PENGENDALIAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
AKUT (ISPA)
OUTLINE
Latar Belakang
Ruang Lingkup
Tujuan
Kebijakan/Strategi
Kegiatan Pokok
Latar belakang
P2P Pneumonia
pada Balita
MENTERI KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
NAWA CITA
STRATEGI PEMBANGUNAN
MENTERI KESEHATAN
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA
Pendidikan
DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
Kedaulatan Pangan
Kesehatan
Perumahan
Kemaritiman
Pariwisata dan Industri
KONDISI PERLU
Keamanan &
Ketertiban
DIMENSI PEMERATAAN
& KEWILAYAHAN
Antarkelompok
Pendapatan
Antarwilayah
Politik &
Demokrasi
1.
Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja & Lanjut
Usia yg Berkualitas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Paradigma Sehat
Program
Pengarusutamaan
kesehatan dalam
pembangunan
Promotif - Preventif
sebagai pilar utama
upaya kesehatan
Pemberdayaan
masyarakat
Penguatan
Yankes
Program
Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
Optimalisasi Sistem
Rujukan
Peningkatan Mutu
Penerapan pendekatan
continuum of care
JKN
Program
Benefit
Sistem pembiayaan:
asuransi azas gotong
royong
Kendali Mutu & Kendali
Biaya
Sasaran: PBI & Non PBI
Tanda kepesertaan
KIS
ARAH
KEBIJAKAN &
STRATEGI
NASIONAL
(RPJMN 20152019)
ARAH
KEBIJAKAN
KEMENKES:
Penguatan
primary health
care (UKP dan
UKM)
Continum of
care thru life
cycle
Intervensi
berbasis
health risk
T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLINDUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL
DI BIDANG KESEHATAN
SASARAN
STRATEGIS/PROGRAM
(1)
Meningkatnya
Kesehatan masyarakat
Meningkatnya (2)
Pengendalian
Penyakit
Meningkatnya(6)
Sinergitas
Antar K/L
Pusat & Daerah
Meningkatnya (3)
Akses & Mutu
Fasyankes
Meningkatnya Kemandirian,
(5)
Akses & Mutu Sediaan Farmasi
(Obat, Vaksin, Biosimilar) &
Alkes
(9)
Meningkatnya
Efektivitas
Litbangkes
(12)
Meningkatnya
Sistem Informasi
Kes. Terintegrasi
KERANGKA
REGULASI:
Percepatan
Regulasi
Penyempurnaan Sistem
JKN
KERANGKA
PENDANAA
N:
Peningkatan
Pendanaan
Preventif &
Promotif
Peningkatan
Efektivitas
Pembiayaan
Kesehatan
KERANGKA
KELEMBAGAAN
:
Peningkatan
Efektivitas
Organisasi
3.
4.
5.
1.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
KELANJUTAN MDGs
2000
2015
2030
PENEKANAN SDGs:
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP
a.
b.
c.
d.
Pneumonia
SRS; 2014 :
23 balita
meninggal setiap jam dan 4
diantaranya karena pneumonia
Sumber : Riskesdas (2007)
120,00
100,00
80,00
60,11
60,00
40,00
23,98
23,42
24,79
2011
2012
2013
29,47
20,00
0,00
CAKUPAN
2014
TARGET
2015
Babel
DKI Jkt
Kaltim
Jabar
NTB
Sumbar
Gortal
Banten
Bali
Sulteng
Jambi
SUBDIT ISPA
Riau
Sumsel
Kalsel
Sumut
Jatim
Lampung
Kepri
Sultra
Jateng
Bengkulu
Kalbar
Sulbar
Malut
DIY
Sulut
NTT
Sulsel
Aceh
Maluku
Kalteng
Papua Barat
Papua
Kaltara
120,00
120,00
100,00
100,00
80,00
80,00
60,00
60,00
40,00
40,00
20,00
20,00
0,00
0,00
Cakupan
Lengkap Prov
Lengkap Kab
Target
an
Cakupan Pneumonia
Target
Su
m
ba
r
22.34
27.06
13.65
2.92
10.00
10.78
25.73
28.33
70.00
66.84
63.05
80.00
11.90
50.00
38.53
60.00
23.05
16.85
21.86
90.00
88.81
100.00
9.67
40.00
24.22
14.86
12.96
12.14
20.00
30.00
Pa Pu
g
da lu am
ng h
K
Pe Pa ot
si ria a
si
m
r
a
S
T
el n
an
a
ah tan
D
at
ar
So
Si
l
ju ok
n
Pa ju
n
B
uk dan g
it
g(
ti
K
Pa n g )
ya gi
ku (K
Pa
m )
da
b
ng So uh
lo
Sa Pan k(K
w
j
ah an )
g(
K
L
ep un K)
. M to
e (K
Pa n t )
a
Pa ria wa
s a ma i
m
n
an (K
)
D
ha Ba
r
So ma at
lo sr
a
k
Se y a
la
ta
n
Li
m
Pa
sa
m
0.00
200.000
120,00
180.000
100,00
160.000
140.000
80,00
120.000
100.000
60,00
80.000
40,00
60.000
40.000
20,00
20.000
0,00
Jabar
Jatim
DKI Jkt
Jateng
Banten
NTB
Sumsel
Sumut
Sumbar
Kalsel
Sulteng
Riau
Babel
Kaltim
Jambi
Lampung
Bali
Gortal
Sultra
DIY
Kalbar
Sulsel
NTT
Sulbar
Aceh
Bengkulu
Kepri
Sulut
Malut
Kalteng
Maluku
Papua Barat
Papua
Kaltara
Kasus
Kelengkapan
% Kab
16
Faktor Risiko
Gizi kurang
Kepadatan
penduduk dalam
rumah
Ruang Lingkup
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SUBDIREKTORAT
TUBERKULOSIS
SEKSI
TUBERKULOSIS
SENSITIF OBAT
SEKSI
TUBERKULOSIS
RESISTENSI OBAT
SUBDIREKTORAT
HIV AIDS DAN
PENYAKIT INFEKSI
MENULAR SEKSUAL
SUBDIREKTORAT
INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT
SUBDIREKTORAT
HEPATITIS DAN
PENYAKIT INFEKSI
SALURAN
PENCERNAAN
SUBDIREKTORAT
PENYAKIT TROPIS
MENULAR
LANGSUNG
SEKSI
INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN
ATAS
SEKSI
HIV AIDS
SEKSI
HEPATITIS
SEKSI
KUSTA
SEKSI
PNEUMONIA
SEKSI
PENYAKIT
INFEKSI
MENULAR
SEKSUAL
SEKSI
PENYAKIT
INFEKSI SALURAN
PENCERNAAN
SEKSI
FRAMBUSIA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
1.Pencegahan
dan
Pengendalian
dan
Pengendalian
Pneumonia.
2.Pencegahan
Definisi Operasional
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA):
Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian / lebih dari
saluran napas mulai hidung - alveoli termasuk adneksanya
(alveoli).
- INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS
( DO = Komite ahli, saat ini fokus pada Influenza)
TUJUAN
balita
Mengurangi kesakitan pneumonia pada balita
Tujuan P2P Infeksi Saluran Pernafasan Atas
(Komite Ahli)
KEBIJAKAN
Monev
Informasi Update
Pemilihan antibiotik untuk pengobatan Pneumonia
PROVINSI
PERKRAAN KASUS
NO
PROVINSI
PERKRAAN KASUS
1 Aceh
4.46
6.38
2 Sumatera Utara
2.99
4.28
3 Sumatera Barat
3.91
20 Kalimantan Barat
2.12
4 Riau
2.67
21 Kalimantan Tengah
4.37
5 Jambi
3.15
22 Kalimantan Selatan
5.53
6 Sumatera Selatan
3.61
23 Kalimantan Timur
2.86
7 Bengkulu
2.00
24 Sulawesi Utara
2.68
8 Lampung
2.23
25 Sulawesi Tengah
5.19
6.05
26 Sulawesi Selatan
3.79
10 Kepulauan Riau
3.98
27 Sulawesi Tenggara
3.84
11 DKI Jakarta
4.24
28 Gorontalo
4.84
12 Jawa Barat
4.62
29 Sulawesi Barat
4.88
13 Jawa Tengah
3.61
30 Maluku
3.74
14 DI Yogyakarta
4.32
31 Maluku Utara
2.29
15 Jawa Timur
4.45
32 Papua Barat
2.88
16 Banten
28
Bali
17
4.12
33 Papua
2.80
2.05
NASIONAL
3.55
Usia 2 59 bulan
Tanda bahaya
Klasifikasi
PENYAKIT
SANGAT BERAT
Tanda/Gejala
-
Tarikan dinding
dada ke dalam
(TDDK)
Klasifikasi
PNEUMONIA BERAT
Atau
Napas cepat
PNEUMONIA
dinding dada ke
dalam
- Tidak ada napas
cepat
BATUK BUKAN
PNEUMONIA
Promo
tif
Menggalak
kan
ANC
ASI
eksklusif
Gizi
seimbang
PHBS
(CTPS)
Mengura
ngi
polusi
udara
Etika
batuk
Deteksi
dinii
Imunisasi
:
Preventi
f
DPT,
Camp
ak,
Hib,
Pneu
moko
k
(belu
m jadi
progr
am)
Diagnosti
k
Hitung
Napas
Lihat
Tarikan
Dinding
Dada
bawah Ke
dalam
(TDDK)
Periksa
Saturasi
Oksigen
Antibiotik
(Amoksisili
Kuratif n)
Terapi
Oksigen
KEGIATAN 2016
Penguatan upaya promotif/preventif (TV spot, banner, leaflet dll; inisiasi vaksin
pneumonok)
Outline
Latar Belakang
Dasar Hukum
Prinsip Dasar
Tujuan
Kerangka konsep
Kebijakan
Strategi
Kegiatan Pokok
100,000-400,000 deaths*
CFR 2-3%*
1 -4 million deaths*
CFR 0.02%*
H1N1
H2N2
HxNy
H1N1
H3N2
H5N1
H7N9
*) Estimated
menanggulangi dampaknya
Membatasi atau memperlambat penularan dan
penyebaran ke wilayah yg lebih luas
Meminimalisasi jumlah penderita yang dirawat
maupun kematian
Menjaga/ mempersiapkan keberlangsungan unitunit esensial
Mengurangi dampak ekonomi dan sosial
Dasar Hukum
Undang undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular;
Undang undang No. 27 Tahun 2007 tentang bencana
Undang undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit;
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 tahun 2014
tentang Pengendalian Penyakit Menular dan tidak Menular
Permenkes No 568 tahun 2010 tentang laboratorium EID
Ancaman pandemi
Peningkatan kesiapsiagaan
41
PUNCAK PANDEMI
1
MUNDUR
2
RENDAH
TANPA
INTERVENSI
DEKOMPRESI
BEBAN
PUNCAK
KASUS RENDAH
DAMPAK BURUK
KURANG
DENGAN
INTERVENSI
Waktu mulai kasus pertama
Iwan MM
Respons
Medis dan
Kesmas
Karantina dan
pengawasan
mobilisasi
orang dan
barang
Pembatasan
Sosial
Keberlangsung
an pelayanan
publik yang
esensial
Post
Pandemi
Pokok-pokok Kegiatan
Penanggulangan Pandemi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
6.
penilaian risiko
Setiap negara, daerah mempunyai situasi kondisi masing-masing
sehingga risiko pun berbeda-beda
Masing-masing tingkatan risiko memerlukan tindakan yang
berbeda sesuai tingkat risikonya agar upaya yang dilakukaan fokus
dan efektif.
TERIMA KASIH