DESA
DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN
KESEHATAN
SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
IMAM SUBROTO
MENTERI KESEHATAN
Tanggal Lahir
REPUBLIK INDONESIA
: Pagar Agung, OKUT, 07 Oktober 1976.
Status : K/3.
Alamat : Komp.Bougenville No.1694 rt.20 rw.06
Kel.Karya Baru Kec.AAL. Palembang.
Riwayat Kerja : - Th. 1996 s.d. 2010 : RS dr.Ernaldi Bahar.
- Th. 2010 s.d. 2013 : BNN Prov.Sumsel.
- Th. Jan-Sept 2014 : BLH Prov.Sumsel.
- Th. Sept 2014 s.d. -: Dinkes Prov. SS.
Instansi : Seksi Bindal Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Prov.SS
Kantor : dinkes.sumselprov.go.id. Email:
dinkes@sumselprov.go .id.
Promkes.dinkes.sumselprov.go.id
Telepon : 0813 7317 2144.
Email : - subroto_imam@yahoo.com atau
- subrotoimam1976@gmail.com
SISTEMATIKA
1. Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
2. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
3. Pemanfaatan Dana Desa Bidang Kesehatan
4. Menu Dana Desa Untuk Kesehatan 2015 – 2019
5. Peluang dan Tantangan
(1)
SEJAK 2010:
TAHUN 1990:
PENYAKIT TIDAK
PENYAKIT MENULAR
MENULAR
Infeksi Saluran Tekanan darah tinggi,
Pernapasan Atas, stroke, jantung, kanker,
Tuberkulosis, Diare kencing manis
PENYAKIT TIDAK MENULAR MENINGKAT
PENYAKIT RISKESDAS RISKESDA
2013 2018
KANKER 1,4% 1,8%
STROKE 7% 10,9%
GINJAL 2% 3,8%
KRONIK
DIABETES 6,9% 8,5%
HIPERTENSI
Peningkatan proporsi gangguan jiwa 25,8% 34,1%
juga meningkat pada data Riskesdas
2018 cukup signifikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, naik dari
1,7% menjadi 7%.
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Keterangan:
N/A : IKS Provinsi atau Kabupaten/Kota yang belum dapat ditampilkan karena hasilnya belum stabil disebabkan jumlah kunjungan keluarga di aplikasi KS
masih kurang 1 %.
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Januari 2018 dan 2019
12 Indikator
KETERANGAN
JANUARI
JANUARI 2019
2018
2 Penghitungan kebutuhan
pemenuhan pelayanan
dasar
4 Pelaksanaan pemenuhan
Penghitungan pembiayaan pemenuhan pelayanan dasar berdasarkan pelayanan dasar
ketersediaan barang dan/atau jasa dengan jumlah Warga Negara yang Diprioritaskan bagi Warga Negara yang berhak memperoleh
membutuhkan pelayanan dasar / costing SPM pelayanan dasar secara minimal yakni masyarakat kurang
mampu/masyarakat miskin
Laporan penerapan SPM termasuk dalam materi muatan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD)
dengan muatan: (1) Hasil penerapan SPM; (2) Kendala penerapan SPM; (3) Ketersediaan anggaran penerapan SPM
Manajemen dan
Cakupan
Kesehatan
SPM
Informasi Pembiayaan
Kesehatan Kesehatan
Semesta
Farmasi, Alat
Kesehatan SDM Kesehatan
dan
Makanan
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL 2019
6
MENTERI
KESEHATA
Intervensi Pengendalian
N
Determinan Resiko PT
M
3
Mencapai semua target Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan untuk mempercepat
pencapaian indikator pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular serta penurunan AKI dan AKN
dengan pendekatan PIS-PK dan GERMAS.
“Jangan sampai ada lagi
yang namanya gizi buruk”
PENCEGAHAN PENANGANAN
PENCEGAHAN
INOVASI
INTERVENSI
PELIBATAN
IBU HAMIL
PIMPINAN DAERAH
REMAJA IBU MENYUSUI
IBU HAMIL BAYI-
‘SPM’
ANAK
LINTAS SEKTOR
DUA TAHUN
STRATEGI 5 PILAR PENANGANAN STUNTING
PILAR 1
PILAR PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Konvergensi,
Komitmen dan Kampanye Koordinasi, dan
• Gizi dan • Pemantaua
Visi Nasional dan Konsolidasi ketahana n dan
Kepemimpinan Komunikasi Program Pusat, n pangan Evaluasi
Perubahan Daerah dan Desa
Perilaku
STRATEGI KOMUNIKASI
PERUBAHAN PERILAKU
PENCEGAHAN
STUNTING
ISI TARGET PENERIMA PESAN, PESAN KUNCI, MEDIA dan SALURAN yang
dapat digunakan pada tiap jenis sasaran
IMPLEMENTASI
Menyesuaikan dengan SPESIFIK LOKAL
- Kegiatan
GIZI SENSITIF pembangunan
(berkontribusi diluar sektor
70%) kesehatan.
- Sasaran
masyarakat umum
- Bersifat jangka
panjang
INTERVENSI KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN
STUNTING
Intervensi Gizi Spesifik
1.Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon
pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat)
Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes:
2.Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
3.Kelas Ibu Hamil 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
4.Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu 3. Pendidikan gizi masyarakat
hamil yang positif malaria 4. Imunisasi
5.Suplementasi vitamin A 5. Pengendalian penyakit Malaria
6. Pengendalian penyakit TB
6.Promosi ASI Eksklusif
7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
7.Promosi Makanan Pendamping-ASI 8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
8.Suplemen gizi mikro (Taburia) Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
9.Suplemen gizi makro (PMT) 9. Jaminan Kesehatan Nasional
10.Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium 10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
11. Program Indonesia Sehat melalui
dan besi
Pendekatan Keluarga (PIS PK)
11.Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan
perilaku Tenaga Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling)
12.Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 13. Akreditasi Puskesmas dan RS
13.Pemberian obat cacing
14.Zinc untuk manajemen diare
RENCANA AKSI K/L INTERVENSI GIZI SENSITIF
KEMENDIKBUD KEMENKEU
•PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan •Dana Insentif Daerah
kesehatan
•Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan KEMENTAN
gizi untuk anak sekolah dan Remaja •Ketahanan pangan
•Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga
KEMENPUPR
•Sarana air bersih dan sanitasi KEMENAG
•Pendidikan gizi dan kesehatan kepada
calon pengantin melalui KUA
KEMEN. PERINDUSTRIAN •Pendidikan Kesehatan dan
•Pembinaan iodidasi industri garam rakyat gizi untukdi madrasah dan pondok
•Pengawasan fortifikasi garam beryodium pesantren
•Mendorong peran serta ulama untuk
pendidikan gizi dan kesehatan
KEMENSOS
•Bantuan Pangan Non-Tunai dengan sumber
protein (telur)
•PKH, pemanfaatan fasilitator untuk BPOM
pendidikan gizi dan pemantauan kepatuhan •Keamanan pangan
layanan kesehatan •Monitoring pangan terfortifikasi di lapangan
secara berkala
KEMENDAGRI BKKBN
•Nomor Induk Kependudukan •Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja
•Akta kelahiran termasuk madrasah dan pondok pesantren
•Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD •Bina Keluarga Balita untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan orang tua dan
anggota kelurga lain dalam pembinaan tumbuh
KEMENDESPDTT kembang anak sejak dalam kandungan
•Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi
(2)
MEWUJUDKAN
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Sarana
Menetapkan kebijakan
Akivitas Fisik
daerah dalam pelaksanaan Ruang
Germas di wilayahnya Kebijakan
terbuka
Germas
hijau
daerah
publik
Laporan ke
Car Free Day
Gubernur
Fasilitasi,
Melaporkan koordinasi, Jalur sepeda
pelaksanaan- pemantauan
Kawasan
dan pejalan
nya kepada dan evaluasi Tanpa Rokok
kaki
Mendagri pelaks di Pemanfaatan
Kab/Kota pekarangan
rumah utk
sayur dan buah
PERAN MASYARAKAT/
INDIVIDU/KELUARGA
MEMPRAKTIKKAN POLA HIDUP SEHAT SEHARI-HARI
Tersedia dalam
menu sehari-hari
MEMERIKSA KESEHATAN
Setiap 6 bulan sekali
DETEKSI DINI
CEK KANKE
LINGKAR R LEHER
PERUT RAHIM
UNTUK PEREMPUAN
(3)
43/2014 PERMENDES:
1. Permendes No. 21 Tahun 2015 ttg
UU 6 / 2014 Penetapan prioritas Penggunaan
Tentang dandes 2016
Desa 2. Permendes No 1 Tahun 2015 tentang
Pedoman Kewenangan berdasarkan hak
• PP 60/2014 asal usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa
tentang Dana
3. Permendes No.2/2015 tentang
Desa Musyawarah Desa
Bersumber dari
APBN PMK 247 /PMK.07/ 2015 (mengatur
hal-hal teknis terkait pengalokasian,
• PP 22/2015 Ttg penyaluran, penggunaan, pemantauan
Perub PP dan
evaluasi Dana Desa)
60/2014
PENJELASAN UNDANG-UNDANG No. 6/2014
Butir 5
KELEMBAGAAN DESA
UU NO 6 TH 2014
PASAL 72 AYAT 1
KEWENANGAN LOKAL
BERSKALA DESA
DANA DESA
, , ,
RAH DESA
PRIORITAS
BIDANG
PEMBERDAYA
AN
DITETAPKAN
DALAM
PERDES
Roadmap Dana Desa Dana Desa (DD):Rp111.840,2 M
Rata-rata DD per Desa:Rp 1.509,5 juta
ADD:Rp60.278,0 M
Bagi Hasil PDRD:Rp3.376,7M
Jumlah Desa Dana Desa (DD):Rp81.184,3M
TOTAL= Rp175.494,9 M
74.754 Rata-rata DD per Desa:Rp1.095,7 juta
Rata2 perdesa:Rp2.368,6 juta
ADD:Rp42.285,9M
Bagi Hasil PDRD:Rp2.733,8M
TOTAL= Rp126.204,2M
Rata2 perdesa:Rp1.703,3 juta
Dana Desa (DD):Rp20.766,2 M
Rata-rata DD per Desa:Rp 280,3
juta
ADD:Rp32.666,4 M
Bagi Hasil PDRD:Rp2.091,0 M
TOTAL= Rp55.523,6M Dana Desa (DD):Rp103.791,1M
Rata2 perdesa:Rp749,4 juta Rata-rata DD per Desa:Rp 1.400,8 juta
ADD:Rp55.939,8M
Bagi Hasil PDRD:Rp3.055,3M
Dana Desa (DD):Rp46.982,1 M TOTAL= Rp162.786,3M
Rata-rata DD per Desa:Rp628,5 juta Rata2 perdesa:Rp2.197,1 juta
ADD:Rp36.723,9 M
Bagi Hasil PDRD:Rp2.650,4 M
TOTAL= Rp86.356,4M
Rata2 perdesa:Rp1.115,2 juta
Keterangan:
1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework
2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.
3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung berdasarkan jumlah kab/kota yang
memiliki Desa.
4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No. 56/2015) naik sebanyak 661 desa
sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun 2019 tidak bertambah.
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA
TERKAIT BIDANG KESEHATAN
1. BIDANG PELAYANAN DASAR :
- Pengembangan Poskesdes dan Polindes;
- Pengembangan Tenaga Kesehatan Desa;
- Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu;
- Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kes Tradisional;
- Pemantauan dan Pencegahan Penyalahgunaan NAFZA;
- Pembinaan dan Pengelolaan Penddk. Anak Usia Dini.
UKBM Lainnya:
1. TABULIN, DASOLIN
2. AMBULANCE DESA, SUAMI SIAGA
3. KELOMPOK DONOR DARAH
4. BKB(BINA KESEHATAN BALITA)
5. PAUD
6. GSI
7. POKMAIR
8. KADER KESLING
9. POSYANDU LANSIA
10. TOGA
NOTA KESEPAHAMAN
KEMENKES - KEMENDESA PDTT
Ruang Lingkup NOTA KESEPAHAMAN
KEMENKES - KEMENDESA PDTT
PEDOMAN KERJA
KEMENDESA PDTT-KEMENDAGRI-POLRI
Ruang Lingkup PEDOMAN KERJA
SALAM SEHAT