Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PRAKTEK LAPANG

MANAJEMEN TERNAK POTONG DAN KERJA


(MANAJEMEN PAKAN)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah


Manajemen Ternak Potong dan Kerja pada Jurusan Ilmu
Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh:

MUSFIRA
60700117020

JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2019
MANAJEMEN PAKAN KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DI KANDANG
PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KELURAHAN SAMATA KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Feed Management on Etawa-Breed Goats at Alauddin Makassar State Islamic


University Farm Samata Village Somba Opu Sub-district Gowa District
South Sulawesi Provience

Musfira, Suharni

Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi


Jalan. H. Yasin Limpo No.36, Samata, Kab. Gowa
Email: musfira422@gmail.com, Telp. 085397918235

ABSTRAK

Tujuan dari praktek lapang ini yaitu untuk mengetahui manajemen pemberian
pakan pada ternak sesuai tujuannya serta dapat mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
ternak. Praktek lapang ini dilaksanakan mulai Minggu, 27 Oktober 2019 sampai dengan
Sabtu 9 November 2019 di Samata kandang peternakan UIN Alauddin Makassar
Kelurahan Kecamatan Somba Opu kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Alat dan
bahan yang digunakan dalam praktek lapang ini adalah alat tulis menulis dan kambing.
Kesimpulan praktek lapang yaitu bahwa jumlah ternak yang di pelihara yaitu 1 ekor
jantan dan 10 ekor induk, sistem pemeliharaan yang dilakukan yaitu intensif, lama
pemeliharaan yaitu 2 minggu, jenis pakan yang diberikan yaitu hijaun segar seperti
lamtoro dan daun nangka, harga pakang gratis (tidak dibeli), asal pakan Samata,
ketersediaan pakan kurang, jumlah pemberian pakan yaitu secukupnya, waktu
pemberian pakan pagi dan sore, frekuensi pemberian pakan 2 kali, jumlah pemberian air
minum add libitum (tidak terbatas), dan ketersediaan tempat penyimpanan bahan pakan
ada.

Kata Kunci: Pemberian, Ketersediaan Pakan.

ABSTRAC
The purpose of this lapanhg practice is to find out the feeding management of livestock
according to its purpose and to identify the nutritional needs of livestock. This field practice was
carried out from 12 October to 2 November 2019 in the Samata enclosure of UIN Alauddin
Makassar livestock farm in Somba Opu sub-district, Gowa district, South Sulawesi province.
Tools and materials used in this field practice are notebooks and pens, and goats. The conclusion of
the field practice is that the number of livestock kept is 1 male and 10 mothers, the maintenance
system is intensive, the maintenance time is 2 weeks, the type of feed given is fresh green such as
lamtoro and jackfruit leaves, the price of free pakang (not purchased ), origin of Samata's feed, lack
of feed availability, adequate amount of feeding, morning and evening feeding time, frequency of
feeding twice, amount of atlibitum drinking water supply (unlimited), and availability of feed
storage facilities.

Keywords: Giving, Feed Availability.


PENDAHULUAN

Ternak kambing merupakan ruminansia kecil yang mempunyai arti besar bagi
rakyat kecil yang jumlahnya sangat banyak. Ditinjau dariaspekpengembangannyaternak
kambing sangat potensial bila diusahakan secara komersial, hal ini disebabkan ternak
kambing memiliki beberapa kelebihan dan potensi ekonomis antara lain tubuhnya
relative kecil, cepat mencapai dewasa kelamin, pemeliharaan relative mudah, tidak
membutuhkan lahan yang luas, investasi modal usaha relative kecil, mudah dipasarkan
sehingga modal usaha cepat berputar (Atmojo, 2007).
Kambing Etawa didatangkan dari india yang disebut kambing jamnampari.
Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 172 cm dan betina hanya
mencapai 92cm. Bobot jantan bisa mencapai 91 kg sedangkan betina mencapai 63 kg.
Telinganya panjang dan terkulai kebawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan
maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga
tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa dengan kambing lokal
dikenal sebagai sebagai kambing “Peranakan Etawa” atau “PE”. Kambing PE berukuran
hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia
(Atmojo, 2007).
Penyediaan dan kualitas hijauan sangat menentukan produktivitas dan
perkembangan ternak ruminansia. Sebagai pakan hijauan, gamal memiliki kelebihan
dibanding rumput. Gamal merupakan hijauan pakan yang produksinya
berkesinambungan dan memiliki nilai lebih dalam kandungan protein, mineral, dan
vitamin, sehingga dapat mengatasi kendala ketersediaan pakan sepanjang tahun
(Nursiam, 2010).
Peningkatan produktivitas sapi potong dipengaruhi dengan pemberian pakan,
karena pakan mempunyai pengaruh yang paling besar (60%). Besarnya pengaruh pakan
ini membuktikan bahwa produksi ternak yang tinggi tidak bisa tercapai tanpa pemberian
pakan yang memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas. Kebutuhan zat pakan
tergantung pada berat ternak, fase pertumbuhan atau reproduksi dan laju pertumbuhan
(Hidayat, 2016).
Strategi pemberian pakan pada ternak terdiri dari dua, yaitu pertama pemberian
konsentrat yang terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian,
sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan, vitamin dan mineral) karena konsentrat
mudah dicerna. Kedua, yaitu manipulasi proses nutrisi dalam rumen dengan pemberian
pakan Urea Molases Blok (UMB) yaitu memberikan suplemen yang tersusun dari
kombinasi bahan ilmiah sumber protein dengan tingkatan jumlah tertentu yang secara
efisien dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan mikroba secara
efisien di dalam rumen. Sehingga meningkatkan daya cerna dan efesiensi ransum
berserat kasar tinggi untuk pertambahan berat badan sapi potong (Siregar, 2003).
Penggunaan pakan yang berasal dari limbah pertanian dan limbah industri,
seperti kulit kacang, kulit coklat, tongkol jagung, tepung kulit coklat, dan jerami, belum
ada data yang bisa menjelaskan tentang efektivitas penggunaan bahan pakan dalam
pertambahan berat badan sapi potong (Hidayat, 2016).
Pemanfaatan daun gamal sebagai pakan ternak sangat menguntungkan, cara
penanaman yang mudah, kandungan protein yang tinggi, masih tetap berproduksi baik
meskipun musim kemarau, memperbaiki kesuburan tanah baik dari guguran daun
maupun pengakarannya, dan banyak lagi manfaat dari penanaman pohon gamal ini.
Sehingga pohon gamal ini layak dikembangkan sebagai persediaan pakan hijauan. Sekali
menanam tahan hingga 10 tahun, dan tidak memerlukan banyak lahan untuk
pengembangannya karena dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pagar disekitar lokasi
peternakan (Iriawan, 2015).
Menurut Sasongko (2004), tanaman gamal memang memiliki aroma yang khas
dan kurang disukai khususnya ternak yang tidak pernah sama sekali memakannya,
namun pada ternak yang telah biasa memakannya, hal ini tidak menjadi masalah. Maka
kekurangan gamal tersebut dapat disiasati dengan membiasakan ternak untuk
mengkonsumsi gamal.
Menurut Abrianto (2011), Peternak melaparkan ternaknya terlebih dahulu.
Selama setengah hari (dari pagi sampai sore) ternak hanya diberi air minum yang cukup,
tanpa pemberian pakan. Baru pada malam harinya, ternak diberikan daun gamal yang
sudah dilayukan dan dilanjutkan dengan pemberian rumput. Jika sudah satu kali
memakannya, keesokan harinya ternak tidak akan menolak lagi. Sehingga ketika
kemarau panjang terjadi, ternak sudah terbiasa mengkonsumsi gamal.
Untuk menjamin pakan di dalam palungan selalu segar, lakukan pemberian
pakan 2 kali sehari, bila terdapat sisa pakan dari pemberian sebelumnya harus dibuang.
Idealnya ternak harus sudah diberikan pakan kembali kira-kira setengah jam
setelahpakanhabis. Inilahpentingnyamenyusunrnsum yang sesuai dengan kebutuhan
ternak (Santoso, 2006).
Ketersediaan air minum untuk kambing harus ada setiap saat (Sutama, 2009).
Volume kebutuhan air pada kambing sangat bervariasi dipengaruhi oleh jenis kambing,
suhu lingkungan, jenispakan yang diberikan dan kegiatan kambing. Kebutuhan air
minum untuk kambing berkisar 3-5 liter sehari (Mulyono, 2008).
Allah SWT berfirman dalam Q.S. An-Nahl/16:5 yang berbunyi:
   
  
  
Terjemahanya:
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu)
yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan
(Kementrian,AgamaRi; 2012).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia diberikan nikmat dan karunia yang
besar dari Allah Swt. Tentang binatang ternak, untuk berbagai manfaat seperti pada
bulu, kulit, feses dan sebagainya. Dimana selain untuk dimakan binatang ternak juga
dapat dijadikan sebagai alat yang dapat dikendarai manusia sebagai alat angkutan
barang dan transportasi untuk membantu manusia dalam meringankan beban bawaan
mereka, agar mereka dapat bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah Swt.
Berdasarkan uraian diatas tujuan dari praktek lapanhg ini yaitu untuk mengetahui
manajemen pemberian pakan pada ternak sesuai tujuannya serta dapat mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi ternak.
Berdasarkan uraian diatas, hal inilah yang melatar belakangi dilakukannya
praktek lapang ini yaitu untuk mengetahui manajemen pemberian pakan pada ternak
sesuai tujuannya serta dapat mengidentifikasi kebutuhan nutrisi ternak.

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat dilaksanakannya praktek lapang ini yaitu pada hari Minggu,
27 Oktober 2019 sampai dengan Sabtu, 9 November 2019, pukul 06.00 pagi dan 16.00.
Bertempat di Kandang Peternakan Universitas Islam Alauddin Makassar, Kelurahan
Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Materi Praktikum/Percobaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek lapang ini adalah alat tulis
menulis sedangkan bahan adalah kambing peranakan etawa dan bahan pakan berupa
gamal dan lamtoro.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktek lapang ini adalah sebagai berikut:
1. Menyipkan alat dan bahan
2. Melakukan pengamatan terhadap kambing
3. Membersihkan kandang kambing
4. Memberikan pakan dan mengganti air minum pada ternak kambing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Table 1. Dafar Isian Manajemen Pakan
No Uraian Pelaksanaan Evaluasi
dilapangan
1 Jumlah ternak yang dipelihara (ekor);
- Pejantan - Jantan 2 ekor
- Induk - Betina 18 ekor

2 Sistem pemeliharaan (intensif/semi Intensif


intensif/ekstensif)
3 Lama pemeliharaan (bulan) 2 minggu
4 Jenis bahan pakan (pakan kasar/hijauan Daun lamtoro, daun
segar/silase/konsentrat). nangka dan gamal.
5 Harga pakan (Rp) Gratis
6 Asal pakan (daerah) Samata
7 Ketersediaan pakan Kurang
8 Jumlah pemberian pakan (kg/ekor/hari) Secukupnya
9 Waktu pemberian pakan Pagi dan sore
10 Frekuensi pemberian pakan ( kali) 2 kali
11 Jumlah pemberian air minum (l/hari) Ad libitum
12 Sisa air minum (liter) 1,5 liter
13 Ketersediaan tempat menyimpan bahan Ada
pakan
Sumber: Kandang Peternakan UIN Alauddin Makassar Kelurahan Samata Kecamatan
Somba Opu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, 2019.

Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan jumlah ternak yang dipelihara adalah 20 ekor
yaitu 2 jantan dan 18 ekor betina dengan system pemeliharaan intensif. Adapun lama
praktikum yaitu 2 minggu. Pakan yang diberikan adalah daun nangka, gamal dan
lamtoro. Pakan yang diberikan diperoleh dengan gratis dengan mencari pakan untuk
ternak di daerah Samata. Namun, pakan yang tersedia sangat kurang sehingga ternak
hanya diberikan pakan secukupnya saja. Hal ini sesuai dengan pendapat Nursiam (2010),
yang menyatakan bahwa penyediaan dan kualitas hijauan sangat menentukan
produktivitas dan perkembangan ternak ruminansia. Sebagai pakan hijauan, gamal
memiliki kelebihan dibanding rumput. Gamal merupakan hijauan pakan yang
produksinya berkesinambungan dan memiliki nilai lebih dalam kandungan protein,
mineral, dan vitamin, sehingga dapat mengatasi kendala ketersediaan pakan sepanjang
tahun.
Adapun frekuensi pemberian pakannya yaitu pagi dan sore. Hal ini sesuai
dengan pendapat Santoso (2006), bahwa untuk menjamin pakan di dalam palungan
selalu segar, lakukan pemberian pakan 2 kali sehari, bila terdapat sisa pakan dari
pemberian sebelumnya harus dibuang. Idealnya ternak harus sudah diberikan pakan
kembali kira-kira setengah jam setelah pakan habis. Inilah pentingnya menyusun ransum
yang sesuai dengan kebutuhan ternak.
Manajemen pemberian air yaitu ad libitum. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sutama (2009), bahwa ketersediaan air minum untuk kambing harus ada setiap saat. Di
perkuat oleh Mulyono (2008), bahwa volume kebutuhan air pada kambing sangat
bervariasi dipengaruhi oleh jenis kambing, suhu lingkungan, jenis pakan yang diberikan
dan kegiatan kambing.K ebutuhan air minum untukkambing berkisar 3-5 liter sehari.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jumlah ternak yang di
peliharayaitu 2 ekor jantan dan 18 ekor betina, system pemeliharaan yang dilakukan
yaitu intensif, lama pemeliharaan yaitu 2 minggu, jenis pakan yang diberikan yaitu
hijaun segar seperti lamtoro dan daun nangka, harga pakang gratis (tidak dibeli), asal
pakan Samata, ketersediaan pakan kurang, jumlah pemberian pakan yaitu secukupnya,
wktu pemberian pakan pagi dan sore, frekuensi pemberian pakan 2 kali, jumlah
pemberian air minum atlibitum (tidak terbatas), dan ketersediaan tempat penyimpanan
bahan pakan ada.
Saran
Saran saya pada praktek lapang ini adalah sebaiknya pakan yang diberikan pada
ternak selain hijauan juga diberikan konsentrat sehingga kebutuhan pakan ternak bisa
terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Abrianto P. 2011. Cara Mengolah Gamal Untuk Pakan Ternak Sapi. Erlangga. Jakarta

Alwi. M.A. 2015. Skripsi. Pertambahan Bobot Badan Dan Konversi Pakan Ternak
Kambing Peranakan Etawa Yang Diberi Pakan Silase. Fakultas Peternakan.
Universitas Hasanuddin Makassar.

Atmojo, A, T. 2007. Apa Khasiat Susu dan Daging Kambing. Erlangga. Jakarta

Nursiam, I. 2010. Bahan Makanan Ternak Limbah Pertanian. Bumi Aksara. Bandung

Nurwahidah J1, A.L. Tolleng, M.N.Hidayat. 2016. pengaruh pemberian pakan konsentrat
dan urea molases blok (umb) terhadap pertambahan berat badan sapi potong
jiip volume 2 nomor 2, desember 2016, h. 111-121.

Sasongko, W.R. 2004. Pola Gaduhan Dalam Mendukung Agribisnis Ternak Kambing di
Lombok Timur. Laporan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB.

Anda mungkin juga menyukai