Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEMANGKON
Jl. Raya Panican – Kedungbenda Km.2,Tlp.(0281) 6591566

KERANGKA ACUAN
FOGGING
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Fogging adalah kegiatan pemberantasan nyamuk penular DBD yang dilaksanakan
mencakup radius minimal 200 meter dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk
penular demam berdarah dengue, larvasida, penyuluhan atau pengabutan panas dan
atau pengabutan dingin (ULV) menggunakan insektisida yang masih berlaku dan efektif
sesuai rekomendasi. Cara ini dapat dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa maupun
lrva. Pemberantasan nyamuk dewasa tidak dengan menggunakan cara penyemprotan
pada dinding (residual spraying)karena nyamuk Aedes aegypty tidak suka hinggap pada
dinding, melainkan pada benda-benda yang tergantung seperti kelambu dan pakaian
menggantung. Fogging dilakukan dlam bentuk fogging focus dan fogging massal. Fogging
focus adalah pemberantasan nyamuk DBD dengan cara pengasapan terfokus ada daerah
tersangka DBD. Sedangkan Fogging massal yaitu kegiatan pengasapan secara serentak
dan menyeluruh pada saat terjadi KLB DBD

B. LATAR BELAKANG
Demam berdarah dengue masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menimbulkan dampak social maupun ekonomi. Hal ini di sebabkan karena semakin
meluasnya virus dengue oleh nyamuk penularannya di berbagai wilayah Indonesia.
Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan
semakin lengkap fasilitas transportasi yang modern. Menurut Permenkes Nomor 82 tahun
2014 mengenai Penanggulangan Penyakit Menular, apabila DBD tidak segera ditangani
akan menyebabkan wabah. Oleh karena itu harus dilakukan fogging bila hasil PE positif
yaitu ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya atau ditemukan 3 atau lebih penderita
panas tanpa sebab, HI > 5% da nada kematian akibat DBD. Fogging dilaksanakan dalam
radius 200 meter dan dilakukan 2 siklus dengan interval 1 minggu.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mencegah penularan demam berdarah dengue

2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka penanggulangan DBD
b. Mencegah terjadinya KLB demam berdarah dengue
D. KEGIATAN POKOK
Fogging di wilayah tersangka DBD

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. DBD masuk dalam kriteria fogging
2. Petugas DBD puskesmas, bidan desa dan tenaga pendamping melakukan
koordinasi dengan desa terkait persiapan dan pelaksanaan fogging.
3. Petugas DBD menerima kepastian waktu pelaksanaan fogging dari Dinas
Kesehatan dan mengkoordinasikannya dengan desa.
4. Bersama dengan perangkat desa terkait petugas puskesmas membuat peta wilayah
yang akan difogging dan mengirimkannya ke Dinas Kesehatan.
5. Penyuluhan pra fogging dengan masyarakat
6. Pelaksanaan fogging putaran I
7. Laporan kegiatan fogging putaran I dengan bidan desa dan kepala puskesmas
8. Pelaksanaan fogging putaran II
9. Laporan kegiatan fogging dan tindak lanjut dengan bidan desa dan kepala
puskesmas

F. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah tempat tinggal dan fasilitas umum yang masuk dalam peta
wilayah yang akan di fogging

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Jenis Kegaiatan Lokasi Sasaran Waktu Pelaksanaan
1. Fogging tahap I Wilayah yang Masyarakat Insidental (apabila ada
di fogging diwilayah kasus yang memenuhi
fogging kriteria fogging)
2. Fogging tahap II Wilayah yang Masyarakat Interval 1 minggu
di fogging diwilayah setelag fogging tahap I
fogging

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Waktu : selesai pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksana :
a. Kepala Puskesmas
b. Petugas DBD
c. Petugas Kesling
d. Petugas Promkes

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi terhadap ketepatan pelaksanaan waktu kegiatan
2. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
a. Waktu : setiap akhir pelaksanaan kegiatan
b. Pelaksana : penanggungjawab program
c. Dokumen laporan berisi : daftar hadir, KAK Kegiatan , Laporan hasil kegiatan, dan
dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai