Oleh:
dr. Ika Paula Fransiska Purba
Pendamping:
dr. Hj. Dahlia Abbas
1
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat telah disetujui guna
melengkapi tugas Dokter Internsip dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer
(PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang Upaya Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Mengetahui,
Pendamping Dokter Internsip
2
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
A. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah
Tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih
dan sehat seseorang berhubungan dengan peningkatkan kesehatan individu,
keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-
negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai
penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi
dan hygiene yang buruk. Selain itu terdapat bukti bahwa pelayanan
sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan sa-
mpah serta pendidikan hygiene dapat menekan angka kematian akibat diare
sampai 65%, serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%. Bersamaan
dengan masuknya millennium baru, Departemen Kesehatan telah
mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan,
yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola
pikir atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat
masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas
sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan
dan perlindungan kesehatan. Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi
Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3 pilar yang perlu mendapat perhatian
khusus,yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk kongkritnya
3
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Sekitar 2,2 juta orang di negara berkembang terutama anak-anak meninggal
dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang
aman, sanitasi dan hygiene yang buruk. Program PHBS dilaksanakan sebagai upaya
pemberdayaan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu melakukan
kebiasaan hidup bersih dan sehat. Dengan menjalankan perilaku-perilaku
melakukan PHBS, masyarakat berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat seperti memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko
terjadinya penyakit, dan melindungi diri dari ancaman penyakit (Depkes RI, 2009).
Selain iyu, terdapat bukti bahwa pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air
yang aman, system pembuangan sampah serta pendidikan hygiene dapat menekan
angka kematian diare sampai 65%, serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%.
C. PEMILIHAN INTERVENSI
Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka kami
bermaksud mengadakan penyuluhan kesehatan dengan materi “Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat”. Adapun materi yang disampaikan pada penyuluhan ini
diantaranya; pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI
eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di
rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik
setiap hari, tidak merokok didalam rumah.
D. PELAKSANAAN
5
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
E. EVALUASI
1. Kesimpulan
Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
masyarakat khususnya para masyarakat dan kader sangat penting diadakan
guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
serta menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam masyarakat. Selain
itu, meningkatkan pengetahuan, dan kesadaran masyarakat supaya
mempraktekkan dalam kehidupan keluarga.
2. Saran
Kegiatan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
harus dilaksanakan secara kontinyu agar dapat meningkatkan
pemahaman, kemauan, dan kemampuan masyarakat tentang cara
hidup bersih dan sehat khususnya dalam lingkungan rumah tangga.
6
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
7
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sendiri untuk menolong diri sendiri, keluarga dan
masyarakat untuk menjaga, melindungi dan meningkatkan kesehatan. Salah satu
pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk
mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan yaitu
PHBS.1
B. MANFAAT PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
1. Manfaat bagi rumah tangga:
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas dan dapat terhindar dari penyakit.
Anggota keluarga giat bekerja
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga
2. Manfaat bagi masyarakat:
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan
kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok
pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.1
8
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
9
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Dukungan suami, orang tua, ibu mertua, dan keluarga lainnya sangat
diperlukan agar upaya keberhasilan pemberian ASI Eksklusif selama
enam bulan bisa berhasil.
11
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
12
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari sakit.
Air bersih yang baik secara fisik dapat dibedakan melalui indera
kita, antara lain:
- Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya.
- Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau,
dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.
- Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
13
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pertama, basuh tangan dengan air bersih yang mengalir, ratakan sabun
dengan kedua telapak tangan
b. Kedua, gosok punggung tangan dan sela - sela jari tangan kiri dan tangan
kanan, begitu pula sebaliknya.
c. Ketiga, gosok kedua telapak dan sela - sela jari tangan
d. Keempat, jari - jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
e. Kelima, gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
f. Keenam, gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan sebaliknya
g. Ketujuh, bilas kedua tangan dengan air yang mengalir dan keingkan
14
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
15
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
16
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Bisa berupa olah raga, yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola,
berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/ berat.
Peserta Pendamping
17
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
DOKUMENTASI
18
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
LAPORAN KEGIATAN
19
F.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat
2007. www.depkes.riskesdas.
https://www.unicef.org/indonesia/PHSDalamKedaruratan.pdf
4. Rumah Tangga Sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Depkes RI.
20