Anda di halaman 1dari 72

PEMANFAATAN DANA

DESA
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN
KESEHATAN
SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
IMAM SUBROTO
MENTERI KESEHATAN

Tanggal Lahir
REPUBLIK INDONESIA
: Pagar Agung, OKUT, 07 Oktober 1976.
Status : K/3.
Alamat : Komp.Bougenville No.1694 rt.20 rw.06
Kel.Karya Baru Kec.AAL. Palembang.
Riwayat Kerja : - Th. 1996 s.d. 2010 : RS dr.Ernaldi Bahar.
- Th. 2010 s.d. 2013 : BNN Prov.Sumsel.
- Th. Jan-Sept 2014 : BLH Prov.Sumsel.
- Th. Sept 2014 s.d. -: Dinkes Prov. SS.
Instansi : Seksi Bindal Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Prov.SS
Kantor : dinkes.sumselprov.go.id. Email:
dinkes@sumselprov.go .id.
Promkes.dinkes.sumselprov.go.id
Telepon : 0813 7317 2144.
Email : - subroto_imam@yahoo.com atau
- subrotoimam1976@gmail.com
SISTEMATIKA
1. Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
2. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
3. Pemanfaatan Dana Desa Bidang Kesehatan
4. Menu Dana Desa Untuk Kesehatan 2015 – 2019
5. Peluang dan Tantangan
(1)

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


KESEHATAN
SEHAT - KESEHATAN
MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP
MANUSIA INDONESIA

PROGRAM INDONESIA SEHAT


PARADIGMA PENGUATAN
SEHAT YANKES JKN
• PROMOTIF - PREVENTIF • Peningkatan Akses, FKTP • Benefit
• Optimalisasi Sistem Rujukan • Sistem pembiayaan:
sebagai landasan pembangunan asuransi-azas gotong
kesehatan • Peningkatan Mutu royong
• PEMBERDAYAAN • Penerapan pendekatan CoC • Kendali Mutu & Kendali
• Intervensi berbasis resiko Biaya
MASYARAKAT kesehatan (health risk) • Sasaran PBI dan non PBI
• Keterlibatan lintas sektor
6
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN (RPJMN KESEHATAN 2015-2019)

Penurunan AKI & Perbaikan Gizi Pengendalian Pengendalian Penyakit


AKB (Kesehatan khususnya Penyakit Menular Tidak Menular (Hipertensi,
Ibu & Anak Stunting/kerdil (ATM: HIV/AIDS, TBC Diabetes Melitus,
termasuk & Malaria) Obesitas & Kanker)
Imunisasi)

SEKTOR KESEHATAN DI PUSAT DAN DAERAH, LINTAS SEKTOR TERKAIT,


ORGANISASI PROFESI, AKADEMISI, LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAN,
MEDIA MASSA, DUNIA USAHA, MITRA PEMBANGUNAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM TERJADI PERUBAHAN
POLA PENYAKIT
30 TAHUN TERKAIT DENGAN
TERAKHIR PERILAKU MANUSIA

SEJAK 2010:
TAHUN 1990:
PENYAKIT TIDAK
PENYAKIT MENULAR
MENULAR
Infeksi Saluran Tekanan darah tinggi,
Pernapasan Atas, stroke, jantung, kanker,
Tuberkulosis, Diare kencing manis
PENYAKIT TIDAK MENULAR MENINGKAT
PENYAKIT RISKESDAS RISKESDA
2013 2018
KANKER 1,4% 1,8%
STROKE 7% 10,9%
GINJAL 2% 3,8%
KRONIK
DIABETES 6,9% 8,5%
HIPERTENSI
Peningkatan proporsi gangguan jiwa 25,8% 34,1%
juga meningkat pada data Riskesdas
2018 cukup signifikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, naik dari
1,7% menjadi 7%.
Indeks Keluarga Sehat (IKS)

JANUARI 2018 JANUARI 2019


0,157 0,168
Yang berarti 16,8% dari keluarga yang
telah dikunjungi dan dientry datanya ke
Aplikasi KS merupakan keluarga sehat

Keterangan:
N/A : IKS Provinsi atau Kabupaten/Kota yang belum dapat ditampilkan karena hasilnya belum stabil disebabkan jumlah kunjungan keluarga di aplikasi KS
masih kurang 1 %.
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Januari 2018 dan 2019
12 Indikator

KETERANGAN
JANUARI
JANUARI 2019
2018

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Januari 2018 dan 2019


(1)

HASIL RAKERKESNAS 2019


MENTERI
KESEHATA
PP NO. 2 2018 TENTANG
TAHUN SPM
N

Penerapan SPM oleh Pemerintah Daerah

1 Pengumpulan data 3 Penyusunan rencana pemenuhan


Jumlah dan identitas lengkap Warga Negara yang berhak pelayanan dasar
memperoleh pelayanan dasar; jumlah barang dan/atau jasa yang
tersedia
Menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan;
melakukan kerjasama Daerah sesuai peraturan
perundang-undangan; pertimbangan opsi penganggaran dalam
pemenuhan pelayanan dasar

2 Penghitungan kebutuhan
pemenuhan pelayanan
dasar
4 Pelaksanaan pemenuhan
Penghitungan pembiayaan pemenuhan pelayanan dasar berdasarkan pelayanan dasar
ketersediaan barang dan/atau jasa dengan jumlah Warga Negara yang Diprioritaskan bagi Warga Negara yang berhak memperoleh
membutuhkan pelayanan dasar / costing SPM pelayanan dasar secara minimal yakni masyarakat kurang
mampu/masyarakat miskin

Laporan penerapan SPM termasuk dalam materi muatan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD)
dengan muatan: (1) Hasil penerapan SPM; (2) Kendala penerapan SPM; (3) Ketersediaan anggaran penerapan SPM

RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL


2019
N
MENTERI
KESEHATA UPAYA
MENCAPAI
CAKUPANKESEHATAN
SEMESTA
Upaya
Kesehatan

Determinan Ideologi, Hankam, Politik, Hukum/Regulasi,


Penelitian & Sosial, Agama, Budaya, Fisik, Biologi, Ilmu
Ekonomi,
Pemberdayaan Pengembang an dan Teknologi
Masyarakat Kesehatan

Manajemen dan
Cakupan
Kesehatan
SPM
Informasi Pembiayaan
Kesehatan Kesehatan
Semesta

Farmasi, Alat
Kesehatan SDM Kesehatan
dan
Makanan
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL 2019
6
MENTERI
KESEHATA
Intervensi Pengendalian
N

Determinan Resiko PT
M

PROMOSI DETEKSI DINI - TATA LAKSANA


KESEHATAN SKRINING PENCEGAHAN KASUS
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT
Permenkes 71/2015

PEMERINTAHAN HEALTH IN ALL POLICY MASYARAKAT


PENGUATAN UKBM DAN PELAYANAN
PRIMER
PENGUATAN PROMOTIF DAN
PREVENTIF
TENAGA KESEHATAN
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL 2019
Kesimpulan

Upaya intensif Penguatan kolaborasi GERMAS dengan


mempercepat pusat dan daerah dalam melibatkan lintas
penurunan peningkatan pelayanan sektor dan
stunting, kesehatan menuju cakupan masyarakat
AKI & AKN kesehatan semesta
Kesimpulan

Pembangunan SDM Isu-isu lain yang perlu disikapi oleh


menjadi fokus prioritas pusat dan daerah seperti limbah
berikutnya medis, akreditasi, pengendalian
kanker, digital platform, kesiapan
penanganan bencana, kesehatan
tradisional, AMR.
Tindak
Lanjut
RAKERKESNAS
2019
1
Menyusun dan melaksanakan rencana aksi
daerah untuk:
• pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
• penurunan aki dan akn peningkatan kapasitas dan
mutu pelayanan kesehatan
• pemenuhan SDM, obat, vaksin serta alat kesehatan

2 Melanjutkan upaya penurunan stunting,


pengendalian tuberkulosis dan peningkatan
cakupan imunisasi secara lebih intensif.

3
Mencapai semua target Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan untuk mempercepat
pencapaian indikator pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular serta penurunan AKI dan AKN
dengan pendekatan PIS-PK dan GERMAS.
“Jangan sampai ada lagi
yang namanya gizi buruk”

“Tidak ada anak yang


sepantasnya kekurangan
gizi di negara
berpendapatan menengah
seperti sekarang ini”
STUNTING (KERDIL)

Stunting adalah kondisi


gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan
gizi kronis sehingga anak
terlalu pendek untuk
usianya.
Berdampak pada
 TINGKAT KECERDASAN,
 KERENTANAN TERHADAP PENYAKIT,
 MENURUNKAN PRODUKTIFITAS,
 DAMPAK KEDEPANNYA MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN
 MENINGKATKAN KEMISKINAN SERTA
KESENJANGAN EKONOMI.
 FUNGSI-FUNGSI TUBUH TIDAK SEIMBANG
 POSTUR TUBUH TIDAK MAKSIMAL SAAT
DEWASA
KONSEP
PENANGGULANGA
N STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

1000 HARI STIMULASI –


PERTAMA PENGASUHAN &
KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN
3 KOMPONEN PENANGGULANGAN
STUNTING -

POLA POLA AIR


ASUH MAKA BERSIH
N SANITASI

Cegah Stunting, Itu Penting


3
KEGIATAN PENANGGULANGAN STUNTING

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

PENCEGAHAN
INOVASI
INTERVENSI

PELIBATAN
IBU HAMIL
PIMPINAN DAERAH
REMAJA IBU MENYUSUI
IBU HAMIL BAYI-
‘SPM’
ANAK
LINTAS SEKTOR
DUA TAHUN
STRATEGI 5 PILAR PENANGANAN STUNTING

PILAR 1
PILAR PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Konvergensi,
Komitmen dan Kampanye Koordinasi, dan
• Gizi dan • Pemantaua
Visi Nasional dan Konsolidasi ketahana n dan
Kepemimpinan Komunikasi Program Pusat, n pangan Evaluasi
Perubahan Daerah dan Desa
Perilaku

STRATEGI KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU
PENCEGAHAN
STUNTING

TUJUAN MENINGKATKAN KESADARAN DAN MENGUBAH PERILAKU masyarakat


untuk mencegah stunting di periode 1000 HPK

ISI TARGET PENERIMA PESAN, PESAN KUNCI, MEDIA dan SALURAN yang
dapat digunakan pada tiap jenis sasaran

IMPLEMENTASI
Menyesuaikan dengan SPESIFIK LOKAL

KONVERGENSI Kebijakan dan sumber daya


INTERVENSI STUNTING
- Kegiatan dilakukan
oleh sektor kesehatan.
- Ditujukan khusus
GIZI SPESIFIK untuk 1000 Hari
(berkontribusi Pertama Kehidupan
30%) (HPK)
- Bersifat jangka pendek
- Hasilnya didapat dalam
INTERVENSI STUNTING waktu relatif pendek

- Kegiatan
GIZI SENSITIF pembangunan
(berkontribusi diluar sektor
70%) kesehatan.
- Sasaran
masyarakat umum
- Bersifat jangka
panjang
INTERVENSI KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN
STUNTING
Intervensi Gizi Spesifik
1.Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon
pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat)
Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes:
2.Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
3.Kelas Ibu Hamil 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
4.Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu 3. Pendidikan gizi masyarakat
hamil yang positif malaria 4. Imunisasi
5.Suplementasi vitamin A 5. Pengendalian penyakit Malaria
6. Pengendalian penyakit TB
6.Promosi ASI Eksklusif
7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
7.Promosi Makanan Pendamping-ASI 8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
8.Suplemen gizi mikro (Taburia) Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
9.Suplemen gizi makro (PMT) 9. Jaminan Kesehatan Nasional
10.Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium 10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
11. Program Indonesia Sehat melalui
dan besi
Pendekatan Keluarga (PIS PK)
11.Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan
perilaku Tenaga Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling)
12.Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 13. Akreditasi Puskesmas dan RS
13.Pemberian obat cacing
14.Zinc untuk manajemen diare
RENCANA AKSI K/L INTERVENSI GIZI SENSITIF
KEMENDIKBUD KEMENKEU
•PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan •Dana Insentif Daerah
kesehatan
•Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan KEMENTAN
gizi untuk anak sekolah dan Remaja •Ketahanan pangan
•Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga

KEMENPUPR
•Sarana air bersih dan sanitasi KEMENAG
•Pendidikan gizi dan kesehatan kepada
calon pengantin melalui KUA
KEMEN. PERINDUSTRIAN •Pendidikan Kesehatan  dan
•Pembinaan iodidasi industri garam rakyat gizi untukdi madrasah dan pondok
•Pengawasan fortifikasi garam beryodium pesantren
•Mendorong peran serta ulama untuk
pendidikan gizi dan kesehatan
KEMENSOS
•Bantuan Pangan Non-Tunai dengan sumber
protein (telur)
•PKH, pemanfaatan fasilitator untuk BPOM
pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan •Keamanan pangan
layanan kesehatan •Monitoring pangan terfortifikasi di lapangan
secara berkala

KEMENDAGRI BKKBN
•Nomor Induk Kependudukan •Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja
•Akta kelahiran termasuk madrasah dan pondok pesantren
•Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD •Bina Keluarga Balita untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan orang tua dan
anggota kelurga lain dalam pembinaan tumbuh
KEMENDESPDTT kembang anak sejak dalam kandungan
•Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi
(2)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


(INPRES 1 TAHUN 2017)terencana
Suatu tindakan sistematis dan
yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh
komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan, dan
kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas
hidup

MEWUJUDKAN
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Peningkatan Peningkatan Peningkata Penyediaan


Edukasi Kualitas n Pangan Sehat Peningkatan Peningkatan
Hidup Sehat Lingkungan Pencegahan dan Percepatan Perilaku Aktivitas Fisik
dan Deteksi Perbaikan Gizi Hidup Sehat
Dini
Penyakit
HARI KESEHATAN NASIONAL
KE-54 TAHUN 2018

“AKU CINTA SEHAT”


“AYO HIDUP SEHAT, MULAI DARI KITA”
KERANGKA PELAKSANAAN DI
DAERAH AKTIVITAS FISIK
PANGAN SEHAT DAN BERGIZI
•OPD Perhubungan
•OPD Pertanian
•OPD Bina Marga
•OPD Kominfo
•OPD Cipta Karya
•OPD Kesehatan
•OPD Kesehatan
•OPD Pendidikan
•OPD LH LINGKUNGAN SEHAT
•TP-PKK •OPD Pertanian
•NGO •OPD LH
•Dunia Usaha •OPD Kesehatan
•dll •OPD Perhubungan
•OPD Cipta Karya
DETEKSI DINI •TP-PKK
•OPD Kesehatan
•NGO
•RSUD
•Dunia Usaha
•OPD Tenaga Kerja
•dll
•BKD
•TP-PKK
EDUKASI SEHAT
•NGO
•OPD Pendidikan
•Dunia Usaha
•OPD Kominfo
•dll
PERILAKU SEHAT •OPD Kesehatan
•OPD Kesehatan •OPD Desa
•OPD Pemuda Olahraga •TP-PKK
•TP-PKK •NGO
•NGO •Dunia Usaha
•Dunia Usaha •dll

GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA

Sarana
Menetapkan kebijakan
Akivitas Fisik
daerah dalam pelaksanaan Ruang
Germas di wilayahnya Kebijakan
terbuka
Germas
hijau
daerah
publik

Laporan ke
Car Free Day
Gubernur

Fasilitasi,
Melaporkan koordinasi, Jalur sepeda
pelaksanaan- pemantauan
Kawasan
dan pejalan
nya kepada dan evaluasi Tanpa Rokok
kaki
Mendagri pelaks di Pemanfaatan
Kab/Kota pekarangan
rumah utk
sayur dan buah
PERAN MASYARAKAT/
INDIVIDU/KELUARGA
MEMPRAKTIKKAN POLA HIDUP SEHAT SEHARI-HARI

Melakukan Membudayaka Melakukan


aktivitas fisik n konsumsi pemeriksaan
secara rutin buah dan kesehatan secara
setiap hari sayur setiap rutin min 6 bulan
hari sekali

Tidak Pengelolaan Budayakan


Tidak mengonsumsi stres secara buang air
merokok alkohol dan zat baik/buat besar pada
adiktif lainnya hidup tempatnya
bahagia
MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK
Dapat dilakukan dimana saja, kapan saja ...
Rumah Perjalanan Sekolah Tempat kerja Tempat umum

Minimal 30 menit sehari


MENGONSUMSI SAYUR DAN BUAH

Tersedia dalam
menu sehari-hari
MEMERIKSA KESEHATAN
Setiap 6 bulan sekali

CEK TES DARAH


CEK CEK
KADAR LENGKAP
TEKANA KOLESTE DI
GULA
N DARAH ROL LABORATO
DARAH
RIUM

DETEKSI DINI
CEK KANKE
LINGKAR R LEHER
PERUT RAHIM

UNTUK PEREMPUAN
(3)

PEMANFAATAN DANA DESA DIBIDANG


KESEHATAN
DASAR HUKUM DANA DESA
PERMENDAGRI:
1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman
• PP 43/2014 Teknis Peraturan di Desa

tentang Perlak 2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan


Kepala Desa
UU 6/2014 3. Permendagri No. 113/2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa
• PP 47/2015 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
Perubah PP Pembangunan Desa

43/2014 PERMENDES:
1. Permendes No. 21 Tahun 2015 ttg
UU 6 / 2014 Penetapan prioritas Penggunaan
Tentang dandes 2016
Desa 2. Permendes No 1 Tahun 2015 tentang
Pedoman Kewenangan berdasarkan hak
• PP 60/2014 asal usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa
tentang Dana
3. Permendes No.2/2015 tentang
Desa Musyawarah Desa
Bersumber dari
APBN PMK 247 /PMK.07/ 2015 (mengatur
hal-hal teknis terkait pengalokasian,
• PP 22/2015 Ttg penyaluran, penggunaan, pemantauan
Perub PP dan
evaluasi Dana Desa)
60/2014
PENJELASAN UNDANG-UNDANG No. 6/2014
Butir 5
KELEMBAGAAN DESA

LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA


PEMERINTAHAN KEMASYARAKATAN ADAT DESA
DESA/DESA ADAT DESA

Yg dimaksud Lembaga Lembaga Adat Desa adalah


terdiri atas Kemasyarakatan, antara
perangkat organisasi yg
Pemerintah Desa tumbuh & berkembang
lain RT, RW, PKK, bersamaan dengan sejarah
dan Karang Taruna, LPM dan suatu masyarakat hukum adat
Badan Permusyawaratan
Desa. POSYANDU untuk mengatur, mengurus,
dan menyelesaikan berbagai
permasalahan kehidupan
masyarakat desa berkaitan
dengan adat istiadat
PENDAPATAN
ASLI DESA
BA
G
PA I HA P BN
RE JAK SIL A
TR
IBU & A NA
SI D SA
SUMBER DE
PENDAPATAN
DESA
(PASAL 72 AYAT AP
& A BD P
1) P RO
BE BD K V
D BA RUP AB
AD K E NT U A
U A AN
NG
AN
HIBAH &
SUMBANGA
N PIHAK
KETIGA

UU NO 6 TH 2014
PASAL 72 AYAT 1
KEWENANGAN LOKAL
BERSKALA DESA
DANA DESA

PENYELENGG PEMBANG PEMBERDAY PEMBINAAN


ARAAN AAN KEMASYARA
PEMERINTAHA UNAN
MASYARAKA KATAN
N
T

DENGAN SKALA PRIORITAS UNTUK


PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
(PERMENDES PDTT NOMOR 22 TAHUN 2016)
( PERBUP LAHAT NOMOR 1 TAHUN 2017)
PRIORITAS
BIDANG
PEMBANGUN DISEPAKA
AN TI DAN
DIPUTUSK RKP DESA APB DESA
AN DALAM
MUSYAWA

, , ,
RAH DESA
PRIORITAS
BIDANG
PEMBERDAYA
AN

DITETAPKAN
DALAM
PERDES
Roadmap Dana Desa Dana Desa (DD):Rp111.840,2 M
Rata-rata DD per Desa:Rp 1.509,5 juta
ADD:Rp60.278,0 M
Bagi Hasil PDRD:Rp3.376,7M
Jumlah Desa Dana Desa (DD):Rp81.184,3M
TOTAL= Rp175.494,9 M
74.754 Rata-rata DD per Desa:Rp1.095,7 juta
Rata2 perdesa:Rp2.368,6 juta
ADD:Rp42.285,9M
Bagi Hasil PDRD:Rp2.733,8M
TOTAL= Rp126.204,2M
Rata2 perdesa:Rp1.703,3 juta
Dana Desa (DD):Rp20.766,2 M
Rata-rata DD per Desa:Rp 280,3
juta
ADD:Rp32.666,4 M
Bagi Hasil PDRD:Rp2.091,0 M
TOTAL= Rp55.523,6M Dana Desa (DD):Rp103.791,1M
Rata2 perdesa:Rp749,4 juta Rata-rata DD per Desa:Rp 1.400,8 juta
ADD:Rp55.939,8M
Bagi Hasil PDRD:Rp3.055,3M
Dana Desa (DD):Rp46.982,1 M TOTAL= Rp162.786,3M
Rata-rata DD per Desa:Rp628,5 juta Rata2 perdesa:Rp2.197,1 juta
ADD:Rp36.723,9 M
Bagi Hasil PDRD:Rp2.650,4 M
TOTAL= Rp86.356,4M
Rata2 perdesa:Rp1.115,2 juta

Keterangan:
1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework
2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.
3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung berdasarkan jumlah kab/kota yang
memiliki Desa.
4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No. 56/2015) naik sebanyak 661 desa
sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun 2019 tidak bertambah.
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA
TERKAIT BIDANG KESEHATAN
1. BIDANG PELAYANAN DASAR :
- Pengembangan Poskesdes dan Polindes;
- Pengembangan Tenaga Kesehatan Desa;
- Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu;
- Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kes Tradisional;
- Pemantauan dan Pencegahan Penyalahgunaan NAFZA;
- Pembinaan dan Pengelolaan Penddk. Anak Usia Dini.

2. BIDANG SARANA DAN PRASARANA :


-Pembangunan dan Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan;
-Pembangunan dan Pengelolaan Air Bersih Berskala Desa.

3. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT :


-Penyelenggaan Promkes dan GERMAS;
-Pengorganisasian melalui Pembentukan dan Fasilitasi
Kader Pembangunan dan Pemberd. Masy.
pemberdayaan secara umum merupakan suatu upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan masyarakat
dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi,
serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan


PEMANFATAAN DANA DESA DI
diharapkan masyarakat mampu mengatasi sendiri
BIDANG
masalah KESEHATAN
kesehatan mereka secara(UKBM)
mandiri

juga mencakup kemampuan untuk memelihara


dan melindungi diri baik individual, kelompok
atau masyarakat dari ancaman kesehatan
UKBM merupakan wujud nyata Peran
serta
• masyarakat dalam pembangunan kesehatan

diharapkan dapat berkembang kearah bentuk yang ideal,


yakni: bentuk yang lestari dan mandiri ,
ditopang oleh kemampuan pengorganisasian,
serta pendanaan oleh masyarakat

kesehatan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah


atau lembaga kesehatan lainnya tetapi juga merupakan tanggung jawab
masyarakat bahkan tanggung jawab setiap orang
UPAYA KESEHATAN
BERSUMBERDAYA MASYARAKAT

UKBM Lainnya:
1. TABULIN, DASOLIN
2. AMBULANCE DESA, SUAMI SIAGA
3. KELOMPOK DONOR DARAH
4. BKB(BINA KESEHATAN BALITA)
5. PAUD
6. GSI
7. POKMAIR
8. KADER KESLING
9. POSYANDU LANSIA
10. TOGA
NOTA KESEPAHAMAN
KEMENKES - KEMENDESA PDTT
Ruang Lingkup NOTA KESEPAHAMAN
KEMENKES - KEMENDESA PDTT
PEDOMAN KERJA
KEMENDESA PDTT-KEMENDAGRI-POLRI
Ruang Lingkup PEDOMAN KERJA

KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA


1. DALAM PENCEGAHAN PENCEGAHAN :
1. Pembinaan dan Penguatan Kapasitas Aparatur Pemda, Pem.Des, Masy.
Dlm pengelolaan Dana Desa.
2. Pemantapan Pelaksanaan Regulasi terkait Dana Desa.
3. Fasilitasi Bantuan Pengamanan dlm pengelolaan Dana Desa
2. DALAM PENANGANAN PERMASALAHAN DANA DESA :
Fasilitasi Penanganan Masalah dan Penegakan Hukum thd. Pengelolaan
Dana Desa :
a.Menerima Laporan Masy. Terkait dugaan terjadinya penyalahgunaan
Dana Desa.
b.Jika ditemukan terdapat indikasi dan bukti permulaan terjadinyatindak
pidana, maka ditindaklanjuti melalui penegakan hukum berdasarkan
rekomendasi dari APIP Kab.Kota, kecuali dalam hal tertangkap tangan.
(4)

MENU DANA DESA UNTUK KESEHATAN


2015 - 2019
PEMANFATAAN DANA DESA DI
BIDANG KESEHATAN (UKBM)
PEMANFATAAN DANA DESA DI
BIDANG KESEHATAN (UKBM)
MENU PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
TERKAIT KESEHATAN ( permendes PDTT no. 16 th. 2018)
BIDANG PEMBANGUNAN
1. Peningkatan pelayanan publik ditingkat Desa yang diwujudkan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat serta
pencegahan anak kerdil (stunting):
Penyediaan air bersih dan sanitasi;
PMT dan bergizi untuk balita;
Pelatihan pemantauan perkembangan Kes Bumil/ menyusui;
Bantuan posyandu utk dukung Giat Pemeriksaan berkala Kes Bumil/menyusui;
Pengembangan apotik hidup desa dan produk hotikultura utk penuhi Keb gizi Bumil/menyusui;
Pengembangan ketahanan pangan di Desa; dan 
Kegiatan penanganan kualitas hidup lainnya.
2 Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana kesehatan, antara
lain:
air bersih berskala Desa;
sanitasi lingkungan;
jambanisasi;
mandi, cuci, kakus (MCK);
mobil/kapal motor untuk ambulance Desa;
alat bantu penyandang disabilitas;
panti rehabilitasi penyandang disabilitas;
balai pengobatan;
posyandu;
poskesdes/polindes;
posbindu;
reagen rapid tes kid untuk menguji sampel-sampel makanan; dan
sarana prasarana kesehatan lainnya.
3 Pengadaan/pembangunan/pengembangan/ pemeliharaan sarana prasarana untuk pemenuhan kebt. Kes. Masy.
dan Lingk. pemukiman. A.l : selokan; tempat pembuangan sampah; gerobak sampah; kendaraan pengangkut
sampah; mesin pengolah sampah;
MENU PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
TERKAIT KESEHATAN ( permendes PDTT no. 16 th. 2018)
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Dukungan kelolaan Giat pelayanan sosial dasar di bidang Kes.
Peningkatan Kualitas dan Akses kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat,
antara lain:
Penyediaan Air Bersih;
Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
Kampanye dan promosi hidup sehat, guna cegah penyakit;
Bantuan Insentif Untuk Kader Kesehatan Masyarakat;
pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat utk peningkatan gizi
bagi balita dan anak sekolah;
pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
perawatan Kes dan/atau pendampingan utk Bumil /nifas dan menyusui;
pengobatan untuk lansia;
keluarga berencana;
pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas;
pelatihan kader kesehatan masyarakat;
pelatihan hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan
Anak;
pelatihan pangan yang sehat dan aman;
pelatihan kader Desa untuk pangan yang sehat dan aman; dan
kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya.
(5)

PELUANG DAN TANTANGAN


KEGIATAN SUBDIT PM DI PUSAT DAN DAERAH 2018/19

INDIKAT PROVIN KAB/ PUSKESMA


PUSAT S
OR SI KOTA

Persentase • Pengembangan Model Rapat Rapat Koordinasi • Advokasi bid


Intervesi Sistem Koordinasi Pokjanal kesehatan di Desa &
Posyandu Aktif Pemantauan Pokjanal Posyandu di Kecamatan
Posyandu Posyandu di Kab./Kota • Refreshing,
• Penyusunan Panduan Provinsi Orientasi Kader
Upaya Kesehatan Kesehatan
Dasar di Posyandu • SMD dan MMD
• Pembinaan/
Pendampingan
Masyarakat,
kelompok
Masyarakat
Advokasi pd
Kabupaten –
Dandes – Perbup
Dandes 2018

Persentase desa • Rancangan Menu Sosialisasi


Kesehatan Pedoman Advokasi bidang
yang Pemanfaataan Dandes kesehatan tingkat
memanfaatkan Umum Advokasi
2019 Pemafaatan Kabupaten - Desa dan Kec.
alokasi dana desa • Review Permenkes 65, Dandes 2018 menu kesehatan
untuk UKBM SBH (Permenkes) dlm kebijakan
pemerintah
daerah - Perbub
pemanfaatan
dandes 2018
CONTOH
PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK PENANGGULANGAN STUNTING

DANA DESA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENINGKATAN


PELAYANAN KESEHATAN, PENGURANGAN GIZI BURUK DAN
PERBAIKAN SANITASI
UPAYA PENINGKATAN PEMANFAATAN DANA
DESA UNTUK KESEHATAN
Peran Kementerian Desa dan PDTT, menerbitkan Kebijakan –
Panduan – Orientasi Pendampingan pada Aparat Desa
STANDAR PELAYANAN PELAYANAN SOSIAL DASAR
Untuk Keluarga dengan Ibu Hamil, Bayi Dan Baduta
METODE PENGHITUNGAN JENIS
KEBUTUHAN DAN PEMBIAYAAN
YANG MENJADI USULAN
KEGIATAN DALAM
MUSYAWARAH DESA DAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
Lingkup
Langkah Volume /
Pelayanan Variabel Komponen
kegiatan Biaya
Desa
Jumlah Kader Jml Kader x
Pendataan bayi Biaya Biaya
Memastikan
baru lahir Kader Transpor Transpor/Kader
pendataan
Pelaporan ke Formulir /Kunjungan Jml Kader x
seluruh bayi
puskesmas/ bidan ATK Insentif Insentif/Kader
baru lahir
desa Pengadaan Pengadaan
Formulir formulir
EVALUASI Penggunaan Dana Desa 2016

 Mandat Prioritas Penggunaan Dana Desa Belum Optimal


Ditaati Oleh Desa: Kegiatan Bidang Pemerintahan Desa
Lebih Besar Dibandingkan Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
 Pemerintah Kabupaten/Kota Belum Optimal Menegakkan
Kewenangan Lokal Berskala Desa Dan Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal-usul
 Peran SKPD Dalam Mendampingi Desa Belum Optimal
 Sosialisasi UU Desa Khususnya Pokok-pokok Kebijakan
Penggunaan Dana Desa Belum Optimal
TERIMA KASIH

SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai