Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBENTUKAN JUMANTIK SEKOLAH

I. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih menjadi problem utama di
Indonesia. sekalipun angka kematian DBD dapat ditekan hingga di bawah 1 per 100
orang penderita, namun jumlah dan sebaran kasusnya semakin meningkat. Tahun 2013
jumlah penderita sebanyak 112.611 orang dengan area penyebaran hingga 498
Kabupaten/Kota.
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
(Dit PPBB) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP
dan PL) telah menetapkan tujuh kegiatan pokok dalam pengendalian DBD antara
lain pengobatan dan tatalaksana penderita, pengendalian vektor, peningkatan peran serta
masyarakat, jejaring kemitraan, pendidikan dan pelatihan, monitoring dan evaluasi
serta penelitian dan pengembangan.
Dalam mewujudkan tujuh kegiatan pokok pengendalian DBD, ditentukan lima
rencana pengembangan program antara lain meningkatkan peran serta masyarakat,
mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD diberbagai tingkat
administrasi, mendorong kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh anak sekolah
dan Pramuka, mendukung pengembangan vaksin serta meningkatkan kemampuan sumber
daya manusia (SDM) pengendalian penyakit bersumber arbovirosis.
Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam pengendalian DBD,
mengingat vektor DBD nyamuk Aedes aegypti jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat
istirahat nyamuk dewasa sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam
hal ini adalah peran serta dalam pelaksanaan PSN secara rutin seminggu sekali. PSN secara
rutin dapat membantu menurunkan kepadatan vektor, berdampak pada menurunnya kontak
antara manusia dengan vektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.
Hingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PSN belum optimal, masih
banyak masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Banyak faktor yang menjadi
penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di antaranya adalah terbatasnya biaya
kampanye PSN. Langkah awal dari kegiatan kampanye PSN adalah penyusunan pentunjuk
teknis (Juknis) tentang pelaksanaan PSN, salah satunya adalah Juknis Jumantik-PSN Anak
Sekolah.
Kelompok anak sekolah merupakan bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan
strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia
adalah anak sekolah SD, SLTP dan SLTA. Anak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia,
baik daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman PSN bagi anak sekolah berperan
untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan sebagai
dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu, menggerakan anak
sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan PSN.
II. Tujuan :
a. Meningkatkan peran serta anak sekolah sebagai Jumantik dalam pelaksanaan PSN
b. Sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
sejak usia dini
c. Mendukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia

III. Pelaksana :
Pelaksana Dinas Kesehatan Kota Batu

IV. Waktu danTempat :


Kegiatan akan dilakukan pada :

a. Hari / Tanggal : Rabu, 26 Juni 2018


b. Tempat : Ruang Pertemuan Desa Sidomulyo
Jl. Raya Sidomulyo , Desa Sidomulyo Kota Batu

V. Proses :
a. Ceramah
b. Diskusi

VI. Peserta :
Peserta adalah sebagai berikut:
- Kader Jumantik Sekolah : 56 orang
- Guru UKS : 29 orang

VII. Narasumber :
Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari:
- Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur
VIII. Jadwal Kegiatan

NO WAKTU URAIAN PIC


1. 08.00 – 08.30 Registrasi Panitia
2. 08.30 – 09.00 Pembukaan dan Arahan Kepala Dinas
3. 09.00 – 09.30 Ice Breaking Kasi P2PM
4. 09.30 – 10.30 Materi I Narasumber
4. 10.30 – 11.30 Diskusi dan Tanya Jawab Narasumber
5. 11.30 – 12.00 Penutup Kepala Dinas

IX. Biaya
Biaya pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Pokjanal dibebankan pada DPA Dinas
Kesehatan Kota Batu Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai