DISUSUN OLEH :
AZZAHRA TARTIYANTI
E10020108
B.4
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahnya
rahmat dan karunianya yang tiadatara besarnya sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan praktikum produksi dan nutrisi ternak non ruminansia
dengan judul praktikum babi dengan tepat waktu. Shalawat dan salam saya
haturkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah membawa petunjuk bagi kita
semua.
Azzahra Tartiyanti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Usaha peternakan babi merupakan usaha yang sudah dilakukan dalam kurun
waktu yang cukup lama di Indonesia. Peternakan babi di lapangan menunjukkan
skala usaha sangat beragam. Beberapa daerah tempat berkembangnya
peternakan babi adalah Tapanuli Utara, Nias, Toraja, Nusa Tenggara Ti mur,
Bali, Kalimantan Barat, dan Irian Jaya ternak babi dipelihara hanya sebagai
sambilan usaha keluarga. Babi yang dipelihara umumnya dari jenis local dan
dipelihara secara dilepas atau semi-dikurung dan diberikan pakannya berupa
limbah dapur dan limbah pertanian, sehingga produktivitasnya belum sesuai
dengan yang diharapkan. Tapi diseluruh Indonesia juga banyak dipelihara jenis
ternak babi yang lain seperti Sadelback, Landris. Ternak babi yang dipelihara
secara intensip akan dapat menghasilkan produksi daging yang baik harus
dijalankan dengan menjalankan manajement yang baik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami bagaimana sistem perkandangan, pakan, pemeliharaan, dan
pemasaran pada ternak babi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pemeliharaan ternak babi dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
sistem pemeliharaan tradisional, semi intensif dan intensif (Kanisius, 1981).Sistem
pemeliharaan tradisional dan semi intensif adalah sistem pemeliharaan yang paling
umum dilakukan oleh masyarakat di Bali (Yasa, et al., 2005).
Babi adalah ternak monogastric dan bersifat prolific (banyak anak tiap
kelahiran), pertumbuhannya cepat dan dalam umur enam bulan sudah dapat
dipasarkan. Selain itu ternak babi efisien dalam mengkonversi berbagai sisa
pertanian dan restoran menjadi daging (Ensminger, 1991).
3.2 Materi
Materi yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis,dan handphone.
3.3 Metoda
4.1 Perkandangan
4.2 Pakan
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa pakan yang digunakan adalah
sistem pakan basah yaitu, teknik mempersembahkan pakan semacam ini dilakukan
dengan memberikan pakan yang dihaluskan terlebih dahulu, kemudian
ditambahkan air. Pakan ini bisa diberikan kepada babi dengan menggunakan tempat
pakan. Hal ini juga sangat tergantung pada jumlah babi dan tempat. Keuntungan
dalam pemberian secara basah, adalah pakan basah lebih mudah dimakan dan
dicerna; Menambah napsu makan, karena babi lebih suka makanan basah.
Kelemahan dalam mempersembahkan secara basah, adalah sebagai berikut: Lebih
banyak tenaga, karena harus menyiapkan atau membasahi makanan terlebih dahulu;
Sisa makanan dengan sangat mudah menjadi basi dan bau; Kandang lebih cepat
menjadi kotor. Pakan babi pada sistem basah di masak menggunakan drum yang
terdiri dari olahan yang diambil berasal dari limbah pasar dan rumah makan dan
nama pakannya adalah rima-rima. Cara pemberian pakan yaitu dengan menyiapkan
bahan pakan dini hari lalu memberi pakan sekitar jam 7/8 pagi dan sore hari.
4.3 Pemeliharaan
4.4 Pemasaran
Untuk penjualan ternak babi ini biasanya di jual saat usia 7 bulan dengan berat
80-90 kg dan biasanya pembeli datang langsung ke kandang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini yaitu pada praktikum
ternak babi milik bang bonar menggunakan sistem perkandangan ganda, pakan
yang di berikan adalah pakan basah, dan babi di pasarkan dengan cara pembeli
langsung ke kandang dan babi di jual di usia 7 bulan dengan berat 80-90 kg.
Keterampilan dan keahlian yang dicapai
Ardana B.J dan Putra H.K.D. 2008. Ternak Babi. Udayana University Press:
Denpasar.
Ensminger, M.E. 1991. Animal Science. 5th Ed. The Interstate Printed and
Publisher Inc. Denville Illinois
Regan, C.S. 1997. Forage Concervation in The Wet/ Dry Tropics for Small
Landholder Farmers. Thesis. Faculty of Science. Notherm Territory
University, Darwin Australia.