Ayam Broiler
Judul
Penyusun :
Periode Starter
Periode starter ayam pedaging (umur 0-21 hari) merupakan masa pertumbuhan awal bagi ayam
pedaging, untuk beradaptasi dengan lingkungan kandang yang baru. Menurut Rasyaf (2008) pemilihan
DOC dilihat dari :
1) induk yang sehat, agar tidak membawa penyakit bawaan,
2) anak ayam berdasarkan ukuran atau bobot yang sama,
3) matanya cerah atau bercahaya aktif,
4) tidak cacat secara fisik,
5) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Pemilihan bibit yang baik merupakan awal dari penanganan awal DOC saat datang di kandang
yaitu; kandang dibersihkan dengan fumigasi, kandang yang dilengkapi dengan pemanas buatan
(broooder) sebagai pengganti induk, pemanas harus dinyalakan terlebih dahulu ± 15 menit sebelum DOC
datang. DOC di keluarkan dari kotak untuk di pindah ke brooder, dan diberi minum air gula aren dan
vitamin, dengan tujuan untuk memulihkan tenaga yang terbuang pada waktu perjalanan, setelah semua
DOC dipastikan minum, baru di kasih pakan. Vitamin dan mineral bertujuan untuk mengurangi cekaman
dan membantu memulihkan kesegaran anak ayam
Pakan yang diberikan berupa pakan jadi bentuk pakan yaitu crumble. Pakan bentuk crumbel
adalah bentuk fisik ransum berupa pecahan, dapat menghasilkan berat badan lebih besar dibandingkan
tepung komplit.
Penggunaan alas liter dari sekam padi sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa untuk
daerah dingin ketebalan alas litter tidak lebih dari 8 cm, sedangkan untuk daerah panas ketebalan alas
litternya tidak lebih dari 5 cm. Penggunaan alas litter yaitu untuk,
1) kemungkinan ayam lepuh dada lebih sedikit,
2) ayam broiler relatif lebih tahan,
3) pengelolaan lebih mudah.
Awal pemeliharan semua anak ayam ditempatkan dalam 1 kandang, kandang yang lain dibiarkan
kosong, dengan alasan supaya suhu ruangan lebih hangat dan mudah dalam pengawasan, pada umur 17
hari dilakukan pemindahan ayam kekandang lain, karena ruangan sudah penuh (padat). Program pemanas
dilakukan sampai umur 21 hari (3 minggu). Fase brooding dimulai pada umur 1 - 21 hari. Suhu ruangan
28 – 31oC dan kelembaban 55 – 60 % sehingga hampir sama dengan kondisi bersama induknya. Menurut
Rasyaf (2008) mengatakan bahwa ayam broiler dapat tumbuh secara optimal 19 – 21 oC.
Periode Finisher
Periode Finisher adalah periode akhir dimana ayam siap di panen berkisar 5 – 7 minggu,
diharapkan berat badan ayam tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan (Rasyaf, 2008). Ayam umur 22
hari sudah tidak menggunakan pemanas, hanya untuk menyiasati suhu kandang yang dingin pada waktu
malam hari atau waktu cuaca dingin maka tirai samping harus ditutup rapat. Umur 25 hari bobot badan
diperkirakan sudah mencapai 1 kg/ekor,
Angka mortalitas tinggi ketika memasuki periode finisher, hal ini dikarenakan ayam mengalami stres,
akibat pemanas yang tidak lagi diberikan dan sekam padi sebagai alas sudah di turunkan, sehingga ayam
harus beradaptasi lagi dengan kondisi yang baru. Hal ini diketahui dari pemeriksaan terhadap ayam yang
mati, tidak ada tanda-tanda ayam sakit, namun di ketahui temboloknya kosong ( ayam tidak mau makan
karena stres).
3.6. Vaksinasi ND
Vaksin merupakan sediaan biologik yang mengandung mikroorganisme yang telah dilemahkan
(vaksin aktif) atau dimatikan (vaksin inaktif) yang diformulasikan sedemikian rupa untuk digunakan
sebagai infeksi buatan.Peranan vaksin ini ialah merangsang pembentukan antibodi.
Berdasarkan jenis antigennya, vaksin dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu vaksin viral,
bakterial dan protozoa.Vaksin viral lebih banyak dikembangkan dibandingkan vaksin bakterial maupun
protozoa.Salah satu alasannya ialah serangan penyakit viral tidak bisa diatasi dengan pemberian obat
sedangkan outbreak penyakit bakterial dan protozoa relatif bisa dikendalikan dengan pemberian obat atau
antibiotik. Virus yang telah menginfeksi ke dalam tubuh akan masuk ke dalam sel sehingga pemberian
obat tidak efektif untuk membunuh virus tersebut. Vaksinasilah yang berfungsi menstimulasi
pembentukan titer antibodi yang berperan mem-blok lalu menghancurkan virus sebelum masuk ke dalam
sel. Pemberian obat pada saat serangan penyakit viral tetap diperlukan guna mencegah atau mengatasi
infeksi sekunder oleh bakteri. Vaksin yang diberikan pada ayam akan menstimulasi pembentukan
antibodi yang berperan mem-blok infeksi virus ke dalam sel tubuh ayam.
Apabila virus ayam broiler terjadi, maka langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam dasar
menurut peternak, yakni:
1. Pada minggu pertama diberikan vaksin ND dan vaksin gumboro yang diberikan berbeda hari,
jangan dilakukan secara bersamaan
2. Mencatatan konsumsi ransum, bobot badan, konversi dan kematian (mortalitas) setiap minggunya
3. Pemeliharaan pada minggu kedua setiap harinya sama seperti yang dilakukan pada minggu
pertama yaitu memberikan ransum sehari tiga kali, air minum secukupnya dan pencatatan, namun
tidak melakukan vaksin
4. Pemeliharaan pada minggu ketiga, pada minggu ketiga kegiatan sama seperti minggu sebelumnya
5. Pemeliharaan pada minggu keempat, pada minggu keempat kegiatannya sama dengan minggu
sebelumnya, namum pada awal minggu keempat dilakukan vaksinasi ND melalui air minum
Pemeliharaan pada minggu kelima, pada minggu kelima kegiatannya sama dengan minggu
ketiga. Bila bobot badan ayam telah mencapai berat untuk dipasarkan maka timbang berat badan
masing-masing ayam. Buat format table yang didalamnya terdapat kolom bobot bandan
perminggu, pertambahan bobot badan perminggu, konsumsi ransum perminggu, dan kumulatif,
konversi perminggu dan kumulatif.
IV
PEMBAHASAN, KESIMPULAN, dan SARAN
4.1. Pembahasan
Pemeliharaan ayam pedaging ditujukan untuk mencapai beberapa sasaran yaitu tingkat kematian
serendah mungkin, kesehatan ternak baik, berat timbangan setiap ekor setinggi mungkin dan daya alih
makanan baik. Untuk mencapai hal-hal tersebut ada beberapa hal pokok yang perlu dipertimbangkan
sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu perkandangan dan peralatan serta persiapannya,
pemeliharaan masa awal dan akhir, pemberian pakan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
pengelolaan.
Ayam broiler atau ayam daging dipelihara selama kurang lebih 6 sampai 7 minggu. Ayam ini
tidak dimaksudkan untuk produksi telur, tetapi diharapkan dagingnya. Sampai umur 5 minggu beratnya
kira-kira sama dengan ayam telur dewasa yaitu kurang lebih 1,5 kg. Cara pemeliharaan ayam daging
hampir sama dengan ayam telur dari periode starter sampai grower.
Pemeliharaan dilakukan dengan pembersihan secara tuntas terhadap kandang dan peralatan yang
akan dipakai didalamnya, baik tempat makanan, tempat minuman,brooder, dan lain-lain. Terutama pada
kandang lama yang sudah dipakai, sisa-sisa dari ternak yang lama, baik kotoran, bahan-bahan yang
tercecer harus dibersihkan secara tuntas sehingga tidak ada yang tertinggal, sebab setiap butir sisa dari
kawanan ayam yang lama akan ada kemungkinan akan menularkan sesuatu penyakit kepada kawanan
berikutnya. Pembersih dilakukan dengan air dan bahan pencuci (sabun atau detergen).
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan
memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry
shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara
secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya
segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa
Teknis pemeliharaan ayam broiler yang kami lakukan adalah lima ekor DOC dengan bobot awal
35, 32, 30, 32, dan 33 gram dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang
ditambah gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan awal
adalah 500 gram. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil
(crumbles).
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan
kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan
metode tetes mata, tepatnya pada saat ayam chick in dalam kandang, dengan vaksin ND. Vaksin adalah
mikroorganisme penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan dan mempunyai sifat
immunogenik. Immunogenik artinya dapat merangsang pembentukan kekebalan. Vaksinasi adalah proses
memasukkan vaksin ke dalam tubuh ternak dengan tujuan supaya ternak tersebut kebal terhadap penyakit
Pemeliharaan dilakukan dengan pemberian pakan dan minum secara adlibitum. Pemberian pakan
dilakukan bila tempat pakan telah kosong. Dan penggantian air minum rutin kami lakukan sehari dua kali
dengan waktu pagi dan sore hari. Tempat makan yang kami gunakan berbentuk round feeder, sedangkan
tempat minum berbentuk round waterer. Untuk litter kami menggunakan sekam padi dengan ditutup
koran, untuk pencegahan DOC memakan sekam. Setelah ayam dirasa sudah cukup besar, maka alas koran
dilepas.
4.2. Kesimpulan
- Hal yang perlu diperhatikan sebaik-baiknya dalam pemeliharaan ayam broiler yaitu perkandangan
dan peralatan serta persiapannya, pemeliharaan masa awal dan akhir, pemberian pakan,
- Persiapan harus dilakukan dengan benar sebab akan berpengaruh pada kelangsungan hidup ayam.
4.3. Saran
Setelah menyusun laporan praktikum, kami ingin memberikan saran sebagai berikut :
2. Jangan hanya memenuhi piket tapi harus memperhatikan hal-hal lain yang bisa
mempengaruhi ayam
V
DAFTAR PUSTAKA
Ichwan. 2003. Membuat Pakan ras Pedaging. Agro Media Pustaka. Tanggerang.
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta
Siregar, A, N. Sabrani dan S. Pramu. 1982. Teknik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia. Margie Group.
Jakarta.