Anda di halaman 1dari 37

TOPIK 1

Pengantar konsep promkes

PROMKES : Promosi,
menawarkan, menjual produk yg
berhubungan dgn Kesehatan atau
sama saja Pendidikan
Kesehatan/penyuluhan Kesehatan.
A. Sejarah istilah Promkes
Istilah Promkes ( Health Promosion ) dicetuskan th 1986
Ketika diselenggarakan konfrensi internasinal di Ottawa
Canada th 1986.
Yg sebelumnya dgn program PKMD ( program Kesehatan
Masyarakat Desa ) th 1975 dan deklarasi Alma Ata ttg PHC
( Primary Health Care)th 1978.
Lanjutan
 Pada saat itu dicanangkan “ The Ottawa Charter “ yg didalamnya memuat
defenisi,serta prinsip dasar promkes,namun istilah belum popular,cukup dikenal
dg istilah KIE ( Komunikasi, Informasi,Edukasi ). Selanjutnya berkembang
sesuai tahunnya:
 1. sebelum th 1965= istilah penkes
 2.Periode 1965-1975
 3.Periode 1975-1985
 4.Periode 1985-1995
 5. Periode 1995 sampai sekarang.
DETERMINAN-DETERMINAN YG MEMPENGARUHI PROMKES :
Marmot 1999 menyebutkan bahwa ada 10 determinan social yg mempengaruhi Kesehatan yaitu :
1.Kesenjangan social
2.Stress
3.Kehidupan dini
4.Pengucilan sosial
5.Pekerjaan
6. Pengangguran
7.Dukungan social
8.Ketergantungan pada Narkoba
9.Pangan
10. Transfortasi
TOPIK 2
Pengertian dan tujuan Promkes

A. Pengertian
B. Green dan Kreuter (2005) Promkes adlh kombinasi upaya –upaya
Pendidikan, kebijakan( politik),peraturan,dan organisasi untuk
mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang
menguntungkan Kesehatan individu,kelompok atau komunitas.
C. Defenisi Green dan kreuter dioperasionalisasikan dari defenisi WHO
yg bersifat konseptual,terlihat dg jelas aktivitas yg hrs dilakukan dlm
rangka “Promkes”.
DEPKES RI memberikan defenisi Promkes adlh:

Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam


mengendalikan factor-factor Kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh
dan untuk Bersama masyarakat, agar dapat menolong dirinya sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya Masyarakat, sesuai
social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan public yg
berwawasan Kesehatan.
Hal tsb tertuang dlm keputusan Menkes No: 1114/Menkes/sk/VIII/2005
PROMOSI KESEHATAN
Mampu
Pemberdayaan memelihara dan
Proses masyarakat meningkatkan
sesehatanya
Pembelajaran

Dari ,oleh,untuk dan bersama


masyarakat
Sesuai sosbud

Mempengaruhi
lingkungan
Definisi dari depkes tersebut lebih menggambarkan bahwa promosi kesehatan adalah
gabungan antara pendidikan kesehatan yang didukung oleh kebijakan publik
berwawasan kesehatan, karena disadari bahwa gabungan kedua upaya ini akan
memberdayakan masyarakat sehingga mampu mengontrol determinan-determinan
kesehatan.
Latar belakang dari lahirnya konsep baru promosi kesehatan
adalahkenyataanbahwa upaya-upaya health educationatau pendidikan
(penyuluhan)kesehatantidak dengan serta merta atau tidak dengan mudah
membuat individu ataupun masyarakatberperilaku yang menguntungkan
kesehatan, karena pendidikan kesehatan bertujuan untuk menghasilkan
perilaku yang menguntungkan kesehatan, dan perilaku itu bersifat sukarela
(Green, 1996, Green, 2000; Naidoo and Wins, 2000: 84), tidak memaksa
(French di dalam
Naidoo and Wills, 2000:84)
Jadi Apa Perbedaan Antara Pendidikan Kesehatan (Terdahulu) dan
Promosi Kesehatan???
lllona Kickbush menguraikan sebagai berikut:
Promosi kesehatan lahir (emerged out) dari pendidikan kesehatan.
Alasan yang dikemukan diantaranya adalah:
 Pertama, agar para penyuluh/pendidik kesehatan masyarakat menjadi
lebih sadar tentang perlunya sebuah pendekatan positip dalam
pendidikan kesehatan-lebih dari sekedar pencegahan penyakit.
 Kedua, Menjadi semakin nyata bahwa pendidikan kesehatan akan
lebih berdaya jika didukung dengan seperangkat upaya (seperti legal,
environmental dan regulatory).
Jadi Apa Perbedaan Antara Pendidikan Kesehatan (Terdahulu) dan
Promosi Kesehatan???
lllona Kickbush menguraikan sebagai berikut:
Promosi kesehatan lahir (emerged out) dari pendidikan kesehatan.
Alasan yang dikemukan diantaranya adalah:
 Pertama, agar para penyuluh/pendidik kesehatan masyarakat menjadi
lebih sadar tentang perlunya sebuah pendekatan positip dalam
pendidikan kesehatan-lebih dari sekedar pencegahan penyakit.
 Kedua, Menjadi semakin nyata bahwa pendidikan kesehatan akan
lebih berdaya jika didukung dengan seperangkat upaya (seperti legal,
environmental dan regulatory).
keluasan dan keberagaman aktivitasnya, dapat dikatakan
bahwa promosi kesehatan adalah bentuk baru dari
kesehatan masyarakat. (Tones and Green, 2004).
Atau dengan kata lain... Promosi Kesehatan merupakan
program yang dirancang untuk memberikan perubahan
di bidang kesehatan terhadap manusia, organisasi,
masyarakat dan lingkungan.
B. TUJUAN PROMOSI KESEHATAN
Berdasarkan beberapa pandangan pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari penerapan
promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi promosi kesehatan itu sendiri, yaitu
mendapatakan/membuat masyarakat yang:
 Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
 Mampu (abmty)memelihara dan meningkatkan kesehatannva.
 Meme!ihara kesehataa, berarti mau dan mampu mencegah
penyakit
 Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
 Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok atau
masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.
.
Tujuan promosi kesehatan dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
1. Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO
a. Tujuan Umum
Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang
Kesehatan
b. Tujuan Khusus
1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat
2) Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan
kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
2, Tujuan Operasional:
a) Agar orang memiliki pengertian yang Iebih baik tentang eksistensi dan
Dembahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara
memanfaatkannya seara efnsien & efektif.
b) Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang Iebih besar pada
kesehatan(dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
c) Agar orang melakukan Iangkah positip dlm mencegah terjadinya
sakit,mencegah berkembangnya sakit menjadi Iebih parah dan mencegah
keadaan ketergantungan me!alui rehabilitasi cacat karena penyakit.
d) Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan bagaimana
caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem peiayanan
kesehatan yang normal.
Sedangkan menurut green,tujuan promosi kesehatan ada 3 yaitu:
1. Tujuan Program
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu
yang berhubungan dengan status kesehatan.
2. Tujuan Pendidikan
Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masaah kesehatan
yang ada.
3. Tujuan Perilaku
Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang hams tercapai (per'uaku yang
diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan
3.0
Tujuan Intervensi Perilaku dalam promosi kesehatan
a. Mengurangi perilaku negatif bagi kesehatan.
Misal : mengurangi kebiasaan merokok
b. Mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan
Misal : mencegah meningkatnya perilaku seks bebas
c. Meningkatkan perilaku positifbagi kesehatan
Misal : mendorong kebiasaanolah raga
d. Mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan .
Misal : mencegah menurunnya perilakumakankaya serat
TOPIK 3
RUANG LINGKUP PROMOSIKESEHATAN
Sesungguhnya,ruang lingkup sasaran promosi kesehatan adalah keempat
determinan kesehatan dan kesejahteran seperti terlihat dalam model klasik dari
Boom(Forcefmm
Paradigm of Health andWellbeing),yaitu:
1. Lingkungan,
2. Perilaku,
3. Pelayanan kesehatan, dan
4.Faktor genetik (ataudiperluas menjadi faktor kependudukan
PARADIGMA HIDUP SEHAT H. L. BLUM

Genetik Sistem budaya


Sumber daya
alam

Pelayanan
Lingkungan Hidup sehat kesehatan

Keseimbangan ekologi Kepuasan manusia


Prilaku masyarakat
Menurut bagan teori Green, diketahui bahwa faktor kesehatan
ditentukan oleh 3 faktor
1. Faktor predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya prilaku
seseorang,antara lain : pengetahuan , sikap,keyakinan,kepercayaan,
dan nilai-nilai tradisi
Hubungan promosi kesehata dengan determinan
perilaku
Predisposing
Factors

Health Promotion Enabling Factors Health Behavior

Reinforcing
Factors
2. Kedua, faktor pemungkin (enablingfactor), yaitu
faktor yang memungkinkan atau yang menfasilitasi
perilaku atau tindakan, antara Iain: prasarana,sarana,
ketersediaan sdm.
3. Ketiga, faktor penguat (reinforcing factor), yaitu
faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya
perilaku, antara lain: sikap petugas kesehatan, sikap
tokoh masyarakat, dukungan suami, dukungan
keiuarga,tokoh adat, dsb.
Ruang lingkup dalam promosi kesehatan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu
sehingga dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu :
1. Ruang Lingkup Berdasarkan Area Masalah
Dilihat dari area masalah, ruang upaya promosi mencakup berbagai ideologi dari
kesehatan dan penyakit seperti kesehatan ibu , kesehatan anak,penyakit infeksidan
penyakit infeksi menular,kecelakaakn dan bencana,kesahatan manula .
2. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pencegahan«
Oleh karena masyarakatberada dalamberbagai statusatau kondisi,maka promosi
kesehatan harus bersifat komprehensif.Di dalam upaya kesehatan,dikenal tingkat
pencegahan dari Leavell andClark (1967):
a. Pencegahan primer, yang terdiri dari:
l. Peningkatan derajat kesehatan (healthpromotion)
ll. Perlidungan khusus (specificprotection)
b. Pencegahan skunder
III. Diagnosis dini dsn pengobatan segeran(early
diagnosis and prompt treatment)
c. Pencegahan tertier
V. Rehabilitasi (rehabilitation)
PROMOSI KESEHATAN BERDASARKAN ASPEK PELAYANAN KESEHATAN

PROMOTIF Pada orang yang sehat

PREVENTIVE Sehat dan risti

KURATIF Orang yang skit

REHABILITATIF Pasien baru sembuh


WHO menggaris bawahi seperangkat kegiatan minimal yang
harus di laksanakan pelayanan kesehatan dasar, beberapa
diantaranya sangat berkaitan dengan determinan kesehatan yang
telah diuraikan sebelumnya.Kegiatan-kegiatan itu ialah:
a. Pendidikan kesehatan masyarakat untuk mengenal masalah
masalah kesehatan serta cara cara untuk mencegah dan
menanggulangi
b. Peningkatan ketersediaan pangan dan nutrisi
c. Penyediaan air bersih dan kebutuhan sanitasi dasar
d. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga
berencana
e. lmunisasi
f. Pencegahan dan penaggulangan penyakit endemic
lokal
g. Pengobatan yang memadai untuk penyakit-
penyakit umum dan kecelakaan
h. Penyediaan obatyang esensial
Ruang lingkup aktivitas
Diperluasnya peran PendidikanKesehatan menjadi Promosi Kesehatan
oleh WHO menggambarkan juga luasnya ruang lingkup aktivitas
promosi kesehatan.Ottawa(boner
mengemukakan 5 (lima) pilar utama/cara untuk mempromosikan
kesehatan (yang bunyi
pernyataannya sesungguhnya bersifat perintah), yaitu:
a. Build Healthy Public Policy (Buatkebija kan publikyang sehat)
b. CreateSupportiveEnvironment(Cipta kan lingkunganyang mendukung)
c. Strengthen Community Action (Perkuat kegiatan masyarakat)
d. Develop Personal Skills (Kembangkan /tumbuhkan keterampilanpribadi)
e. Reorient Health Services (Orientasi ulang pelayanan kesehatan)
Ruang Lingkup Perilaku Kesehatan
Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni
pengetahuan
kesehatan (Health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health
attitude)dan praktik
kesehatan (health practice).
PRINSIP PRINSIP PROMOSI
KESEHATAN
Sebagai seorang calon perawat profesional yang akan menjalani tugas-
tugas kesehatan termasuk didalamnya adalah promosi kesehatan, maka
anda akan berhasil mengatasi
keadaan jika menguasai sub bidang keilmuan yang terkait berikut ini
diantaranya:
1. Komunikasi
2. Dinamika Kelompok
3. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
4. Pengambangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
5. Pemasaran Sosial(Social Marketing)
6. Pengembangan Organisasi
7. Pendidikan dan Pelatihan
8. Pengembangan Media (TeknologiPendkes)
9. Perencanaan dan evaluasi.
10. Antropologi Kesehatan
11. SosiologiKesehatan
12. Psikologi Kesehatan, Dll.
1. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan dalam
Keperawatan
lnteraksi Perawat/petugas kesehatan dan Klien
meraupakan hubungan khusus yang
ditandai dengan adanya saling berbagi pengalaman,
serta memberi sokongan dan negosiasi saat memberikan
pelayanan kesehatan.
Pembelajaran yang efektif terjadi ketika klien dan
perawat/petugas kesehatan sama sama berpartisipasi
dalam Proses Belajar Mengajar yang terjadi.Agar
hubungan pembelajaran memiliki kualitas positif, baik
secara individual, kelompok maupun masyarakat,
hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Berfokus pada Klien
 Bersifat menyeluruh dan utuh (holistik)
 Negosiasi
 Interaktif
= TERIMAKASIH
=

Anda mungkin juga menyukai