Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN

PENYULUHAN MASYARAKAT POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan yang sedang menjadi isu hangat


dimasyarakat ternyata berkaitan erat dengan PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat). Minimnya pelaksanaan PHBS dalam aktivitas sehari-
hari akhirnya berdampak pada timbulnya penyakit menular dan tidak
menular. Meski penerapannya terkesan sederhana, masih banyak
masyarakat yang mengabaikan peran PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan


program yang bertujuan memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan membuka jalur komunkasi, memberikan informasi
dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS melalui pendekatan advokasi bina suasana dan pemberdayaan
masyarakat.PHBS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003: 118

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya-upaya


dalam menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok,
dan masyarakat dalam sikap dan perilaku agar dapat menerapkan hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat
kesehatan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua


perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya
tentang gizi: makan beraneka ragam makanan, minum tablet tambah
darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul
vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah
pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga
dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehata
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, merupakan karakter yang
harus dibiasakan sejak dini sehingga terbentuk paradigma sehat dalam
diri kita yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok,
keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga
masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktekkan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina sosial
(sosial support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri
terutama pada tatanannya masing-masing.

B. TUJUAN

Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit,


anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja.
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.

C. DASAR HUKUM
1. UU No. 36 tahun 2009, Tentang Kesehatan
2. Kepmenkes Tahun 2019 tentang SPM Bidang Kesehatan.
3. Kepmenkes No.1193/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Kebijakan Nasional
Promosi Kesehatan
4. Kepmenkes No.1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang pelaksanaan
Promosi Kesehatan di daerah
D. SASARAN
Tokoh masyarakat, tokoh agama,dan masyarakat umum
E. MASUKAN
Tersedianya sumber dana dan sumber daya manusia
F. LUARAN
Meningkatnya PHBS
G. DAMPAK
Partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyakit berpotensi wabaha
meningkat
H. SUMBER DANA : DAU

I. PERSIAPAN
a. Mempelajari DPA
b. Menyiapkan materi
c. Menentukan waktu

J. PELAKSANAAN
a.
K. EVALUASI
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehatan terutama dalam
pengendalian penyakit yang berpotensi wabah

Anda mungkin juga menyukai