PUSKESMAS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023 PUSKESMAS NANGA TAYAP
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
A UpayaDeteksin Dini, Preventif dan Respons Penyakit Pemberdayaan Proses interaksi dan pembelajaran yang 1 Masyarakat Sosialisasi dilakukan seorang manusia sejak lahir Implementasi G1R1J hingga akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat. Sedangkan, pengertian sosialisasi secara sempit berarti sebuah proses pembelajaran dari manusia agar dapat mengenali lingkungan yang kelak akan ia hidupi, baik lingkungan fisik ataupun sosial. Secara umum, pengertian sosialisasi adalah suatu proses belajar- mengajar dalam berperilaku di masyarakat. Beberapa orang juga mengatakan bahwa sosialisasi adalah proses penanaman nilai, kebiasaan, dan aturan dalam bertingkah laku di masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya. Dalam proses sosialisasi sendiri, manusia disesuaikan dengan peran dan status sosial masing-masing di dalam kelompok masyarakat. 2 Pemantauan Jentik Pemantauan jentik berkala merupakan Berkala (PJB) kegiatan pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang dilakukan secara teratur baik oleh petugas puskesmas maupun juru pemantau jentik (jumantik) (Kementrian Kesehatan RI, 2017). Pemantauan jentik nyamuk dilakukan pada barang-barang bekas, pot bunga, kulkas, Tempayan, dispenser, Bak mandi, Bak Wc serta bak penampungan air yang ditemukan bakal menjadi tempat genangan air hujan. Kegiatan ini mendapat sambutan positif warga. Pasalnya kegiatan ini dinilai efektif untuk menekan berjangkitnya demam berdarah. Setelah melakukan Pemantauan jentik nyamuk nakes memberikan pengertian kepada tuan rumah supaya tetap menjaga kebersihan di lingkungan rumah, kamar mandi dan di sarankan agar diupayakan untuk menguras bak mandi dan bak wc setiap 2 hari sekali, Serta memanfaatkan/ mendaur ulang barang bekas. 3 Foging Fokus Pelaksanaan Pengasapan (Fogging) dalam rangka menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Adapun pelaksanaan fogging telah memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu. Fogging tidak bisa dilakukan sembarangan, Kegiatan Pengasapan (Fogging) ini dilakukan dengan fogging focus,yakni pengasapan dengan fokus lokasi dalam radius tertentu. Fogging pun hanya bisa dilakukan jika di sebuah daerah ditemukan kasus DBD. Kalau ditemukan kasus, petugas akan melakukan penyelidikan epidemologi di lokasi dengan radius 100 meter. Karena nyamuk hanya bisa terbang maksimal 100 meter. Pelaksanaan fogging focus tidak bisa dilakukan secara luas. Petugas hanya melakukan fogging dalam radius 200 meter, dilakukan dalam dua siklus selama satu minggu. Fogging yang dilakukan dua kali itu bertujuan untuk memberantas nyamuk- nyamuk dewasa yang kemungkinan baru melewati masa pertumbuhannya,tapi bukan pada jentiknya. Seperti diketahui, hanya dibutuhkan waktu delapan hari untuk jentik nyamuk berubah menjadi nyamuk dewasa.
PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat 1 Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat 5 Lokasi Kader Sosialisasi Implementasi G1R1J
2 Pemantauan Jentik Berkala (PJB) 6 Desa Masyarakat
3 Foging Fokus 10 Lokasi Masyarakat
A. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Output Metode Tahapan No Rincian Satuan Volume Pelaksan Pelaksana Menu/Komponen aan A Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) 1 Pelaksanaan Dokumen 20 Diskusi/ 1. Persiapan Pemberdayaan Laporan Tanya Administrasi Masyarakat Sosialisasi Jawab 2. Pelaksanaan Implementasi G1R1J Kegiatan 3. Waktu Pelaksanaan (Februari s/d Juni) 4. Pembuatan Laporan Akhir 2 Pemantauan Jentik Dokumen 2 Evaluasi/ 1. Persiapan Berkala (PJB) Laporan Diskusi Administrasi dan Tanya 2. Pelaksanaan Jawab Kegiatan 3. Waktu Pelaksanaan (April s/d Juli) 4. Pembuatan Laporan Akhir 3 Foging Fokus Dokumen 4 Praktek 1. Persiapan Laporan Administrasi 2. Pelaksanaan Kegiatan 3. Waktu Pelaksanaan (Oktober dan Novomber) 4. Pembuatan Laporan Akhir
B. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Dilaksanakan selama 11 Bulan (Januari s/d November) Tahun 2023
C. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Program DBD sebesar Rp 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
1 Belanja cetak Kartu Blanko Rp 900.000
2 Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Rp 1.650.000