• Keterampilan penting lainnya yang perlu dipahami adalah tata cara penilaian atau
judging untuk memperoleh ternak sapi yang mempunyai nilai tertinggi di atas rata-
rata.
• Penilaian ternak sapi melalui empat langkah, yaitu :
1. Pandangan samping
• Penilaian dilakukan pada jarak 3,0 – 4,5 m
• Perhatikan kedalaman tubuhnya, keadaan lutut, kekompakan bentuk tubuh,
ketebalan legok lapar, pinggul dan kaki.
2. Pandangan belakang
• Penilaian dilakukan pada jarak ± 3,0 m.
• Perhatikan kelebaran pantat, kedalaman otot, kelebaran dan kepenuhan bokong
dan keserasian berdiri pada tumpuan kaki-kakinya.
3. Pandangan depan
• Penilaian pada jarak ± 3,0 m
• Perhatikan bentuk dan ciri-ciri kepalanya, kebulatan bagian rusuk, kedalaman dada
dan keadaan pertulangan, serta keserasian kaki depan.
4. Perabaan
• Penilaian ini untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir melalui perabaan yang
dirasakan melalui ketipisan, kerapatan dan kelunakan kulit, serta perlemakannya.
Perabaan (Palpasi)
• Langkah terakhir ini dapat menaksir ketebalan lemak yang menyelubungi karkas
serta menduga konformasi karkas, dan ketebalan daging, terutama pada bagian
perempatan depan dan perempatan belakang karkas.
• Karena langkah penilaian ini merupakan salah satu tindakan seleksi untuk menilai
atau memilih ternak yang mempunyai nilai tertinggi di atas rata-rata maka cara ini
lazim dilakukan melalui teknik mass selection, yaitu penyeleksian di antara
sekelompok ternak sapi yang akan dipilih. Teknik ini sering dilakukan dalam hal
sebagai berikut.
– Untuk memilih pemenang dalam pameran
– Untuk memilih individu ternak yang akan dipelihara atau diternakkan lebih lanjut (bakalan),
misalnya untuk digemukkan.
– Untuk memilih calon bibit.
– Untuk memilih ternak sapi yang akan dipotong serta diharapkan dapat memperoleh kuantitas
dan kualitas karkas yang baik.
• Penilaian tersebut dilakukan pada setiap individu ternak sapi yang akan dipilih
dengan cara mengisikan skor yang sesuai dengan penilaian melalui pengamatan
pandangan dan perabaan. Setelah itu penilaian dianalisis melalui penalaran yang
sistematis dengan skor tertentu pada masing-masing bagian konformasi tubuh
yang dinilai berdasarkan standar nilai yang telah disusun. Ternak yang memperoleh
jumlah nilai tertinggi dari hasil skor yang diberikan oleh penilai adalah ternak yang
terpilih. Dalam hal ini penilaian harus dilakukan secara obyektif mungkin. Guna
menghilangkan tingkat subjektivitas penilai, pada lembar penilaian biasanya
ditambahkan pula nilai korelasi dari penilai akhir yang lebih senior.
• Untuk menunjang hasil yang lebih akurat,
penilaian tersebut lazimnya dilengkapi lagi
dengan langkah pengukuran bagian-bagian
tubuh ternak, yaitu tinggi pundak, panjang
badan, lingkar dada, dan lebar atau dalam
dadanya.
• Berikut ini disajikan contoh tabel penilaian
untuk memilih (judging) sapi jual dan sapi
bibit.
TABEL 1. PENILAIAN SAPI POTONG / SIAP JUAL
Tugas 1.
Buat makalah tentang Teknik Pemilihan dan
Penilaian Sapi Potong