Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DUREN
Jl. Mayor Soeyoto No.19 Telp/Fax (0298) 711 355
e-mail : puskesmasduren@yahoo.com
DHARMOTTAMA SATYA PRAJA
BANDUNGAN - 50651

KERANGKA ACUAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


CUCI TANGAN PAKAI SABUN
UPTD PUSKESMAS DUREN

I. PENDAHULUAN
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama
masyarakat, agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat sesuai dengan
kondisi sosial budaya setempat didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan. Banyak masalah kesehatan di Indonesia termasuk
timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dnegan perilaku
masyarakat itu sendiri. Sebagai ontoh KLB Diare dimana penyebab utamanya
adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang
air besar yang belum benar (tidak dijamban), cuci tangan pakai sabun masih
sangat terbatas, minum air yang tidak sehat dan lain-lain.
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujdukan derajat kesehatan masyarakat.
II. LATAR BELAKANG
Program pembinaan PHBS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Duren sudah
berjalan lebih dari 10 tahun. Namun, keberhasilannya masih jauh dari harapan.
Hal ini menuntut peningkatan kinerja yang luar biasa dalam pembinaan PHBS.
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan perilaku sehat yang telah terbukti
secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare,

1
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) atau flu burung. Banyak pihak yang
telah memperkenalkan perilaku ini sebagai intervensi kesehatan yang sangat
mudah, sederhana dan dapat dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
Berbagai survei di lapangan menunjukkan menurunnya angka ketidakhadiran
anak karena sakit yang disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut.
Namun demikian pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) untuk
mencegah penyakit-penyakit menular masih belum dipahami masyarakat
secara luas dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa ISPA dan
Diare masih ditemukan dengan persentase tertinggi pada anak usia dibawah
lima tahun masing-maisng 43% dan 16%. Demikian pula perilaku CTPS yang
tidak benar masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun ke bawah. Karena
anak pada usia-usia tersebut sangat aktif dan rentan terhadap penyakit.
Sehingga dibutuhakan kesadaran dari mereka bahwa pentingnya perilaku cuci
tangan pakai sabun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang tersebut mendasari Puskesmas Duren mengadakan
peyuluhan dan praktik CTPS di lingkungan sekolah yang berada di wilayah
binaan Puskesmas. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak
sekolah tentang CTPS dan mampu mempraktikkan CTPS di lingkunagnn
sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.
III. TUJUAN
Tujuan umum:
Meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat dapat berperilaku
sehat dan mengubah perilaku mereka ke arah perilaku sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal serta meningkatkan PHBS di
tatanan rumah tangga dan sekolah terutama cuci tangan pakai sabun di
masyarakat.
Tujuan khusus:
a. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
memelihara perilaku hidu sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2
b. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan
sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
c. Terpeliharanya budaya cuci tangan pakai sabun di masyarakat yang dimulai
sejak dini.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
1. Penyuluhan CTPS
2. Praktik CTPS
b. Rincian Kegiatan
1. Petugas melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk menentukan
waktu pelaksanaan
2. Petugas menjelaskan alur dan teknis kegiatan
3. Petugas menyiapkan peralatan untuk praktik CTPS
4. Petugas melaksanakan kegiatan (Penyuluhan dan praktik CTPS)
5. Petugas mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
6. Petugas melaporkan hasil kegiatan
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Sebelumnya petugas puskesmas berkoordinasi dengan pihak sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Duren untuk menentukan waktu
pelaksanaan praktik CTPS serta memberikan penjelasan tentang teknik
pelaksanaan penyuluhan dan praktik CTPS pada pihak sekolah agar sekolah
bisa membantu menyiapkan keperluan pada saat pelaksanaan penyuluhan dan
praktik CTPS. Pada saat pelaksanaan kegiatn sebelum melakukan praktik CTPS
para siswa diberikan penyuluhan tentang pentingnya melaksanakan CTPS dan
langkah-langkah CTPS yang benar. Setelah selesai mendengarkan penyuluhan
para siswa kemudian secara satu per satu mempraktikkan CTPS.
VI. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 1 SD/MI yang berada di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Duren.

3
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan pemicuan disesuaikan dengan jadwal kegiatan BOK karena
kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK (terlampir).
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Evaluasi dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan dijalankan yang
dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan Petugas Promosi Kesehatan.
2. Pelaporan dilakukan oleh Petugas Promosi Kesehatan dengan
mengumpulkan data hasil kegiatan dan dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil kegiatan dicatat dalam laporan. Pembuatan laporan dan evaluasi
dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan. Evaluasi secara umum dilaksanakan
setiap akhir tahun.

Duren, 27 Januari 2018


Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Duren

Bambang Purwantoro, S.Kep.Ns, M.Kes


NIP. 19650512 199103 1 015

4
5

Anda mungkin juga menyukai