Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN


PUSKESMAS POOPO
Jl. Desa Poopo Utara Kec. Ranoyapo, Kab. Minahasa Selatan, email : pkm_poopo@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAKSANAAN FOGGING

A. PENDAHULUAN
Pada umumnya program pemberantasan penyakit DBD belum berhasil, terutama
karena masih tergantung pada penyemprotan dengan insektisida untuk membunuh
nyamuk dewasa. Penyemprotan membutuhkan pengoperasian khusus,membutuhkan
biaya cukup tinggi, dan detail teknis yang harus dikuasai pelaksana program. Berikut
beberapa informasi yang perlu diketahui tentang pemberantasanvektor DBD secara
kimia, khususnya melalui metode fogging. menurut Depkes RI (2007), kegiatan
pengendalian vektor dengan pengasapan atau fogging fokus dilakukan di rumah
penderita/tersangka DBD dan lokasi sekitarnya yang diperkirakan menjadi sumber
penularan. Fogging (pengabutan dengan insektisida) dilakukan bila hasil PE
(Penyelidikan Epidimiologi) positif, yaitu ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya
atau ditemukan tiga atau lebih penderita panas tanpa sebab dan ditemukan jentik > 5 %.
Fogging dilaksanakan dalam radius 200 meter dan dilakukan dua siklus dengan interval
kurang lebih 1minggu.

B. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga wilayah:
endemis, sporadis dan potensial bebas. Pemberantasan vektor masih harus dilakukan
dengan cara fogging foccus, abatisasi masal dan PSN dengan cara gerakan 3M.
Penyuluhan dengan cara gerakan bulan bakti 3M dilaksanakan oleh kader POKJA
setempat seminggu sekali sejalan dengan gerakan Jum’at bersih. Fogging (pengasapan)
memotong siklus penyebarannya dengan memberantas nyamuk tersebut. Salah yang
menyebabkan Demam Berdarah. Selain itu juga dapat dilakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) untuk memberantas jentik nyamuk. Namun bila hal ini tidak dikendalikan
bisa memicu ledakan masalah pada masa datang karena umumnya dikerjakan tanpa
dilandasi pengetahuan yang benar. Tingginya morbiditas penyakit itu memaksa
masyarakat bertindak: memberantas nyamuk Aedes aegypti sebagai serangga yang
berbahaya. Penemuan dan penanganan kasus DBD di Puskesmas Poopo harus
melibatkan lintas program dan lintas sektor sebagai pemberi informasi adanya kasus
dan sebagai tim penaggulangan pemberantas vector dalam sejalan dengan dengan
Visi ,Misi dan tata nilai Puskesmas Poopo dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
tingkat puskesmas dilaksanakan untuk menurunkan prevalensi Kasus DBD.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menurunkan kejadian penyakit DBD
b. Memutus rantai penularan penyakit DBD
c. Mencegah terjadinya KLB

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
Pelaksanaan Fogging.
2. Rincian kegiatan
a. Penetapan wilayah/daerah focus yang akan defogging (biasanya radius 200
meter).
b. Menyiapkan lokasi yang akan di foging.
c. Pelaksanaan fogingg oleh tim (siklus I dan II)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Menentukan waktu dan tempat yang akan di foging
b. Lintas Program dengan Program Petugas Penyuluh
c. Berkoordinasi dengan lintas sector kelurahan setempat
d. Menentukan area yang akan di lakukan fogging
e. Menentukan jarak radius 200 meter dari lokasi dengue
f. Memberitahu pada masyarakat yang dilakukan foging untuk Tidak mengunci pintu,
menutup makanan, mengeluarkan ternak piaraan.
g. Melakukan pengasapan di lokasi yang sudah ditentukan
h. Penangung jawab upaya melaporkan kepada kepala puskesmas.

F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
Rumah masyarakat Daerah ditemukannya Kasus DBD dan daerah endemis DBD
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Tokoh masyarakat, dan kelurahan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 2023
Bulan
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Jika terjadi kasus DBD yang
memenuhi syarat untuk
dilaksanakan fogging

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN, PENCATATAN, PELAPORAN DAN


MONITORING

Pelaksanaan kegiatan divaluasi tentang permasalahan, hambatan . Kemudian


dianalisis dan dicari pemecahanya Penangungjawab upaya melaporkan hasil kegiatan
kepada kepala puskesmas
a. Pencatatan dan pelaporan
Hasil kegiatan dicatat dan dilaporkan untuk menyusun rencana tindak lanjut
b. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilaksanakan setelah semua kegiatan dilakukan

Mengetahui
Kepala Puskesmas Poopo Penanggung Jawab Program

Dr. Fanda F. F. Wuisan Ledi S. Pangemanan, Amd.Keb


Pembina Tkt. I/ IV B NIP.19770910 200701 2 017
NIP. 19770530 200903 2 001

Anda mungkin juga menyukai