GENETIKA
(ABKC2407)
Disusun Oleh :
Eka Wati
1810119120015
Kelompok IV B
Asisten Dosen :
Maulida
Siti Fathya Annida
Dosen Pengasuh :
Prof. Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd.
Drs. Bunda Halang, M.T
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.
7 4 4. Sex comb
b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
1. Caput
1 5 2. Thorax
2 3. Abdomen
4. Kaki
4
5. Mata
6
3
6. Sayap
2. Caput
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
3
1. Mata
2. Mulut
3. Antena
1
2
b. Drosophilla melanogaster betina
Keterangan:
3 1. Mulut
2. Mata
3. Antena
2
3. Toraks
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
3 1. Rangka sayap
2. Sayap
1 3. Punggung
3 1. Rangka sayap
2. Sayap
1
3. Punggung
2
3
4. Abdomen
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
1. Segmen
2. Rambut halus
1 3. Kaki
3 1. Segmen
2. Ovipositor
3. Kaki
1
5. Kaki
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
3 1. Femur
2 2. Tibia
4
3. Tarsus
4. Sex comb
1
b. Drosophilla melanogaster betina
Keterangan:
1. Femur
3 2. Tibia
3. Tarsus
2
B. Foto Pengamatan
1. Morfologi Drosophilla melanogaster
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
2
1 1. Caput 5. Kaki
5
2. Thorax 6. Mata
3. Abdomen 7. Sayap
6
4
4. Sex comb
3
7
5 1 Keterangan:
1
1. Caput
2. Thorax
2 3. Abdomen
6
4. Kaki
4
5. Mata
3
6. Sayap
(Dok. Angkatan 2017, 2019)
2. Foto Literatur
a. Drosophilla melanogaster jantan dan betina
Keterangan:
1
5 1. Caput
2
2. Thorax
4
3. Abdomen
7 4. Kaki
6
3 5. Mata
6. Sayap
(Sumber: Jelita, 2012) 7. Sex comb
Kunci Identifikasi
Identifikasi Lalat Buah dari praktikum ini adalah :
Kunci determinasi ordo Diptera berdasarkan (Jumar, 1997; 123.) :
1a Serangga bersayap ...................................... 2
2a Sayap dua pasang ...................................... 3
3b Sayap tanpa vena seperti jala: halter ada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
4b Sayap dengan rangka membujur dan beberapa melintang; tanpa
filamen kaudal nyamuk, lalat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diptera
Determinasinya adalah 1a, 2a, 3b, 4b.
V. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada spesies lalat
buah (Drosophila melanogaster) dengan mengamati sayap, bulu sikat dan
abdomennya, maka dapat diidentifikasi bahwa lalat buah merupakan salah
satu anggota dari spesies Drosophila melanogaster.
Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthopoda
Classis : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
Sumber : (Borror, 1992)
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan suatu serangga
kecil dengan panjang dua sampai lima millimeter dan komunitasnya sering
kita temukan di sekitar buah yang rusak/busuk (Iskandar, 1987). Drosophila
melanogaster seringkali digunakan dalam penelitian biologi terutama dalam
perkembangan ilmu genetika (Manning, 2006). Hal ini didukung dengan
beberapa keuntungan yang diperoleh. Pertama, lalat buah sangat mudah
dipelihara dan membutuhkan biaya yang relatif murah jika dibandingkan
dengan organisme model seperti Zebrafish, mencit, dan tikus. Hal ini sangat
menguntungkan bagi para peneliti dengan jumlah dana yang terbatas.
Kedua, lalat betina dapat menghasilkan 30-50 telur per hari dan tiap
telur dapat berkembang menjadi lalat dewasa dalam waktu sekitar 10 hari,
sangat berbeda dengan mencit yang hanya menghasilkan sejumlah kecil
keturunan dalam waktu 3-4 bulan. Dengan demikian, penggunaan
Drosophila melanogaster dapat memudahkan peneliti untuk memperoleh
hasil eksperimen dengan populasi pengujian yang besar sesegera mungkin.
Ketiga, Drosophila melanogaster memiliki masa hidup yang singkat (sekitar
2-3 bulan) sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam mempelajari
beberapa proses biologis, seperti misalnya mekanisme penuaan (aging),
yang sekiranya akan cukup sulit diamati pada hewan-hewan uji yang lain.
Keempat, penggunaan lalat buah D. melanogaster dalam penelitian tidak
membutuhkan pengurusan kode etik, sehingga sangat mengefisienkan waktu
peneliti (Nainu, Firzan, 2018).
Berdadarkan pengamatan yang dilakukan terhadap lalat buah maak
dapat dilihat ciri umum dari Dhrosophila melanogaster, yaitu memiliki
mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwarna merah, memiliki
warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam ditubuh
bagian belakang, berukuran kecil antara 3-5 mm (jantan dan betina memiliki
ukuran berbeda), urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang
terinteruptus dekatdengan tubuhnya, sungut (arista) umumnya berbentuk
bulu, memiliki 7-12 percabangan. Berdasarkan pengamatan ciri morfologi
dari lalat buah, maka dapat diketahui bahwa lalat buah mempunyai kunci
determinasi yaitu 1a, 2a, 3b, 4b untuk bagian ordo Diptera. Kunci
determinasinya adalah 1b, 2b, 12b, 15a, 16b, 18b, 19b, 24b, 29b, 30a, 31a
untuk family Drosophillidae. Dan terakhir kunci determinasinya adalah 1b,
7b, 8b, 9b, 10a untuk spesies Drosophilla melanogaster.
Perlu diketahui bahwa antara lalat buah jantan dan betina memilik
beberapa ciri morfologi yang berbeda yaitu pada ukuran kedua tubuh lalat
buah, lalat buah jantan lebih kecil dibandingkan lalat buah betina. Sayap
keduanya juga berbeda, sayap pada lalat buah betina lebih besar dan panjang
dibandingkan lalat buah jantan yang kecil dan pendek. Pada kakinya juga
berbeda, pada kaki lalat buah jantan terdapat sisir kelamin yang berfungsi
untuk mempermudah saat perkawinan sedangkan pada lalat buah betina
tidak terdapat (Shorrock, 1972). Kemudian pada abdomennya, pada lalat
buah jantan abdomennya lebih gelap (hitam) dengan jumlah segmen 3
sedangkan lalat buah betina abdomennya lebih terang dengan jumlah
segmen 6. Tanda hitam pada ujung abdomennya juga bisa menjadi ciri
dalam menentukan jenis kelamin lalat ini tanpa bantuan mikroskop
(Wiyono, 1986). Lalat jantan memiliki sex comb berjumlah 10 yang terdapat
pada sisi paling atas kaki depan yang bentuknya berupa bulu rambut kaku
dan pendek (Demerec dan Kaufmann, 1961).
Karakteristik dari famili Drosophilidae yang umum yaitu, mereka
mempunyai kemampuan terbang yang minimum, mudah tertarik pada
suatu medium, terbang mondar-mandir di udara (terutama pada medium
yang ingin dihinggapi), barisan warna mulai dari kuning, coklat, hitam,
mempunyai warna mata merah terang, tidak mempunyai rambut pada
mesopleuron, pembuluh darah bagian costal pada sayap belum sempurna
di mana pembuluh darah I, pendek dan sel anal pembuluh darah 6 selalu
ada, tidak sempurna disini yaitu tidak berhubungan satu dengan yang lain.
Memiliki rambut sikat dan rambut-rambut lainnya (Iskandar, 1987).
Sedangkan karakteristik Drosophilla melanogaster tipe normal
dicirikan dengan mata merah, mata majemuk berbentuk bulat agak ellips
dan mata tunggal (oceli) pada bagian atas kepalanya dengan ukuran relatif
lebih kecil dibanding mata majemuk (Robert, 2005), warna tubuh kuning
kecokelatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
Ukuran tubuh Drosophilla melanogaster berkisar antara 3-5 mm (Indayati,
1999). Sayap Drosophilla melanogaster cukup panjang dan transparan
(Karmana, 2010), Posisi sayapnya bermula dari thorak, vena tepi sayap
(costal vein) memiliki dua bagian yang terinterupsi dekat dengan tubuhnya.
Aristanya pada umumnya berbentuk rambut dan memiliki 7-12 percabangan
(Indiyati, 1999). Cross vein posterior umumnya berbentuk lurus, tidak
melengkung (Milkman, 1965). Thoraknya memiliki bristle, baik panjang
dan pendek, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam
(Chumaisah, 2002).
VI. KESIMPULAN
1. Ciri-ciri tubuh Drosophila memiliki warna tubuh kecokelatan dengan
ujung abdomen berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Tubuh terdiri
atas tiga bagian yaitu caput, thorax, abdomen.
2. Cara untuk menentukan jenis (spesies) dari lalat buah adalah dengan
melakukan identifikasi dengan cara mengamati keseluruhan bagian
tubuh yaitu kepala, thorax, abdomen, sayap, sampai dengan kaki.
Kemudian membandingkan ciri-ciri tersebut dengan ciri-ciri yang
terdapat pada buku identifikasi.
3. Lalat buah yang teridentifikasi merupakan anggota dari spesies
Drosophila melanogaster. Ukurannya lebih kecil dari lalat biasa pada
umumnya namun memiliki struktur tubuh yang sama
4. Berdasarkan ciri morfologi yang terlihat maka lalat buah memiliki
kunci determinasi yaitu 1a, 2a, 3b, 4b untuk bagian ordo Diptera. Kunci
determinasinya adalah 1b, 2b, 12b, 15a, 16b, 18b, 19b, 24b, 29b, 30a,
31a untuk bagian family Drosophillidae. Dan terakhir kunci
determinasinya adalah 1b, 7b, 8b, 9b, 10a untuk bagian spesies
Drosophilla melanogaster.
5. Drosophilla melanogaster dicirikan dengan mata merah, mata majemuk
berbentuk bulat agak ellips dan mata tunggal (oceli) pada bagian atas
kepalanya dengan ukuran relatif lebih kecil dibanding mata majemuk.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Borror. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga, edisi VI. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press.