Anda di halaman 1dari 40

TATALAKSANA PEMELIHARAAN AYAM BROILER

DI PETERNAKAN MILIK BAPAK YUPITER SELAN YANG BERMITRA


DENGAN PT MITRA SINAR JAYA DI DESA OELTUA KECAMATAN
TAEBENU

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANG

OLEH
YEFTA SELAN
NIM. 192381068

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
KUPANG
2022

LAMPIRAN PENGESAHAN

Nama : Yefta Selan

1
Nim : 192381068

Program Studi : Produksi Ternak

Jurusan : Peternakan

Judul :Tatalaksana pemeliharaan ayam broiler di Peternakan


milik Bapak Yupiter Selan

Laporan ini telah di setujui dan disahkan pada tanggal

Menyetujui

Pembimbing I

Johanis A Jermias,S.Pt.,M.Sc ………………………………….


NIP. 19731230 200604 1 001

Pembimbing II

Andy Yumina Ninu, S.Pt, M.Si …………………………………...


NIP. 19800410 201312 2 017

Ketua Jurusan Peternakan Ketua Program Studi Produksi Ternak

Aholiap Aoetpah,S.Pt, M. Rur.Sc Andy Yumina Ninu, S.Pt, M.,Si


NIP .19700821 199703 1 001 NIP:19800410 201312 2 017

Mengesahkan

Direktor Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Ir. Thomas Lapenangga, MS


NIP. 19590811 198703 1 002

2
MOTTO

Sesulit apa pun tantangan yang dihadapi, selalu ada jalan keluar untuk meraih
kemenangan. Gapailah pendidikan setinggi mungkin, dan kembalilah
kepada masyarakat untuk memberikan kebaikan dan menjadi mahasiswa
tidaklah mudah, namun semua bisa dilalui oleh mereka yang semangatnya
yang tak akan goyah.

RIWAYAT HIDUP

3
Penulis bernama lengkap YEFTA SELAN yang di lahirkan di Oeniupsai,
Timor Tengah Selatan pada tanggal 10 November 1996, dari pasangan Bapak
Titus Selan dan Ibu Ester Nabut. Penulis merupakan putra ke empat anak ke-5
dari enam bersaudara. Sejak kecil penulis tinggal kersama keluarga di Oesena,
Kecamata Mollo Barat, Kabupaten Timor Tengga Selatan. Penulis tinggal
Bersama keluarga sejak lahir, sampai 2006. Pada tahun 2006 penulis
mendaftarkan diri di SD dan penulis telah menyelesaikan pendidikan SD tahunn
2012 dan penulis melanjutkan pendidikan di SMP tahun 2013 penulis
menyelesaikan SMP tahun 2015 setelah itu penulis melanjutkan pendidikan SMA
2015 menyelesaikan pendidikan SMA 2018 Adapun Riwayat pendidikan pernah
di tempuh penulis sebagai berikut:

1. SD INPRES SALBAIT (lulusan tahun 2012)


2. SMP NEGERI 1 ATAP SALBAIT (lulusan tahun 2015)
3. SMA NEGERI 1 MOLLO SELATAN (Lulusan tahun 2018)

Setelah lulus dari SMA NEGERI 1 MOLLO SELATAN penulis melanjutkan


pendidikan di perguruan tinggi di Politeknik Pertanian Negeri Kupang Jurusan
Peternakan Program Studi Produksi Ternak dan sampai pada penulis Laporan
PKL saat ini.

HALAMAN PERSEMBAHAN

4
Karya tulis ini penulis dipersembahkan untuk:

1. Tuhan yang maha kuasa karena atas Berkat dan Rahmat Karunia-Nya yang
begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.
2. Kedua Orang Tua Tercinta Bapak Titus Selan, Mamak Ester Nabut, kakak,
adik, dan keluarga yang telah mendukung penulis.
3. Almamater tercinta Politeknik Pertanian Negeri Kupang khususnya Jurusan
Peternakan Program Studi Produksi Ternak.
4. Teman-teman angkatan 2019 Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

KATA PENGANTAR

5
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat TuhanYang Maha Esa karena
atas dan berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat mengikuti praktek kerja
lapangan (PKL) dan sampai pada penulis laporan PKL ini bisa berjala dengan
lancar dan selesai tepat pada waktunya.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan lapora PKL ini bukan semata-mata
atas kemampuan sendiri melainkan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis menampaikan dara terima kasih yang mendalam kepada Bapak/Ibu
Dosen yang telah mengajar dan membimbing penulis penulis selama proses
belajar mengajar sampai pada penulisan laporan PKL ini. Ucapan terima kasih
yang sama pula penulis sampaikan kepada
1. Johanis A Jermias, S.Pt M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I dan Andy Yumina
Ninu, S.Pt, M.Si, selaku Dosen pembimbng II.
2. Ir. Thomas Lapenangga,MS selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Kupang.
3. Aholiap Aoetpah, S.Pt, M. Rur.Sc selaku Ketua Jurusan Peternakan.
4. Andy Yumina Ninu, S.Pt, M.Si, selaku Ketua Program Studi Produksi Ternak.
5. Ir. Thomas Lapenangga, MS selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Kupang.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Teknisi beserta staf administrasi jurusan peternakan
yang telah memberi ilmu pengetahuan dan motifasi selama penulis meuntut
ilmu di politeknik pertanian negeri kupang.
7. lapangan dan juga pemilik peternak Bapak Yupiter Selan pada lokasi
peternakan tempat penulis melakukan praktik yang memberi informasi demi
memperoleh data yang lengkap di lapangan.
8. Bapak, Mama, kakak, Adik, dan semua keluarga yang tercinta yang
telahmendukung penulis selama kuliah di Politeknik Pertanian Negeri Kupang
.
9. Teman-teman seperjuanga Angkatan 2019 khususnya jurusa peternakan
Program Studi Produksi Ternak yang telah membantu dan memberikan
sumbangan pikiran dalam Laporan ini.

6
10. Almamaterku Tercinta Politeknik Pertanian Negeri Kupang khususnya
Jurusan Peternakan Program Studi Produksi Ternak.

Kupang, 16 mey 2022

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

7
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
PENGANTAR
DFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBARxi
KOMODITI1
BAB 1 PENDAHULUAN1
1.1 atar Belakang1
1.2 Tujuan dan Kegunaan
1.3 aktu dan Tempat2
1.4 etode Pelaksanaan2
BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN3
2.1 Sejarah Perusahaan3
2.2 Organisasi Perusahaan4
2.2.1 Struktur Organisasi4
2.2.2 Keterangan Kerjaan4
2.2.3 Jaminan Sosial4
2.3 Kondisi Lingkungan Perusahaan5
2.2.4 Fungsi Sosial5
2.3.1 Kondisi Fisik5
2.3.2 Kondisi Non Fisik5
BAB III TATA LAKSANA6
3.1.1 Populasi Ternak6
3.1.2 TataLaksana Rutin6
3.1.3 Pemeliharaan Fase State7
3.1.4 Persiapan Kandang dan Peralatan7
3.1.5 Persiapan Penerimaan DOC8
3.1.6 Kegitan Rutin Fase Stater8

8
3.1.7 Pemberian Pakan8
3.1.8 Pemberian Air Minum9
3.1.9 Penyeleksi Ayam9
3.1.10 Pencegahan dan Pengobatan Penyakit9
3.1.11 Pemeliharaan Fase Finisher9
3.1.12 Pemberian Pakan dan Air Minum10
3.1.13 Perhitungan Konfensi Pakan (FCR)10
3.1.14 Sistim Perkandangan11
BAB IV PENANGAN HASIL11
4.1 Pemasaran Produksi12
4.2 Pemanenan12
4.3 Pemasara12
4.4 Analisis usaha13
4.4.1 Biaya Tetap13
4.4.2 Biaya Fariabel13
4.4.3 Analisi Revenue Cost Ratio (R/C)14
4.4.4 Analisi Benefit Cost Ratio (B/C14
BAB V PENUTUP14
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..15
5.2 Saran…………………………………………………………………………15
5.3 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….15
5.4 LAMPIRAN…………………………………………………………………16
5.4 LAMPIRAN…………………………………………………………………16
5.4 LAMPIRAN…………………………………………………………………16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Kandang Isolasi……………………………………………………………..

9
Gambar 2. Bak Penampung Air………………………………………………………...

Gambar 3. Nipel………………………………………………………………………...

Gambar 4. Pengisian Air MinumTempat Minum………………………………………

Gambar 6. Tempat PakanGambar 7. Bagian Dalam Kandan DOC…………………….

Gambar 8. Bagian luar kandang………………………………………………………..

Gambar 9. Pemberian Pakan……………………………………………………………

Gambar 10. Kandang 1 Kapasitas Tampung 5000 ekor………………………………..

DAFTATR TABEL
Tabel Halaman

10
Tabel 1. Populasi dan Tingkat Kematian Ternak Ayam Broiler……………………………
Tabel 2. Komposisi Kandungan Nutrisi Pakan Fase Starter………………………………..
Tabel 3. Komposisi Kandungan Nutrisi Pakan Fase
Finisher………………………………
Tabel 4. Pemberian
Antibiotik………………………………………………………………
Tabel 5. Konsumsi air
minum………………………………………………………………
Tabel 6. Biaya Tetap………………………………………………………………………..
Tabel 7. Biaya
Variabe……………………………………………………………………...

11
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.dokumentasi kegiatan PKL………………………………………………………...23

12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ayam broiler merupakan salah satu hewan ternak yang sangat digemari
oleh masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan protein
asal hewan. Ayam broiler adalah hewan hewan ternak yang lebih umum dipilih
para peternak untuk dikembangkan karena pertumbuhannya yang cepat. Berbagai
macam strain ayam broiler yang dapat ditemukan saat ini, merupakan hasil
perkawinan antar ras dengan kemajuan tenologi yang semakin pesat, maka
mampu menghasilkan strain baru yang nantinya akan menguntungkan secara
ekonomi (Rasyaf, 2011). Kebutuhan konsumsi daging ayam mengalami
peningkatan sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Menurut
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2020), berdasarkan hasil
Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP) tahun 2017 dan Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) tahun 2019 yang dilaksanakan BPS RI, konsumsi daging
ayam ras adalah sebesar 12,79 kg/kapita/tahun. Kebutuhan daging ayam ras
sampai bulan Mei 2020 diperkirakan sebesar 1.450.715 ton, Sementara
berdasarkan potensi produksi daging ayam ras sampai bulan Mei 2020,
diperkirakan sebesar 1.721.609 ton.

Ayam broiler memiliki berbagai macam strain yang merupakan hasil perkawinan
dari bibit berkualitas tinggi yang memiliki keunggulannya masing masing,
sehingga mempunyai daya produktivitas yang tinggi serta pertumbuhan yang
cepat (Rasyaf, 2011). Saat ini, jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar
di pasaran adalah Super 77, Tegel 70, ISA, Kim Cross, Lohmann, MB 202,
Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor
Arcres, Tatum, Indian River, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-
Broiler, Ross, Marshall ”M”, Euribrid, AA 70, H&N, Sussex, Bromo, dan CP 707

13
(Kumorojati, 2011). Jenis strain atau galur ayam ini diklaim memiliki daya
produktifitas relatif sama. Akan tetapi, beberapa jenis strain dapat saja
memberikan capaian performa berbeda.
Kendala bagi peternak rakyat yang tidak menjalin kemitraan dalam
mengembangkan usahanya adalah keterbatasan pengetahuan, modal, teknologi,
dan pemasaran. Kendala yang dihadapi oleh peternak mandiri ini adalah
kurangnya pengetahuan tentang manajemen peternakan ayam broiler yang baik
dan menghadapi harga sarana produksi yang berupa DOC, pakan, dan harga jual
ayam yang tidak stabil. Perbedaan strain pada ayam broiler mengakibatkan
perbedaan perlakuan dalam manajemen pemeliharaan ayam broiler yang
berpengaruh terhadap kinerja produksi ayam broiler. Keterbatasan ini yang
membuat peternak mandiri tidak dapat berusaha secara maksimal dan perlu
menjalin kerjasama yang bersifat kemitraan dengan perusahaan. Melalui
kemitraan diharapkan dapat meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku
kemitraan. Kemitraan diharapkan menjadi solusi untuk merangsang tumbuhnya
usaha pada sub sektor peternakan khususnya pada usaha budidaya ayam broiler.
Oleh karena itu, beberapa peternak memilih bergabung dengan perusahaan
kemitraan. Karena berbisnis ayam broiler merupakan peluang usaha yang sangat
menjanjikan dan dapat memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang cukup
singkat. Buktinya banyak peternakan yang membuka usaha ternak ayam broiler
dan bahkan ada yang menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian utama atau
pun usaha sampingan. Usaha ini juga memiliki resiko bagi peternaknya sendiri
jika peternak hanya melakukan kegiatan pembudidayaan saja tampa mengetahui
aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler.
Aspek-aspek tersebut antara lain yaitu bibit, pakan dan menejemen
pemeliharaan.
Jika ketiga aspek tersebut diperhatikan dengan baik oleh peternak maka usahanya
akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
yang merupakan salah satu perguruan tinggi yang berorientasi dalam bidang
peternakan, melakukan kegiatan praktik kerja lapang (PKL) untuk memotifasi
mahasiswa sehingga bisa memiliki kemauan dan keterampilan dalam

14
memelighara ternak dengan carah yang lebih baik lagi dan pempraktekan ilmu
yang sudah peroleh di lokasi PKL

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dan kegiatan PKL adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan
mempelajari secara langsung tentang usaha ternak Ayam Broiler dengan system
kemitraan diantaranya adalah aspek manajemen pemeliharaan dan secara
pemasaran.

Kegunaan dari kegiatan PKL adalah menambah pengetahuan tentang sistem


kemitraan dalam pemeliharaan ayam broiler, pengalaman dan wawasan serta
meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam beternak Ayam Broiler.

1.3 Waktu Dan Tempat

Kegiatan PKL dilaksanakan dari bulan pebruari sampai dengan mei 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan di PT. Mitra Sinar Jaya yang terletak didesa Oeltua
Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur.

1.4 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan PKL ini adalah ikut
terlibat langsung dalam kegiatan pemeliharaan ayam broiler dan wawancara
dengan peternakan milik lapangan Bapak Yupiter Selan serta studi Pustaka yang
berkaitan dengan komoditi ayam broiler.

15
BAB II

KEADAAN UMUM PETERNAKAN

2.1 Sejarah Usaha milik bapak Yupiter Selan

Peternakan ini adalah Milik Pribadi Bapak Yupiter Selan, yang di dirikan
pada tahun 2020. Dan operasi kandang pada tahun 2021 dengan populasi awal
4200 ekor sampai sekarang populasi akhirnya 4200 ekor. Peternakan ini bermitra
dengan PT. MSJ, dimana Bapak Yupiter Selan menyediankan kandang dan
peralatan sementara PT. MSJ menyediakan yaitu DOC, pakan dan obat-obatan.
Selama pemeliharaan ayam broiler di peternakan ini terdapat kendala yaitu
karena belum tau cara tatalaksana pemeliharaan ayam broiler sehingga
pendampingan dari PT. MSJ sangat berguna atau sangat bermamfaat bagi bapak
Yupiter Selan dalam menjalakan peternakan ini.

2.2 Organisasi Peternakan milik bapak Yupiter Selan

2.2.1 Struktur Organisasi

Peternakan Ayam Broiler Milik Bapak Yupiter Selan adalah peternakan


perseorangan dimana pemiliknya adalah berlaku sebagai pengelolah dan dibantu
oleh tenaga kerja. Stuktur Organisasi Peteranakan dapat dilihat pada Gambar 1

Peternakan Mitra Sinar Jaya

Menager PT.MSJ
Pemilik Yupiter Selan
Yansen Salo

karyawan:
1.Simon Y. Sanak
2.Keba E. Abanat
16
Gambar 1. Struktur Organisasi Peternakan Milik Bapak Yupiter Selan

2.2.2 ketenaga kerjaan

Keberhasilan dalam suatu usaha peternakan didukung oleh tenaga kerjaan


atau karyawan yang terampil. Tenaga kerja adalah orang yang mempunyai
keahlian di bidang pekerjaan tertentu. Karyawan kandang yang terdapat di
peternakan Milik Bapak Yupiter Selan khususnya dibagian ayam broiler
berjumlah 2 orang dengan tingkat pendidikan mahasiswa , dan Gaji pokok yang
diberikan sebesar Rp. 750 000/ periode.

Tabel 1. Nama Tenaga Kerja


No Nama Tingkat pendidikan
1 Simon Y. Sanak SMA
2 Keba Eman Abanat SMA

2.2.3 Jaminan Sosial

Jaminan sosial adalah suatu bentuk perlindungan bagi tenaga kerja dalam
bentuk santunan berupa uang Jaminan sosial yang diberikan yaitu makan minum
terjamin selama jam kerja dan rumah bagi karyawan.

2.2.4 Fungsi Sosial

Fungsi sosial Peternak Milik Bapak Yupiter Selan mempunyai fungsi


sosial memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan
praktek kerja lapang dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.

2.3. Kondisi Lingkungan Perusahaan

17
2.3.1 Kondisi Fisik

Kondisi fisik yang ada di Peternakan milik Bapak Yupiter Selan (PT Mitra
Sinar Jaya) bertempat di Desa Oeltua Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Letak geografis peternakan berada pada dataran
rendah dengan temperatur 24-29°C (BMKG Kab Kupang NTT). Peternakan ini
mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut.

Peternakan ini juga mempunyai fasilitas yang digunakan selama


pemeliharaan ternak ayam broiler. Fasilitas dan peralatan kandang yang dimiliki
oleh peternakan Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra Sinar Jaya) dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Fasilitas dan Peralatan Kandang Peternakan milik Bapak Yupiter


Selan

Sumber Peternakan PT. Mitra Sinar Jaya

2.3.2 Kondisi Non Fisik

Lokasi peternakan ayam broiler ini jauh dari pemukiman adalah apabila
kandang dibangun dekat keramaian dapat menyebakan ayam tidak tenang, yang
akhirnya dapat menurunkan pertambahan berat badan.

Di tinjau dari segi sosial, lingkungan pada lokasi praktek sangat aman dan
juga tenang. Peternakan ini juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat karna
jauh dari pemukiman masyarakat. Di lihat dari segi ekonomi proses pemasaran
lancar karna pelanggan datang ambil sendiri di kandang.

18
BAB III

TATA LAKSANA PERUSAHAAN

3.1. Populasi Ternak

Populasi ternak ayam broiler yang dipelihara di peternakan milik Bapak


Yupiter Selan berjumlah 4200 ekor dan straim ayam yang di pelihara adalah CP
707 yang diproduksi oleh PT. Charoen Pokphand Indonesia. Proses pemeliharaan
ternak ayam broiler dimulai dari fase starter umur 1-21 hari sampai pada fase
finisher umur 22-35. Selama proses pemeliharaan sampai dengan pemasaran
jumlah ternak ayam broiler yang hidup berjumlah 4061 ekor dengan proses
pemasaran dimulai pada minggu ke-5. Populasi dan tingkat kematian ternak ayam
broiler dari minggu pertama sampai dengan minggu kelima pada Tabel 2.

Tabel 2. Populasi dan Tingkat Kematian Ternak Ayam Broiler di peternakan


milik bapak Yupiter Selan
Total
Jumlah
No Fase pemeliharaan populasi awal (%)
Mortalitas
(ekor)
1 I 4200 29 0.69
2 II 4171 13 0.31
3 III 4158 41 0.98
4 IV 4117 35 0.85
5 V 4082 21 0.51
Jumlah 4061 9 3.34
Sumber: Peternakan bapak Yupiter Selan ( PT. Mitra Sinar Jaya).

19
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui baahwa populasi awal ternak
ayam broiler berjumlah 4200 ekor dan populasi akhir 4061 ekor. penurunan
populasi ternak ayam broiler disebabkan karena adanya mortalitas yaitu 3.34 %.
penyebab terjadinya kematian yaitu penyakit ngorok atau Chronic Respiratory
Desease (CRD), kanibalisme akibat ngorok, perubahan cuaca dan kondisi alas
kandang yang lembab. Nastiti (2012) menyatakan bahwa tingkat mortalitas atau
angka kematian sebesar 5% tidak mempengaruhi biaya produksi, akan tetapi
kematian ternak ayam dalam suatu periode mencapai 0.69% sampai 3.34% maka
sangat berpengaruh terhadapbiaya produksi dalam usaha. Mortalitas ayam broiler
di PT. Mitra Sinar Jaya tidak mempengaruhi biaya produks.

3.2 Tatalaksana Rutin

Tatalaksana rutin adalah segala kegiatan yang dilakukan setiap hari selama proses
pemeliharaan ayam broiler. Rasyaf (2003) menyatakan bahwa tatalaksana adalah
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara teratur dalam suatu periode
pemeliharaan yang merupakan bagian keseluruhan dari sistem pemeliharaan ayam
broiler terbagi atas dua fase yaitu fase starter dan fase finisher.

Fase starterdimulai sejak ayam berumur 1 hari Day Old Chick (DOC) sampai
berumur 21 hari, sedangkan untuk fase finisher dimulai sejak ayam berumur 22
hari hingga berumur 35 hari.

3.2.1 Pemeliharaan fase starter

Fase starteradalah fase awal dalam pemeliharaan ayam broiler yang


membutuhkan peneganan penanganan yang sangat serius karena fase ini adalah
fase kritis bagi ayam broiler. Pemeliharaan fase starter pada saat ayam broiler
berumur 1-21 hari. Pada saat fase ini ayam masih dalam keadaan lemah atau

20
belum memiliki ketebalan kekebalan tubuh yang optimal sehingga sangat mudah
terserang penyakit maupun sters (surbakti., 2017). fase starter sangat menentukan
keberhasilan suatu usaha ayam broiler. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase
starter sebagai berikut.

3.2.1.1 Persiapan Kandang dan Peralatan

Persiapan kandang yang dilakukan di peternakan ini selama kegiatan PKL yaitu
melakukan sanitasi kandang. Sanitasi adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan ternak. Pada pPeternakan ini tidak melakukan pengapuran pada saat
sanitasi kandang tetapi hanya dibersihkan membersihkan memakai menggunakan
deterjen dan penyemprotan kandang mengunakan Rodalon. Tipe Kandang
kandang yang digunakan dalam pemeliharaan di peternakan milik Bapak Yupiter
Selan (PT. Mitra Sinar Jaya) adalah kandang Panggung.
Santoso dan Sudaryani (2015) menyatakan bahwa sebelum kandang digunakan untuk
pemeliharaan maka harus dibersihkan dan dalam keadaan steril sehingga
menciptakan suatu kondisi yang nyaman bagi ternak. Berikut ada beberapa
tahapan persiapan kandang yang dilakukan di peternakan milik Bapak Yupiter
Selan (PT. Mitra Sinar Jaya):

1. Pengumpulan Kotoran

Kotoran merupakan adalah alas litter berupa serbuk kayu yang digunakan
dalam pemeliharaa ayam broiler. Kegiatan pertama yang dilakukan di peternakan
pasca panen adalah melakukan pembersihan kotoran yaitu dengan
mengumpulkan kotoran dan dimasukan ke dalm karung. Kotorang yang sudah
diisi didalam karung dikeluarkan dari kandang untuk dijadikan pupuk bagi tanam
pertanian yang terdapat didalam PT. Mitra Sinar Jaya.

21
2. Merapikan Tempat Pakan dan Tempat Minum

Tempat pakan dan tempat minum dikeluarkan dan dikumpulkan, untuk


selanjutnya dicuci mengunakan deterjen. Setelah dicuci tempat pakan dan tempat
minum diatur rapi-rapi di dalam kandang.

3. Pencucian Kandang
Setelah semua peralatan kandang dibersihkan dan dirapikan, tahap yang
berikut adalah melakukan pencucian kendang. Pencucian kandang tTujuan
pencucian kandang adalah membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel pada
belahan bambu sebagai lantai kandang dan karung alas lantai atau belahan bambu.
Pencucian dimulai dari kawat dinding dan belahan bambu. Setelah kandang dicuci
dengan air langkah selanjutnya adalah menggunakan deterjen yang dicampur
dalam air lalu disiram menggunakan tangan pada Pada kawat dinding dan lantai
atau belahan bambu lalu bilas dengan cara disemprot dengan air bersih
menggunakan krisbo atau alat penyemprot.

4. Melakukan Desinfeksi menggunakan Desinfektan.

Desinfektan yang dipakai adalah Rodalon. Cara penggunaannya yaitu


dengan mencampurkan air dan Rodalon dengan perbandingan 30 liter air dan
rodalon 3 tutupan botol 4 ml Rodalon, setelah itu dilakukan penyemprotan ke
seluruh bagian kandang.
Rodalon bisa juga digunakan untuk desinfektan dan sterilisasi sesudah minum
dengan dosis sebagai berikut:

22
 Desinfektan Desinfeksi Ruangan, semua peralatan dan bak pencuci
tempat minum ukuran 35 liter air (15 ml/10 liter air).
 Desinfektan Desinfeksi kandang pada saat kosong (40 ml/1 liter air).
 Sterilisasi air minum ternak (3 ml/10 liter air).
 Wabah yang disebkan virus DN, AL, dan sebagainya (80 ml/10 liter
air).
 Luka cacar atau kanibalisme (60 ml/10 liter air).

5. Penaburan alas Kandang (litter)

Tahapan persiapan kandang yang berikut adalah melakukan penaburan


litter atau alas kandang. Soehardi (2008) menyatakan bahwa litter adalah
hamparan alas kandang yang berguna sebagai alas tidur, penghangat bagi ayam
broiler dan mengurangi kelembaban lantai kandang. Bahan yang biasanya
digunakan sebagai alas kandang adalah sekam padi atau serbuk kayu.

Alas kandang yang dipakai peternakan Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra
Sinar Jaya) adalah serbuk kayu. Serbuk kayu mudah didapat karena banyak
perusahaan-perusahaan mebel yang membuang serbuknya sehingga dari PT. Mitra
Sinar Jaya mengambil dan dapat dimanfaatkan sebagai alas kandang. Kenyataan
tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan dinyatakan oleh Nastisi (2011) bahwa
bahan yang digunakan sebagai litter atau alas kandang harus mempunyai daya
serap air yang baik, mudah didapat dan harganya murah.
Ketebalan serbuk kayu yang digunakan dari permukaan lantai adalah 3-5
cm dan ditabur secara merata pada lantai kandang. Pada saat penaburan litter yang
dilakukan di peternakan Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra Sinar Jaya)PT. Mitra
Sinar Jaya serbuk yang digunakan dipoa menggunakan tangan lalu diratakan
sampai semua rata.Jumlah serbuk yang ditaburkan awalnya adalah 20 kg/ karung
yang diaturkan pada kandang DOC.

23
6. Pemasangan Lingkar Pembatasan (Chick Guard), Pemasangan Induk Buatan
(Brooder), dan pemanas (Brooding).

Rasyaf (2003) menyatakan bahwa lingkaran pembatas atau chick guard


digunakan ketika ayam broiler berumur 0-7 hari. Tujuannya dibuat lingkaran
pembatas untuk menahan angin kencang dan menjaga agar ayam tetap ada di
dalam daerah pemanas.
Di peternakan milik BapakYupiter Selan (PT. Mitra Sinar Jaya) menggunakan
lingkaran pembatas (chick guard).

7. Instalasi tempat makan dan tempat minum


Persiapan kandang yang berikut adalah pemasangan tempat pakan dan
tempat minum. Tempat pakan dan tempat minum merupakan peralatan kandang
yang sangat penting karna dari situlah ayam memperoleh pakan dan minum untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi untuk bagi pertumbuhannya. Jumlah dan kebutuhan
tempat pakan harus disesuaikan dengan populasi ayam broiler dan juga umur
ayam broiler. Jumlah kebutuhan tempat pakan serta dan tempat minum semakin
meningkat karna bertambah umurnya ayam broiler. Jumlah tempat pakan adalah
240 (nampan plastik) dan tempat minum sebanyak 60. Ada berbagai macam
bentuk dari tempat makan dan tempat minum yang biasa digunakan dalam proses
pemelihaan ayam broiler yaitu feeder tube (nampan/baki plastik), Baby chick
feeder dan hanging feeder ( tempat pakan gantung berukuran 6-7 kg ).
Di peternakan Bapak Yupiter Selan (PT.Mitra Sinar Jaya) tempat pakan
yang digunakan adalah tempat pakan merek Super Feeder dan tempat pakan dapat
di isi 6-7 kgpakan sedangkan tempat minum yang digunakan di peternakan milik
Bapak Yupiter Selan adalahada 2 macam yaitu manual dan otomatis. nampan
Nampan / baki plastik tempat pakan ini digunakan pada saat ayam berumur 1–7
hari sedangkan tempak pakan gantung digunakan pada saat ayam berumur 14 hari
sampai panen. Jumlah tempat pakan untuk ( DOC ) sebanyak 10 baki plastik dan
10 tempat minum. Jarak antara tempat pakan pada umur 1- 3 hari adalah 30 – 40
cm tempat pakan disusun secara berbaris.

24
3.2.2 persiapan penerimaan DOC

Setelah dilakukan persiapan kandang maka tahapan yang dilakukan


selanjutnya adalah penerimaan Day Old Chick (DOC). Selama praktek
berlangsung kami tidak melakukan penerimaan (DOC) disebabkan ayam yang
dipelihara sudah satu hari di kandang. pada fase starter dan penerimaan DOC
tidak dilakukan setiap hari. Berikut adalah beberapa tahapan yang dilakukan di
Peternakan …. PT. Mitra Sinar Jaya pada saat penerimaan DOC: berdasarkan
hasil wawancara dengan pembimbing lapang::

1. Saat DOC tiba di lokasi peternakan milik Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra
Sinar Jaya), DOC dibiarkan di dalam boks selama 10 menit dengan tujuan
memulihkan kembali kondisi akibat perjalanan jauh.
2. Langkah selanjutnya adalah pastikan surat jalan sesuai dengan pesanan,
alamat, Jumlah (DOC) dan nama perusahaan pembibitan.
3. Tahap selanjutnya yaitu amati kondisi DOC (aktif dan lemah) dan timbang
berat awal DOC sebagai dengan sampel 10% untuk mengetahui bobot rata
– rata DOC (10 boks), cara penimbangan DOC yaitu timbang dengan
boksnya, setelah itu hasil penimbangan berat awal DOC rata-rata (DOC
beserta boks) dikurangi berat boks dibagi dengan jumlah DOC di dalam
boks untuk mendapatkan data rata-rata berat DOC.
Berikut cCiri-ciri DOC yang baik yaitu aktif dan responsif, bulu bersih dan tidak
kusam mata cerah dan tidak cacat fisik (pengkor dan buta), pantat kering dan tidak
kotor (tidak ada pasta putih) ukuran seragam dan berat DOC sesuai standar 37-40
gram.
4. Sebelum DOC dimasukkan ke dalam kandang pastikan suhunya telah
sesuai yaitu 1-2 minggu 32°C. Selanjutnya pedoman suhu ideal dalam
kendang selama masa pemeliharaan adalah , 3-4 minggu 31°C, dan 5
minggu 30°C., (lampu pijar 25 watt12 buah) setelah itu DOC dimasukan
kedalam kandang.

25
5. Setelah DOC dimas ukkan kedalam kandang diberikan larutan air gula
dengan perbandingan 2 kg/100 liter air. Tujuan pemberian air gula yaitu
untuk mengatasi stres selama perjalanan dan perubahan cuaca., Abidin
(2012) menyatakan bahwa pemberian air minum untuk ayam umur sehari
biasa di beri tambahan air gula sebanyak 2 kg/100 liter air minum. Tujuan
diberi air gula adalah dengan tujuan untuk mengganti energi tubuh yang
hilang selama perjalanan. Setelah itu diberi pakan dengan cara ditabur
sedikit demi sedikit ke dalam baki plastik, dengan Jenis pakan yang diberi
adalah pakan komplit CP10 yang bentuk butiran pecah (crumbles).
6. Setelah 2-4 jam setelah diberi pakan, lakukan pemeriksaan tembolok DOC
dengann tujuannya adalah untuk memastikan apakah DOC sudah makan
atau belum. , cCaranya yaitu dengan menangkap DOC secara acak lalu
periksa temboloknya, jika berisi pakan artinya ayam sudah makan.
Sebaliknya jika temboloknya kosong artinya ayam belum makan
selanjutnya diberi makan.
7. Tahap berikutnya melakukan pengontrolan suhu di dalam
kandangkendang., p Pengontrolan suhu dilakukan dengan cara mengamati
termometer yang digantung di dalam kandang

3.3 Kegiatan Rutin pada Fase Starter

Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang dilakukan setiap hari selama
pemeliharaan ayam broiler, Kegiatan rutin dilakukan dipeternakan ayam broiler
PT.Mitra Sinar Jaya adalah pemberian pakan dan air minum, pembersihan tempat
pakan dan tempat minum, pengontrolan suhu, seleksi ayam, mengontrol ayam
yang mati, dan pencatatan harian /recording. Hal-hal yang dicatat dalam buku
harian yaitu jumlah pemberian pakan dan jumlah ayam yang mati.

3.3.1 pemberian pakan

26
Pakan atau feed adalah segala sesuatu yang biasa diberikan kepada ternak pada
umumnya disukai dan dimakan oleh ternak. Selama pakan tersebut tidak
mengganggu kesehatan ternak. Pakan yang memiliki peranan yang sangat penting
bagi ternak selain untuk kebutuhan hidup, pakan juga berperan penting terhadap
tampilan produksi dan reproduksi dari ternak. Mulyantini (2011) menyatakan
bahwa pakan merupakan campuran dari beberapa jenis bahan yang mengandung
nutrien yang lengkap dan diformulasikan dengan cara-cara tertentu untuk
pemenuhan kebutuhan akan zat gizi unggas yang mengkonsumsinya. Dalam usaha
peternakan ayam broiler adalah komponen biaya yang paling besar yaitu biaya
pakan. Fadilah (2013) menyatakan bahwa pakan merupakan komponen terbesar
dan industri peternakan ayam broiler yaitu sekitar 70%.

Berdasarkan peruntukannya pakan ayam broiler di bagi atas 2 yaitupakan starter


dan pakan finisher. Pakan starter yaitu pakan yang diberikan untuk ayam yang
berumur 1-21 hari, jenis pakannya Cp10 bentuk pakannya butiran pecah
(crumbles). Sedangkan pakan finisher adalah pakan yang diberikan pada ayam
broiler umur 22 hari sampai panen jenis pakan yang diberikan adalah campuran
dari beberapa jenis bahan pakan yaitu jagung,dedak, tepung ikan, bungkil kedelai,
bungkil kelapa, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, bungkil kacang
tanah, tepung daun, kanola. pakan komplit Cp11 dan Cp12 tujuan dilakukan
pencampuran pakan yaitu untuk mengurangi biaya pakan, Kandung nutrisi bahan
pakan di PT Mitra Sinar Jaya di tampilkan pada tabel 3.

Tabel 3. Komposisi Kandungan Nutrisi Pakan Cp10, Cp11 dan Cp12.


No Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Cp10, Cp11 dan Cp12
1. Kadar Air Maxs. 14,00%
2. Protein kasar Min. 20.00-22,00%
3. Lemak kasar Min. 5,00%
4. Serat kasar Maxs. 5,00%
5. Abu Maxs.8.00%
6. Calsium (Ca) 0.80-1.10%

27
7. Fosfor (P) Min. 0,45%

Sumber PT Charoen pokphand 2022

Berdasarkan tabel 3 bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan Cp10,


Cp11 dan Cp12 adalah jagung, dedak, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil
kelapa, tepung daging, dan tulang, pecahan gandum, bungkil kacang tanah, tepung
daun, kanola. vitamin,enzim, kalsium,fosfor dan trace mineral. Kandungan nutrisi
pada pakan Cp10 dan CP11 proteinnya tinggi yaitu 21-23% alasannya pada masa
awal pertumbuhan ayam broiler lebih banyak membutuhkan protein untuk
membantu proses perbanyakan sel (hiperplasia) dan pertumbuhan.

3.3.2. Pemberian Air Minum


Air minum sangat berperan penting untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan ayam broiler sehingga mampu menghasilkan produktivitas ayam
broiler yang baik. Ketersediaan air minum harus selalu di perhatikan agar ayam
tidak mudah stres karna tubuh kekurangan cairan.
Pemberian air minum di peternakan PT. Mitra Sinar Jaya adalah 2 jenis yaitu.
manual dan otomatis manual Air minum yang diberikan berasal dari sumur bor
yang dialirkan ke bak penampung, pengisian air minum secara manual yaitu
dengan cara mengisi air ke dalam galon berukuran 5 liter kemudian diberikan
kepada ayam. Tempat minum yang digunakan adalah tempat minum manual
sedangkan tempat minum yang otomatis adalah Nipel, cara membersihkan tempat
minum ini cukup digosok menggunakan kain lap pada bagian dalam luar agar
tidak berlumut, Pencucian tempat minum dipeternakan ini dilakukan satu kali
sehari dan dilakukan setiap pagi setelah pemberian pakan, pada peternakan ini
pemberian vitamin dilakukan dengan cara dicampurkan Vitamin ke dalam air
minum. Vitamin yang dipakai yaitu Neobropada ayam berumur 3 minggu dengan
takaran 1 gram 2 liter air, pada temperator normal, konsumsi air minum ayam
adalah 2-2,5 kal dari konsumsi pakan,. Faktor ini sebaiknya digunakan sebagai
pedoman sehingga penyimpangan konsumsi air yang berkaitan dengan konsumsi

28
pakan temperatur dan kesehatan ayam segera dapat diketahui dan diperbaiki.
Berikut adalah tabel konsumsi air untuk 40200 ekor (pada suhu 32°C)
Tabel 4. Jumlah pemberian pakan dan konsumsi pakan.
Jumlah
Umur ayam
Populasi (e/kg) pemberian Konsumsi/ekor/rari/g BB rata-rata
(minggu)
(kg)
I 40200 650 15.4 162 gram
II 4171 1650 39.5 467 gram
III 4130 2100 50.8 820 gram
IV 4098 2950 71.9 1472 gram
V 4061 3600 88.6 2156 gram
36 hari 4061 600 14.7 -
37 hari 4061 650 16.5 7571.5 kg
Total 4061 12200 297.4 12.648,5
Sumber : PT Mitra Sinar Jaya 2022

Gambar 1 persiapan air minum Gambar 2 Tempat MinumGambark3 Bak


Penampung Air

3.3.3 Menyeleksi Ayam


Kegiatan seleksi dilakukan bertujuan untuk menyeragamkan pertumbuhan ayam
broiler sehingga pada akhir pemeliharaan ayam mempunyai berat rata-rata yang
sama. Seleksi dilakukan dipeternakan PT Mitra Sinar Jaya yaitu dengan cara
memisahkan ayam yang kecil dengan ayam yang besar dan kemudian ayam yang
kecil dipisahkan ke kandang isolasi untuk mendapatkan perlakuan khusus seperti
pemberian vitamin dan diberi makan yang cukup. Seleksi yangdilakukan
dipeternakan ini adalah dengan cara memisahkan ayam yang sakit, kerdil atau

29
cacat, seleksi ayam ini dilakukan secara rutin setiap hari mulai dari DOC datang.
Seleksi ayam pada peternakan ini sudah baik karna ayam yang dipisahkan
mendapat perlakuan khusus dengan baik. Fadilah (2013) menyatakan bahwa
seleksi terhadap ayam broiler merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh
peternak. Dengan tujuan untuk memisahkan ayam yang sehat atau cacat.

3.3.4 Pencegahan dan Pengobatan Penyakit


Pencegahan penyakit yang dilakukan dipeternakan ini adalah dengan cara
melakukan desinfektan dan sanitasi kandang yang dilakukan pada saat persiapan
kandang. Sedangkan untuk vaksinasi tidak dilakukan dipeternakan ini karna
vaksinasi sudah dilakukan oleh perusahaan pada saat DOC akan dikirim ke
peternakan. Pemberian obat obatan dan vitamin dilakukan lewat air minum. Obat
obatan dan vitamin yang digunakan adalah. Trymenzin ® isi 250 gram.Vita Chick
® 250 gram dan Neobro 100 gram.
1. Trymenzin ® isi 250 gram.Trymenzin ® adalah obat yang mengandung
Sulfadiasine 160 gram dan Trymethoprin 32 gram obat ini digunakan
untuk mengobati penyakit Korisa, Coliibacilosis, Kolera, CDR dan
Pullorum(Gambar 6). Aturan pemakaian yaitu 1 gram tiap 1-2 liter air
minum atau 0,1-0,2 gram tiap kg berat badan, berikan selama 3-5 hari
berturut turut.
2. Vita Chick ® 250 gramVita Chick adalahserbuk yang mengandung
multivitamin yang dikombinasikan dengan Growth Promoter Antibiotic
yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan anak ayam, mencegah
kekurangan vitamin, mengatasi stres, dan mengurangi kematian anak ayam
(gambar 7) aturan pemakaian yaitu ayam berumur 0-2 minggu; 5 gram tiap
7 liter air minum per hari, ayam umur 3-4 minggu: 5 gram tiap 12 liter per
hari. Ayam umur 5 minggu dewasa: 5 gram tiap 7 liter air minum per hari
ketika mengalami gangguan.
3. Neobro 250 gram,Neobro adalah vitamin yang berbentuk kemasan 100
gram yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan ayam pedaging,
mencegah stres dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan

30
penyakit ( Gambar 8 ).Aturan pemakaian: ayam umur 0-5minggu: 1 gram
tiap 2 liter air minum; ayam berumur 6-9 minggu;1 gram tiap 3 liter air
minum. Gambar obat dan vitamin yang digunakan di peternakan PT Mitra
Sinar Jaya.

Gambar 4. Trimezin-s Gambar 5. Vita chicks Gambar 6. Neobro

Berdasarkan hasil wawancara dengan pembimbing lapang bahwa penyakit yang


sering menyerang ayam broiler di peternakan ini adalah penyakit ngorok atau
Chronic Respiratory Desease (CDR).penyakit ini biasanya menyerang ayam
diatas 3 minggu, penanganan yang dilakukan untuk ternak ayam yang sakit
selama kegiatan PKL yaitu dengan cara memisahkan ternak yang sakit dan ternak
yang sehat,kemudiaan ayam yang mati dibuang atau galih lubang untuk di kubur.
Menurut pendapatan saya pemberian vitamin pada ternak ayam broiler sudah
baik , tetapi untuk pencegahan penyakit dan penyaganannya belum maksimal
karena ayam yang dipisahkan ke kandang isolasi di biarkan begitusaja sampai
mati.

3.4 Pemeliharaan Fase Finisher

31
pemeliharaan fase finisher (akhir) di peternakan ini dimulai dari umur 22 hari
hingga 35 hari atau sampai panen. Pada fase ini jenis pakan yang diberikan adalah
pakan yang telah dicampur dari beberapa bahan pakan yaitu dedak, jagung dan
pakan komplit Cp11. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan selama
pemeliharaan fase finisher.

3.4.1 Pemberian Pakan Dan Air Minum

pemberian pakan untuk fase finisher di peternaka ini 3 kali sehari yaitu pagi hari
pukul 07.00 wita dan siang haari 12.00 wita dan malam hari pukul 07.00 wita
jenis paka yang diberikan pada fase starter dan fase finisher adalah jagung, dedak
dan komplit Cp11. Berikut tabel kandungan nutrisi yang disajikan dalam bentuk
tabel 5.

Tabel 5. Komposisi kandungan nutrisi pakan Cp11


No Komponen Nutrisi Bahan Pakan (%)
S-11 Dedak Jagung
1 Kadar Air Max 13,00 Max 12 Max 10,09
2 Protein Max 21,00-23,00 Max 11 Max 8,78
3 Lemak Min 5,00 Max 15 Max 4,92
4 Serat Max 5,00 Max 11 Max 3,12
5 Abu Max 7,00 Max 11 Max 2,01
6 Calsium Min 0,90
7 Phosphor Max 0,60
8 Karbohidrat Max 74,20
9 Aflatoksin Max 50 ppb
Sumber. PT Charoen pokphand 2022, standar nasional indonesia (SNI. 3178-
1996). Cortez dan Wild-Altamirano (1972) dalam widowati et al (2005).
Berdasarkan tabel 5 di peternakan ini campuran pakan yang terdiri dari pakan
komplit Cp 11 400 kg, dedak 250 kg dan jagung 400 kg. berdasarkan
perbandingan tersebut maka komposisi nutrisi campuran pakan (jagung dedak dan
pakan komplit) yang digunakan dengan protein kasar sebesar 14,4%. Berdasarkan
kandungan protein kasar maka campuran pakan yang digunakan di PT Mitra Sinar
Jaya belum memenuhi kebutuhan nutrien dari ayam broiler. Raisaf (1995)
menyatakan bahwa standar kandungan protein untuk periode stater 18-23% dan

32
periode finisher adalah 18-22% ayam di periode finisher membutuhkan protein
yang lebih rendah dibandingkan dengan ayam fase starter.pada fase finisher
(akhir) ayam broiler lebih banyak membutuhkan energi untuk membantu proses
pembesaran sel (hipertropi) (thamalludin,2014). Menurut saya pemberian pakan di
peternakan ini sudah memenuhi standar kebutuhan ayam broiler. Berikut disajikan
gambar pemberian pakan di peternakan PT Mitra Sinar Jaya

3.4.2 pencegahan dan pengobatan penyakit

pencegahan dan pengobatan penyakit yang dilakukan pada fase finisher sama
dengan yang dilakukan pada fase starter.

3.4 perhitungan konversi pakan (FCR)


feed Convertion Ratio adalah jumlah pakanyang digunakan untuk
genghasilkan bobot badan 1 kg (Tamalludin, 2014). Jumlah ayam
yang dipanen 4061 ekor dengan berat rata-rata 1,86 kg/ekor dan selama
pemeliharaan menghabiskan 12200 pakan kg. fase starter menghabiskan ……kg
dan fase finisher …….kg.

FCR dihitung menggunakan rumus FCR sebagai berikut.

FCR=jumlah pakan yang dikonsumsi (kg)

Bobot badan yang panen dihasilkan

FCR= 12200

7571.5

FCR=1.611

33
Berdasarkan hasil perhitungan FCR di peternakan ini, dapat disimpulkan
bahwa untuk menghasilkan bobot badan 1 kg ternak ayam broiler menghabiskan
pakan …..

3.5 sistem perkandangan


kandang adalah tempat tinggal dan tempat hidup bagi ternak oleh karena itu
kandang harus bisa memberikan kenyamanan bagi ternak. Secara umum kandang
berfungsi sebagai tempat untuk berlindung dari binatang buas, pencuri, sinar
matahari, hujan, angin kencang, mempermudah peternakn dalam pengawasan,
pemberian pakan dan air minum serta penaganan kesehatan.
Jenis kandang yang ada di peternakan milik Bapak Yupiter Selan (PT.
Mitra Sinar Jaya adalah kandang panggung. Ukuran kandang ayam broiler yang
ada di peternakan milik Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra Sinar Jaya) disajikan
pada tabel 6

Tabel 6. Ukuran kandang di peternakan Milik Bapak Yupiter Selan (PT. Mitra
Sinar Jaya.
Kapasitas
Ukuran kandang
Jenis kandang tampunga
(m)
n (ekor)
Panjang Lebar Tinggi
Kandang panggung 5000 66 7 3
Kandang DOC 400-500 6 3
Kandabg isolasi 100 6
Sumber : PT. Mitra Sinar Jaya 2022

Model kandang ayam broiler yang ada di peternakan Milik Bapak Yupiter
Selan disajikan pada gambar 9-12.

34
Gambar 9. kandang kapasitas tampung 5000 ekor gambar 10. Bagian dalam
kandang DOC

Gambar 11. Bagian luar kandang DOC gambar 12. Kandang isolasi

35
Murni(2009) menyatakan bahwa kapasitas kandang ayam pedaging
sesuai dengan tingkat umur ayam pedaging yaitu umur 1 harin sampai 1 minggu
40-50 ekor DOC/m², umur >7 hari -2 minggu 20-25 ekor ayam/m², dan umur >2
minggu 8-12 ekor/m².berdasarkan ukuran kandang pada tabel 6. menurut saya
ukuran kandang DOC perlu dibuat lebih lebar agar DOC tidak banyak yang mati
akibat kepadatan kandang.

BAB VI

PENANGAN HASIL

4.1 Pemasaran Produksi

Produksi yang dihasilkan dari peternakan milik bapak Yupiter Selan di PT.
Mitra Sinar Jaya adalah produk ayam broiler.

4.2 pemanenan

Panen adalah saat yang paling di nantikan oleh peternak untuk mengetahui
hasil jerih payah selama pemeliharaan. Waktu panen yang dilakukan oleh peternak

36
PT.Mitra Sinar Jaya adalah pada saat umur 5 minggu, proses pemanenan
dilakukan dengan cara.

- Tempat pakan dan tempat minum di gantung dan di keluarkan agar


tidak menghalangi pada saat penangkap ayam.
- Membuat pembatas agar ayam mudah ditangkap.
- Siapkan peralatan panen seperti timbang, karung, kranjang, alat
tulis,dan nota.
- Ayam di tangkap dan di masukan dalam karung dengan jumlah 10 ekor
kemudian di timbang dan cacat hasilnya dinota.

4.3 Pemasaran

Sistem pemasaran ayam broiler di peternakan milik bapak Yupiter Selan


PT.Mitra Sinar Jaya dilakukan dengan cara pembeli atau pendagang langsung
datang kelokasi peternakan

4.4 Analisis Usaha

Analisis usaha merupakan bagian yang penting dilakukan dalam suatu


usaha agar dapat menghitung modal,biaya dan pendapat yang di peroleh.

4.5. Biaya Tetap

Biaya tetapyang dikeluarkan selama 1 periode pemeliharaan ayam briler di PT. Mitra
Sinar Jaya adalah Rp 47.224.000

Berikut komponen yang ada dipeternakan PT. Mitra Sinar Jaya dilihat pada tabel.

Tabel 7.Biaya Tetap di peternakan PT. Mitra Sinar Jaya.


JUE
Uraian Total Penyusutan
No Volume Harga (Rp) Tahu (Rp)
fasilitas harga(Rp)
n
Tahun Bulan
A B C=axb D E=c/d F=e/

37
1 kandang 1 180.000.000 180.000 1 180.000.000 36.000.000
Tempat
2 pakan 240 37.000 8.880.000 1 8.880.000 1.776.000
gantung
Tempat
3 60 39.000 2.340.000 1 2.340.000 468.000
minum
Bola lampu
4 10 125.000 1.250.000 1 1.250.000 250.000
50 wat
5 Kompor 10 400.000 4.000.000 1 4.000.000 800.000
6 Nipel 540 5000 2.700.000 1 2.700.000 540.000
7 Pipa 36 32.000 1.152.000 1 1.152.000 230.400
8 Terpal 4 400.000 1.600.000 1 1.600.000 320.000
9 Dinamo 1 26.000.000 26.000.000 1 26.000.000 5.200.000
10 Bak tampung 1 8.000.000 8.000.000 1 8.000.000 1.600.000
Selang
11 40 5000 200.000 1 200.000 40.000
maspion
Total 236.122.000 47.224.000
Sumber: hasil perhitungan di peternakan PT. Mitra Sinar Jaya

4.4.2 Biaya Variabel

Biaya variable adalah merupakan biaya yang berhubungan langsung


dengan jumlah ayam yang dipeliharaan atau biasa yang di pengaruhi oleh
hasil produksi.

Tabel 8. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh PT. Mitra Sinar Jaya
Harga
Total
No Uraian fasilitas Satuan Volume satuan Harga
(Rp)
(Rp)
1 Cp10
2 Cp11
3 Cp12
4 DOC Cp 707
5 Gula pasir
6 Serbuk kayu
7 Nopstress
8 Prefeksol-L
9 Biogreen

38
10 Oxaldin Quid

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan PKL dapat

39
40

Anda mungkin juga menyukai