Anda di halaman 1dari 9

BUDIDAYA CACING TANAH

Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih.Jumlah segmen yang
dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini
kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan
besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain.
Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak
pada segmen 14-16 Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah
keunguan.[ Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing
koot dan cacing kalung.
Budidaya cacing tanah adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk membuat
lingkungan menjadi lebih baik. Manfaat cacing tanah :
 Cacing tanah dapat membantu mengolah sampah dapur menjadi kompos yang baik
untuk tumbuhan. Cacing tanah mampu mengubah bahan organik yang dimakan
menjadi kotoran (castings) dan urine (worm tea). Kandungan urea dalam urine cacing
adalah pupuk alami yang baik. Terlebih kotoran cacing mengandung nitrogen, fosfor,
magnesium, potasium, dan kalsium yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
 Tubuh cacing tanah yang terdiri atas 70% protein adalah sumber makanan bergizi
tinggi bagi hewan ternak dan peliharaan seperti ayam, bebek, ikan, sidat, dan burung.
 Kegiatan menggali yang dilakukan cacing tanah mampu menciptakan sistem drainase
alami, meningkatkan jumlah udara dan air dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih
gembur dan baik untuk ditanami semua jenis tanaman.

1. Persiapan Sarana dan Peralatan


Kandang bisa dibuat dari bahan-bahan murah dan mudah didapat seperti papan bekas,
bambu, ijuk, rumbia dan genteng tanah liat. Untuk kandang permanen peternakan skala
besar contohnya berukuran 1.5 x 18 m dan tinggi 0.45 m. Didalamnya dibuah wadah-
wadah tempat pemeliharaan seperti rak-rak bertingkat, dan kandang boleh terbuka tanpa
dinding Model-model sistem budidaya yang bisa diterapkan antara lain:
kotak bertumpuk, rak berbaki, pancing berjajar dan pancing bertingkat.
2. Pembibitan
Persiapan untuk budidaya cacing tanah adalah:
 Meramu media tumbuh
 Menyediakan bibit unggul
 mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung

Pemilihan Bibit:
a. Pemilihan Bibit Calon Induk
Untuk sekala komersial sebaiknya menggunakan bibit yang sudah ada karena
diperlukan jumlah yang besar, tapi untuk skala kecil bisa mencari bibit cacing tanah
dari alam, misalnya dari lingkungan sampah yang membusuk atau dari tempat
pembuangan kotoran hewan.
b. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Dalam pola pemeliharaan terbagi menjadi beberapa cara:
1. Cacing tanah dipelihara dalam jumlah banyak sesuai dengan tempat yang ada,
dengan pemilihan Cacing tanah yang muda atau dewasa. Jika wadah berukuran
panjang 2.5 m, lebar kurang lebih 1 m, dan tinggi sekitar 0.3 m, maka dapat
ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
2. Pemeliharaan dimulai dari jumlah kecil, dan jika jumlahnya bertambah, sebagian
dipindahkan ke wadah lain.
3. Pemeliharaan dengan mengkombinasi cara a dan b.
4. Pemeliharaan khusus kokon sampai menjadi anak, setelah dewasa pindahkan ke
tempat lain.
5. Pemeliharaan khusus cacing dewasa untuk bibit.

3. Sistem Perkembangbiakan
Jika media pemeliharaan sudah siap dan bibit cacing tanah sudah tersedia, maka
penanaman siap dilakukan.Bibit cacing tanah jangan langsung sekaligus dimasukkan ke
dalam media, melainkan sedikit-sedikit.Beberapa bibit coba disimpan di atas media, jika
bibit masuk ke dalam media hal itu menunjukkan bahwa cacing betah di media tersebut.
Tambahkan lagi dan cek tiap 3 jam sekali apakah masih ada cacing yang berkeliaran ke
luar, kalau cacing malah meninggalkan media atau wadah berarti media yang digunakan
harus diganti. Cara mengganti media yaitu dengan cara disiram air, kemudian diperas atau
dibuang airnya sampai airnya berwarna bening.
Untuk mengetahui apakah cacing tanah yang ditanam betah terhadap media yang
digunakan, Anda bisa memastikannya setelah 12 jam.

4. Reproduksi Atau Sistem Perkawinan


Cacing tanah merupakan golongan hewan hermaprodit yang memiliki alat kelamin ganda
jantan dan betina dalam satu tubuh.Tapi untuk pembuahan tidak bisa dilakukan sendiri.
Sepasang cacing tanah akan menghasilkan satu kokon berbentuk lonjong dan berukuran
sekitar 1/3 besar kepala korek api yang berisi telur-telur. Setiap kokon berisi 2-20 ekor,
dan rata-rata 4 ekor.
Kokon diletakkan di tempat yang lembab, dan dalam waktu 14-21 hari kokon akan
menetas. 100 ekor cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun.
Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan dengan ditandai adanya gelang
(klitelum) pada tubuh bagian depan, setelah 7-10 hari perkawinan cacing dewasa akan
menghasilkan 1 kokon.

5. Pemeliharaan
1. Pemberian Pakan
Dalam satu hari satu malam Cacing tanah diberi pakan sekali sesuai berat cacing
tanah yang ditanam. Apabila ditanam 1 Kg Cacing tanah, maka pakan diberikan
harus 1 Kg.
Pakan cacing tanah secara umum berupa kotoran hewan. Hal yang harus diperhatikan
dalam pemberian pakan Cacing tanah adalah sebagai berikut:
 Pakan diberikan harus berupa bubuk atau bubur.
 Taburkan pakan rata di atas media, tapi tidak menutupi semua permukaan media,
kira-kira sekitar 2/3 dari wadah tidak ditaburi pakan.
 Tutup pakan dengan karung, plastik atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
 Apabila masih tersisa pakan sebelumnya pemberian pakan berikutnya harus
diaduk dengan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
 Perbandingan bubur pakan dengan air diberikan 1:1.

2. Penggantian Media
Media yang sudah jadi tanah atau kascing yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon)
harus segera diganti. Agar cacing cepat berkembang, maka antara telur, anak dan
induk harus dipisahkan pada media berbeda.Penggantian media rata-rata dilakukan
dalam waktu 2 Minggu sekali.

3. Proses Kelahiran
Media untuk sarang terbuat dari: kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau buah-
buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu lapuk atau
bubur kayu.
Semua bahan dipotong sepanjang + 2.5 cm. semua bahan diaduk dan ditambah air
kecuali kotoran ternak, kemudian diaduk lagi. Selanjutnya bahan campuran dan
kotaran ternak dicampurkan menjadi satu dengan perbandingan 70:30 dengan
ditambah air secukupnya agar tetap basah.
4. Hama Dan Penyakit Cacing Tanah
Pengendalian terhadap hama perlu dilakukan, karena hal itu akan menentukan
keberhasilan beternak Cacing tanah. Hama yang merupakan musuh cacing tanah
antara lain: ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat,
tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi. Musuh lain yang tidak kalah
mengganggu yaitu semut merah yang memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat
pada pakan, kedua zat tersebut sangat diperlukan untuk penggemukan Cacing tanah.
Untuk mencegah serangan semut merah dengan cara wadah pemeliharaan dirambang
oleh air.

5. Panen Cacing Tanah


Dua hal yang bisa diharapkan dari panen Cacing tanah, yaitu;
 Biomas atau cacing tanah itu sendiri
 Kascing atau bekas cacing
Dalam tekniknya panen bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan
mengunakan alat penerangan lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing
tanah akan berkumpul di bagian atas media karena sangat sensitif dengan
cahaya. Anda tinggal memisahkan antara cacing dan media.Cara kedua dengan
membalikan sarang, cacing biasanya berkumpul maka mudah memisahkan antara
Cacing tanah dengan media.
Jika terdapat kokon atau kumpulan terlur pada saat panen, maka kembalikan sarang
pada wadah semula dan diberi pakan selama 30 hari. Telur akan menetas dan cacing
tanah bisa dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di
panen.
6. Prospek usaha budidaya cacing tanah
Salah satu keunggulan dalam bisnis budidaya cacing tanah adalah pengelolaannya
tergolong mudah, dan modal usaha yang dibutuhkan juga tidak banyak namun dengan
keuntungan yang didapatkan lebih besar. Cacing tanah ternyata banyak peminatnya
dan permintaan pasar akan cacing tanah ternyata cukup besar, hal itu dikarenakan
cacing merupakan salah satu jenis pakan alternatif bagi hewan ternak. Cacing tanah
sangat disukai oleh pelaku usaha ternak hewan unggas karena cacing tanah memiliki
kandungan protein yang tinggi dan kandungan asam amino yang lengkap. Selain
untuk pakan hewan, beberapa jenis cacing tanah juga ternyata dapat dijadikan sebagai
obat. Banyak manfaat lain yang didapatkan jika anda membuka usaha budidaya
ternak cacing tanah.
7. Harga cacing tanah
Sebagai informasi cacing tanah memiliki kemampuan berkembang biak yang sangat
cepat dimana hanya dalam waktu 2 sampai 3 bulan dari mulai telur sampai usia
dewasa. Selain itu rata rata jika beternak 100 ekor cacing dapat diperoleh 100.000
dalam satu tahun. Salah satu keunggulan usaha ini adalah harga cacing tanah yang
sangat tinggi sehingga keuntungan yang didapat bisa berkali kali lipat. Harga cacing
tanah jenis lumbricus dipasar lokal sekitar Rp.80.000 sampai 100.000 per kilo
tergantung di tiap tiap daerah. Untuk harga cacing tanah jenis tiger sekitar Rp.65.000
sampai Rp.70.000 per kilo.

8. Cara pemasaran cacing tanah


Mendatangi langsung ke pelaku usaha ternak unggas lokal – salah satu cara
pemasaran cacing tanah adalah dengan mendatangi dan melakukan penawaran
langsung ke pelaku usaha ternak di daerah kota anda. cara pemasaran ini sangat cocok
bagi pelaku usaha pemula. Lakukan komunikasi secara intensif dan pendekatan secara
personal dengan kerjasama yang saling menguntungkan.
Mempromosikan melalui media sosial – cara selanjutnya adalah dengan
mempromosikan cacing tanah melalu media sosial anda bisa memposting di facebook,
twitter, instagram. Dengan melakukan promosi ke grup grup usaha khusus peternakan
dan unggas dimana meraka pasti membutuhkan pakan cacing tanah di facebook
pastinya kemungkinan terjadi transaksi sangat besar.
Promosi melalui media website dengan membuat toko online - cara lainnya adalah
dengan mempromosikan cacing tanah ada dengan toko online. Anda bisa membuat
toko online lalu optimalisasi website toko online anda agar pengunjung / visitornya
banyak dengan begitu akan sangat mudah untuk mempromosikan produk anda. jika
website anda trafiknya sudah naik dan banyak pengunjung maka itu akan menjadi
pondasi anda untuk mengembangkan usaha dengan membidik perdagangan ekspor.

Manfaat Cacing Tanah :


1. Obat penyakit tifus
Cacing tanah yang telah dibersihkan ternyata dapat menghambat pertumbuhan bakteri
salmonella tiphosa yang mengganggu pencernaan manusia. Penderita dapat mengonsumsi
air rebusan cacing atau kapsul berisi serbuk cacing yang dicampur madu.Penyembuhan
penyakit tifus secara tradisional ini ternyata diakui oleh pakar farmakologi.
2. Obat diare
Wabah penyakit diare seringkali terjadi di masyarakat. Nah, cacing tanah menjadi salah
satu obat tradisional yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit
tersebut.Cacing tanah merupakan antibakteri untuk kuman Escherichia colli dan Shigella
dysenterica penyebab diare.
3. Melancarkan sirkulasi darah
Cacing tanah mengandung enzim lumbrokinase yang dapat meluruhkan lemak jahat
dalam pembuluh darah sehingga peredaran darah menjadi lebih lancar. Itulah alasan
mengapa cacing tanah sering digunakan untuk terapi penderita hipertensi dan stroke.
4. Melancarkan pencernaan
Cacing tanah mengandung enzim peroksida, katalase, dan selulose yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh. Dengan demikian, secara tidak langsung
cacing tanah menjadi penyebab lancarnya pencernaan kita.
5. Antipiretik
Ekstrak cacing tanah mengandung nitrogen dan bersifat basa yang dapat menurunkan
demam pada penyakit tertentu seperti tifus.Penggunaan cacing tanah untuk menurunkan
panas lebih baik daripada bahan kimia seperti parasetamol yang dapat meninggalkan efek
samping.Penelitian di laboratorium IPB telah membuktikan keamanan bahan ini untuk
pengobatan.
6. Menenangkan
Cacing tanah mengandung pheretima yang mempengaruhi kerja sistem saraf.Pheretima
membawa efek ketenangan, menghentikan kejang, dan menurunkan nyeri sehingga sangat
tepat digunakan untuk obat sakit gigi, nyeri kepala, dan rematik.
7. Meningkatkan energi
Kandungan taurin dalam cacing tanah dapat meningkatkan metabolisme lemak yang
diubah menjadi energi.
8. Menjaga kesehatan kulit
Cacing tanah juga mengandung alfa-tokoferol yang dapat menjaga elastisitas dan
keremajaan kulit.
9. Menyembuhkan luka
Fungsi ini dijalankan oleh asam arakidonat dalam cacing tanah yang dapat mempercepat
pertumbuhan sel-sel baru.
KLIPING PRAKARYA
BUDIDAYA SATWA HARAPAN CACING TANAH

Disusun Oleh :
Nama : Bagus Rizky D.
No : 11
Kelas : VIII E
Guru Pembimbing : Ibnu Muhammad Ashari

MTs NEGERI CAWAS


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai