Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

SUKU DINAS KESEHATAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG
Jl. Raya Bekasi KM 18 Jakarta Timur Telepon 021-46102721
Jakarta
LAPORAN KEGIATAN

PEMBENTUKAN JUMANTIK SEKOLAH

DI PUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG TIMUR

I. Latar Belakang

Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber


Binatang (DitPPBB) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (Ditjen P2PL) telah menetapkan tujuh kegiatan pokok dalam pengendalian
DBD antara lain pengobatan dan tatalaksana penderita, pengendalian vektor, peningkatan
peran serta masyarakat, jejaring kemitraan, pendidikan dan pelatihan, monitoring dan
evaluasi serta penelitian dan pengembangan.
Hingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PSN belum optimal.
Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di
antaranya adalah terbatasnya biaya kampanye PSN. Langkah awal dari kegiatan
kampanye PSN adalah penyusunan pentunjuk teknsis (Juknis) tentang pelaksanaan PSN,
salah satunya adalah Juknis Jumantik-PSN Anak Sekolah. Pemahaman PSN bagi anak
sekolah berperan untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan
digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu,
menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam
pelaksanaan PSN.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, menciptakan lingkungan sehat serta
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
Sesuai dengan salah satu misi Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu mengembangkan
upaya kemandirian masyarakat bidang kesehatan maka kegiatan pembentukan jumantik
sekolah merupakan salah satu upaya penggerakkan atau pengorganisasian masyarakat.
Hal ini juga sejalan dengan tata nilai Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu Integritas,
Profesional, Empati, Sinergi, Inovatif

II. Tujuan

a. Tujuan Umum
Terbentuknya juru pemantau Jentik di setiap sekolah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Cakung Timur
b. Tujuan Khusus
 Meningkatkan pemahaman bagi siswa sekolah dasar tentang pentingnya
melakukan PSN di lingkungan sekolah dan rumah.
 Sebagai salah satu upaya untuk membentuk/menggerakan jumantik-PSN
anak sekolah.
 Mendukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia

III. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Rabu / 16 Januari 2019
Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : MI AL-QUDUAH Kelurahan Cakung Timur

IV. Hasil Kegiatan


a. Bahasan Materi

Kegiatan di mulai pukul 09.30 ,jam di mulai menjadi mundur di karenakan


pukul 09.00 sekolah masih dalam kegiatan belajar..Pembentukan Jumantik
Sekolah merupakan pertemuan yang dihadiri oleh 30 peserta diantaranya
merupakan 2 narasumber yaitu penanggung jawab Upaya Kesehatan Sekolah
dan Petugas Sanitarian Puskesmas Kelurahan Cakung Timur, ,siswa/siswi MI Al-
Quduah Cakung Timur dan guru UKS MI Al-Hilal Kelurahan Cakung Timur. Pada
awal pertemuan diawali dengan pembukaan, perkenalan diri dari
narasumber .Kegiatan ini meliputi penyuluhan penyuluhan Waspada Demam
Berdarah Dengue senam peregangan dan penyuluhan PHBS Sekolah
Acara pertama yaitu penyuluhan mengenai pengertian demam
berdarah,ciri –ciri penularan demam berdarah dan cara pencegahan demam
berdarah yang disampaikan oleh sanitarian puskesmas kelurahan Cakung Timur
Acara kedua di lanjutkan dengan senam peregangan dan dilanjutkan
dengan penyuluhan mengenaig 8 indikator PHBSdi sekolah yang disampaikan
oleh pelaksana Upaya Kesehatan Sekolah . Materi yang disampaikan meliputi 8
indikator PHBS di sekolah antara lain mencuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin, menggunakan jamban
bersih dan sehat, olahraga teratur,memberantas jentik nyamuk,tidak merokok di
sekolah, menimbang berat badan tinggi setiap 6 bulan sekali, membuang
sampah pada tempatnya peserta juga di berikan pertanyaan untuk mengetahui
sejau mana pemahaman mengenai materi yang di sampaikan.acara di lanjutkan
dengan melakukan praktek cuci tangan.
Setelah penyuluhan selesai, dilakukan sesi diskusi bersama. siswa
bertanya apakah demam berdarah dapat ditularkan oleh nyamuk lain? Petugas
menjawab demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh nyamuk aedes
aegypti.
Acara terakhir adalah melakukan Praktek pengecekan tempat-tempat
perindukan nyamuk aedes aegypti,dan menginformasikan cara pelaporan
jumantik sekolah.

b. Kesimpulan
Penyuluhan mengenai demam berdarah, senam
peregangan,penyuluhan PHBS,dan praktek pengecekan tempat perindukan
nyamuk berjalan dengan baik,. Siswa/siswi MI Al-QuduahCakung Timur antusias
mengikuti setiap acara yang ada. Selama sesi diskusi, seluruh peserta aktif
membagikan pengalaman dan juga bertanya mengenai materi yang
disampaikan. Keaktifan peserta menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah
penyuluhan. Semakin aktif peserta maka penyuluhan yang dilakukan semakin
baik.

c. Evaluasi
Hasil evaluasi dari kegiatan ini adalah ketidaksesuaiannya waktu mulai
kegiatan. Kegiatan seharusnya di mulai pukul 09.00 tetapi dikarenakan peserta
yang hadir masih dalam kegiatan belajar mengajar,kegiatan baru dapat di mulai
pukul 09.30 sehingga membuat tidak tepat waktu. Tetapi dari keseluruhan
kegiatan, semua proses kegiatan sudah berjalan baik walaupun masih ada
beberapa kendala tetapi sudah dapat di atasi dengan baik sehingga tidak terlalu
mengganggu jalannya kegiatan.

d. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah siswa/siswi dapat memulai
menjadi juru pemantau jentik dilingkungan rumah masing-masing,di sekolah dan
menjadi jumantik mandiri dengan menerapkan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk )dan memantau tempat-tempat perindukan nyamuk aedes aegypti dan
membuat catatan pelaporan hasil pemantauan jentik nyamuk aedes aegypti.

Jakarta, 16 Januari 2019


Mengetahui,
Ka Satpel Puskesmas Kelurahan
Cakung Timur Notulis

Drg. Apriemi Simanjuntak Suciyanti


NIP. 196704281992022001 NIP. 10205819910120201605158
PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
SUKU DINAS KESEHATAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG
Jl. Raya Bekasi KM 18 Jakarta Timur Telepon 021-46102721
Jakarta
LAPORAN KEGIATAN

PEMBENTUKAN JUMANTIK SEKOLAH

DI PUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG TIMUR

V. Latar Belakang

Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber


Binatang (DitPPBB) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (Ditjen P2PL) telah menetapkan tujuh kegiatan pokok dalam pengendalian
DBD antara lain pengobatan dan tatalaksana penderita, pengendalian vektor, peningkatan
peran serta masyarakat, jejaring kemitraan, pendidikan dan pelatihan, monitoring dan
evaluasi serta penelitian dan pengembangan.
Hingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PSN belum optimal.
Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di
antaranya adalah terbatasnya biaya kampanye PSN. Langkah awal dari kegiatan
kampanye PSN adalah penyusunan pentunjuk teknsis (Juknis) tentang pelaksanaan PSN,
salah satunya adalah Juknis Jumantik-PSN Anak Sekolah. Pemahaman PSN bagi anak
sekolah berperan untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan
digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu,
menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam
pelaksanaan PSN.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, menciptakan lingkungan sehat serta
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
Sesuai dengan salah satu misi Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu mengembangkan
upaya kemandirian masyarakat bidang kesehatan maka kegiatan pembentukan jumantik
sekolah merupakan salah satu upaya penggerakkan atau pengorganisasian masyarakat.
Hal ini juga sejalan dengan tata nilai Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu Integritas,
Profesional, Empati, Sinergi, Inovatif

VI. Tujuan
c. Tujuan Umum
Terbentuknya juru pemantau Jentik di setiap sekolah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Cakung Timur

d. Tujuan Khusus
 Meningkatkan pemahaman bagi siswa sekolah dasar tentang pentingnya
melakukan PSN di lingkungan sekolah dan rumah.
 Sebagai salah satu upaya untuk membentuk/menggerakan jumantik-PSN
anak sekolah.
 Mendukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia

VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Kamis / 17 Januari 2019
Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : SMP Diponegoro 2 Kelurahan Cakung Timur

VIII. Hasil Kegiatan


e. Bahasan Materi

Pembentukan Jumantik Sekolah merupakan pertemuan yang dihadiri


oleh 30 peserta diantaranya merupakan 2 narasumber yaitu penanggung jawab
Upaya Kesehatan Sekolah dan Petugas Sanitarian Puskesmas Kelurahan
Cakung Timur, ,siswa/siswi SMP Diponegoro 2 Kel.Cakung Timur dan guru UKS
SMP Diponegoro 2 Kelurahan Cakung Timur. Pada awal pertemuan diawali
dengan pembukaan, perkenalan diri dari narasumber .Kegiatan ini meliputi
penyuluhan penyuluhan Waspada Demam Berdarah Dengue senam peregangan
dan penyuluhan PHBS Sekolah
Acara pertama yaitu penyuluhan mengenai pengertian demam
berdarah,ciri –ciri penularan demam berdarah dan cara pencegahan demam
berdarah yang disampaikan oleh sanitarian puskesmas kelurahan Cakung Timur
Acara kedua di lanjutkan dengan senam peregangan dan dilanjutkan
dengan penyuluhan mengenaig 8 indikator PHBSdi sekolah yang disampaikan
oleh pelaksana Upaya Kesehatan Sekolah . Materi yang disampaikan meliputi 8
indikator PHBS di sekolah antara lain mencuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin, menggunakan jamban
bersih dan sehat, olahraga teratur,memberantas jentik nyamuk,tidak merokok di
sekolah, menimbang berat badan tinggi setiap 6 bulan sekali, membuang
sampah pada tempatnya peserta juga di berikan pertanyaan untuk mengetahui
sejau mana pemahaman mengenai materi yang di sampaikan.acara di lanjutkan
dengan melakukan praktek cuci tangan.
Setelah penyuluhan selesai, dilakukan sesi diskusi bersama. siswa
bertanya apakah nyamuk aedes aegypti dapat berkembang biak di air yang
kotor? Petugas menjawab nyamuk aedes aegypti hanya dapat berkembang bika
pada air bersih dan tidak bersentuhan langsung dengan tanah.siswa kelas 7a
bertanya selain nyamuk aedes aegypti nyamuk apalagi yang dapat menularkan
demam berdarah? Sanitarian puskesmas menjawab ,nyamuk aedes albopictus
Siswa juga aktif bertanya mengenai mengapa harus melakukan
penimbangan rutin? Penanggung jawab UKS menjawab agar kondisi kesehatan
dapat terkonrol.
Acara terakhir adalah melakukan Praktek pengecekan tempat-tempat
perindukan nyamuk aedes aegypti,dan menginformasikan cara pelaporan
jumantik sekolah.

f. Kesimpulan
Penyuluhan mengenai demam berdarah, senam
peregangan,penyuluhan PHBS,dan praktek pengecekan tempat perindukan
nyamuk berjalan dengan baik,. Siswa/siswi SMP Diponegoro 2 Kelurahan
Cakung Timur antusias mengikuti setiap acara yang ada. Selama sesi diskusi,
seluruh peserta aktif membagikan pengalaman dan juga bertanya mengenai
materi yang disampaikan. Keaktifan peserta menjadi tolak ukur keberhasilan
sebuah penyuluhan. Semakin aktif peserta maka penyuluhan yang dilakukan
semakin baik.

g. Evaluasi
Hasil evaluasi dari kegiatan ini adalah pada saat kegiatan praktek
memeriksa tempat perindukan nyamuk aedes aegypti masih di temukan jentik
naymuk aedes aegypti.Hal tersebut di karenakan warga sekolah belum
mengetahui bahaya demam berdarah dengue. Tetapi dari keseluruhan kegiatan,
semua proses kegiatan sudah berjalan baik walaupun masih ada beberapa
kendala tetapi sudah dapat di atasi dengan baik sehingga tidak terlalu
mengganggu jalannya kegiatan.

h. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah siswa/siswi dapat memulai
menjadi juru pemantau jentik dilingkungan rumah masing-masing,di sekolah dan
menjadi jumantik mandiri dengan menerapkan PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk )dan memantau tempat-tempat perindukan nyamuk aedes aegypti dan
membuat catatan pelaporan hasil pemantauan jentik nyamuk aedes aegypti.

Jakarta, 17 Januari 2019


Mengetahui,
Ka Satpel Puskesmas Kelurahan
Cakung Timur Notulis
Drg. Apriemi Simanjuntak Suciyanti
NIP. 196704281992022001 NIP. 10205819910120201605158

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

DI PUSKESMAS KELURAHAN CAKUNG TIMUR

I. Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan


meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencegah penyakit, menigkatkan kesehatannya, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan.
Saat ini Indonesia sedang menghadapi transisi epidemiologi dari penyakit
menular (PM) ke penyakit tidak menular (PTM). Kondisi ini dibuktikan dengan
terjadinya perubahan pola penyakit di Indonesia. Selama periode 1990-2015, pola
kematian akibat PTM semakin meningkat dari 37% menjadi 57%, sedangkan
kematian akibat PM menurun dari 56% menjadi 38%. Disamping itu kematian akibat
kecelakaan juga meningkat dari 7% menjadi 13%. Tren ini kemungkinan akan
berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak
seimbang, kurang aktitas fisik, merokok, dll).
Kondisi ini menyebabkan bertambahnya beban pemerintah karena penanganan
PTM membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain itu, kasus PTM juga
menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan menurunnya
produktivitas (productivity loss) yang pada akhirnya akan mempengaruhi
pembangunan sosial dan ekonomi. Upaya promotif dan preventif merupakan upaya
yang sangat efektif untuk mencegah tingginya kesakitan dan kematian akibat PTM
dan PM.
Mengingat pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu yang
didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta
dukungan regulasi untuk hidup sehat, diperlukan keterlibatan aktif secara terus
menerus seluruh komponen baik pemerintah pusat dan daerah, sektor
nonpemerintah, dan masyarakat. Untuk itu, perlu adanya sebuah gerakan untuk
mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Gerakan tersebut
dinamakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Sesuai dengan salah satu misi Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu
mengembangkan upaya kemandirian masyarakat bidang kesehatan maka kegiatan
penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan UKBM merupakan
salah satu upaya penggerakkan atau pengorganisasian masyarakat. Hal ini juga
sejalan dengan tata nilai Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu Integritas,
Profesional, Empati, Sinergi, Inovatif

II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai informasi kesehatan
b. Tujuan Khusus
1. Tersampaikannya pesan kesehatan dengan benar
2. Membantu kelompok masyarakat mengenali masalah-masalah yang
mengganggu kesehatan
3. Mendorong masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan di wilayah
mereka

III. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal : Kamis / 26 Juli 2018
Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : Rw 06 Kelurahan Cakung Timur

IV. Hasil Kegiatan


a. Bahasan Materi
Kegiatan dimulai pukul 10.30, jam mulai menjadi mundur dikarenakan
menunggu peserta lain yang belum hadir. Kegiatan dihadiri oleh 30 orang
peserta yang merupakan masyarakat dan tokoh masyarakat setempat, 6 orang
kader kesehatan, 1 orang petugas promkes Puskesmas Kelurahan Cakung
Timur dan 1 orang bidan Puskesmas Kelurahan Cakung Timur. Pada awal
pertemuan diawali dengan pembukaan, perkenalan diri dari petugas promkes
puskesmas kelurahan Cakung Timur. Kegiatan ini meliputi penyuluhan germas,
senam bersama dan makan buah bersama. Tujuan dilakukannya kegiatan
penyuluhan germas ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan dan pola hidup sehat.
Acara pertama yaitu penyuluhan tentang germas yang disampaikan oleh
Savira Putri sebagai petugas gizi dan promkes. Materi yang disampaikan
meliputi penyebab terbesar kesakitan dan kematian sekarang adalah penyakit
tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi dan diabetes mellitus. Faktor
risiko penyakit tidak menular meliputi kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi
sayur dan buah, merokok, minum alcohol dan buang air besar sembarangan.
Penyakit tidak menular dapat dicegah dengan gerakan masyarakat hidup sehat
(germas) dengan cara melakukan aktivitas fisik, makan sayur dan buah setiap
hari, tidak merokok, tidak mengonsumsi alcohol, memeriksan kesehatan secara
rutin, membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban sehat. Cek
kesehatan rutin dapat dilakukan 6 bulan sekali meliputi cek tekanan darah, cek
kolesterol, cek gula darah, cek laboratorium lengkap, periksa lingkar perut dan
IVA test. Setelah penyuluhan selesai, dilakukan sesi diskusi bersama. Ibu
Rohana bertanya apakah IVA test harus dilakukan di rumah sakit? Savira Putri
menjawab bahwa IVA test tidak harus dirumah sakit, IVA test dapat dilakukan di
puskesmas terdekat. Ibu Nurlaela bertanya bagaimana jika saya memiliki balita
tetapi ayahnya merokok? Savira Putri menjawab lakukan pendekatan ke
ayahnya untuk tidak merokok jika dirumah atau ketika bersama anaknya karena
bau rokok di baju atau tubuh ayahnya masih bisa tercium dan terhirup oleh orang
lain sehingga akan berbahaya untuk anaknya dan jika setelah merokok ingin
main atau menggendong anaknya sebaiknya sikat gigi terlebih dahulu dan
mengganti pakaian untuk menghilangkan sisa asap rokok.
Acara kedua adalah makan buah bersama yang dipimpin oleh Savira
Putri sebagai petugas promkes. Buah yang tersedia saat itu adalah pisang, salak
dan jeruk yang telah disediakan oleh masyarakat setempat. Masyarakat antusias
untuk makan buah bersama dan berfoto bersama dengan memegang buahnya
masing-masing. Makan buah bersama merupakan bentuk ajakan kepada
masyarakat untuk mengonsumsi sayur dan buah setiap hari yang merupakan
bentuk dari kegiatan germas.
Acara terakhir adalah melakukan aktivitas fisik yaitu senam bersama.
Senam bersama dipimpin oleh bidan Arie dan Savira Putri. Senam yang
dilakukan adalah senam cerdik yang memiliki kepanjangan yaitu cek kesehatan
secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet makanan seimbang,
istirahat cukup dan kelola stress dengan baik. Senam ini membantu masyarakat
juga untuk mengingat bentuk-bentuk kegiatan dari germas.

b. Kesimpulan
Penyuluhan germas, senam bersama serta makan buah bersama
berjalan dengan baik,. Masyarakat antusias mengikuti setiap acara yang ada.
Selama sesi diskusi, seluruh peserta aktif membagikan pengalaman dan juga
bertanya mengenai materi yang disampaikan. Keaktifan peserta menjadi tolak
ukur keberhasilan sebuah penyuluhan. Semakin aktif peserta maka penyuluhan
yang dilakukan semakin baik.

c. Evaluasi
Hasil evaluasi dari kegiatan ini adalah ketidaksesuaiannya waktu mulai
kegiatan. Kegiatan seharusnya di mulai pukul 10.00 tetapi dikarenakan peserta
yang hadir masih sedikit akhirnya menunggu peserta lain hadir dan kegiatan
baru dapat di mulai pukul 10.30 sehingga membuat peserta menunggu. Tetapi
dari keseluruhan kegiatan, semua proses kegiatan sudah berjalan baik walaupun
masih ada beberapa kendala tetapi sudah dapat di atasi dengan baik sehingga
tidak terlalu mengganggu jalannya kegiatan.

d. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat memulai
melakukan germas di lingkungan masing-masing dengan menerapkan bentuk-
bentuk kegiatan germas seperti senam bersama, kerja bakti bersama, tidak
merokok ketika ada pertemuan di lingkungan masyarakat, menyajikan buah di
setiap pertemuan masyarakat, dan cek kesehatan.

Jakarta, 26 Juli 2018


Mengetahui,
Ka Satpel Puskesmas Kelurahan
Cakung Timur Notulis
Drg. Apriemi Simanjuntak Savira Putri Siswantara
NIP. 196704281992022001 NIP. 10205819940713201602154

Anda mungkin juga menyukai