Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANG

TATALAKSANA PEMELIHARAAN AYAM BROILER DI


PETERNAKAN MILIK BAPAK YUPITER SELAN
DESA OELTUA KECAMATAN TAEBENU KABUPATEN
KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

OLEH

DANELA BALI MEMA


NIM 192381012

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPAN
KUPANG
2022

2
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Danela Bali Mema


Nim : 192381012
Program Studi : Produksi Ternak
Jurusan : Peternakan
Judul : Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Broiler di Peternakan
Milik Bapak Yupiter Selan di Desa Oeltua Kecamatan
Taebenu Kabupaten Kupang.

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal………………………..2022


Mengetahui
Pembimbing
I. Devi Anthonia J. Ndolu., S.Pt., M.P. NIP. 19710716 199803 2 004 ………
II. Tri Anggarini Y. Foenay., S.Pt., M.S. NIP. 19780629 200312 2 001 ...…….
Penguji
I. Dr. Redempta Wea., S.Pt., M.P. NIP. 19710508 199512 2 002 ..……..
II. Abner Tonu Lema., S.Si., M.Si. NIP. 19870313 20504 1 004 ..……..
Mengetahui
Ketua Jurusan Peternakan Ketua Program Studi

Aholiab Aoetpah., S.Pt., M.Rur. Sc., Ph.D Dr. Redempta Wea., S.Pt., M.P.
NIP. 19700821 199703 1 002 NIP. 19710508 199512 2 002

Pengesahkan
Direktor Politenik Pertanian Negeri Kupang

Ir.Thomas Lapenangga., M.S


NIP:19590811 198703 1 002

i
MOTTO

SESULIT APA PUN COBAAN YANG DI HADAPI, SELALU ADA JALAN


KELUAR UNTUK MERAIH KESUKSESAN.

ii
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Danela Bali Mema yang dilahirkan di Gonggol Watu,


Sumba Barat Daya pada Tanggal 27 Desember 1999, dari pasangan bapak
Bendiktus Jaka Dana dan ibu Margareta Boro Kaka, penulis merupakan putri
pertama anak ke-2 dari sepuluh bersaudara.
Penulis telah menyelesaiakan pendidikan sekolah dasar pada Tanggal 08
Juni 2013 di sekolah (SDK) waipaddi, pendidikan lanjutan menenga pertama
diselesaikan pada Tanggal 11 Juni 2016 di SMP Negeri 1 Kodi Bangedo
Wallandimu, melanjutkan ke Sekolah Menenga Kejuruan Negeri 1 Kodi Bangedo
diselesaikan pada tanggal 09 Mei 2019. Penulis diterima sebagai mahasiswa pada
Program Studi Produksi Ternak Jurusan Peternakan. Politeknik Pertanian Negeri
Kupang melalui jalur mandiri pada Tahun 2019, hingga penulis laporan ini.

iii
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:


1. Tuhan Yesus dan Ibunda Maria yang tak pernah dilepaskan dari genggaman
tangannya sehinga penulis proses belajarnya berjalan dengan lancar, serta atas
berkat dan rahmatnya yang telah di berikan dalam menjalani proses serta
pengetahuan dalam penulisan.
2. Kedua orang tua yang tercinta, Bapak Bendiktus Jaka Dana dan ibu Margareta
Boro Kaka, yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, doa
dan pengorbanan serta selalu menyemangati dan menasihati penulis.
3. Kakak serta adik-adik tercinta, kakak Stepanus Dede Ngara, yang telah
membantu memenuhi kebutuhan penulis selama berada di bangku perguruan
tinggi.
4. Om Lukas Bali Mema dan Tante Yublina Inya Mali, yang telah membantu
kebutuhan penulis selama berada di perguruan tinggi.
5. Keluarga tercinta, yang telah nasihati dan memberikan motivasi kepada
penulis.
6. Sahabat-sahabat tercinta, yang telah menemani penulis selama berada di
bangku perkuliahan.
7. Kaka Xistu, kaka Tina dan ponakan Jeriko, Nathan, yang selalu menemani
penulis di rumah.
8. Almamater Tercinta Politeknik Pertanian Negeri Kupang khususnya Jurusan
Peternakan Program Studi Produksi Ternak.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Berkat dan Rahmatnya. sehingga penulis dapat mengikuti Praktik
Kerja Lapang (PKL) di Peternakan milik Bapak Yupiter Selan yang berada di
Desa Oeltua Kacamtan Taebenu Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
PKL ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikut oleh
mahasiswa semester IV (enam) Jurusan Peternakan Program Studi Produksi
Ternak Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md).
Pelaksanaan kegiatan maupun penyusunan laporan PKL ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, karena itu ucapkan terimakasih disampaikan kepada:
1. Devi Anthonia Juliana Ndolu., S.Pt., M.P selaku Pembimbing Utama dan Tri
Anggarini Y. Foenay., S.Pt., M.S selaku Pembimbing Anggota yang telah
membimbing dalam penulisan laporan PKL.
2. Dr. Redempta Wea., S.Pt., M.P selaku Penguji Utama.
3. Abner Tonu Lema., S.Si., M.Si selaku Penguji Anggota.
4. Andy Y. Ninu., S.Pt., M.Si selaku Ketua Program Studi Produksi Ternak.
5. Aholiab Aoetpah., S.Pt., M.Rur.,Sc, Ph.D selaku Ketua Jurusan Peternakan.
6. Ir.Thomas Lapenangga., M.S selaku di Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Kupang.
7. Teman-teman seperjuangan khususnya Program Studi Produksi Ternak.
8. Bapak Yupiter Selan sebagai Pemilik Peternakan Ayam Broiler
Demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan PKL ini, sehingga penulis menerima saran dan kritik dari pembaca.
Laporan PKL ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi penulis sudah
berusaha sebaik mungkin.
Kupang, Mei 2022
Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN…………………………………………………....i
MOTTO…...……………………………………………………………………....ii
RIWAYATHIDUP…...…………………………………………………………..iii
PERSEMBAHAN ………………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………x
BAB I.PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1
1.2 Tujuan dan Kegunaan………………………………....……………….2
1.3 Lokasi dan Waktu……………………………………………………...2
1.4 Metode Pelaksanaan………………………………………..…….........3

BAB II.KEADAAN UMUM PETERNAKAN…………………………………...4


2.1 Sejarah Perusahaan……………………….………………...………....4
2.2 Organisasi Peternakan………………………………………..………..4
2.2.1 Struktur Organisasi……………………………………………..4
2.2.2 Tenagaan Kerja…………………………………………………5
2.2.3 Jaminan Sosial………………………………………………….5
2.2.4 Fungsi Sosial.…………………………………………………..5
2.3 Kondisi Lingkungan……………………………………………….....5
2.3.1 Kondisi Fisik…………………………………………………...5
2.3.2 kondisi Non Fisik………………………………………………6

BAB III TATALAKSANA PEMELIHARAAN…………………………………..7


3.1 Populasi Ternak……………………………………………………...7
3.2 Tatalaksana Rutin…………………………………………................8
3.2.1 Pemeliharaan Fase Starter………………………………….....8
3.2.2 Persiapan Kandang…..…..………………………....................8
3.2.3 Persiapan Penerimaan DOC………………………………….11
3.3 Kegiatan Rutin Fase Starter…………………………………...........12
3.3.1 Penanganan Alas Kandang………...…….…………………...13
3.3.2 Pelebaran Chick Guard………………………………………13

vi
3.3.3 Pemberian Pakan……………….…………………………….14
3.3.4 Pemberian Air Minum...……………………………………...16
3.3.5 Penerangan Kandang…...……………………………………16
3.3.6 Seleksi Ayam…………………………………………………17
3.4 Pemeliharaan Fase Finisher………………………………………...17
3.4.1 Pemberian Pakan……………………………………………..17
3.4.2 Pemberian Air Minum…………..……………………………19
3.4.2 Pencegahan Penyakit………………………………………...19
3.5 Pengobatan Penyakit……..………………………....………………20
3.5.1 Feed Convertion Ration…….………………………………..22
3.5.2 Perkandangan………………………………….……………..22
BAB IV.PENANGAN HASIL…………………………………………………...24
4.1 Produksi Peternakan………………………………………………...24
4.2 Pemanenan…………………………………………………………24
4.3 Pemasaran…………………………………………………………..25
4.4 Analisis Usaha……………………………………………………...25
4.4.1 Analisis Input -Output……………………………...………..25
4.4.2 Revenue Cost Ratio (R/C).……………………………….….28
4.4.3 Benefit Cost Ratio (B/C)..…………………………………...29
4.4.4 Break Even Point (BEP)………..……………………………29

BAB V.PENUTUP ………………………………………………………………31


5.1 Kesimpulan ………………………………………………………….31
5.2 saran …………………………………………………………………31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………32
LAMPIRAN……………………………………………………………………..34

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1 Struktur Organisasi Peternakan Ayam Broiler,2022..…….……………...………4

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Tenaga kerja di peternakan……………………………………………………...5
2. Fasilitas dan peralatan…………………………………………………………..6
3. Populasi dan Tingkat Mortalitas Ternak Ayam Broiler di Peternakan Milik
Bapak Yupiter Selan…………………………………………………………7
4. Chick guard……………………………………………………………………13
5. Kandungan Nutrien Pakan Fase Starter..………………………..……………..15
6. Jumlah Pemberian dan Konsumsi Pakan Fase Starter ……………….……….16
7. Kandungan Nutrien Pakan Fase Finisher……………………………………..18
8. Jumlah pemberian dan Konsumsi Pakan Finisher...…………………………..19
9. Pemberian Obat………………………………………………………………..21
9. Biaya Tetap....………………………………………………………………….26
9. Biaya Variabel…………………………………………………………………27

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Dokumentasi Kegiatan PKL…………………………………..………………34

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha peternakan ayam broiler merupakan usaha yang memiliki potensi
tinggi untuk dikembangkan di Indosesia. Permintaan akan daging ayam broiler
yang setiap tahun meningkat yaitu pada tahun 2020 angka konsumsi mencapai
14.712.794 kg dan pada tahun 2021 konsumsi meningkat yaitu mencapai
15.356.118 kg (BPS NTT, 2021). Hal ini menunjang masyarakat untuk membuka
usaha berternak ayam broiler karena pola pemeliharaannya tidak terlalu rumit dan
proses pemeliharaannya sangat singkat di bandingkan ayam buras.
Ayam pedaging atau ayam biasa juga disebut ayam broiler adalah salah
satu jenis ras yang unggul dan mampu menghasilkan daging dengan kualitas yang
baik dalam waktu pendek yaitu 5-6 minggu (Santosa dan Sudaryani, 2011). Ayam
broiler mempunyai peranan yang sangat penting sebagai sumber protein hewani.
Daging ayam merupakan daging yang diminati oleh banyak orang, sehingga
peluang untuk bisnis ayam broiler sangat bagus untuk dikembangkan di Nusa
Tenggara Timur.
Berwirausaha ayam broiler merupakan salah satu cara untuk mengatasi
jumlah pengangguran yang tinggi. Selain menguntungkan dari segi ekonomi
sebagian besar kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein
hewani. Sehingga masyarakat mempunyai ide untuk berwirausaha ternak ayam
broiler. Ayam pedaging merupakan salah satu komoditi peternakan yang cukup
menjanjikan karena produksi yang cukup cepat untuk kebutuhan pasar
dibandingkan dengan produk ternak lainnya selain itu keunggulan ayam ras
pedaging antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang
tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada
usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak.
Sanjaya, ddk (2016), menyatakan bahwa minat berwirausaha dikarenakan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga mendorong keinginan untuk
mencari peluang usaha dan ada pengaruh dari lingkungan sekitar.

1
Oleh karena itu, Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebagai salah satu
lembaga pendidikan yang menciptakan tenaga kerja yang terampil, mewajibkan
mahasiswa semester VI mengikuti kegiatan PKL pada perusahaan atau peternakan
yang dianggap baik agar dapat membagi pengalaman bagi para mahasiswa. Salah
satu lokasi PKL adalah di peternakan ayam broiler milik Bapak Yupiter Selan,
yang bekerja sama dengan PT. Mitra Sinar Jaya. Peternakan tersebut terletak di
Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Provinsi (NTT

1.2 Tujuan dan Kegunaan


1.2.1 Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan PKL yaitu:
1. Untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan tentang tatalaksana
pemeliharaan ayam broiler dari persiapan kandang dan penanganan Day Old
Chick (DOC) sampai pemasaran.
2. Untuk melatih kemampuan serta kemandirian dan percaya diri dalam
tatalaksana pemeliharaan ayam broiler.
3. Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan
dan ketrampilan mahasiswa.

1.2.2 Kegunaan
Adapun kegunaan dalam melaksanakan PKL yaitu menanamkan
sikap kemandirian dalam berwirausaha, tanggung jawab dan disiplin
dalam dunia kerja.

1.3. Lokasi dan Waktu.


Kegiatan PKL berlokasi di Peternakan Ayam Broiler milik Bapak Yupiter
Selan, di Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.
Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 22 Februari hingga 22 April 2022.

2
1.4. Metode Pelaksanaan.
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan PKL di Peternakan
Ayam Broiler milik Bapak Yupiter Selan.
1. Partisipasi langsung dalam kegiatan tatalaksana pemeliharaan ayam Broiler.
2. Melakukan wawancara pemilik dan karyawan.
3. Studi pustaka.

3
BAB II
KEADAAN UMUM PETERNAKAN

2.1 Sejarah Peternakan


Peternakan ini adalah milik pribadi Bapak Yupiter Selan, mulai melakukan
pemeliharaan ayam broiler pada tahun 2021, peternakan ini memiliki 1 unit
kandang dengan kapasitas tampung 4200 ekor. dimana Bapak Yupiter Selan
menyediakan kandang dan peralatan sedangkan PT. Mitra Sinar Jaya
menyediakan yaitu DOC, pakan dan obat-obatan.
Selama pemeliharaan ayam broiler di peternakan ini terdapat kendala yaitu
karena belum memahami cara tatalaksana pemeliharaan ayam broiler sehingga
pendampingan dari PT. Mitra Sinar Jaya sangat bermanfaat bagi bapak Yupiter
Selan dalam menjalankan peternakan ini.

2.2 Organisasi Peternakan


2.2.1 Struktur Organisasi
Peternakan ayam broiler milik Bapak Yupiter Selan adalah
peternakan perseorangan dimana pemiliknya adalah berlaku sebagai
pengelola dan dibantu oleh tenaga kerja. stuktur organisasi peteranakan
dapat dilihat pada Gambar 1

Peternakan Mitra Sinar Jaya

Manager PT.Mitra Sinar Jaya


Pemilik Yupiter Selan
Yansen Sola

Karyawan:
1. Simon Y. Sanak
2. Keba E. Abanat

4
Gambar 1: Struktus organisasi di Peternakan milik Bapak Yupiter Selan.
2.2.2 Ketenaga kerjaan
Keberhasilan dalam suatu usaha peternakan didukung oleh tenaga
kerja atau karyawan yang terampil. Tenaga kerja adalah orang yang
mempunyai keahlian di bidang pekerjaan tertentu. Karyawan kandang
yang terdapat di peternakan milik bapak Yupiter Selan. khususnya di
bagian ayam broiler sebanyak 2 orang dengan tingkat pendidikan SMA
dengan gaji pokok sebesar Rp 750.000/ periode.
Tabel 1. Tenaga Kerja di Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Yupiter
Selan
N Nama Tingkat Pendidikan
o
1 Y. Sanak Simon SMA
2 Keba E. Abanat SMA
Sumber: Peternakan ayam broiler, 2022

Tenaga kerja yang bekerja di peternakan tersebut masih berstatus


sebagai mahasiswa di perguruan tinggi di kota kupang.

2.2.3 Jaminan Sosial


Jaminan sosial adalah dalam bentuk santunan berupa uang. Jaminan
sosial tidak ada tetapi tenaga kerja diberi rumah tinggal serta biaya makan
dan minum.

2.2.4 Fungi Sosial.


Fungsi sosial dari peternakan Bapak Yupiter Selan antara lain:
membantu menyediakan lapangan kerja, dan memenuhi kebutuhan protein
hewani berupa daging ayam dan tempat Praktik dan Studi Lapang bagi
mahasiswa.

5
1.3Kondisi Lingkungan Peternakan.
2.3.1 Kondisi Fisik
Peternakan milik bapak Yupiter Selan di Desa Oeltua Kecamatan
Taebenu Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Letak
geografis peternakan berada pada dataran rendah dengan temperatur 24-
29°C (BMKG Kab Kupang NTT, 2022). Peternakan ini mempunyai batas-
batas wilayah sebagai berikut:
- Batas timur : lahan kosong.
- Batas barat : rumah penduduk
- Batas selatan : lahan kosong
- Batas utara : rumah penduduk
Jarak dari lokasi peternakan ke pemukiman masyarakat yaitu 700 meter.
Peternakan ini juga mempunyai fasilitas yang digunakan selama pemeliharaan
ternak ayam broiler. Fasilitas dan peralatan kandang yang dimiliki oleh peternakan
Bapak Yupiter Selan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Fasilitas dan Peralatan Kandang Peternakan Milik Bapak Yupiter
Selan

No Fasilitas dan peralatan Unit


1 Kandang 1
2 Sumur bor 1
3 Bak penampung air 1
4 Tempat apkan gantung ukuran 5 kg 240
5 Lampu listrik 10
6 Tempat minum dua jenis
a.Tempat air minum manual. 60
b. Niple air minum 3
7 Selang air 1
8 Kompor minyak tanah 10
9 Pipa 7
Sumber: Peternakan ayam broiler, 2022

6
2.3.2 Kondisi Non Fisik
Lokasi peternakan ayam broiler ini jauh dari pemukiman adalah apabila
kandang dibangun dekat keramaian dapat menyebakan ayam tidak tenang, yang
akhirnya dapat menurunkan pertambahan berat badan.
BAB III
TATALAKSANA PEMELIHARAAN

3.1 Populasi Ternak


Populasi ternak yang dipelihara di peternakan milik bapak Yupiter
Selan, sebanyak 4200 ekor. Strain ayam yang dipelihara adalah cobb yang
berasal dari PT.Charoen Pokphan Indonesia. Pemeliharaan ayam broiler
awal dari fase starter (1-21 hari ) hingga fase finisher (22-35 hari) Adapun
populasi ternak ayam broiler di berdasarkan fase pemeliharaan dan tingkat
kematian dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3. Populasi dan Tingkat Kematian Ternak Ayam Broiler di Peternakan
Milik Bapak Yupiter Selan

No Minggu Total populasi Mortalitas


(ekor)
(ekor) (%)
1 I 4200 29 0.69
2 II 4171 13 0.31
3 III 4158 41 0.98
4 IV 4117 35 0.85
5 V 4082 21 0.51
Jumlah 4061 139 3.34
Sumber: Peternakan ayam broiler, 2022

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa terdapat penurunan populasi


ternak ayam broiler akibat mati terjepit di celah bambu, penyakit ngorok (Chronic

7
Respiratory Deseases /CRD), perubahan cuaca yang menyebabkan kondisi alas
kandang yang lembab. Tingkat mortalitas ayam broiler selama pemeliharaan
sebanyak 3.34% atau sebanyak 139 ekor. Hal ini disesuaikan pendapat Risa dkk.
(2004) bahwa mortalitas sebaiknya kurang dari 5% maka usaha tersebut layak dan
tidak berpengaruh pada suatu usaha peternakan ayam broiler.

8
3.2Tatalaksana Rutin
Tatalaksana rutin adalah segala kegiatan yang dilakukan setiap hari
selama proses pemeliharaan ayam broiler. Rasyaf (2003) menyatakan
bahwa tatalaksana adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara
teratur dalam suatu periode pemeliharaan ayam broiler yang terbagi atas
dua fase yaitu fase starter dan finisher. Fase starter dimulai sejak ayam
berumuran 1 hari sampai berumur 21 hari, sedangkan untuk fase finisher
dimulai sejak ayam berumuran 22 hari hingga berumuran 35 hari.

3.2.1 Pemeliharaan Fase Starter


Fase starter adalah fase awal dalam pemeliharaan ayam broiler yang
membutuhkan penanganan yang sangat serius karena fase ini adalah fase kritis
bagi ayam broiler. Pemeliharaan fase starter pada saat ayam broiler berumuran 1-
21 hari. Pada saat ini ayam masih dalam keadaan lemah atau belum memiliki
kekebalan tubuh yang optimal sehingga sangat mudah terserang penyakit maupun
stress (Surbakti, 2017). Fase starter sangat menentukan keberhasilan suatu usaha
Ayam Broiler. Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam fase starter sebagai berikut.
Pada pemeliharaan fase starter adalah kontrol suhu kandang, pemberiaan pakan
dan populasi ayam.

3.2.2 Persiapan Kandang


Persiapan kandang yang dilakukan di peternakan selama kegiatan PKL
yaitu melakukan sanitasi kandang dan desinfeksi. Sanitasi adalah upaya yang
dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak. Peternakan ini tidak melakukan
pengapuran pada saat sanitasi kandang, tetapi hanya membersihkan dengan
deterjen sabun Daia dengan perbandingan 60 liter air dan deterjen sabun Daia 500
gram. Fungsi desinfeksi kandang merupakan salah satu bagian dari tindakan
biosekuriti.
Santosa dan Sudaryani (2015) menyatakan bahwa sebelum kandang
digunakan untuk pemeliharaan maka harus dibersihkan dan dalam keadaan steril

9
sehingga menciptakan suatu kondisi yang nyaman bagi ternak. Tahapan persiapan
kandang yang dilakukan di peternakan milik Bapak Yupiter Selan.
1. Pengumpulan kotoran pasca panen sebelumnya
Kotoran pasca panen sebelumnya yang ada didalam kolom kandang merupakan
alas litter berupa serbuk kayu yang digunakan dalam pemeliharaan ayam
broiler. Kegiatan pertama yang dilakukan di peternakan adalah melakukan
pembesihan dengan mengumpulkan dan memasukan kotoran tersebut dalam
karung. Kotoran yang sudah isi didalam karung dikeluarkan dari kandang dan
dibuang di kebun sayur untuk pupuk sayur.
2.Merapikan tempat pakan dan tempat minum
Tempat pakan dan tempat minum dikeluarkan dan dikumpulkan, untuk
selanjutnya dicuci menggunakan deterjen sabun Daia dengan perbandingan 2
liter air dan deterjen sabun Daia 10 gram. Setelah dicuci, tempat makan dan
tempat minum dikeringkan dengan cara menggantung di tali dan tutupan gallon
di simpan dalam keranjang.
3. Pencucian kandang.
Tujuan pencucian kandang adalah membersihkan sisa-sisa kotoran yang
menempel pada celah bambu sebagai lantai. Pencucian menggunakan alat
semprot (merk Krisbow). Dengan cara pencucian kandang dimulai dari kawat
dinding hingga celah bambu menggunakan deterjen sabun Daia dengan
perbandingan 60 liter air dan 500 gram lalu dibilas dengan air sampai bersih.
4. Persiapan tirai kandang
Persiapan tirai kandang di peternakan tersebut yang dibagi atas dua yaitu tirai
kandang bagian dalam dan bagian luar. Tirai dalam dipasang pada 2 sekat
kandang sehingga angin tidak mudah masuk ke dalam kandang dan digunakan
hingga ayam berumur 14 hari. Selanjutnya tirai bagian luar dipasang pada
seluruh dinding kandang dengan menggantung dan menempel pada dinding
kandang. Pada saat ayam berumur 21 hari hingga panen maka tirai kandang
dibuka seluruhnya kecuali tirai luar pada bagian timur dan barat tetap tertutup.
Fungsi tirai kandang adalah menjaga kondisi di dalam kandang tetap stabil.

10
Jika cuaca sedang dingin dan tirai tetap terbuka, maka suasana di dalam
kandang menjadi tidak nyama.
5. Pembuatan Chick guard
Sebelum Day Old Chick (DOC) tiba terlebih dahulu membuat sekat (Chick
guard) dengan tujuan untuk membatasi ruangan gerak ayam, terpaan angin dan
hewan liar serta membatu agar panas dari brooder tetap berada pada DOC.
Sekat didalam kandang tersebut terbuat dari waring berbentuk kotak dengan
ukuran tinggi 40 cm, panjang 3 m², lebar 3 m² dengan kapasitas 420 ekor.
Menurut Santoso dan Sudaryani (2011), Chick guard dibuat dari seng supaya
anak ayam tidak mengumpul sehingga menghemat pemakaian pemanas.
6. Persiapan alas kandang/litter
Alas kandang yang digunakan Bapak Yupiter Selan adalah serbuk kayu yang
diperoleh dari tempat pengolahan kayu di sekitar Naimata dan Lanudal. Serbuk
kayu yang dipilih sebagai alas kandang adalah serbuk yang dalam keadaan
kering dan tidak bergumpal, serta bersih dari potongan kayu maupun bahan
asing lain-lainnya. Serbuk kayu dipilih sebagai litter di peternakan Bapak
Yupiter Selan karena serbuk kayu mudah di dapat, tidak butuh biaya dan
berkarakteristik . Menurut www.medion.co.id, syarat sebagai litter yang baik
yaitu mampu menyerap air, ringan, murah, aman (tidak beracun), mudah
didapat dan selalu tersedia. Penaburan alas kandang (litter) dilakukan agar
dapat mengurangi kelembaban kandang dan dapat menyerap air dari tumpahan
air minum maupun ekskreta dan sebagai penghangat DOC, membatasi kontak
langsung antara kaki anak ayam dengan celah bambu yang suhunya relatif
dingin. Serbuk kayu sebagai litter ditabur pada seluruh lantai kandang yang
telah dialasi dengan karung. Ketebalan litter di peternakan adalah 3-5 cm dari
permukaan lantai. Santoso dan Sudaryani (2011) menyatakan bahwa pada
tahapan pesiapan dilakukan juga penaburan litter dengan ketebalan 7 cm.
7. Pemasangan brooder
Menurut Cahyono (2019), alat pemanas (brooder) berfungsi untuk memberi
penghangat pada anak ayam sehingga seperti induk buatan. Brooder hanya
digunakan pada masa awal pemeliharaan, saat anak ayam berumur 0-10 hari.

11
Anak ayam broiler yang berumur 0-10 hari masih perlu diberi penghangat agar
bertahan hidup. Pemasangan brooder di peternakan milik bapak Yupiter Selan
menggunakan kompor minyak tanah sebanyak 10 buah yang diletakkan dalam
masing-masing Chick guard pada ketinggian 75 cm dari atas permukaan litter.
8. Pemasangan koran
Pemasangan Koran bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan bisa untuk
penaburan pakan sehingga anak ayam makan secara merata. Pemasangan koran
di peternakan milik Bapak Yupiter Selan dilakukan pada pagi hari sebelum
DOC tiba, setelah itu koran dibuang pada hari kedua.
9. Desinfeksi menggunakan desinfektan.
Desinfeksi kandang menggunakan desinfektan dengan memakai
Bromoquad10. Penggunaan desinfektan tersebut adalah dengan cara
mencampur air dan Bromoquad10 dengan perbandingan 15 liter air dan 15 ml
Bromoquad dengan cara menyemprotkan ke seluruh kandang.

3.2.3 Persiapan Penerimaan Day Old Chick (DOC)


Setelah melakukan pesiapan kandang tahap yang dilakukan selanjutnya
adalah menyalakan pemanas selama kurang lebih 1 jam agar suhu dikandang
hangat, sumber pemanas yang digunakan yaitu kompor minyak tanah dan
selanjutnya penerimaan DOC. Selama praktik berlangsung melakukan penerimaan
DOC. Fadillah (2013) menyatakan bahwa kegiatan pertama yang harus dilakukan
ketika anak ayam secara keseluruhan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Berikut
adalah beberapa tahapan yang dilakukan di peternakan milik Bapak Yupiter Selan
pada saat penrimaan DOC.
1. DOC yang tiba di lokasi peternakan milik Bapak Yupiter Selan dibiarkan
dalam box selama 10 menit dengan tujuan memulihkan stamina kembali akibat
perjalanan jauh. Selanjutnya anak ayam dipindahkan dari box satu per satu ke
dalam Chick guard.

12
2. Pemberian air gula
Pemberian air gula yang dicampur dengan gula pasir ke dalam air dengan
perbandingan 60 liter air dan 2 kg gula pasir. Tujuan pemberian air gula adalah
untuk mengganti energi tubuh yang hilang selama perjalanan. Abidin (2012)
menyatakan bahwa pemberian air minum untuk ayam umur sehari biasa diberi
tambahan air gula. Jika tidak ada gula pasir maka bisa juga diberikan gula aren
dan biogreen.
3. Pemberian pakan
Pemberian pakan dengan cara menabur sedikit demi sedikit di atas Koran.
Jenis pakan yang diberikan adalah pakan komplit Charoen Pokpand-10 (CP10)
ukuran kecil berbentuk butiran mash (tepung).
4. Pengontrolan suhu di dalam kandang.
Pengontrolan suhu dilakukan di peternakan dengan cara mengamati tingkah
laku anak ayam. Jika anak ayam berkumpul pada sudut kandang itu artinya
suhu dalam kandang terlalu panas. Demikian juga sebaliknya jika anak ayam
mendekati brooder artinya ayam kedinginan. Dalam kondisi normal, saat suhu
brooding sudah sesuai dengan kebutuhan DOC yaitu sekitar 30-34ºc (Cobb
Management Guide, 2016) DOC akan segera melakukan aktivitas makan,
minum, dan tersebar secara merata keseluruh kandang brooding.
DOC yang berkualitas baik mempunyai ukuran yang seragam dan
pusarnya sudah kering dan menutup dengan baik. Tanda-tanda lain dari
DOC yang dikategorikan baik secara kualitas yaitu: cukup sering bersuara
(baik sebelum maupun setelah dilepas dalam brooding). Kaki nampak
berisi dengan bulu dan mata cerah, lincah dan sangat aktif mencari makan,
tidak ada gangguan pernafasan atau tanda penyakit infeksi lainnya.

3.3. Kegiatan Rutin Fase Starter.


Kegiatan Rutin adalah suatu kegiatan yang dilakukan setiap hari
selama pemeliharaan ayam broiler. Kegiatan rutin yang dilakukan di
peternakan ayam broiler milik Bapak Yupiter Selan adalah pemberian

13
pakan dan air minum, pembersihkan tempat air minum, seleksi ayam,
mengontrol ayam yang mati, membersihkan alas kandang, dan pencatatan
harian/recording. Hal-hal yang dicatat dalam buku harian yaitu kegiatan
harian, jumlah pemberian pakan dan jumlah ayam yang mati.

3.3.1 Penanganan Alas Kandang


Penanganan alas kandang di peternakan milik Bapak Yupiter Selan
dilakukan dengan cara membalik litter agar tetap kering dan mengeluarkan
litter yang bergumpal. Kegiatan tersebut dilakukan di peternakan tersebut
adalah awal penaburan litter dengan ketebalan 3-5 cm. Litter yang
digunakan di peternakan ini sebanyak 120 karung dan setiap Chick guard
menggunakan litter sebanyak 12 karung. Pembersihan alas kandang
dilakukan setiap 4 hari sekaligus penambahan litter yang baru. Pada hari
ke 18 litter mulai dikeluarkan sedikit demi sedikit sampai pada hari ke 21
litter dikeluarkan semua. Fadillah (2006) menyatakan bahwa litter yang
basah dapat meningkatkan kadar amonia dan mengakibatkan bulu ayam
kotor serta menjadi tempat berkembangbiak berbagai penyakit.

3.3.2 Pelebaran Chick guard


Kandang ayam di peternakan Bapak Yupiter Selan dibagi atas 11
brooding dimana 10 brooding untuk pemeliharaan ayam broiler setiap
sekat diisi masing-masing oleh 420 ekor dan 1 brooding untuk kandang
isolasi. Pelebaran dilakukan pada 10 sekat sebanyak 3 kali dalam satu
periode pemeliharaan yaitu pada umur 4, 8 dan 14 hari. Pelebaran Chick
guard di peternakan milik Bapak Yupiter Selan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Ukuran Chick guard di Peternakan Milik Bapak Yupiter Selan

No Umur (hari) Luas (m²) Kapasitas (ekor/m²)


1 1-4 3x3=9 46-47
2 4-8 4x4=16 26-27
3 8-14 5x5=25 16-18
4 14-35 6x6=36 11-14

14
Sumber: Peternakan ayam broiler 2022

Adapun standart pelebaran Chick guard. Menurut Murni (2009) adalah


kapasitas ayam broiler sesuai dengan tingkat umur ayam broiler yaitu umur 1 hari
– 1 minggu 40-50 ekor/m², umur 7 > hari-2 minggu 20-25 ekor/m² dan umur > 2
minggu 8-12 ekor/m². Berdasarkan pelebaran Chick guard dengan tingkat umur
ayam broiler pada Tabel 4, maka kapasitas tampung di peternakan tersebut sudah
sesuai dengan kebutuhan ruangan Chick guard dan tingkat umur ayam broiler.
Kapasitas kandang ayam broiler yang tidak padat tidak menyebabkan cekaman
sehingga ayam memiliki ruangan gerak untuk tumbuh dan berkembang.

3.3.3 Pemberian Pakan


Mulyantini (2011) menyatakan bahwa pakan merupakan
campuran dari beberapa jenis bahan yang mengandung nutrien yang
lengkap yang formulasikan dengan cara-cara tertentu untuk pemenuhan
kebutuhan akan zat gizi unggas yang berkomsumsinya. Pakan adalah
segala sesuatu yang biasa diberikan kepada ternak. Pakan memiliki
peranan yang sangat penting bagi ternak selain untuk kebutuhan hidup,
pakan juga berperan penting terhadap tampilan produksi dan reproduksi
bagi ternak. Dalam usaha peternakan ayam broiler adalah komponen biaya
yang paling besar yaitu biaya pakan. Fadillah (2013) menyatakan bahwa
pakan merupakan komponen terbesar dari industri peternakan ayam broiler
yaitu sekitar 70%.
Berdasarkan pembentukannya pakan ayam broiler yaitu pakan starter.
Pakan yang diberikan untuk ayam berumur 1-21 hari, jenis pakan yang di berikan
adalah CP10 ukuran kecil yang berbentuk tepung (mash). Pakan ini diberikan
pada umur 1-10 hari. Sedangkan untuk pada umur 11-21 hari jenis pakan CP11
berbentuk butiran pecah (crumbles). Kandungan nutrien bahan pakan di tampilkan
pada Tabel 5.

15
Tabel 5. Kandungan Nutrien Pakan Ayam Broiler.

No Nutrien Kandungan Nutrien


Pakan CP 10 Pakan CP 11
1 Kadar Air Maks. 14.00% Maks. 14.00%
2 Protein Min . 22.00% Min . 20.00%
3 Lemak Kasar Min. 5.00% Min. 5.00%
4 Serat Kasar Maks. 5.00% Maks. 5.00%
5 Abu Maks. 8.00% Maks. 8.00%
6 Kalsium (Ca) 0.80-1.10% 0.80-1.10%
7 Fosfor (P) Min.0.45% Min.0.45%
Sumber: PT. Charoen Pokphan Indonesia 2022

Tabel 5 menjelaskan bahan-bahan yang digunakan dalam pakan CP10


adalah jagung, dedak, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung
daging dan tulang pecahan gandum, bungkil kacang tanah, tepung daun, kanola,
vitamin, enzim, kalsium, fosfor dan trace mineral. Sedangkan CP11 adalah
jagung, bungkil kedelai, distillers dried grains with, solublos, cors, gluten, meal,
tepung batu, garam minyak sawit, vitamin, enzim, kalsium, fosfor dan trace
mineral. CP10 dan CP11 dengan protein tinggi masing-masing sebesar 22%
dan 20%. Sebab masa awal pertumbuhan ayam broiler lebih banyak
membutuhkan protein untuk membantu proses perbanyakan sel (hyperplasia)
dan pertumbuhan.
Pemberian pakan di lokasi PKL untuk fase starter ayam broiler adalah
sebanyak 4 kali sehari diberikan pada pagi hari sekitar Pukul 07:00 WITA, Pukul
14:00 WITA, Pukul 19:00 WITA, Pukul 02:00 WITA. Pemberian pakan mulai
pada umur 1-10 hari dengan jenis pakan yang diberikan CP10 sedangakan pakan
CP11 diberikan pada umur 11-21 hari jumlah konsumsi pakan ternak ayam broiler
di peternakan disajikan pada Tabel 6.

16
Tabel 6. Jumlah Pemberian Pakan dan Konsumsi Pakan.

Umur Populasi Jumlah Konsumsi/ekor/minggu/g


(ekor) pemberian
(kg)
I 4200 650 0.154
II 4171 1650 0.395
III 4117 2100 0.508
Total 4400
Sumber: Peternakan ayam broiler, 2022

3.3.4 Pemberian Air Minum


Air minum sangat berperan penting untuk mendukung pertubuhan
dan perkembangan ayam broiler sehingga mampu menghasilkan
produktifitas ayam broiler yang baik. Ketersediaan air minum harus selalu
di perhatikan agar ayam tidak mudah stress karena tubuh kekurangan
cairan. Pemberian Air Minum di Peternakan milik Bapak Yupiter Selan
dilakukan secara manual dan otomatis. Air minum yang diberikan berasal
dari sumur bor yang dialirkan kedalam bak penampung, pengesian air
minum secara manual dan otomatis, yang dilakukan secara manual yaitu
dengan cara mengisi air kedalam galon berukuran 5 litter dan yang
otomatis dengan cara menggunaka niple yang tersambung dari bak
penampung air. Cara membersihkan tempat minum manual adalah digosok
pakai kain lap dan meggunakan dengan air sabun mama lemon pada
bagian dalam dan luar agar tidak berlumut. Pencucian tempat minum di
peternakan ini dilakukan 1 kali sehari dan dilakukan setiap pagi setelah
pemberian pakan. Dan pemberian air minum di peternakan tidak terbatas.

3.3.5 Penerangan Kandang


Lampu berfungsi untuk memberikan penerangan kandang pada waktu
malam. Tujuan untuk memberi kemudahan dan kesempatan ayam makan dan

17
minum pada malam hingga fajar. Hal ini karena pada umumnya ayam broiler lebih
banyak makan pada malam hari dengan kondisi udara yang sangat dingin dan
sejuk jika dibanding siang hari dengan keadaan udara panas (Cahyono, 2019).
Penerangan di peternakan milik Bapak Yupiter Selan dilakukan dengan mengatur
bola lampu dinyalakan pada sore pukul 17:00 WITA dimatikan pada pagi hari
pukul 6:00 WITA.

3.3.6 Seleksi Ayam


Kegiatan seleksi dilakukan bertujuan untuk menyeragamkan
pertumbuhan ayam broiler sehingga pada akhir pemeliharaan ayam broiler
mempunyai berat rata-rata yang sama. Seleksi ayam yang dilakukan di
peternakan milik Bapak Yupiter Selen yaitu dengan cara memisahkan
ayam yang kecil dipisahkan kedalam sekat isolasi dengan tampung 100
ekor untuk mendapat perlakuan khusus seperti pemberian vitamin dan
pakan yang cukup.
Seleksi dilakukan di peternakan ini adalah dengan cara memisahkan
ayam sakit, kerdil atau cacat, seleksi ayam yang dilakukan secara rutin
setiap hari. di peternakan ini tidak melakukan dengan cara memisahkan
ayam yang sakit dan kerdil sehingga tidak dapat perlakuan khusus untuk
ayam yang sakit dan kerdil digabungkan dalam 1sekat.
Seleksi ayam pada peternakan ini sudah baik karena ayam yang dipisahkan
mendapat perlakuan khusus. Fadilah (2013) menyatakan bahwa seleksi terhadap
ayam broiler merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh peternak, dengan
tujuan untuk memisahkan ayam yang sehat atau cacat.

3.4 Pemeliharaan Fase Finisher


Menurut Muslim (1992), pemeliharaan fase finisher merupakan kunci
dari pemeliharaan ayam pendaging. Pada fase finisher ayam broiler sudah
dipersiapkan untuk dipasarkan. Kegiatan pemasaran ayam broiler di
peternakan tersebut dimulai saat ayam berumur 35 hari.

18
3.4.1 Pemberian Pakan
Pakan fase finisher berbentuk butiran (pellet) untuk ayam 22 hari sampai
panen. Kegiatan pemberian pada fase finisher di peternakan milik Bapak Yupiter
Selan dilakukan 4 kali sehari. Pukul 07:00, pukul 14:00, pukul 19:00, pukul
02 :00 dan jenis pakan yang diberikan pada ayam fase finisher yaitu (CP12)
dengan jumlah pemberian pakan dalam 1 hari sebanyak 500 kg.
Kandungan nutrien bahan pakan di tampilkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Kandungan Nutien Pakan Ayam Broiler

No Nutrien Kandungan Nutrien %


Pakan CP 12
1 Kadar Air Maks. 14.00
2 Protein Min . 19.00
3 Lemak Kasar Min. 5.00
4 Serat Kasar Maks. 5.00
5 Abu Maks. 8.00
6 Kalsium (Ca) 0.80-1.10
7 Fosfor (P) Min.0.45
Sumber: Peternakan ayam broiler 2022

Tabel 7 menjelaskan bahan-bahan yang digunakan dalam pakan Charoen


Pokphand12 adalah jagung, dedak, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa,
tepung daging dan tulang pecahan gandum, bungkil kacang tanah, tepung daun,
kanola, vitamin, enzim, kalsium, fosfor dan trace mineral. 12 dengan protein
tinggi sebesar 19%.
Pemberian pakan di lokasi PKL untuk fase finisher ayam broiler adalah
mulai pada umur 22 hari dengan jenis pakan yang diberikan Charoen Pokphand12
(CP12). Jumlah konsumsi pakan ternak ayam broiler di peternakan disajikan pada
Tabel 8

19
Tabel 8. Jumlah Pemberian Pakan dan Konsumsi Pakan.

Umur Populasi Jumlah Konsumsi/ekor/minggu/g


(ekor) pemberian
(kg)
IV 4098 2950 0.719
V 4061 3600 0.886
Ke hari 36 4061 600 0.147
Ke hari 37 4061 650 0.160
Total 13.650
Sumber: Peternakan ayam broiler 2022.

3.4.2 Pemberian Air Minum.


Air minum sangat berperan penting untuk mendukung pertubuhan
dan perkembangan ayam broiler sehingga mampu menghasilkan
produktifitas ayam broiler yang baik. Ketersediaan air minum harus selalu
di perhatikan agar ayam tidak mudah stress karena tubuh kekurangan
cairan.
Pemberian air minum di Peternakan milik Bapak Yupiter Selan dilakukan
secara manual dan otomatis. Air minum yang diberikan berasal dari sumur bor
yang di alirkan kedalam bak penampung, pemberian air minum secara manual dan
otomatis, yang dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengisi air kedalam
galon berukuran 5 litter dan yang otomatis dengan cara menggunaka niple yang
tersambung dari bak penampung air.

3.4.3 Pencegahan Penyakit.


Pencegahan penyakit yang dilakukan dipeternakan ini adalah dengan
cara melakukan desinfektan dan sanitasi kandang yang dilakukan pada saat
persiapan kandang. Sedangkan untuk vaksinasi tidak dilakukan di

20
peternakan karena vaksinasi sudah dilakukan oleh perusahaan pada saat
DOC akan dikirim ke peternakan.

3.5 Pengobatan Penyakit


Pemberian obat-obatan dan vitamin di peternakan tersebut diberikan lewat air
minum dan menggunakan tempat minum manual. Tujuan pemberian obat dan
vitamin untuk pencegahan penyakit pada ayam sedangkan vitamin untuk
mengoptimalkan pertumbuhan bobot badan.
Obat-obatan dan vitamin yang digunakan adalah oxaldin liquid isi 100 ml,
perfiksol-L isi 100 gram, biogren isi 1 L, sircuvit isi 100 gram, Nopstress isi 150
gram.
1.Oxaldin liquid isi 100 ml.
Oxaldin liquid adalah antibiotic cairan kelompok quinolone generasi 3 yang
larut dalam air. Antibakteri dengan spectrum luas untuk mengobati
mycoplasma, bakteri gram positif, gram negatif khususnya CRD &
kolibalisosis, Coryza, Salmonellosis omphalitis dan kolero.
2. Perfeksol –L isi 100 gram.
Perfiksol–L adalah yang mengandung suplemen vitamin untuk unggas,
berbentuk serbuk yang mudah larut dalam air (cold water dipersion),
mengandung vitamin–vitamin esensial, meningkat metabolisme ternak,
fungsinya mengatasi stress ringan dan berat, meningkatkan daya tahan
penyakit, meningkat produksi pertumbuhan.
3. Sircuvit isi 100 gram.
Sircuvit adalah gabungan multivitamin dengan extrak curcuma, dan ektrak
sirih yang diformulasikan khusus sehingga efektif.
4. Biogreen 1 liter.
Biogreen adalah cairan penambahan tenaga dan kesehatan dengan
memperbaiki fungsi ginjal, hati, penampilan serta efisuensi pakan.

21
5. Nopstress isi 100 gram.
Nopstress adalah multivitamin dan elektrolik yang larut dalam air untuk
mengatasi keadaan stress, dengan penambahan vitamin maka nafsu makan
ayam akan segera dipulihkan seperti keadaan semula.

6. Bromoquad10 1 liter.
Obat Bromoquad10 adalah desinfektan semprot kandang ayam, puyuh, sapi.
Keunggulan:-Mempunyai daya kerja ganda karna mengandung ammonium
kuaterner dan bromida sehingga dapat membunuh bakteri gram postif dan
gram negatif, jamur, kapang, spora, virus pathogen seperti : Newcastle dan
Mycoplasma.
Pemberian antibiotik dan vitamin di lokasi PKL yang dilakukan disajikan pada
Tabel 9.
Tabel 9. Pemberian Antibiotic dan Air Minum di Peternakan Ayam Broiler.
No Umur (hari) Nama obat Waktu Dosis Air
minum(liter
)
1 2-4 Oxaldin liqud Pagi 10 ml 30
Perfeksol-L Sore 10 gr 30
2 2-7 Perfeksol-L Pagi 10 gr 30
Perfeksol-L Sore 10 gr 30
3 11,18,19,20 Biogreen Pagi 15 ml 35
Air putih Sore - Adliblitum
4 15,16,17,21, Sircuvit Pagi 10 gr 30
Air putih Sore - Adliblitum
5 23,24,26 Nopstress Pagi 15 gr 35
Air putih Sore - Adliblitum
6 8,9,10,12,13,14,16, Air putih Pagi - Adliblitum
19,22,27-37
Air putih Sore - Adliblitum
Sumber: Peternakan ayam broiler 2022

Penyakit yang sering menyerang ayam broiler di peternakan ini


adalah penyakit ngorok atau Chronic Respiratory Deseases (CRD).
Penyakit ini biasanya menyerang ayam diatas 3 minggu. penangan yang
dilakukan untuk ternak ayam yang sakit selama kegiatan PKL yaitu

22
dengan cara memisahkana ternak yang sakit dari ternak yang sehat,
kemudian ayam yang mati dibakar. Pemberian vitamin pada ternak ayam
broiler di lokasi PKL sudah baik, tetapi untuk pencegahan penyakit dan
penanganan belum maksimal karena ayam yang dipisahkan ke sekat
dibiarkan begitu saja sampai mati.

3.5.1 Feed Convertion Ration (FCR)


Feed Convertion Ration adalah jumlah yang digunakan untuk
menghasilkan bobot badan 1 kg (Tamalludin, 2014). Jumlah ayam yang
dipanen di peternakan Bapak Yupiter Selan sebanyak 4.061 ekor dengan
total bobot badan 7.571,5 kg dan selama pemeliharaan menghabiskan
12.200 kg pakan, di mana fase starter menghabiskan 4.050 kg dan fase
finisher 7.450 kg FCR dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Jumlah pakan yang dikonsumsi(kg)
FCR=
Bobot badan panen yang dihasilkan(kg)
12.200 kg
FCR=
7.571,5 kg
FCR=1,611
Berdasarkan hasil perhitungan FCR dapat disimpulkan bahwa
ayam broiler di peternakan ini mengkonsumsi pakan sebanyak 1,611 kg
untuk menghasilkan bobot badan 1,86 kg. Fadillah (2013) menyatakan
bahwa konversi pakan merupakan banyaknya pakan yang dikonsumsi
(dalam kg) untuk menghasilan 1 kg bobot hidup. Semakin rendah angka
FCR semakin baik pula kualitas pakan karena lebih efesien dengan pakan
sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi (Kumorajati, 2011). Hasil
wawancara dan perhitungan dari manager lapangan PT. Mitra Sinar Jaya
selaku Mitra, FCR dari Bapak Yupiter Selan sebesar 1,611 dimana FCR
tersebut lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh PT. Mitra Sinar
Jaya, yaitu sebesar 1,569.

23
3.5.2 Perkandangan
Kandang adalah tempat tinggal dan tempat hidup bagi ternak oleh
karena itu kandang harus memberikan kenyamanan bagi ternak. Secara
umum kandang berfungsi sebagai tempat untuk berlindung dari binatang
buas, pencuri, sinar matahari, hujan, angin kencang, mempermudah
peternak, dalam pengawasan, pemberian pakan dan air minum, penangan
kesehatan, serta pemungutan hasil (Cahyono, 2019).
Bentuk kandang yang digunakan di peternakan ayam broiler milik
bapak Yupiter Selan yaitu kandang panggung. Bahan yang digunakan
adalah kayu jati, seng dan bambu. Bahan ini mempunyai daya resep air
yang baik, ringan dan mudah didapat serta dapat bertahan lama. Tipe atap
kandang berbentuk Tipe gable dan dinding kandang terbuat dari kawat,
usuk kayu dan dilapisi dengan tirai dan ukuran kandang, Panjang 66 m²,
lebar 7 m² dan tinggi keseluruhan kandang 6 m dengan kapasitas 4200
ekor. Dan arah kandang yaitu menghadap kearah selatan.
Kandang di peternakan milik Bapak Yupiter Selan dilengkapi dengan
kandang isolasi. Namun dari hasil pengamatan kandang isolasi seharusnya dibuat
pada kandang tersendiri agar ternak perlakuan khusus sehingga tidak menular,
pada ayam yang sehat.

24
BAB VI
PENANGANAN HASIL

4.1 Produksi Peternakan.


Produksi utama yang dihasilkan dari peternakan milik Bapak Yupiter
Selan adalah ayam broiler yang dijual hidup per kg bobot badan harga jual
yang ditetapkan oleh mitra yaitu PT. Mitra Sinar Jaya, sebesar 24.000/kg.
Produk sampingan berupa alas lantai kandang hasil pemeliharaan ayam
broiler tidak dijual tetapi digunakan sebagai pupuk organik untuk kebun
sayur di Bapak Yupiter Selan.

4.2 Pemanenan
Panen ayam broiler adalah waktu yang selalu ditunggu oleh peternak
dan juga para pedagang ayam. Umumnya keuntungan suatu usaha ayam
broiler ditentukan oleh hasil yang didapatkan saat panen, kecepatan waktu
panen dan keseragaman waktu panen. Pada umur 5-6 minggu bobot ayam
1,3-1,8 kg (Cahyono, 2019). Waktu panen yang dilakukan oleh peternakan
Bapak Yupiter Selan adalah pada saat umur 5 minggu, proses pemanenan
dilakukan dengan cara.
- Tempat pakan digantung lebih tinggi sedangkan tempat minum dikeluarkan
agar tidak menghalangi pada saat penangkapan ayam selanjutnya dibuat
pembatas agar ayam mudah ditangkap.

25
- Peralatan panen, disiapkan seperti timbangan gantung, keranjang, alat tulis
dan nota.
- Ayam ditangkap dengan tangan dan dimasukan ke dalam keranjang dan setiap
10 ekor ditimbang dan hasilnya dicatat pada kartu monitor milik Bapak
Yupiter Selan.

4.2 Pemasaran
Sistem pemasaran ayam broiler di peternakan milik Bapak Yupiter Selan
dilakukan dengan cara pembeli atau pedagang langsung datang ke lokasi
peternakan. Pemasaran ayam broiler saat pelaksanaan PKL terjadi selama 2 hari.

4.4 Analisis Usaha


Analisis usaha merupakan bagian penting yang dilakukan dalam
suatu usaha agar dapat menghitung modal, biaya dan pendapat yang
diperoleh. Analisis usaha yang dilakukan untuk pemeliharaan ayam broiler
di peternakan milik Bapak Yupiter Selan yaitu: Analisis input- output, R/C,
B/C, dan BEP.

4.4.1 Analisis Input-Output


Kurnianto (2018) menyatakan bahwa analisis usaha ternak
digunakan untuk menghitung jumlah keuntungan yang diperoleh dalam
satu periode. Perhitungan dalam analisis terdiri dari biaya tetap, biaya
variabel, total biaya, penerimaan, dan keuntungan.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan ada atau tidak adanya
ayam di kandang atau biaya tidak dipengaruhi oleh biaya produksi Rasyaf
(2002.). Biaya tetap yang dikeluarkan di peternakan Bapak Yupiter Selan
dapat dilihat pada Tabel 1

26
Tabel 10. Biaya Tetap di Peternakan Milik bapak Yupiter Selan.
Uraian Total Harga JUE
No Volume Harga (Rp) Penyusutan (Rp)
fasilitas (Rp) Tahun
    Tahun Periode
A B C= AxB D E=C/D F =E/5
1 Kandang 1 180.000.000 180.000.00 30 6.000.000 1.200.000
Tempat
2 220 37.000 8.140.000 10 814.000 162.800
pakan
Tempa
3 40 39.000 1.560.000 10 156.000 31.200
minum
Bola
4 lampu 50 10 125.000 1.250.000 1 1.250.000 250.000
watt
Kompor
5 minyak 10 400.000 4.000.000 10 400.000 80.000
tanah
6 Niple 520 5.000 2.700.000 10 270.000 54.000
7 Pipa 36 32.000 1.152.000 10 115.200 23.040
8 Terpal 4 400.000 1.600.000 1 1.600.000 320.000
9 Dinamo 1 26.000 26.000.000 15 1.733.333 346.667
Bak
10 penampun 1 8.000.000 8.000.000 30 266.667 53.333
g
11 Selang air 40 5000 200.000 5 66.667 8.000
Total       11.645.200 2.329.040
Sumber: Hasil Perhitumngan Peternakan ayam broiler, 2022

Perhitungan biaya variabel di peternakan milik Bapak Yupiter Selan berdasarkan


periode pemeliharaan dalam setahun, yaitu sebanyak 5 periode dalam 1 tahun.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan
jumlah ayam yang dipelihara atau biasa yang dipengaruhi oleh hasil produksi.
Biaya variabel yang dikeluarkan di peternakan Bapak Yupiter Selan dapat
dilihat pada Tabel 11.

27
Tabel 11. Biaya Variabel yang dikeluarkan Oleh di Peternakan Ayam Broiler.
No Uraian Satuan Volume Harga Total harga
satuan (Rp)
(Rp)
1 DOC Box 42 900.000 37.800.000
2 CP 10 Karung 40 500.000 20.000.000
3 CP 11 Karung 66 500.000 33.000.000
4 CP 12 Karung 138 500.000 69.000.000
5 Noptress Bungkus 6 21.000 126.000
6 Perfeksol –L Bungkus 6 26.000 156.000
7 Biogreen Liter 1 275.000 275.000
8 Oxaldin Liter 1 72.000 72.000
9 Bromoquad10 Liter 1 71.000 71.000
10 Sircuvit Bungkus 6 26.000 156.000
Total biaya variabel PT. Mitra Sinar Jaya(A) 160.698.000
11 Gula pasir Kg 2 15.000 30.000
12 Gaji karyawan Orang 2 750.000 1.500.000
13 Biaya listrik Periode/watt 1 500.000 500.000
14 Minyak tanah Liter 200 4000 800.000
15 Solar Liter 50 5000 250.000
Total Biaya variabelBapak Yupiter Selan (B) 3.080.000
Total Biaya variabel A +B 163.736.000
Sumber: Peternakan ayam broiler, 2022.

Biaya variabel pada tabel 11, termasuk biaya yang ditanggung oleh PT. Mitra
Sinar Jaya yaitu pakan, DOC, obat-obatan. Biaya variabel yang ditanggung oleh
Bapak Yupiter Selan adalah sebesar Rp 3.080.000 yang akan dimasukan dalam
perhitungan analisis usaha.
c. Total biaya
Total biaya pemeliharaan ayam broiler di Bapak Yupiter Selan dihitung dari
biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya diperoleh sebagai berikut:
Total biaya =Biaya Tetap +Biaya variabel
= Rp 2.329.040+163.736.000
= Rp 166.065.040
Jadi total biaya yang dikeluarkan oleh bapak Yupiter Selan adalah Rp 166.065.040
d. Penerimaan
Penerimaa total uang yang di peroleh dari penjualan produk di peternakan
Bapak Yupiter Selan. Penjualan produk dilakukan dalam bentuk bobot hidup
ayam berdasarkan hasil penimbangan. Total berat hidup dari 4061 ekor ayam

28
sebanyak 7.571,5 kg dengan harga jual 24.000/kg maka penerimaan dapat
dihitung sebagai berikut:
Penerimaan = Total bobot hidup x harga jual.
= 7.571,5 kg x Rp 24.000/kg
= Rp 181.716.000
Berdasarkan perhitungan diatas, maka penerimaan dari bapak Yupiter Selan
adalah sebesar Rp 181.716.000
e. Keuntungan
Keuntungan dari hasil penjualan produk di peternakan ayam broiler Bapak
Yupiter selan selama PKL adalah sebagai berikut:
Keuntungan = Penerimaan – pengeluaran
= Rp 181.716.000-Rp 166.065.040
= Rp 15.650.960
Jadi keuntungan untuk satu periode dari Bapak Yupiter Selan adalah sebesar Rp
Rp 15.650.960

4.4.2 Revenue Cost Ratio (R/C)


Rasyaf (2002) menyatakan bahwa Analisis Revenue Cost Ratio (R/C)
adalah perbandingan antara penerimaan penjual dengan biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi sampai menghasilkan sebuah produk. Usaha akan
mendapatkan keuntungan apabila nilai R/C>1 maka semakin besar tingkat
keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut. Perhitungan R/C dari Bapak
Yupiter Selan adalah:
Total penerimaan
R/C ¿
Total Pengeluaran
Rp 181.716 .000
R/C¿
Rp 166.065 .040
R/C = Rp 1,10
Berdasarkan hasil perhitungan nilai R/C di peternakan Bapak Yupiter Selan
memperoleh keuntungan adalah Rp 1,10. Artinya penerimaan lebih besar dari

29
biaya pengeluaran. Maka dapat dikesimpulan bahwa usaha ini layak karena nilai
R/C lebih besar dari 1 yaitu 1.10

4.4.3 Benefit Cost Ratio(B/C)


(Seokartawi, 2006) menyatakan bahwa Benefit Cost Ratio merupakan
perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya
produksi yang dikeluarkan. Sebuah usaha dikatakan layak apabila nilai B/C >0.
Jika nilai B/C semakin besar maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
akan diperolah dari usaha tersebut. Perhitungan B/C dari Bapak Yupiter Selan
adalah:
total Keuntungan
B/C ¿
total Pengeluaran
Rp 15.650 .960
B/C¿
Rp 166.065 .040
B/C =Rp 0.10
Berdasarkan hasil perhitungang B/C diketahui bahwa usaha pemelihraan ayam
broiler di peternakan milik Bapak Yupiter Selan dinyatakan layak untuk
dijalankan usaha karena mengalami keuntungan. Hasil perhitungan nilai B/C
sebesar 0,10 menunjukkan tingkat keuntungan dari usaha yang dijalankan setiap
pengeluaran Rp 1.000 maka memperoleh keuntungan sebesar 10%

4.4.4 Break Even Point (BEP)


Zainal (1999) menyatakan bahwa Break Even Point (BEP) atau titik
impas usaha adalah suatu keadaan dimana hasil usaha yang di peroleh sama
dengan modal yang dikeluarkan
a. Break Even Point (BEP) Harga.
Break Even Point (BEP) adalah keadaan satu usaha tidak memperoleh
keuntungan dan tidak mengalami kerugian dengan penjualan produk dalam
jumlah tertentu (Amrizal, 2011)
Total biaya produksi
BEP Harga¿
Jumlah produksi

30
Rp 166.065 .040
BEP Harga¿
7.571,5 kg
BEP Harga = RP 21.932/kg
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa ayam broiler dijual dengan
harga Rp 21.932/kg maka usaha tersebut mencapai titik impas.

b. Break Even Point (BEP) Produk


Break Even Point (BEP) produk adalah keadaan dimana perusahaan tidak
mengalami kerugian dan tidak memperoleh keuntungan dengan penjualan
produk pada harga tertentu (Amrizal, 2011)
Total biaya produksi
BEP Produk =
Harga jual produk
Rp 166.065.040
BEP Produk=
Rp 24.000
BEP Produk = 6.919
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, jika harga jual ternak ayam broiler
adalah Rp 24.000/kg, dengan jumlah produk sebanyak 6.919/kg maka usaha
ini titik impas.

31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil PKL dapat disimpulkan bahwa sebagai usaha pemelihraan
ayam broiler di peternakan milik Bapak Yupiter Selan layak untuk dijalankan
sebagai usaha. Hal ini dapat dilihat dari nilai R/C yang diperoleh dari hasil
analisis usaha yaitu 1.10. Selain itu yang diperoleh dari usaha peternakan ayam
broiler juga dapat dilihat dari analisis B/C. berdasarkan hasil analisis B/C
menunjukkan bahwa usaha ini memperoleh keuntungan yaitu 0.10 dari biaya
produksi yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil analisis R/C dan B/C di atas, maka
dapat dikesimpulan bahwa usaha pemeliharaan ternak ayam broiler di peternakan
milik Bapak Yupiter Selan layak.
5.2 Saran
Dari hasil melakukan PKL adapun saran yang ingin disampaikan penulis
yaitu peternak seharusnya dibuat kandang isolasi tersendiri agar dapat perlakuan
khusus untuk ayam yang sakit sehingga tidak menular pada ayam yang sehat.

32
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, 2012. Meingkatkan Produktifitas Ayam Ras Pedaging. Agromedia.


Jakarta.

Amrizal, 2011. Analisis Finansial Peternakan Ayam Broiler. Jurnal Peternakan 8


(2):77 -87.

A Kurnianto, 2018. Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler Pola Kemitraan Inti-
Plasma.

Cahyono, B. 2019. Panen Ayam Broiler 2 kg Dalam 42 hari. Lili Publisher


Yogyakarta.

Cobb, 2016. Panduan Manajemen Brooder.

Fadillah, 2006. Panduan Pengelola Peternakan ayam broiler Komersial (Edis


Revisi), Jakarta : Agromedi Pustaka

Fadillah, R. 2013. Super Lengkap Berternak ayam Broiler. Agromedia Pustaka,


Jakarta

Fadillah, 2013. Ayam Broiler Komersial. Agromedia. Jakarta.

Fadillah, R. 2013. Berternak Ayam Boiler. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta


Selatan.

Kumorojati, B. 2011. Menjadi Kaya Dengan Berternak Ayam Broiler. Arta


Pustaka,Yogyakarta.

Mulyantini. 2011. Produksi Ternak Unggas Bogor. Kampus IPB Taman Kencana,
Bogor.

Murni, M.C. 2009. Mengelola Kandang dan Peralatan Ayam Pedaging.


Depertemen Peternakan. VEDCA. Cianjur.

Nastiti, 2012. Menjadi Milyader Budidaya Ayam Broiler. Yogyakarta: Pustaka


Baru Press.

Nasiti, R. 2012. menjadi kaya dan berternak ayam broiler.Arta Pustaka. Jakarta.

Risa. Rahmawati Semau. Intan Dwi Novita. 2014 Evaluasi Penurunan Angka
Mortaliatas Dan Mobiditas Ayam Pedaging Yang Mendapatkan Tepung
Lempunyang (Zingiber Aromaticum val) Dalam Ransum.3(3):192-200

33
.
Rasyaf, 2002. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Cetakan 6. Penebar
Swadaya, Jakarta.

Rasyaf, 2003. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging.Gramedi, Jakarta.

Santoso, dan Sudaryani. 2015. Paduan Praktis Pembesaran Ayam Pedaging.


Penebaran Swadaya, Jakarta.

Santoso dan sudaryani. 2011. Pembesaran Ayam Pedaging Hari Perhari di


kandang Terbuka.Penebaran Swadaya. Jakarta.

Surbakti. 2017. Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler Fase Starter Program


Studi Diplom III Manajemen Usaha Peternakan.Tugas Akhir. Fakultas
Peternakan dan Pertanian Universitas Dipenegoro.semarang.

Santoso dan sudaryani. 2011. Pembesaran Ayam Pedaging Hari Perhari di


kandang Terbuka.Penebaran Swadaya. Jakarta.

Suci, D. M dan Hermana, W. 2012. Pakan Ayam. Penebaran Swadaya,Bogor.

Sanjaya, A., & dkk. (2016). Minat Berwirausaha Terhadap Budidaya Ternak ayam
Broiler.
Soekartawi. 2006. Analisis Usaha ayam broiler.UI Press. Jakarta

Tamulludin, F., 2014. Panduan Lengkap Ayam Broiler. Tasikmalaya: Penebaran


Swadaya.

www.medion.co.id/id/id/menyiasati-pnggunaan-litter-di-kandang/(18 Maret 2014)

34
DAFTAR LAMPIRAN

Merapikan tempat pakan Menerima DOC

Cuci tempat minum kasih keluar litter

Membersihkan kandang obat oxaldin Liqui

35
Obat sircuvit Obat nopstress

Alat semprot Obat perfexsol-L

36
Chick guar dan Nipel Kompor Minyak Tanah

Tempat pakan

37

Anda mungkin juga menyukai