Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

PREPARAT RENTANG MESENTERIUM

Dosen Pengampu: Dra. Ely Rudyatmi, M.Si

Disusun oleh:

Shelfany Nadyatama

4401419031

Pendidikan Biologi B
2019

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
A. Tujuan
1. Membuat preparat rentang mesenterium Mencit (Mus musculus) dengan
metode rentang dan dengan metode pewarnaan ganda (Hematoxilin-Eosin)
2. Mengamati dan menganalisis struktur jaringan mesenterium Mencit (Mus
musculus)

B. Landasan Teori
Preparat rentang adalah preparat yang proses pembuatannya dengan metode rentang, yaitu
dengan cara merentangkan obyek yang akan diamati di atas gelas benda sehingga diperoleh
lapisan tipis yang dapat teramati di bawah mikroskop. Pada umumnya jaringan yang dibuat
preparat adalah jaringan yang tipis, misalnya pleura, mesenterium, peritoneum, pericardium, dan
lain sebagainya. Proses perentangan di atas gelas benda harus dilakukan sesegera mungkin setelah
hewan dibedah dengan tanpa dicuci atau dikenai zat kimia apapun. Untuk merentangkan jaringan
dapat dilakukan dengan menggunakan dua buah sonde atau alat lain yang tidak tajam supaya dapat
terentang dengan baik (Rudyatmi, 2020).

Preparat rentang dapat dibuat menjadi preparat sementara, yaitu langsung diamati dibawah
mikroskop tanpa fiksasi dan pewarnaan lebih dahulu. Akan tetapi, jika demikian jaringan akan
rusak dan berubah strukturnya. Oleh sebab itu, biasanya jaringan tersebut dibuat menjadi preparat
awetan dengan prosedur yang lebih rumit dengan melalui beberapa tahapan dengan menggunakan
pewarnaan khusus.

Mesenterium merupakan jaringan penggantung usus. Jaringan ini sangat halus, tipis dan
banyak mengandung sel-sel jaringan ikat. Jringan ikat pada umumnya merupakan jaringan
penyokong tubuh. Jaringan ikat biasanya dapat memebentuk selubung disekitar organ-organ tubuh
sehingga organ menjadi terpisah satu sama lain. Zat warna yang dapat digunakan dalam membuat
preparat ini antara lain hematoxilin, eosin, dan methylen blue. Pewarna hematoxilin dengan
pelarut aquades sangat baik digunakan untuk mewarnai inti yang akan berwarna biru. Pewarna
eosin dengan pelarut alcohol 70% sangat baik untuk mewarnai sitoplasma dengan warna merah,
sedangkan methylen blue digunakan pada preparat sementara dengan cara meneteskan langsung
ke jaringan kemudian diamati di bawah mikroskop yang mana methylen blue akan mewarnai
butir-butir pada “mast cell” yang mewarnai dengan warna biru. Metode rentang juga dapat
digunakan ntuk tujuan sitologi dan histology serta juga dapat digunakan untuk tujuan sitokimiawi
seperti penelitian phosphatase dan hyaluroidase (Handari, 1983).

C. Prosedur

Dari mencit yang sudah dibedah dengan menggunakan alat bedah (pisau, gunting, dan pinset)
diambil jaringan mesenterium dengan ukuran 1x1 cm. Gelas benda disterilkan menggunakan
alkohol 70% selama 1 menit, lalu mesenterium direntangkan pada sisi kiri gelas benda (1,5 cm
dari tepi kiri gelas benda) dengan bantuan pinset dan sonde. Mesenterium direntangkan
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang terlipat maupun udara yang terjebak diatara
jaringan dan gelas benda selanjutnya difiksasi dengan cara gelas benda dimasukkan kedalam
staining jar berisi methyl alkohol selama 5 menit. Selanjutnya mesenterium dicuci dengan cara
gelas benda dimasukkan kedalam staining jar yang berisi 60 ml alkohol 50% 2-3 celupan
kemudian ke dalam akuades 2-3 celupan. Setelah itu, mesenterium diwarnai, gelas benda
dimasukkan dalam staining jar berisi 60 ml hematoxilin selama 5 menit. Setelah dikeluarkan dari
zat warna, mesenterium dicuci dengan menggunakan akuades dalam staining jaringan dengan
air mengalir hingga berwarna biru cerah. Gelas benda dilap dengan tisu dengan cepat lalu dihidrasi
yaitu gelas benda dimasukkan pada staining jar berisi alkohol 30%, alkohol 50%, dan alkohol
70% dengan cara dicelupkan 2-3 celupan. Tahap selanjutnya yaitu jaringan diwarnai dengan zat
warna eosin dalam staining jaringan selama 5 menit. Setelah diwarnai, mesenterium dicuci
dengan menggunakan alkohol 70% dengan cara mencelupkannya beberapa kali. Tahap
selanjutnya yaitu dehidrasi, mesenterium dimasukkan dalam staining jar berisi 60 ml alkohol
bertingkat, yaitu 80%, 90% dan absolut. Selanjutnya proses dealkoholisasi dengan cara
mesenterium dicelupkan beberapa kali dalam staining jar yang berisi 60 ml campuran alkohol :
xilol 3:1, 1:1, 1:3, dan dilanjutkan clearing dalam xilol murni I dan II. Segera dengan cepat gelas
benda dibersihkan dengan tisu dan tahap mounting dengan cara canada balsam diteteskan pada
mesenterium dan ditutup menggunakan gelas penutup dengan bantuan jarum preparat. Pelabelan
dengan label ditempelkan pada sisi kanan gelas benda (0,5 cm dari tepi kanan gelas benda).
Setelah itu preparat diamati dengan mikroskop dan dianalisis hasilnya.

D. Hasil Pengamatan

Perbesaran: 40 x 10
Keterangan:
1. Serabut kolagen
2. Pembuluh
3. Tetes lemak
4. Mast cell

Mesenterium Mus musculus


Sumber: Laporan Arif Bayu (2014)

E. Pembahasan

Pada praktikum ini zat warna yang digunakan dalam membuat preparat antara lain
hematoxilin, eosin, dan methylen blue. Pewarna hematoxilin dengan pelarut aquades sangat baik
digunakan untuk mewarnai inti yang akan berwarna biru. Pewarna eosin dengan pelarut alcohol
70% sangat baik untuk mewarnai sitoplasma dengan warna merah, sedangkan methylen blue
digunakan pada preparat sementara dengan cara meneteskan langsung ke jaringan kemudian
diamati di bawah mikroskop yang mana methylen blue akan mewarnai butir-butir pada “mast
cell” yang mewarnai dengan warna biru. Metode rentang juga dapat digunakan untuk tujuan
sitologi dan histology serta juga dapat digunakan untuk tujuan sitokimiawi seperti penelitian
phosphatase dan hyaluroidase.
Larutan yang digunakan untuk melakukan fiksasi pada percobaan ini antara lain: Methyl
Alkohol 3%, Alkohol Absolut, Alkohol 96%, Alkohol 90%, Alkohol 80%, Alkohol 70%, Eosin,
dan kembali di fiksasi lagi menggunakan larutan yang sama namun konsentrasi berkebalikan
dari rendah ke tinggi yaitu Alkohol 70%, Alkohol 80%, Alkohol 90%, Alkohol 96%, Alkohol
Absolut, dan Xylol dengan masing-masing waktu 1-3 menit saat melakukan fiksasi dengan
larutan tersebut diatas. Fungsi alcohol dalam fiksasi yaitu untuk mengeraskan jaringan dan
menghilangkan kandungan air dalam sel, sedangkan fungsi xylol untuk dealkoholisasi, yaitu
menghilangkan kandungan alcohol dalam sel.
Berdasarkan hasil pengamatan preparat rentang mesenterium Mencit (Mus musculus)
dengan pewarnaan ganda yaitu hematoxylin dan eosin dapat diketahui bahwa preparat dapat
terwarnai dengan baik sehingga dapat teramati dengan jelas di bawah mikroskop. Bagian-
bagian yang teramati dapat terlihat kontras antara satu dengan lainnya pada perbesaran 40 x 10.
Pewarnaan ganda memberikan warna merah ungu. Dimana zat warna hematoxylin akan
mewarnai inti sedangkan zat warna eosin akan mewarnai bagian sitoplasma, sehingga bagian
struktur sel dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Hasil pengamatan di bawah
mikroskop preparat mesenterium ini dapat terlihat benang-benang yang merupakan susunan
dari jaringan ikat longgar yang menyusun mesenterium tersebut, sel-selnya berbentuk bulat
atau heksagonal tidak beraturan dan terdapat sel-sel ovoid yang besar.

F. Kesimpulan
Pembuatan preparat mesenterium dapat dilakukan dengan metode rentang dan
dengan pewarnaan ganda hematoxylin dan eosin. Preparat rentang merupakan preparat yang
proses pembuatannya dengan metode rentang. Bagian morfologi yang dapat teramati dibawah
mikroskop adalah mast cell, benang-bennag kolagen, tetes lemak, pembuluh dan sel berbentuk
bulat atau yang disebut dengan sel ovoid.

G. Saran
Dalam proses pewarnaan dengan pewarnaan ganda sebaiknya dilakukan secara merata
agar meseterium dapat terwarnai dengan sempurna sehingga akan kontras ketika diamati
dibawah mikroskop serta agar tidak terjadi penumpukan bagian-bagian dari jaringan, sebaiknya
dilakukan perentangan dengan teknik yang benar yaitu dengan cara merentangkan jaringan
setipis mungkin.

H. Daftar Pustaka
Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.
Handari, S. Suntoro. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.
Bayu, Arif. (2014). Laporan Praktikum Preparat Rentang Mesenterium Mus musculus.
Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES

Anda mungkin juga menyukai