PENDAHULUAN
Latar Belakang
ribonukleat acid (DNA) dan protein yang terdiri dari histon dan nonhiston,
tetap berada dalam bentuk solenoid selama siklus sel, kecuali pada replikasi DNA
berlangsung. Sebagian besar gen yang terdapat pada heterokromatin tidak dapat
kromatin sedang menggulung. Band mengandung banyak DNA dan variasi materi
genetik. Pada organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu kromosom seks
(gonosom) yang menentukan jenis kelamin dan kromosom tubuh (autosom) yang
tidak menentukan jenis kelamin. Kromosom memiliki dua fungsi utama, yakni
memastikan DNA terpisah dalam porsi yang sama pada setiap pembelahan sel dan
2
untuk menjaga integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel.
Elemen yang bertanggung jawab terhadap proses ini adalah sentromer, telomer,
diptera dan beberapa spesies dari protozoa dan plantae. Umumnya dalam
praktikum kromosom politen spesies yang digunakan adalah larva instar III
melanogaster dapat ditemukan pada sel tubulus malphigi, kelenjar ludah dan
chromosome”) disebut sebagai kromosom yang paling besar, oleh karena itu kromososm
tersebut dimasukkan ke dalam kategori kromosom raksasa. Kromosom tersebut dapat mencapai
ukuran kira-kira 100 kali panjangnya kromosom tubuh lalat dewasa. Dalam kromosom politen
banyak mengandung untai kromosom akibat dari proses replikasi berulang-ulang. Kromosom
politen memiliki daerah tertentu dengan pita-pita yang jelas untuk diamati dan diidentifikasi
Tujuan Praktikum
fungsi, dan proses terbentuknya kromosom politen serta mengetahui cara isolasi salah
satu organ sumber kromosom politen pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat
TINJAUAN PUSTAKA
kromosom yang panjang dengan diameter yang lebih besar. Struktur kromosom
interband. Band adalah bagian gelap pada kromosom dan interband adalah bagian
terangnya. Band yang terurai membentuk puff. Puff adalah gen aktif pada
dan wilayah dari gen itu sendiri. Lalu Calvin Bridges segera membuat peta yang
DNA namun tidak melalui tahap pembelahan sel yang disebut dengan peristiwa
position effects yang dapat menyebabkan mutasi pada hewan (Jain, 2013).
dalam jumlah besar yang nantinya akan diperlukan pada tahap embrionik.
pada umumnya. Protein sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses pertumbuhan
kelenjar ludah, usus, gastric ceca, tubulus malphigi, jaringan lemak, sel dinding
trakea, otot, dan beberapa tipe sel pada saraf ganglia. Kromosom politen lebih
sentromer di tengah sehingga kromosom terbagi atas dua lengan yang sama
raksasa yang memperlihatkan detail struktur yang lebih jelas dari kromosom
ketinggian ± 25 mdpl.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku penuntun
sebagai penuntun praktikum, pulpen untuk menulis data, mikroskop sebagai alat
praktikum, kaca preparat sebagi tempat objek yang akan diamati dengan
mikroskop, deck glass untuk penutup objek yang ada di preparat, pipet tetes untuk
kaca preparat, dan petridish sebagai tempat meletakan ulat buah, jarum pentul
yang berfungsi untuk menarik dan mengeluarkan sel kelenjar ludah dari tubuh
kaca preparat dan kaca pembesar untuk memperbesar objek yang diamati.
mempertahankan suatu sel organ pengamatan secara invitro agar tidak dehidrasi,
larutan FAA berfungsi untuk menghentikan proses pembelahan sel, tisu untuk
kontaminasi, alkohol untuk mensterilkan alat, aquades untuk mensterilkan alat dan
kertas hisap untuk menghisap larutan FAA yang ada di permukaan reparat.
6
Prosedur Praktikum
- Diletakkan larva pada cawan petri dan diberi larutan NaCl 0,9%
- Dipisahkan bagian kepala dan ekor dengan cara meletakan jarum pentul pada
- Dicari salivary gland (kelenjar ludah) yang memiliki bentukan seperti ginjal
- Dipisahkan salivary glands yang telah ditemukan dari lemak lemak yang
menempel
menjadi keruh
- Dibersihkan sisa FAA dengan cara mengusapnya dengan kertas hisap, lalu
- Dicari kromosom raksasa pada objek glass yang sudah dibuat dan digambar.
7
Hasil
Gambar Keterangan
1 kromosom politen
1
1
Pembahasan
kromosom yang panjang dengan diameter yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan
paling besar, oleh karena itu kromososm tersebut dimasukkan ke dalam kategori kromosom
raksasa. Kromosom tersebut dapat mencapai ukuran kira-kira 100 kali panjangnya kromosom
tubuh lalat dewasa. Dalam kromosom politen banyak mengandung untai kromosom akibat dari
memiliki ukuran kromosom yang besar (raksasa) memiliki ukuran panjang kira-
kira 4,5 milimeter dan pada fase ini larva sudah memiliki organ lengkap sebagai
8
persiapan proses pembentukan pupa hingga menjadi lalat dewasa. Hal ini sesuai
politen untuk mempelajari struktur kromosom dan wilayah dari gen itu sendiri.
Lalu Calvin Bridges segera membuat peta yang mendetail tentang kromosom
dengan peta genetik dan terus berkembang hingga menjadi standar penelitian.
seperti esofagus, kelenjar ludah, usus, gastric ceca, tubulus malphigi, jaringan
lemak, sel dinding trakea, otot, dan beberapa tipe sel pada saraf ganglia.
puff. Hal ini sesuai dengan literatur Pollard (2008) yang menyatakan bahwa
atau terurai. Band merupakan bagian kromosom yang berwarna gelap disebabkan
DNA namun tidak melalui tahap pembelahan sel yang disebut dengan peristiwa
9
endoreduplikasi Hal ini sesuai dengan literatur Jain (2013) yang menyatakan
bahwa Kromosom politen ini terjadi akibat pengulangan berulang dari replikasi
DNA namun tidak melalui tahap pembelahan sel yang disebut dengan peristiwa
pada D. melanogaster. Hal ini sesuai dengan literatur Fatin (2013) yang
menyatakan bahwa Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang dapat menahan
sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap pembelahan mitosis dapat
perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan
pengamatan secara invitro agar tidak dehidrasi. Hal ini sesuai dengan literatur
melindungi jarigan agar tetap hidup meski terpisah dari organ tubuh yang lain.
larutan ringer fungsinya membasahi sel-sel pada jaringan otot agar sel-sel tersebut
dapat hidup.
10
KESIMPULAN
kira-kira 4,5 milimeter dan pada fase ini larva sudah memiliki organ lengkap
3. Pengamatan kromosom politen dilakukan pada fase instar III karena banyak
4. Struktur kromosom politen terdiri atas kromosenter, interband, band dan puff.
DNA namun tidak melalui tahap pembelahan sel yang disebut dengan
peristiwa endoreduplikasi
D. melanogaster.
DAFTAR PUSTAKA
Fried, 2006. Mutagenesitas Perakuat dengan Uji Letal Resesif Terpaut Seks pada
Drosophila melanogaster M.Skripsi. Bandung: FMIPA UNPAD Jurusan
Biologi.
Jain,2013. Pengaruh Umur Lalat Buah (Drosophila melanogaster Meigen) Jantan
Terhadap Nisbah Kelamin. Skripsi. Jember: FMIPA UNEJ Jurusan
Biologi
Muhlenberg college, 2013. Pengaruh Inbreeding Terhadap Viabilitas dan Fenotip
Lalat Buah (Drosophila melanogaster M.) Tipe Liar dan Mutan Sepia.
Skripsi. Jember: FKIP UNEJ Jurusan Biologi.
Pollard, T.D dan W.C. Earnshaw. 2008. Cell Biology. Edisi ke-2. Elsevier Inc.
China: xviii + 905 hlm.
Stickberger, M. W. 2002. Experimental Genetics with Drosophila. London: John
Willey and Son Pollard, 2008. Cell Biology. Edisi ke-2. Elsevier Inc.
China: xviii + 905 hlm.
Suryo, 2005. Sitogenetika.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
12
Lampiran
Gambar Keterangan
ludah larva
tarik