Anda di halaman 1dari 25

METODE PREPARAT TUMBUHAN SEGAR

DAN
SEMI PERMANEN/NON EMBEDDING
✓ Preparat berdasarkan sifat ketahanannya dapat dibedakan
menjadi preparat segar/sementara (preparat basah),
preparat semipermanen (1/2 awetan) dan preparat
permanen (awetan).
✓ Preparat sementara bersifat tidak tahan lama dan
biasanya hanya untuk sekali pengamatan. Preparat ini
menggunakan medium air atau bahan kimia yang mudah
menguap.
✓ Preparat semipermanen menggunakan media gliserin dan
mampu bertahan untuk sekitar 1-4 minggu penyimpanan.
✓ Preparat permanen (awetan) merupakan preparat yang
diawetkan menggunakan balsam, gliserin jelly,
lactophenol atau senyawa lain sebagai agen mountingnya.
Sehingga preparat permanen dapat bertahan beberapa
lama (> 5 th)
PREPARAT SEGAR ‘freehand section’
• Metode ini merupakan cara pengirisan atau penyayatan
dengan penampang tertentu dan ketebalan 10-12 mikron.
• Irisan dilakukan setipis mungkin sehingga terlihat transparan.
• Irisan yang tebal akan menghambat cahaya dalam menembus
bagian-bagian penyusun sel.
• Secara ideal teknik preparasi segar harus menghasilkan irisan
tipis sehingga terjadi deviasi minimum obyek seperti waktu
hidup, dan terjadi batas-batas yang tegas antara organel-
organel sel dan komponen sel, jaringan maupun organ dalam
medium air.
• Hal yang perlu diperhatikan : jaringan / organ harus segera
diiris dan diamati secepatnya untuk menghindari
pengkerutan sel-sel dan penguapan medium.
PREPARAT SEGAR ‘freehand section’
lanjutan..
• Sediaan yang dibuat dengan tidak ada perlakuan
apapun selain pengirisan bahan atau objek menjadi bagian
yang tipis.
• Bahan segar langsung diamati di bawah mikroskop.
• Komponen yg dapat diamati adl bagian alamiah sediaan misalnya
warna, bentuk, jumlah, jenis komponen penyusun jaringan,
adanya gerakan serta aktivitas tertentu.
• Pembuatan sediaan segar ini mudah dan praktis, akan tetapi
terdapat beberapa kelemahan yaitu sediaan mudah rusak dan
kontras antara bagian satu dengan lainnya tidak terlalu nyata
Preparat irisan bebas (non embeding)
• merupakan preparat irisan yang dibuat secara
langsung tanpa melakukan penyelubungan
terlebih dahulu.
• Sepotong jaringan/organ dipegang diantara ibu
jari penunjuk dengan sebuah pisau yang tajam.
• Jaringan dipotong melintang beberapa kali
dengan cepat, paralel dan sedekat supaya
mendapat irisan yang setipis mungkin.
• Pengirisan juga dibantu dengan berbagai alat
bantuan
Transverse/melintang

Radial/membujur
Tangential/membujur
PREPARAT SEGAR STOMATA
PREPARAT SEMI PERMANEN
• Metode semi permanen adalah salah satu metode pembuatan
preparat dimana hasilnya kurang begitu awet untuk disimpan.
• Organ-organ yang dapat dibuat dengan metode ini : akar,
batang, daun, bunga, buah atau biji dengan irisan penampang
melintang radial atau membujur.
• Pisau atau silet yang dipakai untuk mengiris harus tajam (baru).
• Waktu / lama pembuatan relatif cepat.
• Untuk memperoleh irisan yang tipis secara mudah sering
digunakan alat bantu (empulur batang, umbi wortel segar). Hasil
yang transparan menunjukkan bahwa irisan tersebut relatif
sudah tipis (selapis sel) atau dengan ketebalan 8 μm.
• Preparat semi permanen adalah preparat yang
keawetannya hanya beberapa bulan saja.
• Preparat ini diawetkan dengan menggunakan
beberapa macam zat kimia (glycerin)
• Tujuan pembuatan preparat ini adalah untuk dapat
memperpanjang ketahanan preparat yang sedang
diamati, sehingga pengamatan suatu preparat yang
bersangkutan dapat ditunda untuk sementara
waktu.
• Ditujukan bila preparat yg harus diamati sangat
banyak dan waktu pengamatan sangat terbatas
• Preparat semi permanen lebih tahan lama dibanding
preparat segar
Penggunaan Alat Bantu
1. Bahan daun dipotong kira-kira 1 cm.
2. Bahan dijepit menggunakan empulur batang ketela pohon atau umbi
wortel segar lalu diiris setipis mungkin dengan silet, buat irisan
berkali-kali sampai diperoleh irisan yang transparan.
3. Dengan mengunakan kuas irisan-irisan ditampung dalam petridis
yang berisi alkohol 70% selama 15 menit.
4. Selanjutnya irisan-irisan tersebut dipindahkan ke larutan safranin 1
% dalam air (akuosa) selama 15 menit.
5. Selanjutnya irisan-irisan tersebut dipindahkan ke dalam air
(pencucian).
6. Irisan diambil lalu ditaruh diatas gelas benda (objeck glass)
keringkan tepi-tepinya dengan kertas tisu kemudian tetesi dengan
gliserin.
7. Tutuplah dengan gelas penutup (deck glass/cover glass).
8. Diberi label: berisi nama spesies, jenis bahan, jenis potongan, dll.
1. Bahan daun dipotong kira-kira 1 cm.
2. Bahan dijepit menggunakan empulur batang ketela pohon atau
umbi wortel segar lalu diiris setipis mungkin dengan silet lalu diiris
tipis menggunakan silet tajam.
3. Irisan ditampung dalam palet yang telah ditetesi alkohol 70%
selama 5 menit.
4. Irisan dipindahkan ke palet yang berisi pewarna saffranin 1%
dalam alkohol 70% (spiritousa).
5. Irisan pindahkan ke campuran alkohol : xilol 3: 1 selama 5 menit
6. Irisan pindahkan ke campuran alkohol: xilol 1:1 selama 5 menit
7. Irisan pindahkan ke campuran alkohol: xilol 1:3 selama 5 menit
8. Lalu pindahkan ke xilol 5 menit
9. Irisan ditaruh ke gelas benda, tetesi canada balsam dan tutup
dengan gelas penutup.
10. Diberi label.
PL batang Citrus aurantifolia

PL daun Citrus aurantifolia

PL akar Citrus aurantifolia


MASALAH UMUM

TETES AIR DI COVER


SLIP

POSISI SPESIMEN

GELEMBUNG AIR

PEWARNAAN YANG TIDAK


MERATA

25

Anda mungkin juga menyukai