Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KERJA PRAKTEK (KP)

MANAJEMEN PERKANDANGAN AYAM BROILER DI TEACHING


FARM CLOSE HOUSE FPP UNDIP

Disusun oleh:

Eric Ocki Ardinata

24020117130094

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kandang  merupakan  faktor  penting  dalam  pemeliharaan    ayam  broiler. Fungsi 


kandang  adalah  melindungi  ayam  dari  pengaruh  cuaca  seperti panas,  hujan, dingin,
dan angin, serta pengaruh binatang dan manusia yang dapat mengganggu ayam  selama 
proses  pembesaran.
Akhir-akhir ini usaha peternakan dituding ikut mencemari lingkungan. Peternakan
ayam banyak yang lokasinya dekat dengan pemukiman dirasa mulai mengganggu
masyarakat. Warga masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan
peternakan ini karena masih ada beberapa peternak yang mengabaikan penanganan
limbah dari usahanya. Limbah peternakan berupa feses, bangkai ayam, sisa pakan, serta
air dari pembersihan kandang banyak menimbulkan pencemaran atau polusi udara (bau
kandang) dan kontaminasi lalat.
Dampak negatif lain yang bisa ditimbulkan oleh polutan, antara lain: Mengganggu
mekanisme pertahanan pada saluran pernapasan ayam, membuat ayam mengalami
hipoksia, mengganggu pembentukan kerangka tubuh dan kerabang telur. Menurut
Summers dan Lesson (1992), polutan gas amonia dengan kadar >30 ppm dapat
mengakibatkan kondisi alkalosis (pH cairan tubuh, termasuk cairan plasma darah bersifat
basa) pada ayam. Jika plasma darah bersifat basa, maka sebagian besar protein plasma
akan mengikat ion kalsium darah (yang sebelumnya berupa ion bebas yang akan
disimpan dalam jaringan tulang dan saluran telur (oviduct)). Akibatnya, pembentukan
tulang atau kerangka tubuh ayam pun terganggu dan kerabang telur yang dihasilkan
menjadi lebih tipis.
Manajemen perkandangan merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan
dalam usaha pemeliharaan ayam broiler. Hal ini dikarenakan kandang adalah tempat
tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitas selama hidupnya (makan, minum dan
tumbuh). Kandang berperan penting dalam memberikan kenyamanan pada ayam broiler
yang dipelihara agar dapat tumbuh dengan baik dan mampu berproduksi secara optimal.
Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikan
kenyamanan bagi ayam broiler, mudah dalam tata laksana, dapat memberikan produksi
yang optimal serta memenuhi persyaratan kesehatan.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun kandang ayam
broiler termasuk perlengkapannya. Perhitungan ekonomi selalu lebih  dulu menjadi bahan
pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang tersedia, biaya perawatan setelah dibangun,
dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan yang penting. Selain factor ekonomi,
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan kandang adalah pemilihan
tempat atau lokasi untuk mendirikan kandang, ketersedian air dan udara segar serta
konstruksi atau bentuk kandang itu sendiri.
Teaching Farm Close House merupakan salah satu peternakan yang telah
menggunakan sistem kandang close house yang menjamin keamanan secara biologi
dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga kejadian stres lebih sedikit. Suhu,
kelembaban, kecepatan angin, pencahayaan dan lainnya, dapat diatur sedemikian rupa
sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi ayam. Untuk  itu kerja praktek dan laporan
ini menekankan pada aspek perkandangan yang diterapkan oleh peternakan ini.

1.2. Tujuan
Tujuan dari kerja praktek tentang manajemen perkandangan ayam broiler di
Teaching Farm Close House FPP UNDIP Semarang adalah :
a. Mengetahui manajemen perkandangan ayam broiler yang dilakukan di Teaching
Farm Close House FPP UNDIP.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang manajemen perkandangan ayam broiler.

1.3. Manfaat
Manfaat dari kerja praktek tentang manajemen perkandangan ayam broiler di
Teaching Farm Close House FPP UNDIP Semarang adalah :
a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan sistem perkandangan
ayam broiler yang berjalan di Teaching Farm Close House FPP UNDIP.
b. Peningkatan pengetahuan tentang manajemen perkandangan ayam broiler.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teaching Farm Close House FPP UNDIP

Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro resmi memiliki


fasilitas baru yang diberi nama kandang ayam “Closed House” pada awal tahun 2017.
Lokasi kandang ayam ini berada disebelah selatan gedung A FPP Kampus Undip
Tembalang, atau dekat Laboratorium Terpadu. Kandang ayam hasil kerjasama antara FPP
Undip dengan PT Medion ini pun menjadi salah satu sarana untuk memaksimalkan hasil
potensi yang dimiliki fakultas tersebut (Anonim, 2017).
Kandang ayam “Closed House” ini diresmikan pada Jum’at 27 Januari 2017
bersamaan dengan acara Senam Bersama yang dihadiri Rektor Undip beserta jajarannya.
Biaya yang dipakai untuk membangun kandang ayam ini sebesar Rp 641.500.000,00
dengan jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender pada Juni s/d Oktober 2016.
Kandang ayam dengan bangunan berbentuk persegi panjang mampu menampung 11.000
ayam pedaging. Dinamakan “Closed House” karena kandang ayam ini dibangun
menggunakan sistem kandang tertutup untuk menjamin keamanan secara biologi (kontak
dengan organisme lain) melalui pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit
resiko stress pada ternak. Kandang ini dirancang untuk menyediakan udara yang sehat
bagi ternak ayam dengan menghadirkan oksigen sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan
gas berbahaya seperti karbondioksida dan amonia. Terdapat 5 kipas angin (blower) dalam
kandang ini sebagai chilling effect (angin berhembus) untuk menciptakan iklim sejuk.
Uniknya, apabila suhu mulai panas, 5 buah kipas angin akan otomatis menyala sendiri
sehingga dapat meminimalkan tingkat stress pada ternak. Selain untuk kandang ayam,
fasilitas ini juga sebagai pendukung riset di kampus untuk memacu holding company
yang tengah dibangun Undip. Tak hanya itu, sebagian dari usaha ini juga dialokasikan
untuk bantuan beasiswa. Panen perdana hasil kandang ayam ini dilakukan pada 22
Februari 2017 bekerjasama dengan PT Charoend Pokphand Indonesia (CPI) yang juga
dihadiri oleh Rektor Undip Prof Yos Johan Utama. Sebanyak 1.400 ayam broiler dipanen
pada kesempatan ini dan langsung masuk ke rumah pemotongan (Anonim, 2017).

2.2 Ayam Broiler

Menurut Rasyaf (1993) ayam pedaging (broiler) adalah ayam jantan maupun betina
muda yang berumur kurang dari 8 minggu ketika dijual serta mempunyai dada lebar
dengan timbunan daging yang baik dan banyak. Ayam broiler dikenal dengan sebutan
final stock yang dipelihara sebagai ayam komersial.

2.3 Perkandangan

Menurut Indarto (1990), Kandang merupakan bangunan tempat tinggal unggas


mulai dari sejak awal kehidupan sampai diakhir, oleh karena itu bangunan kandang
harus dirancang dengan baik sehingga nantinya ayam dapat memberi produksi yang
optimal. Fungsi kandang ialah sebagai tempat beraktifitas ayam, berlindung, tempat
berproduksi, makan, minum dan tempat berkembang biak.
Sudaryani dan Santoso (2004) mengatakan bahwa keuntungan menggunakan
kandang tertutup yaitu memudahkan pengawasan, pengaturan suhu dan kelembaban,
pengaturan cahaya, mempunyai ventilasi yang baik serta penyebaran penyakit mudah
diatasi. Berdasarkan fase pemeliharaannya, kandang yang digunakan oleh perusahaan
menggunakan sistem brood-grow-lay.

Fungsi Kandang
Kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari panasnya matahari, hujan, angin,
dan udara yang dingin serta gangguan binatang buas, memudahkan tatalaksana yang
meliputi pemeliharaan, pemberian pakan dan minum serta pengawasan terhadap
kesehatan ternak, memudahkan tenaga kerja dalam penanganan kegiatan sehari-hari
(Cahyono, 1994)
Menurut Malik (2001), ditinjau dari fungsinya, kandang mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a. Pelindungan dari kondisi klimat yang tidak sesuai seperti cahaya matahari
langsung, hujan, angin yang kencang.
b. Perlindungan dari hewan liar seperti ular, kucing atau musang.

c. Tempat unggas melakukan kegitan rutin seperti makan, minum dan beristrahat.

d. Tempat unggas tumbuh, produksi dan berkembang.

e. Tempat tenga kerja melakukan menanganan unggas.

Jenis Kandang
a. Kandang Postal
Kandang postal merupakan kandang pemeliharaan terhadap ternak unggas yang
berbentuk seperti rumah, sekliling kandang tertutup oleh pagar rumah. Kandang ini tidak
mempunyai kandang pengumbaran dimana ayam tersebut dimasukkan kedalam kandang
maka ayam tersebut selamanya akan tinggal didalamnya dan biasa hanya dipakai untuk
ayam pedaging juga untuk ayam penjantan yag digunakan untuk pemeliharaan
pembibitan( Rasyaf, 1990).
Menurut Malik (2001) kandang postal adalah kandang tanpa halaman umbaranm.
Unggas sepanjan hari berada dalam kandang . kandang postal ini pada lantainya
dilengkapi dengan litter, oleh karena itu kandang ini disebut juga kandang litter.
b. Kandang Ren
Kandang ren ini merupakan kandang yang dilengkapi dengan halaman umbaran,
jadi pada kandang ini, kandang terbagi menjadi dua bagian, pertama kandang utama
yaitu bagunan kandang beratap beserta perlengkapan kandangnya seperti tempata pakan,
minum dan sarang bertelur. Kedua bagian umbaran yaitu bagian halaman diluar
kandangutama dan dikelilingi pagar yang digunakan unggas ekserxeis( Malik, 2001).
c. Kandang Batteray
Kandang batteray yaitu kandang yang bentuk dan susunannya terdiri dari beberapa
sangkar ataau ruang kandang. Dalam kandang ini setiap sangkar atau ruang kandan
dihuni oeh satu ekor ayam, kandang yang diatur berderet memanjang. Kandang ini
memang tepat digunakan untuk pemeliharaan ayam petelur, selain perawatanya praktis
juga dapat menjamin ketenangan dan mencegah kanibalisme pada ayam, dengan
demikian produksi telur dapat lebih tinggi. Ayam yang dipelihara dalam kandang ini
geraknya sangt terbatas, maka peternak harus sering mengontrol mengenai kebutuhan
makan dan minum ntuk kehidupan ayam tersebut (Rasyaf, 1990)
Menurut Malik (2001), kandang batteray merupakan kandang unggas berbentuk
sangkar dan disusun berderet-deret dan bertingkat. Sangkar btteray bisa disusun dengan
berbagai cara tergantung lahan dan selera pemilik. Penetaan sangkar bateray diantara
dengan cara stair step, double deck stair step, Triple deck stair step, Single deck, Flat
deck, Double deck offset, Triple deck offset, Vertikal double deck , Vertikal triple deck.
Beberapa prinsip yang harus dicapai dalam penyusunan sangkar bateray
adalah:
1. Mudah member pakan dan minum
2. Mudah untuk membersihkan tempat minum dan pakan
3. Mudah membersihkan kotoran unggas yang jatuh ke bawah kandang.
4. Tidak menggangu unggas setiap diadakan manajemen
Kandang batteray biasanya dibedakan juga menjadi dua macam yaitu batteray
individu ( satu sangkar satu ayam) dan kandang koloni ( satu sangkar diisi lebih dari
satu ekor). Kandang koloni merupakan kandang yang bentuknya sama dengan kandang
batteray hanya saja pada kandang ini tampa ada pagar-pagar penyekat seperti kandang
betterai. Pada kandang koloni ini satu ruangan dapat memuat puluhan ekor ayam,
sebagai tempat makan dan minum dapat diletakkan diluar kandang ebagaimana pada
kandang batteray. Pengunaan pada kandang koloni ini dapat digunakan untuk
memlihara ayam petelur maupun ayam pedagiang (Sudaryani, 1994).

Sanitasi Kandang
Sanitasi umumnya dibagi menjadi 2 yaitu dekontaminasi dan desinfeksi.
Dekontaminasi yaitu sebagai fisik untuk menghilangkan berbagai bahan biologis dan
anorganik dari permukaan suatu bangunan termasuk kandang dan peralatan, sedangkan
desinfeksi adalah proses penghancuran mikroorganisme patogenik (Tabbu, 2006).

Dinding Kandang
Dinding kandang mempunyai dua fungsi yaitu untuk membatasi ruang gerak ayam
dan untuk melindungi ayam dari cuaca buruk. Didnding kandang sebaiknya
memungkinkan pergantian udara sehingga udara dalam kandang terasa nyaman.
Kontruksi kandang selain tergantung pada keadaan iklim setempat juga ditentukan oleh
fase pemeliharan ternak ayam. Anak ayam lebih membutuhkan temperature yang lebih
hangat dari pada ayam dewasa (Malik, 2001).
Yang perlu diperhatikan pada bentuk konstruksi dinding ini adalah:
a. Di dalam ruangan kandang tersedia udara yang segar dan nyaman
b. Cahaya matahari dapat masuk didalam rungan kanadang, sehingga kandang
menjadi terang dan kering. Tetapi hujan dan angin langung atau angin kers tidak
bisa masuk.
c. Unggas di dalam ruangan kandang dapat dilihat dengan mudah.

Lantai Kandang
Menurut Rasyaf (2003), keuntungan sistem litter adalah menurunkan peluang ayam
lepuh dada, sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan cepat basah dan
menimbulkan bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit penyakit terutama CRD
(Chronic Respiratory Disease).

Arah Hadap Dan Konstruksi Kandang


Dalam mendirikan kandang, lokasi kandang harus jauh dari pemukiman, kandang
mampu memberikan kemudahan dalam pelaksanaan aktifitas baik diluar maupun di
dalam kandang, dan kandang mampu memberiakan kenyamanan bagi ternak, oleh
karena itu lokasi kandang, kontruksi kandang dan ukuran kandang harus diberi perhatian
yang khusus (Sudarmono. 2003)
Menurut Fadilah dkk (2007), semua bentuk kandang yang dibuat ditujukan untuk
ayam bisa hidup dengan nyaman dan aman dari lingkungan, sehingga ayam dapat
berproduksi dengan optimal. Konstruksi kandang meliputi, atap, dinding, lantai dan sistem
ventilasi pada kandang.

Suhu dan Kelembaban Kandang


Card dan Nesheim (1972) menyatakan bahwa semakin tinggi temperatur maka akan
berpengaruh pada penurunan konsumsi pakan unggas. Penurunan konsumsi pakan
tersebut berdampak pada produktivitas unggas. Suhu dan kelembaban yang terkontrol
diharapkan dapat meningkatkan konsumsi pakan, sehingga penampilan dan
produktivitas unggas dapat dimaksimalkan dan dari segi ekonomis dapat menurunkan
biaya investasi. Pemberian minum juga dilakukan secara otomatis dan ad-libitum.
Menurut Jahja (1995), suhu yang ideal untuk pemeliharaan ayam berkisar antara
18-27 oC.

Atap Kandang
Atap kandang berfungsi untuk melindungi ternak yang ada di dalam kandang dari
panas matahari langsung dan curah hujan. Menurut Priyatno (2002), konstruksi ataupun
bahan yang dipasang sebagai atap perlu dipilih dari jenis yang ringan, tahan panas, tidak
menyerap atau menghantar panas, tidak bocor, dan tahan terhadap curah hujan yang
lebat.
Menurut pendapat Rasyaf (2003), atap sistem monitor dapat meningkatkan fungsi
ventilasi. Di bawah atap kandang terdapat langit-langit kandang yang terbuat dari terpal.
Tinggi langit-langit kandang dari lantai yaitu 2,1 m.

Sistem Ventilasi
Berdasarkan sistim ventilasi atau dinding kandang, ada dua macam yaitu kandang
tertutup (closed house) dan kandang terbuka (opened house). Kandang tertutup adalah
kandang yang semua dinding kandangnya tertutup. Sistim ventilasi atau pergerakan
udaranya tergantung sepenuhnya pada kipas yang dipasang. Kandang terbuka adalah
semua dinding kandangnya terbuka. Kondisi dalam kandang sangat dipengaruhi oleh
kondisi luar kandang (Santoso dan Sudaryani, 2010). Menurut Priyatno (2002), ventilasi
adalah jalan keluar masuknya udara sehingga udara segar dari luar dapat masuk untuk
menggantikan udara yang kotor di dalam kandang.
Menurut Priyatno (2002), ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara sehingga
udara segar dari luar dapat masuk untuk menggantikan udara yang kotor dari dalam
kandang.

Ukuran dan Kepadatan Kandang


Penggunaan kandang harus disesuaikan kapasitas kandang. Populasi yang terlalu
padat mengakibatkan ayam menderita cekaman (stress) sehingga penurunan laju
pertumbuhan dan produksi telur (Suprijatna et a., 2005).
North dan Bell (1990) menyatakan bahwa kepadatan kandang pada periode layer
pada kandang sistem terbuka adalah 3,6 ekor/m 2. Dari sini jelas terlihat bahwa
kepadatan kandang pada kandang sistem tertutup atau closed house sytem dapat
ditingkatkan.

Bahan dan Alat Kandang


Bahan kandang hendaknya dibuat dari bahan-bahan yang harganya relative murah
tetapi diharapkan berkualitas misalnya bamboo, kayu ataupun papan bekas, kecuali
untuk ternak yang berkapasitas diatas 7000 ekor ke atas sebaiknya digunakan bahab-
bahan yang kualitasnya permanen misalnya untuk kandang batteray ayam petelur
priode3 layer digunakan bahan bakunya untuk kandang adalah besi kawat (Rasyaf,
1990).
Menurut Malik (2001), beberapa fasilitas didalam kandang yang harus disediakan
adalah tempat pakan dan tempat minum, alat pemanas induk buatan, tempat bertelur dan
lampu penerangan. Untuk system lampu postal untuk petelur dewasa harus dilengkapi
untuk sarang telur dan tempat pengerang. Bentuk ukuran dan jumlah peralatan yang
akan dipergunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Sesuai dengan umur unggas
b. Mudah dicapai oleh unggas
c. Tidak mudah dikotori dan mudah dibersihkan
d. Tidak menggangu tatalaksana
e. Mencukupi jumlah unggas agar tidak saling berebutan
Peralatan kandang yang diperlukan meliputi indukan buatan, tempat pakan dan
minum, tirai pembatas, lampu listrik atau minyak dan thermometer. Dalam hal ini
peralatan bias berpengaruh terhadap nafsu makan dan dapat juga mempengaruhi tingkat
produksi. Selaim itu peralatan yang tahan lama juga menambah nilai ekonomis yang
nantinya peralatan ini bisa digunakan untuk periode selanjutnya (Sudaryani, 1994)
BAB III

METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Program Kerja Praktek yang berjudul “Manajemen Perkadangan Ayam Broiler


di Teaching Farm Close House FPP UNDIP” dilaksanakan pada 26 Juli 2020 sampai
09 September 2020 bertempat di Teaching Farm Close House FPP UNDIP
Semarang, Jawa Tengah.

3.2. Bahan dan Peralatan

Bahan (materi) yang digunakan pada program kerja praktek ini yaitu seluruh
kandang ayam broiler yang terdapat di Teaching Farm Close House FPP UNDIP
Semarang.
Peralatan yang digunakan pada program kerja praktek ini yaitu meteran,
kamera, dan alat tulis. Meteran digunakan dalam pengukuran kandang Ayam.
Kamera digunakan dalam proses dokumentasi. Alat tulis digunakan untuk mencatat
data yang diperoleh dari hasil program kerja praktek ini.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan dalam program kerja praktek ini meliputi
tahapan sebagai berikut :

3.3.1. Persiapan alat dan bahan

Persiapan alat dan bahan dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah


dalam kegiatan lapangan dan pengambilan data di Teaching Farm Close
House FPP UNDIP. Alat-alat yang dipersiapkan antara lain meteran, kamera,
dan alat tulis. Bahan yang dipersiapkan berupa seluruh kandang ayam yang
terdapat di Teaching Farm Close House FPP UNDIP

3.3.2. Pengambilan data

Kegiatan pengambilan data di Teaching Farm Close House FPP UNDIP


dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai berbagai macam
parameter perkandangan ayam. Data yang diperoleh berupa data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud
khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data
dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat
objek penelitian dilakukan. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan
untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini
dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan
dengan penelitian yang dilakukan.
Kegiatan pengambilan data primer dan data sekunder dilakukan dengan
metode sebagai berikut :

a. Observasi langsung
Observasi langsung dilakukan dengan mengamati langsung proses-
proses dalam manajemen kandang sapi pedaging. Proses-proses yang
diamati tersebut meliputi lantai kandang, bahan utama kandang, atap
kandang, arah dan letak kandang, dinding kandang. Observasi langsung
dilakukan di Teaching Farm Close House FPP UNDIP

b. Kegiatan partisipatif
Kegiatan partisipatif dilakukan dengan cara berpartisipasi secara
langsung membantu pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di unit pakan
peternakan Teaching Farm Close House FPP UNDIP. Tujuan kegiatan
partisipatif adalah untuk lebih memahami proses-proses yang dilakukan di
perkandangan Teaching Farm Close House FPP UNDIP.

c. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan
sesuai dengan daftar pertanyaan mengenai variabel-variabel data primer
dan data sekunder yang dibutuhkan (terlampir). Variabel-variabel data
primer yang akan diajukan untuk proses wawancara meliputi kontruksi
kandang, sistem sirkulasi udara kandang, luas ukuran kandang, sanitasi
kandang. Wawancara ini dilakukan dengan pekerja-pekerja di unit pakan
peternakan Teaching Farm Close House FPP UNDIP.

d. Kajian literatur
Kajian literatur dilakukan dengan pencarian berbagai macam referensi
yang berhubungan dan mendukung data yang diperoleh. Pengambilan data
sekunder dilakukan dengan kajian literatur di samping wawancara. Selain
untuk memperoleh data sekunder, kajian literatur dalam program kerja
praktek ini juga digunakan sebagai acuan untuk mendukung data primer
yang diperoleh.

3.3.3. Analisis data

Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk


mengevaluasi sistem perkandangan yang diperoleh terhadap produktivitas
ayam broiler. Analisis dilakukan dengan cara analisis secara langsung
berdasarkan hasil yang diperoleh dari daftar pertanyaan dan menganalisis
secara fisiologis data-data yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2017). Data dan Fakta Kandang Ayam “Closed House” FPP Undip.
Diakses pada 30 Juli 2020 melalui
http://www.kampusundip.com/2017/03/data-dan-fakta-kandang-ayam-
closed.html

Cahyono, D.,1994. Analisis Kelayakan Beternak Ayam Ras Petelur Dalam


kandang Batteray. CV. Aneka : Solo
Card, L.E. dan M.C. Nesheim. 1972. Poultry Production. 11th Ed. Lea and
Febiger, Philadelphia.
Fadilah, Roni dkk 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka,
Jakarta.
Indarto, P. 1990. Beternak Unggas Berhanmjsil. Armico. Bandung. Jahja, J. 1995.
Ayam Sehat Ayam Produktif 1. Medion, Bandung
Leeson,S. and J.D. Summers.1992. “Production and carcass characteristics of the
broiler chicken”. Poultry Science 59 : 786—789
Malik, A., 2001. Buku Ajar Manajemen Ternak Unggas. UMM : Malang.
North, M.O. dan D.D. Bell. 1990. Comercial Chicken Production Manual. 4 th ED.
Van Nostrand Reinhold, New York
Priyatno, A.M. 2002. Membuat Kandang Ayam. Penebar Swadaya, Jakarta
Rasyaf, M., 1990. Bahan Makanan Unggas di Indonesia. Kanisius : Yogyakarta
Rasyaf, M .1993. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rasyaf, M. 2003. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta
Sudarmono, Sudaryani, T., 1994. Teknik Vaksinasi dan Pengendalian Peyakit
Unggas. Penerbit Swadaya: Jakarta.

Sudaryani , T. dan H. Santoso. 2004. Pembibitan Ayam Buras. Penebar Swadaya,


Jakarta
Suprijatna, E,. U. Atmomarsono, & R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak
Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta
Tabbu, 2006. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Kanisius : Yogyakarta.
LAMPIRAN 1
Daftar Pertanyaan

1. Berapa luas perkandangan ayam broiler di Teaching Farm Close House FPP
UNDIP ?
2. Bagaimana arah dan kontruksi perkandangan ayam broiler di Teaching Farm
Close House FPP UNDIP ?
3. Termasuk tipe apa perkandangan ayam broiler di Teaching Farm Close House
FPP UNDIP ?
4. Bagaimana atap perkandangan ayam broiler di Teaching Farm Close House
FPP UNDIP ?
5. Bagaimana dinding perkandangan ayam broiler di Teaching Farm Close
House FPP UNDIP ?
6. Bagaimana arah dan letak perkandangan ayam broiler di Teaching Farm Close
House FPP UNDIP ?
7. Bagaimana ukuran dan kepadatan perkandangan ayam broiler di Teaching
Farm Close House FPP UNDIP ?
8. Bagaimana faktor ligkungan di perkandangan ayam broiler di Teaching Farm
Close House FPP UNDIP yang meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, dll ?
9. Apa saja bahan dan peralatan perkandangan ayam broiler di Teaching Farm
Close House FPP UNDIP ?
10. Bagaimana lantai kandang ( kemiringan lantai dan bahan lantai ) ayam broiler
di Teaching Farm Close House FPP UNDIP ?
11. Bagaimana sistem sirkulasi udara perkandangan ayam broiler di Teaching
Farm Close House FPP UNDIP ?
12. Bagaimana sanitasi perkandangan ayam broiler di Teaching Farm Close
House FPP UNDIP ?
13. Berapakali kandang ayam broiler dibersihkan di Teaching Farm Close House
FPP UNDIP ?
14. Bagaimana sistem perkandangan sesuai dengan fase starter, grower, dan layer
di Teaching Farm Close House FPP UNDIP ?
15. Berapa bobot dan umur rata-rata ayam broiler saat panen di Teaching Farm
Close House FPP UNDIP ?

Anda mungkin juga menyukai