Anda di halaman 1dari 7

Dosen : Danang Priyambodo, SPt, Msi

Rezky Yuandhani, AMd

LAPORAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING

TEKNIK BUDIDAYA PETERNAKAN

KELAS/PRAK/KELP : MAB B/ 2/ Kelompok 4

Sabrina Azzahra J3J218481

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
KATA PENGANTAR
BAB II
MATERI DAN METODE

.1 Waktu dan Tempat


Praktikum pemeliharaan ayam pedaging di mata kuliah Teknik Budidaya
Peternakan dilakukan selama kurang lebih lima minggu. Dimulai dari Jumat, 23
Agustus 2019 hingga Minggu, 19 September 2019. Pemeliharaan dilakukan di
kandang ayam Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor yang terletak di Kampus
Gunung Gede Sekolah Vokasi IPB.
.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan selama pemeliharaan :
a. Persiapan Kandang
 Alat untuk Persiapan Kandang
 Sapu
 Sapu lidi
 Selang
 Pengki
 Sprayer manual
 Mesin steam
 Seng untuk pembuatan chick guard
 Kawat pembatas kandang
 Bahan untuk Persiapan Kandang
 Disinfektan
 Detergen
 Kapur
 Air
 Formalin
 Sekam
b. Pemeliharaan
 Alat selama pemeliharaan
 Baby chick feeder
 Feeder tray
 Hanging feeder
 Tempat minum
 Brooder (indukan)
 Timbangan
 Bahan selama pemeliharaan
 Pakan
 Air
 Vitamin
 Vaksin ND
 Vaksin IBD
 Sekam
.3 Metode Kerja
A. Persiapan Pemeliharaan
a. Persiapan Kandang
 Langkah awal yang dilakukan dalam persiapan pemeliharaan ialah
membersihkan kandang. Kandang dibersihkan dari benda atau barang
yang tidak diperlukan, serta dibersihkan dari debu, kotoran, serta kuman.
 Kandang yang sudah kosong dari barang-barang lalu dibersihkan dengan
menggunakan sapu lidi untuk menghilangkan debu yang ada di dalam
kandang. Debu dibersihkan secara menyeluruh mulai dari lantai, hingga
langit-langit kandang
 Untuk membersihkan debu dan kotoran lebih menyeluruh lantai kandang
dibersihkan kembali menggunakan air dan deterjen dengan cara digosok
dengan sapu lidi sehingga kotoran yang sulit hilang di lantai kandang
bisa hilang dan bersih
 Sisa deterjen lalu dibersihkan menggunakan alat steam agar sisa deterjen
tidak tertinggal di lantai kandang
 Setelah bersih dari debu, kotoran, dan sisa deterjen kandang kemudian
disemprotkan disinfektan menggunakan sprayer manual ke semua bagian
kandang mulai dari lantai hingga bagian langit-langit kandang.
Disinfektan dilarutkan dalam air menggunakan dosis tertentu.
 Setelah diberikan disinfektan selanjutnya kandang dilakukan proses
pengapuran. Kapur dilarutkan dengan air kemudian disiram ke seluruh
bagian lantai kandang dengan gayung dan diratakan dengan sapu lidi.
 Jenis kandang yang digunakan selama pemeliharaan ialah kandang jenis
open house sehingga bagian samping kandang terbuka dan hanya ditutup
oleh terpal. Terpal yang digunakan untuk menutup kandang juga
dibersihkan menggunakan air yang disemprotkan dengan mesin steam.
 Proses terakhir dalam persiapan pemeliharaan ialah mengistirahatkan
kandang selama seminggu sebelum proses chick in.
b. Persiapan Sekam
 Siapkan sekam yang akan disterilisasikan
 Sekam selanjutnya dikeluarkan dari karung dan diratakan
 Setelah itu bagian atas sekam disemprotkan larutan formalin
menggunakan sprayer tangan manual, lalu sekam dicampurkan secara
merata hingga semua bagian sekam terkena formalin
 Kemudian sekam kembali dimasukan ke dalam karung untuk persediaan
saat pemeliharaan
c. Persiapan Alat Pakan dan Minum
 Seluruh alat pakan dan tempat minum yang tersedia dikandang
dikeluarkan dan kemudian di seleksi untuk memilih tempat pakan dan
minum yang masih layak digunakan. Alat pakan dan minum tidak boleh
ada yang retak atau pecah
 Setelah dilakukan seleksi, tempat pakan dan minum dibersihkan
menggunakan air dan deterjen untuk menghilangkan kotoran kemudian
dibilas menggunakan air bersih
 Kemudian tempat pakan dan minum disemprotkan disinfektan agar
membunuh kuman yan tertinggal di tempat pakan dan minum
 Setelah dibilas semua tempat pakan dan minum dikeringkan dan siap
digunakan saat chick in

d. Penimbangan dan Penilaian Kualitas DOC


Penimbangan dan penilaian kualitas DOC seharusnya dilakukan
langsung pada saat proses chick in agar DOC segera mendapatkan asupan pakan.
Namun karena kendala waktu, penimbangan dan penilaian kualitas DOC
dilakukan keesokan harinya. Berikut adalah langkah yang dilakukan saat proses
penimbangan dan penilaian kualitas DOC :

B. Pengelolaan Pemeliharaan
1) Perlakuan saat DOC datang
Sebelum DOC datang lampu/brooder/indukan harus dinyalakan
terlebih dahulu minimal dua jam sebelum dilakukan proses chick in.
Tujuannya untuk menghangatkan suhu kandang, agar sama seperti suhu saat
berada di dekat indukanya.
2) Pemberian pakan dan air minum
Pemberian pakan dilakukan dengan metode ad-libitum yaitu pemberian
pakan secara tak terbatas dan metode selanjutnya yaitu dengan metode full
feed secara terus-menerus agar tidak terjadi kekosongan pakan. Dosis
pemberian pakan setiap minggu nya bertambah mengikuti panduan yang
telah diberikan. Untuk air minum, diberikan setiap anggota kelompok piket
agar air tetap tersedia dan tetap segar.
3) Penerangan
Untuk penerangan kandang digunakan lampu yang digantungkan tepat
diatas chick guard. Pada saat minggu pertama sampai minggu kedua
pemeliharaan lampu dinyalakan selama 24 jam, karena lampu juga berfungsi
sebagai indukan/brooder. Saat memasuki pemeliharaan minggu ketiga
intensitas penggunaan lampu dikurangi hanya pada malam hari saja sebagai
alat untuk menerangi kandang. Hal tersebut dilakukan agar pada saat siang
hari ayam tidak kepanasan.
4) Indukan / brooding
Indukan/brooding yang digunakan pada kandang pemeliharaan adalah
lampu yang juga digunakan untuk penerangan kandang. Selama minggu
pertama hingga awal minggu kedua indukan/brooder dinyalakan selama 24
jam agar ayam tetap dalam kondisi hangat. Pada saat memasuki pertengahan
minggu kedua penggunaan indukan/brooder dikurangi karena bobot dan
ukuran ayam sudah berkembang sehingga indukan/brooder dinyalakan
setengah hari saja yaitu saat malam hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya panting pada ayam. Ketinggian indukan/brooder juga disesuaikan.
Jika ayam terlihat menjauhi indukan/brooder artinya ayam kepanasan
sehingga indukan/brooder harus dinaikkan, namun jika ayam berkumpul
dibawah indukan/brooder maka indukan/brooder harus diturunkan karena itu
menunjukan indikasi ayam kedinginan.
5) Pengelolaan Tirai
Minggu pertama budi daya tirai di kandang open house ditutup secara
keseluruhan untuk mencegah lingkungan kandang terserang wabah penyakit
yang dibawa melalui hewan kecil seperti lalat ke dalam kandang, karena pada
fase ini ayam sangat sensitif terhadap penyakit. Setelah memasuki minggu
kedua tirai mulai dinaikkan saat siang hari, hal ini dilakukan agar ayam bisa
mendapatkan udara segar dari luar kandang, namun pada saat malam hari
tirai kembali ditutup. Pada minggu kedua kondisi ayam sudah mulai
bertambah bobot badannya sehingga daya tahan tubuhnya juga sudah
meningkat jadi aman jika tirai dinaikkan. Setelah memasuki minggu ketiga
tirai diluar kandang mulai dinaikkan seluruhnya sepanjang hari dari pagi
hingga malam sampai akhir pemeliharaan. Tirai dinaikkan agar ayam tidak
merasa panas, dan mencegah ayam untuk panting.
6) Vaksinasi
Vaksinasi saat proses pemeliharaan ayam pedaging dilakukan
sebanyak dua kali. Vaksinasi pertama diberikan pada ayam saat berumur
empat hari. Vaksinasi pertama digunakkan vaksin ND, untuk mencegah ayam
untuk terjangkit penyakit New Castle Disease atau yang lebih dikenal dengan
sebutan penyakit tetelo. Vaksinasi ND pertama dilakukan dengan meneteskan
cairan vaksin melalui mata ayam. Vaksinasi kedua dilakukan pada minggu
kedua pemeliharaan. Vaksin yang diberikan adalah vaksin jenis IBD, untuk
mencegah ayam terjangkit penyakit Inflammatory Bowel Disease atau
penyakit gumboro. Vaksin IBD dilakukan dengan meneteskan cairan vaksin
melalui mulut ayam.
7) Pemberian Vitamin
Selama pemeliharaan, ayam pedaging diberikan vitamin sebanyak dua
kali. Pemberian vitamin pertama dan kedua dilakukan sesudah dilakukan
vaksinasi. Vitamin dicampurkan ke dalam air minum untuk mempermudah
ayam dalam mengonsumsi vitamin. Vitamin yang diberikan kepada ayam
pedaging bermerek vita chicks dan berbentuk bubuk.
8) Penimbangan bobot badan setiap minggu
Penimbangan bobot badan sudah dilakukan saat minggu DOC masuk
ke dalam kandang. Penimbangan bobot badan dilakukan secara manual
menggunakan timbangan, dan dilakukan secara menyeluruh kepada 16 ekor
ayam yang dipelihara. Penimbangan dilakukan setiap minggu di hari Jumat
dan dilakukan saat pagi hari. Sebelum ditimbang ayam tidak boleh diberi
pakan agar bobot yang tertimbang adalah murni bobot daging ayam bukan
dengan tambahan pakan.
C. Pemanenan
Panen ayam pedaging dilakukan saat memasuki pemeliharaan hari ke
24. Ayam dipanen dalam bentuk life bird namun ada dua ekor ayam yang
diambil dan akan dijual dalam bentuk karkas. Pemanenan untuk ayam yang
akan dijual dalam bentuk karkas dilakukan saat pagi hari. Ayam yang dipilih
adalah ayam yang terlihat besar dan berjenis kelamin jantan yang bisa dilihat
dari bentuk dan warna jengger ayam. Ayam jantan bentuk jenggernya lebih
besar dibandingkan dengan ayam betina, sedangkan warna jenggernya ayam
jantan terlihat lebih tua dibandingkan ayam betina. Setelah diambil dua ekor
ayam untuk dipotong dan menjadi karkas, sisa ayam dikandang diberikan
pakan. Pemanenan untuk dijual sebagai life bird dilakukan pada sore harinya.
Penimbangan dilakukan secara langsung yaitu menggabungkan ke empat
belas ayam menjadi satu dan ditimbang menggunakan timbangan gantung.
Rata-rata bobot panen untuk kelompok 4 kelas B praktikum 2 ialah 17,7 kg.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Informasi Umum Budidaya Ayam Broiler


Pada proses budidaya ayam pedaging/broiler, strain ayam yang
dibudidayakan ialah strain cobb. Strain cobb berasal dari benua Amerika yang
mempunyai ciri warna bulu putih, jengger tunggal, serta kaki kuning dan besar.
Strain cobb memiliki keunggunalan tingkat pertumbuhannya yang cepat, breast
formation yang baik, konversi pakan yang baik, mempunyai struktur tulang dan
otot yang cukup baik, dan memiliki kualitas daging yang baik.

Anda mungkin juga menyukai