Balai Besar Penelitian Veteriner, Jl. R.E. Martadinata No. 30, Bogor 16114
ABSTRACT
Goat and sheep are commonly found as small animal farm in the villages. They have simple management
and benefit for the farmers. On the other hand several diseases can cause decreased production and death
Disease such as anthrax and scabies can be transmitted to human as zoonotic agents. The diseases of small
ruminant were devided into two categories namely infectious and non-infectious diseases. The infectious
diseases are cause by bacterial, virus, parasite and fungal agents. The most common non-infectious diseases
were metabolism disturbances and toxicity. The viral infectious diseases which commonly foud were Orf and
bluetongue; the common bacterial agents found were anthrax and slmonellosis while common parasitic
diseases were scabies and worm. In order to prevent the disease infections, management system such as
hyegenes and feed are very important also vaccination program for certain disease. If the animal showing
clinical sign of the disease, the animal should be isolated and antibiotic treatment is needed to prevent
bacterial infection, the anthelmintic drug also shoud be routinly be given.
Key Words: Disease, Goat, Sheep
ABSTRAK
Kambing dan domba adalah ternak yang sangat disukai untuk dipelihara oleh peternak tradisional di
pedesaan, karena metode pemeliharaannya yang tidak rumit dan mudah dijual bila peternak membutuhkan
uang. Di lain pihak penyakit merupakan kendala utama dalam peternakan kambing dan domba, tidak hanya
kerugian yang dialami para peternak tetapi juga penyakit yang zoonosis dapat menular ke peternak maupun
pemeliharanya. Penyakit pada ternak ruminansia kecil dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit infeksi dan
penyakit non-infeksi. Penyakit infeksi terdiri dari penyakit asal virus, bakteri, parasit dan jamur, sedangkan
penyakit non-infeksi adalah penyakit oleh gangguan metabolisme dan keracunan. Penyakit asal virus yang
sering ditemukan pada ternak domba dan kambing adalah Orf dan bluetongue, penyakit asal bakteri adalah
antraks dan salmonelosis, penyakit asal parasit adalah scabies dan cacingan, dan penyakit non-infekisius
seperti kembung dan keracunan makanan. Usaha pencegahan penyakit tersebut yang paling utama adalah
sistem manajemen pemeliharaan, yaitu kebersihan kandang dan pemberian pakan yang baik disertai dengan
vaksinasi, bila hewan sudah menunjukkan gejala penyakit bakterial perlu diberikan obat antibiotik, obat
cacing dan obat lainnya bergantung pada gejala yang terlihat.
Kata Kunci: Penyakit, Kambing, Domba
33
Workshop Nasional Diversifikasi Pangan Daging Ruminansia Kecil 2011
34
Workshop Nasional Diversifikasi Pangan Daging Ruminansia Kecil 2011
Gambar 1. Penyakit Orf pada domba terlihat lepuh di sekitar hidung dan mulut (kiri) dan
penyakit menyerang pada jari manusia yang merawatnya (kanan)
bertahun-tahun di dalam tanah yang tercemar gelisah karena rasa gatal, nafsu makan
dan bila tertelan oleh hewan ternak spora akan menurun, kurus, bila penyakit sangat parah dan
aktif dan berkembang menjadi penyakit yang tidak segera diobati dapat menyebabkan
mematikan. Infeksi dapat juga terjadi melalui kematian. Penyakit ini sangat menular ke
inhalasi pada saluran nafas bila spora terhirup hewan lain dan ke manusia (zoonosis)
ke dalam saluran nafas dan menimbulkan (Gambar 4).
anthrax pulmonum (Gambar 3). Parasit cacing nematoda gastro-intestinal
yang menyerang ternak ruminansia kecil
adalah Haemonchus contortus. Penyakit ini
Penyakit asal parasit dapat menimbulkan gejala diare, nafsu makan
turun dan kekurusan pada ternak penderita daur
Ada tiga jenis parasit menyerang ternak hidup cacing Haemonchus contortus dapat
domba dan kambing yang sering ditemukan dilihat pada Gambar 5. Sementara itu, parasit
yaitu: penyakit kudis pada kulit (scabies), cacing trematoda, Fasciola hepatica, dapat
penyakit parasit pada saluran pencernaan menyebabkan kerusakan hati yang parah pada
(haemonchosis), dan penyakit cacing hati hewan penderita. Gejala yang ditimbulkan
(fascioliasis). Penyakit kudis yang disebabkan tidak begitu terlihat, tetapi kehilangan nafsu
infeksi Sarcoptes scabei sering menyerang makan dan kekurusan. Bila penyakit sudah
ternak kambing menyebabkan luka keropeng berjalan lama dan kerusakan hati sudah meluas
pada kulit di seluruh tubuh. Hewan menjadi hewan dapat mati mendadak, dan pada post
35
Workshop Nasional Diversifikasi Pangan Daging Ruminansia Kecil 2011
Gambar 3. Penyakit antraks pada ruminansia, terlihat pembesaran perut, perdarahan dan kuman Bacillus
anthracis
Gambar 4. Parasit scabies menyerang domba (kiri) dan Sarcoptes scabei (kanan)
Gambar 5. Daur hidup cacing H. contortus (kiri) dan bentuk cacing dewasanya (kanan)
36
Workshop Nasional Diversifikasi Pangan Daging Ruminansia Kecil 2011
Gambar 6. Hati yang terinfeksi cacing Fasciola sp. (kiri) dan bentuk cacing dewasanya
mortum terlihat hati rusak dan banyak cacing sangat beracun dan dapat menimbulkan
dewasa ditemukan (Gambar 6). kematian yang mendadak.
PENYAKIT NON-INFEKSI
37
Workshop Nasional Diversifikasi Pangan Daging Ruminansia Kecil 2011
sesuai komposisinya. Disamping itu, juga perlu DARMONO. 1982. Persentase kejadian haemonchosis
diberikan vaksinasi penyakit seperti vaksin serta perbandingan jumlah cacing jantan
antraks terutama yang berlokasi di daerah dengan cacing betina Haemonchus contortus
endemik. Pemberian obat cacing secara rutin pada domba di rumah potong hewan Kodya
Bogor. Penyakit Hewan 15(24): 43 – 46.
juga perlu diberikan terutama pada domba dan
kambing yang digembalakan. Bila terlihat ada DARMONO. 1989. Status mineral pada domba di
tanda gejala penyakit pada salah satu atau lebih Cirebon dan hubungannya dengan penyakit
hewan yang sakit perlu segera diisolasi dan defisiensi Bull. Fakultas Kedokteran Hewan
dikonsultasikan kepada dokter hewan. Universitas Gadjah Mada 9(2): 16 – 18.
DARMONO, S. PARTOUTOMO, SUKARSIH dan G.
ADIWINATA. 1982. Pengaruh pengobatan
DAFTAR PUSTAKA dengan kombinasi disophenol dan thebenzole
terhadap cacing nematoda saluran pencernaan
ADAMS, D.B. 1995. Assessing the importance of pada domba. Penyakit Hewan 15(24): 31 – 33.
infectious and non-infectious disease in small
ruminants in Australia. Breeding for resistance DO, T.T.V. and T.M. NGUYEN. 2003. Cassava as
to infectious diseases in small ruminants. small ruminant feed in the hilly and
GRAY, G.D., R.R. WOOLASTON and B.T. moutainous area of Bavi district in North
EATON (Eds.) ACIAR pp. 309 – 322. Vietnam.
BARLOW, R.M. 1982. Infectious diseases of sheep NGUYEN, T.H. and Q.S. NGUYEN. 1994.
and goats. Sheep and goat production. I. E. Investigation results on infestation of
Coop. pp. 151 – 174. helminths of digestive tract of goats.
Veterinary Sciences and Techniques I(5): 64 –
BEVERIDGE, W.I.B. 1983. Bacterial diseases of cattle 69.
sheep and goats. Animal Health in Australia.
Canberra. I: 196.
DISKUSI
Pertanyaan:
Bagaiman cara pencegahan penyakit scabies domba yang efektif?
Jawaban:
Untuk mencegah penyakit scabies hanya dapat dilakukan dengan cara mengisolasikan ternak dari
ternak yang lain untuk mencegah penularan. Vaksin untuk mencegah penyakit scabies belum ada.
Saat ini sedang dalam tahap penelitian. Pengobatan secara tradisional menggunakan oli bekas
dan obat-obatan herbal.
38