Anda di halaman 1dari 20

YG INI BUAT DI LATAR BLKG SIKIT GSN NMBHI

Aktivitas promosi kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang


ada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Terdapat petugas promosi
kesehatan yang ditempatkan di setiap puskesmas sebagai lembaga pelayanan
kesehatan yang berinteraksi langsung dengan tingkatan masyarakat.

Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye gerakan


kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena
petugas promosi kesehatan merupakan sosok yang berinteraksi langsung di
tingkatan masyarakat serta mengetahui kondisi di lapangan sebagai bagian dari
institusi puskesmas.

Program atau gerakan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan


sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Beberapa
gerakan seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dapat menjadi sebuah sebuah gerakan yang sukses dengan
dukungan promosi kesehatan. 

Tujuan Pokok Promosi Kesehatan

Segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan informasi bagi


masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas kesehatan;
baik itu kesehatan individu maupun masyarakat. 

Direktorat Promosi Kesehatan memiliki tugas pokok menyiapkan sekaligus


melakukan kegiatan – kegiatan promosi kesehatan dan melakukan penyebarluasan
segala bentuk informasi kesehatan serta melakukan pengembangan sumber daya
kesehatan hingga melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat pada bidang –
bidang kesehatan.

Secara singkat, petugas promosi kesehatan merupakan corong pemerintah dalam


hal ini Kementerian Kesehatan untuk menyampaikan segala macam informasi
yang berkaitan dengan kesehatan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan sumber daya yang berkaitan dengan kesehatan.

Beberapa Kegiatan Promosi Kesehatan Saat Ini

Pada saat ini terdapat beberapa materi promosi kesehatan yang tengah giat


disosialisasikan. Salah satu contoh promosi kesehatan yang tengah digaungkan
adalah program Indonesia Eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030.
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang sedianya telah berhasil
dihilangkan dari masyarakat. Kini aktivitas promosi kesehatan terkait eliminasi
penyakit Tuberkulosis telah melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk
memperoleh sinergi untuk hasil terbaik.

Kegiatan promosi kesehatan masyarakat dapat diwujudkan dalam berbagai


bentuk; bahkan dapat berupa anjuran dari pemerintah melalui instansi ataupun
pejabat yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Seperti pesan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, Prof. Dr. Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) yang mengajak
masyarakat Indonesia agar tidak Mager atau males gerak dengan menjalankan
salah satu aktivitas Program GERMAS yaitu Aktivitas Fisik.

Melakukan aktivitas fisik telah menjadi bagian dari banyak kampanye kesehatan
dari pemerintah; salah satunya sejak dicanangkannya Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kedua gerakan tersebut memasukkan
poin melakukan antivitas fisik dalam bentuk kegiatan olahraga ataupun kegiatan
bekerja yang melibatkan aktivitas fisik.

Gaya hidup masyarakat modern yang minim aktivitas fisik hingga konsumsi
makanan dengan gizi kurang seimbang menjadi beberapa penyebab meningkatnya
masalah kesehatan berupa penyakit tidak menular. Aktivitas promosi
kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI memasukkan poin ajakan melakukan
aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres dan
merangsang otak agar lebih bahagia dan santai.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Promosi Kesehatan
1. Pengertian
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi
perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam berbagai tatanan, dengan
membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan
melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan
masyarakat untuk mengenali, menjaga/memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya.
2. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku sehat, serta berperan aktif dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan promosi kesehatan yang utama adalah memberikan
informasi yang pada tingkatan lebih lanjut dapat memicu kesadaran
masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah dicanangkan oleh
pemerintah. Direktorat Promosi Kesehatan menjadi bagian yang secara
khusus membawahi segala aktivitas promkes atau promosi kesehatan yang
ditujukan bagi masyarakat luas.
3. Fungsi
Selain menjadi corong pemerintah dalam hal promosi di bidang
kesehatan, program promosi kesehatan juga memiliki fungsi sebagai
penyaring informasi langsung dari tingkat masyarakat. Kegiatan promosi
yang berlangsung di tingkat masyarakat dapat menjadi sebuah media
efektif untuk mengumpulkan data dan informasi yang kemudian dapat
diolah, dianalisis dan digunakan sebagai informasi penunjang untuk
merancang perencanaan dan pelaksanaan berbagai macam
program promosi kesehatan selanjutnya.
Tugas penting lain dari aktivitas promosi kesehatan adalah
menjadi pembimbing dan pengendali teknis kegiatan promosi kesehatan.
Promosi ini dapat berupa kegiatan lintas program, lintas sektoral ataupun
melibatkan berbagai elemen masyarakat, instansi pemerintah ataupun
instansi swasta.
4. Sasaran
a. Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader
b. Penyuluhan Kesehatan
1) Penyuluhan dalam gedung
2) Penyuluhan luar gedung
Penyuluhan kelompok :
1) Kelompok posyandu
2) Penyuluhan masyarakat
3) Anak sekolah
Penyuluhan perorangan : PHN
c. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
d. Advokasi program kesehatan dan program prioritas Kampanye
program prioritas antara lain : vitamin A, narkoba, P2M DBD, HIV,
malaria, diare.
e. Promosi kesehatan tentang narkoba
f. Promosi tentang kepesertaan jamkesmas
g. Pembinaan dana sehat/jamkesmas
5. Konsep Promosi Kesehatan
Ada berbagai konsep promosi kesehatan yang dapat dilibatkan
dalam upaya menyebarkan informasi dan menumbuhkan kesadaran
masyarakat terkait peningkatan kualitas kesehatan dan menjalani gaya
hidup sehat.
Dalam konsep promosi kesehatan terdapat beberapa kegiatan yang
bisa dilakukan baik itu untuk promosi kesehatan di tempat kerja, promosi
kesehatan di sekolah ataupun promosi kesehatan di masyarakat.
B. Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian
Berdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor
yang pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di
samping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor prilaku.
Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan
dapat bersifat fisik, kimia maupun biologi.
Sejalan dengan kebijaksanaan ’Paradigma Sehat’ yang
mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan
protektif. Maka upaya kesehatan lingkungan sangat penting.
Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para
staf Puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta
dalam pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak
perencanaan sampai pemeliharaan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya
kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat
menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2) Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor
lain yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya
peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.
3) Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan
lingkungan dan permukiman yang berlaku.
4) Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan
dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
5) Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.
3. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan pembuangan kotoran mannusia
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengamanan polusi industri
h. Pengamanan pestisida
i. Klinik sanitasi

C. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular


1. Pengertian
a. Penyakit Menular
Adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau
toksinnya, yang beraasal dari sumber penularan atau reservoir, yang
ditularkan/ ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan.
b. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian
umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan
masyarakat, atau menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya
peningkatan yang berarti (bermakna) dari kejadiankesakitan/kematian
tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun tertentu.
c. Wabah Penyakit Menular
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi
dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
mennnimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 tahun 1984 tentang wabah
penyakit yang mennular).
d. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan
upaya-upaya :
1) Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita,
membangun pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan
dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
2) Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
3) Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
e. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
f. Cara Penularan Penyakit Menular
Dikenal beberapa cara penularan penyakit menular yaitu:
1) Penularan secara kontak
2) Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman
yang tercemar
3) Pennularan melalui vektor
4) Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato.
g. Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui
pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus
dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil
program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat
dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan
(Surveillance For Action).
2. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penaggulangan
pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program Surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah

D. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi


1. Pengertian
Kesehatan Keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia
dan sejahtra dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya (UU RI no
23 th 1992).
Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang utuh. Bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan, dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
(WHO).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya
dalam mengatur biologik keluarga termasuk fungsi reproduksinya serta
berperan serta aktif dalam mencegah dan menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga serta meningkatkan kualitas hidup keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan
memecahkan masalah kesehatan keluarga dan masalah reproduksi.
2) Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan
kesehatan reproduksi, manfaat dan resiko dari: obat, alat,
perawatan, tindakan serta kemampuan memilih kontrasepsi dengan
tepat.
3) Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas.
4) Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif.
5) Kehamilan dap persalinan yang direncanakan dan aman.
6) Pencegahan dan penanganan engguguran kandungan yang tidak
dikehendaki.
7) Pelayanan infertilitas.
8) Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon
di usia lanjut pada usia lanjut penapisan masalah malignasi.
3. Kebijaksanaan Penyelenggaraan Pembinaan Kesehatan Keluarga dan
Reproduksi
Sesuai dengan intervensi nasional penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi di indonesia berdasarkan rekomendasi strategi
regional WHO untuk negara-negara Asia Tenggara, maka kegiatan
pelayanan reproduksi adalah:
a. Kesehatan Ibu Dan Anak
b. Kesehatan Anak Usia Sekolah
c. Kesehatan Remaja, termasuk pencegahan serta penanganan PMS
(Penyakit Menular akibat Hubungan Seks, HIV/AIDS)
d. Keluarga Berencana
e. Kesehatan Usia Lanjut (Program Pengembangan Puskesmas)
4. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan program di wilayah kerja dinilai dari:
a. Angka Kematian Bayi
b. Angka Kematian Ibu
c. Prosentase Ibu Hamil Yang Mempunyai Berat Badan Dan Tinggi
Yang Normal
d. Prosentase Ibu Hamil Dengan Anemia
e. Prosentase Balita Dengan Berat Badan Dan Tinggi Sesuai Umur
5. Kesehatan ibu dan anak
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia
pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan
derajat kesehatan ibbu dan anak dalam rangka menurunkan angka
kematian ibu dan anak.
Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari
1) Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas
2) Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas denagn partisipasi penuh
pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan
jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam
lingkungan yang kondusif sehat, denagn asuhan antenatal yang ade
kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
2) Tujuan Khusus
a) Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu
hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
b) Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan.
c) Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan
penagganan kedaruratan kebidanan neonatal.
d) Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan.
e) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA.
f) Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh
bayi baru lahir yang meliputi usaha pernafasan spontan,
menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan eksklusif,
mencegah interaksi serta tata laksana neonatal sakit.
g) Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita
dan anak pra sekolah yang meliputi perawatn bayi baru lahir,
pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya
perbaikan gizi.
h) Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi
tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah
yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara
dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak.
i) Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan
dan tindak lanjutnya
c. Sasaran
Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang
tinggal dan beraada di wilayah kerja Puskesmas serta yang berkunjung
ke Puskesmas.
6. Kesehatan Anak Usia Sekolah
a. Pengertian
Upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat
anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.
Anak usia sekolah (7-21 tahun) sesuai proses tumbuh kembang
di bagi 3 subkelompok yaitu:
1) Pra- remaja (7-9 tahun)
2) Remaja (10-19 tahun)
3) Dewasa Muda (20-21 tahun
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya
2) Tujuan Khusus
a) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
melaksanakan prinssip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di
dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah, perguruan agama,
di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
b) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh
buruk, penyalah gunaan narkotika dan bahan berbahaya,
alkohol, rokok dan sebagainya.
c) Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi
peserta didik ddik sekolah dan diluar sekolah.
d) Terciptanya lingkungan kehidupan sehat di sekolah.
c. Sasaran
Masyarakat sekolah dari tingkat pendidik dasar sampai dengan tingkat
pendidikan menengah termasuk perguruan agama,beserta
lingkungannya, serta perguruan tinggi (tingkat 1 dan 2).
7. Kesehatan Remaja
a. Pengertian
Adalah pembinaan yang meliputi perencanaan, penilaian,
pembimbingan dan pengendalian segala upaya untuk meningkatkan
status kesehatan remaja dan peningkatan peran serta aktif remaja
dalam perawatan kesehatan diri dan kesehaatan keluarga, dengan
dukungan kerjasama lintas program dan lintas ssektoral
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan hidup sehat remaja sebagai
unsur kesehatan keluarga, guna membina kesehatan diri dan
lingkungannya dalam rangka meningkatkan ketahanan diri, prestasi
dan peran aktifnya dalam pembangunan nasional.
2) Tujuan Khusus
a) Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perkembangan
biologik yang terjadi pada dirinya.
b) Menurunnya angka kehamilan dikalangan remaja.
c) Menurunnya angka kematian bayi dan ibu akibat kehamilan
remaja.
d) Menurunnya angka kejadian Penyakit akibat hubungan
seksual(PHS) di kalangan remaja.
e) Meningkatnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam
upaya pembinaan kesehatan remaja.
c. Sasaran
Sasaran untuk wilayah Puskesmas :
a. Sasaran Remaja
a) Remaja berusia 10-19 tahun dan belum kawin dalam institusi
pendidikan formal dan non formal di wilayah Puskesmas.
b) Remaja berusia 10-19 tahun dan belum kawin dalam kelompok
pekerja.
c) Remaja berusia 10-19 tahun dalam kelompok masyarakat
(Olahraga, Kesenian, PMI Remaja, Pramuka, Karang Taruna).
b. Sasaran Pembina Remaja
a) Perkumpulan orang tua murid.
b) Pimpinan/supervisor/pembimbing kegiatan remaja.
c) Pimpinan kelompok pekerja/industri yang beranggotakan
remaja.
c. Sasaran Pengelola Kegiatan
a) Pimpinan pengelola program/upaya pelayanan kesehatan.
b) Petugas Pelayanan Kesehatan.
8. Keluarga Berencana
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan
kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar
kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasional
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan
penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam
mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunya
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak
antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
2) Tujuan Khusus
a) Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE
kepada pasangan usia subur dan keluarganya.
b) Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping
dan kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas
rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan.
c) Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan
metoda kontrasepsi.
d) Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan.
e) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB.
f) Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya.
g) Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai
dengan kebutuhan.
h) Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindakan lanjutnya.
3) Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur.
b. Calon pasangan usia subur.
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa
menoupaus.
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas.
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang
dalam fase intervensi pelayanan KB.

E. Perbaikan Gizi masyarakat


1. Pengertian
Adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi
masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi
kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat
2. Program
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
c. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
1) Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
2) Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
3) Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi
Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
4) Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A
(KVA)
5) Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Kekurangan Gizi
Mikro Lain
6) Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi Lebih
d. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi
masyarakat
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat,
keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku
gizi yang baik dan benarsesuai denagn gizi seimbang.
2) Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi
warga dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta.
3) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
gizi/petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan,
melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya
perbaikan gizi masyarakat.
4) Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi
keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah
kelainan gizi.
5) Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah
gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
c. Sasaran
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok
yang beresiko menderita kelainan gizi antara lain:
1) Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2) Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (cantin),
ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3) Semua penduduk rawan gizi (endemik)
4) Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
5) Pekerja penghasilan rendah.

F. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan


1. Pelayanan Medik Rawat Jalan
a. Pengertian
Adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana
pelayanan (dokter) baik secara sendiri ataupun atas koordinasi
bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang
pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya, untuk
menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit
yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan, dengan
tidak memandang umur dan jenis kelamin, yang dapat
diselenggarakan pada ruang praktek.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan pelayanan medik rawat jalan adalah terwujudnya
pengguna jasa dan keluarganya yang partisipatif, sehat
sejahtera, badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi
dengan baik.
2) Tujuan Khusus
a) Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat,
keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah
kesehatannya sendiri, trutama melalui peningkatan
kesehatan dasar dan pencegahan penyakit.
b) Meningkatkan kesehatan ‘pengguna jasa pelayanan, dan
komunikasi yang dilayani oleh Puskesmas.
c) Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta
melibatkan partisipasi keluarga terhadap perawatan untuk :
(1) Mengurangi penderitaan karena sakit.
(2) Mencegah timbul dan berkembangnya penyakit ke arah
kecacatan.
(3) Memulihkan kesehatan fisik, psikis dan sosial.
(4) Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah
kerja Puskesmas.
c. Sasaran
Sasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan
Puskesmas adalah semua anggota masyarakat dengan tidak
memandang umur, dan tidak membedakan strata sosial.
2. Pelayanan Kedaruratan Medik
a. Pengertian
Adalah pelayanan medik terdepan yang merupakan
penatalaksanaan kecelakaan dan keadaan kedaruratan medik
berkenaan dengan perubahan keadaan baik fisiologik, anatomik
dan mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan, yang terjadi
mendadak, yang tindakan mengatasinya harus segera dilaksanakan
di mulai dari tempat kejadian sampai dengan pelayanan medik
untuk menyelamatkan kehidupan.
b. Tujuan
Tujuan pelayanan kecelakaan dan kedaruratan medik
adalah memberikan pertolongan medik segera dengan
menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk mengambil
fungsi vital tubbuh serta meringankan penderitaaan dari pengguna
pelayanan.
c. Prinsip Kerja
Pelayanan kedaruratan medik mempunyai prinsip-prinsip
kerja khusus yang harus dilaksanakan, yaitu:
1) Pertolongan harus cepat dan tepat
2) Pertolongan harus memenuhi standar pelayanan tingkat primer,
yaitu :
a) Menstabilkan kondisi medik untuk evakuasi ke tempat
rujukan
b) Memperbaiki jalan nafas dan pernafasan spontan, agar
terjaminnya oksigenasi yang adekuat ke seluruh tubuh
terutama otak
c) Memperbaiki sirkulasi darah
d) Menghilangkan dan mengurangi rasa nyeri
e) Melakukan tindakan invasif medik yang diperlukan
3) Memberikan informed consent kepada keluarga penderita
3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Pengertian
Adalah pelayanan gigi dan mulut yang dilakukan oleh pelaksana
pelayanan medik ataupun kesehatan yang berwenang dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut, yang dilaksanakan sendiri atau bersama
menurut fungsinya masing-masing, gguna mengantisifasi proses
penyakit gigi dan mulut dan permasalahannya secara keseluruhan,
yang dapat dilaksanakan dalam prosedur pelayanan di kamar praktek
dan dengan pembinaan kesehatan wilayah setempat.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut meliputi:
1) Pelayanan kesehatan gigi dasar paripurna yang terintegrasi dengan
program-program lain di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan
gigi esensial yang terbanyak di butuhkan oleh masyarakat dengan
mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan penyakit gigi.
2) Pelayanan kesehatan gigi khusus adalah upaya perlindungan
khusus, tindakan, pengobatan dan pemulihan masalah kesehatan
gigi dan mulut serta pelayanan asuhan sistemik kesehatan gigi dan
mulut.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah
meningkatkannya partisipasi anggota masyarakat dan keluarganya
untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya derajat kesehatan
gigi dan mulut masyarakat yang optimal.
2) Tujuan Khusus
a) Meningkatnya kesadaran, sikap dan prilaku masyarakat dalam
kemampuan pemeliharaan diri di bilang kesehatan gigi dan
mulut dalam mencari pertolongan sedini mungkin.
b) Meningkatkan kesehatan gigi pengguna jasa pelayanan,
keluarga dan komunikasinya.
c) Terselenggaranya pelayanan medik gigi dan mulut yang
berkualitas serta melibatkan partisipasi keluarga terhadap
perawatan untuk :
(1) Menghentikan perjalanan penyakit gigi dan mulut yang
diderita.
(2) Terhindarnya/berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat
kerusakan gigi dan mulut.
(3) Mengurangi penderita karena sakit.
(4) Mencegah timbul dan berkembangnya penyakit ke arah
kecacatan.
(5) Memulihkan kesehatan gigi dan mulut.
(6) Menurunnya prevelensi penyakit gigi dan mulut yang
banyak diderita masyarakat terutama pada kelompok
masyarakat yang rawan.
c. Sasaran
Kelompok rentan untuk mendapatkan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut yaitu:
1) Anak sekolah dasar (upaya kesehatan gigi sekolah)
2) kelompok ibu hamil dan menyusui
3) Anak pra sekolah
4) Kelompok masyarakat lain berpenghasilam rendah
5) Lansia

sumber : http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/kesehatan-dasar-basic-six-6-
program.html

http://promkes.kemkes.go.id/promosi-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai