PENDAHULUAN
2.4. Pakan
Penampilan produksi tertinggi pada ternak akan dapat tercapai sesuai dengan genetiknya apabila ternak tersebut
memperoleh zat-zat makanan yang dibutuhkannya. Zat makanan tersebut diperoleh ternak dengan cara mengkonsumsi
sejumlah makanan (Anggorodi, 1984). Begitu juga dengan ternak ayam, untuk mendapatkan tingkat produksi yang
maksimal harus dipenuhi kebutuhan zat-zat makanan dengan memberikan pakan sesuai dengan kebutuhan. Ayam
broiler membutuhkan pakan berkualitas untuk meningkatkan laju pertumbuhan badan secara optimal, sedangkan
kebutuhan air minum yang bersih juga sangat dibutuhkan (Anggorodi, 1984).
Konsumsi pakan seekor ternak ayam juga dapat mempengaruhi pencapaian tingkat produktivitas ternak ayam.
Pada prinsipnya pemberian pakan ayam broiler yang diberikan didasarkan atas kebutuhan kadar protein dan energi
metabolis, serta disesuaikan dengan periode hidupnya yaitu periode starter dan periode finisher (Rasyaf, 1995).
Konsumsi adalah jumlah makanan yang terkonsumsi oleh hewan bila diberikan secara ad-libitum. Konsumsi
diperhitungkan dari jumlah makanan yang dimakan oleh ternak, dimana zat makanan yang dikandungnya
akandigunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan untuk produksi hewan tersebut (Tillman et al., 1991).
Untuk memperoleh jaminan terhadap proses pertumbuhan bobot badan yang baik maka diperlukan jadwal pemberian
pakan dan air minum yang teratur, dimana pakan yang diberikan pada ternak dapat diberikan dengan dua cara yaitu
secara bebas (ayam diberi pakan tanpa suatu batasan) dan secara terbatas (pemberian pakan dengan batasan tertentu)
(Ensminger, 1980).
2.5. Vaksinasi
Vaksin adalah penyakit yang telah dilemahkan dan dimasukkan ke dalam tubuh ayam untuk merangsang
kekebalan dari tubuh untuk melawan penyakit. Vaksin digolongkan menjadi dua jenis yaitu vaksin aktif dan vaksin
inaktif. Vaksin aktif umumnya kekebalan bersifat lokal dengan lama sekitar 15 hari. Contoh jenis vaksin aktif adalah
ND, Gumboro, IBD. Sedangkan vaksin inaktif daya kerjanya lebih dai dua minggu, kekebalan tahan lama sampai 3
bulan, contohnya yaitu aksipest inaktif dan medevac inaktif (Santoso dan Sudaryani, 2011).
vaksinasidapatdilakukandenganberbagai cara antara lainmelalui tetes mata, hidung, mulut dan air minum (Rasyaf,
2012). Penyakit yang dapatdicegahdenganvaksinasi antara lain NCD/ND, InvectiousLaringoTrachacitis, Fowlok,
AvianEnchepalomielitis, Gumboro dan Marex (Ensminger, 1980).
2.7. Perkandangan
Banyak bahan yang dipakai sebagai alat litter termasuk lumut tanah (cleat moss), bilah- bilah kayu, serabut
gergaji, sekam, jagung yang dipotong- potong, daun-daun kering. Kedalaman litter maksimal harus tidak lebih dari 30
cm. Untuk anak-anak ayam dalam litter mula-mula harus tidak lebih dari 5-8 cm, tetapi berangsur- angsur bertambah
seraya anak- anak ayam tumbuh(Williamson dan Payne, 1993).
Selama satu sampai lima hari pertama, lantai kandang dialasi koran dan diganti setiap hari. Alas koran akan
mencegah anak ayam memakan kulit padi atau lainnya bila digunakan litter. Kulit padi yang termakan oleh anak ayam
bias menyebabkan kematian pada ayam (Yahya, 1980).
1. Nama WahyuMulianto
2. Alamat Dusun Esot, KecamatanPringgarata, Lombok Tengah
3. Nama Perusahaan PT.CiomasAdisatwa
4. Jumlah Ayam 3000
5. Tahun Berdiri 2015
Perkembangan - Tahun 2015 : 3000 Ekor
6.
Usaha - Tahun 2016 – 2019 : 3000 - 5000 Ekor
Tabel 2. Perkandangan
Ukuran Kandang
JenisAtap
Panjang Lebar Tinggi
48 meter 8 meter 5 meter Gable
Tabel 3. Rincian Biaya Tetap
No Macam Biaya Tetap Unit Penyusutan Harga/unit Total Harga Nilai Total Nilai
(tahun) (Rp) (Rp) Penyusutan/unit Penyusutan
(Rp) (Rp)
1 Kandang 1 10 300.000.000 300.000.000 2.500.000 2.500.000
= Rp 2.907.457 + Rp 83.146.000
= Rp 86.053.457
Pendapatan :
Harga jual ayam/ekor = Rp. 38.000
Pendapatankotorharga Jual ayam per periode = Rp. 38.000 x
3000
= Rp 114.000.000
Pendapatan berdasarkanpersentasekematian
= 2.880 x 38.000 = Rp.109.440.000
Ket :persentasekematian 4%
Pendapatan Bersih = Pendapatan – Total Biaya Pengeluaran
= Rp. 109.440.000– Rp. 86.053.457
= Rp 23.386.543
16
BCR = Pendapatan : Pengeluaran
= Rp 114.000.000 : Rp 86.053.457
= 1,32
4.2. Pembahasan
Pada praktikum Manajemen Ternak Unggas ini kami
mewawancaraipeternakayam broiler yang bermitrademgan PT.
CiomasAdisatwa yangberlokasi diDusunEsot, Pringgarata, Lombok Tengah.
Adapun kegiatan yang kami lakukan di lokasi adalah bertanya kepada
peternaksertamengamatilangsungpeternakanayam broiler. Berikut
pembahasan mengenai praktikum yang kami lakukan:
A. Profilpeternakanayam broiler
Kami melakukan praktikum di Dusun Esot, KecamatanPringgarata,
Lombok Tengah. Peternak yang diwawancarai bernama Pak
WahyuMulianto. Nama Perusahaanmitra Pak Muliantoadalah PT.
CiomasAdisatwa.Peternakaninididirikanpadatahun 2015.Padaperiodeawal,
jumlahayam yang dipeliharaadalah 3000 ekor.Jumlahayam yang
dipeliharabisabervariatiftergantungprestasi (kontrak)
denganperusahaan.Jikahasilpanenbagus, makajumlah DOC yang di
suplaibertambah, bisahingga 5000 ekor.
Peternakanayam broiler dengansistemmitradenganperusahaan di
Lombok banyakdijumpaibelakanganini. Hal
inidikarenakankemudahanpeternakdalammemperolehDOC,pakansertadala
m proses pemasaran. DOC,
pakandanpemasaranadalahpekerjaandaripihakperusahaan.Peternakhanyam
enyiapkankandangdanmelakukanmanajemenpemeliharaanayam broiler
hinggaayamsiapdipanenataudipasarkan.
B. Sejarahpeternakan
Pak WahyuMuliantomendirikanpeternakanayam broiler
karenasekaranginikonsumsidagingterutamadagingayam yang
sangatmeningkat. Sehinggapeluangusaha dibidangpeternakanayam
17
broiler sangatbesar. Pak wahyuMuliantomendirikanpeternakanayam
broiler denganmeminjam uang di bank sebesar 300 juta untuk
sebuahmembangun kandangpermanenclose house di
lahannyasendiri.Kandangyang dibangun berkapasitasmaksimal 5000
ekor.
C. ManajemenPerkandangan
Ayam pedaging (broiler) komersil pada umumnya dipelihara
secara intensif dengan sistem pemeliharaan ayam selalu dikandangkan dari
mulai ayam datang sampai panen. Kandang ayam broiler milik Pak
WahyuMuliantoadalahkandangjenis open house.
Berikutadalahkonstuksidanperlatankandang yang adapadakandang :
1. Ukuran kandang
Ukuran kandang open house Pak wahyu Mulianto memilikipanjang
48 meter, lebar 8 meter dengantinggi 5 meter.
2. Konstruksi AtapdanJenisAtap
Atap sangat berpengaruh terhadap sirkulasi udara dan juga suhu
didalam kandang, oleh karena itu pemilihan atap yang tepat merupakan
salah satu indikator yang penting untuk diperhatikan.
Jenisatapkandanginiadalah gable denganbahan yang
digunakanadalahasbes.
3. Konstruksi Lantai
Lantaidaripeternakanayam Pak
WahyuMuuliantomenggunakanbilahanbambu yang berjarak 1-2 cm.
Jikafase brooding,
lantaidilapisiterpalkemudiandiberikansekam.Pemberiansekambertujuaa
nsebagaipenghangatpadasaatmasa brooding.
4. Kapasitas kandang
Kapasitas kandang open house ini adalah 3000-5000 ekor.
5. Peralatan Kandang
Peralatan yang ada di dalam kandang adalah sebagai berikut :
Tempat pakan sebanyak buah
18
Tempat minum sebanyak buah
Alat penerangan berupa lampu sebanyak 10 buah
Peralatan sanitasi
Kipas angina/fan
Alatpenyemprot
Ember
D. Manajemenpakan
Untuk mendapatkan tingkat produksi yang maksimal harus dipenuhi
kebutuhan zat-zat makanan dengan memberikan pakan sesuai dengan
kebutuhan. Ayam broiler membutuhkan pakan berkualitas untuk
meningkatkan laju pertumbuhan badan secara optimal, sedangkan kebutuhan
air minum yang bersih juga sangat dibutuhkan.
Pakan yang diberikanberbeda-
bedadisettiapfasepertumbuhan.Untukayamfase starter diberikanpakanjenis
SB 10, padafase grower diberikan SB 11, sedangkanpadefase finisher
diberikan
SB12.Tentunyapemberianpakanygberbedadikarenakankebutuhanzat-
zatnutrisiygberbedapadasetiapfasepertumbuhan.Pakandiberikansecaraadlibit
umdanbegitujuga air minum.
E. Sanitasikandangdankesehatan
Sanitasi lingkungan kandang dilakukan dengan cara membersihkan
lingkungan sekitar kandang dari sampah dan kotoran. Hal ini dilakukan
dengan cara menyapu lingkungan sekitar kandang yang dilakukan setiap
hari. Sanitasi bertujuan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit yang
disebabkan karena lingkungan yang kotor. Selain itu pada peternakan ayam
broiler Pak WahyuMulianto melakukan
penyemprotandesinfektansebelummasuklingkungankandang.
Adapun program pengendalian kesehatan ayam dengan cara program
vaksinasi. Program ini adalah program yang paling sering digunakan dalam
19
mencegah timbulnya penyakit di suatu kawasan peternakan. Program
vaksinasi yang dilakukan hanya sekali ketika masih DOC saja. Tentu saja
hal ini kurang efektif fikarenakan mungkin saja penyakit akan timbul atau
muncul saat ayam pada fase pertumbuhan. Akan tetapi sejauh ini produksi
dari peternakan Pak Wahyu Mulianto terbilang masih menguntungkan
karena tingkat kematian ayam selalu dibawah 5%
F. Manajemen pemasaran
Peternakanayam broiler Pak
WahyuMuliantotidakmelakukanpemasaransendiri.Pemasarandilakukanolehp
ihak PT. Ciomassebagaimitradaripeternakanini.Ayam yang
sudahsiappanenkemudiandipasarkanoleh PT.
CiomasAdisatwadengancaramengangkutayamtersebutkedalammobilkemudia
n di bawakepasarbecek (wet market), restoran, danrumahmakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum Manajemen Usaha AyaamKomersial ini
adalah pak WahyuMulianto melakukan usaha pemeliharaan ternak ayamyang
bekerja sama dengan perusahaan PT. CiomasAdisatwa. Pak WahyuMulianto
hanya bermodalkan kandang dan perusahaan akan memberikan ayam yang
akan dipelihara ke pak WahyuMulianto. Modal yang pak Asri keluarkan
untuk membangun kandang sebesar 300 juta rupiah dengan cara pinjam di
Bank. Adapun jumlah ayam yang di usahakan saat ini adalah 3000ekor.
5.2. Saran
20
Saran yang dapat disampaikan adalah dengan praktikum Manajemen
Ternak Unggas ini praktikan dapat mengetahui cara berusaha ternak ayam,
sehingga di masa yang akan datang praktikan dapat menjalankan usaha ternak
ayam seperti pak Asri atau bahkan lebih dari pak Asri.
21
DAFTAR PUSTAKA
Matulessy, D.N. 2011. Analisis mikrobiologis karkas ayam broiler beku yang
beredar di pasar tradisional Halmahera Utara. J. Agroforestri. 6 (1) :
65-72.
22
Saragih. B. 2000. Agribisnis Berbasis Peternakan. Pustaka Wirausaha Muda.
Bogor
T. Sudaryani dan Santoso, H.2011. Pembesaran Ayam Pedaging Hari Per Hari di
Kandang Panggung Terbuka. Penebar Swadaya, Jakarta.
Wingkel, P.T. 1997. Biosecurity in Poultry Production: Where are we and where
do we go?. Prosiding 11th International Congress of the World Poultry
Association, Yogyakarta.
23
LAMPIRAN
24
Foto lampu kandang Foto bargainser (meteran listrik)
Foto bersama
25
Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler Bermitra
26