Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI

Konsep Sehat dan Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan


Dosen: Prasko, S.SiT,MH

DISUSUN OLEH:
TIARANINGTYAS FEBRIANA P.S.
P1337425220110
KELAS 3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


DIV KEPERAWATAN GIGI
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang padat penduduknya, menurut Administrasi


Kependudukan (Adminduk) per Juni 2021, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak
272.229.372 jiwa, dimana 137.521.557 jiwa adalah laki-laki dan 134.707.815 jiwa adalah
perempuan. Dengan kepadatan penduduk ini, masalah kesehatan adalah hal yang harus
selalu diperhatikan. Saat ini Indek Ketahanan Kesehatan Global Indonesia berada di
posisi keempat Asia Tenggara atau peringkat 30 dunia mengantongi 56,6 poin. Dengan
adanya data ini, perlu ditekankan penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
dalam kehidupan sehari – hari.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga merupakan semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga dapat menangani dirinya sendiri dalam
hal kesehatan serta dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan baik bagi
individu masing-masing atau pada orang lain. Sayangnya belum semua orang memahami
tentang apa arti hidup sehat itu, hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat
yang melakukan berbagai aktivitas tanpa memperdulikan tingkat kesehatannya, salah satu
contoh yaitu ketika kebersihan kamar mandi kurang diperhatikan dan dibiarkan begitu
saja terlebih pada kebersihan bak mandi. Perilaku tersebut memang terlihat sepele namun
berdampak besar ketika menjadi kebiasaan. Untuk itu diperlukan pemberitahuan atau
informasi terkait pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada
masyarakat, supaya tumbuh kesadaran akan pentingnya menerapkan PHBS pada
masyarakat demi kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga.

Upaya PHBS bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena itu harus
dilakukan pendekatan kepada masyarakat terlebih dulu guna memberikan kepercayaan
dan menginformasikan manfaat-manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan PHBS
tersebut, mengingat pemberdayaan masyarakat sebaiknya dimulai dari rumah tangga atau
keluarga, karena berawal dari keluarga yang sehat timbullah generasi- generasi masa
depan yang cemerlang.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sehat – sakit dan PHBS ?
2. Apa sajakah tujuan dan manfaat PHBS?
3. Bagaimana contoh cara penerapan budaya PHBS?
4. Bagaimana contoh kasus penerapan hidup sehat di salah satu wilayah di
Indonesia?
5. Bagaimana hubungan kasus dengan materi Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan
yang telah diberikan sebelumnya?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sehat – sakit dan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mengetahui manfaat dari perilaku PHBS
3. Mengetahui contoh cara penerapan budaya PHBS
4. Mengetahui contoh kasus penerapan hidup sehat di salah satu wilayah di
Indonesia?
5. Mengetahui hubungan kasus dengan materi Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan
yang telah diberikan sebelumnya
6.
BAB II
ISI

A. PEMBAHASAN

1. Pengertian sahat-sakit dan Perilaku hidup sehat


Pengertian sehat menurut WHO adalah keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat,
sedangkan pengertian sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual,
sosial, perkembangan seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit.
Hal yang perlu dilakukan agar dapat terhindar dari sakit adalah dengan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran
aktif dalam aktivitas masyarakat. Tatanan PHBS dapat diterapkan pada :
a. PHBS di rumah tangga
b. PHBS di sekolah
c. PHBS di tempat kerja
d. PHBS di sarana kesehatan
e. PHBS di tempat umum

2. Tujuan dan manfaat PHBS

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan


melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu
dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. 

Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar


kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku
hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

3.
3. Contoh cara penerapan budaya PHBS

a. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan


b. Mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna
c. Pemberian asi ekslusif
d. Menggunakan jamban bersih dan sehat
e. Menggunakan air bersih
f. Olahraga secara teratur
g. Memberantas jentik nyamuk
h. Tidak merokok
i. Membuang sampah pada tempatnya,
j. Melakukan kerja bakti bersama warga untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
k. Dsb

4. Resume kasus penerapan budaya hidup sehat

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DEMI


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH

Kesadaran dalam penerapan perilaku hidup sehat masyarakat di Kecamatan


Tuntang Kabupaten Semarang masih kurang, hal itu ditandai dengan hasil
pemantauan kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan
yang menunjukkan tingginya populasi jentik – jentik nyamuk di daerah tersebut. Oleh
karena itu, kelompok KKN UAD merancang beberapa kegiatan PHBS diantaranya
yaitu program JUMANTIK (Juru Pemantau jentik) serta penyuluhan cara mencuci
tangan yang benar.
Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikah penyuluhan
dengan cara menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta memberikan
contoh cara mempraktekannya di depan masyarakat.
Kegiatan PBHS yang pertama dilakukan yaitu Jumantik. kegiatan ini dilakukan
untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat menghadapi demam
berdarah dengue (DBD), selain DBD, penyakit yang dapat disebabkan oleh nyamuk
adalah malaria, kaki gajah, serta flu tulang (cikungunya).Kegiatan Jumantik dilakukan
bekerja sama dengan para pemuda dan pemudi demi mempermudah akses perizinan
pada warga. Pada kegiatan ini dilakukan dengan menyiapkan form khusus yang
digunakan untuk mendata keberadaan jentik pada tiap- tiap rumah warga,
pemeriksaan yang difokuskan pada penampungan air (bak mandi, gentong, vas bunga,
kolam, kaleng- kaleng bekas, tempayan), dan jumlah jentik yang ada.
Dari hasil pemantauan jentik, didapatkan data primer yang menujukan tingginya
populasi jentik di Desa Tuntang terutama di Dusun Cikal. Dusun Cikal yang secara
geografis berada tepat di pinggiran Rawa Pening memiliki potensi yang paling tinggi
dibanding dengan lainya. Untuk rumah yang terdapat banyak jentik- jentik nyamuk
maka para petugas menyarankan untuk melakukan pengurasan bak mandi kurang
lebih satu minggu sekali dan jika keberadaan jentik masih tidak dapat ditanggulangi
maka dianjurkan untuk menggunakan obat abate yang bisa diperoleh di puskesmas
atau apotek.
Kegiatan kedua yaitu memberikan penyuluhan tentang cara mencuci tangan
yang benar. Pada kegiatan ini kelompok mahasiswa KKN UAD memberikan
penyuluhan serta cara bagaimana mencuci tangan yang benar kepada siswa - siswa
Taman Kanak-Kanak di desa Lopait, hal ini dilakukan dengan tujuan menanamkan
pengetahuan sejak dini pada anak-anak untuk selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan serta mengajarkan mereka untuk dapat melakukannya sendiri tanpa
harus bergantung pada orang lain.
Hasilnya anak-anak menjadi mampu melakukannya sendiri tanpa harus dibantu
orang lain, dan mereka menjadi membiasakan diri untuk mencuci tangannya sebelum
dan sesudah makan tanpa harus disuruh lagi, karena mereka sudah tahu apa manfaat
serta akibat bila tidak membiasakan diri dengan mencuci tangan
5. Hubungan kasus dengan teori Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan
Melalui beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan, yaitu kegiatan JUMANTIK dan
penyuluhan cara mencuci tangan yang benar, maka dapat dihubungkan bahwa Konsep
Dasar Pendidikan Kesehatan adalah merubah perilaku masyarakat dari yang tidak
sehat menjadi sehat. Hal ini dibuktikan dengan sebelum dilakukannya kegiatan
tersebut, kesadaran masyarakat dalam penerapan perilaku PBHS masih sangat kurang,
ditandai dengan banyaknya penemuan jentik – jentik nyamuk pada penampungan air
di Desa Tuntang.
Kemudian setalah dilakukan kegiatan JUMANTIK dan penyuluhan cara
mencuci tangan yang benar, kesadaran masyarakat dalam menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, meningkat. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan dari beberapa
masyarakat bahwa sebelum diadakannya penyuluhan terkait penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat ini mereka sama sekali tidak mengerti bagaimana cara
melakukannya dengan baik dan benar, namun setelah dilakukannya kegiatan tersebut
masyarakat menjadi lebih paham serta mengerti bagaimana cara melakukannya
dengan tepat dan mereka sepakat untuk selalu menerapkannya dalam kehidupannya
sehari-hari. Sebagian besar masyarakat berharap kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan
dan lebih banyak lagi pembahasan mengenai cara menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat oleh pihak-pihak yang berwenang, terlebih pada pemeriksaan jentik nyamuk
di rumah-rumah warga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan adalah merubah perilaku masyarakat dari
yang tadinya tidak sehat menjadi sehat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan
menerapkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) merupakan budaya yang perlu diterapkan dan dilestarikan. Dengan
adanya penerapan dari budaya PHBS ini maka, kesehatan masyarakat dapat terjamin
serta masyarakat dapat terhindar dari penyakit yang menular ataupun yang tidak
menular. Selain itu dengan diterapkannya budaya PHBS, kualitas sumber daya
manusia akan meningkat dan mampu menciptakan lingkungan tempat tinggal yang
sehat, nyaman, aman, dan tentram.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/809/distribusi-penduduk-indonesia-per-
juni-2021-jabar-terbanyak-kaltara-paling-sedikit
2. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/29/kualitas-kesehatan-indonesia-
peringkat-empat-di-asia-tenggara
3. https://promkes.kemkes.go.id/phbs
4. https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit
5. https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2014/01/14/pengertian-sakit/
6. https://www.researchgate.net/publication/330904429_PENERAPAN_PERILAKU_HI
DUP_BERSIH_DAN_SEHAT_PHBS_DEMI_KESEJAHTERAAN_MASYARAKA
T_KECAMATAN_TUNTANG_KABUPATEN_SEMARANG_JAWA_TENGAH
7. Maryunani Anik, Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) untuk mahasiswa kesehatan
dan petugas kesehatan
8. Trans Info Media : Jakarta, 2013 Proverawati Atikah, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, Nuha Medika: Yogyakarta, 2012

Anda mungkin juga menyukai