Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM VI

GENETIKA
(ABKC2407)

IDENTIFIKASI LALAT BUAH (Drosophilla sp.)

Disusun Oleh :
Eka Wati
1810119120015
Kelompok IV B

Asisten Dosen :
Maulida
Siti Fathya Annida

Dosen Pengasuh :
Prof. Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd.
Drs. Bunda Halang, M.T
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI 2020
PRAKTIKUM VI

Topik : Identifikasi lalat buah (Drosophilla sp.)


Tujuan : Untuk menentukan jenis (spesies) lalat bauh.
Hari/tanggal : Senin/27 April 2020
Tempat : Di Rumah praktikan masing-masing (Online)

I. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut :
1. Laptop
2. Alat tulis
3. Alat dokumentasi/Hp
4. Kaca benda
5. Pensil warna
Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut :
1. Lalat Buah (Drosophilla melanogasters) 5. Plastik transparan
2. Foto pengamatan 6. Pisang
3. Tisu makan 7. Karet gelang
4. Gelas pop ice

II. CARA KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyediakan lalat buah (Drosophilla melanogasters) yang berasal dari
daerah mana anda peroleh yang akan dipakai dalam praktikum.
3. Membius lalat buah dengan jalan memasukkan kapas yang sudah diberi
alkohol ke dalam plastik yang berisi lalat buah.
4. Membiarkan beberapa saat sampai lalat buah pingsan.
5. Mengambil lalat buah yang telah pingsan atau mati dan mengamati
bentuk sayap, kepala, abdomen dan bagian-bagian tubuh lalat buah
lainnya.
6. Membandingkan ciri-ciri lalat buah tersebut dengan ciri-ciri yang
terdapat pada buku identifikasi.
7. Menentukan jenis lalat buah yang diamati dan menganalisis berdasarkan
buku identifikasi.

III. TEORI DASAR


Makhluk hidup didunia beraneka rupa dan ragam sehinnga cara
penentuan sifat kelaminnya pun berbeda-beda. Lalat buah (Drosophilla sp.)
merupakan lalat yang suka sekali mengerumuni buah yang masak ini
banyak digunakan dalam penelitian genetika, oleh karena mudah di dapat di
alam, mudah dipelihara dan tidak memerlukan tempat yang luas, cukup
dalam botol-botol saja, mempunyai siklus hidup pendek yaitu 14 hari saja
sehingga dalam waktu singkat sudah dapat diketahui keturunannya bila
diadakan percobaan perkawinan, hanya memerluka 8 (delapan) kromosom
sehingga mudah dihitung (Halang, dkk 2020).
Seperti pada serangga umunya, lalat buah ini pada betinanya
mempunyai ukuran tubuh lebih besar di bandingkan dengan yang jantan. Ini
sel tubuh lalat ini mengandung 8 kromosom yang terdiri dari Enam
kromosom (atau 3 pasang) autosom yaitu kromosom yang bentuk dan
ukurannya sama pada lalat betina maupun jantan dan 2 (1 pasang)
kromosom kelamin atau sex kromosom (Halang, dkk 2020).
Pada makhluk hidup biasanya terdapat suatu daur hidup yang
mempunayi tahapan atau fase-fase tertentu dalam perkembangannya.
Adapun daur hidup lalat buah adalah :
a. Telur
Lalat buah yang dewasa akan bertelur pada hari kedua dari pupa
dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. Telur tersebut
berbentuk lonjong, luarnya dilapisi oleh selaput berbentuk tipis kuat dan
disebut chondrion dari bagian ujung anterior terdapat dua tangkai kecil
seperti sendok yang ringan.
b. Pupa
Ketika pupa bagian kepala dan sayap mulai terbentuk, pupa yang
seperi ini biasanya disebut dengan instar keempat. Kemudian menjadi
susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala, susunan sayap dan
kaki-kakinya. Selama masa pupa mereka lebih banyak tidur dalam
jaringan daripada masa embrio. Perkembangan atau kelangsungan dari
hidup pupa merupakan kekuatan untuk mencapai kedudukan untuk
menjadi dewasa. Pelepasan jaringan larva menyebabkan terjadinya
perpindahan meteri dan energi untuk perkembangan selanjutnya yang
lebih sempurna pada peristiwa metabolisme (Halang, dkk 2020).
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Gambar Pengamatan
1. Morfologi Drosophilla melanogaster
a. Drosophilla sp jantan
Keterangan:
2 1 6
1. Caput 5. Kaki
5 2. Thorax 6. Mata
3. Abdomen 7. Sayap

7 4 4. Sex comb

b. Drosophilla sp betina
Keterangan:
1. Caput
1 5 2. Thorax
2 3. Abdomen
4. Kaki
4
5. Mata
6
3
6. Sayap

2. Caput
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
3
1. Mata
2. Mulut
3. Antena
1

2
b. Drosophilla melanogaster betina
Keterangan:

3 1. Mulut
2. Mata
3. Antena
2

3. Toraks
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:

3 1. Rangka sayap
2. Sayap

1 3. Punggung

b. Drosophilla melanogaster betina


Keterangan:

3 1. Rangka sayap
2. Sayap

1
3. Punggung

2
3

4. Abdomen
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
1. Segmen
2. Rambut halus

1 3. Kaki

b. Drosophilla melanogaster betina


Keterangan:

3 1. Segmen
2. Ovipositor
3. Kaki
1

5. Kaki
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:

3 1. Femur

2 2. Tibia
4
3. Tarsus
4. Sex comb

1
b. Drosophilla melanogaster betina
Keterangan:
1. Femur
3 2. Tibia
3. Tarsus
2

B. Foto Pengamatan
1. Morfologi Drosophilla melanogaster
a. Drosophilla melanogaster jantan
Keterangan:
2
1 1. Caput 5. Kaki
5
2. Thorax 6. Mata
3. Abdomen 7. Sayap
6
4
4. Sex comb
3
7

(Dok. Angkatan 2017, 2019)


b. Drosophilla melanogaster betina

5 1 Keterangan:
1
1. Caput
2. Thorax
2 3. Abdomen
6
4. Kaki
4
5. Mata
3
6. Sayap
(Dok. Angkatan 2017, 2019)
2. Foto Literatur
a. Drosophilla melanogaster jantan dan betina
Keterangan:
1
5 1. Caput
2
2. Thorax
4
3. Abdomen
7 4. Kaki
6
3 5. Mata
6. Sayap
(Sumber: Jelita, 2012) 7. Sex comb

Kunci Identifikasi
Identifikasi Lalat Buah dari praktikum ini adalah :
Kunci determinasi ordo Diptera berdasarkan (Jumar, 1997; 123.) :
1a Serangga bersayap ...................................... 2
2a Sayap dua pasang ...................................... 3
3b Sayap tanpa vena seperti jala: halter ada . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
4b Sayap dengan rangka membujur dan beberapa melintang; tanpa
filamen kaudal nyamuk, lalat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Diptera
Determinasinya adalah 1a, 2a, 3b, 4b.

Kunci determinasi family Drosophillidae berdasarkan (Lilies S., 1991;


179-187) :
1b Bersayap dan mampu terbang ............................. 2
2b Antena 3 ruas, ruas ketiga kadang-kadang membulat dan sering
dengan sebuah arista atau stylus (gambar 2) . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12
12b Tarsi dengan dua telapak kaki (gambar 19) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15
15a Radius dengan 2 cabang (gambar 26) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
16b Bagian puncak kepala berbentuk sedikit cekung . . . . . . . . . . . . . . . 18
18b Tidak seperti pada 18a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
19b Kepala dengan kerutan frontal (gambar 33) . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24
24b Calypter yang bawah kecil atau vestigial, thoraks tanpa sebuah
kerutan transversal di bagian dorsal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
29
29b Tidak seperti pada 29a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
30a Costa bercabang hanya di dekat ujung subcubitus . . . . . . . . . . . . . . 31
31a Bulu-bulu ada di dekat mulut, tubuh biasnya berwarna kuning atau
abu-abu, Sc tidak lengkap, arista berbulu (plumose) . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Drosophillidae
Determinasinya adalah 1b, 2b, 12b, 15a, 16b, 18b, 19b, 24b, 29b, 30a, 31a

V. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada spesies lalat
buah (Drosophila melanogaster) dengan mengamati sayap, bulu sikat dan
abdomennya, maka dapat diidentifikasi bahwa lalat buah merupakan salah
satu anggota dari spesies Drosophila melanogaster.
Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthopoda
Classis : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
Sumber : (Borror, 1992)
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan suatu serangga
kecil dengan panjang dua sampai lima millimeter dan komunitasnya sering
kita temukan di sekitar buah yang rusak/busuk (Iskandar, 1987). Drosophila
melanogaster seringkali digunakan dalam penelitian biologi terutama dalam
perkembangan ilmu genetika (Manning, 2006). Hal ini didukung dengan
beberapa keuntungan yang diperoleh. Pertama, lalat buah sangat mudah
dipelihara dan membutuhkan biaya yang relatif murah jika dibandingkan
dengan organisme model seperti Zebrafish, mencit, dan tikus. Hal ini sangat
menguntungkan bagi para peneliti dengan jumlah dana yang terbatas.
Kedua, lalat betina dapat menghasilkan 30-50 telur per hari dan tiap
telur dapat berkembang menjadi lalat dewasa dalam waktu sekitar 10 hari,
sangat berbeda dengan mencit yang hanya menghasilkan sejumlah kecil
keturunan dalam waktu 3-4 bulan. Dengan demikian, penggunaan
Drosophila melanogaster dapat memudahkan peneliti untuk memperoleh
hasil eksperimen dengan populasi pengujian yang besar sesegera mungkin.
Ketiga, Drosophila melanogaster memiliki masa hidup yang singkat (sekitar
2-3 bulan) sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam mempelajari
beberapa proses biologis, seperti misalnya mekanisme penuaan (aging),
yang sekiranya akan cukup sulit diamati pada hewan-hewan uji yang lain.
Keempat, penggunaan lalat buah D. melanogaster dalam penelitian tidak
membutuhkan pengurusan kode etik, sehingga sangat mengefisienkan waktu
peneliti (Nainu, Firzan, 2018).
Berdadarkan pengamatan yang dilakukan terhadap lalat buah maak
dapat dilihat ciri umum dari Dhrosophila melanogaster, yaitu memiliki
mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwarna merah, memiliki
warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam ditubuh
bagian belakang, berukuran kecil antara 3-5 mm (jantan dan betina memiliki
ukuran berbeda), urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang
terinteruptus dekatdengan tubuhnya, sungut (arista) umumnya berbentuk
bulu, memiliki 7-12 percabangan. Berdasarkan pengamatan ciri morfologi
dari lalat buah, maka dapat diketahui bahwa lalat buah mempunyai kunci
determinasi yaitu 1a, 2a, 3b, 4b untuk bagian ordo Diptera. Kunci
determinasinya adalah 1b, 2b, 12b, 15a, 16b, 18b, 19b, 24b, 29b, 30a, 31a
untuk family Drosophillidae. Dan terakhir kunci determinasinya adalah 1b,
7b, 8b, 9b, 10a untuk spesies Drosophilla melanogaster.
Perlu diketahui bahwa antara lalat buah jantan dan betina memilik
beberapa ciri morfologi yang berbeda yaitu pada ukuran kedua tubuh lalat
buah, lalat buah jantan lebih kecil dibandingkan lalat buah betina. Sayap
keduanya juga berbeda, sayap pada lalat buah betina lebih besar dan panjang
dibandingkan lalat buah jantan yang kecil dan pendek. Pada kakinya juga
berbeda, pada kaki lalat buah jantan terdapat sisir kelamin yang berfungsi
untuk mempermudah saat perkawinan sedangkan pada lalat buah betina
tidak terdapat (Shorrock, 1972). Kemudian pada abdomennya, pada lalat
buah jantan abdomennya lebih gelap (hitam) dengan jumlah segmen 3
sedangkan lalat buah betina abdomennya lebih terang dengan jumlah
segmen 6. Tanda hitam pada ujung abdomennya juga bisa menjadi ciri
dalam menentukan jenis kelamin lalat ini tanpa bantuan mikroskop
(Wiyono, 1986). Lalat jantan memiliki sex comb berjumlah 10 yang terdapat
pada sisi paling atas kaki depan yang bentuknya berupa bulu rambut kaku
dan pendek (Demerec dan Kaufmann, 1961).
Karakteristik dari famili Drosophilidae yang umum yaitu, mereka
mempunyai kemampuan terbang yang minimum, mudah tertarik pada
suatu medium, terbang mondar-mandir di udara (terutama pada medium
yang ingin dihinggapi), barisan warna mulai dari kuning, coklat, hitam,
mempunyai warna mata merah terang, tidak mempunyai rambut pada
mesopleuron, pembuluh darah bagian costal pada sayap belum sempurna
di mana pembuluh darah I, pendek dan sel anal pembuluh darah 6 selalu
ada, tidak sempurna disini yaitu tidak berhubungan satu dengan yang lain.
Memiliki rambut sikat dan rambut-rambut lainnya (Iskandar, 1987).
Sedangkan karakteristik Drosophilla melanogaster tipe normal
dicirikan dengan mata merah, mata majemuk berbentuk bulat agak ellips
dan mata tunggal (oceli) pada bagian atas kepalanya dengan ukuran relatif
lebih kecil dibanding mata majemuk (Robert, 2005), warna tubuh kuning
kecokelatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
Ukuran tubuh Drosophilla melanogaster berkisar antara 3-5 mm (Indayati,
1999). Sayap Drosophilla melanogaster cukup panjang dan transparan
(Karmana, 2010), Posisi sayapnya bermula dari thorak, vena tepi sayap
(costal vein) memiliki dua bagian yang terinterupsi dekat dengan tubuhnya.
Aristanya pada umumnya berbentuk rambut dan memiliki 7-12 percabangan
(Indiyati, 1999). Cross vein posterior umumnya berbentuk lurus, tidak
melengkung (Milkman, 1965). Thoraknya memiliki bristle, baik panjang
dan pendek, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam
(Chumaisah, 2002).

VI. KESIMPULAN
1. Ciri-ciri tubuh Drosophila memiliki warna tubuh kecokelatan dengan
ujung abdomen berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Tubuh terdiri
atas tiga bagian yaitu caput, thorax, abdomen.
2. Cara untuk menentukan jenis (spesies) dari lalat buah adalah dengan
melakukan identifikasi dengan cara mengamati keseluruhan bagian
tubuh yaitu kepala, thorax, abdomen, sayap, sampai dengan kaki.
Kemudian membandingkan ciri-ciri tersebut dengan ciri-ciri yang
terdapat pada buku identifikasi.
3. Lalat buah yang teridentifikasi merupakan anggota dari spesies
Drosophila melanogaster. Ukurannya lebih kecil dari lalat biasa pada
umumnya namun memiliki struktur tubuh yang sama
4. Berdasarkan ciri morfologi yang terlihat maka lalat buah memiliki
kunci determinasi yaitu 1a, 2a, 3b, 4b untuk bagian ordo Diptera. Kunci
determinasinya adalah 1b, 2b, 12b, 15a, 16b, 18b, 19b, 24b, 29b, 30a,
31a untuk bagian family Drosophillidae. Dan terakhir kunci
determinasinya adalah 1b, 7b, 8b, 9b, 10a untuk bagian spesies
Drosophilla melanogaster.
5. Drosophilla melanogaster dicirikan dengan mata merah, mata majemuk
berbentuk bulat agak ellips dan mata tunggal (oceli) pada bagian atas
kepalanya dengan ukuran relatif lebih kecil dibanding mata majemuk.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Borror. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga, edisi VI. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press.

Chumaisiah, N. 2002. Pengaruh Inbreeding Terhadap Viabilitas dan


Fenotip Lalat Buah (Drosophila melanogaster M.) Tipe Liar dan
Strain Sepia. Skripsi. FKIP UNEJ Jurusan Biologi: Jember.

Halang, Bunda dkk. 2018. Penuntun Praktikum Genetika. PMIPA FKIP


ULM : Banjarmasin.

Indayati, N. 1999. Pengaruh Umur Betina dan Macam Strain Jantan


Terhadap Keberhasilan Kawin Kembali Individu Betina D.
melanogaster. Skripsi. Malang: FPMIPA IKIP Malang.

Iskandar, D. T. 1987. Penuntun Praktikum Genetika. Institut Teknologi


Bandung: Bandung.

Karmana, I. W. 2010. Pengaruh macam strain dan umur betina terhadap


jumlah turunan lalat buah (Drosophila melanogaster) dalam
Jurnal GaneÇ Swara Vol. 4 No.2, September 2010.

Manning, G. 2006. A quick and simple introduction to Drosophila


melanogaster. USA: Markow, T.A & O'Grady,

Milkman. R. 1965. The genetic basis ofnatural variation. viii. synthesis of


cuepolygeni combinations from laboratorystrains of Drosophila
melanogaster. Department of Zoology,

Nainu, Firzan, 2018. Review : Penggunaan Drosophila melanogaster


Sebagai Organisme Model Dalam Penemuan Obat. Jurnal
Famasi Galenika. Makassar : Unniversitas Makassar.
Robert. J. B. 2005. Genetic Analysis and Principles. Third Edition
McGrow. Hill International edition

Shorrock, B. 1972. Drosophila. Ginn and Company Limited, London. Hal


31-48; 71-76; 103-116.

Wiyono, H.T. 1986. Studi mengenai pentingnya lalat buah Drosophila


melanogaster sebagai bahan praktikum genetika di SMA. Tesis.
Fakultas Pasca Sarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Malang.

Anda mungkin juga menyukai