LAPORAN
OLEH
YEFTA SELAN
NIM. 192381068
LAMPIRAN PENGESAHAN
1
Nim : 192381068
Jurusan : Peternakan
Menyetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengesahkan
2
MOTTO
Sesulit apa pun tantangan yang dihadapi, selalu ada jalan keluar untuk meraih
kemenangan. Gapailah pendidikan setinggi mungkin, dan kembalilah
kepada masyarakat untuk memberikan kebaikan dan menjadi mahasiswa
tidaklah mudah, namun semua bisa dilalui oleh mereka yang semangatnya
yang tak akan goyah.
RIWAYAT HIDUP
3
Penulis bernama lengkap YEFTA SELAN yang di lahirkan di Oeniupsai,
Timor Tengah Selatan pada tanggal 10 November 1996, dari pasangan Bapak
Titus Selan dan Ibu Ester Nabut. Penulis merupakan putra ke empat anak ke-5
dari enam bersaudara. Sejak kecil penulis tinggal kersama keluarga di Oesena,
Kecamata Mollo Barat, Kabupaten Timor Tengga Selatan. Penulis tinggal
Bersama keluarga sejak lahir, sampai 2006. Pada tahun 2006 penulis
mendaftarkan diri di SD dan penulis telah menyelesaikan pendidikan SD tahunn
2012 dan penulis melanjutkan pendidikan di SMP tahun 2013 penulis
menyelesaikan SMP tahun 2015 setelah itu penulis melanjutkan pendidikan SMA
2015 menyelesaikan pendidikan SMA 2018 Adapun Riwayat pendidikan pernah
di tempuh penulis sebagai berikut:
HALAMAN PERSEMBAHAN
4
Karya tulis ini penulis dipersembahkan untuk:
1. Tuhan yang maha kuasa karena atas Berkat dan Rahmat Karunia-Nya yang
begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.
2. Kedua Orang Tua Tercinta Bapak Titus Selan, Mamak Ester Nabut, kakak,
adik, dan keluarga yang telah mendukung penulis.
3. Almamater tercinta Politeknik Pertanian Negeri Kupang khususnya Jurusan
Peternakan Program Studi Produksi Ternak.
4. Teman-teman angkatan 2019 Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
KATA PENGANTAR
5
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat TuhanYang Maha Esa karena
atas dan berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat mengikuti praktek kerja
lapangan (PKL) dan sampai pada penulis laporan PKL ini bisa berjala dengan
lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan lapora PKL ini bukan semata-mata
atas kemampuan sendiri melainkan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis menampaikan dara terima kasih yang mendalam kepada Bapak/Ibu
Dosen yang telah mengajar dan membimbing penulis penulis selama proses
belajar mengajar sampai pada penulisan laporan PKL ini. Ucapan terima kasih
yang sama pula penulis sampaikan kepada
1. Johanis A Jermias, S.Pt M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I dan Andy Yumina
Ninu, S.Pt, M.Si, selaku Dosen pembimbng II.
2. Ir. Thomas Lapenangga,MS selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Kupang.
3. Aholiap Aoetpah, S.Pt, M. Rur.Sc selaku Ketua Jurusan Peternakan.
4. Andy Yumina Ninu, S.Pt, M.Si, selaku Ketua Program Studi Produksi Ternak.
5. Ir. Thomas Lapenangga, MS selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Kupang.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Teknisi beserta staf administrasi jurusan peternakan
yang telah memberi ilmu pengetahuan dan motifasi selama penulis meuntut
ilmu di politeknik pertanian negeri kupang.
7. lapangan dan juga pemilik peternak Bapak Yupiter Selan pada lokasi
peternakan tempat penulis melakukan praktik yang memberi informasi demi
memperoleh data yang lengkap di lapangan.
8. Bapak, Mama, kakak, Adik, dan semua keluarga yang tercinta yang
telahmendukung penulis selama kuliah di Politeknik Pertanian Negeri Kupang
.
9. Teman-teman seperjuanga Angkatan 2019 khususnya jurusa peternakan
Program Studi Produksi Ternak yang telah membantu dan memberikan
sumbangan pikiran dalam Laporan ini.
6
10. Almamaterku Tercinta Politeknik Pertanian Negeri Kupang khususnya
Jurusan Peternakan Program Studi Produksi Ternak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
7
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
PENGANTAR
DFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBARxi
KOMODITI1
BAB 1 PENDAHULUAN1
1.1 atar Belakang1
1.2 Tujuan dan Kegunaan
1.3 aktu dan Tempat2
1.4 etode Pelaksanaan2
BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN3
2.1 Sejarah Perusahaan3
2.2 Organisasi Perusahaan4
2.2.1 Struktur Organisasi4
2.2.2 Keterangan Kerjaan4
2.2.3 Jaminan Sosial4
2.3 Kondisi Lingkungan Perusahaan5
2.2.4 Fungsi Sosial5
2.3.1 Kondisi Fisik5
2.3.2 Kondisi Non Fisik5
BAB III TATA LAKSANA6
3.1.1 Populasi Ternak6
3.1.2 TataLaksana Rutin6
3.1.3 Pemeliharaan Fase State7
3.1.4 Persiapan Kandang dan Peralatan7
3.1.5 Persiapan Penerimaan DOC8
3.1.6 Kegitan Rutin Fase Stater8
8
3.1.7 Pemberian Pakan8
3.1.8 Pemberian Air Minum9
3.1.9 Penyeleksi Ayam9
3.1.10 Pencegahan dan Pengobatan Penyakit9
3.1.11 Pemeliharaan Fase Finisher9
3.1.12 Pemberian Pakan dan Air Minum10
3.1.13 Perhitungan Konfensi Pakan (FCR)10
3.1.14 Sistim Perkandangan11
BAB IV PENANGAN HASIL11
4.1 Pemasaran Produksi12
4.2 Pemanenan12
4.3 Pemasara12
4.4 Analisis usaha13
4.4.1 Biaya Tetap13
4.4.2 Biaya Fariabel13
4.4.3 Analisi Revenue Cost Ratio (R/C)14
4.4.4 Analisi Benefit Cost Ratio (B/C14
BAB V PENUTUP14
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..15
5.2 Saran…………………………………………………………………………15
5.3 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….15
5.4 LAMPIRAN…………………………………………………………………16
5.4 LAMPIRAN…………………………………………………………………16
5.4 LAMPIRAN…………………………………………………………………16
DAFTAR GAMBAR
9
Gambar 2. Bak Penampung Air………………………………………………………...
Gambar 3. Nipel………………………………………………………………………...
DAFTATR TABEL
Tabel Halaman
10
Tabel 1. Populasi dan Tingkat Kematian Ternak Ayam Broiler……………………………
Tabel 2. Komposisi Kandungan Nutrisi Pakan Fase Starter………………………………..
Tabel 3. Komposisi Kandungan Nutrisi Pakan Fase
Finisher………………………………
Tabel 4. Pemberian
Antibiotik………………………………………………………………
Tabel 5. Konsumsi air
minum………………………………………………………………
Tabel 6. Biaya Tetap………………………………………………………………………..
Tabel 7. Biaya
Variabe……………………………………………………………………...
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
12
BAB I
PENDAHULUAN
Ayam broiler merupakan salah satu hewan ternak yang sangat digemari
oleh masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan protein
asal hewan. Ayam broiler adalah hewan hewan ternak yang lebih umum dipilih
para peternak untuk dikembangkan karena pertumbuhannya yang cepat. Berbagai
macam strain ayam broiler yang dapat ditemukan saat ini, merupakan hasil
perkawinan antar ras dengan kemajuan tenologi yang semakin pesat, maka
mampu menghasilkan strain baru yang nantinya akan menguntungkan secara
ekonomi (Rasyaf, 2011). Kebutuhan konsumsi daging ayam mengalami
peningkatan sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Menurut
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2020), berdasarkan hasil
Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP) tahun 2017 dan Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) tahun 2019 yang dilaksanakan BPS RI, konsumsi daging
ayam ras adalah sebesar 12,79 kg/kapita/tahun. Kebutuhan daging ayam ras
sampai bulan Mei 2020 diperkirakan sebesar 1.450.715 ton, Sementara
berdasarkan potensi produksi daging ayam ras sampai bulan Mei 2020,
diperkirakan sebesar 1.721.609 ton.
Ayam broiler memiliki berbagai macam strain yang merupakan hasil perkawinan
dari bibit berkualitas tinggi yang memiliki keunggulannya masing masing,
sehingga mempunyai daya produktivitas yang tinggi serta pertumbuhan yang
cepat (Rasyaf, 2011). Saat ini, jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar
di pasaran adalah Super 77, Tegel 70, ISA, Kim Cross, Lohmann, MB 202,
Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor
Arcres, Tatum, Indian River, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-
Broiler, Ross, Marshall ”M”, Euribrid, AA 70, H&N, Sussex, Bromo, dan CP 707
13
(Kumorojati, 2011). Jenis strain atau galur ayam ini diklaim memiliki daya
produktifitas relatif sama. Akan tetapi, beberapa jenis strain dapat saja
memberikan capaian performa berbeda.
Kendala bagi peternak rakyat yang tidak menjalin kemitraan dalam
mengembangkan usahanya adalah keterbatasan pengetahuan, modal, teknologi,
dan pemasaran. Kendala yang dihadapi oleh peternak mandiri ini adalah
kurangnya pengetahuan tentang manajemen peternakan ayam broiler yang baik
dan menghadapi harga sarana produksi yang berupa DOC, pakan, dan harga jual
ayam yang tidak stabil. Perbedaan strain pada ayam broiler mengakibatkan
perbedaan perlakuan dalam manajemen pemeliharaan ayam broiler yang
berpengaruh terhadap kinerja produksi ayam broiler. Keterbatasan ini yang
membuat peternak mandiri tidak dapat berusaha secara maksimal dan perlu
menjalin kerjasama yang bersifat kemitraan dengan perusahaan. Melalui
kemitraan diharapkan dapat meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku
kemitraan. Kemitraan diharapkan menjadi solusi untuk merangsang tumbuhnya
usaha pada sub sektor peternakan khususnya pada usaha budidaya ayam broiler.
Oleh karena itu, beberapa peternak memilih bergabung dengan perusahaan
kemitraan. Karena berbisnis ayam broiler merupakan peluang usaha yang sangat
menjanjikan dan dapat memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang cukup
singkat. Buktinya banyak peternakan yang membuka usaha ternak ayam broiler
dan bahkan ada yang menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian utama atau
pun usaha sampingan. Usaha ini juga memiliki resiko bagi peternaknya sendiri
jika peternak hanya melakukan kegiatan pembudidayaan saja tampa mengetahui
aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler.
Aspek-aspek tersebut antara lain yaitu bibit, pakan dan menejemen
pemeliharaan.
Jika ketiga aspek tersebut diperhatikan dengan baik oleh peternak maka usahanya
akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
yang merupakan salah satu perguruan tinggi yang berorientasi dalam bidang
peternakan, melakukan kegiatan praktik kerja lapang (PKL) untuk memotifasi
mahasiswa sehingga bisa memiliki kemauan dan keterampilan dalam
14
memelighara ternak dengan carah yang lebih baik lagi dan pempraktekan ilmu
yang sudah peroleh di lokasi PKL
Tujuan dan kegiatan PKL adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan
mempelajari secara langsung tentang usaha ternak Ayam Broiler dengan system
kemitraan diantaranya adalah aspek manajemen pemeliharaan dan secara
pemasaran.
Kegiatan PKL dilaksanakan dari bulan pebruari sampai dengan mei 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan di PT. Mitra Sinar Jaya yang terletak didesa Oeltua
Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan PKL ini adalah ikut
terlibat langsung dalam kegiatan pemeliharaan ayam broiler dan wawancara
dengan peternakan milik lapangan Bapak Yupiter Selan serta studi Pustaka yang
berkaitan dengan komoditi ayam broiler.
15
BAB II
Peternakan ini adalah Milik Pribadi Bapak Yupiter Selan, yang di dirikan
pada tahun 2020. Dan operasi kandang pada tahun 2021 dengan populasi awal
4200 ekor sampai sekarang populasi akhirnya 4200 ekor. Peternakan ini bermitra
dengan PT. MSJ, dimana Bapak Yupiter Selan menyediankan kandang dan
peralatan sementara PT. MSJ menyediakan yaitu DOC, pakan dan obat-obatan.
Selama pemeliharaan ayam broiler di peternakan ini terdapat kendala yaitu
karena belum tau cara tatalaksana pemeliharaan ayam broiler sehingga
pendampingan dari PT. MSJ sangat berguna atau sangat bermamfaat bagi bapak
Yupiter Selan dalam menjalakan peternakan ini.
Menager PT.MSJ
Pemilik Yupiter Selan
Yansen Salo
karyawan:
1.Simon Y. Sanak
2.Keba E. Abanat
16
Gambar 1. Struktur Organisasi Peternakan Milik Bapak Yupiter Selan
Jaminan sosial adalah suatu bentuk perlindungan bagi tenaga kerja dalam
bentuk santunan berupa uang Jaminan sosial yang diberikan yaitu makan minum
terjamin selama jam kerja dan rumah bagi karyawan.
17
2.3.1 Kondisi Fisik
Kondisi fisik yang ada di Peternakan milik Bapak Yupiter Selan (PT Mitra
Sinar Jaya) bertempat di Desa Oeltua Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Letak geografis peternakan berada pada dataran
rendah dengan temperatur 24-29°C (BMKG Kab Kupang NTT). Peternakan ini
mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut.
Lokasi peternakan ayam broiler ini jauh dari pemukiman adalah apabila
kandang dibangun dekat keramaian dapat menyebakan ayam tidak tenang, yang
akhirnya dapat menurunkan pertambahan berat badan.
Di tinjau dari segi sosial, lingkungan pada lokasi praktek sangat aman dan
juga tenang. Peternakan ini juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat karna
jauh dari pemukiman masyarakat. Di lihat dari segi ekonomi proses pemasaran
lancar karna pelanggan datang ambil sendiri di kandang.
18
BAB III
19
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui baahwa populasi awal ternak
ayam broiler berjumlah 4200 ekor dan populasi akhir 4061 ekor. penurunan
populasi ternak ayam broiler disebabkan karena adanya mortalitas yaitu 3.34 %.
penyebab terjadinya kematian yaitu penyakit ngorok atau Chronic Respiratory
Desease (CRD), kanibalisme akibat ngorok, perubahan cuaca dan kondisi alas
kandang yang lembab. Nastiti (2012) menyatakan bahwa tingkat mortalitas atau
angka kematian sebesar 5% tidak mempengaruhi biaya produksi, akan tetapi
kematian ternak ayam dalam suatu periode mencapai 0.69% sampai 3.34% maka
sangat berpengaruh terhadapbiaya produksi dalam usaha. Mortalitas ayam broiler
di PT. Mitra Sinar Jaya tidak mempengaruhi biaya produks.
Tatalaksana rutin adalah segala kegiatan yang dilakukan setiap hari selama proses
pemeliharaan ayam broiler. Rasyaf (2003) menyatakan bahwa tatalaksana adalah
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara teratur dalam suatu periode
pemeliharaan yang merupakan bagian keseluruhan dari sistem pemeliharaan ayam
broiler terbagi atas dua fase yaitu fase starter dan fase finisher.
Fase starterdimulai sejak ayam berumur 1 hari Day Old Chick (DOC) sampai
berumur 21 hari, sedangkan untuk fase finisher dimulai sejak ayam berumur 22
hari hingga berumur 35 hari.
20
belum memiliki ketebalan kekebalan tubuh yang optimal sehingga sangat mudah
terserang penyakit maupun sters (surbakti., 2017). fase starter sangat menentukan
keberhasilan suatu usaha ayam broiler. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase
starter sebagai berikut.
Persiapan kandang yang dilakukan di peternakan ini selama kegiatan PKL yaitu
melakukan sanitasi kandang. Sanitasi adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan ternak. Pada pPeternakan ini tidak melakukan pengapuran pada saat
sanitasi kandang tetapi hanya dibersihkan membersihkan memakai menggunakan
deterjen dan penyemprotan kandang mengunakan Rodalon. Tipe Kandang
kandang yang digunakan dalam pemeliharaan di peternakan milik Bapak Yupiter
Selan (PT. Mitra Sinar Jaya) adalah kandang Panggung.
Santoso dan Sudaryani (2015) menyatakan bahwa sebelum kandang digunakan untuk
pemeliharaan maka harus dibersihkan dan dalam keadaan steril sehingga
menciptakan suatu kondisi yang nyaman bagi ternak. Berikut ada beberapa
tahapan persiapan kandang yang dilakukan di peternakan milik Bapak Yupiter
Selan (PT. Mitra Sinar Jaya):
1. Pengumpulan Kotoran
Kotoran merupakan adalah alas litter berupa serbuk kayu yang digunakan
dalam pemeliharaa ayam broiler. Kegiatan pertama yang dilakukan di peternakan
pasca panen adalah melakukan pembersihan kotoran yaitu dengan
mengumpulkan kotoran dan dimasukan ke dalm karung. Kotorang yang sudah
diisi didalam karung dikeluarkan dari kandang untuk dijadikan pupuk bagi tanam
pertanian yang terdapat didalam PT. Mitra Sinar Jaya.
21
2. Merapikan Tempat Pakan dan Tempat Minum
3. Pencucian Kandang
Setelah semua peralatan kandang dibersihkan dan dirapikan, tahap yang
berikut adalah melakukan pencucian kendang. Pencucian kandang tTujuan
pencucian kandang adalah membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel pada
belahan bambu sebagai lantai kandang dan karung alas lantai atau belahan bambu.
Pencucian dimulai dari kawat dinding dan belahan bambu. Setelah kandang dicuci
dengan air langkah selanjutnya adalah menggunakan deterjen yang dicampur
dalam air lalu disiram menggunakan tangan pada Pada kawat dinding dan lantai
atau belahan bambu lalu bilas dengan cara disemprot dengan air bersih
menggunakan krisbo atau alat penyemprot.
22
Desinfektan Desinfeksi Ruangan, semua peralatan dan bak pencuci
tempat minum ukuran 35 liter air (15 ml/10 liter air).
Desinfektan Desinfeksi kandang pada saat kosong (40 ml/1 liter air).
Sterilisasi air minum ternak (3 ml/10 liter air).
Wabah yang disebkan virus DN, AL, dan sebagainya (80 ml/10 liter
air).
Luka cacar atau kanibalisme (60 ml/10 liter air).
Alas kandang yang dipakai peternakan Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra
Sinar Jaya) adalah serbuk kayu. Serbuk kayu mudah didapat karena banyak
perusahaan-perusahaan mebel yang membuang serbuknya sehingga dari PT. Mitra
Sinar Jaya mengambil dan dapat dimanfaatkan sebagai alas kandang. Kenyataan
tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan dinyatakan oleh Nastisi (2011) bahwa
bahan yang digunakan sebagai litter atau alas kandang harus mempunyai daya
serap air yang baik, mudah didapat dan harganya murah.
Ketebalan serbuk kayu yang digunakan dari permukaan lantai adalah 3-5
cm dan ditabur secara merata pada lantai kandang. Pada saat penaburan litter yang
dilakukan di peternakan Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra Sinar Jaya)PT. Mitra
Sinar Jaya serbuk yang digunakan dipoa menggunakan tangan lalu diratakan
sampai semua rata.Jumlah serbuk yang ditaburkan awalnya adalah 20 kg/ karung
yang diaturkan pada kandang DOC.
23
6. Pemasangan Lingkar Pembatasan (Chick Guard), Pemasangan Induk Buatan
(Brooder), dan pemanas (Brooding).
24
3.2.2 persiapan penerimaan DOC
1. Saat DOC tiba di lokasi peternakan milik Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra
Sinar Jaya), DOC dibiarkan di dalam boks selama 10 menit dengan tujuan
memulihkan kembali kondisi akibat perjalanan jauh.
2. Langkah selanjutnya adalah pastikan surat jalan sesuai dengan pesanan,
alamat, Jumlah (DOC) dan nama perusahaan pembibitan.
3. Tahap selanjutnya yaitu amati kondisi DOC (aktif dan lemah) dan timbang
berat awal DOC sebagai dengan sampel 10% untuk mengetahui bobot rata
– rata DOC (10 boks), cara penimbangan DOC yaitu timbang dengan
boksnya, setelah itu hasil penimbangan berat awal DOC rata-rata (DOC
beserta boks) dikurangi berat boks dibagi dengan jumlah DOC di dalam
boks untuk mendapatkan data rata-rata berat DOC.
Berikut cCiri-ciri DOC yang baik yaitu aktif dan responsif, bulu bersih dan tidak
kusam mata cerah dan tidak cacat fisik (pengkor dan buta), pantat kering dan tidak
kotor (tidak ada pasta putih) ukuran seragam dan berat DOC sesuai standar 37-40
gram.
4. Sebelum DOC dimasukkan ke dalam kandang pastikan suhunya telah
sesuai yaitu 1-2 minggu 32°C. Selanjutnya pedoman suhu ideal dalam
kendang selama masa pemeliharaan adalah , 3-4 minggu 31°C, dan 5
minggu 30°C., (lampu pijar 25 watt12 buah) setelah itu DOC dimasukan
kedalam kandang.
25
5. Setelah DOC dimas ukkan kedalam kandang diberikan larutan air gula
dengan perbandingan 2 kg/100 liter air. Tujuan pemberian air gula yaitu
untuk mengatasi stres selama perjalanan dan perubahan cuaca., Abidin
(2012) menyatakan bahwa pemberian air minum untuk ayam umur sehari
biasa di beri tambahan air gula sebanyak 2 kg/100 liter air minum. Tujuan
diberi air gula adalah dengan tujuan untuk mengganti energi tubuh yang
hilang selama perjalanan. Setelah itu diberi pakan dengan cara ditabur
sedikit demi sedikit ke dalam baki plastik, dengan Jenis pakan yang diberi
adalah pakan komplit CP10 yang bentuk butiran pecah (crumbles).
6. Setelah 2-4 jam setelah diberi pakan, lakukan pemeriksaan tembolok DOC
dengann tujuannya adalah untuk memastikan apakah DOC sudah makan
atau belum. , cCaranya yaitu dengan menangkap DOC secara acak lalu
periksa temboloknya, jika berisi pakan artinya ayam sudah makan.
Sebaliknya jika temboloknya kosong artinya ayam belum makan
selanjutnya diberi makan.
7. Tahap berikutnya melakukan pengontrolan suhu di dalam
kandangkendang., p Pengontrolan suhu dilakukan dengan cara mengamati
termometer yang digantung di dalam kandang
Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang dilakukan setiap hari selama
pemeliharaan ayam broiler, Kegiatan rutin dilakukan dipeternakan ayam broiler
PT.Mitra Sinar Jaya adalah pemberian pakan dan air minum, pembersihan tempat
pakan dan tempat minum, pengontrolan suhu, seleksi ayam, mengontrol ayam
yang mati, dan pencatatan harian /recording. Hal-hal yang dicatat dalam buku
harian yaitu jumlah pemberian pakan dan jumlah ayam yang mati.
26
Pakan atau feed adalah segala sesuatu yang biasa diberikan kepada ternak pada
umumnya disukai dan dimakan oleh ternak. Selama pakan tersebut tidak
mengganggu kesehatan ternak. Pakan yang memiliki peranan yang sangat penting
bagi ternak selain untuk kebutuhan hidup, pakan juga berperan penting terhadap
tampilan produksi dan reproduksi dari ternak. Mulyantini (2011) menyatakan
bahwa pakan merupakan campuran dari beberapa jenis bahan yang mengandung
nutrien yang lengkap dan diformulasikan dengan cara-cara tertentu untuk
pemenuhan kebutuhan akan zat gizi unggas yang mengkonsumsinya. Dalam usaha
peternakan ayam broiler adalah komponen biaya yang paling besar yaitu biaya
pakan. Fadilah (2013) menyatakan bahwa pakan merupakan komponen terbesar
dan industri peternakan ayam broiler yaitu sekitar 70%.
27
7. Fosfor (P) Min. 0,45%
28
pakan temperatur dan kesehatan ayam segera dapat diketahui dan diperbaiki.
Berikut adalah tabel konsumsi air untuk 40200 ekor (pada suhu 32°C)
Tabel 4. Jumlah pemberian pakan dan konsumsi pakan.
Jumlah
Umur ayam
Populasi (e/kg) pemberian Konsumsi/ekor/rari/g BB rata-rata
(minggu)
(kg)
I 40200 650 15.4 162 gram
II 4171 1650 39.5 467 gram
III 4130 2100 50.8 820 gram
IV 4098 2950 71.9 1472 gram
V 4061 3600 88.6 2156 gram
36 hari 4061 600 14.7 -
37 hari 4061 650 16.5 7571.5 kg
Total 4061 12200 297.4 12.648,5
Sumber : PT Mitra Sinar Jaya 2022
29
cacat, seleksi ayam ini dilakukan secara rutin setiap hari mulai dari DOC datang.
Seleksi ayam pada peternakan ini sudah baik karna ayam yang dipisahkan
mendapat perlakuan khusus dengan baik. Fadilah (2013) menyatakan bahwa
seleksi terhadap ayam broiler merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh
peternak. Dengan tujuan untuk memisahkan ayam yang sehat atau cacat.
30
penyakit ( Gambar 8 ).Aturan pemakaian: ayam umur 0-5minggu: 1 gram
tiap 2 liter air minum; ayam berumur 6-9 minggu;1 gram tiap 3 liter air
minum. Gambar obat dan vitamin yang digunakan di peternakan PT Mitra
Sinar Jaya.
31
pemeliharaan fase finisher (akhir) di peternakan ini dimulai dari umur 22 hari
hingga 35 hari atau sampai panen. Pada fase ini jenis pakan yang diberikan adalah
pakan yang telah dicampur dari beberapa bahan pakan yaitu dedak, jagung dan
pakan komplit Cp11. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan selama
pemeliharaan fase finisher.
pemberian pakan untuk fase finisher di peternaka ini 3 kali sehari yaitu pagi hari
pukul 07.00 wita dan siang haari 12.00 wita dan malam hari pukul 07.00 wita
jenis paka yang diberikan pada fase starter dan fase finisher adalah jagung, dedak
dan komplit Cp11. Berikut tabel kandungan nutrisi yang disajikan dalam bentuk
tabel 5.
32
periode finisher adalah 18-22% ayam di periode finisher membutuhkan protein
yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam fase starter.pada fase finisher
(akhir) ayam broiler lebih banyak membutuhkan energi untuk membantu proses
pembesaran sel (hipertropi) (thamalludin,2014). Menurut saya pemberian pakan di
peternakan ini sudah memenuhi standar kebutuhan ayam broiler. Berikut disajikan
gambar pemberian pakan di peternakan PT Mitra Sinar Jaya
pencegahan dan pengobatan penyakit yang dilakukan pada fase finisher sama
dengan yang dilakukan pada fase starter.
FCR= 12200
7571.5
FCR=1.611
33
Berdasarkan hasil perhitungan FCR di peternakan ini, dapat disimpulkan
bahwa untuk menghasilkan bobot badan 1 kg ternak ayam broiler menghabiskan
pakan …..
Tabel 6. Ukuran kandang di peternakan Milik Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra
Sinar Jaya.
Kapasitas
Ukuran kandang
Jenis kandang tampunga
(m)
n (ekor)
Panjang Lebar Tinggi
Kandang panggung 5000 66 7 3
Kandang DOC 400-500 6 3
Kandabg isolasi 100 6
Sumber : PT. Mitra Sinar Jaya 2022
Model kandang ayam broiler yang ada di peternakan Milik Bapak Yupiter
Selan disajikan pada gambar 9-12.
34
Gambar 9. kandang kapasitas tampung 5000 ekor gambar 10. Bagian dalam
kandang DOC
Gambar 11. Bagian luar kandang DOC gambar 12. Kandang isolasi
35
Murni(2009) menyatakan bahwa kapasitas kandang ayam pedaging
sesuai dengan tingkat umur ayam pedaging yaitu umur 1 harin sampai 1 minggu
40-50 ekor DOC/m², umur >7 hari -2 minggu 20-25 ekor ayam/m², dan umur >2
minggu 8-12 ekor/m².berdasarkan ukuran kandang pada tabel 6. menurut saya
ukuran kandang DOC perlu dibuat lebih lebar agar DOC tidak banyak yang mati
akibat kepadatan kandang.
BAB VI
PENANGAN HASIL
Produksi yang dihasilkan dari peternakan milik bapak Yupiter Selan di PT.
Mitra Sinar Jaya adalah produk ayam broiler.
4.2 pemanenan
Panen adalah saat yang paling di nantikan oleh peternak untuk mengetahui
hasil jerih payah selama pemeliharaan. Waktu panen yang dilakukan oleh peternak
36
PT.Mitra Sinar Jaya adalah pada saat umur 5 minggu, proses pemanenan
dilakukan dengan cara.
4.3 Pemasaran
Biaya tetapyang dikeluarkan selama 1 periode pemeliharaan ayam briler di PT. Mitra
Sinar Jaya adalah Rp 47.224.000
Berikut komponen yang ada dipeternakan PT. Mitra Sinar Jaya dilihat pada tabel.
37
1 kandang 1 180.000.000 180.000 1 180.000.000 36.000.000
Tempat
2 pakan 240 37.000 8.880.000 1 8.880.000 1.776.000
gantung
Tempat
3 60 39.000 2.340.000 1 2.340.000 468.000
minum
Bola lampu
4 10 125.000 1.250.000 1 1.250.000 250.000
50 wat
5 Kompor 10 400.000 4.000.000 1 4.000.000 800.000
6 Nipel 540 5000 2.700.000 1 2.700.000 540.000
7 Pipa 36 32.000 1.152.000 1 1.152.000 230.400
8 Terpal 4 400.000 1.600.000 1 1.600.000 320.000
9 Dinamo 1 26.000.000 26.000.000 1 26.000.000 5.200.000
10 Bak tampung 1 8.000.000 8.000.000 1 8.000.000 1.600.000
Selang
11 40 5000 200.000 1 200.000 40.000
maspion
Total 236.122.000 47.224.000
Sumber: hasil perhitungan di peternakan PT. Mitra Sinar Jaya
Tabel 8. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh PT. Mitra Sinar Jaya
Harga
Total
No Uraian fasilitas Satuan Volume satuan Harga
(Rp)
(Rp)
1 Cp10
2 Cp11
3 Cp12
4 DOC Cp 707
5 Gula pasir
6 Serbuk kayu
7 Nopstress
8 Prefeksol-L
9 Biogreen
38
10 Oxaldin Quid
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
39
40