Anda di halaman 1dari 14

ACARA

METODE PREPARAT SEGAR


DAN
SEMI PERMANEN
Jumat, 5 Maret 2021
Tujuan
1. Dapat menjelaskan tahap-tahap pembuatan preparat segar
2. Terampil membuat preparat segar dengan cepat untuk menganalisis
masalah-masalah yang berhubungan dengan misalnya tumbuhan
sehat atau sakit (fitopatologi) dll
3. Dapat menjelaskan tahap pembuatan preparat irisan semi permanen
dengan berbagai penampang dari organ
4. Terampil membuat preparat irisan semi permanen sehingga baik
untuk diamati
Cara Kerja Praktikum Virtual

01 Pelajari dasar teori pada penuntun praktikum

Perhatikan tahap-tahap / proses pembuatan preparat segar dan semi


permanen di video dalam hal fiksasi, pengirisan / pengambilan bagian
02 tanaman, pemberian warna (pewarnaan), mounting, dan pengamatan
mikroskop

03 Susunlah laporan sementara dan laporan resmi


Preparat berdasarkan sifat ketahanannya dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu:
• preparat segar/sementara (preparat basah)
• preparat semipermanen (1/2 awetan)
• preparat permanen (awetan).
Preparat Segar
• Merupakan preparat yang keawetannya hanya sementara/beberapa jam
saja/tidak lebih dari 24 jam.
• Tujuan: untuk mempelajari suatu objek dalam keadaan segar, tanpa proses
pengawetan
• Prosedur Pembuatan:
1. Bahan diambil dengan panjang 1 cm
2. Bahan dipegang dengan jari atau diletakkan pada meja praktikum
3. Irislah setipis mungkin, sebayak-banyaknya
4. Dipilih irisan yang transparan/tipis
5. Irisan diletakkan dengan kuas pada gelas benda
6. Tetesi dengan air sebagai medium
7. Irisan ditutup dengan gelas penutup pelan-pelan supaya tidak ada
gelembung udara di dalamnya.
8. Diberi label, amati dengan mikroskop
Preparat Semi Permanen
• Merupakan preparat yang keawetannya hanya beberapa
bulan saja, preparat ini biasanya diawetkan dengan
menggunakan zat kimia yang tidak mudah menguap

• Tujuan: untuk memperpanjang masa/waktu simpan


preparat yang sedang diamati, sehingga proses
pengamatan terhadap preparat yang bersangkutan dapat
ditunda untuk sementara waktu (butuh waktu lebih lama
karena jumlahnya juga banyak yg harus diamati)
• Prosedur pembuatan:

1. Bahan daun dipotong kira-kira 1 cm.


2. Bahan lalu diiris setipis mungkin dengan silet/alat pemotong,
cobalah buat irisan berkali-kali sampai diperoleh irisan yang
tipis/transparan.
3. Dengan mengunakan kuas irisan-irisan ditampung dalam
petridis yang berisi alkohol 70% selama 15 menit.
4. Selanjutnya irisan-irisan tersebut dipindahkan ke larutan
safranin 1 % dalam air selama 15 menit.
5. Selanjutnya irisan-irisan tersebut dipindahkan ke dalam
akuades (pencucian untuk menipiskan warna).
6. Irisan diambil lalu ditaruh diatas gelas benda keringkan tepi-
tepinya dengan kertas tissue kemudian tetesi dengan gliserin.
7. Tutuplah dengan gelas penutup (deck glass/cover glass).
8. Berilah label : berisi nama spesies dll.
Hasil Pengamatan Preparat Segar
NO FOTO/GAMBAR TANGAN KETERANGAN

1. Preparat Daun Sirih (Piper betle) 1.


2.
3.
dst

2. Preparat Daun Adam Hawa (Rhoeo dicolor) 1.


2.
3.
dst
Hasil Pengamatan Preparat Semi Permanen
NO FOTO/GAMBAR TANGAN KETERANGAN

1. Preparat Batang Bayam (Amaranthus sp.) 1.


2.
3.
dst

2. Preparat Daun kunyit (Curcuma domestica) 1.


2.
3.
dst
Format Laporan
1. Acara (judul praktikum) 

2. Tujuan praktikum
3. Dasar teori (pustaka-pustaka yang berhubungan dengan acara praktikum)

4. Metode :Alat, Bahan dan Cara kerja (yang digunakan dalam praktikum online)

5. Hasil dan pembahasan

6. Kesimpulan (Jawaban dari tujuan, BUKAN ringkasan hasil)

7. Daftar pustaka (Pustaka-pustaka yang digunakan dalam menyusun laporan


praktikum). Gunakan pustaka-pustaka dalam 10 tahun terakhir dan diantara pustaka-
pustaka tersebut diwajibkan menggunakan minimal 1-2 pustaka dari Jurnal ANFIS
Biologi UNDIP
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai