Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PKWU

BUDIDAYA UNGGAS PEDAGING

Disusun oleh:
1. Tri almunawarrahman ali sabana
2. Lingga hanisya
3. Isti rokhis fawazah
4. Syifaul Rahman asyari S
5. Widya cahya Mirani
6. Ida wardani

SMA NEGERI 15 TANJUNG JABUNG BARAT


2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan YME, yang mana berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan laporan praktikum tentang budidaya unggas pedaging yang kami susun
untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKWU dalam materi unggas pedaging. Kami
mengakui dalam laporan hasil praktik ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan sehingga hasilnya jauh dari kata sempurna. Kami berharap kepada semua pihak
kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan laporan praktikum PKWU ini sehingga dapat terselesaikan.

Tebing tinggi, 9 maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ayam kampung merupakan salah satu kelompok ayam buras (bukan ras) yang telah di
domestikasi dan dipelihara secara tradisional oleh masyarakat. Nenek moyang dari ayam
kampung atau ayam buras adalah berasal dari keturunan ayam hutan (Gallus-Gallus) yang
kemudian sudah dipelihara dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup yang sekarang dikenal
dengan ayam kampung (Gallus Gallus Domesticus).

Ayam kampung biasanya dipelihara secara tradisional oleh masyarakat, karena


penangan yang mudah serta tidak membutuhkan perawatan ekstra seperti jenis ayam ras
sejenis ayam pedaging ataupun ayam petelur. Masyarakat memelihara ayam buras
kebanyakan untuk diambil hasil daging dan telurnya, sebagian masyarakat masih meyakini
bahwa daging dan telur ayam kampung lebih bergizi dan memiliki cita rasa asli daging ayam
dibanding ayam ras yang ada dipasaran saat ini.

B. Rumusan masalah
1. Sejarah ayam kampung?
2. Bagaimana cara merawat ternak unggas pedaging yang benar?
3. Apa yang diperhatikan dalam pemilihan pakan ayam kampung?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah ayam kampung
2. Untuk mengetahui cara merawat ternak unggas pedaging
3. Untuk mengetahui apa yang diperhatikan dalam memilih pakan ayam kampung
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ayam kampung merupakan turunan panjang dari proses sejarah perkembangan


genetik perunggasan di tanah air. Ayam kampung diindikasikan dari hasil domestikasi ayam
hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau atau green jungle
fowls (Gallus varius). Awalnya, ayam tersebut hidup di hutan, kemudian didomestikasi serta
dikembangkan oleh masyarakat pedesaan (Yaman, 2010). Ayam kampung merupakan ayam
asli yang sudah beradaptasi dengan lingkungan tropis Indonesia. Masyarakat pedesan
memeliharanya sebagai sumber pangan keluarga akan telur dan dagingnya (Iskandar, 2010).
Ayam-ayam tersebut mengalami seleksi alam dan menyebar atau bermigrasi bersama
manusia kemudian dibudidayakan secara turun temurun sampai sekarang (Suharyanto, 2007).

Di Indonesia, terdapat berbagai jenis ayam kampung, sebagian sudah teridentifikasi


dan sebagian lagi belum. Pemahaman masyarakat tentang ayam kampung mungkin tiap
daerah berlainan. Namun, secara umum ayam kampung mempunyai warna bulu beragam
(hitam, putih, cokelat, kuning dan kombinasinya), kaki cenderung panjang dan berwarna
hitam, putih, atau kuning serta bentuk tubuh ramping. Ayam kampung asli Indonesia yang
sudah banyak dikenal misalnya ayam pelung, ayam kedu, ayam merawang, dan ayam Sentul
(Suharyanto, 2007). Akibat proses budidaya dan perkawinan antar keturunan secara alami,
serta pengaruh lingkungan yang berbeda-beda maka terbentuklah berbagai tipe ayam dengan
beragam varietas (Nuroso, 2010)
BAB III

PEMBAHASAN

1. Sejarah ayam kampung

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah
memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Bagi masyarakat Indonesia,
ayam kampung sudah bukan hal asing.

Istilah ayam kampung semula adalah kebalikan dari istilah ayam ras, dan
sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di sekitar
perumahan. Namun, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian, dan
pemuliaan beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul
ayam kampung. Untuk membedakannya kini dikenal istilah ayam buras (singkatan
dari "ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan dipelihara
dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekadar diumbar dan dibiarkan mencari
makan sendiri). Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang cukup besar dalam
mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi
(secara alamiah) sehingga terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih
mudah.

2. Cara merawat unggas pedaging


1. Memilih DOC yang Berkualitas
Memilih DOC yang berkualitas tinggi menjadi poin penting dalam merawat
DOC ayam broiler. Dengan bibit yang berkualitas, proses perawatan DOC ke
depan akan lebih mudah. Adapun ciri-ciri bibit yang berkualitas yaitu sebagai
berikut:
-Bobot per ekornya minimal 37 gram.
-Kondisi fisiknya sehat, tidak mengalami kelainan.
-Warna bulunya seragam dan dalam kondisi kering.
Pada saat kedatangan pertama kali, pastikan keadaan bibit DOC ayam broiler
dicek ulang. Karena bukan tidak mungkin dalam proses perjalanan terdapat
beberapa bibit yang mengalami stress, dehidrasi, cacat bahkan mati. Dengan
begitu, kalian harus memisahkan DOC yang sehat dengan yang cacat. Sehingga
dapat memberikan perawatan khusus terhadap DOC yang mengalami stress
perjalanan. Adapun ciri-ciri DOC yang mengalami stress yaitu kecepatan
pernapasannya meningkat dan nafsu makannya turun.
2. Memastikan Kandang yang Ideal
Salah satu parameter keberhasilan dalam merawat DOC ayam broiler adalah
kandang. Sebelum kalian memasukkan bibit ayam ke kandang.
Pastikan area kandang telah sesuai dengan jumlah bibit yang akan ditampung.
Hal ini karena kandang yang tidak ideal akan menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan bibit DOC ayam broiler terhambat.
Adapun ukuran kandang yang ideal untuk DOC ayam broiler berdasarkan
umurnya adalah sebagai berikut:
-1-7 hari : 30-50 ekor per m2
-8-14 hari : 20-25 ekor per m2
-15-21 hari : 8-12 ekor per m2
Kandang yang ideal akan menimbulkan kenyamanan. Sehingga tumbuh kembang
DOC menjadi bagus. Oleh karena itu, penting bagi kamu memperhatikan
keidealan kandang dalam merawat DOC ayam broiler.
3. Menggunakan Kandang yang Tertutup
Perawatan DOC ayam broiler berikutnya yaitu menggunakan kandang
tertutup. Maksud tertutup artinya memperhatikan keadaan angin yang masuk ke
kandang. Jangan sampai angin yang masuk terlalu kencang. Ini karena DOC yang
masih kecil belum bisa beradaptasi dengan baik terhadap hembusan angin yang
kencang. Sehingga kalian perlu memastikan keadaan kandang agar senantiasa
tertutup. Namun jangan lupa memastikan terjadi sirkulasi udara dengan baik.
4. Memasang Penerangan di Kandang
Lampu merupakan salah satu upaya merawat DOC ayam broiler agar bibit
tetap terjaga keamanannya. Terutama pada keadaan gelap di malam hari. Fungsi
utama lampu yaitu sebagai penerangan di kandang. Dengan begitu, walaupun
keadaan kandang tertutup atau pada saat malam hari. DOC ayam broiler tetap bisa
melihat keadaan sekitarnya. Adapun jenis lampu yang bagus yaitu bohlam 15
watt. Selain menyebabkan bibit akan merasa aman, penggunaan lampu juga dapat
membuat suhu kandang menjadi hangat. Bagi DOC yang masih kecil ini sangat
bagus. Karena apabila ayam kedinginan terutama saat cuaca ekstrim, bisa
menyebabkan DOC lemas bahkan mati.
5. Menggunakan Brooder di Kandang DOC
Fungsi brooder dalam merawat DOC ayam broiler yaitu sebagai alat pengatur
suhu. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa bibit ayam broiler yang
masih kecil belum bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungannya. Oleh karena
itu penggunaan brooder sangat diperlukan. Namun kontrol tetap harus dilakukan
setiap saat. Supaya suhu kandang tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin.
Adapun indikator yang dapat dipahami mengenai kondisi suhu kandang bisa
dilihat dari perilaku DOC. Pertama, jika DOC bergerombol artinya suhu kandang
terlalu dingin. Kedua, apabila DOC menjauhi brooder artinya suhu kandang
terlalu panas. Terakhir, apabila DOC tersebar secara merata artinya suhu kandang
sudah cukup.
6. Memanajemen Pakan dengan Baik
Hal penting berikutnya dalam merawat DOC ayam broiler yaitu manajemen
pakan yang baik. Pemberian pakan yang baik bukan sekali langsung seabrek.
Melainkan secara rutin dengan pakan yang selalu segar. Adapun manajemen
pemberian pakan yang baik bisa dilakukan 5-8 kali dalam sehari. Perhatikan agar
pemberian pakan semaksimal mungkin. Karena DOC ayam broiler rentan mati
apabila kondisi perutnya kosong.
3. Apa yang harus diperhatikan dalam pemilihan pakan
Pemilihan pakan yang berkualitas tentunya akan memengaruhi produktivitas
ayam ternak, seperti untuk menghasilkan daging karkas yang tebal untuk ayam
broilers. Pakan yang dipilih haruslah pakan yang berperforma tinggi dengan kualitas
yang terpercaya. Pakan yang selalu dijaga kualitasnya cenderung menggunakan bahan
baku terbaik. Pakan ayam broilers ini pun biasanya diproduksi dengan teknologi
terkini dan harus melalui proses pengendalian mutu yang ketat. Pakan yang
berkualitas ini turut membantu peternakan untuk meningkatkan efisiensi pemeliharaan
ayam karena pakan yang berkualitas tentunya akan mendukung keberhasilan
peternakan.
Untuk pemberian pakan ayam broilers di Indonesia, pakan yang diberikan
sebaiknya adalah pakan yang disesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia. Hal ini
tentunya akan mendukung perkembangan ayam dengan sempurna karena ayam akan
dapat menyerap seluruh nutrisi yang terkandung dalam pakan dengan baik. Pakan
ayam broilers haruslah dipilih dari peternakan yang konsisten menjaga kualitasnya.
Kualitas pakan yang konsisten akan turut memengaruhi selera pakan ayam, jadi hal
ini pun akan sangat memengaruhi produktivitas ayam-ayam di peternakan. Biasanya
pakan ayam diproduksi dalam bentuk pellet atau crumble. Pakan jenis ini cenderung
dapat meningkatkan efisiensi pakan karena mengurangi tercecernya pakan dan
meningkatkan jumlah nutrisi yang masuk ke tubuh ayam.
Selain bentuk dan tekstur pakan ayam broilers, komposisi bahan pembuat
pakan pun harus diperhatikan agar ayam benar-benar mendapatan nutrisi yang
dibutuhkan. Biasanya pakan ayam broilers difokuskan untuk membentuk daging yang
tebal pada karkas ayam nantinya. Komposisi bahan bauk pembuat pakan harus bisa
mendukung pertumbuhan daging pada karkas ayam. Para peternak dapat melihat
komposisi bahan baku pakan ayam broilers pada kemasan pakan. Biasanya komposisi
bahan baku pakan tertulis di label pada kemasan pakan. Para peternak dapat
memastikan jika pakan ayam broilers tersebut aman dan sehat untuk ayam. Komposisi
yang wajib diperhatikan adalah komposisi nutrisi tambahan yang ada dalam pakan.
Apabila sudah didapatkan pakan ayam yang berkualitas maka ayam pun akan menjadi
sehat dan tumbuh optimal.
Pemberian pakan juga harus disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan usia
ayam. Pemberian pakan untuk anak ayam biasanya dilakukan sesering mungkin
dengan jumlah pakan sedikit demi sedikit. Ini karena pada periode ini anak ayam
masih beradaptasi dengan lingkungan. Peberian pakan yang diberikan sedikit demi
sedikit dengan frekuensi yang sering dilakukan untuk menghindari banyaknya pakan
ayam broilers yang terbuang dan agar pakan tidak tercampur dengan kotoran ayam.
Frekuensi pemberian pakan anak ayam bisa dilakukan sebanyak 5 kali sehari.
Semakin tua umur ayam, frekuensi pemberian pakan pun akan berkurang, yakni
menjadi Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah jadwal
pemberian pakan ayam. Pemberian pakan haruslah secara rutin dan tepat waktu setiap
harinya. Ini karena pemberian pakan yang terlambat akan memengaruhi tingkat
produksi peternakan, jadi ketepatan waktu pemberian pakan harus dipertahankan.
Selain itu pakan ayam broilers bisa diberikan pada waktu-waktu tertentu sesuai
kebutuhan ayam, seperti pada pagi atau sore hari. Waktu pemberian pakan dapat
dipilih yang sesuai dengan kenyamanan ayam sehingga ayam dapat makan dengan
baik dan tidak ada pakan yang terbuang.
Untuk mendapatkan berat badan ayam yang seragam, tempat pakan dan
minum harus diberikan secara merata. Jumlah tempat pakan dan tempat air minum
yang terlalu sedikit akan membuat ayam tidak mendapat makan dan minum secara
merata. Ketidakmerataan ini dapat menyebabkan ketidakseragaman berat ayam
broilers yang dapat menurunkan produksi ayam per kandangnya.2 sampai 3 kali
sehari.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanggal Gambar/Foto
25-02-2023

18-02-2023

02-01-2023

27-12-2022

11-02-2023
04-02-2023

02-03-2023

09-03-2023

16-03-2023

Rincian pengeluaran

- Untuk pakan=Rp. 25.000


- Beli bibit ayam=Rp. 8.000/ekor X 6 ekor = Rp. 48.000
Jadi total pengeluaran keseluruhan Rp. 73.000

Bobot ayam

- Bobot ayam diawal = 380 gram


- Bobot ayam saat ini = 1,58 kg

Untuk total ayam yang masih bertahan hidup saat ini hanya tersisa 2 ekor ayam dari 6
ekor
Metode Pengamatan

Untuk metode pengamatan yang kami lakukan selama kami memelihara unggas
pedaging berupa ayam kampung ini, kami menggunakan metode pemeliharaan secara
ekstensif. Dimana induk jantan dan betina dibiarkan hidup bebas berkeliaran sedangkan anak
ayam yang belum kuat dipelihara didalam kandang.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, kesimpulan yang dapat di tarik adalah:

Peluang wirausaha di bidang budidaya unggas pedaging sangat besar karena


daging adalah pangan pokok sebagai salah sumber utama protein dan lemak hewani
bagi masyarakat. Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin
besar. Jumlah penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha
meningkatkan produksi pangan. Budidaya ternak unggas menjadi salah satu usaha
untuk memproduksi pangan, khususnya daging. Perawatan dan penyiapan sarana yang
baik bisa menghasilkan ayam pedaging yang unggul, dengan otomatis keuntungan
yang di dapat bisa 3 kali lipat dari modal yang di keluarkan.

Anda mungkin juga menyukai