak, sertaperempuan. Pelayanan
KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan
perempuan untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa
jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti
mempunyai anak.
Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk menetapkan
berapa jumlah anak yang akan dimiliki dan kapan akan memiliki anak. Melalui
tahapan konseling pelayanan KB, Pasangan Usia Subur (PUS)
dapatmenentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya berdasarkan informasi yang telah mereka pahami, termasuk
keuntungan dan kerugian, risiko metode kontrasepsi dari petugas
kesehatan.Program Keluarga Berencana (KB) dilakukandiantaranyadalam
rangka mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran. Sasaran
program KB yang lebih dititikberatkan pada kelompok Wanita Usia Subur
(WUS) yang berada pada kisaran usia15-49 tahun.

Gambar 24
Persentase Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi di Kota Kendari
Tahun 2019

Pil; 43,06

AKDR; Other; Implan;


0,6 1,97 1,82 MOP;
Kondom; 1,34 0,01
Suntik; 53,02 MOW;
0,14

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 43


Pada tahun 2019 peserta KB aktif di Kota Kendari sebesar 73,89% dari
asumsi jumlah PUS sebanyak 64.875 pasangan. Berdasarkan gambar 25,
cakupan KB aktif tertinggi ada pada penggunaan alat kontrasepsi yaitu suntik
(53,02%)dan terbanyak ke dua adalah pil(43.06%). Sedangkan metode
kontrasepsi yang paling sedikit dipilih oleh peserta KB aktif yaituMetoda
Operasi Pria (MOP) kemudian implan sebanyak 1,82%.

Gambar 25
Persentase Peserta KB Pasca Persalinan Menurut Metode Kontrasepsi
di Kota Kendari Tahun 2019

Pil; 54,97
AKDR; 1,34
Implan;
Other; 2,34 2,25 MOP; 0
Kondom; MOW; 0,09
3,77
Suntik; 37,58

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Kendari

KB Pasca Persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan


menggunakan alat dan obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai
dengan 42 hari atau 6 minggu setelah melahirkan, sedangkan KB Pasca
Keguguran merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan
alat dan obat kontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun
waktu 14 hari. Pada tahun 2019 capaian KB pasca salin di Kota Kendari
sebesar 35,69%, dengan penggunaan alat kontrasepsi terbanyak yaitu pil
sebesar 54,97%. Oleh karena itu, para PUSdiharapkan dapat memilih
kontrasepsi secara rasional baik dengan tujuan menunda kehamilan (di usia
kurang dari 21 tahun), menjarangkan kehamilan (usia 21-35 tahun), ataupun
agar tidak hamil lagi (usia lebih dari 35 tahun). Oleh karena itu, perlu
dilaksanakan promosi dan konseling KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
bagi PUS agar dapat meningkatkan capaian KB Pasca Persalinan dan Pasca
Keguguran.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 44


B. KESEHATAN ANAK
Sejak janin dalam kandungan sampai berusia 18 tahun, upaya kesehatan
anak telah dilakukan. Upaya ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi akan
datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka
kematian anak.
Berdasarkan data dariSeksi Kesehatan Keluarga dan Gizi tahun 2019
menunjukkan Angka KematianNeonatus (AKN) sebesar 18 per 1.000 kelahiran
hidup, AngkaKematianBayi (AKB)5 per 1.000 kelahiran hidup, dan Angka
Kematian Anak Balita (AKABA) tidakadakematian. Tren angka kematian anak
tahun 2015-2019adalah sebagai berikut.
Gambar26
Trend Angka Kematian Neonatal, Bayi, dan Anak Balita
Tahun 2015 –2019

20
18 18 18
16
14
12 12 12 12
10
8
6
5 5
4 4 4 4
3 3
2 2
1
0 0
2015 2016 2017 2018 2019

Angka Kematian Neonatal Angka Kematian Bayi


Angka Kematian Anak Balita
Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Kendari

Dalam rangka menjelaskan berbagai indikator kesehatan anak yang


meliputi: pelayanan kesehatan neonatal, imunisasi rutin pada anak, pelayanan
kesehatan pada anak sekolah, dan pelayanan kesehatan peduli remaja, data dan
informasi disajikan sebagai berikut.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 45


1. Pelayanan Kesehatan Neonatal
Pada masa neonatal (0-28 hari) terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada
semua sistem. Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah
kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang tepat, bisa berakibat
fatal. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk mengendalikan risiko pada
kelompok ini di antaranya dengan mengupayakan agar persalinan dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan serta menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Kunjungan neonatal idealnya dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-
7 hari, dan umur 8-28 hari.
Indikator yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan
untuk mengurangi risiko kematian pada periode neonatal yaitu 6-48 jam setelah
lahir adalah cakupan Kunjungan Neonatal Pertama atau KN1. Pelayanan dalam
kunjungan ini (Manajemen Terpadu Balita Muda) antara lain meliputi konseling
perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, pemberian vitamin K1 injeksi dan
Hepatitis B0 injeksi (bila belum diberikan).
Kunjungan neonatus merupakan salah satu intervensi
untukmenurunkan kematian bayi baru lahir.Terkait hal tersebut, pada tahun
2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalampelaksanaan kunjungan neonatal,
dari dua kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kalipada 8-28 hari)
menjadi tiga kali (dua kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8–28
hari).Dengan demikian, jadwal kunjungan neonatal yang dilaksanakan saat ini
yaitu pada umur 6-48jam (KN1), umur 3-7 hari (KN2), dan umur 8-28 hari
(KN3). Indikator ini mengukur kemampuan manajemenprogram Kesehatan Ibu
Anak (KIA) dalam menyelenggarakan pelayanan neonatal
yangkomprehensif.Capaianindikator kunjungan neonatal pertama (KN1) dan
kunjungan neonatal ketiga (KN3) menurut kabupaten/kota, digambarkan pada
gambar berikut;

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 46


Gambar 27
Cakupan KN1 dan KN3
KN Kota Kendari Menurut Puskesmas Tahun 2019

250,00

KN3
200,00
99,75 100,00 100,00 100,00 98,95 100,00 95,07
150,00 99,28
99,71 100,00 100,00 100,00 99,81 94,88 99,75 100,00
100,00
KN3
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
50,00 KN1
100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinkes Kota Kendari

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa capaian KN1 di Kota


Kendari sebesar 100% dan KN3/KN lengkap sebesar 99,28%. Pencapaian KN3 /
KN lengkap cukup baik di Kota Kendari. Hal ini berarti bahwa neonatus telah
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali selama periode 0
sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun
melalui kunjungan rumah.

2. Imunisasi

Pada Sistem Kesehatan Nasional imunisasi adalah suatu bentuk


intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka
kematian bayi dan balita. Sejarah imunisasi telah dimulai lebih dari 200 tahun
yang lalu sejak
ak Edward Yenner tahun 1798 pertama kali menunjukkan bahwa
dengan cara vaksinasi,
vaksinasi cacar dapat mencegah penyakit cacar bahkan telah
terbukti keberhasilannya dalam mengeradikasi penyakit cacar di dunia dan
Indonesia bebas cacar tahun 1974. Untuk dapat melaku
melakukan pelayanan
imunisasi yang baik dan benar diperlukan pengetahuan dan ketrampilan

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 47


tentang vaksin (vaksinologi), ilmu kekebalan (imunologi) dan cara atau
prosedur pemberian vaksin.
Imunisasi merupakan salah satu perlindungan kesehatan terhadap
anak, sehingga merupakan kewajiban dari pemerintah untuk memberikan
imunisasi terhadap anak. Agar target komitmen nasional dan global untuk
eradikasi, eliminasi dan reduksi terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) dapat tercapai, kegiatan imunisasi harus ditingkatkan dan
dipertahankan baik kuantitas maupun kualitasnya.
Program Imunisasi di Indonesia dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
dan jajarannya termasuk unit-unit pelayanan kesehatan swasta. Untuk
mengetahui sejauh mana program tersebut memberikan manfaat terhadap
masyarakat maka dilakukan identifikasi terhadap hasil capaian cakupan
program imunisasi. Berikut identifikasi terhadap capaian cakupan imunisasi
Kota Kendari tahun 2019.

a. Imunisasi Dasar Pada Bayi


Di Kota Kendari, setiap bayi (usia 0-11 bulan) diwajibkan
mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B,
1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis
campak/MR. Penentuan jenis imunisasi didasarkan atas kajian ahli dan
analisis epidemiologi atas penyakit-penyakit yang timbul.
Gambar 28
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Puskesmas Di Kota
Kendari Tahun 2019

120,00
100,00 98,93 100,00 100,00 100,00 96,63
100,00 90,81
80,00 77,20

60,00
40,00 65,33
95,99 99,43 97,10 98,81 99,60 87,23
20,00 100,00
0,00

Sumber Data : Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 48


Gambar di atas menunjukkan bahwa seluruh bayi di Puskesmas Mata,
Kandai, Perumnas, Mokoau, Abeli dan Nambo telah mendapatkan imunisasi
dasar lengkapmencapai
mencapai 100%.
100% Sedangkan Puskesmas dengan capaian
terendah yaitu PuskesmasLabibiasebesar 65,33% dan PuskesmasJati Raya
77,20%.Data
.Data dan informasi terkait imunisasi dasar
dasar pada bayi yang dirinci
menurut puskesmas tahun 2019 terdapat pada Lampiran 39
39.
Dari imunisasi dasar yang diwajibkan tersebut, campak/MR menjadi
salah satu jenis imunisasi yang mendapat perhatian lebih, hal ini sesuai
dengan komitmen Indonesia pada global untuk turut serta dalam eliminasi
campak dan pengendalian rubela pada tahun 2020 dengan mencapai
cakupan campak minimal 95% di semua wilayah secara merata. Hal ini
terkait dengan realita bahwa campak menjadi salah satu penyebab utama
kematian pada balita dan infeksi rubela menyebabkan cacat bawaan pada
bayi-bayi
bayi yang dilahirkan dari ibu
ibu yang terinfeksi rubela. Dengan demikian
pencegahan campak dan rubela memiliki peran signifikan dalam penurunan
angka kecacatan dan kematian pada balita. Cakupan program imunisasi
campak di Indonesia lebih dari 10 tahun terakhir selalu di atas 90%
90%.
Trencakupanimunisasicampak
akupanimunisasicampak 10 tahunterakhirdisajikan pada
gambar30berikut
berikut.
Gambar29
Persentase Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi dii Kota Kendari
Tahun 2015-2019
115,24
120,00 102,93 103,65 105,94
93,46
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber Data : Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari

Kota Kendari memiliki cakupanimunisasi


imunisasi campak di atas 100% sejak
tahun 2015.. Tahun 2018 sedikit menurun dari tahun sebelumnya yaitu
hanyasebesar
sebesar 93,46%. Sedangkan Tahun 2019 meningkat kembali menjadi
105,94%. Menurut Puskesmas se-kota
se Kendari, terdapat 11 puskesmas

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 49


yang telah berhasil mencapai mencapai 95%. Pada gambar di bawah
hampir semua puskesmas telah mendapatkan imunisasi campak.
Sedangkan puskesmas dengan cakupan terendah yaitu Puskesmas Labibia
sebesar 67,62% dan Puskesmas Jati Raya sebesar 81,72%.
Gambar 30
Persentase Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi Menurut Puskesmas Di
Kota Kendari Tahun 2019

140,00

120,00 112,26
107,53 106,19 105,94
104,75 104,62
100,00 99,65

81,72
80,00

60,00

40,00
107,47 101,24 67,62 94,12
112,05 122,78 128,16 108,47
20,00

0,00

Sumber Data : Seksi Surveilans Dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari

b. Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)


Desa/Kelurahan UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan dimana
≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap.Gambaran tentang cakupan
desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) menurut puskesmas
terdapat pada gambar 32. Pada tahun 2019 cakupan kelurahan UCI di Kota
Kendari sebesar 100%. Informasi terkait Cakupan Desa/Kelurahan UCI
pada tahun 2019 menurut puskesmas terdapat pada Lampiran 37.

c. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi


Imunisasi dasar lengkap pada bayi merupakan salah satu indicator
pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, dengan target 95% pada tahun
2020. Pada tahun 2019 imunisasi dasar lengkap mencapai 96,63%. Rincian
menurut puskesmas dapat dilihat pada Lampiran 39.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 50


Gambaran imunisasi dasar lengkap dari tahun 2015 – 2019 adalah
sebagai berikut.
Gambar 31
Persentase Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Bayi Tahun 2015 –2019

105,00
100,00
95,00 99,62 88,39
86,02 96,63
90,00 92,49
85,00
80,00
75,00
2015 2016 2017 2018 2019
TAHUN

Sumber Data :Seksi Surveilans & Imunisasi Dinkes Kota Kendari

d. ImunisasiLanjutan pada Anak Baduta


Imunisasi lanjutan pada anak baduta diperlukan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan agar tetap tinggi sehingga dapat
memberikan perlindungan dengan optimal. Pemberian imunisasi pada anak
perlu ditambah dengan dosis lanjutan (booster) untuk meningkatkan
kekebalannya
ekebalannya yang diberikan pada usia 18 bulan. Perlindungan optimal dari
pemberian imunisasi lanjutan ini hanya didapat apabila anak tersebut telah
mendapat imunisasi dasar secara lengkap. Karena itu, sejak tahun
2014secara nasional program imunisasi lanjutan
lanjutan masuk ke dalam program
imunisasirutindengan memberikan1dosis DPT HB-HiB(4)
DPT-HB dan
campak/MR(2) kepada anak usia 18-24
18 24 bulan.Rincian cakupan imunisasi
lanjutan DPT-HB--HIB
HIB (4) dan campak/MR (2) pada anak baduta menurut
puskesmas dapat dilihat pada Lampiran 40.
Cakupananakusia 12-24
12 24 bulan yang mendapatkanimunisasi DPT
DPT-HB-
Hib(4) pada tahun 2019 sebesar 44,22%. Cakupan ini belum mencapai
target Renstra tahun 2019 yang sebesar 70%. Masih
asih terdapat 11 puskesmas
yang belum mencapai target,
target dimana 3 puskesmas deng
dengan cakupan
terendah adalah Puskesmas Abeli (1,97%), Puskesmas Mokoau (18,74%)
dan Puskesmas Nambo (24,52%),
(24,52%) seperti tersaji pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 51


Gambar 32
Cakupan Imunisasi Lanjutan DPT-HB-HIB (4) Pada Anak Baduta
Menurut Puskesmas Tahun 2019

120,00 100,00
100,00
76,12 75,43 73,33
80,00 68,99
54,97
60,00 47,56 46,06 44,22
34,49 35,15
40,00 25,14 25,74 18,74 24,52
20,00 1,97
0,00

Sumber Data :Seksi Surveilans & Imunisasi Dinkes Kota Kendari

3. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah


Upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah dilakukan melalui
kegiatan lintas sektor terkait Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan ini
meliputi berbagai upaya antara lain penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, pembinaan kantin
sekolah sehat, imunisasi, dan pembinaan kader kesehatan sekolah. Salah satu
kegiatan UKS yang menjadi indikator nasional dan daerah (RPJMN Bidang
Kesehatan, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Standar Pelayanan
Minimal Kabuten/Kota) adalah penjaringan kesehatan.
Penjaringan kesehatan merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan
(pemeriksaan fisik dan kuesioner) bagi peserta didik kelas 1 SD/MI, kelas 7
SMP/MTs dan kelas 10 SMA/SMK/MA meliputi :
 pemeriksaan status gizi dan risiko anemia,
 pemeriksaan riwayat kesehatan,
 pemeriksaan riwayat imunisasi,
 pemeriksaan kesehatan pendengaran dan penglihatan,
 pemeriksaan kesehatan reproduksi,
 pemeriksaan perilaku berisiko kesehatan,
 pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
 pemeriksaan mental dan emosional,
 pemeriksaan intelegensia, dan
 pemeriksaan kebugaran.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 52


Penjaringan kesehatan bertujuan untuk mendeteksi dini risiko
penyakit pada anak sekolah agar dapat ditindaklanjuti secara dini,
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal, sehingga
dapat menunjang proses belajar mereka dan pada akhirnya menciptakan anak
usia sekolah yang sehat dan berprestasi.
Hasil dari penjaringan kesehatan juga dapat dipergunakan sebagai
bahan perencanaan dan evaluasi UKS bagi puskesmas, sekolah dan Tim
Pembina UKS (TP UKS) agar pelaksanaan peningkatan kesehatan anak sekolah
dapat lebih tepat sasaran dan tujuan.
Hasil capaian indikator penjaringan kesehatan tahun 2019 adalah
sebagai berikut.

a. Puskesmas Yang Melaksanakan Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Kelas I


Puskesmas dikatakan telah melaksanakan penjaringan kesehatan
kelas 1 apabila puskesmas tersebut telah melaksanakan penjaringan kesehatan
pada seluruh SD/MI yang berada di wilayah kerja. Pemeriksaan kesehatan yang
dilaksanakan bagi peserta didik kelas 1 SD/MI meliputi:
 pemeriksaan status gizi dan risiko anemia,
 pemeriksaan riwayat kesehatan,
 pemeriksaan riwayat imunisasi,
 pemeriksaan kesehatan pendengaran dan penglihatan,
 pemeriksaan kesehatan reproduksi,
 pemeriksaan perilaku berisiko kesehatan,
 pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
 pemeriksaan mental dan emosional, dan
 pemeriksaan intelegensia.
Cakupan puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan
peserta didik kelas 1 pada tahun 2019, sebesar 95,17%. Dimana pencapaian
Puskesmas tertinggi terdapat di 5 Puskesmas yang mencapai 100% yaitu
Puskesmas Mata, Labibia, Mekar, Wua-Wua, Lepo-Lepo dan Abeli. Sedangkan
Pencapaian Puskesmas terendah terdapat di Puskesmas Kemaraya yaitu
sebesar 69,06%. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 53


45.Gambaran pencapaian cakupan indikator Puskesmas melaksanakan
penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1 terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 33
Cakupan Puskesmas Yang Melaksanakan Penjaringan Kesehatan
Peserta Didik Kelas I Menurut Puskesmas Kota Kendari Tahun 2019

120,00

100,00
100,00 95,88 99,73 95,17
87,93 88,75 89,27

80,00
69,06

60,00

100,00 85,92 100,00 100,00 100,00 100,00 97,20 88,89


40,00

20,00

0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi Dinkes Kota Kendari

Hasil penjaringan kesehatan kelas 1 menemukan bahwa risiko


kesehatan terbanyak antara lain karies gigi, serumen telinga, masalah gizi
(kurus atau gemuk) dan anemia. Hasil dari penjaringan kesehatan ini
diinformasikan oleh puskesmas kepada sekolah/madrasah untuk
ditindaklanjuti. Sekolah/madrasah berkewajiban untuk menginformasikan
hasil penjaringan kesehatan tersebut kepada orang tua/wali untuk
ditindaklanjuti dengan membawa anak ke puskesmas untuk pemeriksaan
lanjutan dan/atau pengobatan.
b. Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Kelas 7 dan 10

Puskesmas dikatakan telah melaksanakan penjaringan kesehatan


kelas 7 dan 10 apabila puskesmas tersebut telah melaksanakan penjaringan
kesehatan pada seluruh SMP/MTs/SMPLB dan SMA/SMK/MA/SMALB yang
berada di wilayah kerja. Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan bagi
peserta didik kelas 7 SMP/MTs/SMPLB dan kelas 10 SMA/SMK/MA/SMALB
meliputi:

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 54


 pemeriksaan status gizi dan risiko anemia,
 pemeriksaan riwayat kesehatan,
 pemeriksaan riwayat imunisasi,
 pemeriksaan kesehatan pendengaran dan penglihatan,
 pemeriksaan kesehatan reproduksi,
 pemeriksaan perilaku berisiko kesehatan,
 pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
 pemeriksaan mental dan emosional,
 pemeriksaan intelegensia, dan
 pemeriksaan kebugaran.
Cakupan puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan
peserta didik kelas 7 dan 10 pada tahun 2019
201 sebesar 83,43%.
%. Hal ini berarti
bahwa cakupan telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 55%. Puskesmas
Mata, Labibia, Mekar, Perumnas, Wua-Wua
Wua dan Poasia telah mencapai 100%
dan terdapat 2 Puskesmas yang belum mencapai target yaitu
PuskesmasKemaraya dan PuskesmasLepo
PuskesmasLepo-Lepo.
. Gambaran pencapaian
cakupan indikator puskesmas melaksanakan penjaringan kesehatan peserta
didik kelas 7 dan 10 seperti terlihat pada Gambar 34.. sedangkan rincian
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45.

Gambar 34
Cakupan Puskesmas Yang Melaksanakan Penjaringan Kesehatan
Peserta Didik Kelas 7 dan 10Menurut
Menurut Puskesmas
Kota Kendari Tahun 2019

250,00
200,00 22,75 79,04
90,77 94,33 100,00 89,71 0,00
74,07
150,00
39,43 27,99
100,00 93,31 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00
Kelas 10
50,00 100,00 94,82 100,00 100,00 100,00 61,46 100,00 74,23
87,81 Kelas 7
0,00 81,60 19,06 96,46 100,00 96,04 100,00 100,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 55


Risiko kesehatan terbanyak yang didapat dari penjaringan kesehatan
kelas 7 SMP/MTs/SMPLB dan kelas 10 SMA/SMK/MA/SMALB antara lain
karies gigi, serumen telinga, masalah gizi (kurus, gemuk dan/atau anemia),
ganguan refraksi, dan masalah mental emosional. Hasil dari penjaringan
kesehatan diinformasikan oleh puskesmas kepada sekolah/madrasah untuk
ditindaklanjuti. Selanjutnya sekolah/madrasah berkewajiban untuk
menginformasikan hasil penjaringan kesehatan tersebut kepada orang tua/wali
untuk ditindaklanjuti (membawa anak ke puskesmas untuk pemeriksaan
lanjutan dan/atau pengobatan).

4. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)


Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi dan perilaku hidup sehat serta memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada remaja. Puskesmas yang memiliki program PKPR
memberikan layanan baik di dalam maupun di luar gedung yang ditujukan bagi
kelompok remaja yang berada di sekolah maupun di luar sekolah seperti di
lembaga pemasyarakatan, panti ataupun masyarakat. Hal ini dilakukan agar
layanan yang diberikan dapat menjangkau semua kelompok remaja (usia 10-18
tahun). Puskesmas dikatakan telah melaksanakan PKPR apabila :
1) Memiliki pedoman PKPR,
2) Terdapat petugas yang telah mendapatkan orientasi PKPR,
3) Puskesmas memberikan pelayanan konseling remaja.
Layanan PKPR memiliki pendekatan yang komprehensif berupa upaya
promotif/preventif melalui pembekalan kesehatan dan peningkatan
keterampilan psikososial dengan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
(PKHS), pembinaan konselor sebaya dan skrining kesehatan remaja, serta
upaya kuratif dan rehabilitative melalui penerapan Manajemen Terpadu
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (MTPKPR).

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 56


C. KESEHATAN USIA LANJUT
Keberhasilan pembinaan kesehatan dengan pendekatan siklus hidup yang
dimulai sejak dari seorang ibu mempersiapkan kehamilannya, sampai bayi lahir,
balita, anak usia sekolah dan remaja, dewasa, dan pra lanjut usia, akan sangat
menentukan kuantitas dan kualitas kehidupan dan kesehatan lanjut usia. Bila
pelayanan kesehatan di semua tahapan siklus hidup dilakukan dengan baik, maka
dapat dipastikan bahwa kualitas kehidupan di masa lanjut usia akan menjadi lebih
tinggi.
Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat
proses degeneratif (penuaan), sehingga penyakit tidak menular banyak muncul
pada lanjut usia.Selain itu proses degeneratif dapat menurunkan daya tahan tubuh
sehingga rentan terkena infeksi penyakit menular. Lanjut usia sehat berkualitas,
mengacu pada konsep Active Ageing WHO yaitu proses penuaan yang tetap sehat
secara fisik, sosial dan jiwa sehingga dapat tetap sejahtera sepanjang hidup dan
berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup sebagai anggota
masyarakat. Sementara pemerintah juga harus memfasilitasi dengan menyediakan
fasilitas dan perlindungan yang memadai, keamanan, serta perawatan ketika
dibutuhkan.
Pelaksanaannya di Indonesia diterjemahkan dalam bentuk pelayanan
kesehatan santun lanjut usia baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Pemberian pelayanan kesehatan
kepada lanjut usia dilakukan mengacu kepada hasil penapisan dan pengelompokan
berdasarkan status fungsional, dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :
1) lanjut usia mandiri/ketergantungan ringan;
2) lanjut usia dengan ketergantungan sedang; dan
3) lanjut usia dengan ketergantungan berat dan total.
Setiap kelompok mendapat intervensi program tertentu. Kelompok lanjut
usia mandiri dan lanjut usia dengan ketergantungan ringan, mengikuti kegiatan di
kelompok lanjut usia secara aktif. Untuk lanjut usia dengan ketergantungan sedang,
dan lanjut usia dengan ketergantungan berat dan total mendapatkan intervensi
program layanan home care atau dirujuk ke puskesmas/rumah sakit. Pelayanan
kesehatan yang diberikan baik di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertamamaupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan akan disesuaikan

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 57


dengan kebutuhan kondisi kesehatan lanjut usia sesuai pengelompokan dimaksud.
Khusus untuk lanjut usia yang sehat harus diberdayakan agar dapat tetap sehat dan
mandiri selama mungkin.
Sebagai sasaran pelayanan kesehatan, yang harus diperhatikan pada lanjut
usia adalah bahwa penyakit kronis dan kecacatan di usia tua mempengaruhi
kualitas hidup secara keseluruhan dan merupakan tantangan bagi keluarga,
masyarakat dan pemerintah secara nasional. Oleh karena itu, perlu dilakukan
intervensi sejak dini sesuai dengan tahapan siklus hidup, agar ketika memasuki
masa lanjut usia, mereka tidak sakit-sakitan, lemah, dan kurang mandiri. Untuk
mewujudkan lanjut usia sehat berkualitas, harus dilakukan pembinaan kesehatan
sedini mungkin dan selama siklus hidup manusia sampai memasuki masa lanjut
usia dengan meminimalkan faktor risiko yang harus dihindari dan memaksimalkan
faktor protektif yang dapat melindungi dan meningkatkan status kesehatan.
Salah satu upaya untuk memberdayakan lanjut usia di masyarakat adalah
melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Lanjut Usia yangdi beberapa
daerah disebut dengan Kelompok Usia Lanjut (Poksila), Pos Pelayanan Terpadu
Lanjut Usia (Posyandu Lansia) atau Pos Pembinaan Terpadu Lanjut Usia (Posbindu
Lansia). Pelaksanaan Kelompok Lanjut Usia ini, selain mendorong peran aktif
masyarakatdan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), juga harus melibatkan lintas
sektor terkait.

D. GIZI
Pada subbab gizi ini akan dibahas terkait status gizi balita dan upaya
pencegahan serta penanganan masalah gizi yaitu pemberian ASI eksklusif, antara
lain pemberian ASI eksklusif pada bayi usia sampai dengan 6 bulan, pemberian
kapsul vitamin A pada balita 6-59 bulan, pemberian tablet tambah darah (TTD)
pada ibu hamil dan remaja putri, serta pemberian makanan tambahan pada ibu
hamil KEK dan balita kurus.

1. Status GiziBalita
Pengukuran status gizi didasarkan atas Standar World Health
Organization (WHO, 2005) yang telah ditetapkan pada Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 58


Penilaian Status Gizi Anak. Menurut standar tersebut, status gizi balita dapat
diukur berdasarkan tiga indeks, yaitu berat badan menurut umur (BB/U),
tinggi badan menurut
menuru umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan
(BB/TB).
Gizi kurang merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks berat
badan menurut umur (BB/U). Tahun 2019 persentase gizi kurang adalah
0,72%. Puskesmas dengan persentase tertinggi gizi kurang pada balita usia 0-
59 bulan tahun
ahun 2019 adalah Puskesmas Benu-Benua,
Benua, sedangkan puskesmas
dengan persentase terendah adalah Puskesmas Puuwatu dan puskesmas
Mekar serta Wua-Wua
Wua tidak ada data gizi kurang.
Gambar 35
PersentaseGizi Kurang pada Balita 0 – 59 Bulan
Menurut Puskesmas Kota Kendari Tahun 2019201

2,50 2,15 2,03 2,02


2,00 1,60
1,50 1,17
1,00 0,77 0,80 0,86 0,72
0,47 0,48 0,42 0,41
0,50 0,20
0,00 0,00
0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi Dinkes Kota Kendari

Pendekatau yang sering disebut sebagai stunting merupakan status


gizi yang berdasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur. Persentase
balita pendek usia 0-59
0 59 bulan di Kota Kendari tahun 2019 yaitu 0,12%. Kondisi
ini menurun dari tahun sebelumnya dimana persentase balita pendek sebesar
46,99%. Pada tahun 2019, Puskesmas Abeli memilliki persentase tertinggi
balita pendek usia 0-59
0 bulan, sedangkan Puskesmas Puuwatu dan Jati Raya
memiliki persentase terendah untuk kategori tersebut,, sedangkan Puskesmas
Labibia, Mekar, Wua-Wua,
Wua Lepo-Lepo dan Mokoau tidak ditemukan data balita
pendek.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 59


Gambar 36
PersentaseBalitaPendek (TB/U) Pada Balita 0-59
0 Bulan
MenurutPuskesmas Di Kota KendariTahun 2019 9
0,90
0,81
0,80
0,71
0,70
0,60
0,50
0,40 0,35
0,31
0,30
0,18
0,20 0,14 0,12
0,10 0,06
0,10 0,05 0,05
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kota Kendari
Kategori balita kurus merupakan status gizi yang berdasarkan pada
indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Persentase balita kurus
usia 0-59
59 bulan di Kota Kendari pada tahun 2019 adalah 2,90%. Kondisi ini
meningkat jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2018 dimana persentase
balita kurus sebesar 2,12%. Puskesmas Nambo memiliki persentase tertinggi
balita kurus usia 0-59
0 bulan tahun 2019, sedangkan Puskesmas Mekar
memiliki persentase terendah balita usia 0-59 bulan balita kurus. Sedangkan
Puskesmas Wua-Wua
Wua tidak ditemukan data balitakurus.
Gambar 37
Persentase BalitaKurus (BB/TB) Pada Balita 0-59
0 59 BulanMenurutPuskesmas
Di Kota KendariTahun 2019
30,00 27,00
25,00

20,00

15,00

10,00 8,74
4,41 5,09
5,00 3,00 3,97 2,18 2,02 0,82 2,90
0,76 0,60 1,35 0,00 0,94 1,56
0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan GiziDinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 60


2. UpayaPencegahan dan PenangananMasalahGizi
Dalam rangka menerapkan upaya gizi seimbang, setiap keluarga harus
mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggota
keluarganya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23
Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi. Adapun upaya yang dilakukan
untuk mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi yaitu dengan cara
menimbang berat badan secara teratur, memberikan ASI saja kepada bayi sejak
lahir sampai umur 6 bulan, menu makanan yang bervariasi, menggunakan
garam beryodium, dan pemberian suplemen gizi sesuai anjuran petugas
kesehatan. Suplemen gizi yang diberikan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi,
meliputi kapsul vitamin A, Tablet Tambah Darah (TTD), makanan tambahan
untuk ibu hamil, anak balita, dan anak usia sekolah, makanan pendamping ASI,
dan bubuk multi vitamin dan mineral.
a. InisiasiMenyusui Dini dan PemberianAsiEksklusif
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan dengan cara meletakkan bayi
secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi bersentuhan pada
kulit ibu yang dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. Jika
kontak tersebut terhalang oleh kain atau dilakukan kurang dari satu jam maka
dianggap belum sempurna dan tidak melakukan IMD.
Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif adalah ASI
yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain
(kecuali obat, vitamin, dan mineral).
ASI mengandung kolostrum yang kaya akan anti bodi karena
mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk
mematikan kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif
dapat mengurangi risiko kematian pada bayi. Kolostrum berwarna kekuningan
dihasilkan pada hari pertama sampai dengan hari ketiga. Hari keempat sampai
hari kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih
sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalorinya lebih tinggi dengan
warna susu yang lebih putih. Selain mengandung zat makanan, ASI juga

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 61


mengandung enzim tertentu yang berfungsi sebagai zat penyerap yang tidak
akan menganggu enzim lain di usus. Susu formula tidak mengandung enzim
tersebut sehingga penyerapan makanan sepenuhnya bergantung pada enzim
yang terdapat di ususbayi.
Pada tahun 2019, cakupan persentase bayi baru lahir yang mendapat
IMD di Kota Kendari yaitu sebesar 96,30%. Puskesmas dengan persentase
tertinggi bayi barulahir mendapat IMD adalah Puskesmas Kandai, Benu
Benu-Benua,
Kemaraya, Puuwatu, Perumnas, Jati Raya, Mokoau, Poasia dan Nam
Nambo yang
mencapai 100%. Sedangkan Puskesmas dengan persentase terendah adalah
Puskesmas Labibia (81,92%).
Gambar38
CakupanBayiBaru Lahir MendapatInisasiMenyusui
MendapatInisasiMenyusu Dini (IMD)
MenurutPuskesmas Di Kota KendariTahun 20199
120,00

96,30
100,00

80,00

60,00 81,92
88,10 100,00 97,94 86,83 86,63 100,00 100,00

40,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 90,95

20,00

0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan GiziDinkes Kota Kendari

Cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2019 di Kota Kendari


yaitu sebesar 62,49%.
49%. Angka tersebut belum mencapai target Renstra tahun
2019 yaitu 85%. Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif
terdapat pada Puskesmas Kandai (95,77%), sedangkan persentase terendah
terdapat di Puskesmas Mata (43,32%). Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan si Ibu tentang ASI eksklusif. Selain itu, minimnya pemberian ASI
eksklusif pada bayi barul ahir di sebabkan oleh belum optimalnya perhatian
tenaga Kesehatan. Cakupan bayi baru lahir mendapatkan IMD dan cakupan
bayi mendapat ASI eksklusif selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 62


Gambar39
CakupanBayiMendapatAsiEksklusif
MenurutPuskesmas Di Kota KendariTahun 2019
9
120,00

100,00

80,00
62,49
60,00

64,57 72,36 51,86 60,45 54,67


40,00 95,77 76,57

43,32 46,67 56,15 61,11 45,08 66,67


20,00 68,82 87,70

0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan GiziDinkes Kota Kendari

b. PenimbanganBalita
Deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk dapat dilakukan melalui
penimbangan balita. Dengan rutin menimbang balita, maka pertumbuhan
balita dapat dipantau secara intensif. Hal ini dimaksudkan apabila berat badan
anak tidak naik atau jika ditemukan penyakit,
penyakit, dapat segera dilakukan upaya
pemulihan dan pencegahan agar tidak menjadi gizi kurang atau gizi buruk.
Semakin cepat ditemukan, kasus gizi kurang atau gizi buruk akan semakin
cepat ditangani. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai tata laksana kasus
anak gizi kurang atau gizi buruk akan mengurangi risiko kematian sehingga
angka kematian akibat gizi buruk dapat ditekan.
Pada tahun 2019, persentase rata-rata
rata rata balita umur 6
6-59 bulan yang
ditimbang di Kota Kendari yaitu 77,94%. Persentase tertinggi terdap
terdapat di
Puskesmas Puuwatu yaitu sebesar 95,06%, sedangkan persentase terendah
terdapat di Puskesmas Benu-Benua
Benu Benua yaitu sebesar 51,57%. Data lebih lengkap
mengenai rata-rata
rata balita umur 6-59
6 59 bulan yang ditimbang per bulan dapat
dilihat di lampiran 43.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 63


Gambar40
Persentase RerataBalitaUmur 6-59
59 BulanDitimbang per Bulan
MenurutPuskesmas Di Kota KendariTahun 2019 9

100,00
90,00
77,94
80,00 95,06
85,87 89,23
70,00 83,35
60,00 66,94 80,99 57,98
50,00
40,00 80,69
87,18 91,19 81,51
30,00 72,03 80,65
20,00 72,18
10,00 51,57
0,00

Sumber Data : Seksi Kesehatan Keluarga dan GiziDinkes Kota Kendari

c. Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Balita Usia 6-59


6 59 Bulan
Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak,
disimpan dalam hati, dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus
dipenuhi dari luar tubuh. Kekurangan Vitamin A (KVA) dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh balita serta meningkatkan risiko
risiko kesakitan dan
kematian. Kekurangan Vitamin A juga merupakan penyebab utama
kebutaan pada anak yang dapat dicegah.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015,
dinyatakan bahwa untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian pada
balita dengan kekurangan Vitamin A, pemerintah menyelenggarakan
kegiatan pemberian Vitamin A dalam bentuk kapsul vitamin A biru 100.000
IU bagi bayi usia enam sampai dengan sebelas bulan, kapsul vitamin A
merah 200.000 IU untuk anak balita usia dua belas sampai dengan lima
puluh sembilan bulan, dan ibu nifas.
Menurut Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A, pemberian
suplementasi Vitamin A diberikan kepada seluruh balita umur 6
6-59 bulan
secara serentak melalui posyandu yaitu; bulan Februari atau Agustus pada
bayi umur 6-11
11 bulan serta bulan Februari dan Agustus pada anak balita
12-59 bulan.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 64


Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat. Cakupan
Pemberian Vitamin A di Kota Kendari tahun
tahu 2019 dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 41
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59
(6 59 Bulan)
Menurut Puskesmas Di Kota Kendari
Kend Tahun 201 2019

120,00

100,00 92,48

80,00
88,21 87,23 92,01 98,84 93,76 78,74
89,79

60,00

91,99 82,83 100,00 99,17 76,19


40,00 96,69 96,27 88,38

20,00

0,00

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga & Gizi, Dinkes Kota Kendari Tahun 2019

Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita usia 6


6-59 bulan di
Kota Kendari tahun 2019 mencapai 92,48%. Puskesmas dengan cakupan
pemberian vitamin A tertinggi pada tahun 2019 adalah Puskesmas Mekar
(100%), Puskesmas Lepo-Lepo
Lepo Lepo (99,17%) dan Puskesmas Perumnas (98,84%).
Sedangkan
angkan cakupan terendah terdapat di Puskesmas Nambo (76,19%),
Puskesmas Mokoau (78,74%) dan Puskesmas Labibia (82,83%).

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 65


BAB VI
Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit adalah upaya penurunan insidens, prevalens,
morbiditas atau mortalitas dari suatu penyakit yang mempunyai peranan penting
untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat. Angka kesakitan dan kematian
penyakit, Penyakit Menular Langsung (PML), Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I), Penyakit Tular Vektor Dan Zoonosis (PTVZ), dan Penyakit Tidak
Menular (PTM) merupakan indikator dalam menilai derajat kesehatan suatu
masyarakat.

A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG


1. Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab utama kematian
dimana sebagian besar infeksi terjadi pada orang antara usia 15 dan 54 tahun
yang merupakan usia paling produktif, hal ini menyebabkan peningkatan
beban sosial dan keuangan bagi keluarga pasien. Tuberkulosis ini juga
merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar
kedua di dunia setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian
tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi
tuberkulosis pada paru-paru.
Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui orang yang telah
mengidap TBC. Kemudian batuk atau bersin menyemburkan air liur yang telah
terkontaminasi dan terhirup oleh orang sehat yang kekebalan tubuhnya lemah
terhadap penyakit tuberkulosis. Walaupun biasanya menyerang paru-paru,
penyakit ini dapat memberi dampak juga pada tubuh lainnya, seperti sistem
saraf pusat, jantung, kelenjar getah bening, dan lainnya. Untuk kasus TBC laten,
bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis belum aktif secara klinis dan
hanya berada di dalam tubuh. Jika sudah aktif, akan terjadi gejala pada periode
tertentu bisa dalam hitungan minggu maupun tahun. Durasi tersebut tentu saja
tergantung dari kondisi kesehatan dan daya tahan dari pengidap.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 66


a. Kasus Tuberkulosis Ditemukan
Jumlah kasus tuberkulosis ditemukanpada tahun 2019sebanyak 488
kasus, menurun bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang
ditemukan pada tahun 2018 yang sebesar 540 kasus. Jumlah kasus
tuberkulosis pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Pada masing-
masing puskesmas di Kota Kendari lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan perempuan.
Gambar 42
Jumlah Kasus Tuberkulosis Menurut Puskesmas Kota Kendari Tahun 2019

60
53
49
46
43
36
31
28
26 25 26
23
16
9 10
7

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

Gambardiatas menunjukkan bahwa pada tahun 2019 kasus


tuberkulosis terbanyak ditemukan di puskesmas Puuwatu yaitu sebanyak
60 kasus dan puskesmas Kemaraya yaitu sebanyak 53 kasus. Sedangkan
kasus tuberkolosis terendah ditemukan di puskesmas Wua-Wua yaitu
sebanyak7 kasus.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 67


b. Cakupan Penemuan
nemuan Semua Kasus Tuberkulosis (Case Detection Rate/CDR)
yang Diobati
Case Detection Rate/CDR ialah banyaknya jumlah yang dinyatakan
sebagai penderita yang telah ditemukan dibandi
dibandingkan dengan
jumlahperkiraan
perkiraanpenderita
penderita yangpada wilayah tertentu. CDR
menggambarkan seberapa banyak kasus tuberkulosis yang terjangkau oleh
program.
Gambar 43
Case Detection Rate (CDR) Tahun 2015-2019
2015 2019

50
49,2
48 48,5
46,7
46 45,7
44
43,2
42

40
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian


Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari

Gambar diatas menunjukkan bahwa Case Detection Rate kasus


tuberkulosis pada tahun 2019 sebesar 46,7 % dan angka ini meningkat
dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 45,7%.
45,

c. Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis atau Case Notiffication Rate


(CNR)
Angka notifikasi kasus atau Case Notiffication Rate (CNR) adalah
jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan diantara
100.000 penduduk yang ada di suatu wilayah tertentu yang apabila
dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecenderungan (trend)
meningkat atau menurunnya penemuan kasus dari tahun ke tahun di suatu
wilayah.
Gambar 44
Angka Notifikasi Semua Kasus Tuberkulosis Per 100.000 Tahun 2015
2015-2019

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 68


200
195 196
193
190
185 186
182
180
175
172
170
165
160
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian


Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari

Gambar diatas menunjukkan angka notifikasi semua kasus


tuberkolosis per 100.000 penduduk dari tahun 2015-2019.
2015 2019. Angka notifikasi
semua kasus tuberkulosis pada tahun 2019 sebesar 186 per 100.000
penduduk meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 182 per
100.000 penduduk.
Gambar 45
Jumlah Semua Kasus Tuberkulosis Menurut Puskesmas Kota Kendari
Tahun 2019

100 91
90 83
80 68
70 65
56
60 49
50 40 38
36 36 32
40 31 29
27
30 20
20 10
10
0

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian


Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari
Puskesmas dengan jumlah semua kasus tuberkulosis terendah
yaitu puskesmas Nambo sebanyak
seb 10 kasus, puskesmas Wua
Wua-wua
sebanyak20
20 kasus dan puskesmas Jati Raya sebanyak27
seb 27 kasus. Puskesmas

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 69


dengan jumlah semua kasus tuberkulosis yang tertinggi yaitu puskesmas
Puuwatu sebanyak91 kasus dan puskesmas Lepo-lepo sebanyak83 kasus.

d. Angka Keberhasilan Pengobatan


Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi pengobatan
tuberkulosis adalah angka keberhasilan pengobatan (Success Rate). Angka
keberhasilan pengobatan merupakan jumlah semua kasus tuberkulosis
yang sembuh dan pengobatan lengkap di antara semua kasus tuberkulosis
yang diobati dan dilaporkan. Angka ini merupakan penjumlahan dari angka
kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua kasus
yang menggambarkan kualitas pengobatan tuberkulosis. Walaupun angka
kesembuhan telah mencapai, hasil pengobatan lainnya tetap perlu
diperhatikan antara lain kasus meninggal, gagal, putus berobat dan tidak
dievaluasi.
Gambar 46
Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Menurut Puskesmas
Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 92,37


Rumah Sakit 70
Nambo 81,25
Abeli 93,18
Poasia 95
Mokoau 86,96
Lepo-lepo 95,31
Jati Raya 93,75
Wua-Wua 100
Perumnas 92,19
Mekar 90,63
Puuwatu 91,67
Labibia 100
Kemaraya 100
Benu-Benua 97,87
Kandai 80,65
Mata 92,31

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 70


Grafik di atas menunjukkan angka keberhasilan pengobatan kasus
tuberkulosis semua kasus per puskesmas tertinggi pada puskesmas
Kemaraya, Labibia, dan Wua-wua yaitu 100% dan terendah puskesmas
Kandai (80,65%) dan Rumah Sakit Kota Kendari (70%).

2. HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus)yaitu virus yang menurunkan
kekebalan tubuh manusia dan termasuk golongan retrovirus terutama
ditemukan di dalam cairan tubuh. AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome)yaitu sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya
kekebalan tubuh. AIDS merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi HIV
stadium akhir, dimana penderitanya mengalami berbagai infeksi oportunistik
atau kanker akibat penurunan daya tahan tubuh yang dikarenakan infeksi
virus HIV.
Sampai saat ini belum ada obat untuk mengobati HIV. Virus ini dapat
ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman (oral, vagina, atau anal)
dengan pengidap virus, transfusi darah yang terinfeksi HIV, atau berbagi
suntikan dengan penderita HIV. HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi
selama kehamilan, proses melahirkan, dan menyusui. Virus ini tidak menyebar
melalui kontak biasa ataupun lewat udara atau air.

a. Jumlah Kasus HIV Positif dan AIDS


Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui
layanan konseling dan tes HIV baik secara sukarela (Konseling dan Tes
Sukarela/KTS) maupun atas dasar Tes Inisiatif Pemberi layanan kesehatan
dan Konseling (TIPK). Sedangkan prevalensi HIV pada suatu populasi
tertentu dapat diketahui melalui metode sero survey, dan Survei Terpadu
Biologis dan Perilaku (STBP).

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 71


Gambar 47
Jumlah Kasus HIV Positif Dan AIDS yang Dilaporkan di Kota Kendari
Tahun 2015-2019

60

53
50

40

34
30 29 HIV
27 27
AIDS
23
20 21
18

12 12
10

0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

Jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan dari tahun ketahun


mengalami fluktuasi dan pada tahun 2019 dilaporkan sebanyak 34
kasus.Jumlah kasus AIDS terlihat adanya kecenderungan peningkatan
penemuan kasus baru tahun 2016 yang kemudian cenderung menurun
pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2019 kasus AIDS yang dilaporkan
menurun dibandingkan tahun 2018 yaitu sebanyak 27 kasus. Secara
kumulatif, kasus AIDS sampai dengan tahun 2019 sebanyak 23 kasus.

Persentase kasus HIV positif dan AIDS tahun 2019 pada laki-laki
lebih besar dibandingkan perempuan.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 72


Gambar48
Proporsi Kasus HIV Positif dan
an AIDS Menurut Jenis Kelamin
di Kota Kendari Tahun 2019

Perem
puan; Peremp
20,59 uan;
26,09
Laki- Laki-
Laki; Laki;
79,41 73,91

HIV POSITIF AIDS

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

Penderita HIV Positif pada laki-laki


laki laki sebesar 79,41% dan perempuan
sebesar 20,59%. Sedangkan penderita AIDS pada laki-laki
laki sebesar 73,91%
dan perempuan 26,09%.
Gambar 49
Persentase Kasus AIDS Menurut Kelompok Umur Di Kota Kendari
Tahun 2019

> 60 tahun; 0 50-59 < 1 tahun; 0% 1-4 tahun;


tahun; 5-14 tahun; 0%
4,35%
4,35% 15-19
tahun; 0%

40-49 tahun;
17,39%
20-29 tahun;
30,43%

30-39 tahun;
43,48%

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian


Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari

Gambaran kasus baru AIDS menurut kelompok umur menunjukkan


bahwa sebagian besar kasus baru AIDS terdapat pada usia 20
20-29 tahun

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 73


(30,43%), usia30
30-39 tahun (43,48%), usia40-49
49 tahun (17,39) dan usia50-
59 tahun (4,35%). Kelompok umur tersebut masuk ke dalam us
usia produktif
yang aktif secara seksual dan termasuk kelompok umur yang menggunakan
NAPZA suntik. Disamping itu, masih ditemukan penularan AIDS dari Ibu ke
anak yang ditunjukkan dengan adanya penemuan kasus AIDS pada
kelompok usia dibawah 4 tahun.

b. Angka Kematian
matian akibat AIDS
Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) akibat AIDS dari tahun
ke tahun di Kota Kendari
Kend mengalami fluktasi.
Gambar50
Angka Kematian AIDS Yang Dilaporkan Di Kota Kendari Tahun 2015
2015-2019

8 8

4 4

2 2

1 1 1

0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencegahan Dan Pengendalian


Pengendali Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari

c. Layanan Konseling dan Tes HIV


Layanan Konseling dan Tes HIV (KTHIV), adalah suatu layanan
untuk mengetahui adanya infeksi HIV di tubuh seseorang. Konseling dan
tes HIV merupakan pintu masuk utama pada layananperawatan, dukungan
dan pengobatan HIV.
Proses KTHIV dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 74


1.Konseling dan tes HIV Sukarela (KTS) yaitu layanan tes HIV secara pasif.
Pada layanan tersebut klien datang sendiri untuk meminta dilakukan tes
HIV atas berbagai alasan baik ke fasilitaskesehatan atau layanan tes HIV
berbasis komunitas.
2.Tes HIV atas inisiatif pemberi layanan kesehatan dan konseling (TIPK)
yaitu tes HIV yangdianjurkan atau ditawarkan oleh petugas kesehatan
kepada pasien pengguna layanankesehatan sebagai komponen standar
layanan kesehatan di fasilitastersebut.

d. Pemeriksaan HIV pada Ibu Hamil


Tujuan pemeriksaan HIV pada ibu hamil adalah untuk mencegah
terjadinya kasus HIV pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan HIV.
Penularan HIV dari ibu ke bayi dapat terjadi selama masa kehamilan, saat
persalinan dan selama menyusui. Infeksi HIV pada bayi dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian sehingga berdampak
buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup anak.

3. PNEUMONIA
Pneumonia adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada
kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita
pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran
pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan
atau nanah. Akibatnya penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak,
demam, atau menggigil. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 5 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun dan orang
yang memiliki masalah kesehatan.
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab
kematian tertinggi pada anak dibawah lima tahun (balita) yang disebabkan
oleh bakteri dan virus. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh jamur meskipun
jarang terjadi. Sampai saat ini program dalam pengendalian pneumonia lebih
diprioritaskan pada pengendalian pneumonia balita.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 75


Gambar51
Cakupan Penemuan Pneumonia Pada Balitadi
Balita i Kota Kendari
Tahun 2015-2019

15

10 10,23
8,13 8,91 7,87
5 3,99
0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencehgahan dan Pengendalian


Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota Kendari

Selama kurun waktu tahun 2015-2019,


2015 2019, angka cakupan penemuan
pneumonia baita tidak mengalami perkembangan berarti yaitu berkisar antara
8-10%.
10%. Pada tahun 2017 terjadi penurunan cakupan sebesar 3,99%.
Gambar52
Cakupan Penemuan Pneumonia Balita Menurut Puskesmas d
di Kota Kendari
Tahun 2019

7,87
Nambo 68,2
23,02
Poasia 9,05
0,24
Lepo-Lepo 13,68
0
Wua-Wua 2,64
6,54
Mekar 9,72
14,9
Labibia 0
1,02
Benu-Benua 1,62
1,02
Mata 1,01

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian


Pengendali Penyakit Menular, Dinkes Kota Kendari
Pada tahun 2019 capaian tertinggi penemuan pneumonia balita di
puskesmas Nambo yaitu 68,20%, sedang capaian terendah di puskesmas
Mokoau sebesar 0,24%. Secara keseluruhan bahwa di Kota Kendari capaian
penemuan pneumonia masih di
d bawah target.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 76


4. HEPATITIS
Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada
peradangan yang terjadi di organ hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh
infeksi virus meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa
penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah kebiasaan minum alkohol,
penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.
Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena
infeksi. Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus adalah
hepatitis A, B, C, D dan hepatitis E. Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga
dapat terjadi akibat kerusakan pada hati oleh senyawa kimia, terutama alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan akan merusak sel-sel hati secara permanen dan
dapat berkembang menjadi gagal hati atau sirosis. Penggunaan obat-obatan
melebihi dosis atau paparan racun juga dapat menyebabkan hepatitis.

a. Hepatitis B
Program Nasional dalam Pencegahan dan Pengendalian Virus
Hepatitis B saat ini fokus pada pencegahan Penularan Ibu ke Anak (PPIA),
karena 95% penularan Hepatitis B adalah secara vertikal yaitu dari Ibu
yang positif Hepatitis B ke bayi yang dilahirkannya.
Pemeriksaan Hepatitis B pada ibu hamil dilakukan melalui
pemeriksaan darah dengan menggunakan tes cepat/Rapid Diagnostic Test
(RDT)HBsAg. HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) merupakan antigen
permukaan yang ditemukan pada virus hepatitis B yang memberikan arti
adanya infeksi hepatitis B. Bayi yang lahir dari ibu yang terdeteksi Hepatitis
B (HBsAg Reaktif) diberi vaksin pasif yaitu HBIg (Hepatitis B
Imunoglobulin) sebelum 24 jam kelahiran disamping imunisasi aktif sesuai
program Nasional (HB0, HB1, HB2 dan HB3). HBIg merupakan serum
antibodi spesifik Hepatitis B yang memberikan perlindungan langsung
kepada bayi.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 77


Gambar53
Jumlah Kasus Hepatitis B dii Kota Kendari Tahun 2015 – 2019

140
133
120

100

80

60

40 42

24
20
12
0
2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

Gambar di atas menunjukkan bahwa kasus Hepatitis di Kota Kendari


dari Tahun 2017
7 – 2019 mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana
pada tahun 2019 jumlah kasus Hepatitis B melonjak menjadi 133 kasus
dibandingkan pada tahun 2018
201 yang hanya 42 kasus.

b. Hepatitis A
Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh
infeksi virus hepatitis A. Infeksi yang akan mengganggu kerja organ hati ini
dapat menular dengan mudah, melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi virus. Hal ini sangat berkaitan dengan sanitasi yang buruk.
Hepatitis A bersifat akut yang akan sembuh sendiri
sendiri. Tidak perlu
penanganan khusus untuk mengobati penyakit Hepatitis A karena tubuh
memiliki sistem kekebalan yang dapat melawan virus dengan sendirinya.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 78


5. DIARE
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Diare
adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar,
dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan
dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit. Kondisi ini merupakan
salah satu yang paling sering dialami oleh segala tingkatan umur, terutama
anak-anak. Komplikasi paling mengganggu yang mungkin terjadi adalah
kekurangan cairan (dehidrasi), yang berakibat pada hilangnya cairan tubuh
dan zat elektrolit dalam jumlah besar. Ketika seseorang terkena diare, cairan
tubuh dan zat elektrolitakan terbuang sebelum sempat terserap oleh tubuh.
Dehidrasi merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat menggantikan
cairan tubuh yang hilang akibat diare.

a. Cakupan Pelayanan Penderita Diare


Target cakupan pelayanan penderita diare balita yang datang ke
sarana kesehatan adalah 20% dari perkiraan jumlah diare balita (Insidens
Diare Balita dikali jumlah Balita di satu wilayah kerja dalam waktu satu
tahun). Tahun 2019 jumlah penderita diare balita yang dilayani di sarana
kesehatan sebanyak 2.144 atau 28,34% dari perkiraan diare di sarana
kesehatan.
Target cakupan pelayanan penderita diare semua umur yang datang
ke sarana kesehatan adalah 10% dari perkiraan jumlah penderita diare
semua umur (Insidens Diare Semua Umur dikali jumlah penduduk di satu
wilayah kerja dalam waktu satu tahun). Tahun 2019 jumlah penderita diare
semua umur yang dilayani di sarana kesehatan sebanyak 2.616 atau
25,39% dari perkiraan diare di sarana kesehatan.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 79


Gambar 54
Cakupan Pelayanan Penderita Diare Balita Menurut Puskesmas
Di Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 28,34


Nambo 45,58
Abeli 26,82
Poasia 41,58
Mokoau 8,61
Lepo-Lepo 37,39
Jati Raya 24,69
Wua-wua 22,82
Perumnas 17,51
Mekar 19,07
Puuwatu 79,7
Labibia 33,91
Kemaraya 19,71
Benu-Benua 22,64
Kandai 11,76
Mata 3,88

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan cakupan pelayanan


penderita diare balita tahun 2019, dengan cakupan tertinggi yaitu
Puskesmas Puuwatu (79,70%) sedangkan Puskesmas cakupan terendah
yaitu Mata (3,88%).

b. Penggunaan Oralit dan Zinc


Oralit dan zink adalah terapi awal yang disarankan pada kejadian
diare anak, dengan tujuan untuk menggantikan garam elektrolit, air, dan
zink yang hilang saat terjadi diare. Tahun 2019 cakupan penggunaan oralit
pada balita sebesar 93,66% dan cakupan penggunaan oralit semua umur
sebesar 90,90%. Pencapaian yang masih kurang tersebut karena
masyarakat masih belum mengetahui tentang manfaat oralit sebagai cairan
yang harus diberikan pada setiap penderita Diare untuk mencegah
terjadinya dehidrasi.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 80


Zinc merupakan salah satu mineral penting, yang berfungsi sebagai
booster dalam sistem imun tubuh karena kerjanya sebagai kofaktor
beberapa enzim. Pemberian zinc mampu menggantikan kandungan zinc
yang hilang dari tubuh dan mempercepat penyembuhan diare. Zinc juga
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko
diare berulang selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare. Zinc
diberikan selama 10 hari penuh walau diare telah berhenti. Pada tahun
2019 cakupan pemberian zinc pada balita diare di Kota Kendari adalah
95,66%.
Gambar55
Cakupan Penggunaan Oralit dan Zink Pada Diare Balita Menurut Puskesmas
di Kota Kendari Tahun 2019

Zinc Oralit

Kota Kendari 95,66


93,66
Nambo 100
97,5
Abeli 100
96,36
Poasia 98,89
98,89
Mokoau 98,36
98,36
Lepo-Lepo 93,12
100
Jati Raya 91,92
90,91
Wua-Wua 92,16
92,16
Perumnas 95,45
97,16
Mekar 93,02
91,86
Puuwatu 96,01
89,95
Labibia 98,04
96,08
Kemaraya 89,8
78,57
Benu-Benua 97,87
92,91
Kandai 94,87
100
Mata 61,54
69,23

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 81


6. KUSTA
Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit
Hansen disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumleprae. Penyakit ini menyerang
kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernapasan atas dan mata. Bakteri ini
mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2-3
2 3 minggu. Daya tahan
hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta
memiliki masa inkubasi 2-5
2 tahun bahkan juga dapat memakan
makan waktu lebih
dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan
kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,
anggota gerak, dan mata.

a. Angka Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru


Sejak tercapainya status
status eliminasi kusta pada tahun 2000, situasi
kusta di Indonesia
ndonesia menunjukkan kondisi yang relatif statis. Target
prevalensi kusta sebesar <1 per 10.000 penduduk (<10 per 100.000
penduduk). Angka prevalensi kusta di Kota Kendari pada tahun 2019
sebesar 0,45
5 kasus/10.000 penduduk dan angka penemuan kasus baru
sebesar 4,45 kasus per 100.000 penduduk.
Pada tahun 2019 dilaporkan 17 kasus baru kusta (4,45/100.000
penduduk) dengan 17 kasus diantaranya merupakan tipe Multi Basiler
(MB). Sebanyak 70,59 persen penderita
penderita baru kusta berjenis kelamin laki
laki-
laki dan sebesar 29,41% berjenis kelamin perempuan.
Gambar56
Angka Prevalensi Dan Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR)
Tahun 2015- 2019

10
8,92
8
6,68 7,01
6 5,84 Angka Prevalensi
4 4,45
Angka Penemuan Kasus
2 Baru
0,86 0,89 0,64 0,73 0,45
0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian


an Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 82


b. Angka Cacat Tingkat 2
Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi
kasus sejak dini. Indikator yang digunakan untuk menunjukkan
keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru kusta secara dini salah satunya
adalah angka cacat tingkat 2. Pada tahun 2019 di Kota Kendari
tidakditemukankasuskustaangka cacat tingkat 2. Hal tersebut menunjukkan
kegiatan penemuan kasus semakin ke arah dini dan keterlambatan kasus
dapat dicegah.

B. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

1. Tetanus Neonatrum
Tetanus Neonatorum adalah salah satu penyakit yang terjadi pada bayi
baru lahir. Umumnya, penyakit ini terjadi di daerah pedesaan atau terpencil,
karena peralatan persalinan yang tidak steril. Pencegahan sejak dini dari
tetanus neonatorum lebih diutamakan dibandingkan pengobatan, karena
tingkat kematian penderita tetanus neonatorum sangat tinggi. Penyebab utama
tetanus adalah bakteri Clostridium tetani, yang merupakan bakteri penghasil
racun neurotoxin dan menyerang sistem saraf pusat.
Pada bayi yang baru lahir, tetanus neonatorum terjadi akibat bakteri ini
masuk ke dalam tubuh bayi melalui praktik persalinan yang tidak higienis,
seperti memotong tali pusar dengan alat-alat yang tidak steril. Risiko bayi
menderita tetanus neonatorum meningkat umumnya karena ibunya tidak
terlindung oleh vaksin tetanus toxoid (TT) pada masa kehamilan. Risiko ini
meningkat bukan hanya pada bayi, tapi juga pada sang ibu. Pada tahun 2019
tidak ada laporan kasus di Kota Kendari.

2. Campak
Penyakit campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi
virus campak golongan Paramixovirus.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 83


Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita
campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2 – 4 hari sebelum
timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi
campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun,
terutama pada anak-anak usia prasekolah dan anak-anak SD.
Dari 15 Puskesmas di Kota Kendari hanya 7 puskesmas yang ada
penyebaran kasus suspek campak. Pada tahun 2019 terdapat 20 kasus suspek
campak, jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar 49 kasus.
Kasus suspek campak terbanyak di puskesmas Kemaraya (6 kasus) dan
puskesmas Perumnas (5 kasus), dengan Incidence Rate (IR) sebesar 5,24 per
100.000 penduduk. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun 2018 yang
sebesar 13,22 per 100.000 penduduk.
Gambar57
Jumlah Suspek Campak Menurut Puskesmas Di Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 20
Nambo 0
Abeli 0
Poasia 4
Mokoau 0
Lepo-Lepo 1
Jati Raya 2
Wua- Wua 0
Perumnas 5
Mekar 0
Puuwatu 1
Labibia 0
Kemaraya 6
Benu-Benua 0
Kandai 0
Mata 1

0 5 10 15 20 25

Sumber : Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota Kendari

Puskesmas dengan proporsi suspek divaksinasi terhadap kasus suspek


campak tertinggi yaitu Mata, Kandai, Benu-Benua, Puuwatu, Mekar, Perumnas,
Wua-Wua, Lepo-Lepo, Mokoau, Poasia dan Abeli. Sedangkan puskesmas
dengan proporsi terendah yaitu puskesmas Labibia.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 84


Gambar58
Proporsi Kasus Suspek Campak Per Suspek Yang Divaksinasi
Menurut Puskesmas Di Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 100


Nambo 94,12
Abeli 100
Poasia 100
Mokoau 100
Lepo-Lepo 100
Jati Raya 81,72
Wua-Wua 100
Perumnas 100
Mekar 100
Puuwatu 100
Labibia 67,62
Kemaraya 99,65
Benu-Benua 100
Kandai 100
Mata 100

0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

3. Difteri
Difteri adalah infeksi bakteri pada hidung dan tenggorokan. Meski tidak
selalu menimbulkan gejala, penyakit ini biasanya ditandai oleh munculnya
selaput abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel. Difteri tergolong
penyakit menular berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa, namundapat
dicegah melalui imunisasi. Difteri disebabkan oleh bakteriCorynebacterium
diphtheria. Orang yang selamat dari penyakit ini dapatmenderita kelumpuhan
otot-otot tertentu dan kerusakan permanen. Anak-anak yang berumur satu
sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini.
Jumlah kasus difteri pada tahun 2019 sebanyak 2 kasus. Jumlah kasus
difteri tahun 2019 menurun drastis hampir dua kali lipat dibandingkan tahun
2018 (7 kasus). Dari 15 Puskesmas di Kota Kendari, kasus difteri terdapat di
puskesmas Labibia dan Mokoau. Sedangkan12 puskesmas lainnya tidak
ditemukan kasus difteri.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 85


4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Polio adalah sebuah penyakit yang menyerang sistem syaraf pusat
dan disebabkan oleh infeksi virus yang sangat mudah menyebar. Penyakit ini
sangat mudah menyebar terutama pada anak-anak dibawah usia 5 tahun,
terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Akan tetapipolio juga dapat
dialami oleh siapa saja tanpa batasan usia. Selain kelumpuhan permanen, polio
juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan sehingga
penderitanya kesulitan bernapas.
Penemuan adanya transmisi virus polio liar dapat dilakukan melalui
surveilans AFP, dimanasemua kasus lumpuh layuh akut pada anak usia <15
tahun (yang merupakan kelompok rentan terhadappenyakit polio) diamati.
Surveilans AFP merupakan indikator sensitivitas deteksi virus polio
liar.Surveilans AFP juga penting untuk dokumentasi tidak adanya virus polio
liar untuk sertifikasi bebaspolio.
Kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus polio sampai dibuktikan
dengan pemeriksaanlaboratorium bukan kasus polio adalah definisi non polio
AFP. Kementerian Kesehatan menetapkannon polio AFP rate minimal
2/100.000 populasi penduduk usia <15 tahun. Pada tahun 2019non polio AFP
rate sebesar 2,80/100.000 populasi penduduk <15 tahun yang berarti tidak
mencapai standar minimal penemuan.

C. PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah atau demam dengue (DBD) adalah infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue oleh perantaraan gigitan nyamuk Aedes aegypti
dengan gejala klinis demam tinggi, nyeri otot dan/atau nyeri sendi, serta
timbul bercak kemerahan pada kulit. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan, iklim, mobilisasi yang tinggi, kepadatan penduduk, perluasan
perumahan dan perilaku masyarakat.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 86


a. Incidence Rate (IR) dan Case Fatality Rate (CFR)
Kasus DBD pada tahun 2019 berjumlah 450 kasus, dengan jumlah
kematian sebanyak 2 orang. Jumlah tersebut meningkat dari tahun
sebelumnya, yaitu 111 kasus dan tidak ada kematian. Angka kesakitan DBD
tahun 2019 meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2018, yaitu
dari 29,94 menjadi 117,92 per 100.000 penduduk. Hal inidisebabkan oleh
program pencegahan penyakit DBD belum berjalan secara efektif melalui
kegiatan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik Disamping itu masih diperlukan
upaya peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan dan peningkatan
pengetahuan masyarakat untuk segera memeriksakan diri kesarana
kesehatan jika ada gejala DBD. Berikut trend angka kesakitan DBD selama
kurun waktu 2015-2019.
2015
Gambar59
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Per 100.000 Penduduk
Tahun 2015-2019

350
300 304,14
250
200
150
117,92
100
50
22,45 25,9 29,94
0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Seksi Pencegahan Dan Pengendalian


Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari

b. Kecamatan Terjangkit DBD


Sejalan dengan peningkatan jumlah kasus dan angka kesakitan
kesakitan,
jumlah kecamatan terjangkit DBD juga mengalami kenaikan. Pada tahun
2019 terdapat 450 kasus DBD yang tercatat pada 15 puskesmas dan
tersebar di 11 kecamatan yang ada di Kota Kendari. Jumlah yang meninggal
akibat DBD pada tahun 2019 sebanyak 2 orangyaitu
orangyaitu di kecama
kecamatanPuuwatu
dan kecamatanKadia.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 87


Gambar 60
Jumlah KasusBerdasarkanKecamatan Terjangkit DBD Di Kota Kendari Tahun
2019

Kota Kendari 450


Nambo 4
Abeli 28
Poasia 63
Kambu 32
Baruga 74
Wua-Wua 77
Kadia 69
Puuwatu 53
Mandonga 6
Kendari Barat 41
Kendari 3

0 100 200 300 400 500

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kota


Kendari

Dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Kendari (11 kecamatan),


kecamatan Wua-Wua yang paling tinggi terjangkit oleh DBD sebesar 77
kasus, dan kecamatan yang terendah terjangkit oleh DBD yaitu kecamatan
Kendari dengan 3 kasus.

c. Angka Bebas Jentik


Indikator lain yang digunakan untuk upaya pengendalian penyakit
DBD yaitu angka bebas jentik (ABJ). Sampai tahun 2014 ABJ secara nasional
belum mencapai target program yang sebesar ≥ 95%.
Validitas data ABJ (Angka Bebas Jentik) belum dapat dijadikan
ukuran pasti untuk menggambarkan kepadatan jentik secara nasional. Hal
tersebut dikarenakan pelaporan data ABJ (Angka Bebas Jentik)belum
mencakup seluruh kelurahan di Kota Kendari. Sebagian besar puskesmas
tidak melaksanakan kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) secara rutin.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 88


2. Chikungunya
Chikungunya (demam chik) adalah infeksi virus yang ditandai dengan
serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Virus ini menyerang dan
menulari melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau aedes albopictus, dua
jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah.
Chikungunya (demam chik) dijumpai terutama di daerah tropis/subtropis dan
sering menimbulkan epidemi. Faktor yang mempengaruhi munculnya demam
chik yaitu rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan
populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang
biasanya terjadi pada musim penghujan.
Berdasarkan data pelaporan puskesmas di Kota Kendari, sepanjang
tahun 2019 belum pernah dilaporkan adanya kasus maupun adanya kematian
akibat chikungunya. Faktor penyebab tidak adanya kasus di Kota Kendari
antara lain kondisi cuaca yang relatif kering dengan curah hujan yang rendah,
dan adanya imunitas.

3. Filariasis
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
parasit berupa cacingfilaria, yang terdiri dari tiga spesies yaitu Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.Penyakit inimenginfeksi jaringan
limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitannyamuk yang
mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing
tersebuttumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe
sehingga menyebabkanpembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan dan
organ genital. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari
gigitan nyamuk dan mengikuti program pemberian obat pencegahan massal
(POPM) yang dilakukan pemerintah. Pada tahun 2019 tercatat tidak ada kasus
Filariasis di Kota Kendari.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 89


4. Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
plasmodiummalariae
malariae. Penyakit ini menyebar lewat gigitan nyamuk yang
terinfeksi parasit. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dapat
menimbulkan komplikasi berat yang dapat berujung pada kematian.
kematian. Efek dari
malaria biasanya lebih berat jika terjadi pada wanita hamil, orang tua, anak
anak-
anak, dan bayi.

a. Angka Kesakitan Malaria


Angka kesakitan malaria selama tahun 2019 meningkat yaitu dari
0,32 per 1.000 penduduk pada tahun 2018 menjadi 0,38 per 1.000
penduduk pada tahun 2019. Dimana jumlah kasus malaria positif Kota
Kendari tahun 2019 sebanyak 146 kasus. Persebaran jumlah kasus malaria
positif Kota Kendari dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 61
Jumlah Kasus Malaria Positif Menurut Puskesmas Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 146


112
Nambo 0
0
Poasia 5
5
Lepo-Lepo 5
1
Wua-Wua 1
1
Mekar 0
4
Labibia 2
2
Benu-Benua 0
6
Mata 2

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian


an Penyakit Menular, Dinkes Kota
Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 90


b. Pengobatan Malaria
Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini dengan pemberian ACT
(Artemicin-based Combination Therapy). Pemberian kombinasi ini untuk
meningkatkan efektifitas dan mencegah resistensi. Malaria tanpa
komplikasi diobati dengan pemberian ACT (Artemicin-based Combination
Therapy) secara oral. Malaria berat diobati dengan injeksi Artesunat
dilanjutkan dengan ACT oral. Pemberian jenis obat harus benar dan cara
meminumnya harus tepat waktu yang sesuai dengan acuan program
pengendalian malaria.

5. Rabies
Rabies adalah suatu penyakit akibat virus yang ditularkan kepada
manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi virus rabies. Pada umumnya
penyebaran terjadi melalui gigitan dan hewan yang bersangkutan. Hewan yang
dapat menyebarkan virus ini adalah mamalia seperti kucing, anjing, sapi,
kambing, musang, kelelawar, rakun, serigala, monyet dan lain-lain. Lebih dari
99% kematian manusia akibat rabies disebabkan oleh gigitan anjing. Pada
tahun 2019 jumlah kasus rabies di Kota Kendari sebanyak 226 kasus dan tidak
ada jumlah orang yang meninggal. Jumlah tersebut menurun dari tahun
sebelumnya yaitu sebanyak 236 kasus dan tidak ada kematian.
Sampai dengan tahun 2019 terdapat 9 puskesmas yang ada
kasustertular rabies dari 15 puskesmas di Kota Kendari. Sedangkan 6
puskesmas lainnya dinyatakan bebas kasus rabes yaitu puskesmas Benu-
Benua, Kemaraya, Labibia, Lepo-Lepo, Mokoau dan Nambo. Dari puskesmas
yang ada kasus tertular rabies, puskesmas Poasia yang paling banyak kasus
rabies sebanyak 115 kasus.

D. PENYAKIT TIDAK MENULAR


Penyakit Tidak Menular disingkat PTM adalah penyakit yang tidak
berpindah secara langsung dari satu individu ke individu lain. PTM diantaranya
adalah penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan Penyakit Paru Obstruktif
Kronis (PPOK). PTM dapat bersifat kronis atau akut. Sebagian besar PTM
merupakan penyakit noninfeksi, meskipun ada beberapa penyakit infeksi yang
tidak menular seperti penyakit parasitik yang siklus hidup parasitnya tidak

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 91


berpindah langsung dari inang ke inang. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 tampak kecenderungan peningkatan prevalensi PTM
seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit sendi/rematik. Fenomena ini
diprediksi akan terus berlanjut.
PTM merupakan penyebab utama kematian secara global. Sekitar
setengah kematian tersebut dialami orang berusia di bawah 70 tahun. Faktor
risiko seperti latar belakang seseorang , gaya hidup, dan lingkungan meningkatkan
kemungkinan untuk menderita PTM tertentu. Faktor-faktor ini termasuk usia,
jenis kelamin, genetik, paparan polusi udara, dan perilaku seperti merokok, diet
yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik yang dapat mengakibatkan
hipertensi dan obesitas, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan risiko
banyak PTM. Sebagian besar PTM dianggap dapat dicegah karena disebabkan oleh
faktor risiko yang dapat diubah.
Strategi pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM meliputi 4 cara
yaitu :
1. Advokasi, kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM
2. Promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor risiko PTM melalui
pemberdayaan masyarakat
3. Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan kesehatan, serta kolaborasi
sektor swasta dan profesional
4. Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM
Beberapa kegiatan yang telah dikembangkan dalam upaya untuk
mengendalikan penyakit tidak menular adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan Upaya Pengendalian PTM di Puskesmas


Peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian PTM, baik secara perorangan maupun kelompok dilakukan
melalui kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan
membentuk dan mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.
Upaya Pengendalian PTM di Puskesmas dilakukan dengan membentuk
Puskesmas Pandu PTM. Puskesmas Pandu PTM adalah Puskesmas yang
melaksanakan pencegahan dan pengendalian PTM secara komprehensif dan
terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP).

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 92


2. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama
yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM
juga terintegrasi secara rutin di masyarakat, seperti di lingkungan tempat
tinggal dalam wadah desa/kelurahan siaga aktif. Sasaran utama kegiatan
adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15
tahun ke atas.
Kelurahan yang melaksanakan Posbindu PTM sebanyak 61 Posbindu
yang tersebar di 15 puskesmas se-Kota Kendari. Puskesmas yang memiliki
Posbindu yaitu Puskesmas Mata, Kandai, Benu-Benua, Kemaraya, Puuwatu,
Mekar, Perumnas, Wua-Wua, Jati Raya, Lepo-Lepo, Mokoau, Poasia, dan Abeli.
Jika dilihat menurut puskesmas, Abeli merupakan puskesmas dengan
kelurahan terbanyak yang melaksanakan Posbindu PTM, yaitu 10 posbindu.
Puskesmas dengan kelurahan yang tidak melaksanakan posbindu yaitu
puskesmas Labibia dan puskesmas Nambo.
Gambar 62
Kelurahan Yang Melaksanakan Posbindu PTM Menurut Puskesmas
Di Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 61
Nambo 0
Abeli 10
Poasia 7
Mokoau 3
Lepo-Lepo 7
Jati Raya 3
Wua-Wua 1
Perumnas 3
Mekar 3
Puuwatu 3
Labibia 0
Kemaraya 3
Benu-Benua 7
Kandai 2
Mata 9

0 10 20 30 40 50 60 70

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menulardan Kesehatan


Jiwa, Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 93


3. Pengendalian Konsumsi Hasil Tembakau
Beberapa upaya pengendalian konsumsi hasil tembakau yang telah
dikembangkan adalah sebagai berikut
a. Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk hidup sehat
tanpa rokok termasuk akibat merokok melalui iklan layanan masyarakat
serta promosi kesehatan
b. Menyediakan layanan upaya berhenti rokok di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Fasyankes) baik primer dan sekunder maupun tersier. Selain
itu juga, bagi masyarakat yang tidak sempat dan tidak dapat datang ke
Fasyankes, disiapkan layanan konseling upaya berhenti merokok melalui
telepon tanpa bayar.
c. Melakukan monitoring dan implementasi kebijakan pengendalian
konsumsi hasil tembakau.
d. Perlindungan masyarakat terhadap paparan asap rokok melalui
pengembangan kawasan tanpa rokok dengan mendorong tebentuknya
peraturan dan kebijakan daerah serta implementasinya.

4. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan KankerPayudara


Saat ini prevalensi kanker payudara dan kanker leher rahim
merupakan jenis kanker yang tertinggi pada perempuan di Indonesia. Kedua
kanker ini seharusnya dapat ditemukan pada tahap yang lebih dini, akan tetapi
kanker ini lebih sering diketahui pada stadium lanjut (70%) yang
menyebabkan tingginya angka kematian. Kanker leher rahin dapat ditemukan
pada tahap sebelum kanker (lesi prakanker) dengan metoda IVA dan
papsmear. Jika ditemukan pada tahap lebih dini dapat menurunkan angka
kematian dan menghemat pembiayaan kesehatan yang sangat tinggi.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 94


Gambar 63
Persentase Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara Pada
Perempuan Usia 30-50 Tahun Menurut Puskesmas di Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 1,22


Nambo 0
Abeli 0
Poasia 0
Mokoau 1,76
Lepo-Lepo 0
Jati Raya 0
Wua-Wua 66,67
Perumnas 0
Mekar 13,35
Puuwatu 0
Labibia 0
Kemaraya 0,27
Benu-Benua 0
Kandai 0
Mata 0

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sumber : Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dan Kesehatan
Jiwa, Dinkes Kota Kendari

Cakupan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan


kankerpayudara pada perempuan usia 30-50 tertinggi terdapat di wilayah
kerja puskesmas Wua-Wua sebesar 66,67% diikuti oleh Puskesmas Mekar
sebesar 13,35% dan Puskesmas Kemaraya sebesar 0,27%. Sebagian
puskesmas tidak melakukan pemerikaan deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara diwilayah kerjanya.

E. KESEHATAN JIWA
Kesehatan jiwa adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan
tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan
sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Gangguan mental atau
gangguan jiwa adalah penyakit yang memengaruhi emosi, pola pikir, dan
perilaku penderitanya. Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada
jenis gangguan yang dialami. Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi,
pola pikir, dan perilaku. Dampak dari gangguan jiwa akan menimbulkan
disabilitas dan bisa menurunkan produktivitas masyarakat dan beban biaya
cukup besar.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 95


Orang dengan gangguan jiwa di singkat ODGJ adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi
dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor
biologis (gangguan mental organik), faktor psikologis dan faktor sosial.
Gangguan jiwa yang sering ditemui antara lain gangguan cemas, gangguan
depresi dan gangguan jiwa berat (psikosis). Untuk meningkatkan kesehatan
jiwa, perlu upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa
melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Perlu adanya upaya
kesehatan secara komprehensif dengan mendorong perlibatan serta tanggung
jawab bersama semua sektor pembangunan secara inklusi, tidak hanya
berbasis fasilitas kesehatan, individu, dan keluarga, namun juga komunitas di
dalam satu wilayah.
Pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) terdapat Indikator Pelayanan
Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat. Setiap ODGJ berat mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar melalui pemeriksaan kesehatan jiwa,
pemeriksaan status mental, wawancara, dan edukasi.
Gambar 64
Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat Menurut Puskesmas
Di Kota Kendari Tahun 2019

Kota Kendari 84,4


Nambo 100
Abeli 32
Poasia 82,05
Mokoau 30,23
Lepo-Lepo 100
Jati Raya 33,33
Wua-Wua 100
Perumnas 50
Mekar 62,96
Puuwatu 100
Labibia 50
Kemaraya 100
Benu-Benua 27,03
Kandai 40
Mata 75

0 20 40 60 80 100 120

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 96


Puskesmas Kemaraya, Puuwatu, Wua-Wua, Lepo-Lepo dan Nambo
Cakupan Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat sudah mencapai 100%. Cakupan
Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat yang masih rendah terdapat di puskesmas
Benu-Benua sebesar 27,03%. Hingga saat ini semua puskesmas sudah
memiliki layanan jiwa walaupun belum mencapai indikator yang ditetapkan.

F. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN)


Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari suatu
penyakit yang terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu. Angka kesakitan
penduduk Kota Kendari diperoleh dari pengumpulan data dari sarana pelayanan
kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan yang selanjutnya
dipetakandalam 20 besar penyakit dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Kendari.
Pola 20 penyakit terbesar di Puskesmas se-kota Kendari dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4
Pola Penyakit Rawat Jalan di Kota Kendari Tahun 2019
Persentase
No Jenis Penyakit Absolut
(%)
1 Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernapasan 36524 22,55
Bagian Atas
2 Penyakit pada Sistem Otot &JaringanPengikat 15146 9,35
3 Penyakit Lain Pada Saluran Pernapasan Bagian 14416 8,90
Atas
4 Penyakit tekanan darah tinggi 13807 8,52
5 Penyakit lainnya 13260 8,19
6 Infeksi penyakit usus yang lain 9061 5,59
7 Penyakit pulpa dan jaringan peripikal 8191 5,06
8 Grastritis 7185 4,44
9 Penyakit kulit alergi 6366 3,93
10 Penyakit dan kelainan susunan syaraf lainnya 5882 3,63
11 Kecelakaan dan Rudapaksa 4328 2,67
12 Diare (termasuk tersangka kolera) 4247 2,62

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 97


13 Gingivitis danpenyakit periodental 3999 2,47
14 Tonsilitas 3988 2,46
15 Gangguan gigi dan jaringan penyangga gigi 3450 2,13
16 Penyakit kulit infeksi 3408 2,10
17 Diabetes Mellitus (DM) 2876 1,78
18 Infeksi telinga tengah 2254 1,39
19 Penyakit pada saluran kencing 1864 1,15
20 Asma 1709 1,06
Total 161961 100,00
Sumber :SeksiPelayananKesehatan, Dinkes Kota Kendari

Dari table diatas dapat dilihat penyaki tinfeksi lain pada saluran
pernapasan bagi anatas (22,55%) merupakan penyakit terbesar yang ada di
puskesmas, menyusul penyakit pada system otot dan jaringan pengikat (9,35%).

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 98


BAB VII
Kesehatan Lingkungan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa
upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Lingkungan sehat mencakup
lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas
umum, harus bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan, diantaranya
limbah (cair, padat, dan gas), sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan,
vektor penyakit, zat kimia berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi,
air yang tercemar, udara yang tercemar, dan makanan yang terkontaminasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit
dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
Sedangkan menurut WHO, kesehatan lingkungan meliputi seluruh faktor fisik, kimia,
dan biologi dari luar tubuh manusia dan segala faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku manusia. Kondisi dan kontrol dari kesehatan lingkungan berpotensial untuk
mempengaruhi kesehatan.
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan
hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan dalam
menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan ditetapkan pada media lingkungan
yang meliputi air, udara, tanah, pangan, sarana dan bangunan, serta vektor dan
binatang pembawa penyakit. Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan
akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta
dan masyarakat dimana pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan
yang paling kompleks, kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 99


lainnya yaitu dari hulu yang berasal dari kebijakan dan pembangunan fisi
fisik dari
berbagai lintas sektor ikut serta berperan
b hingga ke hilir yaitu
aitu dampak kesehatan.

A. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi TotalBerbasis Masyarakat, yang dimaksud dengan STBM adalah
pendekatan untuk mengubahperilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk
mewujudkan perilaku yang higienis dan saniter secaramandiri dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan
keseh masyarakat yang setinggi-tingginya.Dalam
tingginya.Dalam
pelaksanaan STBM berpedoman pada lima pilar yaitu:
 Stop buang air besar sembarangan (BABS),
 Cuci tangan pakai sabun,
 Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga,
 Pengamanan sampah rumah tangga, dan
 Pengamanan limbah cair rumah tangga
Kelurahan STBM adalah kelurahan yang sudah stop BABS minimal 1
dusun, mempunyai timkerjaSTBM atau natural leader, dan telah mempunyai
rencana kerja STBM atau rencana tindak lanjut.
Gambar 65
Capaian Kelurahan yang Melaksanakan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Kendari Tahun 2015
2015-2019

100

57 64 65
50 42 48

0
2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Seksi Kesling, Kesker & Olahraga, Dinkes Kota Kendari

Pada tahun 2019 dari seluruh kelurahan 65


6 yang ada di Kota Kendari,
jumlah kelurahan yang telah melaksanakan STBM dengan stop BABS adalah
93,75% atau mencapai 60 kelurahan, sedangkan tahun 2018 yaitu 64
kelurahan.Tren capaian total kelurahan yang melaksanakan STBM periode
tahun 2015 sampai dengan
dengan tahun 2019 telah mencapai target Renstra yang
ditetapkan setiap tahunnya, secara rinci dapat dilihat pada gambar
ambar 68.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 100


Gambar 66
Persentase Kelurahan yang
ang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
dengan Stop BABS Menurut Puskesmas Tahun 2019
120,00

100,00 93,75

80,00

60,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 80,00

33,33
40,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 87,50

20,00

0,00

Sumber: Seksi Kesling, Kesker & Olahraga, Dinkes Kota Kendari

Gambar 68 menjelaskan rata-rata


rata rata capaian Kota Kendari tahun 2019 adalah
90% meningkat dari rata-rata
rata rata capaian tahun 2018 yaitu 70%. Rincian lengkap
tentang jumlah persentase kelurahan yang
ang melaksanakan STBM tahun 2019dapat
dilihat pada lampiran74.

B. TATANAN KAWASAN SEHAT


Kawasan Sehat adalah suatu kondisi wilayah yang bersih, nyaman, aman
dan sehat bagi pekerja dan masyarakat, melalui peningkatan suatu kawasan
potensial dengan kegiatan yang terintegrasi dan disepakati masyarakat, kelompok
usaha dan pemerintah daerah. Tatanan Kawasan Sehat (TKS) merupakan salah
satu indikator pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan dalam Renstra 2015
2015-
2019. Dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan
dan Menteri Kesehatan
Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Kota sehat adalah suatu kondisi kota
yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai
melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang
terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 101


Tatanan kota sehat dikelompokkan berdasarkan kawasan dan
permasalahan khusus, terdiri dari:
1. kawasan permukiman, sarana, dan prasarana umum,
2. kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi,
3. kawasan pertambangan sehat,
4. kawasan hutan sehat,
5. kawasan industri dan perkantoran sehat,
6. kawasan pariwisata sehat,
7. ketahanan pangan dan gizi,
8. kehidupan masyarakat yang mandiri,
9. kehidupan sosial yang sehat.
Penyelenggaraan Kota Sehat juga merupakan pelaksanaan berbagai
kegiatan dalam mewujudkan kota sehat berbasis masyarakat yang
berkesinambungan, melalui forum yang difasilitasi oleh pemerintah
kabupten/kota. Kota yang menyelenggarakan kawasan sehat adalah kota yang
menyelenggarakan pendekatan Kota Sehat dengan membentuk Tim Pembina
dan Forum Kota Sehat yang menerapkan minimal 2 Tatanan dari 9
Pengelompokan Tatanan Kawasan Sehat.
Dalam periode dua tahun sekali, Kota sehat yang memenuhi kriteria
akan diberikan Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (Swasti Saba). Seleksi
penghargaan ini dilakukan oleh Walikota yang pelaksanaannya dilakukan oleh
Tim Pembina yang anggotanya terdiri dari unsur pemerintah daerah, dan
instansi terkait. Tim Pembina sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan
Keputusan Walikota, secara teknis penilaian Kota sehat dapat dievaluasi oleh
Tim Pembina pusat, sesuai dengan perkembangan penyelenggaraan Kota
sehat. Penghargaan ini terdiri dari 3kategori, yaitu penghargaan Padapa
diberikan kepada kota pada taraf pemantapan, Wiwerda untuk taraf
pembinaan, dan Wistara untuk taraf pengembangan.
Untuk Kota Kendari, sudah mendapat penghargaan kota sehat yaitu
Swasti Saba Padapa (2011) meliputi Kawasan, permukiman, sarana dan
prasarana sehat; Ketahanan Pangan dan Gizi serta Kehidupan masyarakat
sehat yang mandiri. Swasti Saba Wiwerda (2013 & 2015) meliputi Kawasan
permukiman, sarana dan prasarana sehat; Ketahanan pangan dan gizi;

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 102


Kawasan hutan sehat serta Kehidupan masyarakat sehat yang mandiri. Swasti
Saba Wistara(2017&2019) meliputi Kawasan Permukiman, Sekolah,
Pengelolaan Sampah, Taman, Kelembagaan, Satgas Kelurahan Sehat, Kawasan
Tertib Lalu Lintas, Ketahanan Pangan, Kawasan Hutan Sehat, Kehidupan Sosial
yang Sehat dan Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri.

C. AKSES SANITASI LAYAK


Akses terhadap sanitasi layak merupakan salah satu pondasi inti dari
masyarakat yangsehat. Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang
menunjang kesehatan manusia.Sanitasi berhubungan dengan kesehatan
lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatanmasyarakat. Buruknya kondisi
sanitasi akan berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan,mulai dari
turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum
bagimasyarakat, meningkatnya jumlahkejadian diare dan munculnya beberapa
penyakit.Berdasarkan konsep dan definisi MDGs, rumah tangga memiliki akses
sanitasi layakapabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan
antara lain dilengkapidengan leher angsa, tanki septik (septic tank)/Sistem
Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama.

Gambar 67
Persentase Rumah Tangga Yang Memiliki Akses
Terhadap Sanitasi Layak Menurut Puskesmas Tahun 2019

99,46

96,71
100,00 98,53 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00
95,33
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: Seksi Kesling, Kesker & Olahraga, Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 103


Dari gambar 67 dapat dilihat persentase penduduk dengan akses sanitasi
layak (jamban sehat) di Kota Kendari sebesar 99,46%meningkat dibandingkan
tahun 2018 yaitu sebesar 99,40%. Puskesmas dengan persentase penduduk
dengan akses sanitasi layak tertinggi terdapat di 12 Puskesmas yang mencakup
100% yaitu Puskesmas Mata, Kandai, Kemaraya, Puuwatu, Mekar, Perumnas, Wua-
Wua, Jati Raya, Lepo-Lepo, Poasia, Mokoau dan Nambo. Sedangkan Puskesmas
dengan persentase penduduk dengan akses sanitasi layak terendah adalah
Puskesmas Abeli (95,33%). Sebagai upaya mempercepat pencapaian target 2020,
dilakukan melalui implementasi Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Ujung tombak pelaksanaan STBM dilakukan oleh Puskesmas, dalam
upaya peningkatan kapasitas sanitarian Puskesmas dalam mengimplementasikan
STBM. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah melakukan pelatihan dan
pembinaan bagi sanitarian. Puskesmas dalam mewujudkan penilaian STBM di
semua wilayah di Kota Kendari.

D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


Tempat Tempat Umum(TTU) adalah tempat atau sarana umum yang
digunakan untuk kegiatan masyarakat dan diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan, antara lain sarana pendidikan (sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah, sekolah menegah pertama/madrasah tsanawiyah,
sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah), fasilitas
pelayanan kesehatan (rumah sakit dan Puskesmas), pasar rakyat, serta hotel
bintang dan non bintang. TTU dinyatakan sehat sesuai dengan Kepmenkes RI
Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Kesehatan Lingkungan RS, Kepmenkes
RI Nomor 1429/MENKES/SK/XII/2006 tentang Penyelenggaraan Kesehatan
Lingkungan Sekolah, dan Permenkes Nomor 80/MENKES/Per/II/1990 tentang
Persyaratan Kesehatan Hotel.
1. Pada gambar 70persentase TTU yang telah memenuhi syarat kesehatan di Kota
Kendari pada tahun 2019 adalah mencapai 75,08%. Capaian tersebut menurun
dibandingkan capaian tahun 2018 (88,75%). Puskesmas dengan persentase
tertinggi adalah Puskesmas Mata yang mencapai 100%, dan Puskesmas dengan
persentase terendah adalah Puskesmas Kemaraya (29,55%). Hal ini disebabkan
karena

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 104


masihterbatasnyapengetahanpetugasdalammelaksanakanpengawasanserta
masihterbatasnyapengetahanpetugasdalammelaksanakanpengawasansertamasih
minimnya dana yang dialokasikanuntukpengawasan STTU.
STT Rincian lengkap
tentang persentase
ase TTU yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2019 dapat dilihat
pada lampiran75.
Gambar 68
Persentase Tempat-Tempat
Tempat Umum yang
ang Memenuhi Syarat Kesehatan
Menurut Puskesmas Tahun 2019
120,00

100,00

80,00 75,08

60,00

100,00 68,89 100,00 97,44 96,39 42,31


40,00 88,89
48,00
29,55
68,18 96,30 75,68
80,95 34,48 0,00
20,00

0,00

Sumber: Seksi Kesling, Kesker & Olahraga, Dinkes Kota Kendari

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan upaya peningkatan jumlah TTU


yang memenuhi syarat diantaranya adalah anggaran daerah untuk program
kesehatan lingkungan masih rendah, belum semua puskesmas memiliki peralatan
pengukuran parameter kualitas lingkungan yang sesuai, dan pendataan ulang di
daerah untuk akurasi data yang tercatatdan masih belum optimalnya koordinasi
baik lintas program maupun lintas sektor.

E. TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)


Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memiliki potensi yang cukup besar
untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat
dari makanan yang dihasilkannya. TPM adalah usaha pengelolaan makanan yang
meliputi jasaboga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum,
kantin, dan makanan jajanan. Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1098 Tahun 2003
tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Persyaratan
higiene sanitasi yang harus dipenuhi meliputi :

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 105


1. persyaratan lokasi dan bangunan,
2. persyaratan fasilitas sanitasi,
3. persyaratan dapur, rumah
ruma makan, dan gudang makanan,
4. persyaratan bahan makanan dan makanan jadi,
5. persyaratan pengolahan makanan,
6. persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi,
7. persyaratan penyajian makanan jadi,
8. persyaratan peralatan yang digunakan.
Pelaksanaan kegiatan higiene sanitasi pangan merupakan salah satu aspek
dalam menjaga keamanan pangan yang harus dilaksanakan secara terstruktur dan
terukur dengan kegiatan, sasaran dan ukuran kinerja yang jelas, salah satunya
dengan mewujudkan Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat
kesehatan. TPM siap saji yang terdiri dari Rumah Makan/Restoran, Jasa Boga,
Depot Air Minum, Sentra Makanan Jajanan, Kantin Sekolah yang memenuhi syarat
kesehatan adalah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang
dibuktikan dengan sertifikat layak higiene sanitasi.
Gambar 69
Persentase Tempat Pengolahan Makanan yang
ang Memenuhi Syarat Kesehatan
Menurut Puskesmas Tahun 2019

120,00

100,00
100,00
87,50

80,00 74,51 78,31


74,07
64,29 65,44 59,26 64,71
59,38 60,89
60,00 57,69

43,75 47,37
40,00 36,11
30,65

20,00

0,00

Sumber: Seksi Kesling, Kesker & Olahraga, Dinkes Kota Kendari

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 106


Pada gambar 69 menunjukkan bahwa persentase tempat pengolahan
makanan yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2019 adalah
60,89%.Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2018 (30,31%).
Capaian di tahun 2019belum memenuhi target Renstra Dinas Kesehatan 2018
untuk TPM memenuhi syarat kesehatan yaitu sebesar 85%.
Puskesmas dengan persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan
tertinggi adalah Puskesmas Mata yang mencapai (100%). Sedangkan Puskesmas
dengan persentase TPM terendah adalah Puskesmas Benu-Benua (30,65%).
Rincian lengkap tentang persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan tahun
2019 dapat dilihat pada lampiran76.

F. PEMENUHAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN


Kesehatan lingkunganadalah upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
Indikator kualitas kesehatan lingkungan merupakan komposit dari 6 indikator
pelaksana kesehatan lingkungan lainnya. Peningkatan kualitas kesehatan
lingkungan pada kabupaten/kota tercapai dengan terpenuhinya minimal 4
dari 6 kriteria yang meliputi:
1. Memiliki desa/kelurahan melaksanakan STBM minimal 20%
2. Menyelenggarakan tatanan kabupaten/kota sehat
3. Melakukan pengawasan kualitas air minum minimal 30%
4. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan minimal
5. Tempat Tempat Umum (TTU) memenuhi syarat kesehatan minimal 30%
6. Rumah Sakit melaksanakan pengelolaan limbah medis minimal 10%
Persentase yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan di kota Kendari
pada tahun 2019 adalah 57,04%. Angka ini belum memenuhi standar inspeksi
kesehatan lingkungan. Terdapat 5 puskesmas dengan persentase telah mencapai
100%, yaitu Puskesmas Kemaraya, Labibia, Wua-Wua, danJati Raya. Masih
terdapat 4 puskesmas yang belum masuk penilaian dalam pemenuhan kualitas
kesehatan lingkungan yaitu Puskesmas Kandai, Puskesmas Benu-Benua,
Puskesmas Mekar, dan Puskesmas Nambo. Rincian Lengkap mengenai jumlah
yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan dilihat di lampiran 72.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 107


Gambar70
Persentase Pemenuhan Kualitas Kesehatan Lingkungan
Menurut Puskesmas Tahun 2019
120,00

100,00 100,00
100,00 100,00 100,00
100,00

80,00 75,00

57,04
60,00
50,00 46,15 50,00
40,91 42,86
40,00

20,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00

Sumber: Seksi Kesling, Kesker & Olahraga, Dinkes Kota Kendari

G. GERAKAN MASYARAKAT SEHAT


Pemerintah saat ini melakukan suatu gebrakan inovasi dengan
mengeluarkan Program Gerakan Masyarakat Hidup sehat yang melibatkan
pemangku kepentingan, swasta, akademisi, LSM dan sektor-sektor
sektor sektor lainnya agar
dapat berperan dalam pembangunan kesehatan dengan menekankan
menekankan pada upaya
promotif dan preventif. Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bertujuan
antara lain 1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular,
baik kematian maupun kecacatan; 2) Menghindarkan terjadinya penurunan
produktivitas penduduk;
nduduk; 3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan
karena menigkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan serta; 4) Penguatan
sistem kesehatan; Pendekatan siklus hidup; Jaminan kesehatan nasional (JKN) dan
berfokus pada pemerataan layanan.
Inpres No.
o. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
merupakan bukti dukungan pemerintah untuk mempercepat dan mensinergikan
upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan produktivitas penduduk dan
menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit. Dalam
inpres ini terlihat peran dari setiap sektor untuk mewujudkan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 108


Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dilakukan oleh Dinas
Kesehatan dengan menggerakkan seluruh elemen dari sektor pemerintah, swasta,
organisasi kemasyarakatan, serta seluruh elemen masyarakat lainnya. Salah satu
ukuran kinerja dalam Inpres No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat adalah Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan minimal 5 (lima) tema
kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kendari 109


RESUME PROFIL KESEHATAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 272 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 65 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 192.621 189.007 381.628 Jiwa Tabel 1
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5,8 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 1404,3 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 101,9 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 44,9 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 19,77 16,95 18,37 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 40,90 43,22 42,05 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 22,27 18,16 20,23 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 11 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 5 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 10 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 13 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 15 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 136 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 6

II.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


18 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 137,66 181,49 159,37 % Tabel 5
19 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 11,94 17,11 14,50 % Tabel 5
20 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 30,54 19,24 23,91 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
21 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 17,55 12,36 14,51 per 1.000 pasien keluar Tabel 7
22 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 53,29 % Tabel 8
23 Bed Turn Over (BTO) di RS 37,71 Kali Tabel 8
24 Turn of Interval (TOI) di RS 4,52 Hari Tabel 8
25 Average Length of Stay (ALOS) di RS 5,20 Hari Tabel 8
26 Puskesmas dengan ketersediaa obat vaksin & essensial 1,00 % Tabel 9
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran

II.3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


27 Jumlah Posyandu 212 Posyandu Tabel 10
28 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 10
29 Rasio posyandu per 100 balita 0,53 per 100 balita Tabel 10
30 Posbindu PTM 61,00 Posbindu PTM Tabel 10

III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


31 Jumlah Dokter Spesialis 91 78 169 Orang Tabel 11
32 Jumlah Dokter Umum 59 88 147 Orang Tabel 11
33 Rasio Dokter (spesialis+umum) 44,28 per 100.000 penduduk Tabel 11
34 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 11 50 61 Orang Tabel 11
35 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 15,98 per 100.000 penduduk Tabel 11
36 Jumlah Bidan 408 Orang Tabel 12
37 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 106,9 per 100.000 penduduk Tabel 12
38 Jumlah Perawat 271 786 1.057 Orang Tabel 12
39 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 276,97 per 100.000 penduduk Tabel 12
40 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 62 229 291 Orang Tabel 13
41 Jumlah Tenaga Sanitasi 13 49 62 Orang Tabel 13
42 Jumlah Tenaga Gizi 14 117 131 Orang Tabel 13
43 Jumlah Tenaga Kefarmasian 33 167 200 Orang Tabel 15

IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 154,81 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 0,00 % Tabel 18
46 Total Anggaran Kesehatan 210.893.228.415 Rp Tabel 19
47 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 8,56 % Tabel 19
48 Anggaran Kesehatan Perkapita 552.615 Rp Tabel 19

V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 4.338 4.538 8.876 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 2,53 1,54 2,02 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 45,07 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98,88 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 96,40 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 107,37 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 95,41 % Tabel 27
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96,31 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 96,23 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 96,26 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 95,87 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 96,06 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 73,89 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 35,69 % Tabel 29

V.2 Kesehatan Anak


64 Jumlah Kematian Neonatal 8,00 10,00 18,00 neonatal Tabel 31
65 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 1,84 2,20 2,03 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
66 Jumlah Bayi Mati 12,00 11,00 23,00 bayi Tabel 31
67 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 2,77 2,42 2,59 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
68 Jumlah Balita Mati 12,00 11,00 23,00 Balita Tabel 31
69 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 2,77 2,42 2,59 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 31
70 Penanganan komplikasi Neonatal 86,98 82,86 84,87 % Tabel 30
71 Bayi baru lahir ditimbang 100,00 100,00 100,00 % Tabel 33
72 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,80 1,78 1,79 % Tabel 33
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 34
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 99,08 99,47 99,28 % Tabel 34
75 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 62,49 % Tabel 35
76 Pelayanan kesehatan bayi 97,34 102,49 99,86 % Tabel 36
77 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 37
78 Cakupan Imunisasi Campak/MR pada Bayi 105,54 106,35 105,94 % Tabel 39
79 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 95,60 97,70 96,63 % Tabel 39
80 Bayi Mendapat Vitamin A 89,81 % Tabel 41
81 Anak Balita Mendapat Vitamin A 93,18 % Tabel 41
82 Pelayanan kesehatan balita 75,94 80,57 78,21 % Tabel 42
83 Balita ditimbang (D/S) 75,57 80,40 77,94 % Tabel 43
84 Balita gizi kurang (BB/umur) 0,72 % Tabel 44
85 Balita pendek (TB/umur) 0,12 % Tabel 44
86 Balita kurus (BB/TB) 2,90 Tabel 44
87 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD/MI 95,17 % Tabel 45
88 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 7 SMP/MTs 87,81 %
Tabel 45
89 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 10 SMA/MA 79,04 %
Tabel 45

V.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut


90 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
91 Pelayanan Kesehatan Usila (60+ tahun) 78,76 73,75 76,17 % Tabel 49
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran

VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
sesuai standar 100,00 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 186,31 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 46,68 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 9,30 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 91,35 92,96 92,01 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 27,67 27,92 27,77 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua kasus TBC
91,75 93,29 92,37 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan 2,59 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 12,3 % Tabel 53
102 Balita Pneumonia yang diberikan tatalaksana standar 91,19 % Tabel 53
103 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar pneumonia
min 60% 0,94 % Tabel 53
104 Jumlah Kasus HIV 27 7 34 Kasus Tabel 54
105 Jumlah Kasus Baru AIDS 17 6 23 Kasus Tabel 55
106 Jumlah Kematian karena AIDS 1 0 1 Jiwa Tabel 55
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 31,06 % Tabel 56
108 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 49,72 % Tabel 56
109 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 12 5 17 Kasus Tabel 57
110 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 6,2 2,6 4,45 per 100.000 penduduk Tabel 57
111 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 100,00 % Tabel 58
113 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 58
114 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 58
115 Angka Prevalensi Kusta 0,45 per 10.000 Penduduk Tabel 59
116 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 60
117 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 83,33 95,65 % Tabel 60

VI.2 Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan


Imunisasi
118 AFP Rate (non polio) < 15 th 2,80 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 61
119 Jumlah Kasus Difteri 0 2 2 Kasus Tabel 62
120 Case Fatality Rate Difteri 0,00 % Tabel 62
121 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 62
122 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 62
123 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0,00 % Tabel 62
124 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 133 133 Kasus Tabel 62
125 Jumlah Kasus Suspek Campak 10 10 20 Kasus Tabel 62
126 Insiden rate Campak 2,62 2,62 5,24 per 100.000 penduduk Tabel 62
127 KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 63
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran

VI.3 Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik


128 Angka kesakitan (Incidence Rate) DBD 110,06 125,92 117,92 per 100.000 penduduk Tabel 65
129 Angka kematian (Case Fatality Rate) DBD 0,47 0,42 0,44 % Tabel 65
130 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,28 0,10 0,38 per 1.000 penduduk Tabel 66
131 Konfirmasi laboratorium pada suspek Malaria 100,00 % Tabel 66
132 Pengobatan standar kasus Malaria positif 100,00 % Tabel 66
133 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 66
134 Penderita Kronis Filariasis 0 0 0 Kasus Tabel 67

VI.4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular


135 Penderita Hipertensi Mendapat Pelayanan Kesehatan 38,86 43,49 41,16 % Tabel 68
136 Penyandang DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar 87,93 % Tabel 69
138 Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 1,23 % perempuan usia 30-50 tahun Tabel 70
139 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 1,61 % Tabel 70
140 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 70
141 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 84,40 % Tabel 71

VII KESEHATAN LINGKUNGAN


142 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum #REF!
berkualitas (layak) % Tabel 72
143 Sarana air minum dengan risiko R+S 59,49 % Tabel 73
144 Sarana air minum memenuhi syarat 57,04 % Tabel 73
145 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak 99,46
(jamban sehat) % Tabel 74
146 Desa STBM 0,00 % Tabel 75
147 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 75,08 % Tabel 76
148 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 60,86 % Tabel 77
TABEL 1
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS WILAYAH DESA + KEPALA JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km )
2 KELURAHAN KELUARGA TANGGA per km
2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kendari Mata 10,12 0 5 5 16.904 3.338 5,06 1670,36


Kandai 4,36 0 4 16.731 3.278 5,10 3837,39

2 Kendari Barat Benu-Benua 12,45 0 6 6 31.416 5.142 6,11 2523,37


Kemaraya 8,67 0 3 25.081 4.729 5,30 2892,85

3 Mandonga Labibia 21,74 0 4 4 15.161 2.996 5,06 697,38

4 Puuwatu Puuwatu 43,51 0 6 6 36.521 6.527 5,60 839,37

5 Kadia Mekar 2,83 0 2 2 22.747 2.788 8,16 8037,81


Perumnas 3,65 0 3 50.690 5.628 9,01 13887,67

6 Wua-Wua Wua-Wua 8,54 0 3 3 22.544 4.750 4,75 2639,81


Jati Raya 2,25 0 3 20.226 3.056 6,62 8989,33

7 Baruga Lepo-Lepo 49,41 0 4 4 25.490 5.525 4,61 515,89

8 Poasia Poasia 42,91 0 5 5 32.872 5.592 5,88 766,07

9 Kambu Mokoau 22,10 0 4 4 35.713 6.464 5,52 1615,97

10 Abeli Abeli 13,90 0 8 8 20.690 4.298 4,81 1488,49

11 Nambo Nambo 25,32 0 5 5 8.842 2.081 4,25 349,21

JUMLAH (KAB/KOTA) 271,76 0 65 65 381.628 66.192 5,77 1404,28

Sumber: - BPS Kota Kendari Tahun 2019


- Promkes & Pemberdayaan Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 2
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 20.130 19.658 39.788 102,40

2 5-9 18.625 17.637 36.262 105,60

3 10 - 14 17.147 16.416 33.563 104,45

4 15 - 19 20.568 21.729 42.297 94,66

5 20 - 24 25.816 24.521 50.337 105,28

6 25 - 29 17.353 17.051 34.404 101,77

7 30 - 34 15.201 15.362 30.563 98,95

8 35 - 39 12.946 13.539 26.485 95,62

9 40 - 44 12.301 12.547 24.848 98,04

10 45 - 49 11.094 10.048 21.142 110,41

11 50 - 54 8.194 7.237 15.431 113,22

12 55 - 59 5.798 5.263 11.061 110,17

13 60 - 64 3.518 3.212 6.730 109,53

14 65 - 69 1.933 2.076 4.009 93,11

15 70 - 74 1.052 1.311 2.363 80,24

16 75+ 945 1.400 2.345 67,50

JUMLAH 192.621 189.007 381.628 101,91


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 44,94

Sumber: - BPS Kota Kendari Tahun 2019


TABEL 3
TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL
LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 132.453 131.046 263.499

2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 131.669 129.006 260.675 99,41 98,44 98,93

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 8.702 12.832 21.534 6,57 9,79 8,17

b. SD/MI 13.884 13.884 10,48 0,00 5,27

c. SMP/ MTs 26.187 22.210 48.397 19,77 16,95 18,37

d. SMA/ MA 54.172 56.632 110.804 40,90 43,22 42,05

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0 0 0,00 0,00 0,00

g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0 0 0,00 0,00 0,00

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 29.503 23.799 53.302 22,27 18,16 20,23

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2019


TABEL 4
TABEL 4
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM - 1 1 2 - 7 11
2 RUMAH SAKIT KHUSUS - 1 - - - 1 2
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP - - 5 - - - 5
- JUMLAH TEMPAT TIDUR - - 77 - - - 77
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP - - 10 - - - 10
3 PUSKESMAS KELILING - - 13 - - - 13
4 PUSKESMAS PEMBANTU - - 15 - - - 15
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN - - - - - - -
2 KLINIK PRATAMA - - 1 2 - 26 29
3 KLINIK UTAMA - - - - - 4 4
4 BALAI PENGOBATAN - - - - - - -
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - - - - - - -
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN - - - - - 15 15
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN - - - - - 26 26
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN - - - - - 3 3
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL - - - - - 51 51
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT - 1 - - - - 1
11 UNIT TRANSFUSI DARAH - - - - - 1 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI - - - - - - -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - - - - - - -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL - - - - - -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN - - - - - - -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI - - - - - - -
6 APOTEK - - - - 12 124 136
7 APOTEK PRB - - - - 1 - 1
8 TOKO OBAT - - - - - 11 11
9 TOKO ALKES - - - - - 7 7

Sumber: Bidang Pelayanan dan SDK Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 5
TABEL 5
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1 Puskesmas
1. Puskesmas Mata 10.312 10.686 20.998 0 0 0 0 0 0
2. Puskesmas Kandai 6.698 7.949 14.647 25 45 70 0 0 0
3. Puskesmas Benu-Benua 7.849 11.561 19.410 0 0 0 0 0 0
4. Puskesmas Kemaraya 6.187 6.236 12.423 0 0 0 0 0 0
5. Puskesmas Labibia 7.844 10.541 18.385 0 0 0 0 0 0
6. Puskesmas Puuwatu 18.133 20.754 38.887 257 474 731 0 0 0
7. Puskesmas Perumnas 11.562 13.952 25.514 0 0 0 0 0 0
8. Puskesmas Jati Raya 6.861 8.119 14.980 0 0 0 7 7 14
9. Puskesmas Mekar 9.946 13.265 23.211 0 0 0 12 16 28
10.Puskesmas Wua-Wua 6.890 6.938 13.828 0 0 0 9 11 20
11.Puskesmas Lepo-Lepo 16.934 21.625 38.559 232 295 527 0 0 0
12.Puskesmas Mokoau 7.318 10.064 17.382 0 0 0 25 20 45
13.Puskesmas Poasia 20.684 23.024 43.708 263 477 740 0 0 0
14.Puskesmas Abeli 6.120 8.213 14.333 252 319 571 7 6 13
15.Puskesmas Nambo 3.583 4.677 8.260 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I 146.921 177.604 324.525 1.029 1.610 2.639 60 60 120


B Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
1 RS Umum
1. RSU Kota Kendari 33.308 36.140 69.448 4.018 4.487 8.505 0 0 0
2. RSUD Bahteramas 37.962 40.351 78.313 8.340 9.519 17.859 39 33 72
3. RS. Bhayangkara 15.360 17.232 32.592 2.460 2.148 4.608 0 0 0
4. RS. Dr. R. Ismoyo 3.851 5.920 9.771 813 2.813 3.626 0 0 0
5. RSU. Dewi Sartika 1.563 6.716 8.279 864 2.517 3.381 0 0 0
6. RSU. Aliyah I 3.836 10.369 14.205 850 2.029 2.879 0 0 0
7. RSU. Aliyah II 3.774 8.063 11.837 1.163 2.521 3.684 0 0 0
8. RSU. Aliyah III 498 1.386 1.884 268 626 894 0 0 0
9. RSU. Santa Anna 11.016 12.361 23.377 1.376 2.291 3.667 0 0 0
10.RSU. Hati Mulia 1.052 19.980 21.032 847 1.272 2.119 0 0 0
11. RSU. Tiara Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 RS Khusus
1. RS. Jiwa 5.097 5.178 10.275 682 365 1.047 3.475 3.266 6.741
2. RSIA. Permata Bunda 931 1.724 2.655 284 139 423 0 0 0

SUB JUMLAH II 118.248 165.420 283.668 21.965 30.727 52.692 3.514 3.299 6.813
JUMLAH (KAB/KOTA) 265.169 343.024 608.193 22.994 32.337 55.331 3.574 3.359 6.933
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 192.621 189.007 381.628 192.621 189.007 381.628
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 137,66 181,49 159,37 11,94 17,11 14,50

Sumber: Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 6
TABEL 6
PERSENTASE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO JUMLAH FASYANKES
(FASYANKES)
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 11 11 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 13 100,00

Sumber: Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


TABEL 7
TABEL 7
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PASIEN KELUAR (HIDUP + PASIEN KELUAR MATI


PASIEN KELUAR MATI Gross Death Rate Net Death Rate
JUMLAH MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
NO NAMA RUMAH SAKITa
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSU Kota Kendari 179 4.018 4.487 8.505 104 100 204 63 58 121 25,88 22,29 23,99 15,68 12,93 14,23

2 RSUD Bahteramas 459 8.340 9.519 17.859 438 421 859 254 284 538 52,52 44,23 48,10 30,46 29,84 30,12

3 RS. Bhayangkara 85 2.460 2.148 4.608 16 12 28 16 12 28 6,50 5,59 6,08 6,50 5,59 6,08

4 RS. Jiwa 205 571 314 885 4 0 4 4 0 4 7,01 0,00 4,52 7,01 0,00 4,52

5 RS. Dr. Ismoyo 70 813 2.813 3.626 22 16 38 4 7 11 27,06 5,69 10,48 4,92 2,49 3,03

6 RS. Permata Bunda 18 139 280 419 1 0 1 0 0 0 7,19 0,00 2,39 0,00 0,00 0,00

7 RS. Santa Anna 62 1.376 2.291 3.667 64 37 101 35 19 54 46,51 16,15 27,54 25,44 8,29 14,73

8 RS. Hati Mulia 45 847 1.272 2.119 4 1 5 1 0 1 4,72 0,79 2,36 1,18 0,00 0,47

9 RS Dewi Sartika 63 864 2.517 3.381 2 1 3 2 1 3 2,31 0,40 0,89 2,31 0,40 0,89

10 RS. Aliyah I 60 850 2.029 2.879 6 3 9 1 0 1 7,06 1,48 3,13 1,18 0,00 0,35

11 RS. Aliyah 2 74 1.163 2.521 3.684 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 RS. Aliyah 3 53 268 626 894 2 2 4 1 0 1 7,46 3,19 4,47 3,73 0,00 1,12

13 RSU Tiara Sentosa 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

KABUPATEN/KOTA 1.393 21.709 30.817 52.526 663 593 1.256 381 381 762 30,54 19,24 23,91 17,55 12,36 14,51

Sumber: Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 8
TABEL 8
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO a BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
SAKIT TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSU Kota Kendari 179 8.505 31.856 31.500 48,76 47,51 4 4

2 RSUD Bahteramas 459 17.859 98.101 73.846 58,56 38,91 4 4

3 RS. Bhayangkara 85 4.608 21.244 16.636 68,47 54,21 2 4

4 RS. Jiwa 205 885 56.401 48.653 75,38 4,32 21 55

5 RS. Dr. Ismoyo 70 3.626 10.909 43.636 42,70 51,80 4 12

6 RS. Permata Bunda 18 419 695 922 10,58 23,28 14 2

7 RS. Santa Anna 62 3.667 11.929 12.072 52,71 59,15 3 3

8 RS. Hati Mulia 45 2.119 7.079 4.960 43,10 47,09 4 2

9 RS Dewi Sartika 63 3.381 16.905 13.524 73,52 53,67 2 4

10 RS. Aliyah I 60 2.879 364 12.155 1,66 47,98 7 4

11 RS. Aliyah 2 74 3.684 13.644 13.644 50,51 49,78 4 4

12 RS. Aliyah 3 53 894 1.841 1.841 9,52 16,87 20 2

13 RSU Tiara Sentosa 20 0 0 0 0,00 0,00 0 0

KABUPATEN/KOTA 1393 52.526 270.968 273.389 53,29 37,71 5 5

Sumber: Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
TABEL 9
TABEL 9

PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
ESENSIAL*
1 2 3 4

1 Kendari Mata V
Kandai V

2 Kendari Barat Benu-Benua V


Kemaraya V

3 Mandonga Labibia V

4 Puuwatu Puuwatu V

5 Kadia Mekar V
Perumnas V

6 Wua-Wua Wua-Wua V
Jati Raya V

7 Baruga Lepo-Lepo V

8 Kambu Mokoau V

9 Poasia Poasia V

10 Abeli Abeli V

11 Nambo Nambo V

JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMILIKI 80% OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL 15

JUMLAH PUSKESMAS YANG MELAPOR 15

% PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN OBAT & VAKSIN ESENSIAL 100,00%

Sumber: Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT Dinas Kesehatan Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan: *) beri tanda "V" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial ≥80%
*) beri tanda "X" jika puskesmas memiliki obat dan vaksin esensial <80%
TABEL 10
TABEL 10
JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM* MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI (PURI)* POSBINDU
JUMLAH
PTM**
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Kendari Mata 0 0,00 0 0,00 4 44,44 5 55,56 9 9 100,00 9


Kandai 0 0,00 0 0,00 8 88,89 1 11,11 9 9 100,00 2

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0,00 0 0,00 16 88,89 2 11,11 18 18 100,00 7


Kemaraya 0 0,00 0 0,00 7 63,64 4 36,36 11 11 100,00 3

3 Mandonga Labibia 0 0,00 0 0,00 8 72,73 3 27,27 11 11 100,00 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 0,00 0 0,00 15 83,33 3 16,67 18 18 100,00 3

5 Kadia Mekar 0 0,00 0 0,00 10 83,33 2 16,67 12 12 100,00 3


Perumnas 0 0,00 0 0,00 18 85,71 3 14,29 21 21 100,00 3

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0,00 0 0,00 11 78,57 3 21,43 14 14 100,00 1


Jati Raya 0 0,00 0 0,00 9 81,82 2 18,18 11 11 100,00 3

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0,00 0 0,00 10 55,56 8 44,44 18 18 100,00 7

8 Kambu Mokoau 0 0,00 0 0,00 9 60,00 6 40,00 15 15 100,00 3

9 Poasia Poasia 0 0,00 0 0,00 12 70,59 5 29,41 17 17 100,00 7

10 Abeli Abeli 0 0,00 0 0,00 13 76,47 4 23,53 17 17 100,00 10

11 Nambo Nambo 0 0,00 0 0,00 7 63,64 4 36,36 11 11 100,00 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0,00 0 0,00 157 74,06 55 25,94 212 212 100,00 61

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0,53

Sumber: Seksi Promkes Dinas Kesehatan Kota Kendari Tahun 2019


*PURI: Purnama Mandiri
**PTM: Penyakit Tidak Menular
TABEL 11
TABEL 11
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

DOKTER
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
NO UNIT KERJA GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I PUSKESMAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Puskesmas Mata 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Kandai 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Benu-Benua 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Kemaraya 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 2 2 0 0 0 0 2 2
5 Puskesmas Labibia 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
6 Puskesmas Puuwatu 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7 Puskesmas Perumnas 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Jati Raya 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
9 Puskesmas Mekar 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 Puskesmas Wua-Wua 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 2 2
11 Puskesmas Lepo-Lepo 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 1 1 0 0 0 0 1 1
12 Puskesmas Mokoau 0 0 0 1 2 3 1 2 2 0 2 2 0 0 0 0 2 2
13 Puskesmas Poasia 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 2 2 0 0 0 0 2 2
14 Puskesmas Abeli 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
15 Puskesmas Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 6 23 29 6 23 29 1 18 19 0 0 0 1 18 19


II RUMAH SAKIT
1 RSU Kota Kendari 5 13 18 5 4 9 10 17 27 1 4 5 0 0 0 1 4 5
2 RSUD Bahteramas 23 21 44 13 18 31 36 39 75 0 4 4 3 1 4 3 5 8
3 RS Bhayangkara 12 12 24 4 7 11 16 19 35 0 3 3 0 0 0 0 3 3
4 RS Jiwa 3 0 3 2 1 3 5 1 6 3 5 8 0 0 0 3 5 8
5 RS Dr. Ismoyo 2 0 2 6 4 10 8 4 12 0 3 3 0 0 0 0 3 3
6 RS Permata Bunda 9 7 16 3 7 10 12 14 26 0 1 1 0 1 1 0 2 2
7 RS Santa Anna 16 2 18 4 6 10 20 8 28 1 2 3 0 0 0 1 2 3
8 RS Hati Mulia 7 5 12 3 6 9 10 11 21 1 0 1 0 0 0 1 0 1
9 RS Dewi Sartika 6 1 7 4 1 5 10 2 12 1 2 3 0 0 0 1 2 3
10 RS Aliyah I 3 6 9 1 6 7 4 12 16 0 2 2 0 0 0 0 2 2
11 RS Aliyah 2 3 7 10 4 3 7 7 10 17 0 2 2 0 0 0 0 2 2
12 RS Aliyah 3 2 4 6 4 2 6 6 6 12 0 2 2 0 0 0 0 2 2
13 RS Tiara Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 91 78 169 53 65 118 144 143 287 7 30 37 3 2 5 10 32 42


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) b 91 78 169 59 88 147 150 166 316 8 48 56 3 2 5 11 50 61
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 44,28 38,52 82,80 14,67 1,31 15,98
Keterangan : a) Jumlah termasuk S3; b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
Sumber: Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 12

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
I PUSKESMAS
1 Puskesmas Mata 2 6 8 2
2 Puskesmas Kandai 2 10 12 4
3 Puskesmas Benu-Benua 1 7 8 10
4 Puskesmas Kemaraya 0 4 4 11
5 Puskesmas Labibia 2 9 11 6
6 Puskesmas Puuwatu 1 19 20 11
7 Puskesmas Perumnas 1 6 7 7
8 Puskesmas Jati Raya 0 10 10 9
9 Puskesmas Mekar 0 10 10 10
10 Puskesmas Wua-Wua 2 15 17 7
11 Puskesmas Lepo-Lepo 4 30 34 14
12 Puskesmas Mokoau 0 14 14 7
13 Puskesmas Poasia 2 16 18 14
14 Puskesmas Abeli 3 22 25 18
15 Puskesmas Nambo 0 5 5 5

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 20 183 203 135


II RUMAH SAKIT
1 RSU Kota Kendari 19 54 73 32
2 RSUD Bahteramas 84 322 406 84
3 RS Bhayangkara 34 37 71 17
4 RS Jiwa 26 45 71 0
5 RS Dr. Ismoyo 17 32 49 20
6 RS Permata Bunda 8 6 14 8
7 RS Santa Anna 14 42 56 8
8 RS Hati Mulia 10 9 19 16
9 RS Dewi Sartika 14 22 36 40
10 RS Aliyah I 11 11 22 16
11 RS Aliyah 2 10 14 24 13
12 RS Aliyah 3 3 7 10 12
13 RS Tiara Sentosa 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 250 601 851 266


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 2 2 2

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 0 1 5

JUMLAH (KAB/KOTA)b 271 786 1.057 408

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 276,97 106,91

Sumber: Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


Keterangan : a) Jumlah termasuk S3; b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 13
TABEL 13

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN GIZI


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I PUSKESMAS
1 Puskesmas Mata 2 0 2 0 1 1 1 2 3
2 Puskesmas Kandai 0 5 5 0 1 1 1 2 3
3 Puskesmas Benu-Benua 1 5 6 0 1 1 1 4 5
4 Puskesmas Kemaraya 0 4 4 0 3 3 0 4 4
5 Puskesmas Labibia 1 3 4 1 0 1 1 1 2
6 Puskesmas Puuwatu 2 9 11 2 2 4 1 9 10
7 Puskesmas Perumnas 0 1 1 0 2 2 0 3 3
8 Puskesmas Jati Raya 0 5 5 0 1 1 0 1 1
9 Puskesmas Mekar 1 5 6 1 0 1 0 4 4
10 Puskesmas Wua-Wua 1 7 8 0 1 1 1 2 3
11 Puskesmas Lepo-Lepo 0 13 13 1 3 4 0 4 4
12 Puskesmas Mokoau 2 11 13 0 1 1 0 2 2
13 Puskesmas Poasia 0 15 15 0 1 1 0 5 5
14 Puskesmas Abeli 2 10 12 0 2 2 0 4 4
15 Puskesmas Nambo 2 3 5 0 1 1 0 3 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 96 110 5 20 25 6 50 56


II RUMAH SAKIT
1 RSU Kota Kendari 5 23 28 1 4 5 1 6 7
2 RSUD Bahteramas 17 46 63 2 10 12 2 26 28
3 RS Bhayangkara 1 1 2 0 1 1 1 2 3
4 RS Jiwa 8 12 20 1 6 7 3 17 20
5 RS Dr. Ismoyo 4 2 6 0 0 0 0 0 0
6 RS Permata Bunda 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 RS Santa Anna 0 6 6 0 1 1 0 8 8
8 RS Hati Mulia 1 1 2 0 0 0 0 1 1
9 RS Dewi Sartika 1 1 2 1 0 1 0 1 1
10 RS Aliyah I 1 3 4 0 1 1 0 1 1
11 RS Aliyah 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1
12 RS Aliyah 3 0 3 3 0 0 0 0 1 1
13 RS Tiara Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 39 96 135 5 23 28 7 65 72


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 37 46 3 6 9 1 2 3

JUMLAH (KAB/KOTA)a 62 229 291 13 49 62 14 117 131

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKa 76,25 16,25 34,33

Sumber: Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 14
TABEL 14

JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

AHLI LABORATORIUM TENAGA TEKNIK


NO UNIT KERJA KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS
MEDIK BIOMEDIKA LAINNYA

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I PUSKESMAS
1 Puskesmas Mata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Kandai 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Benu-Benua 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Kemaraya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Labibia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Puuwatu 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Perumnas 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Jati Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Mekar 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Wua-Wua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Puskesmas Lepo-Lepo 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Puskesmas Mokoau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Puskesmas Poasia 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2
14 Puskesmas Abeli 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Puskesmas Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 9 10 0 2 2 0 0 0 0 2 2


II RUMAH SAKIT
1 RSU Kota Kendari 0 0 0 0 1 1 2 2 4 4 9 13
2 RSUD Bahteramas 6 17 23 0 0 0 2 9 11 15 13 28
3 RS Bhayangkara 3 3 6 0 0 0 1 1 2 0 0 0
4 RS Jiwa 2 0 2 0 0 0 1 0 1 2 2 4
5 RS Dr. Ismoyo 1 4 5 0 0 0 1 0 1 1 0 1
6 RS Permata Bunda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 RS Santa Anna 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
8 RS Hati Mulia 1 2 3 2 0 2 0 0 0 0 0 0
9 RS Dewi Sartika 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RS Aliyah I 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 RS Aliyah 2 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 RS Aliyah 3 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 RS Tiara Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 15 39 54 2 1 3 7 13 20 22 24 46


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA)a 17 51 68 2 3 5 7 13 20 22 26 48
a
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17,82 1,31 5,24 12,58

Sumber: Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


Keterangan : a) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 15
TABEL 15

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I PUSKESMAS
1 Puskesmas Mata 1 0 1 0 1 1 1 1 2
2 Puskesmas Kandai 1 1 2 0 1 1 1 2 3
3 Puskesmas Benu-Benua 0 1 1 0 1 1 0 2 2
4 Puskesmas Kemaraya 0 1 1 0 1 1 0 2 2
5 Puskesmas Labibia 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 Puskesmas Puuwatu 0 3 3 0 1 1 0 4 4
7 Puskesmas Perumnas 0 4 4 0 1 1 0 5 5
8 Puskesmas Jati Raya 1 2 3 0 1 1 1 3 4
9 Puskesmas Mekar 0 4 4 0 1 1 0 5 5
10 Puskesmas Wua-Wua 0 0 0 0 1 1 0 1 1
11 Puskesmas Lepo-Lepo 0 2 2 0 1 1 0 3 3
12 Puskesmas Mokoau 1 2 3 0 1 1 1 3 4
13 Puskesmas Poasia 0 2 2 0 1 1 0 3 3
14 Puskesmas Abeli 1 1 2 0 1 1 1 2 3
15 Puskesmas Nambo 0 2 2 0 0 0 0 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 25 30 0 14 14 5 39 44


II RUMAH SAKIT
1 RSU Kota Kendari 3 5 8 0 10 10 3 15 18
2 RSUD Bahteramas 4 21 25 9 20 29 13 41 54
3 RS Bhayangkara 1 10 11 1 2 3 2 12 14
4 RS Jiwa 0 5 5 3 4 7 3 9 12
5 RS Dr. Ismoyo 1 4 5 2 2 4 3 6 9
6 RS Permata Bunda 0 2 2 0 1 1 0 3 3
7 RS Santa Anna 0 5 5 0 4 4 0 9 9
8 RS Hati Mulia 0 6 6 0 2 2 0 8 8
9 RS Dewi Sartika 1 1 2 1 2 3 2 3 5
10 RS Aliyah I 0 4 4 0 3 3 0 7 7
11 RS Aliyah 2 1 3 4 1 2 3 2 5 7
12 RS Aliyah 3 0 3 3 0 1 1 0 4 4
13 RS Tiara Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 11 69 80 17 53 70 28 122 150


SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 2 2 0 0 0 0 2 2
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 2 2 0 2 2 0 4 4

JUMLAH (KAB/KOTA) b 16 98 114 17 69 86 33 167 200

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK b 29,87 22,54 52,41

Sumber: Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


Keterangan : a) Termasuk analis farmasi, asisten apoteker, dan sarjana farmasi;
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 16
TABEL 16
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN


TENAGA DUKUNGAN TOTAL
NO UNIT KERJA PEJABAT STRUKTURAL TENAGA PENDIDIK
MANAJEMEN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
I PUSKESMAS
1 Puskesmas Mata 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
2 Puskesmas Kandai 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Puskesmas Benu-Benua 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
4 Puskesmas Kemaraya 1 0 1 0 0 0 3 3 6 4 3 7
5 Puskesmas Labibia 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2
6 Puskesmas Puuwatu 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 Puskesmas Perumnas 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Jati Raya 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 Puskesmas Mekar 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
10 Puskesmas Wua-Wua 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
11 Puskesmas Lepo-Lepo 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
12 Puskesmas Mokoau 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
13 Puskesmas Poasia 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2
14 Puskesmas Abeli 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2
15 Puskesmas Nambo 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 10 17 0 0 0 4 7 11 10 14 24


II RUMAH SAKIT
1 RSU Kota Kendari 5 9 14 0 0 0 8 7 15 13 16 29
2 RSUD Bahteramas 17 16 33 0 0 0 47 90 137 64 106 170
3 RS Bhayangkara 9 14 23 0 0 0 0 0 0 9 14 23
4 RS Jiwa 12 5 17 0 0 0 27 39 66 39 44 83
5 RS Dr. Ismoyo 5 1 6 0 0 0 0 0 0 5 1 6
6 RS Permata Bunda 0 0 0 0 0 0 8 13 21 8 13 21
7 RS Santa Anna 4 16 20 0 0 0 0 0 0 4 16 20
8 RS Hati Mulia 5 12 17 0 0 0 12 10 22 17 22 39
9 RS Dewi Sartika 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 RS Aliyah I 1 3 4 1 0 1 2 2 4 4 5 9
11 RS Aliyah 2 3 2 5 0 0 0 3 4 7 6 6 12
12 RS Aliyah 3 5 2 7 0 0 0 0 0 0 5 2 7
13 RS Tiara Sentosa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 61 78 139 1 0 1 107 165 272 169 243 412
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 4 4
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 8 8 16 0 0 0 6 6 12 14 14 28

JUMLAH (KAB/KOTA) a 76 98 174 1 0 1 117 180 297 194 278 472

Sumber: Puskesmas dan Rumah Sakit se Kota Kendari Tahun 2019


Keterangan : a) Tenaga penunjang/pendukung kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 17
TABEL 17
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS KEPESERTAAN
JUMLAH %
1 2 3 4

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI)

1 PBI APBN 200.736 52,60

2 PBI APBD 45.389 11,89

SUB JUMLAH PBI 246.125 64,49

NON PBI

1 Pekerja Penerima Upah (PPU) 228.911 59,98

2 Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri 75.020 19,66

3 Bukan Pekerja (BP) 40.759 10,68

SUB JUMLAH NON PBI 344.690 90,32

JUMLAH (KAB/KOTA) 590.815 154,81

Sumber: Pengelola JKN Dinkes Kota Kendari Tahun 2019


TABEL 18
TABEL 18

PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

DESA/KELURAHAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS
YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN

1 2 3 4 5 6
1 Kendari Mata 5 0 0,00
Kandai 4 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 6 0 0,00


Kemaraya 3 0 0,00

3 Mandonga Labibia 4 0 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 6 0 0,00

5 Kadia Mekar 2 0 0,00


Perumnas 3 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 3 0 0,00


Jati Raya 3 0 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo 4 0 0,00

8 Kambu Mokoau 4 0 0,00

9 Poasia Poasia 5 0 0,00

10 Abeli Abeli 8 0 0,00

11 Nambo Nambo 5 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 65 0 0,00

Sumber : - Bappeda Kota Kendari Tahun 2019


Sumber : - Seksi Promkes Dinas Kesehatan Kota KendariTahun 2019
TABEL 19
TABEL 19
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
KOTA KENDARI
TAHUN 2018

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 210.893.228.415 100,00


a. Belanja Langsung (Non DAK) 124.639.521.415
b. Belanja Tidak Langsung (Non DAK) 69.217.010.000
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) 17.036.697.000
- DAK fisik 6.376.267.000
1. Reguler 5.320.336.000
2. Penugasan 1.055.931.000
3. Afirmasi -
- DAK non fisik 10.660.430.000
1. BOK 9.337.610.000
2. Akreditasi 743.820.000
3. Jampersal 579.000.000
2 APBD PROVINSI - 0,00
a. Belanja Langsung -
b. Belanja Tidak Langsung -
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) : BOK -

3 APBN : - 0,00
a. Dana Dekonsentrasi -
b. Lain-lain (sebutkan), misal bansos kapitasi -

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00


(sebutkan project dan sumber dananya) -

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN* - 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 210.893.228.415


TOTAL APBD KAB/KOTA 1.455.326.233.359
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 8,56
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 552.615

Sumber: Subag. Program, Keuangan, Informasi dan Humas Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 20
TABEL 20
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH KELAHIRAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 166 2 168 179 0 179 345 2 347


Kandai 191 1 192 204 0 204 395 1 396

2 Kendari Barat Benu-Benua 340 0 340 384 1 385 724 1 725


Kemaraya 283 0 283 295 0 295 578 0 578

3 Mandonga Labibia 185 0 185 164 0 164 349 0 349

4 Puuwatu Puuwatu 410 0 410 432 2 434 842 2 844

5 Kadia Mekar 290 0 290 256 0 256 546 0 546


Perumnas 560 0 560 594 0 594 1.154 0 1.154

6 Wua-Wua Wua-Wua 257 2 259 283 2 285 540 4 544


Jati Raya 231 0 231 247 0 247 478 0 478

7 Baruga Lepo-Lepo 295 0 295 311 0 311 606 0 606

8 Kambu Mokoau 395 1 396 436 0 436 831 1 832

9 Poasia Poasia 380 2 382 412 0 412 792 2 794

10 Abeli Abeli 250 2 252 237 1 238 487 3 490

11 Nambo Nambo 105 1 106 104 1 105 209 2 211

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.338 11 4.349 4.538 7 4.545 8.876 18 8.894

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 2,53 1,54 2,02

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 21
TABEL 21
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KEMATIAN IBU

JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
LAHIR HIDUP
< 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 20-34 < 20 20-34 ≥35
JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun ≥35 tahun JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Kendari Mata 345 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kandai 395 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 724 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kemaraya 578 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mandonga Labibia 349 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 842 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kadia Mekar 546 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Perumnas 1154 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

6 Wua-Wua Wua-Wua 540 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Jati Raya 478 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Baruga Lepo-Lepo 606 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Kambu Mokoau 831 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 0 2

9 Poasia Poasia 792 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

10 Abeli Abeli 487 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Nambo Nambo 209 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.876 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4 0 3 1 4

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 45

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 22
TABEL 22

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PENYEBAB KEMATIAN IBU


GANGGUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS HIPERTENSI
SISTEM GANGGUAN
PERDARAHAN DALAM INFEKSI LAIN-LAIN
PEREDARAN METABOLIK**
KEHAMILAN
DARAH *
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kendari Mata 0 0 0 0 0 0
Kandai 0 0 0 0 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0 0 0 0


Kemaraya 0 0 0 0 0 0

3 Mandonga Labibia 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 0 0 0 0 0

5 Kadia Mekar 0 0 0 0 0 0
Perumnas 0 1 0 0 0 0

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0 0 0 0
Jati Raya 0 0 0 0 0 0

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0 0

8 Kambu Mokoau 0 1 0 0 0 1

9 Poasia Poasia 0 0 0 0 0 1

10 Abeli Abeli 0 0 0 0 0 0

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 0 0 0 2

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
* Jantung, Stroke, dll
** Diabetes Mellitus, dll
TABEL 23
TABEL 23
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS

PERSALINAN PERSALINAN DI IBU NIFAS


NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4 KF1 KF2 KF3
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES FASYANKES MENDAPAT VIT A

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Kendari Mata 428 398 92,99 370 86,45 408 348 85,29 347 85,05 348 85,29 348 85,29 348 85,29 350 85,78
Kandai 423 419 99,05 403 95,27 404 395 97,77 395 97,77 395 97,77 394 97,52 394 97,52 395 97,77

2 Kendari Barat Benu-Benua 795 795 100,00 793 99,75 759 724 95,39 724 95,39 724 95,39 724 95,39 724 95,39 724 95,39
Kemaraya 635 635 100,00 630 99,21 606 578 95,38 578 95,38 578 95,38 578 95,38 578 95,38 578 95,38

3 Mandonga Labibia 384 384 100,00 375 97,66 366 349 95,36 349 95,36 349 95,36 349 95,36 349 95,36 349 95,36

4 Puuwatu Puuwatu 924 924 100,00 915 99,03 882 842 95,46 842 95,46 842 95,46 842 95,46 842 95,46 842 95,46

5 Kadia Mekar 575 575 100,00 546 94,96 549 546 99,45 546 99,45 546 99,45 546 99,45 546 99,45 546 99,45
Perumnas 1.282 1.281 99,92 1.272 99,22 1.224 1.154 94,28 1.154 94,28 1.154 94,28 1.153 94,20 1.153 94,20 1.154 94,28

6 Wua-Wua Wua-Wua 570 570 100,00 570 100,00 544 544 100,00 544 100,00 544 100,00 544 100,00 544 100,00 544 100,00
Jati Raya 512 496 96,88 464 90,63 488 477 97,75 477 97,75 477 97,75 477 97,75 477 97,75 466 95,49

7 Baruga Lepo-Lepo 644 643 99,84 644 100,00 616 600 97,40 600 97,40 600 97,40 600 97,40 600 97,40 600 97,40

8 Kambu Mokoau 904 868 96,02 824 91,15 862 829 96,17 829 96,17 829 96,17 827 95,94 827 95,94 829 96,17

9 Poasia Poasia 832 832 100,00 831 99,88 794 793 99,87 788 99,24 792 99,75 792 99,75 792 99,75 791 99,62

10 Abeli Abeli 523 506 96,75 468 89,48 500 487 97,40 486 97,20 487 97,40 487 97,40 487 97,40 457 91,40

11 Nambo Nambo 224 221 98,66 202 90,18 214 210 98,13 210 98,13 210 98,13 210 98,13 210 98,13 210 98,13

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.655 9.547 98,88 9.307 96,40 9.216 8.876 96,31 8.869 96,23 8.875 96,30 8.871 96,26 8.871 96,26 8.835 95,87

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 24
TABEL 24
CAKUPAN IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

IMUNISASI Td PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Kendari Mata 428 200 46,73 195 45,56 0 0,00 0 0,00 0 0,00 195 45,56
Kandai 423 227 53,66 208 49,17 119 28,13 80 18,91 60 14,18 467 110,40

2 Kendari Barat Benu-Benua 795 468 58,87 443 55,72 180 22,64 113 14,21 88 11,07 824 103,65
Kemaraya 635 99 15,59 82 12,91 58 9,13 21 3,31 49 7,72 210 33,07

3 Mandonga Labibia 384 377 98,18 366 95,31 49 12,76 42 10,94 76 19,79 533 138,80

4 Puuwatu Puuwatu 924 270 29,22 194 21,00 143 15,48 62 6,71 80 8,66 479 51,84

5 Kadia Mekar 575 295 51,30 276 48,00 263 45,74 256 44,52 234 40,70 1.029 178,96
Perumnas 1.282 446 34,79 359 28,00 205 15,99 142 11,08 91 7,10 797 62,17

6 Wua-Wua Wua-Wua 570 254 44,56 193 33,86 160 28,07 124 21,75 117 20,53 594 104,21
Jati Raya 512 175 34,18 165 32,23 133 25,98 161 31,45 103 20,12 562 109,77

7 Baruga Lepo-Lepo 644 752 116,77 569 88,35 31 4,81 19 2,95 18 2,80 637 98,91

8 Kambu Mokoau 904 846 93,58 795 87,94 4 0,44 1 0,11 8 0,88 808 89,38

9 Poasia Poasia 832 341 40,99 338 40,63 266 31,97 203 24,40 117 14,06 924 111,06

10 Abeli Abeli 523 272 52,01 204 39,01 68 13,00 14 2,68 29 5,54 315 60,23

11 Nambo Nambo 224 69 30,80 39 17,41 1.915 854,91 15 6,70 24 10,71 1.993 889,73

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.655 5.091 52,73 4.426 45,84 3.594 37,22 1.253 12,98 1.094 11,33 10.367 107,37

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 25
TABEL 25
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH WUS IMUNISASI Td PADA WUS TIDAK HAMIL


NO KECAMATAN PUSKESMAS TIDAK HAMIL Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Kendari Mata 3.596 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Kandai 3.560 3 0,08 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 6.683 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Kemaraya 5.336 11 0,21 1 0,02 0 0,00 0 0,00 0 0,00

3 Mandonga Labibia 3.225 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 7.769 35 0,45 8 0,10 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Kadia Mekar 4.839 3 0,06 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Perumnas 10.784 47 0,44 28 0,26 19 0,18 10 0,09 9 0,08

6 Wua-Wua Wua-Wua 4.796 80 1,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Jati Raya 4.303 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo 5.423 70 1,29 10 0,18 0 0,00 4 0,07 0 0,00

8 Kambu Mokoau 7.598 1 0,01 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

9 Poasia Poasia 6.994 12 0,17 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

10 Abeli Abeli 4401 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 0,07

11 Nambo Nambo 1881 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 81.188 262 0,32 47 0,06 19 0,02 14 0,02 12 0,01

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 26
TABEL 26

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

IMUNISASI Td PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kendari Mata 3.596 200 5,56 195 5,42 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kandai 3.560 230 6,46 208 5,84 119 3,34 80 2,25 60 1,69

2 Kendari Barat Benu-Benua 6.683 468 7,00 443 6,63 180 2,69 113 1,69 88 1,32
Kemaraya 5.336 110 2,06 83 1,56 58 1,09 21 0,39 49 0,92

3 Mandonga Labibia 3.225 377 11,69 366 11,35 49 1,52 42 1,30 76 2,36

4 Puuwatu Puuwatu 7.769 305 3,93 202 2,60 143 1,84 62 0,80 80 1,03

5 Kadia Mekar 4.839 298 6,16 276 5,70 263 5,44 256 5,29 234 4,84
Perumnas 10.784 493 4,57 387 3,59 224 2,08 152 1,41 100 0,93

6 Wua-Wua Wua-Wua 4.796 334 6,96 193 4,02 160 3,34 124 2,59 117 2,44
Jati Raya 4.303 175 4,07 165 3,83 133 3,09 161 3,74 103 2,39

7 Baruga Lepo-Lepo 5.423 822 15,16 579 10,68 31 0,57 23 0,42 18 0,33

8 Kambu Mokoau 7.598 847 11,15 795 10,46 4 0,05 1 0,01 8 0,11

9 Poasia Poasia 6.994 353 5,05 338 4,83 266 3,80 203 2,90 117 1,67

10 Abeli Abeli 4401 272 6,18 204 4,64 68 1,55 14 0,32 32 0,73

11 Nambo Nambo 1881 69 3,67 39 2,07 1.915 101,81 15 0,80 24 1,28

JUMLAH (KAB/KOTA) 81.188 5.353 6,59 4.473 5,51 3.613 4,45 1.267 1,56 1.106 1,36

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 27
TABEL 27

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TTD (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Kendari Mata 428 353 82,48
Kandai 423 336 79,43

2 Kendari Barat Benu-Benua 795 770 96,86


Kemaraya 635 630 99,21

3 Mandonga Labibia 384 375 97,66

4 Puuwatu Puuwatu 924 780 84,42

5 Kadia Mekar 575 546 94,96


Perumnas 1.282 1.278 99,69

6 Wua-Wua Wua-Wua 570 570 100,00


Jati Raya 512 469 91,60

7 Baruga Lepo-Lepo 644 790 122,67

8 Kambu Mokoau 904 825 91,26

9 Poasia Poasia 832 830 99,76

10 Abeli Abeli 523 458 87,57

11 Nambo Nambo 224 202 90,18

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.655 9.212 95,41

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 28
TABEL 28
PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kendari Mata 2.874 0 0,00 1.242 58,75 846 40,02 0 0,00 0 0,00 2 0,09 24 1,14 2.114 73,56
Kandai 2.844 2 0,18 563 51,89 506 46,64 1 0,09 0 0,00 0 0,00 13 1,20 1.085 38,15

2 Kendari Barat Benu-Benua 5.341 8 0,18 2.606 59,81 1.685 38,67 6 0,14 2 0,05 0 0,00 48 1,10 4.357 81,58
Kemaraya 4.264 29 1,35 1.232 57,28 833 38,73 27 1,26 0 0,00 4 0,19 26 1,21 2.151 50,45

3 Mandonga Labibia 2.577 2 0,10 1.051 53,13 903 45,65 1 0,05 0 0,00 0 0,00 21 1,06 1.978 76,76

4 Puuwatu Puuwatu 6.209 0 0,00 1.425 60,98 834 35,69 0 0,00 2 0,09 18 0,77 56 2,40 2.337 37,64

5 Kadia Mekar 3.867 52 0,91 3.299 57,80 2.335 40,91 0 0,00 0 0,00 0 0,00 22 0,39 5.708 147,61
Perumnas 8.617 0 0,00 3.461 56,37 2.679 43,63 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6.140 71,25

6 Wua-Wua Wua-Wua 3.832 321 6,40 1.742 34,76 2.895 57,76 4 0,08 0 0,00 0 0,00 50 1,00 5.012 130,79
Jati Raya 3.438 103 7,35 699 49,86 518 36,95 28 2,00 0 0,00 0 0,00 54 3,85 1.402 40,78

7 Baruga Lepo-Lepo 4.333 0 0,00 759 52,53 571 39,52 28 1,94 0 0,00 7 0,48 80 5,54 1.445 33,35

8 Kambu Mokoau 6.071 76 2,40 1.611 50,92 1.186 37,48 104 3,29 0 0,00 5 0,16 182 5,75 3.164 52,12

9 Poasia Poasia 5.588 46 0,90 2.517 49,49 2.176 42,78 77 1,51 2 0,04 30 0,59 236 4,64 5.086 91,02

10 Abeli Abeli 3.517 2 0,06 1.766 53,94 1.448 44,23 9 0,27 0 0,00 0 0,00 49 1,50 3.274 93,09

11 Nambo Nambo 1.503 0 0,00 1.446 53,71 1.227 45,58 5 0,19 0 0,00 2 0,07 12 0,45 2.692 179,11

JUMLAH (KAB/KOTA) 64.875 641 1,34 25.419 53,02 20.642 43,06 290 0,60 6 0,01 68 0,14 873 1,82 47.939 73,89

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan:
AKDR: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
MOP : Metode Operasi Pria
MOW : Metode Operasi Wanita
TABEL 29
TABEL 29
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH IBU PESERTA KB PASCA PERSALINAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
BERSALIN
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kendari Mata 408 0 0,00 81 45,00 98 54,44 0 0,00 0 0,00 1 0,56 0 0,00 180 44,12
Kandai 404 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 759 0 0,00 23 13,07 153 86,93 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 176 23,19
Kemaraya 606 8 6,67 41 34,17 68 56,67 2 1,67 0 0,00 1 0,83 0 0,00 120 19,80

3 Mandonga Labibia 366 5 2,20 137 60,35 85 37,44 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 227 62,02

4 Puuwatu Puuwatu 882 0 0,00 4 22,22 14 77,78 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 2,04

5 Kadia Mekar 549 0 0,00 69 33,82 135 66,18 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 204 37,16
Perumnas 1.224 0 0,00 129 61,14 82 38,86 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 211 17,24

6 Wua-Wua Wua-Wua 544 69 12,99 259 48,78 193 36,35 1 0,19 0 0,00 0 0,00 9 1,69 531 97,61
Jati Raya 488 2 0,93 85 39,35 120 55,56 3 1,39 0 0,00 0 0,00 6 2,78 216 44,26

7 Baruga Lepo-Lepo 616 0 0,00 36 10,03 321 89,42 0 0,00 0 0,00 1 0,28 1 0,28 359 58,28

8 Kambu Mokoau 862 40 4,51 318 35,85 434 48,93 38 4,28 0 0,00 0 0,00 57 6,43 887 102,90

9 Poasia Poasia 794 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

10 Abeli Abeli 500 0 0,00 5 38,46 7 53,85 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 7,69 13 2,60

11 Nambo Nambo 214 0 0,00 49 33,33 98 66,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 147 68,69

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.216 124 3,77 1.236 37,58 1.808 54,97 44 1,34 0 0,00 3 0,09 74 2,25 3.289 35,69

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 30
TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PERKIRAAN PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


PERKIRAAN NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Kendari Mata 428 86 85 99,30 166 179 345 25 27 52 18 72,29 22 81,94 40 77,29
Kandai 423 85 80 94,56 191 204 395 29 31 59 28 97,73 28 91,50 56 94,51

2 Kendari Barat Benu-Benua 795 159 156 98,11 340 384 724 51 58 109 52 101,96 53 92,01 105 96,69
Kemaraya 635 127 122 96,06 283 295 578 42 44 87 41 96,58 43 97,18 84 96,89

3 Mandonga Labibia 384 77 76 98,96 185 164 349 28 25 52 24 86,49 27 109,76 51 97,42

4 Puuwatu Puuwatu 924 185 183 99,03 410 432 842 62 65 126 60 97,56 69 106,48 129 102,14

5 Kadia Mekar 575 115 115 100,00 290 256 546 44 38 82 41 94,25 34 88,54 75 91,58
Perumnas 1.282 256 246 95,94 560 594 1.154 84 89 173 87 103,57 85 95,40 172 99,36

6 Wua-Wua Wua-Wua 570 114 114 100,00 257 283 540 39 42 81 41 106,36 37 87,16 78 96,30
Jati Raya 512 102 102 99,61 231 247 478 35 37 72 22 63,49 24 64,78 46 64,16

7 Baruga Lepo-Lepo 644 129 111 86,18 295 311 606 44 47 91 38 85,88 49 105,04 87 95,71

8 Kambu Mokoau 904 181 159 87,94 395 436 831 59 65 125 27 45,57 26 39,76 53 42,52

9 Poasia Poasia 832 166 166 99,76 380 412 792 57 62 119 65 114,04 49 79,29 114 95,96

10 Abeli Abeli 523 105 96 91,78 250 237 487 38 36 73 5 13,33 5 14,06 10 13,69

11 Nambo Nambo 224 45 44 98,21 105 104 209 16 16 31 17 107,94 13 83,33 30 95,69

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.655 1.931 1.855 96,06 4.338 4.538 8.876 651 681 1.331 566 86,98 564 82,86 1.130 84,87

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 31
TABEL 31
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
a a a
BAYI BAYI BAYI
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kendari Mata 2 2 0 2 1 1 0 1 3 3 0 3
Kandai 2 2 0 2 1 1 0 1 3 3 0 3

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1


Kemaraya 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

3 Mandonga Labibia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 1 0 1 3 3 0 3 3 4 0 4

5 Kadia Mekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perumnas 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 1 0 1 1 1 0 1 1 2 0 2
Jati Raya 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

8 Kambu Mokoau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Poasia Poasia 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 2

10 Abeli Abeli 2 4 0 4 0 0 0 0 2 4 0 4

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 12 0 12 10 11 0 11 18 23 0 23
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 1,84 2,77 0,00 2,77 2,20 2,42 0,00 2,42 2,03 2,59 0,00 2,59

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 32
TABEL 32
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
TETANUS KELAINAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELAINAN LAIN- PNEUMO KELAINAN PNEUMO
BBLR ASFIKSIA NEONATO SEPSIS DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
BAWAAN LAIN NIA SARAF NIA
RUM CERNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Kendari Mata 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kandai 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kemaraya 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mandonga Labibia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

5 Kadia Mekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perumnas 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jati Raya 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

8 Kambu Mokoau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Poasia Poasia 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Abeli Abeli 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 2 0 0 5 6 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 33
TABEL 33
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kendari Mata 166 179 345 166 100,00 179 100,00 345 100,00 2 1,20 2 1,12 4 1,16
Kandai 191 204 395 191 100,00 204 100,00 395 100,00 8 4,19 8 3,92 16 4,05

2 Kendari Barat Benu-Benua 340 384 724 340 100,00 384 100,00 724 100,00 15 4,41 9 2,34 24 3,31
Kemaraya 283 295 578 283 100,00 295 100,00 578 100,00 0 0,00 3 1,02 3 0,52

3 Mandonga Labibia 185 164 349 185 100,00 164 100,00 349 100,00 2 1,08 1 0,61 3 0,86

4 Puuwatu Puuwatu 410 432 842 410 100,00 432 100,00 842 100,00 2 0,49 7 1,62 9 1,07

5 Kadia Mekar 290 256 546 290 100,00 256 100,00 546 100,00 6 2,07 4 1,56 10 1,83
Perumnas 560 594 1.154 560 100,00 594 100,00 1.154 100,00 3 0,54 3 0,51 6 0,52

6 Wua-Wua Wua-Wua 257 283 540 257 100,00 283 100,00 540 100,00 4 1,56 5 1,77 9 1,67
Jati Raya 231 247 478 231 100,00 247 100,00 478 100,00 0 0,00 2 0,81 2 0,42

7 Baruga Lepo-Lepo 295 311 606 295 100,00 311 100,00 606 100,00 6 2,03 13 4,18 19 3,14

8 Kambu Mokoau 395 436 831 395 100,00 436 100,00 831 100,00 4 1,01 8 1,83 12 1,44

9 Poasia Poasia 380 412 792 380 100,00 412 100,00 792 100,00 16 4,21 1 0,24 17 2,15

10 Abeli Abeli 250 243 493 250 100,00 243 100,00 493 100,00 8 3,20 11 4,53 19 3,85

11 Nambo Nambo 105 98 203 105 100,00 98 100,00 203 100,00 2 1,90 4 4,08 6 2,96

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.338 4.538 8.876 4.338 100,00 4.538 100,00 8.876 100,00 78 1,80 81 1,78 159 1,79

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 34
TABEL 34
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kendari Mata 166 179 345 166 100,00 179 100,00 345 100,00 166 100,00 178 99,44 344 99,71
Kandai 191 204 395 191 100,00 204 100,00 395 100,00 191 100,00 203 99,51 394 99,75

2 Kendari Barat Benu-Benua 340 384 724 340 100,00 384 100,00 724 100,00 340 100,00 384 100,00 724 100,00
Kemaraya 283 295 578 283 100,00 295 100,00 578 100,00 283 100,00 296 100,34 579 100,17

3 Mandonga Labibia 185 164 349 185 100,00 164 100,00 349 100,00 185 100,00 164 100,00 349 100,00

4 Puuwatu Puuwatu 410 432 842 410 100,00 432 100,00 842 100,00 409 99,76 433 100,23 842 100,00

5 Kadia Mekar 290 256 546 290 100,00 256 100,00 546 100,00 290 100,00 256 100,00 546 100,00
Perumnas 560 594 1.154 560 100,00 594 100,00 1.154 100,00 560 100,00 594 100,00 1.154 100,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 257 283 540 257 100,00 283 100,00 540 100,00 257 100,00 282 99,65 539 99,81
Jati Raya 231 247 478 231 100,00 247 100,00 478 100,00 230 99,57 243 98,38 473 98,95

7 Baruga Lepo-Lepo 295 311 606 295 100,00 311 100,00 606 100,00 270 91,53 305 98,07 575 94,88

8 Kambu Mokoau 395 436 831 395 100,00 436 100,00 831 100,00 395 100,00 436 100,00 831 100,00

9 Poasia Poasia 380 412 792 380 100,00 412 100,00 792 100,00 379 99,74 411 99,76 790 99,75

10 Abeli Abeli 250 237 487 250 100,00 237 100,00 487 100,00 238 95,20 225 94,94 463 95,07

11 Nambo Nambo 105 104 209 105 100,00 104 100,00 209 100,00 105 100,00 104 100,00 209 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.338 4.538 8.876 4.338 100,00 4.538 100,00 8.876 100,00 4.298 99,08 4.514 99,47 8.812 99,28

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 35
TABEL 35

BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BAYI BARU LAHIR BAYI USIA < 6 BULAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT IMD DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kendari Mata 395 348 88,10 277 120 43,32


Kandai 389 389 100,00 307 294 95,77

2 Kendari Barat Benu-Benua 726 726 100,00 510 351 68,82


Kemaraya 582 582 100,00 446 288 64,57

3 Mandonga Labibia 354 290 81,92 315 147 46,67

4 Puuwatu Puuwatu 841 841 100,00 431 330 76,57

5 Kadia Mekar 1.164 1.140 97,94 244 214 87,70


Perumnas 528 528 100,00 275 199 72,36

6 Wua-Wua Wua-Wua 524 455 86,83 447 251 56,15


Jati Raya 470 470 100,00 295 153 51,86

7 Baruga Lepo-Lepo 591 512 86,63 234 143 61,11

8 Kambu Mokoau 823 823 100,00 660 399 60,45

9 Poasia Poasia 747 747 100,00 559 252 45,08

10 Abeli Abeli 475 432 90,95 439 240 54,67

11 Nambo Nambo 202 202 100,00 426 284 66,67

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.811 8.485 96,30 5.865 3.665 62,49

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan: IMD = Inisiasi Menyusui Dini
TABEL 36
TABEL 36
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 198 190 388 186 93,94 188 98,95 374 96,39
Kandai 196 189 385 208 106,12 176 93,12 384 99,74

2 Kendari Barat Benu-Benua 369 354 723 340 92,14 384 108,47 724 100,14
Kemaraya 294 283 577 282 95,92 295 104,24 577 100,00

3 Mandonga Labibia 178 171 349 186 104,49 163 95,32 349 100,00

4 Puuwatu Puuwatu 428 412 840 406 94,86 434 105,34 840 100,00

5 Kadia Mekar 267 256 523 284 106,37 251 98,05 535 102,29
Perumnas 595 571 1.166 556 93,45 598 104,73 1.154 98,97

6 Wua-Wua Wua-Wua 264 254 518 244 92,42 274 107,87 518 100,00
Jati Raya 237 228 465 227 95,78 243 106,58 470 101,08

7 Baruga Lepo-Lepo 299 287 586 301 100,67 284 98,95 585 99,83

8 Kambu Mokoau 419 402 821 398 94,99 413 102,74 811 98,78

9 Poasia Poasia 386 370 756 393 101,81 372 100,54 765 101,19

10 Abeli Abeli 243 233 476 242 99,59 233 100,00 475 99,79

11 Nambo Nambo 104 100 204 105 100,96 99 99,00 204 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.477 4.300 8.777 4.358 97,34 4.407 102,49 8.765 99,86

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 37
TABEL 37

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 Kendari Mata 5 5 100,00
Kandai 4 4 100,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 6 6 100,00


Kemaraya 3 3 100,00

3 Mandonga Labibia 4 4 100,00

4 Puuwatu Puuwatu 6 6 100,00

5 Kadia Mekar 2 2 100,00


Perumnas 3 3 100,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 3 3 100,00


Jati Raya 3 3 100,00

7 Baruga Lepo-Lepo 4 4 100,00

8 Kambu Mokoau 4 4 100,00

9 Poasia Poasia 5 5 100,00

10 Abeli Abeli 8 8 100,00

11 Nambo Nambo 5 5 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 65 65 100,00

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 38
TABEL 38
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Kendari Mata 166 179 345 0 0,00 0 0,00 0 0,00 232 139,76 249 139,11 481 139,42 175 105,42 175 97,77 350 101,45
Kandai 191 204 395 0 0,00 0 0,00 0 0,00 250 130,89 254 124,51 504 127,59 144 75,39 156 76,47 300 75,95

2 Kendari Barat Benu-Benua 340 384 724 0 0,00 0 0,00 0 0,00 311 91,47 279 72,66 590 81,49 355 104,41 422 109,90 777 107,32
Kemaraya 283 295 578 0 0,00 0 0,00 0 0,00 347 122,61 363 123,05 710 122,84 292 103,18 291 98,64 583 100,87

3 Mandonga Labibia 185 164 349 0 0,00 0 0,00 0 0,00 274 148,11 224 136,59 498 142,69 143 77,30 139 84,76 282 80,80

4 Puuwatu Puuwatu 410 432 842 0 0,00 0 0,00 0 0,00 596 145,37 537 124,31 1.133 134,56 474 115,61 470 108,80 944 112,11

5 Kadia Mekar 290 256 546 0 0,00 0 0,00 0 0,00 420 144,83 389 151,95 809 148,17 331 114,14 259 101,17 590 108,06
Perumnas 560 594 1.154 0 0,00 0 0,00 0 0,00 792 141,43 725 122,05 1.517 131,46 708 126,43 670 112,79 1.378 119,41

6 Wua-Wua Wua-Wua 257 283 540 0 0,00 0 0,00 0 0,00 390 151,75 430 151,94 820 151,85 360 140,08 338 119,43 698 129,26
Jati Raya 231 247 478 0 0,00 0 0,00 0 0,00 310 134,20 293 118,62 603 126,15 194 83,98 230 93,12 424 88,70

7 Baruga Lepo-Lepo 295 311 606 0 0,00 0 0,00 0 0,00 502 170,17 517 166,24 1.019 168,15 437 148,14 482 154,98 919 151,65

8 Kambu Mokoau 395 436 831 0 0,00 0 0,00 0 0,00 487 123,29 536 122,94 1.023 123,10 432 109,37 480 110,09 912 109,75

9 Poasia Poasia 380 412 792 0 0,00 0 0,00 0 0,00 526 138,42 522 126,70 1.048 132,32 465 122,37 451 109,47 916 115,66

10 Abeli Abeli 250 237 487 0 0,00 0 0,00 0 0,00 303 121,20 296 124,89 599 123,00 243 97,20 200 84,39 443 90,97

11 Nambo Nambo 105 104 209 0 0,00 0 0,00 0 0,00 162 154,29 164 157,69 326 155,98 97 92,38 120 115,38 217 103,83

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.338 4.538 8.876 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5.902 136,05 5.778 127,32 11.680 131,59 4.850 111,80 4.883 107,60 9.733 109,66

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 39
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Kendari Mata 198 190 388 216 109,09 251 132,11 467 120,36 214 108,08 252 132,63 466 120,10 192 96,97 225 118,42 417 107,47 190 95,96 224 117,89 414 106,70
Kandai 196 189 385 204 104,08 185 97,88 389 101,04 205 104,59 181 95,77 386 100,26 222 113,27 192 101,59 414 107,53 220 112,24 189 100,00 409 106,23

2 Kendari Barat Benu-Benua 369 354 723 357 96,75 368 103,95 725 100,28 353 95,66 368 103,95 721 99,72 363 98,37 369 104,24 732 101,24 346 93,77 348 98,31 694 95,99
Kemaraya 294 283 577 284 96,60 273 96,47 557 96,53 273 92,86 280 98,94 553 95,84 297 101,02 278 98,23 575 99,65 268 91,16 256 90,46 524 90,81

3 Mandonga Labibia 178 171 349 167 93,82 127 74,27 294 84,24 154 86,52 133 77,78 287 82,23 116 65,17 120 70,18 236 67,62 113 63,48 115 67,25 228 65,33

4 Puuwatu Puuwatu 428 412 840 443 103,50 453 109,95 896 106,67 469 109,58 442 107,28 911 108,45 448 104,67 444 107,77 892 106,19 424 99,07 407 98,79 831 98,93

5 Kadia Mekar 267 256 523 275 103,00 282 110,16 557 106,50 274 102,62 264 103,13 538 102,87 309 115,73 277 108,20 586 112,05 266 99,63 254 99,22 520 99,43
Perumnas 595 571 1.166 659 110,76 597 104,55 1.256 107,72 656 110,25 618 108,23 1.274 109,26 690 115,97 619 108,41 1.309 112,26 605 101,68 561 98,25 1.166 100,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 264 254 518 305 115,53 317 124,80 622 120,08 301 114,02 292 114,96 593 114,48 330 125,00 306 120,47 636 122,78 247 93,56 256 100,79 503 97,10
Jati Raya 237 228 465 210 88,61 209 91,67 419 90,11 211 89,03 208 91,23 419 90,11 179 75,53 201 88,16 380 81,72 176 74,26 183 80,26 359 77,20

7 Baruga Lepo-Lepo 299 287 586 434 145,15 390 135,89 824 140,61 395 132,11 386 134,49 781 133,28 392 131,10 359 125,09 751 128,16 300 100,33 279 97,21 579 98,81

8 Kambu Mokoau 419 402 821 398 94,99 459 114,18 857 104,38 432 103,10 446 110,95 878 106,94 422 100,72 438 108,96 860 104,75 405 96,66 419 104,23 824 100,37

9 Poasia Poasia 386 370 756 415 107,51 398 107,57 813 107,54 426 110,36 376 101,62 802 106,08 424 109,84 396 107,03 820 108,47 387 100,26 366 98,92 753 99,60

10 Abeli Abeli 243 233 476 208 85,60 220 94,42 428 89,92 213 87,65 226 97,00 439 92,23 250 102,88 248 106,44 498 104,62 250 102,88 249 106,87 499 104,83

11 Nambo Nambo 104 100 204 97 93,27 106 106,00 203 99,51 87 83,65 102 102,00 189 92,65 91 87,50 101 101,00 192 94,12 83 79,81 95 95,00 178 87,25

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.477 4.300 8.777 4.672 104,36 4.635 107,79 9.307 106,04 4.663 104,15 4.574 106,37 9.237 105,24 4.725 105,54 4.573 106,35 9.298 105,94 4.280 95,60 4.201 97,70 8.481 96,63

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan:
*khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan imunisasi IPV dosis ke 3
MR = measles rubella
TABEL 40
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kendari Mata 513 537 1.050 132 25,73 132 24,58 264 25,14 118 23,00 117 21,79 235 22,38
Kandai 308 240 548 98 31,82 91 37,92 189 34,49 78 25,32 85 35,42 163 29,74

2 Kendari Barat Benu-Benua 1.044 1.068 2.112 707 67,72 750 70,22 1.457 68,99 756 72,41 766 71,72 621 29,40
Kemaraya 640 615 1.255 154 24,06 169 27,48 323 25,74 124 19,38 123 20,00 247 19,68

3 Mandonga Labibia 66 68 134 51 77,27 51 75,00 102 76,12 20 30,30 21 30,88 41 30,60

4 Puuwatu Puuwatu 574 543 1.117 315 54,88 299 55,06 614 54,97 295 51,39 311 57,27 606 54,25

5 Kadia Mekar 500 606 1.106 284 56,80 242 39,93 526 47,56 317 63,40 282 46,53 599 54,16
Perumnas 979 942 1.921 763 77,94 686 72,82 1.449 75,43 761 77,73 734 77,92 1.495 77,82

6 Wua-Wua Wua-Wua 125 131 256 128 102,40 147 112,21 275 107,42 146 116,80 153 116,79 299 116,80
Jati Raya 368 342 710 162 44,02 165 48,25 327 46,06 150 40,76 159 46,49 309 43,52

7 Baruga Lepo-Lepo 265 230 495 193 72,83 170 73,91 363 73,33 162 61,13 175 76,09 337 68,08

8 Kambu Mokoau 1.583 1.522 2.209 297 18,76 307 20,17 414 18,74 282 17,81 287 18,86 230 10,41

9 Poasia Poasia 680 680 1.360 238 35,00 240 35,29 478 35,15 180 26,47 149 21,91 329 24,19

10 Abeli Abeli 206 200 406 6 2,91 2 1,00 8 1,97 178 86,41 155 77,50 333 82,02

11 Nambo Nambo 275 194 469 59 21,45 56 28,87 115 24,52 256 93,09 25 12,89 281 59,91

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.126 7.918 16.044 3.587 44,14 3.507 44,29 7.094 44,22 3.823 47,05 3.542 44,73 7.365 45,91

Sumber: Puskesmas se Kota Kendari Tahun 2019


TABEL 41
TABEL 41

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 375 375 100,00 1.258 1.204 95,71 1.633 1.579 96,69
Kandai 379 265 69,92 1.580 1.463 92,59 1.959 1.728 88,21

2 Kendari Barat Benu-Benua 561 536 95,54 1.498 1.358 90,65 2.059 1.894 91,99
Kemaraya 580 553 95,34 2.372 2.022 85,24 2.952 2.575 87,23

3 Mandonga Labibia 476 305 64,08 1.434 1.277 89,05 1.910 1.582 82,83

4 Puuwatu Puuwatu 840 766 91,19 3.454 3.185 92,21 4.294 3.951 92,01

5 Kadia Mekar 467 467 100,00 2.152 2.152 100,00 2.619 2.619 100,00
Perumnas 1.983 1.849 93,24 9.590 9.590 100,00 11.573 11.439 98,84

6 Wua-Wua Wua-Wua 545 515 94,50 2.133 2.063 96,72 2.678 2.578 96,27
Jati Raya 537 472 87,90 1.913 1.825 95,40 2.450 2.297 93,76

7 Baruga Lepo-Lepo 587 562 95,74 2.409 2.409 100,00 2.996 2.971 99,17

8 Kambu Mokoau 878 749 85,31 2.617 2.003 76,54 3.495 2.752 78,74

9 Poasia Poasia 778 724 93,06 3.112 2.714 87,21 3.890 3.438 88,38

10 Abeli Abeli 632 589 93,20 1.465 1.294 88,33 2.097 1.883 89,79

11 Nambo Nambo 294 175 59,52 836 686 82,06 1.130 861 76,19

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.912 8.902 89,81 37.823 35.245 93,18 47.735 44.147 92,48

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus.
Untuk perhitungan anak balita 12-59 bulan yang mendapat vitamin A menggunakan data bulan Agustus.
TABEL 42
TABEL 42

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN BALITA


JUMLAH BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 1.014 974 1.988 737 72,68 698 71,66 1.435 72,18
Kandai 1.003 964 1.967 838 83,55 851 88,28 1.689 85,87

2 Kendari Barat Benu-Benua 1.884 1.810 3.694 949 50,37 956 52,82 1.905 51,57
Kemaraya 1.504 1.445 2.949 890 59,18 1.084 75,02 1.974 66,94

3 Mandonga Labibia 909 875 1.784 731 80,42 703 80,34 1.434 80,38

4 Puuwatu Puuwatu 2.190 2.104 4.294 2.048 93,52 2.034 96,67 4.082 95,06

5 Kadia Mekar 1.364 1.311 2.675 1.185 86,88 1.148 87,57 2.333 87,21
Perumnas 3.040 2.921 5.961 2.422 79,67 2.406 82,37 4.828 80,99

6 Wua-Wua Wua-Wua 1.352 1.299 2.651 1.072 79,29 1.066 82,06 2.138 80,65
Jati Raya 1.213 1.165 2.378 1.081 89,12 1.041 89,36 2.122 89,23

7 Baruga Lepo-Lepo 1.529 1.469 2.998 1.391 90,97 1.343 91,42 2.734 91,19

8 Kambu Mokoau 2.142 2.058 4.200 973 45,42 1.462 71,04 2.435 57,98

9 Poasia Poasia 1.972 1.894 3.866 1.599 81,09 1.522 80,36 3.121 80,73

10 Abeli Abeli 1.241 1.192 2.433 1.045 84,21 983 82,47 2.028 83,35

11 Nambo Nambo 532 509 1.041 420 78,95 420 82,51 840 80,69

JUMLAH (KAB/KOTA) 22.889 21.990 44.879 17.381 75,94 17.717 80,57 35.098 78,21

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 43
TABEL 43

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BALITA
JUMLAH SASARAN BALITA DITIMBANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
(S) JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 1.014 974 1.988 737 698 1.435 72,68 71,66 72,18
Kandai 1.003 964 1.967 838 851 1.689 83,55 88,28 85,87

2 Kendari Barat Benu-Benua 1.884 1.810 3.694 949 956 1.905 50,37 52,82 51,57
Kemaraya 1.504 1.445 2.949 890 1.084 1.974 59,18 75,02 66,94

3 Mandonga Labibia 909 875 1.784 649 636 1.285 71,40 72,69 72,03

4 Puuwatu Puuwatu 2.190 2.104 4.294 2.048 2.034 4.082 93,52 96,67 95,06

5 Kadia Mekar 1.364 1.311 2.675 1.184 1.148 2.332 86,80 87,57 87,18
Perumnas 3.040 2.921 5.961 2.422 2.406 4.828 79,67 82,37 80,99

6 Wua-Wua Wua-Wua 1.352 1.299 2.651 1.072 1.066 2.138 79,29 82,06 80,65
Jati Raya 1.213 1.165 2.378 1.081 1.041 2.122 89,12 89,36 89,23

7 Baruga Lepo-Lepo 1.529 1.469 2.998 1.391 1.343 2.734 90,97 91,42 91,19

8 Kambu Mokoau 2.142 2.058 4.200 973 1.462 2.435 45,42 71,04 57,98

9 Poasia Poasia 1.972 1.894 3.866 1.599 1.552 3.151 81,09 81,94 81,51

10 Abeli Abeli 1.241 1.192 2.433 1.045 983 2.028 84,21 82,47 83,35

11 Nambo Nambo 532 509 1.041 420 420 840 78,95 82,51 80,69

JUMLAH (KAB/KOTA) 22.889 21.990 44.879 17.298 17.680 34.978 75,57 80,40 77,94

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 44
TABEL 44
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH BALITA BALITA GIZI KURANG (BB/U) JUMLAH BALITA BALITA PENDEK (TB/U) JUMLAH BALITA KURUS (BB/TB)
0-59 BULAN 0-59 BULAN BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
YANG YANG DIUKUR 0-59 BULAN
DITIMBANG JUMLAH % TINGGI BADAN JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 1.435 23 1,60 1.435 5 0,35 1.435 43 3,00


Kandai 1.689 13 0,77 1.689 3 0,18 1.689 67 3,97

2 Kendari Barat Benu-Benua 1.905 41 2,15 1.905 6 0,31 1.905 84 4,41


Kemaraya 1.974 23 1,17 1.974 2 0,10 1.974 43 2,18

3 Mandonga Labibia 1.285 6 0,47 1.285 0 0,00 1.285 26 2,02

4 Puuwatu Puuwatu 4.082 8 0,20 4.082 2 0,05 4.082 31 0,76

5 Kadia Mekar 2.332 0 0,00 2.332 0 0,00 2.332 14 0,60


Perumnas 4.828 23 0,48 4.828 7 0,14 4.828 65 1,35

6 Wua-Wua Wua-Wua 2.091 0 0,00 2.091 0 0,00 2.091 0 0,00


Jati Raya 1.912 8 0,42 1.912 1 0,05 1.912 18 0,94

7 Baruga Lepo-Lepo 2.734 22 0,80 2.734 0 0,00 2.734 239 8,74

8 Kambu Mokoau 2.435 10 0,41 2.435 0 0,00 2.435 20 0,82

9 Poasia Poasia 3.138 27 0,86 3.138 2 0,06 3.138 49 1,56

10 Abeli Abeli 983 20 2,03 983 8 0,81 983 50 5,09

11 Nambo Nambo 840 17 2,02 840 6 0,71 840 227 27,02

JUMLAH (KAB/KOTA) 33.663 241 0,72 33.663 42 0,12 33.663 976 2,90

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 45
TABEL 45
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PESERTA DIDIK SEKOLAH SEKOLAH


USIA PENDIDIKAN DASAR
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA SD/MI SMP/MTS SMA/MA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT JUMLAH MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT MENDAPAT
PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % PESERTA PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN % JUMLAH PELAYANAN %
DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN DIDIK KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Kendari Mata 256 256 100,00 184 184 100,00 303 303 100,00 743 743 100,00 9 9 100,00 2 2 100,00 1 1 100,00
Kandai 174 153 87,93 250 204 81,60 65 59 90,77 489 416 85,07 6 6 100,00 2 2 100,00 2 2 100,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 497 427 85,92 425 403 94,82 314 293 93,31 1.236 1.123 90,86 14 14 100,00 3 3 100,00 1 1 100,00
Kemaraya 265 183 69,06 530 101 19,06 633 144 22,75 1.428 428 29,97 10 10 100,00 5 5 100,00 6 6 100,00

3 Mandonga Labibia 222 222 100,00 281 281 100,00 194 194 100,00 697 697 100,00 7 7 100,00 2 2 100,00 3 3 100,00

4 Puuwatu Puuwatu 729 699 95,88 536 517 96,46 441 416 94,33 1.706 1.632 95,66 12 12 100,00 4 4 100,00 2 2 100,00

5 Kadia Mekar 203 203 100,00 397 397 100,00 570 570 100,00 1.170 1.170 100,00 3 3 100,00 3 3 100,00 4 4 100,00
Perumnas 1.128 1.125 99,73 1.037 1.037 100,00 1.975 1.975 100,00 4.140 4.137 99,93 18 18 100,00 6 6 100,00 8 8 100,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 315 315 100,00 113 113 100,00 59 59 100,00 487 487 100,00 5 5 100,00 3 3 100,00 2 2 100,00
Jati Raya 160 142 88,75 379 364 96,04 204 183 89,71 743 689 92,73 3 3 100,00 2 2 100,00 3 3 100,00

7 Baruga Lepo-Lepo 834 834 100,00 493 303 61,46 809 319 39,43 2.136 1.456 68,16 13 13 100,00 10 10 100,00 8 8 100,00

8 Kambu Mokoau 587 524 89,27 539 539 100,00 189 140 74,07 1.315 1.203 91,48 11 11 100,00 7 7 100,00 2 2 100,00

9 Poasia Poasia 678 659 97,20 586 586 100,00 212 212 100,00 1.476 1.457 98,71 13 13 100,00 6 6 100,00 4 4 100,00

10 Abeli Abeli 470 470 100,00 348 348 100,00 0 0 #DIV/0! 818 818 100,00 12 12 100,00 2 2 100,00 0 0 #DIV/0!

11 Nambo Nambo 144 128 88,89 163 121 74,23 293 82 27,99 600 331 55,17 8 8 100,00 2 2 100,00 2 2 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.662 6.340 95,17 6.261 5.498 87,81 6.261 4.949 79,04 19.184 16.787 87,51 144 144 100,00 59 59 100,00 48 48 100,00

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 47
TABEL 47
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Kendari Mata 9 9 100,00 9 100,00 80 125 205 80 100,00 125 100,00 205 100,00 36 39 75 14 38,89 16 41,03 30 40,00
Kandai 6 6 100,00 6 100,00 704 640 1.344 434 61,65 386 60,31 820 61,01 331 293 624 175 52,87 154 52,56 329 52,72

2 Kendari Barat Benu-Benua 14 7 50,00 14 100,00 3.689 4.023 7.712 227 6,15 237 5,89 464 6,02 187 216 403 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kemaraya 10 0 0,00 10 100,00 402 623 1.025 402 100,00 623 100,00 1.025 100,00 183 206 389 27 14,75 22 10,68 49 12,60

3 Mandonga Labibia 7 7 100,00 7 100,00 107 115 222 107 100,00 115 100,00 222 100,00 185 215 400 25 13,51 40 18,60 65 16,25

4 Puuwatu Puuwatu 12 12 100,00 12 100,00 375 333 708 375 100,00 333 100,00 708 100,00 298 240 538 298 100,00 240 100,00 538 100,00

5 Kadia Mekar 3 0 0,00 3 100,00 199 208 407 199 100,00 208 100,00 407 100,00 100 84 184 100 100,00 84 100,00 184 100,00
Perumnas 18 18 100,00 18 100,00 243 525 768 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 5 0 0,00 5 100,00 273 352 625 205 75,09 330 93,75 535 85,60 153 179 332 32 20,92 57 31,84 89 26,81
Jati Raya 3 3 100,00 3 100,00 74 71 145 74 100,00 71 100,00 145 100,00 91 121 212 16 17,58 14 11,57 30 14,15

7 Baruga Lepo-Lepo 13 0 0,00 13 100,00 2.059 2.600 4.659 335 16,27 415 15,96 750 16,10 218 298 516 218 100,00 298 100,00 516 100,00

8 Kambu Mokoau 11 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

9 Poasia Poasia 13 0 0,00 13 100,00 388 384 772 390 100,52 331 86,20 721 93,39 721 770 1.491 93 12,90 723 93,90 816 54,73

10 Abeli Abeli 12 11 91,67 11 91,67 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

11 Nambo Nambo 8 8 100,00 8 100,00 80 151 231 80 100,00 151 100,00 231 100,00 58 118 176 58 100,00 105 88,98 163 92,61

JUMLAH (KAB/ KOTA) 144 81 56,25 132 91,67 8.673 10.150 18.823 2.908 33,53 3.325 32,76 6.233 33,11 2.561 2.779 5.340 1.056 41,23 1.753 63,08 2.809 52,60

Sumber: Puskesmas se Kota Kendari Tahun 2019


TABEL 46
TABEL 46
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

NO KECAMATAN PUSKESMAS TUMPATAN GIGI PENCABUTAN RASIO TUMPATAN/ JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS % KASUS
TETAP GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI DIRUJUK DIRUJUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kendari Mata 0 460 0,00 911 43 0,05


Kandai 64 343 0,19 1.542 318 0,21

2 Kendari Barat Benu-Benua 268 15 17,87 2.394 549 0,23


Kemaraya 274 417 0,66 2.458 468 0,19

3 Mandonga Labibia 75 170 0,44 1.841 306 0,17

4 Puuwatu Puuwatu 147 356 0,41 3.110 792 0,25

5 Kadia Mekar 94 199 0,47 1.662 498 0,30


Perumnas 362 436 0,83 3.139 420 0,13

6 Wua-Wua Wua-Wua 914 209 4,37 1.618 181 0,11


Jati Raya 0 64 0,00 0 222 0.00

7 Baruga Lepo-Lepo 51 156 0,33 20 16 0,80

8 Kambu Mokoau 108 83 1,30 5 367 0,3

9 Poasia Poasia 310 546 0,57 3.536 519 0,15

10 Abeli Abeli 0 227 0,00 1.072 187 0,17

11 Nambo Nambo 28 192 0,15 786 87 0,11

JUMLAH (KAB/ KOTA) 2.695 3.873 0,70 24.094 4.973 0,21

Sumber: Puskesmas se Kota Kendari Tahun 2019


Keterangan: pelayanan kesehatan gigi meliputi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
TABEL 48
TABEL 48
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN


MENDAPAT PELAYANAN SKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR BERISIKO
JUMLAH LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN PEREMPUA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kendari Mata 5.726 5.639 11.365 5.726 100,00 5.639 100,00 11.365 100,00 484 8,45 2.015 35,73 2.499 21,99
Kandai 3.667 3.581 7.248 3.667 100,00 3.581 100,00 7.248 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 8.517 8.604 17.121 8.517 100,00 8.604 100,00 17.121 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kemaraya 9.825 9.695 19.520 9.825 100,00 9.695 100,00 19.520 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

3 Mandonga Labibia 8.369 8.290 16.659 8.369 100,00 8.290 100,00 16.659 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 12.371 12.182 24.553 12.371 100,00 12.182 100,00 24.553 100,00 1.371 11,08 1.688 13,86 3.059 12,46

5 Kadia Mekar 12.542 12.423 24.965 12.542 100,00 12.423 100,00 24.965 100,00 1.589 12,67 1.783 14,35 3.372 13,51
Perumnas 9.829 9.801 19.630 9.829 100,00 9.801 100,00 19.630 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 10.478 10.264 20.742 10.478 100,00 10.264 100,00 20.742 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Jati Raya 6.850 6.748 13.598 6.850 100,00 6.748 100,00 13.598 100,00 1.362 19,88 1.335 19,78 2.697 19,83

7 Baruga Lepo-Lepo 8.634 8.503 17.137 8.634 100,00 8.503 100,00 17.137 100,00 705 8,17 1.115 13,11 1.820 10,62

8 Kambu Mokoau 10.344 10.826 21.170 10.344 100,00 10.826 100,00 21.170 100,00 13 0,13 495 4,57 508 2,40

9 Poasia Poasia 12.118 12.091 24.209 12.118 100,00 12.091 100,00 24.209 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

10 Abeli Abeli 6.390 6.316 12.706 6.390 100,00 6.316 100,00 12.706 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

11 Nambo Nambo 2.995 2.949 5.944 2.995 100,00 2.949 100,00 5.944 100,00 694 23,17 742 25,16 1.436 24,16

JUMLAH (KAB/KOTA) 128.655 127.912 256.567 128.655 100,00 127.912 100,00 256.567 100,00 6.218 4,83 9.173 7,17 15.391 6,00

Sumber: Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 49
TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

USIA LANJUT (60TAHUN+)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 330 354 684 316 95,76 369 104,24 685 100,15
Kandai 327 351 678 305 93,27 370 105,41 675 99,56

2 Kendari Barat Benu-Benua 613 658 1.271 598 97,55 673 102,28 1.271 100,00
Kemaraya 489 526 1.015 320 65,44 346 65,78 666 65,62

3 Mandonga Labibia 296 317 613 212 71,62 203 64,04 415 67,70

4 Puuwatu Puuwatu 713 765 1.478 547 76,72 698 91,24 1.245 84,24

5 Kadia Mekar 444 477 921 519 116,89 405 84,91 924 100,33
Perumnas 989 1.062 2.051 531 53,69 325 30,60 856 41,74

6 Wua-Wua Wua-Wua 440 472 912 192 43,64 188 39,83 380 41,67
Jati Raya 395 424 819 396 100,25 385 90,80 781 95,36

7 Baruga Lepo-Lepo 497 534 1.031 410 82,49 519 97,19 929 90,11

8 Kambu Mokoau 697 749 1.446 530 76,04 440 58,74 970 67,08

9 Poasia Poasia 642 689 1.331 615 95,79 569 82,58 1.184 88,96

10 Abeli Abeli 404 433 837 180 44,55 251 57,97 431 51,49

11 Nambo Nambo 172 186 358 195 113,37 157 84,41 352 98,32

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.448 7.997 15.445 5.866 78,76 5.898 73,75 11.764 76,17

Sumber: Seksi Kesehatan dan Gizi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 50
TABEL 50

PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kendari Mata V V V V - -
Kandai V V V V V V

2 Kendari Barat Benu-Benua V V V V V V


Kemaraya V V V V V V

3 Mandonga Labibia V V - V V V

4 Puuwatu Puuwatu V V V V V V

5 Kadia Mekar V V - V V V
Perumnas V V V V V V

6 Wua-Wua Wua-Wua V V - V V V
Jati Raya V V V V V V

7 Baruga Lepo-Lepo V V - V V V

8 Kambu Mokoau V V V V V V

9 Poasia Poasia V V V V V V

10 Abeli Abeli V V - V V V

11 Nambo Nambo V V - V V V

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 15 15 9 15 14 14

PERSENTASE 100,00 100,00 60,00 100,00 93,33 93,33

Sumber: Puskesmas se Kota Kendari Tahun 2019


catatan: diisi dengan tanda "V"
TABEL 51
TABEL 51

JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS ,KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS


JUMLAH TERDUGA
LAKI-LAKI PEREMPUAN
TUBERKULOSIS YANG KASUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPATKAN TUBERKULOSIS
PELAYANAN SESUAI LAKI-LAKI + ANAK 0-14 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % PEREMPUAN
STANDAR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kendari Mata 384 25 62,50 15 37,50 40 1


Kandai 397 21 58,33 15 41,67 36 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 555 31 55,36 25 44,64 56 0


Kemaraya 302 21 55,26 17 44,74 38 0

3 Mandonga Labibia 298 19 61,29 12 38,71 31 0

4 Puuwatu Puuwatu 564 59 64,84 32 35,16 91 6

5 Kadia Mekar 374 30 61,22 19 38,78 49 0


Perumnas 586 47 69,12 21 30,88 68 1

6 Wua-Wua Wua-Wua 199 16 80,00 4 20,00 20 1


Jati Raya 128 19 70,37 8 29,63 27 0

7 Baruga Lepo-Lepo 186 38 45,78 45 54,22 83 3

8 Kambu Mokoau 159 15 51,72 14 48,28 29 0

9 Poasia Poasia 240 39 60,00 26 40,00 65 1

10 Abeli Abeli 74 20 55,56 16 44,44 36 0

11 Nambo Nambo 40 7 70,00 3 30,00 10 0

12 Rumah Sakit 1.711 21 65,63 11 34,38 32 4


JUMLAH (KAB/KOTA) 6.197 428 60,20 283 39,80 711 17
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS 6.197
PERSENTASE ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS MENDAPATKAN PELAYANAN TUBERKULOSIS SESUAI
100,00
STANDAR

CNR SEMUA KASUS TUBERKULOSIS PER 100.000 PENDUDUK 186,31


PERKIRAAN INSIDEN TUBERKULOSIS (DALAM ABSOLUT) BERDASARKAN MODELING TAHUN 2019 1.523
CASE DETECTION RATE (%) 46,7
CAKUPAN PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS ANAK (%) 9,3

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 52

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH KASUS JUMLAH SEMUA KASUS ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)


TUBERKULOSIS PARU TUBERKULOSIS ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS JUMLAH
TUBERKULOSIS PARU TERKONFIRMASI
TERKONFIRMASI TERDAFTAR DAN (COMPLETE RATE) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS RATE/SR) SEMUA KASUS TUBERKULOSIS KEMATIAN
BAKTERIOLOGIS
BAKTERIOLOGIS YANG DIOBATI
*) SELAMA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENGOBATAN
TERDAFTAR DAN
*) LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P TUBERKULOSIS
DIOBATI

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Kendari Mata 17 9 26 17 9 26 15 88,24 9 100,00 24 92,31 0 0,00 0 0,00 0 0,00 15 88,24 9 100,00 24 92,31 2 7,69
Kandai 18 13 31 18 13 31 13 72,22 12 92,31 25 80,65 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 72,22 12 92,31 25 80,65 3 9,68

2 Kendari Barat Benu-Benua 24 19 43 26 21 47 23 95,83 19 100,00 42 97,67 2 7,69 2 9,52 4 8,51 25 96,15 21 100,00 46 97,87 0 0,00
Kemaraya 27 26 53 27 26 53 27 100,00 26 100,00 53 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 27 100,00 26 100,00 53 100,00 0 0,00

3 Mandonga Labibia 21 15 36 21 15 36 21 100,00 15 100,00 36 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 21 100,00 15 100,00 36 100,00 0 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 36 24 60 43 29 72 33 91,67 23 95,83 56 93,33 6 13,95 4 13,79 10 13,89 39 90,70 27 93,10 66 91,67 2 2,78

5 Kadia Mekar 14 9 23 20 12 32 14 100,00 9 100,00 23 100,00 3 15,00 3 25,00 6 18,75 17 85,00 12 100,00 29 90,63 1 3,13
Perumnas 23 23 46 34 30 64 22 95,65 19 82,61 41 89,13 11 32,35 7 23,33 18 28,13 33 97,06 26 86,67 59 92,19 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 4 3 7 19 16 35 4 100,00 3 100,00 7 100,00 15 78,95 13 81,25 28 80,00 19 100,00 16 100,00 35 100,00 0 0,00
Jati Raya 14 11 25 17 15 32 13 92,86 10 90,91 23 92,00 3 17,65 4 26,67 7 21,88 16 94,12 14 93,33 30 93,75 2 6,25

7 Baruga Lepo-Lepo 15 11 26 36 28 64 15 100,00 10 90,91 25 96,15 21 58,33 15 53,57 36 56,25 36 100,00 25 89,29 61 95,31 3 4,69

8 Kambu Mokoau 7 2 9 14 9 23 4 57,14 2 100,00 6 66,67 7 50,00 7 77,78 14 60,87 11 78,57 9 100,00 20 86,96 1 4,35

9 Poasia Poasia 33 16 49 51 29 80 31 93,94 15 93,75 46 93,88 18 35,29 12 41,38 30 37,50 49 96,08 27 93,10 76 95,00 1 1,25

10 Abeli Abeli 11 5 16 33 11 44 11 100,00 5 100,00 16 100,00 19 57,58 6 54,55 25 56,82 30 90,91 11 100,00 41 93,18 3 6,82

11 Nambo Nambo 8 2 10 11 5 16 7 87,50 0 0,00 7 70,00 3 27,27 3 60,00 6 37,50 10 90,91 3 60,00 13 81,25 0 0,00

12 Rumah Sakit 17 11 28 25 15 40 11 64,71 8 72,73 19 67,86 6 24,00 3 20,00 9 22,50 17 68,00 11 73,33 28 70,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 289 199 488 412 283 695 264 91,35 185 92,96 449 92,01 114 27,67 79 27,92 193 27,77 378 91,75 264 93,29 642 92,37 18 2,59

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan:
*) Kasus Tuberkulosis terdaftar dan diobati berdasarkan kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien Tuberkulosis yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di RS, BBKPM/BPKPM/BP4, Lembaga Pemasyarakatan,
Rumah Tahanan, Dokter Praktek Mandiri, Klinik dll
TABEL 53
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA

PERSENTASE PERKIRAAN PNEUMONIA BATUK BUKAN PNEUMONIA


DIBERIKAN YANG PNEUMONIA JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITA JUMLAH PNEUMONIA BERAT
TATALAKSANA STANDAR
(DIHITUNG NAPAS / LIHAT
DIBERIKAN BALITA %
KUNJUNGAN
TDDK*) TATALAKSAN
A STANDAR L P L P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Kendari Mata 1.988 801 801 100,00 199 1 1 0 0 1 1 2 1,01 412 388 800
Kandai 1.967 194 193 99,48 197 2 0 0 0 2 0 2 1,02 100 92 192

2 Kendari Barat Benu-Benua 3.694 688 650 94,48 369 4 2 0 0 4 2 6 1,62 338 335 673
Kemaraya 2.949 674 673 99,85 295 0 3 0 0 0 3 3 1,02 368 304 672

3 Mandonga Labibia 1.784 1.170 981 83,85 178 0 0 0 0 0 0 0 0,00 584 586 1.170

4 Puuwatu Puuwatu 4.294 3.302 2.928 88,67 429 49 15 0 0 49 15 64 14,90 1.714 1.501 3.215

5 Kadia Mekar 2.675 1.662 1.503 90,43 268 17 9 0 0 17 9 26 9,72 758 735 1.493
Perumnas 5.961 1.186 1.141 96,21 596 21 15 3 0 24 15 39 6,54 544 510 1.054

6 Wua-Wua Wua-Wua 2.651 672 665 98,96 265 6 1 0 0 6 1 7 2,64 348 274 622
Jati Raya 2.378 811 652 80,39 238 0 0 0 0 0 0 0 0,00 450 361 811

7 Baruga Lepo-Lepo 2.998 977 939 96,11 300 21 20 0 0 21 20 41 13,68 514 416 930

8 Kambu Mokoau 4.200 730 729 99,86 420 1 0 0 0 1 0 1 0,24 397 332 729

9 Poasia Poasia 3.866 1.138 1.106 97,19 387 26 9 0 0 26 9 35 9,05 528 533 1.061

10 Abeli Abeli 2.433 606 588 97,03 243 44 12 0 0 44 12 56 23,02 179 132 311

11 Nambo Nambo 1.041 973 882 90,65 104 40 31 0 0 40 31 71 68,20 401 444 845

12 Rumah Sakit 469 207 44,14 0 104 71 14 12 118 83 201 0,00 277 245 522

JUMLAH (KAB/KOTA) 44.879 16.053 14.638 91,19 4.488 336 189 17 12 353 201 554 12,34 7.912 7.188 15.100

Prevalensi pneumonia pada balita

Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana Standar minimal 60% 15

Persentase Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60% 93,75%

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan:
* TDDK = tarikan dinding dada ke dalam
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Persentase perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas
TABEL 54
TABEL 54

JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI
L P L+P
KELOMPOK UMUR
1 2 3 4 5 6
1 < 1 TAHUN 0 1 1 2,94

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,00

3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00

4 15 - 19 TAHUN 1 0 1 2,94

5 20 - 24 TAHUN 5 0 5 14,71

6 25 - 49 TAHUN 21 6 27 79,41

9 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 27 7 34
PROPORSI JENIS KELAMIN 79,41 20,59
Jumlah estimasi orang dengan risiko terinfeksi HIV 17873
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 6279
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar 35,13

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 55
TABEL 55
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI


L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 1 1 4,35 0 0 0 0,00 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 6 1 7 30,43 0 0 0 0,00 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 6 4 10 43,48 0 0 0 0,00 0 0 0

7 40 - 49 TAHUN 4 0 4 17,39 0 0 0 0,00 1 0 1

8 50 - 59 TAHUN 1 0 1 4,35 0 0 0 0,00 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

10 TIDAK DIKETAHUI 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 6 23 0 0 0 1 0 1

PROPORSI JENIS KELAMIN 73,91 26,09 0,00 0,00 4,35 0,00

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru ditemukan yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 56
TABEL 56
KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

DIARE
JUMLAH TARGET
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH PENEMUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Kendari Mata 16.904 335 456 34 10,14 63 13,80 13 38,24 52 82,54 21 61,76
Kandai 16.731 332 452 46 13,87 61 13,50 42 91,30 55 90,16 44 95,65

2 Kendari Barat Benu-Benua 31.416 623 848 149 23,92 420 49,51 141 94,63 420 100,00 145 97,32
Kemaraya 25.081 497 677 122 24,54 172 25,40 98 80,33 153 88,95 109 89,34

3 Mandonga Labibia 15.161 301 409 106 35,24 185 45,19 102 96,23 156 84,32 104 98,11

4 Puuwatu Puuwatu 36.521 724 986 607 83,84 883 89,55 577 95,06 813 92,07 583 96,05

5 Kadia Mekar 22.747 451 614 103 22,84 39 6,35 96 93,20 39 100,00 96 93,20
Perumnas 50.690 1.005 1.369 184 18,31 236 17,24 176 95,65 236 100,00 176 95,65

6 Wua-Wua Wua-Wua 22.544 447 609 110 24,61 318 52,24 102 92,73 255 80,19 102 92,73
Jati Raya 20.226 401 546 108 26,94 446 81,67 99 91,67 386 86,55 99 91,67

7 Baruga Lepo-Lepo 25.490 505 688 240 47,48 557 80,93 209 87,08 554 99,46 224 93,33

8 Kambu Mokoau 35.713 708 964 63 8,90 618 64,09 61 96,83 518 83,82 62 98,41

9 Poasia Poasia 32.872 652 888 288 44,18 881 99,26 281 97,57 791 89,78 285 98,96

10 Abeli Abeli 20.690 410 559 110 26,82 166 29,72 110 100,00 155 93,37 110 100,00

11 Nambo Nambo 8.842 176 239 80 45,58 78 32,67 80 100,00 74 94,87 80 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 381.628 7.567 10.304 2.350 31,06 5.123 49,72 2.187 93,06 4.657 90,90 2.240 95,32

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 843 270

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 57
TABEL 57
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 0 0 0 2 4 6 2 4 6
Kandai 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kemaraya 0 0 0 2 1 3 2 1 3

3 Mandonga Labibia 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 0 0 1 0 1 1 0 1

5 Kadia Mekar 0 0 0 3 0 3 3 0 3
Perumnas 0 0 0 1 0 1 1 0 1

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jati Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Kambu Mokoau 0 0 0 1 0 1 1 0 1

9 Poasia Poasia 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Abeli Abeli 0 0 0 2 0 2 2 0 2

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 12 5 17 12 5 17
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 70,59 29,41 70,59 29,41
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 6,23 2,65 4,45

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 58
TABEL 58
KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN DENGAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
ANAK<15
PENDERITA KUSTA ANAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Kendari Mata 6 6 100,00 0 0,00 0 0,00 0


Kandai 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0


Kemaraya 3 3 100,00 0 0,00 0 0,00 0

3 Mandonga Labibia 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0

4 Puuwatu Puuwatu 1 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0

5 Kadia Mekar 3 3 100,00 0 0,00 0 0,00 0


Perumnas 1 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0


Jati Raya 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0

8 Kambu Mokoau 1 1 100,00 0 0,00 0 0,00 0

9 Poasia Poasia 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0

10 Abeli Abeli 2 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0

11 Nambo Nambo 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 100,00 0 0,00 0 0,00 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 1.000.000 PENDUDUK 0,00

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 59
TABEL 59

JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KASUS TERDAFTAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 0 0 0 2 4 6 2 4 6
Kandai 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kemaraya 0 0 0 2 1 3 2 1 3

3 Mandonga Labibia 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 0 0 1 0 1 1 0 1

5 Kadia Mekar 0 0 0 3 0 3 3 0 3
Perumnas 0 0 0 1 0 1 1 0 1

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jati Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Kambu Mokoau 0 0 0 1 0 1 1 0 1

9 Poasia Poasia 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Abeli Abeli 0 0 0 2 0 2 2 0 2

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 12 5 17 12 5 17

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,45

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 60
TABEL 60
PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


TAHUN -1 TAHUN -2
NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PB RFT MB
PENDERITA PBa PENDERITA MBb
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kendari Mata 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 1 4 3 100,00 1 100,00 4 100,00
Kandai 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Kemaraya 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 1 3 2 100,00 1 100,00 3 100,00

3 Mandonga Labibia 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 1 3 2 100,00 1 100,00 3 100,00

5 Kadia Mekar 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,00


Perumnas 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,00


Jati Raya 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 1 2 1 100,00 0 0,00 1 50,00

8 Kambu Mokoau 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,00

9 Poasia Poasia 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 0 3 3 100,00 0 0,00 3 100,00

10 Abeli Abeli 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 0 2 2 100,00 0 0,00 2 100,00

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 17 6 23 17 100,00 5 83,33 22 95,65

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019

Keterangan :
a = Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
b= Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016 yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
TABEL 61
TABEL 61
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Kendari Mata 0 0
Kandai 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0


Kemaraya 0 1

3 Mandonga Labibia 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 0

5 Kadia Mekar 0 1
Perumnas 0 0

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0
Jati Raya 0 0

7 Baruga Lepo-Lepo 0 1

8 Kambu Mokoau 0 0

9 Poasia Poasia 0 0

10 Abeli Abeli 0 0

11 Nambo Nambo 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 107.229 3


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,80

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 62
TABEL 62
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS NEONATORUM HEPATITIS B
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS SUSPEK CAMPAK
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Kendari Mata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Kandai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kemaraya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6

3 Mandonga Labibia 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

5 Kadia Mekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perumnas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jati Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

8 Kambu Mokoau 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Poasia Poasia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4

10 Abeli Abeli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 133 133 10 10 20


CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00
INSIDENS RATE SUSPEK CAMPAK 2,62 2,62 5,24

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 63
TABEL 63

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KOTA KENDARI
TAHUN 2019

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6

1 Kendari Mata 0 0 0,00


Kandai 0 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0,00


Kemaraya 0 0 0,00

3 Mandonga Labibia 1 1 100,00

4 Puuwatu Puuwatu 0 0 0,00

5 Kadia Mekar 0 0 0,00


Perumnas 0 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0,00


Jati Raya 0 0 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0,00

8 Kambu Mokoau 1 1 100,00

9 Poasia Poasia 0 0 0,00

10 Abeli Abeli 0 0 0,00

11 Nambo Nambo 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 100,00

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 64
TABEL 64
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA DITANGGU- 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DESA/KEL DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Difteri 2 2 09/06/2019 09/06/2019 30/9/2019 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

11/01/2019 11/01/2019 30/11/2019 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 65
TABEL 65

KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00


Kandai 2 1 3 0 0 0 0,00 0,00 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 8 12 20 0 0 0 0,00 0,00 0,00


Kemaraya 5 16 21 0 0 0 0,00 0,00 0,00

3 Mandonga Labibia 4 2 6 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 29 24 53 1 0 1 3,45 0,00 1,89

5 Kadia Mekar 16 13 29 0 0 0 0,00 0,00 0,00


Perumnas 18 22 40 0 1 1 0,00 4,55 2,50

6 Wua-Wua Wua-Wua 34 25 59 0 0 0 0,00 0,00 0,00


Jati Raya 8 10 18 0 0 0 0,00 0,00 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo 37 37 74 0 0 0 0,00 0,00 0,00

8 Kambu Mokoau 14 18 32 0 0 0 0,00 0,00 0,00

9 Poasia Poasia 23 40 63 0 0 0 0,00 0,00 0,00

10 Abeli Abeli 12 16 28 0 0 0 0,00 0,00 0,00

11 Nambo Nambo 2 2 4 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 212 238 450 1 1 2 0,47 0,42 0,44

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 110,06 125,92 117,92

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 66
TABEL 66
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMTAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
NO KECAMATAN PUSKESMAS RAPID % KONFIRMASI PENGOBATAN % PENGOBATAN
SUSPEK
MIKROSKOPIS DIAGNOSTIC TOTAL LABORATORIUM L P L+P STANDAR STANDAR L P L+P L P L+P
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kendari Mata 52 52 0 52 100,00 2 0 2 2 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Kandai 38 38 0 38 100,00 3 3 6 6 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 38 38 0 38 100,00 0 0 0 0 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00


Kemaraya 61 48 13 61 100,00 2 0 2 2 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

3 Mandonga Labibia 46 46 0 46 100,00 1 1 2 2 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 51 38 13 51 100,00 3 1 4 4 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

5 Kadia Mekar 33 33 0 33 100,00 0 0 0 0 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00


Perumnas 42 42 0 42 100,00 1 0 1 1 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 26 26 0 26 100,00 0 1 1 1 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00


Jati Raya 39 39 0 39 100,00 1 0 1 1 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo 88 60 28 88 100,00 5 0 5 5 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

8 Kambu Mokoau 30 30 0 30 100,00 4 1 5 5 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

9 Poasia Poasia 48 48 0 48 100,00 5 0 5 5 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

10 Abeli Abeli 44 44 0 44 100,00 0 0 0 0 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

11 Nambo Nambo 25 25 0 25 100,00 0 0 0 0 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

12 Rumah Sakit 167 167 0 167 100,00 79 33 112 112 100,00 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 828 774 54 828 100,00 106 40 146 146 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK 0,28 0,10 0,38

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 67
TABEL 67
PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PENDERITA KRONIS FILARIASIS

NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS KRONIS TAHUN KASUS KRONIS BARU JUMLAH SELURUH KASUS
KASUS KRONIS PINDAH KASUS KRONIS MENINGGAL
SEBELUMNYA DITEMUKAN KRONIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kendari Mata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kandai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Kemaraya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mandonga Labibia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Puuwatu Puuwatu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kadia Mekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perumnas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Wua-Wua Wua-Wua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jati Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Baruga Lepo-Lepo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Kambu Mokoau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Poasia Poasia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Abeli Abeli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Nambo Nambo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 68
TABEL 68
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN


JUMLAH ESTIMASI PENDERITA HIPERTENSI
BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS

LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kendari Mata 3.078 2.052 5.130 1.818 59,06 1.749 85,23 3.567 69,53
Kandai 2.304 2.236 4.540 590 25,61 639 28,58 1.229 27,07

2 Kendari Barat Benu-Benua 1.255 2.023 3.278 1.255 100,00 2.023 100,00 3.278 100,00
Kemaraya 387 257 644 184 47,55 190 73,93 374 58,07

3 Mandonga Labibia 1.968 2.030 3.998 171 8,69 233 11,48 404 10,11

4 Puuwatu Puuwatu 1.265 1.510 2.775 1.265 100,00 1.510 100,00 2.775 100,00

5 Kadia Mekar 2.824 2.906 5.730 1.100 38,95 1.170 40,26 2.270 39,62
Perumnas 688 688 1.376 690 100,29 674 97,97 1.364 99,13

6 Wua-Wua Wua-Wua 1.202 1.082 2.284 276 22,96 157 14,51 433 18,96
Jati Raya 2.616 2.578 5.194 814 31,12 825 32,00 1.639 31,56

7 Baruga Lepo-Lepo 3.483 3.435 6.918 1.800 51,68 2.132 62,07 3.932 56,84

8 Kambu Mokoau 2.930 2.870 5.800 458 15,63 398 13,87 856 14,76

9 Poasia Poasia 4.074 4.107 8.181 522 12,81 555 13,51 1.077 13,16

10 Abeli Abeli 2.500 2.574 5.074 689 27,56 690 26,81 1.379 27,18

11 Nambo Nambo 1.147 1.124 2.271 694 60,51 742 66,01 1.436 63,23

JUMLAH (KAB/KOTA) 31.721 31.472 63.193 12.326 38,86 13.687 43,49 26.013 41,16

Sumber: Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 69

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PENDERITA DM YANG MENDAPATKAN


JUMLAH PENDERITA PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
1 Kendari Mata 188 178 94,68
Kandai 166 95 57,23

2 Kendari Barat Benu-Benua 120 120 100,00


Kemaraya 236 195 82,63

3 Mandonga Labibia 146 123 84,25

4 Puuwatu Puuwatu 401 339 84,54

5 Kadia Mekar 210 198 94,29


Perumnas 713 714 100,14

6 Wua-Wua Wua-Wua 84 70 83,33


Jati Raya 190 172 90,53

7 Baruga Lepo-Lepo 254 281 110,63

8 Kambu Mokoau 213 234 109,86

9 Poasia Poasia 299 47 15,72

10 Abeli Abeli 185 233 125,95

11 Nambo Nambo 83 68 81,93

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.488 3.067 87,93

Sumber: Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 70
TABEL 70
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PUSKESMAS PEMERIKSAAN LEHER


PEREMPUAN IVA POSITIF CURIGA KANKER TUMOR/BENJOLAN
MELAKSANAKAN RAHIM DAN PAYUDARA
NO KECAMATAN PUSKESMAS USIA 30-50
KEGIATAN DETEKSI DINI
TAHUN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
IVA & SADANIS*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kendari Mata V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Kandai V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Kemaraya V 3.751 10 0,27 0 0,00 0 0,00 0 0,00

3 Mandonga Labibia V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

4 Puuwatu Puuwatu V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Kadia Mekar V 517 69 13,35 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Perumnas V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua V 2 3 150,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00


Jati Raya V 3.438 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

8 Kambu Mokoau V 2.381 42 1,76 0 0,00 0 0,00 0 0,00

9 Poasia Poasia V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

10 Abeli Abeli V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

11 Nambo Nambo V 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 10.089 124 1,23 2 1,61 0 0,00 0 0,00

Sumber: Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
* diisi dengan checklist (V)
TABEL 71
TABEL 71

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

PELAYANAN KESEHATAN ODGJ BERAT


NO KECAMATAN PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN ODGJ BERAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6

1 Kendari Mata 20 15 75,00


Kandai 20 8 40,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 37 10 27,03


Kemaraya 30 108 360,00

3 Mandonga Labibia 18 9 50,00

4 Puuwatu Puuwatu 44 46 104,55

5 Kadia Mekar 27 17 62,96


Perumnas 60 30 50,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 27 29 107,41


Jati Raya 24 8 33,33

7 Baruga Lepo-Lepo 30 33 110,00

8 Kambu Mokoau 43 13 30,23

9 Poasia Poasia 39 32 82,05

10 Abeli Abeli 25 8 32,00

11 Nambo Nambo 11 18 163,64

JUMLAH (KAB/KOTA) 455 384 84,40

Sumber: Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 73
TABEL 72
PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) PEMERIKSAAN


JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS SARANA AIR JUMLAH
JUMLAH SARANA JUMLAH
JUMLAH SARANA AIR
MINUM AIR MINUM DGN SARANA AIR
SARANA AIR % % % MINUM %
RESIKO RENDAH+ MINUM DIAMBIL
MINUM DI IKL MEMENUHI
SEDANG SAMPEL
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kendari Mata 31 31 100,00 8 25,81 8 25,81 4 50,00

Kandai 12 12 100,00 1 8,33 0 0,00 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 17 17 100,00 4 23,53 0 0,00 0 0,00

Kemaraya 15 15 100,00 1 6,67 1 6,67 1 100,00

3 Mandonga Labibia 8 4 50,00 2 50,00 2 25,00 2 100,00

4 Puuwatu Puuwatu 28 28 100,00 22 78,57 22 78,57 9 40,91

5 Kadia Mekar 30 30 100,00 30 100,00 14 46,67 0 0,00

Perumnas 14 14 100,00 4 28,57 4 28,57 3 75,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 22 15 68,18 15 100,00 15 68,18 15 100,00

Jati Raya 22 18 81,82 11 61,11 11 50,00 11 100,00

7 Baruga Lepo-Lepo 48 26 54,17 21 80,77 21 43,75 9 42,86

8 Kambu Mokoau 46 26 56,52 26 100,00 26 56,52 12 46,15

9 Poasia Poasia 55 30 54,55 12 40,00 12 21,82 12 100,00

10 Abeli Abeli 6 6 100,00 6 100,00 6 100,00 3 50,00

11 Nambo Nambo 2 2 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 356 274 76,97 163 59,49 142 39,89 81 57,04

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 74
TABEL 73

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

JAMBAN SEHAT SEMI JAMBAN SEHAT PERMANEN


SHARING/KOMUNAL PENDUDUK DENGAN AKSES
PERMANEN (JSSP) (JSP)
TERHADAP FASILITAS
JUMLAH SANITASI YANG LAYAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KK JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH (JAMBAN SEHAT)
SARANA KK PENGGUNA SARANA KK PENGGUNA SARANA KK PENGGUNA
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kendari Mata 3.438 536 303 347 17 3.038 3.118 3.438 100,00
Kandai 3.408 187 187 0 48 239 3.173 3.408 100,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 5.242 501 1.538 951 760 1.814 2.867 5.165 98,53
Kemaraya 5.616 29 151 890 2.981 2.964 2.484 5.616 100,00

3 Mandonga Labibia 3.096 0 0 0 0 2.917 2.994 2.994 96,71

4 Puuwatu Puuwatu 6.627 536 869 8 1.323 2.521 4.435 6.627 100,00

5 Kadia Mekar 3.944 0 0 0 132 3.567 3.812 3.944 100,00


Perumnas 7.761 0 0 3 3.962 3 3.799 7.761 100,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 4.850 0 0 0 249 4.750 4.601 4.850 100,00


Jati Raya 2.880 0 400 0 0 2.441 2.480 2.880 100,00

7 Baruga Lepo-Lepo 5.625 0 612 0 307 4.752 4.706 5.625 100,00

8 Kambu Mokoau 5.692 29 270 308 823 5.106 4.599 5.692 100,00

9 Poasia Poasia 6.564 27 73 0 196 6.036 6.295 6.564 100,00

10 Abeli Abeli 4.343 68 70 0 0 3.973 4.070 4.140 95,33

11 Nambo Nambo 1.938 0 406 44 113 1.670 1.419 1.938 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 71.024 1.913 4.879 2.551 10.911 45.791 54.852 70.642 99,46

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 75
TABEL 74
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kendari Mata 5 5 100,00 5 100,00 0 0,00


Kandai 4 4 100,00 4 100,00 0 0,00

2 Kendari Barat Benu-Benua 6 6 100,00 6 100,00 0 0,00


Kemaraya 3 3 100,00 3 100,00 0 0,00

3 Mandonga Labibia 4 4 100,00 4 100,00 0 0,00

4 Puuwatu Puuwatu 6 6 100,00 6 100,00 0 0,00

5 Kadia Mekar 2 2 100,00 2 100,00 0 0,00


Perumnas 3 3 100,00 1 33,33 0 0,00

6 Wua-Wua Wua-Wua 3 3 100,00 3 100,00 0 0,00


Jati Raya 3 3 100,00 3 100,00 0 0,00

7 Baruga Lepo-Lepo 4 4 100,00 4 100,00 0 0,00

8 Kambu Mokoau 4 4 100,00 4 100,00 0 0,00

9 Poasia Poasia 4 4 100,00 4 100,00 0 0,00

10 Abeli Abeli 8 8 100,00 7 87,50 0 0,00

11 Nambo Nambo 5 5 100,00 4 80,00 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 64 64 100,00 60 93,75 0 0,00

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
* SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
TABEL 76
TABEL 75
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TTU YANG ADA TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


SARANA SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN JUMLAH TEMPAT IBADAH PASAR JUMLAH TOTAL
KESEHATAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA PUSKESMAS RUMAH SAKIT
NO KECAMATAN PUSKESMAS TEMPAT TTU
RUMAH PASAR
PUSKE IBADAH YANG
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SAKIT ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
SMAS ADA
UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kendari Mata 8 2 1 1 0 14 0 26 8 100,00 2 100,00 1 100,00 1 100,00 0 0,00 14 100,00 0 0,00 26 100,00
Kandai 6 3 1 1 0 10 0 21 4 66,67 3 100,00 1 100,00 1 100,00 0 0,00 8 80,00 0 0,00 17 80,95

2 Kendari Barat Benu-Benua 14 3 1 1 2 22 2 45 3 21,43 3 100,00 1 100,00 1 100,00 2 100,00 21 95,45 0 0,00 31 68,89
Kemaraya 10 5 6 1 2 20 0 44 0 0,00 0 0,00 3 50,00 1 100,00 2 100,00 7 35,00 0 0,00 13 29,55

3 Mandonga Labibia 7 2 3 2 0 17 0 31 7 100,00 2 100,00 3 100,00 1 50,00 0 0,00 17 100,00 0 0,00 30 96,77

4 Puuwatu Puuwatu 12 4 2 1 3 42 2 66 1 8,33 0 0,00 0 0,00 1 100,00 3 100,00 38 90,48 2 100,00 45 68,18

5 Kadia Mekar 3 4 4 1 0 15 0 27 2 66,67 4 100,00 4 100,00 1 100,00 0 0,00 13 86,67 0 0,00 24 88,89
Perumnas 18 6 9 1 3 39 5 81 18 100,00 6 100,00 9 100,00 1 100,00 3 100,00 39 100,00 2 40,00 78 96,30

6 Wua-Wua Wua-Wua 5 3 2 1 0 28 0 39 5 100,00 3 100,00 2 100,00 1 100,00 0 0,00 27 96,43 0 0,00 38 97,44
Jati Raya 3 2 3 1 0 20 0 29 3 100,00 1 50,00 0 0,00 1 100,00 0 0,00 5 25,00 0 0,00 10 34,48

7 Baruga Lepo-Lepo 13 6 6 1 4 52 1 83 11 84,62 6 100,00 6 100,00 1 100,00 4 100,00 51 98,08 1 100,00 80 96,39

8 Kambu Mokoau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,00

9 Poasia Poasia 13 5 4 1 0 28 1 52 3 23,08 5 100,00 4 100,00 1 100,00 0 0,00 8 28,57 1 100,00 22 42,31

10 Abeli Abeli 12 2 0 1 0 21 1 37 6 50,00 2 100,00 0 0,00 1 100,00 0 0,00 18 85,71 1 100,00 28 75,68

11 Nambo Nambo 8 2 2 1 0 9 3 25 5 62,50 1 50,00 1 50,00 1 100,00 0 0,00 4 44,44 0 0,00 12 48,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 132 49 44 15 14 337 15 606 76 57,58 38 77,55 35 79,55 15 100,00 14 100,00 270 80,12 7 46,67 455 75,08

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kota Kendari Tahun 2019
TABEL 77
TABEL 76
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA KENDARI
TAHUN 2019

TPM YANG ADA TPM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN


MAKANAN MAKANAN
JUMLAH TPM
JAJANAN/ RUMAH MAKAN/ DEPOT AIR MINUM JAJANAN/KANTIN/SEN
NO KECAMATAN PUSKESMAS RUMAH JASA BOGA MEMENUHI SYARAT
DEPOT AIR KANTIN/ JUMLAH TPM RESTORAN (DAM) TRA MAKANAN
JASA BOGA MAKAN/REST KESEHATAN
MINUM (DAM) SENTRA YANG ADA JAJANAN
ORAN
MAKANAN
JAJANAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kendari Mata 1 2 0 0 3 1 100,00 2 100,00 0 0.00 0 0,00 3 100,00
Kandai 0 3 7 6 16 0 0.00 1 33,33 7 100,00 6 100,00 14 87,50

2 Kendari Barat Benu-Benua 0 43 5 14 62 0 0,00 10 62,00 5 100,00 4 28,57 19 30,65


Kemaraya 10 16 5 1 32 0 0,00 8 50,00 5 100,00 1 100,00 14 43,75

3 Mandonga Labibia 0 9 8 11 28 0 0,00 9 100,00 8 100,00 1 9,09 18 64,29

4 Puuwatu Puuwatu 2 20 29 0 51 2 100,00 17 85,00 19 65,52 0 0,00 38 74,51

5 Kadia Mekar 0 6 16 4 26 1 0,00 4 66,67 6 37,50 4 100,00 15 57,69


Perumnas 2 81 22 31 136 2 100,00 53 65,43 12 54,55 22 70,97 89 65,44

6 Wua-Wua Wua-Wua 1 26 19 8 54 1 100,00 14 53,85 9 47,37 8 100,00 32 59,26


Jati Raya 0 30 3 3 36 0 0,00 7 23,33 3 100,00 3 100,00 13 36,11

7 Baruga Lepo-Lepo 0 21 38 24 83 0 0,00 21 100,00 24 63,16 20 83,33 65 78,31

8 Kambu Mokoau 0 0 19 0 19 0 0,00 0 0,00 9 47,37 0 0,00 9 47,37

9 Poasia Poasia 1 15 28 20 64 0 0,00 10 66,67 18 64,29 10 50,00 38 59,38

10 Abeli Abeli 0 5 8 14 27 0 0,00 2 40,00 8 100,00 10 71,43 20 74,07

11 Nambo Nambo 0 4 2 11 17 0 0,00 0 0,00 2 100,00 9 81,82 11 64,71

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 281 209 147 654 7 41,18 158 56,23 135 64,59 98 66,67 398 60,86

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kota Kendari Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai