A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus merupakan investasi
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Wawan dan Dewi,
2010).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Hingga saat ini
antara lain, pada lingkup anggota keluarga, masyarakat umum, serta sekolah
pembinaan PHBS, praktik PHBS yang diukur adalah yang dijumpai di tatanan
dan (4) isyarat atau petunjuk aksi (Cuest), (Notoatmodjo, 2007). Teori Health
Belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial yaitu: (1) kesiapan individu
individu yang membuatnya merubah perilaku; dan (3) perilaku itu sendiri yang
2007).
Terdapat tiga faktor yang masingmasing faktor mempunyai pengaruh
tersendiri terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Ketiga faktor tersebut
yaitu faktor pemudah, faktor pemungkin, dan faktor penguat (Green, 1980).
terlaksana. Faktor ini meliputi tersedianya alat atau fasilitas kesehatan bagi
rumah tangga, misalnya air bersih, rumah sehat yang bertambah jumlahnya,
atau petugas, perilaku petugas kesehatan, maupun tokoh agama dan tokoh
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui kegiatan promosi kesehatan
yang terintegrasi. Upaya tersebut bertujuan agar PHBS dapat tercapai dan
hidup bersih dan sehat sebagai cara memperoleh derajat Kesehatan yang
ekonomis.
2. Rumusan Masalah
Dengan kodisi masyarakat yang masih kurang kesadaran akan pentingnya
PHBS terutama di NTB sehinga penulis membuat karya tulis yang bertujuan
3. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat NTB terkair pentingnya PHBS
sebagai salah satu upaya memperoleh Kesehatan yang ekonomis.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya menggunakan
air bersih.
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pentingnya mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir.
c. Meningkatan pengetahuan smayarakat untuk memebrantas sarang
nyamuk minmal seminngu sekali.
d. Pentingnya menggunakan jamban yang sehat.
e. Himabauan kepada msyarakat untuk tidak merokok.
f. Pentingnya melakukan aktivitas fisik
g. Membrikan pengetahuan pentingnya makan buah dan sayur setiap hari.
h. Pentingnya menimbang balita setiap bulan.
i. Memberi asi eksklusif
j. Memberikan pengetahuan kepada msyarakat terkait pentingnya
pertolongan atau persalianan di fasilitas Kesehatan.
4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
2. Bagi Profesi
keperawatan komunitas.
3. Bagi Keluarga
4. Bagi pasien
individu untuk memulai perilaku hidup bersih dan sehat dan bisa
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian PHBS
(PHBS) adalah :
Masyarakat.
hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan,
c. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), adalah upaya untuk
(Dinkes, 2006).
bermain, berinteraksi dan lain-lain. Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS
1) Pengkajian
2) Perencanaan
3) Penggerakkan pelaksanaan
dan kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif
derajat hidup yang optimal (Dinkes,2006). Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah
orang meninggal atau lebih dari 17.000 ibu meninggal setiap tahun. Sekitar 4
juta ibu hamil dan ibu menyusui menderita gangguan Anemia karena
kekurangan zat besi. Lebih dari 1,5 juta balita yang terancam gizi buruk
diseluruh pelosok tanah air. Setiap jam 10 dari sekitar 520 bayi yang di
ditekan.
a. Tahap Pengkajian
secara kualitatif dan pengkajian sumber daya (dana, sarana dan tenaga).
pengkajian ini :
yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diambil sampel yang
rumah tangganya
tangga
kecamatan
Ada dua metoda untuk melakukan pengkajian PHBS secara kualitatif, yaitu:
a) Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Adalah diskusi informal bersama 6
Dalam DKT :
tertentu.
wawancara biasa
masalah tertentu.
masalah tertentu.
sektor.
dan sumbernya.
b. Tahap perencanaan
sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan
didasarkan pada :
tatanan lain.
sasaran untuk tiap tatanan. Misalnya, satu unit tatanan sekolah, satu
unit pasar untuk tatanan tempat umum, satu unit industri rumah
PHBS, yaitu :
keteladanan.
sebagainya.
c. Gerakan masyarakat
membantu masyarakat
meliputi:
a. Peningkatan Pendidikan Kesehatan Kepada Masyarakat
(Depkes, 2004).
4. Indikator PHBS
sampah,dll.
hasil output suatu program kegiatan telah berjalan atau tidak. Seperti :
A. PEMBAHASAN
Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku
menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam
bentuk dari upaya untuk memberikan pelajaran berupa pengalaman pada tiap
dan perilaku melalui metode pendekatan dari pimpinan, membina suasana, dan
ini sebagai salah satu wujud pencerminan yang berguna untuk membantu
terjadi pada individu dalam tatanan rumah tangga. Tujuannya tidak lain adalah
masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui kegiatan promosi
Ada sepuluh indikator PHBS yang harus dicapai dalam rumah tangga
masih jauh dari target. Persentase angka penerapan PHBS pada tatanan rumah
tangga mengalami peningkatan dari 50,1% tahun 2010 naik menjadi 53,9%
tahun 2011, tahun 2012 56,5%, kemudian turun menjadi 55% tahun 2013. Ini
berarti anggota keluarga yang sudah menerapkan PHBS masih sangat rendah.
target untuk tahun 2014 70% (Kemenkes RI, 2008). Bisa dikatakan untuk
capaian PHBS tahun 2013 ini masih tergolong rendah. Kementerian Kesehatan
pada 2011 juga menyebutkan bahwa capaian tersebut masih dibawah indikator
2010-2014. Capaian target rumah yang sudah melakukan perilaku hidup bersih
dan sehat didalam kehidupan sehari-harinya untuk tahun 2014 adalah sebesar
A. KESIMPULAN
bahwa suksesnya perilaku PHBS tergantung dari individu itu sendiri. PHBS
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya penulisan karya tulis ini dapat dijadikan sebagai