B. Pengelolaan Pemeliharaan
1) Perlakuan saat DOC datang
Sebelum DOC datang lampu/brooder/indukan harus dinyalakan
terlebih dahulu minimal dua jam sebelum dilakukan proses chick in.
Tujuannya untuk menghangatkan suhu kandang, agar sama seperti suhu saat
berada di dekat indukanya.
2) Pemberian pakan dan air minum
Pemberian pakan dilakukan dengan metode ad-libitum yaitu pemberian
pakan secara tak terbatas dan metode selanjutnya yaitu dengan metode full
feed secara terus-menerus agar tidak terjadi kekosongan pakan. Dosis
pemberian pakan setiap minggu nya bertambah mengikuti panduan yang
telah diberikan. Untuk air minum, diberikan setiap anggota kelompok piket
agar air tetap tersedia dan tetap segar.
3) Penerangan
Untuk penerangan kandang digunakan lampu yang digantungkan tepat
diatas chick guard. Pada saat minggu pertama sampai minggu kedua
pemeliharaan lampu dinyalakan selama 24 jam, karena lampu juga berfungsi
sebagai indukan/brooder. Saat memasuki pemeliharaan minggu ketiga
intensitas penggunaan lampu dikurangi hanya pada malam hari saja sebagai
alat untuk menerangi kandang. Hal tersebut dilakukan agar pada saat siang
hari ayam tidak kepanasan.
4) Indukan / brooding
Indukan/brooding yang digunakan pada kandang pemeliharaan adalah
lampu yang juga digunakan untuk penerangan kandang. Selama minggu
pertama hingga awal minggu kedua indukan/brooder dinyalakan selama 24
jam agar ayam tetap dalam kondisi hangat. Pada saat memasuki pertengahan
minggu kedua penggunaan indukan/brooder dikurangi karena bobot dan
ukuran ayam sudah berkembang sehingga indukan/brooder dinyalakan
setengah hari saja yaitu saat malam hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya panting pada ayam. Ketinggian indukan/brooder juga disesuaikan.
Jika ayam terlihat menjauhi indukan/brooder artinya ayam kepanasan
sehingga indukan/brooder harus dinaikkan, namun jika ayam berkumpul
dibawah indukan/brooder maka indukan/brooder harus diturunkan karena itu
menunjukan indikasi ayam kedinginan.
5) Pengelolaan Tirai
Minggu pertama budi daya tirai di kandang open house ditutup secara
keseluruhan untuk mencegah lingkungan kandang terserang wabah penyakit
yang dibawa melalui hewan kecil seperti lalat ke dalam kandang, karena pada
fase ini ayam sangat sensitif terhadap penyakit. Setelah memasuki minggu
kedua tirai mulai dinaikkan saat siang hari, hal ini dilakukan agar ayam bisa
mendapatkan udara segar dari luar kandang, namun pada saat malam hari
tirai kembali ditutup. Pada minggu kedua kondisi ayam sudah mulai
bertambah bobot badannya sehingga daya tahan tubuhnya juga sudah
meningkat jadi aman jika tirai dinaikkan. Setelah memasuki minggu ketiga
tirai diluar kandang mulai dinaikkan seluruhnya sepanjang hari dari pagi
hingga malam sampai akhir pemeliharaan. Tirai dinaikkan agar ayam tidak
merasa panas, dan mencegah ayam untuk panting.
6) Vaksinasi
Vaksinasi saat proses pemeliharaan ayam pedaging dilakukan
sebanyak dua kali. Vaksinasi pertama diberikan pada ayam saat berumur
empat hari. Vaksinasi pertama digunakkan vaksin ND, untuk mencegah ayam
untuk terjangkit penyakit New Castle Disease atau yang lebih dikenal dengan
sebutan penyakit tetelo. Vaksinasi ND pertama dilakukan dengan meneteskan
cairan vaksin melalui mata ayam. Vaksinasi kedua dilakukan pada minggu
kedua pemeliharaan. Vaksin yang diberikan adalah vaksin jenis IBD, untuk
mencegah ayam terjangkit penyakit Inflammatory Bowel Disease atau
penyakit gumboro. Vaksin IBD dilakukan dengan meneteskan cairan vaksin
melalui mulut ayam.
7) Pemberian Vitamin
Selama pemeliharaan, ayam pedaging diberikan vitamin sebanyak dua
kali. Pemberian vitamin pertama dan kedua dilakukan sesudah dilakukan
vaksinasi. Vitamin dicampurkan ke dalam air minum untuk mempermudah
ayam dalam mengonsumsi vitamin. Vitamin yang diberikan kepada ayam
pedaging bermerek vita chicks dan berbentuk bubuk.
8) Penimbangan bobot badan setiap minggu
Penimbangan bobot badan sudah dilakukan saat minggu DOC masuk
ke dalam kandang. Penimbangan bobot badan dilakukan secara manual
menggunakan timbangan, dan dilakukan secara menyeluruh kepada 16 ekor
ayam yang dipelihara. Penimbangan dilakukan setiap minggu di hari Jumat
dan dilakukan saat pagi hari. Sebelum ditimbang ayam tidak boleh diberi
pakan agar bobot yang tertimbang adalah murni bobot daging ayam bukan
dengan tambahan pakan.
C. Pemanenan
Panen ayam pedaging dilakukan saat memasuki pemeliharaan hari ke
24. Ayam dipanen dalam bentuk life bird namun ada dua ekor ayam yang
diambil dan akan dijual dalam bentuk karkas. Pemanenan untuk ayam yang
akan dijual dalam bentuk karkas dilakukan saat pagi hari. Ayam yang dipilih
adalah ayam yang terlihat besar dan berjenis kelamin jantan yang bisa dilihat
dari bentuk dan warna jengger ayam. Ayam jantan bentuk jenggernya lebih
besar dibandingkan dengan ayam betina, sedangkan warna jenggernya ayam
jantan terlihat lebih tua dibandingkan ayam betina. Setelah diambil dua ekor
ayam untuk dipotong dan menjadi karkas, sisa ayam dikandang diberikan
pakan. Pemanenan untuk dijual sebagai life bird dilakukan pada sore harinya.
Penimbangan dilakukan secara langsung yaitu menggabungkan ke empat
belas ayam menjadi satu dan ditimbang menggunakan timbangan gantung.
Rata-rata bobot panen untuk kelompok 4 kelas B praktikum 2 ialah 17,7 kg.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN