Oleh
Kelompok : VI (Enam)
Nama : 1. Ahmad Wildan Arifudin (L1A120104)
2. Alim Abid Muin (L1A120107)
3. Arsun (L1A120119)
4. Asri Atun Sait (L1A120121)
5. Difa Nadillah (L1A120127)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Pengaruh Topografi Lahan
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Pastura yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Budidaya Cacing tanah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan produksi
cacing tanah, dengan cara meningkatkan laju pertumbuhan, jumlah dan reproduksi cacing
tanah. Cacing tanah dibudidayakan karena besarnya permintaan masyarakat dan masih
kurangnya produksi cacing tanah. Jenis cacing tanah yang sangat potensial dikembangkan
dan dibudidayakan adalah jenis Lumbricus rubellus.
Cacing merupakan salah satu satwa harapan karena termasuk salah satu bentuk
perkembangan usaha peternakan. Masyarakat sudah mulai mengembangkan ternak satwa
alternatif atau satwa harapan sebagai sumber bahan baku industri, pakan, atau hewan
laboratorium. Ternak atau satwa harapan umumnya memiliki beberapa kelebihan, antara
lain: siklus hidup pendek, jarang terkena penyakit, murah harganya, serta mudah
beradaptasi dengan lingkungan dan pakan yang diberikan. Cacing tanah memiliki panjang
3-14 cm, cacing tanah miselium. Tubuh inilah yang memiliki nilai ekonomis dan menjadi
tujuan dari budidaya cacing tanah.Teknik budidaya cacing mulai dari persiapan hingga
pasca panen sangat perlu diperhatikan agar pelaku usaha benar-benar memehami sehingga
lebih menguasai dalam pemeliharaan maupun pengendalian hama tanah
Potensi ekonomi yang dimiliki satwa harapan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat
untuk mengisi waktu luang sekaligus sebagai alternative penghasilan keluarga. Cacing
tanah bernilai ekonomi tinggi karena bisa dijual dan mendatangkan keuntungan bagi
pembudidaya. Budidaya cacing tanah mempunyai prospek yang cukup bagus karena sangat
mudah untuk dipelajari. Untuk membudidayakan cacing tanah hanya memerlukan tanah
dan kompos sehingga bisa dikatakan relatif mudah dilaksanakan, efisien dan murah.
Budidaya cacing tanah tidak memerlukan banyak waktu karena hanya meluangkan waktu
untuk memberi makan serta waktu untuk memanen cacing. Kandang juga tidak perlu
dibersihkan secara intensif sebab kascing atau kotoran cacing merupakan salah satu jenis
pupuk organik yang berkualitas. Budidaya cacing tanah telah dilakukan oleh UKM
Bambang Sutejo dan UKM Mardi.
1.2. Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetehui cacing
tanah merupakan salah satu hewan satwa harapan.
1.3. Manfaat
Manfaat dalam makalah ini adalah kita mahasiswa mengetahui bahwa cacing tanah
bukan hanya dapat di manfaatkan pada tumbuhan tapi dapat juga bernilai ekonomis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi Cacing Tanah
Cacing tanah adalah hewan yang termasuk golongan tingkat rendah yang termasuk
avertebrata atau tidak mempunyai tulang belakang, serta memiliki tubuh yang lunak.
Cacing dapat dikategorikan dalam filum Annelida sebab semua bagian tubuh tersusun atas
sejumlah ruas atau segmen yang memiliki bentuk menyerupai cincin. Disebut dengan
cacing tanah atau earthworm karena hewan ini banyak menghabiskan hidupnya di dalam
tanah. Cacing tanah memiliki fungsi sebagai berikut: (1) cacing dapat menjadi pengurai
bahan organik yang ada di dalam pengolahan limbah padat; (2) cacing sebagai sumber
penghasil pupuk limbah organik; (3) cacing merupakan bahan baku sumber protein hewani
sekitar 64% sampai 72%. Selain itu, cacing tanah juga sebagai sumber asam amino esensial
untuk berbagai hal, antara lain : (a) sebagai bahan utama di dalam pembuatan pakan ternak,
ikan, dan udang; (b) sebagai bahan utama pembuatan pangan; dan (c) sebagai bahan utama
pembuatan kosmetik dan obat-obatan (Qonita dan Riptanti, 2021).
Selain daun, cacing juga suka makan akar tanaman yang sudah membusuk dan
cacing juga suka makan makhluk kecil, misalnya, nematoda, protozoa, rotifera, dan bakteri
yang ada di dalam tanah serta suka makan jamur yang ada di dalam tanah. Pakan tambahan
yang umum diberikan antara lain : sisa nasi, limbah dapur, limbah sayur dan buah, limbah
ikan dan daging, limbah roti, ampas tahu, ampas kelapa, ampas singkong dll. Pakan
tambahan diberikan sebanyak lebih kurang 5-10% bobot cacing atau takaran dua hari
habis. Pemberian pakan bisa diberikan secara langsung akan tetapi lebih baik dicacah
terlebih dahulu atau difermentasi 2-3 hari dengan cara dipendam dalam media.
2.4. Perkembangbiakan Cacing Tanah
Cacing tanah adalah hewan yang termasuk golongan tingkat rendah yang termasuk
avertebrata atau tidak mempunyai tulang belakang, serta memiliki tubuh yang lunak.
Cacing dapat dikategorikan dalam filum Annelida sebab semua bagian tubuh tersusun atas
sejumlah ruas atau segmen yang memiliki bentuk menyerupai cincin. Disebut dengan
cacing tanah atau earthworm karena hewan ini banyak menghabiskan hidupnya di dalam
tanah. Cacing tanah memiliki fungsi sebagai berikut: (1) cacing dapat menjadi pengurai
bahan organik yang ada di dalam pengolahan limbah padat; (2) cacing sebagai sumber
penghasil pupuk limbah organik; (3) cacing merupakan bahan baku sumber protein hewani
sekitar 64% sampai 72%. Selain itu, cacing tanah juga sebagai sumber asam amino esensial
untuk berbagai hal, antara lain : (a) sebagai bahan utama di dalam pembuatan pakan ternak,
ikan, dan udang; (b) sebagai bahan utama pembuatan pangan; dan (c) sebagai bahan utama
pembuatan kosmetik dan obat-obatan (Qonita dan Riptanti, 2021).
3.2. Rekomendasi
Qonita RRA dan Riptanti EW. 2021. Peningkatan Usaha Budidaya Cacing Tanah di
Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Journal of Community Empowering and
Services. 5(2), 135-144
Ristek. 2009. Budidaya Cacing Tanah.
Wirosoedarmo R, Elsiana S. S, dan Anugrofo F. 2018. Pengaruh pemberian media
berbahan limbah kotoran sapi dabn blotong tebuh terhadap bobot dan kadar protein
cacing African Nigh Crawler (Eudrilus eugenia).