Oleh:
SYAMSINAR SIDIK
60700117009
ABSTRAK
Praktek lapang ini bertujuan untuk mengetahui manajemen perkandangan dan
manajemen pemeliharaan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB). Praktek lapang ini
dilaksanakan selama empat minggu mulai pada tanggal 23 September 2019 sampai 20
Oktober 2019 pukul 06.00-16.00 WITA dan 16.00-06.00 WITA di kandang UIN Alauddin
Makassar Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi
Sulawesi Selatan. Pada praktek lapang ini menggunakan bambu, ember, gasolek, karung,
pel karet, sapu ijuk, sapu lidi, seng aluminium, tali, tabung gas 3 kg, tempat air minum,
tempat pakan dan timbangan. Sedangkan bahan yang digunakan seperti ayam, air,
kardus, karung, kertas koran, korek api, neobro, pakan, sekam dan vaksin. Praktek
lapang ini dilakukan dengan cara menimbang bobot badan ayam kampung unggul
balitbangtan (KUB) kemudian diberikan air minum dan pakan pada pagi, siang dan sore
hari selama empat minggu. Parameter yang diamati yaitu manajemen pakan, manajemen
perkandangan, manajemen kesehatan dan manajemen pemeliharaan.
ABSTRACT
This field practice aims to find out the management of the housing and maintenance
management of kampung unggul balitbangtan chicken (KUB). This field practice was carried out
for four weeks starting on September 23, 2019 until October 20, 2019 at 06.00-16.00 WITA and
16.00-06.00 WITA in the stable of UIN Alauddin Makassar, Samata Village, Somba Opu
District, Gowa Regency, South Sulawesi Province. In this field practice using bamboo, buckets,
gasolec, sacks, rubber mops, broom fibers, broom sticks, aluminum zinc, ropes, 3 kg gas cylinders,
drinking water containers, feed containers and scales. While the materials used such as chicken,
water, cardboard, sacks, newspaper, lighters, neobros, feed, husks and vaccines. This field practice
is carried out by weighing the body weight of kampung unggul balitbangtan chicken (KUB) then
given drinking water and feed in the morning, afternoon and evening for four weeks. The
parameters observed were feed management, housing management, health management and
maintenance management.
Keywords: KUB chicken, body weight gain, maintenance management, vaccination, mortality.
PENDAHULUAN
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktek lapang ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Penanganan DOC.
No Uraian Keterangan
1. Jenis Ayam Ayam KUB
2. Jumlah Ayam 2000 ekor
3. Jenis Pemanas Gasolek
4. Lama brooding 4 minggu (30 hari)
Sumber: Kandang Peternakan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Kelurahan
Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan,
2019.
Analisis Data
Mortalitas
94 ekor
Mortalitas = 𝑥 100%
2000
= 4,7%
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan selama empat minggu mengenai manajemen
pemeliharaan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) maka diperoleh hasil sebagai
berikut.
Jenis ayam yang dipelihara yaitu jenis ayam kampung unggul balitbangtan
(KUB) dengan jumlah 2000 ekor. Jenis pemanas yang digunakan adalah gasolek, yang
dimana alat ini berfungsi untuk menghangatkan dan mecegah DOC dari kedinginan,
yang dimana bisa berakibat pada kematian. Adapun lama Brooding yaitu empat minggu.
Hal ini sesuai dengan pendapat Zahra (2016), bahwa teknis pemeliharaan ayam yang
baik yaitu minggu pertama (hari ke-1 sampai ke-7) DOC dipindahkan ke indukan atau
pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah gula putih 500 g untuk
mengganti energi yang hilang selama transportasi.
Pertambahan bobot badan ayam KUB pada sampel 4 warna yaitu warna hitam
342 gram, warna putih 306 gram, warna cokelat 362 gram, warna orange 258 gram dan
warna abu-abu 260 gram. Hal ini diperoleh dari bobot badan akhir dikurangi dengan
bobot badan awal, selama 30 hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Irwadi (2011), bahwa
berat badan seekor ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bangsa, makanan,
jenis kelamin dan musim. Pada musim panas nafsu makan ternak menurun, sehingga
jumlah makanan yang dikonsumsi menurun dan mempengaruhi berat badan ternak.
Untuk memperoleh bobot badan yang maksimal maka ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu bibit yang baik, temperatur lingkungan, penyusunan ransum dan
kandang yang memadai.
Pada tahap awal DOC dimasukkan ke dalam kandang, DOC dibagi menjadi 4
flock. Setelah 2 minggu, kandangnya diperluas dan DOC kemudian digabungkan dalam
1 petak. Pada minggu ke-5 dilakukan pemisahan DOC berdasarkan warna. Hal ini
dikarenakan untuk menentukan tujuan pemeliharaannya, yaitu sebagai penghasil daging
dan penghasil telur. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiradisastra (2013), bahwa
berdasarkan fase pemeliharaan ayam, kandang dibedakan atas, kandang indukan untuk
memelihara anak ayam umur 0-3 minggu, kandang Grower untuk membesarkan anak
ayam dan ayam dara umur 4-18 dan kandang Layer untuk memelihara ayam periode
produksi telur umur 18 minggu sampai afkir.
Vaksinasi pada ayam KUB dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu dengan pemberian
vaksin ND-1B melalui oral (mulut) pada tanggal 26 September 2019 dan pemberian
vaksin ND-1B melalui oral (mulut) pada tanggal 9 Oktober 2019. Hal ini sesuai dengan
pendapat Zulfikar (2013), bahwa untuk mencegah penyakit seperti ini biasanya
dilakukan dengan melalui vaksinasi dan jenis penyakit unggas yang menular ini cukup
banyak. Vaksinasi dimaksudkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari ayam agar
tidak terserang penyakit yang bersangkutan. Vaksinasi ini bisa dilakukan dengan tetes
mata, tetes mulut, melalui air minum dan suntikan.
Manajemen perkandangan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) yaitu
jenis kandang yang digunakan adalah kandang postal (Litter) dengan jumlah alas satu
lapis. Adapun sistem perkandangannya yaitu menggunakan sistem perkandangan
intensif dengan jenis atap berbentuk monitor. Hal ini sesuai dengan pendapat Munir dkk
(2016), bahwa dalam sistem Litter, kandang harus lebih bersih (bebas penyakit) sebelum
dipergunakan, diusahakan burung-burung liar tidak bisa masuk kandang karena
dikhawatirkan akan menularkan penyakit juga akan menghabiskan ransum. Litter
dipasang setebal 5-7,5 cm dan kebutuhan Litter (sekam padi) untuk setiap m2 luas
kandang diperlukan ± 25 kg.
Manajemen pemeliharaan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) yaitu
sistem perkandangannya menggunakan sistem perkandangan intensif. Pada
perkandangannya menggunakan jenis kandang postal (Litter) dengan atap monitor dan
alasnya berupa sekam dan Koran. Pakan yang diberikan berupa konsentrat yang
diberikan secara terus menerus dan air minumnya ditambahkan dengan neobro yang
juga diberikan secara terus menerus. Dalam penanganan kesehatan dan penyakit, yang
dilakukan adalah dengan menjaga Biosecurity kandang dan dengan melakukan vaksinasi.
Adapun lama pemeliharaannya yaitu selama 30 hari atau 4 minggu. Hal ini sesuai
dengan pendapat Gustira, dkk (2015), bahwa ukuran kandang harus disesuaikan dengan
fase pertumbuhan ayam, agar ayam bisa bergerak bebas tidak terhambat pergerakannya,
selain itu kandang harus diperhatikan ventilasinya, oleh karena itu penentuan ukuran
kandang harus direncanakan. Rata-rata kandang di peternak memiliki ukuran kecil
sehingga ayam terasa kurang nyaman untuk hidup. Namun idealnya ukuran kandang
harus memeperhatikan kepadatannya. Kepadatan kandang harus disesuaikan dengan
kondisi dan fase pertumbuhan ayam.
Manajemen pakan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) yaitu pakan yang
diberikan berupa konsentrat buatan pabrik, yang dimana diproduksi oleh PT. New Hope
Indonesia. Air minum yang diberikan berupa air minum yang dicampurkan dengan
neobro. Adapun sistem pemberiannya yaitu diberikan secara terus-menerus. Hal ini
sesuai dengan pendapat Zulfikar (2013), bahwa ransum dan air minum harus tersedia
dalam jumlah yang cukup, dijaga agar tempat ransum atau air minum jangan sampai
kosong. Pada saat anak ayam dimasukkan ke tempat pemeliharaan, air minum harus
disediakan dan ransum diberikan setelah tiga jam berikutnya. Ransum bisa ditaburkan
diatas Box bekas pengiriman anak ayam, di atas baki atau di atas kertas penutup.
Manajemen kesehatan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) yaitu tindakan
pencegahan dan pengendalian yang dilakukan yaitu dengan melakukan sanitasi
kandang dan vaksinasi. Adapun mortalitas selama pemeliharaan ayam kampung unggul
balitbangtan (KUB) yaitu sebanyak 4,7%. Hal ini sesuai dengan pendapat Zulfikar (2013),
bahwa penyakit yang terjadi pada ternak ayam, umumnya timbul bila keadaan
pemeliharaan kurang baik, kondisi kandang yang tidak memenuhi syarat kesehatan
(sinar matahari yang kurang atau tidak masuk sama sekali) disertai pemberian ransum
yang kurang sempurna. Akibat dari serangan penyakit ini menyebabkan kerugian yang
sangat besar pada peternakan. Untuk menjaga agar ayam yang dipelihara tetap sehat,
upaya-upaya yang dilakukan dengan melalui sanitasi dan tatalaksana pemeliharaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama empat minggu dapat
disimpulkan bahwa Jenis ayam yang dipelihara yaitu jenis ayam kampung unggul
balitbangtan (KUB) dengan jumlah 2000 ekor. Jenis pemanas yang digunakan adalah
gasolek, yang dimana alat ini berfungsi untuk menghangatkan dan mecegah DOC dari
kedinginan, yang dimana bisa berakibat pada kematian. Adapun lama Brooding yaitu
empat minggu. Pertambahan bobot badan ayam KUB pada sampel 4 warna yaitu warna
hitam 342 gram, warna putih 306 gram, warna cokelat 362 gram, warna orange 258 gram
dan warna abu-abu 260 gram. Hal ini diperoleh dari bobot badan akhir dikurangi dengan
bobot badan awal, selama 30 hari. Pada tahap awal DOC dimasukkan ke dalam kandang,
DOC dibagi menjadi 4 flock. Setelah 2 minggu, kandangnya diperluas dan DOC
kemudian digabungkan dalam 1 petak. Pada minggu ke-5 dilakukan pemisahan DOC
berdasarkan warna. Hal ini dikarenakan untuk menentukan tujuan pemeliharaannya,
yaitu sebagai penghasil daging dan penghasil telur. Vaksinasi pada ayam KUB
dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu dengan pemberian vaksin ND-1B melalui oral (mulut)
pada tanggal 26 September 2019 dan pemberian vaksin ND-1B melalui oral (mulut) pada
tanggal 9 Oktober 2019. Manajemen perkandangan ayam kampung unggul balitbangtan
(KUB) yaitu jenis kandang yang digunakan adalah kandang postal (Litter) dengan jumlah
alas satu lapis. Adapun sistem perkandangannya yaitu menggunakan sistem
perkandangan intensif dengan jenis atap berbentuk monitor. Manajemen pemeliharaan
ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) yaitu pakan yang diberikan berupa
konsentrat dan air minum. Dalam penanganan kesehatan dan penyakit, yang dilakukan
adalah dengan menjaga Biosecurity kandang dan dengan melakukan vaksinasi.
Manajemen pakan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB) yaitu pakan yang
diberikan berupa konsentrat buatan pabrik, yang dimana diproduksi oleh PT. New Hope
Indonesia. Air minum yang diberikan berupa air minum yang dicampurkan dengan
neobro. Adapun sistem pemberiannya yaitu diberikan secara terus-menerus.
Saran
Saran untuk praktek lapang ini yaitu sebaiknya pada praktek lapang
selanjutnya dapat menggunakan jenis ternak unggas yang lain seperti ayam pedaging
Broiler agar masa pemeliharaannya lebih singkat.
DAFTAR PUTAKA
Fadilah, R dan Fatkhuroji. 2013. Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Petelur. PT. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Haryadi, 2015. Pengaruh Amonia Terhadap Kesehatan Hewan. Majalah Ekonomi Indonesia
dan Teknologi Perunggasan Populer. Jakarta.
Irwadi, N. S. 2011. Pengantar Patologi Klinik Veteriner: Hematologi Klinik. Cetakan II.
Infomedia Nusantara. Denpasar.
Munir, I. M., Haryani, D., Amin, N., Kardiyanto, E., Muchtami, A., Makmur, A. dan
Kusumawati, S. 2016. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2016: Kajian Pengembangan
Ayam Kampung Unggul Badanlitbang (KUB) di Provinsi Banten. Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian.
Banten.
Zulfikar. 2013. Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur Ras. Jurnal. (Online). Diakses 22
Oktober 2019.