BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan usaha peternakan, khususnya peternakan ayam broiler dipengaruhi dan
ditentukan oleh 3 faktor penting, yaitu breeding, feeding, dan manajemen. Program manajemen
berkaitan dengan tatalaksana perkandangan, perawatan, pemberian pakan, vaksinasi, biosecurity,
dll. Tatalaksana perkandangan dilakukan dengan tujuan meyediakan kondisi yang nyaman bagi
ternak, melindungi ternak dari panas dan hujan, mempermudah mengontrol dan mengawasi
ternak, sehingga ternak dapat memanfaatkan pakan yang dikonsumsi secara efisien untuk
kebutuhan pokok maupun produksi yang optimal. Manajemen merupakan salah satu faktor
penting sebagai penentu keberhasilan usaha peternakan ayam. Manajemen yang tepat dan benar
akan memperoleh produksi yang tinggi.
Di Indonesia yang beriklim tropis, kandang yang digunakan dalam pemeliharaan
membutuhkan kondisi yang sesuai dengan kebutuhan ternak broiler. Perubahan temperature
lingkungan akan mempengaruhi konsumsi pakan dan minum serta penampilan produksi broiler.
Ternak broiler akan berproduksi optimal pada suhu 18-21C. Temperatur dalam kandang pada
dasarnya adalah berupa panas lingkungan yang berasal dai matahari (solar radiation) dan panas
dari tubuh ayam (heat loss).(Sulistoningsih,2004)
MAKALAH 2014
1.3 Tujuan penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui tatalaksana perkandangan peternakan broiler di lokasi praktikum.
1.3.2 Untuk mengetahui persiapan yang dilakukan sebelum chick in DOC di lokasi
praktikum.
1.3.3 Untuk mengetahui manajemen pemberian pakan broiler di lokasi praktikum.
1.3.4 Untuk mengetahui performans produksi broiler di lokasi praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
MAKALAH 2014
yang baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda sehingga sirkulasi pemeliharaannya
lebih cepat dan efisien serta menghasilkan daging yang berkualitas baik.
Broiler merupakan jenis unggas yang banyak dipelihara di berbagai negara dengan nama
spesies Gallus domesticus. Broiler memiliki pertumbuhan yang cepat, dada lebar dengan
timbunan daging yang baik tulang dada yang lunak. Ciri-ciri broiler yang baik antara lain
mempunyai bentuk kaki yang pendek dan tegap, dada lebar, gerak lamban, badan besar dengan
daging yang penuh lemak.
Amrullah (2003), menyatakan bahwa ayam broiler adalah jenis ayam jantan maupun betina
muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif, guna memperoleh produksi daging
yang optimal. Beberapa sifa-sifat yang dimiliki ayam broiler yaitu :
1. Dagingnya empuk, kulit licin dan lunak, sedangkan tulang rawan dada belum membentuk
tulang yang keras.
2. Ukuran badan besar, dengan bentuk dada lebar, padat dan berisi.
3. Efisiensi penggunaan pakan cukup baik dan sebagian besar dari pakan diubah menjadi
daging.
Pertambahan atau pertumbuhan badan sangat cepat, 7-8 minggu ayam dapat mencapai berat
kurang lebih 2 Kg. Dalam waktu yang singkat tersebut, dapat mencapai suatu berat tertentu yang
jauh lebih besar dari berat yang dapat dicapai oleh ayam petelur dan terlebih lagi oleh ayam
kampung pada umur yang sama.
MAKALAH 2014
No.
Parameter
Satuan
Persyaratan
1.
Kadar air
Maks. 14,0
2.
Protein kasar
Min. 19,0
3.
Lemak kasar
Maks. 7,4
4.
Serat kasar
Maks. 6,0
5.
Abu
Maks. 8,0
6.
Kalsium (Ca)
0,90 1,20
7.
0,60 1,00
8.
Kkal/Kg
Min. 2900
Tabel 2. Kebutuhan Nutrisi Broiler Periode Finisher Menurut Standar Nasional Indonesia
(2006)b
No.
Parameter
Satuan
Persyaratan
1.
Kadar air
Maks. 14,0
2.
Protein kasar
Min. 18,0
3.
Lemak kasar
Maks. 8,0
4.
Serat kasar
Maks. 6,0
5.
Abu
Maks. 8,0
6.
Kalsium (Ca)
0,90 1,20
7.
0,60 1,00
8.
Kkal/Kg
Min. 2900
MAKALAH 2014
Kemampuan ternak mengubah zat-zat nutrisi ditunjukkan dengan pertambahan bobot badan.
Pertambahan bobot badan merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur
pertumbuhan. pertumbuhan umumnya dinyatakan dengan pengukuran kenaikan bobot badan
yang dengan mudah dilakukan dengan penimbangan berulang-ulang dan diketengahkan dengan
pertumbuhan badan tiap hari, tiap minggu, atau tiap waktu lainya.
2.3.2 Konversi pakan
Konversi ransum (Feed Converse Ratio) adalah perbandingan jumlah konsumsi ransum pada
satu minggu dengan pertambahan bobot badan yang dicapai pada minggu itu, bila rasio kecil
berarti pertambahan bobot badan ayam memuaskan atau ayam makan dengan efisien.
Kemampuan ayam broiler mengubah ransum menjadi bobot hidup jauh lebih cepat
dibandingkan dengan ayam kampung. Bahkan kemampuannya menyamai ternak poikilothermik
seperti ikan emas. Nilai konversi makanannya sewaktu dipanen sekarang ini sudah mencapai
nilai dibawah 2. Nilai ini berarti bahwa jika mortalitas normal sekelompok ayam broiler hanya
memerlukan ransum kurang dari 2 untuk menghasilkan 1 kg bobot hidup (Amrullah, 2003).
2.3.3 Indeks Produksi
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Kondisi dan profil lokasi praktikum
MAKALAH 2014
Lokasi praktikum/Farm Brawijaa terletak di Sumber sekar, kecamatan Dau, Kabupaten
Malang. Farm ini memiliki 2 kandang untuk pemeliharaan ayam broiler yaitu kandang open
house/kandang terbuka dan kandang close house/kandang tertutup. Total populasi broiler yang
dipelihara sebanyak 7083 ekor, yang dibagi menjadi 4844 ekor ditempatkan di kandang close
house dan 2239 ekor ditempatkan di kandang open house.
Desa sumbersekar memiliki jangkauan lalulintas yang mudah dan strategis. Suhu 20
26o C dan kelembaban 55-60%, curah hujan cukup dan air dari sumber yang sangat mendukung
untuk pengembangan peternakan ayam. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Fadilah (2004),
bahwa temperature ideal untuk pemeliharaan broiler adalah 23-26C.
3.2 Perkandangan
3.2.1 Kandang open house
MAKALAH 2014
Pada saat praktikum sebelum DOC datang, dilakukan pembersihan kandang dan
perlengkapan kandang secara menyeluruh. Serta dilakukan penyucihamakan kandang dengan
menyemprot kandang dengan larutan antiseptic/desinfektan. Larutan desinfektas yang digunakan
di lokasi praktikum adalah larutan formalin 2%.
Sesuai dengan pendapat Hadi (2010) bahwa pencucian kandang ayam merupakan kegiatan
biosekuritas yang paling berat. Segera setelah flok ayam diafkir dan litter diangkat keluar
kandang, tindakan berikutnya adalah pembersihan dan desinfeksi terhadap seluruh kandang dan
lingkungannya. Gumpalan litter harus diangkat dan sisa-sisa yang menempel harus disikat dan
disemprot air. Peralatan seperti penggaruk, sekop, truk pengangkut, wadah-wadah pengankut
kotoran (manure), dan lain-lain semuanya harus dibersihkan dan didesinfeksi setelah dipakai.
3.3.2 Persiapan chick in DOC
Di lokasi praktikum, DOC broiler didatangkan dari PT Japfa Comfeed bagian hatchery di
Kediri pada tanggal 9 mei 2014 pukul 23.00 dan tanggal menetas 8 mei 2014. Grade DOC yang
dipelihara adalah platinum strain Lohmann dengan berat rata-rata 36 gram. Jumlah DOC yang
didatangkan sebanyak 7083 ekor, yang kemudian dibagi menjadi 2 bagian yaitu, 4844 ekor
ditempatkan di kandang close house dan 2239 ekor ditempatkan di kandang open house.
Beberapa persiapan yang dilakukan di lokasi praktikum pada saat persiapan chick in DOC
adalah:
1. Persiapan mulai dilakukan 2 hari sebelu DOC datang.
2. Sekam/litter ditebar dalam kandang dan diatasnya diberi alas koran.
3. Dipersiapkan brooding/chickguard dalam kandang.
4. Dipersiapkan tempat pakan, tempat minum, dan pemanas.
Persiapan DOC sebelum masuk chickguard di lokasi praktikum adalah sebagai berikut:
1. Tempat minum diisi air gula 2-3 % atau diberikan dextrose 5 %. Diharapkan selama 1-2 jam
air gula sudah habis. Pemberian air gula ini bertujuan untuk menggantikan energy yang hilang
pada saat DOC di perjalanan.
MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK UNGGAS |
MAKALAH 2014
2. Pemanas dihidupkan sebelum DOC dimasukkan (sekitar 15 menit) dengan suhu 32-33C
menggunakan pemanas gasolex.
3. Pakan dimasukkan tempat pakan dan ditabur di atas alas koran.
3.4 Pemberian pakan dan minum
Tabel jumlah pakan yang diberikan,sisa pakan, dan konsumsi pakan per minggu pada kandang
close house
Umur minggu ke-
Jumlah pakan
Sisa pakan
Konsumsi
pakan
(sak/kg)
I
19 sak = 950 kg
II
65 sak = 3250 kg
III
IV
Tabel jumlah pakan yang diberikan,sisa pakan, dan konsumsi pakan per minggu pada kandang
open house
Umur minggu ke-
Jumlah pakan
Sisa pakan
Konsumsi
pakan
(sak/kg)
I
II
III
IV
MAKALAH 2014
Tabel produksi yang diamati meliputi : bobot badan, konsumsi pakan, FCR, deplesi, dan indeks
produksi per minggu pada kandang close house
Umur minggu BW (Kg)
Konsumsi
ke-
pakan
Deplesi
FCR
IP
I
II
III
IV
Tabel produksi yang diamati meliputi : bobot badan, konsumsi pakan, FCR, deplesi, dan indeks
produksi per minggu pada kandang open house
Umur minggu BW (Kg)
Konsumsi
ke-
pakan
Deplesi
FCR
IP
I
II
III
IV
MAKALAH 2014
Vaksinasi bertujuan untuk pencegahan penyakit yang sering disebabkan oleh virus maupun
bakteri. Pada saat DOC datang vaksin sudah diberikan dari perusahaan hatchery, sedangkan di
kandang sumbersekar hanya diberikan antibiotic dan vitamin. Antibiotic dan vitamin yang
diberikan antaralain: agriminovit, moxicolgreen, prochick green, eritrogreen, astresvit, dan
hitopvit, antibiotic dan vitamin diberikan melalui air minum sebanak 10 gr/1000 ekor ayam.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, I.K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Cetakan ke-1. Lembaga Satu Gunung Budi
Bogor.
10
MAKALAH 2014
Ardiansyah, F.,Tantalo,S.,dan Nova,K.2010.Perbandingan Performa Dua Strain Ayam Jantan
Tipe Medium yang Diberi Ransum Komersial Broiler.Fakultas Peternakan Universitas
Lampung.
Fadilah, R. 2004. Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Hadi,U.K.2010.Pelaksanaan Biosekuritas pada Peternakan Ayam.Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor.
Sulistyoningsih,M.2004.Respon Fisiologis dan Tingkah Laku Ayam Broiler Periode Starter
Akibat Cekaman Temperatur dan Awal Pemberian Pakan yang Berbeda.Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro.
Tantalo,S.2009.Perbandingan Performans Dua Strain Broiler yang Mengonsumsi Air
Kunyit.Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan :12(3).
LAMPIRAN
Data praktikum pemeliharaan broiler
Kandang open house
Tanggal
Umur
Pakan
BW
ayam
habis(kg)
(kg)
10/05/2014
1 hari
19 sak =
11/05/2014
2 hari
12/05/2014
3 hari
13/05/2014
4 hari
14/05/2014
5 hari
15/05/2014
6 hari
Deplesi (ekor)
Mati
FCR
IP
Culling % deplesi
Sisa
ayam
11
MAKALAH 2014
16/05/2014
7 hari
Jumlah minggu 1
Rata-rata minggu 1
17/05/2014
8 hari
18/05/2014
9 hari
19/05/2014
10 hari
20/05/2014
11 hari
21/05/2014
12 hari
22/05/2014
13 hari
23/05/2014
14 hari
Jumlah minggu 2
Rata-rata minggu 2
24/05/2014
15 hari
25/05/2014
16 hari
26/05/2014
17 hari
27/05/2014
18 hari
28/05/2014
19 hari
29/05/2014
20 hari
30/05/2014
21 hari
Jumlah minggu 3
Rata-rata minggu 3
31/05/2014
22 hari
01/06/2014
23 hari
93
32
7350
02/06/2014
24 hari
03/06/2014
25 hari
04/06/2014
26 hari
05/06/2014
27 hari
06/06/2014
28 hari
07/06/2014
29 hari
MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK UNGGAS |
12
MAKALAH 2014
08/06/2014
30 hari
Jumlah minggu 4
Rata-rata minggu 4
Umur
Pakan
BW
ayam
habis(kg)
(kg)
10/05/2014
1 hari
19 sak =
11/05/2014
2 hari
12/05/2014
3 hari
13/05/2014
4 hari
14/05/2014
5 hari
15/05/2014
6 hari
16/05/2014
7 hari
Deplesi (ekor)
Mati
FCR
IP
Culling % deplesi
Sisa
ayam
Jumlah minggu 1
Rata-rata minggu 1
17/05/2014
8 hari
18/05/2014
9 hari
19/05/2014
10 hari
20/05/2014
11 hari
21/05/2014
12 hari
22/05/2014
13 hari
23/05/2014
14 hari
Jumlah minggu 2
Rata-rata minggu 2
24/05/2014
15 hari
25/05/2014
16 hari
26/05/2014
17 hari
27/05/2014
18 hari
MANAJEMEN PRODUKSI TERNAK UNGGAS |
13
MAKALAH 2014
28/05/2014
19 hari
29/05/2014
20 hari
30/05/2014
21 hari
Jumlah minggu 3
Rata-rata minggu 3
31/05/2014
22 hari
01/06/2014
23 hari
93
32
7350
02/06/2014
24 hari
03/06/2014
25 hari
04/06/2014
26 hari
05/06/2014
27 hari
06/06/2014
28 hari
07/06/2014
29 hari
08/06/2014
30 hari
Jumlah minggu 4
Rata-rata minggu 4
14