Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS


DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023
PUSKESMAS NANGA TAYAP

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
e. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran
f. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2019 Nomor 1335);
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
i Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2020
k. Peraturan Menteri Kuangan Nomor 119/PMK.07/2021 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2021

2. Gambaran Umum

Sejak era reformasi urusan pemerintahan secara bertahap diserahkan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan hal ini sesuai dengan pasal 18 ayat
(6) amandemen UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya. Peraturan terakhir yang mengatur tentang pembagian
urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah adalah Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 yang merupakan pengganti UU Nomor 32 tahun 2004. Pada UU 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kesehatan adalah satu dari enam urusan concurrent (bersama) yang bersifat wajib dan terkait dengan pelayanan dasar. Selain
dari itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 dan Permenkes Nomor 4 tahun 2019 bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga
miskin.
Kabupaten Ketapang terletak di bagian selatan Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah Kabupaten Ketapang adalah ± 31.588 km2 atau 21,3 % dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Barat dan masih merupakan Kabupaten terluas di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Ketapang terdiri atas 20 Kecamatan dengan 9 Kelurahan dan
253 Desa. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Kendawangan dengan luas wilayah ± 5.859 km2 atau 18,55% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Ketapang,
sedangkan Kecamatan dengan wilayah terkecil adalah Kecamatan Delta Pawan yaitu ± 74 km2 atau 0,23% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Ketapang.

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Ketapang periode 2021-2026 adalah ”Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Yang Sejahtera”. Untuk
mewujudkan visi tersebut, dijabarkan kedalam enam misi. Dinas Kesehatan merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
Kesehatan di suatu Wilayah. Sehingga terkait dengan Visi dan Misi diatas, Dinas Kesehatan mempunyai tujuan dari misi ketiga yaitu: “Pembangunan sumber daya manusia
yang memiliki daya saing”. Selain dari itu, dalam menjalankan kepemimpinannya Bupati dan Wakil Bupati Ketapang memiliki program prioritas yang tertuang didalam
lima panca karya. Dinas kesehatan melaksanakan panca karya “Ketapang Sehat” yang merupakan panca karya yang pertama.

Secara umum pembangunan kesehatan di Kabupaten Ketapang telah menunjukkan berbagai kemajuan penting dalam meningkatkan status kesehatan. Angka Harapan
Hidup (AHH) orang di Kabupaten Ketapang telah naik mengikuti tren kenaikan AHH global. Pada tahun 2015 AHH orang Ketapang sebesar 70.51 dan naik menjadi 71.11
pada tahun 2021. Pendekatan terbaru tidak semata-mata untuk melihat tahun hidup (AHH), namun yang lebih penting adalah tahun hidup berkualitas (Healthy Adjusted
Life Expectancy/HALE). HALE orang Indonesia secara rerata adalah 62,65 tahun, artinya jika di kaitkan dengan AHH orang di Kabupaten Ketapang, maka terdapat 8,45
tahun yang hilang karena kualitas hidup yang buruk akibat menderita penyakit dan disabilitas. Dalam membangun SDM yang berkualitas, selisih angka inilah yang harus
diperkecil.
Permasalahan lain yang ada di Kabupaten Ketapang yakni masih terdapat kecenderungan naik turun untuk Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Prevalensi stunting pada balita sudah cenderung menurun namun penurunan prevalensi stunting belum terlihat secara signifikan. Selain dari itu, jika dilihat dari beban
penyakit di Kabupaten Ketapang mengalami beban ganda, di satu sisi Penyakit Tidak Menular (PTM) naik dengan signifikan, namun masih dihadapkan pada penyakit
menular yang belum tuntas.
Ancaman kesehatan masyarakat lainnya yang tidak dapat diabaikan adalah ancaman dalam bentuk risiko penyakit zoonosis (penyakit tular hewan), kedaruratan
kesehatan masyarakat, dan ancaman penyakit yang baru muncul (new emerging diseases). Adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020 harus dipergunakan sebagai
pembelajaran terkait kesiapsiagaan menghadapi penyakit yang baru muncul, khususnya dalam menyiapkan sistem kesehatan yang mampu merespon kegawatdaruratan
kesehatan masyarakat. Sekitar 70% dari penyakit infeksi pada manusia yang baru adalah penyakit zoonosis, yang sangat dipengaruhi oleh interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Melihat tingginya mobilisasi keluar masuk tenaga kerja asing yang berasal dari luar negeri dan terbukanya transportasi di Kabupaten Ketapang berpotensi
masuknya agen penyakit baru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pelaksanaan program pembangunan kesehatan yang berkesinambungan melalui perencanaan dan penganggaran
yang terpadu, terarah dan sistematis. Dana Alokasi Khusus Nonfisik sangat membantu dalam upaya pembiayaan program kesehatan didaerah. Berikut diuraikan masing-
masing rincian menu atau komponen kegiatan yang diusulkan melalui Dana Alokasi Khusus nonfisik BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang sebagai berikut:

NO Rincian Menu / Komponen Uraian

1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA Proses Pelacakan,pengumpulan dan pengolahan data dalam bentuk laporan
b. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Konseling dan Screening Kesehatan calon pengantin
Usia Subur (PUS)
c. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) Penyuluhan Kesehatan bagi ibu Hamil,Ibu dengan Balita
d. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi Pencegahan / deteksi Dini Resiko Tinggi dalam persalinan
(P4K)
e. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Melakukan Penyuluhan Terhadap Ibu Bayi / Balita.Dengan Melakukan Pengukuran dan
Penimbangan ke 25 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas dan Pengumpulan serta pengolahan
f. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Kunjungan Rumah,Ibu Hamil Resti dan Neonatus Resti di Wilayah Kerja Puskesmas.
g. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Pelaksanaan Screning Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Posyandu Remaja

h. Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan Kegiatan Peninjauan Dan melakukan Pengobatan di Daerah rawan becana di Wilayah Kerja
bencana /bencana Puskesmas
2 Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
a. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM Prioritas di masyarakat dan institusi dan Skrining
masyarakat Perilaku Merokok

b. Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filarasis/cacingan/schistosomiasis /frambusia
menular, serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal dan pemantauan minum oralit dan zinc bagi diare balita di masyarakat
(POPM)
c. Penemuan kasus aktif TBC Penemuan kasus aktif TBC, investigasi kontak TBC, pelacakan kasus mangkir TBC
d. Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan Penemuan kasus aktif melalui pemeriksaan penyakit tropis terabaikan
dalam penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan (kusta/frambusia/cacingan) pada anak sekolah dasar/MI dan Masyarakat Desa
Lingkungan
e. Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas STBM adalah Pendekatan untuk mengubah prilaku Higienis dan Saniter melalui pemberdayaan
Masyarakat dengan cara 5 Pilar STBM.
f. Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Infeksi Kesehatan Lingkungan di TPP ( Tempat Penggelolaan Pangan ),TFU (Tempat Fasilitas
Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Umum),Sarana Air Minum dan Fasyankes dengan Menggunakan Formolir yang sudah ada dan
Fasyankes pembinaan terhadap Sample yang dilakukan Monev.
g. Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit Pengiriman Spesimen Tertentu adalah Agar dapat melakukan Upaya Deteksi Dini dan
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium mellakukan pemetaan kasus dengan penegakan Diagnosa yang tepat.
rujukan daerah di kabupaten/kota
h. Pelayanan Imunisasi Proses Pendataan dan Pelayanan Bayi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas.Melakukan
Penimbangan,Pengukuran Bayi Balita dan Sistem 5 Meja.
i. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) PE dilakukan untuk menemukan kontak erat hasil peyelidikan dan dapat memberikan
masukan dalam rangka penanggulangan dan pemutusan penularan secara lebih cepat.
j. Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat Survei vektor malaria, DBD dan reservoar Leptospirosis,Penyemprotan/Pengasapan Foging
dan larvasida DBD dan Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk.
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

a. Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah Puskesmas a.Kegiatan Advokasi/Sosialisasi GERMAS di tingkat Masyrakat.
B.Kegiatan Pembinaan Kader Posyandu setiap kegiatan Posyandu terutama Penerapan
GERMAS Tingkat Desa.
c.Pembuatan Media Pendukung GERMAS
d.Pemantauan Kegiatan GERMAS Tingkat Sekolah dan Posyandu
4 Insentif Tenaga Kesehatan UKM
a. Insentif Tenaga Kesehatan UKM di Puskesmas
5 Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya pelaksanaan lokakarya mini lintas bulanan petugas Puskesmas dan Pelaksanaan Lokakarya mini
Lintas TriwulanMuspida,Kelurahan/Desa,Petugas Puskesmas.
a. Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya Pelaksanaan Lokakarya mini Lintas Program dan Lokakarya Mini Lintas Sektor
b. Paket Internet Puskesmas dan Pustu Dukungan internet dalam implementasi dashboard ILP dan ASIK
6 Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
a. Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan

B. PENERIMA MANFAAT

Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain

NO Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat

1 Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 20 desa Ibu Hamil,Bayi dan Balita
2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS) 20 desa PUS ( Pasangan Usia Subur )
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 20 desa/16 Posy Ibu Hamil,Bayi dan Balita
4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 20 desa Ibu Hamil,Bayi dan Balita
5 Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 16 Posyandu Bayi dan Balita
6 Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 20 desa/16 Posy Bumil Resti dan Neonatus Resti
7 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 17 Sekolah Usia Sekolah dan Remaja
8 Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan bencana /bencana 6 Desa Masyrakat
9 Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 20 desa Masyrakat
10 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian 20 desa Masyrakat
Obat Pencegahan Masal (POPM)
11 Penemuan kasus aktif TBC 20 desa
Bayi, balita, anak sekolah dan
seluruh masyarakat di wilayah
Puskesmas

12 Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan 20 desa Seluruh Mayrakat dan anak sekolah di
permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas
13 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 5 Desa Seluruh Masyrakat
14 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas 20 desa Seluruh Masyrakat
Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
15 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium 20 desa Seluruh Masyarakat
daerah atau laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota

16 Pelayanan Imunisasi 20 desa,37 Sekolah dan 34


Bayi ,Balita,Anak Sekolah dan WUS
posyandu
17 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 20 desa Seluruh Masyrakat
18 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 5 Desa
Seluruh Masyrakat
19 Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah Puskesmas 20 desa/16 Posy/37 Masyarakat dan Anak Sekolah,Bayi
sklh/15 Posy PTM Balita
20 Insentif Tenaga Kesehatan UKM di Puskesmas 101 Orang Staf Puskesmas
21 Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya 101 Orang Staf Puskesmas dan Tokoh tokoh
Masyarakat
22 Paket Internet Puskesmas dan Pustu 12 bulan Staf Puskesmas
23 Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan 0

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain

Output
NO Rincian Menu / Komponen Metode Pelaksanaan Tahapan Pelaksana
Satuan Volume
1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Mendata, Penimbangan, Pegukuran,
a. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA OH 78 Pendataan,Penyuluhan
Pencataan dan Penyuluhan
b. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan
Usia Subur (PUS) OH 82 Penyuluhan Penyuluhan
c. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) Penyuluhan dan menimbang
OH 268 Penyuluhan/Pembinaan /mengukur
d. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi Mendata Bumil Resti dan Neonatus
(P4K) OH 66 Pendataan
Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Resti
e.
Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak OH 35 Penimbangan/Pengukuran SDIDTK
f.
OH 176 Kunjungan Rumah
g. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Pemantauan Kesehatan
OH 48 Pemeriksaan Kesehatan
Usia Sekolah dan Remaja
h. Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan
bencana /bencana Melakukan Kegiatan ke Daerah Dampak
OH 24 Pendataan
Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit Bencana
2 Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di
a.
masyarakat Pelayanan promotif dan preventif di
OH 128 Promotif dan preventif 13 Desa/Kelurahan
Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit
b. menular, serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal Pendataan,Penyuluhan dan Pembagian
(POPM) OH 130 Promotif dan preventif Obat setiap 6 (enam) bulan di wilayah
kerja Puskesmas
Mendata Kasus TBC Yang Suspec dan
c. Penemuan kasus aktif TBC
Pelayanan promotif dan Positif,di lakukan
OH 252
preventif Pengobatan,Pemantauan,Pencatan dan
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan Pelaporan
dalam penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan kegiatan merupakan pelayanan
d.
Pelayanan Promotif dan
Lingkungan OH 176 promotif dan preventif di 13
Preventif
Desa/Kelurahan
e. Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas terhadap Desa yang dilakukan
OH 40 Pemicuan Pemicuan.
Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan
Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan formulir insfeksi,kemudian dilakukan
f.
OH 116 Infeksi pembinaan dengan memberikan saran
Fasyankes
cara untuk tetap menjaga lingkungan
Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit
Pengambilan Spesimen,pengumpulan
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium
g.
OH 15 Pengiriman Sample data Packing Sample dan pengiriman ke
rujukan daerah di kabupaten/kota
Labkesda
Pelayanan di Puskesmas,di
Posyandu,Kunjungan
h. Pelayanan Imunisasi OH 1550 Rumah,Penyuluhan,Pertem Pelayanan,Peyuluhan dan Pencatatan
uan,Pemantauan dan
Pemeriksaan.
Setelah ditemukan Kasus Suspek dan
positif penyakit menular, petugas
i. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) OH 160 Penyelidikan Epidemiologi melakukan peyelidikan ke masyarakat

Pelayanan promotif dan preventif di


Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat OH 104 Promotif dan preventif
j. 13 Desa/Kelurahan
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Penyuluhan,Pembinaan dan Pembinaan, Penyuluhan dan
OH 1269
a. Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah Puskesmas Pemantauan Perencanaan
4
Insentif Tenaga Kesehatan UKM
OK 912
5 a. Insentif Tenaga Kesehatan UKM di Puskesmas
Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
OH 748 Metode diskusi Kegiatan Manajemen Puskesmas
a. Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya dilaksanakan dengan metode diskusi
12 bln
6 b. Paket Internet Puskesmas dan Pustu
Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan
a. Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Menggambarkan kurun waktu pencapaian pelaksanaan kegiatan, misalnya 6 bulan atau 1 tahun

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Manis Mata Berjumlah : Rp : 1.247.000.000,00 ( Satu Miliar Dua Ratus Empat
Puluh Tujuh Juta Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

NO Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat 333.000.000
2 Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit 401.600.000
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) 253.600.000
4 Insentif Tenaga Kesehatan UKM 199.600.000
5 Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya 59.200.000
6 Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan -
TOTAL 1.247.000.000

Rincian Anggaran Biaya Terlampir

Kepala Puskesmas Manis Mata

DEOMEDES, A.Md Kep


NIP. 19750502 199703 1 005

Anda mungkin juga menyukai