Disusun Oleh:
Dosen Pengampu Mata Kuliah Anatomi dan Histologi
NAMA : ……………………………………
NIM : ……………………………………
KELOMPOK : ……………………………………
KELAS : ……………………………………
1
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. WAJIB menggunakan Jas Laboratorium (jika keluar lab harus dilepas)
2. Nilai responsi minimal 60, remedial HARUS pada hari yang sama (tetap
diijinkan masuk), Maksimal 2 kali remedial responsi
3. WAJIB Baju berkerah (kecuali yang berjilbab)
4. Menggunakan kaos kaki bersih
5. Keterlambatan maksimal 10 menit dan harus ada alasan yang jelas
6. Kehadiran 100% (jika sakit atau tidak hadir wajib memberikan keterangan
sakit dari dokter atau surat ijin dan ditandatangi oleh wali mahasiswa)
7. Tidak diperkenankan keluar lab dan menggunakan HP tanpa seijin asissten
8. Tidak menggunakan HP diluar keperluan praktikum
9. Tidak boleh makan dan minum selama praktikum dan di dalam laboratorium
10. Pengulangan praktikum sebelum praktikum berikutnya dimulai,
menyesuaikan jadwal asisten
11. Ijin ketidakhadiran maksimal 2 X dan wajib melakukan pengulangan
12. Jika melebihi ketidakhadiran yang ditetapkan, maka nilai response setengah
13. Untuk Anatomi dan Histologi, Buku Gambar per orang
14. Revisi Buku Gambar hanya 2 x, ke 3 kalinya nilai apaadanya jika belum
ACC, tapi tetap harus ACC
15. Merevisi dan ACC Buku Gambar hanya di jam kuliah (08.00-16.00) di hari
kerja dan menyesuaikan dengan jadwal kesibukan asisten
16. Jika tidak ada bahan praktikum, praktikan akan dikeluarkan dan
praktikumnya diganti hari lain sebelum minggu depannya (jika melewati
minggu depan maka nilai dikosongkan atau nilai 0)
17. Tanggung jawab untuk bahan per kelompok
18. Menjaga kerapian dan kebersihan laboratorium (setelah/sebelum praktikum)
dan diri sendiri
2
19. Melapor ke asisten jika ada kehilangan, kerusakan alat dan kecelakaan
praktikum
20. Bertanggung jawab penuh jika terjadi kerusakan ataupun kehilangan alat-
alat di Laboratorium (sesuai dengan jenis dan jumlah yang rusak/hilang)
21. Pengumpulan Buku Gambar setelah praktikum tersebut dilaksanakan
22. Syarat masuk praktikum adalah Buku Gambar yang telah ACC
23. Ujian praktikum dibagi 2 sesion. UTP dan UAP.
3
KATA PENGANTAR
Penyusun
4
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ..................................................................................................... 1
Tata tertib praktikum .......................................................................................... 2
Kata pengantar ..................................................................................................... 4
Daftar isi................................................................................................................ 5
BAB I
- Jaringan Epitelium ..................................................................................... 7
- Jaringan Pengikat dan Penunjang............................................................... 11
BAB II
- Jaringan Otot .............................................................................................. 14
- Jaringan Syaraf ........................................................................................... 15
BAB III
- Pisces ..................................................................................................... 17
- Amphibia .................................................................................................... 27
BAB IV
- Reptile ..................................................................................................... 39
- Aves ..................................................................................................... 46
BAB V
- Mammalia .................................................................................................. 55
BAB VI
- Sistem Cardiovasculer ................................................................................ 66
- Sistem Respiratory ..................................................................................... 69
BAB VII
- Sistem Digestoria ....................................................................................... 71
- Sistem Limfatik .......................................................................................... 76
5
BAB VIII
- Sistem Integumen ....................................................................................... 79
- Sistem Urinary ........................................................................................... 81
BAB IX
- Sistem Endokrin ......................................................................................... 85
- Sistem Syaraf ............................................................................................. 89
BAB X
- Sistem Reproduksi (Jantan)........................................................................ 91
- Sistem Reproduksi (Betina) ....................................................................... 94
6
BAB I
JARINGAN EPITHELIUM
Macam-macam epitel:
A. Epitel Selaput
I. Berdasarkan bentuk :
- Epitel pipih/squamosa
- Epitel kubus/kuboid
- Epitel batang/kolumner
II. Berdasarkan jumlah lapisan :
- Epitel selapis
- Epitel berlapis (stratified)
- Epitel berlapis semu (pseudostratified)
- Epitel transitional
B. Epitel Kelenjar
1. Eksokrin : hasil sekretnya dikeluarkan melalui saluran khusus
2. Endokrin : hasil sekretnya dikeluarkan melalui pembuluh darah
Berdasarkan bentuk :
1. Kelenjar uniseluler : sel goblet yang terdapat tersebar dalam lapisan lendir saluran
pencernaan dan saluran pernafasan.
2. Kelenjar multiseluler
a. Kelenjar tabung/tubuler:
- Sederhana misalnya : kelenjar keringat
- Bercabang-cabang misalnya : kelenjar pada lambung
b. Kelenjar gembungan/asinar/alveolar
Misalnya : kelenjar liur, pancreas, kelenjar susu
7
Epitel kuboid selapis
Deskripsi : selapis sel bentuk kubus/hexagon, lebih tebal, nucleus bulat
Lokasi : lapisan yang menutupi ovarium, tubulus ginjal (saluran kemih
dalam ginjal), saluran kecil pada beberapa kelenjar, kelenjar tiroid.
Fungsi : sekresi dan absorbsi
8
Epitel pipih berlapis
Deskripsi : sel pipih berlapis, semakin ke bawah semakin kuboid sampai
kolumner
Lokasi : epitel pipih berkreatin pada kulit, epitel pipih berlapis tidak
berkreatin yang melapisi mulut, esophagus, epiglottis, vagina dan
yang menutupi lidah
Fungsi : proteksi
Epitel transitional
Deskripsi : kenampakannya bervariasi (transitional) yaitu lapisan sel paling
atas berubah dari pipih ke kubus tergantung pada tingkat
mengembangnya kantong kemih (vesica urinaria). Ketika relaksasi
terlihat seperti kuboid berlapis kecuali pada sel paling atas terlihat
besar dan bulat. Ketika mengembang sel terlihat seperti pipih
berlapis
Lokasi : yang melapisi lumen dalam vesica urinaria
Fungsi : memungkinkan penggembungan
9
Tujuan
Agar mahasiswa/i dapat memahami dan mengetahui struktur histology/
mikroanatomi dari Jaringan Epithelium.
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat awetan
arteri dan vein (pembuluh darah), intestinum tenue (duodenum), trachea, vesica
urinaria (kontraksi dan relaksasi), kelenjar tyroid.
Cara Kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan di bawah mikroskop
dengan perbesaran 4x10, 10x10 dan 40x10
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar pada
masing-masing bagian preparat yang terlihat.
10
JARINGAN PENGIKAT DAN PENUNJANG
Kartilago Hyalin
Deskripsi : bening kebiruan seperti kaca, matriks mengandung serat kolagen
yang halus berisi beberapa kondrosit dan merupakan jenis
kartilago yang terbanyak dalam tubuh.
11
Lokasi : terletak pada ujung tulang rusuk dan pada permukaan tulang di
daerah persendian, dinding saluran pernafasan dan rangka utama
pada embrio.
Fungsi : untuk fleksibilitas dan penyokong
Kartilago Fibrosa
Deskripsi : terdiri dari kondrosit yang berpencar diantara bundelan serat
kolagen di dalam matriks.
Lokasi : symphysis pubis (tulang panggul) dan discus intervertebralis
Fungsi : menyokong dan menggabungkan
Kartilago elastis
Deskripsi : warna kekuningan, matriks mengandung serat kolagen dan serat
elastis sehingga lebih kenyal.
Lokasi : daun telinga, epiglottis, saluran Eustachius, beberapa keeping
kartilago pada jakun dan bronkhiolus.
Fungsi : menyokong dan memelihara bentuk.
Tulang
Deskripsi : tulang kompak terdiri dari Sistem Haversi (unit lingkaran-
lingkaran) yang terdiri dari lamella (lempeng-lempeng tulang
yang membentuk lingkaran-lingkaran yang makin ke tengah
semakin kecil), lacuna (celah yang terdapat di antara lamella),
osteosit (sel tulang didalam lacuna), canaliculi (saluran halus di
antara lamella) dan pusat kanalis haversi (ditengah).
Darah
Deskripsi : terdiri dari plasma (cairan) dan elemen-elemen sel-sel darah yang
terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih)
dan platelet (keping darah)
Lokasi : di dalam pembuluh darah
a. Eritrosit
Deskripsi : bentuk sel cakram, bikonkaf, diameter ± 7-8µ, tidak berinti dan
berisi hemoglobin
Fungsi : untuk transport oksigen dan karbondioksida
12
b. Leukosit
Fungsi : fagositosis clan reaksi imunitas
Dibagi menjadi 5 yakni :
- Eusinofil : diameter 10-14µ, bentuk besar, bergranula, inti berlobi 2
- Neutrofil : inti berlobi banyak, bergranula
- Basofil : inti berlobi seperti huruf S, bergranula
- Monosit : sel besar, inti seperti huruf U, tidak bergranula
- Limfosit : inti besar dan bulat, tidak bergranula
Jaringan Lemak
Deskripsi : terdiri dari sel-sel lemak (adiposit), sel diisi penuh dengan lemak,
inti terletak di tepi.
Lokasi : kulit lapisan subkutan, melapisi jantung dan ginjal, di sum-sum
kuning tulang panjang.
Fungsi : persediaan panas dan energi, penyokong dan perlindungan.
Tujuan
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur histology/
mikronatomi dari Jaringan pengikat dan penunjang.
Alat
Mikroskop
Bahan
Preparat awetan tendon, kartilago hyaline, kartilago elastis, tulang kompakta,
apusan darah, jaringan lemak/sel lemak.
Cara Kerja
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan di bawah mikroskop
dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar pada
masing-masing bagian preparat yang terlihat.
13
BAB II
JARINGAN OTOT
14
JARINGAN SYARAF
Neuron
Neuron terdiri atas 2 bagian utama :
1. Perikarion
2. Processus/tonjolan :
a. Dendrite
b. Akson (neurit)
2. Processus
- Yaitu tonjolan atau serabut syaraf
- Bertugas meneruskan impuls ransangan
- Dendrit→ menerima impuls dari sel indra yang diteruskan ke perikarion
- Akson → menerima impuls dari perikarion yang diteruskan ke sel yaitu
neuron lain atau ke efektor yang terdiri dari otot dan kelenjar.
a. Dendrit
Tonjolan yang banyak jumlahnya yang berfungsi untuk memperluas
permukaan sel neuron dan memperjauh jarak jangkauan untuk menerima atau
mengantar impuls.
b. Akson
- Tiap neuron hanya ada 1 akson
- Lebih besar daripada dendrit
- Membrannya :aksolemma, sitoplasma : aksoplasma
- Diluar aksolemma seringa ada selaput myelin, tetapi ada yang tidak punya
15
- Pada ujung akson yang kontak dengan target akan bercabang : akar pre-
terminal/ telodendria.
16
BAB III
PISCES
Cyprinus carpio (ikan mas)
I. Tanda-tanda karakteristik :
1. Kulit (integument) : mengandung banyak glandula mukosa (kelenjar lendir),
biasanya tertutup oleh squama (sisik).
Extremitas /membri liberi berupa pinnae (sirip)
2. Mulut : terdapat pada ujung muka, berupa celah mulut (rima oris)
Hidung: masih berupa fovea nasalis (cekung hidung), terdapat sepasang di
dorsal mulut dan belum mempunyai hubungan dengan rongga mulut (cavum
oris)
Mata : relative besar, tak mempunyai kelopak mata (palpebrae).
3. Respiratio (pernapasan) pada umumnya dilakukan dengan branchia (insang).
4. Cor (jantung) :
- Terdiri atas 2 ruang, satu atrium dengan sinus venosus dan satu ventrikel
dengan bulbus arteriosus
- Hanya terisi darah venosus (mengandung banyak CO2, miskin O2),
eritrosit oval dan masih bernukleus.
5. Bersifat poikilotherm (berdarah dingin), artinya temperature badannya
bervariasi sesuai dengan lingkungannya.
6. Pada umumnya bersifat ovipar, fertilisasi eksternal.
7. Nervi cranialis berjumlah 10 pasang.
II. Inspectio
Corpus (badan) ikan terdiri atas :
A. Caput : Kepala
1. Rima oris
2. Fovea nasalis
3. Organon visus
4. Apparatus opercularis
B. Truncus : Badan
1. Squama (sisik)
2. Linea lateralis
3. Anus, porus urogenitalis
4. Pinnae pectorals/thoracalis
5. Pinnae abdominalis
17
6. Pinnae analis
7. Pinnae dorsalis
C. Cauda : Ekor
1. Pinnae caudalis (sirip ekor)
B. Truncus
1. Epidermis (kulit luar)
Tipis, transparan dan licin karena banyak menghasilkan mucus (getah lendir),
menutupi tubuh ikan untuk memudahkan pergerakan (mengurangi pergeseran)
dalam air dan juga untuk mencegah masuknya organism-organisme ke dalam
tubuhnya.
2. Squama
Terdapat di bawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting dengan
bagian belakang bebas, sehingga ada bagian sisik yang tertutup oleh sisik-
sisik lain. Squama merupakan exoskeleton. Pada ikan dikenal 4 tipe squama :
a. Cycloid
18
Misalnya pada Puntinus sp., Cyprinus sp. Bentuknya circuler atau ovoid.
b. Ctenoid
Bagian tepi luarnya mempunyai satu baris/lenih rigi-rigi, sedang bagian
tepi yang melekat mempunyai tonjolan-tonjoloan sehingga memperkuat
perlekatannya.
c. Ganoid
Bagian terbesar dari tipe ini terdiri dari lapisan-lapisan tulang dan
permukaan luarnya diselubungi oleh ganoin yaitu suatu material yang
menyerupai email yang dibentuk oelh corium.
d. Placoid
Merupakan tipe paling primitif, berasal dari dermis. Mempunyai suatu
basis memipih terutama di dalam kulit dengan suatu spina yang meruncing
atau membulat yang menonjol, yang terdiri dari dentin yang keras.
3. Linea lateralis
4. Dua buah lubang keluar (muara) yang saling berdekatan, berturut-turut dari
cranial ke caudal, di sebelah muka pinna analis, berturut-turut adalah:
a. Anus, merupakan muara saluran makanan, sebagai lubang pembuangan
sisa-sisa makanan.
b. Porus urogenitalis, merupakan muara bersama dari saluran kelamin dan
saluran kencing.
5. Extremitas liberae (anggota badan bebas) ikan, berupa sirip (pinna).
Perhatikan mana yang tunggal dan sepasang. Tiap-tiap pinna tersusun atas:
- Membrane, terdiri dari jaringan lunak
- Skeleton (rangka) berupa tulang rawan (kartilago) yang disebut radialia
(jari-jari sirip) ada yang bercabang dan ada yang tidak.
III. Topografi:
Perhatikan alat-alat tersebut di bawah ini :
1. Pneumatocyst (gelembung renang) atau vesica natatoria. Letaknya retroperitoneal,
di bagian dorsal rongga perut (cavum abdominalis) yaitu di ventral columna
vertebralis, ren, dan aorta dorsalis serta di sebelah dorsal alat-alat dalam lainnya.
Warna keputih-putihan, umumnya terdiri atas 2 bagian yaitu bagian anterior dan
posterior, masing-masing berbentuk oval.
2. Cor (jantung), letaknya ventro-caudal insang, agak ke kanan
3. Branchia (insang), pada bagian cranial (daerah caput) tertutup oleh apparatus
opercularis.
19
4. Gonade (kelenjar kelamin), pada yang jantan berwarna putih kompak pada yang
betina seperti agar-agar, jernih sehingga bila berisi telur akan tampak jelas.
5. Ventriculus dan intestinum (tractus digestivus)
6. Hepar (hati) berwarna merah
7. Vesica fellea (kantong empedu), berwarna kehijauan.
8. Lien (limpa), berwarna merah tua, terdapat di sebelah ventral lobus dorsalis
hepatis.
9. Ren (mesonephros=ginjal), berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral
columna vertebralis.
V. Skeleton (rangka).
Dibedakan atas :
A. Exoskeleton (rangka luar), contoh: sisik (squama)
B. Endoskeleton (rangka dalam), contoh: columna vertebralis yang tersusun
oleh vertebrae (ruas-ruas tulang punggung). Columna vertebralis terbagi
atas 2 daerah:
Daerah muka (cranial), terdiri atas:
1. Corpus/centrum (badan/pusat)
2. Neurapophysis: tonjolan corpus yang menuju ke dorsal (punggung),
ada sepasang kanan kiri, yang lanjut sebagai:
3. Arcus neuralis, yaitu lanjutan neurapophysis yang melengkung ke
dorsal lalu bersatu membentuk lubang yang dilalui medulla spinalis
(sumsum tulang belakang)
20
4. Spina neuralis, merupakan tonjolan yang meruncing ke dorsal seperti
duri, pada persatuan arcus neuralis kanan-kiri
5. Haemapophysis, tonjolan corpus ke arah ventral (perut) sepasang
divergen, masing-masing melanjutkan diri sebagai lengkungan
6. Costa haemalis, iga-iga yang bersendi pada arcus haemalis. Costa ini
berjalan di daerah medial/bawah otot hypaxial.
Daerah caudal: kedua arcus haemalis bersatu dan kearah ventral
berakhir sebagai duri yang disebut: spina haemalis.
A. Tractus Digestivus
Bagian-bagiannya berturut-turut:
1. Cavum oris, pada rahangnya terdapat gigi kecil yang berbentuk conus lingua
(lidah) melekat pada dasar mulut dan tidak dapat digerakan. Banyak glandula
mucosa, tetapi tidak mempunyai glandula salives/salivarius (kelenjar ludah)
2. Pharynx (pangkal tenggorokan/telak)
Terdapat di daerah yang sesuai dengan tempat insang dan tampak bila insang
diambil
3. Esophagus (kerongkongan)
Pendek, sebagai lanjutan pharynx, bentuknya seperti kerucut, terdapat di
belakang daerah insang, lumen (ruang) menyempit bila sedang tidak dilalui
makanan
4. Ventriculus (waduk=perut besar= lambung)
Pada umumnya membesar, tetapi pada Cyprinus carpio hanya tampak sebagai
alat yang memanjang merupakan pembesaran daripada usus, batas dengan
usus tidak begitu nyata
5. Intestinum (usus)
Sebagai pipa panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya, intestinum
berakhir dan bermuara keluar sebagai anus, usus difiksasi oelh suatu alat
penggantung usus disebut mesenterium yang merupakan derivate dari
peritoneum (pembungkus rongga perut).
Note: pada Cyprinus carpio, batas-batas antara esophagus, ventriculus dan
intestinum secara mikroskopis tidak begitu nyata.
21
B. Glandula Digestoria
Terdiri atas:
1. Hepar (hati), besar, berwarna merah kecoklat-coklatan, letaknya di bagian
depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Bentuknya tidak tegas dan
teoritis, dapat dibedakan menjadi 3 bagian/lobi: lobus dorsalis (bagian yang
lebih ke arah punggung, lobus dexter (bagian kanan), dan lobus sinister
(bagian kiri). Note: pada preparat kita, lobi tidak jelas.
2. Vesica fellea (kantong empedu), bentuk membulat (bila isi penuh), warna
kehijau-hijauan, terletak di sebelah ventral lobus dexter hepar.
3. Pancreas, pada ikan jaringan pancreas bersifat mikroskopis. Secara
mikroskopis jaringan ini sukar dikenal. Bagian eksokrin pancreas
menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Disamping itu terdapat bagian
endokrin yang menghasilkan hormone insulin.
22
VIII. System cardiovasculare
Terdiri atas:
A. Cor (Jantung)
B. Vasa (pembuluh-pembuluh darah), ada 2 macam; arteria (pembuluh nadi) dan
vena (pembuluh balik)
A. Cor (jantung) berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh. Cor terletak
dekat daerah insang dan dibungkus oleh suatu selaput disebut pericardium.
Bagian-bagiannya:
1. Sinus venosus berdinding tipis, warna merah coklat, terdapat di cauda-
dorsal cor, menerima darah dari vena cardinalis anterior dan posterior
2. Atrium (serambi) warna merah
3. Ventrikel (bilik) dinding tebal, warna lebih muda dari atrium
4. Bulbus arteriosus, dinding tebal sekali, warna putih.
Beda cor pada teleostei dan selachei
Teleostei, conus arteriosus kecil, klep 1 pasang, bulbus arteriosius besar, otot
tebal.
Selechei, conus arteriosus besar, klep 7 pasang, bulbus arteriosus tidak ada,
conus arteriosus berlanjut menjadi truncus arteriosus.
23
b. Pada yang betina disebut ovarium, tampak berupa seperti agar-agar jernih atau
terlihat bintik-bintik karena berisi sel-sel telur (ova).
Saluran keluar dari gonad sangat pendek, bersatu dengan lanjutan dari vesica
urinaria, membentuk sinus urogenitalis, kemudian berlanjut sebagai satu
saluran yang sangat pendek dan akhirnya bermuara sebagai porus urogenitalis.
Pembuahan (conception) pada ikan umumnya terjadi secara externa
(pembuahan luar).
24
1. Enchepalon (Otak)
Terdapat di cavum crania (rongga tengkorak)
Dibedakan menjadi: Cerebrum (otak besar) dan Cerebellum (otak kecil)
Bagian-bagiannya, dari cranial ke caudal:
1. Bulbus olfactorius, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang
2. Tractus olfactorius
3. Lobus olfactorius. Dari lobus olfactorius ke luar nervus olfactorius (nervus
cranialis I)
4. Prosencephalon: di sebelah belakang lobus olfactorius, yang mempunyai:
- Atap = pallium
- Dasar = corpus straitum
Catatan : lobus olfactorius termasuk dalam prosenchepalon
5. Mesencephalon, disebut juga lobus opticus
6. Cerebellum, agak memanjang di tengah-tengah
7. Medulla oblongata, di sebelah bawah belakang (Ventrocaudal) cerebellum,
kemudian melanjutkan diri sebagai medulla spinalis vertebrae (dalam tulang
belakang).
Bila dilihat dari facies ventralis dapat dilihat:
8. Chiasma nervi optici, persilangan n. opticus (nervus cranialis no II)yang
menuju ke mata.
9. Hypophysis, di sebelah caudal chiasma nervi optici.
25
IV : Nervus trochlearis: menuju ke otot-otot mata
V : Nervus trigeminus: menuju ke mulut dan muka
VI : Nervus abducens: menuju ke mulut dan otot-otot mata
VII : Nervus facialis: menuju ke otot-otot muka
VIII : Nervus octavus: menuju ke telinga dan alat keseimbangan
IX : Nervus glossopharyngeus: menuju ke lidah dan pharynk
X : Nervus vagus: saraf pengembara ke semua bagian tubuh. Pada
hewan yang lebih tinggi tingkatannya masih terdapat:
XI : Nervus accesorius: menuju ke leher
XII : Nervus hypoglossus: menuju ke otot lidah
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur anatomi/makro anatomi
dari Classis Osteichtyes (Pisces/ikan).
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak paraffin, alat bedah.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah chloroform, kapas,
preparat ikan mas (Cyprinus carpio)
Cara kerja :
1. Disiapkan bak paraffin untuk meletakkan preparat ikan mas (Cyprinus carpio)
2. Disiapkan kapas yang telah diberi chloroform untuk membius preparat yang
telah disediakan
3. Dibedah preparat ikan mas (Cyprinus carpio)
4. Diamati bagian-bagian anatomi/makroanatomi dari preparat ikan mas
(Cyprinus carpio)
5. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar pada
masing-masing bagian yang terlihat.
26
AMPHIBIA
Rana speciosa (katak)
I. Sifat-sifat karakteristik
1. Kulit licin, mempunyai banyak glandulae (kelenjar) dan tidak mempunyai
sisik
2. Mempunyai 2 lubang hiudng, berhubungan dengan rongga mulut.
Membrane tympani di luar. Lidah dapat dijulurkan.
3. Mempunyai sepasang kaki untuk berjalan dan berenang
4. Cor ber-ruang 3 : 2 atria dan 1 ventrikel. Eritrosit oval dan mempunyai
nucleus
5. Bernapas dengan paru-paru dan kulit pada yang dewasa dan dengan insang
pada larvanya
6. Nervi cranialesnya berjumlah 10 pasang
7. Temperature badannya berubah menurut lingkungannya
8. Pembuahan terjadi secara externa
9. Stadium larva mempunyai kehidupan aquatic, dan akan mengalami
metamorphosis.
II. Inspectio
Badan terbagi atas 3 bagian:
A. Caput (kepala). Bentuknya kurang lebih segitiga. Padanya terdapat alat-alat
sebagai berikut:
1. Rima oris (celah mulut): pada ujung dari rostrum (moncong), lalu menuju
ke:
2. Cavum oris (rongga mulut) yang didalamnya terdapat:
a. Maxilla (rahang atas), mempunyai dentes (gigi-gigi) berbentuk conus.
b. Mandibula (rahang bawah), tidak mempunyai dentes.
c. Palatum (atap mulut)
d. Os vomer berbentuk huruf V mengandung dentes
e. Nares posteriors sive choanae: merupakan 2 lubang di kanan kiri
os.vomer. Ia menghubungkan cavum nasi (rongga hidung) dan cavum
oris.
f. Lingua (lidah), berpangkal di cranial mandibula, bersifat bifida
(bercabang) dan dapat dijulurkan ke luar untuk menangkap
mangsanya.
27
g. Ostium tubae auditivae, lubang di tiap-tiap sudut mulut
menghubungkan cavum oris dengan rongga telinga
h. Di kanan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke saccus vocalis
(kantong suara) yang hanya dijumpai pada jantan saja
3. Nares anteriores: lubang-lubang kecil terdapat di sebelah dorsal dari rima
oris.
4. Organon visus (alat penglihat)
5. Membrane tympani (selaput pendengaran) terdapat di sebelah caudal
organon visus.
28
a. Pars epicoracoidalis, berorigo pada epicoracoid
b. Pars sternalis, berorigo pada manosternum
c. Pars abdominalis, berorigo pada aponeurosis (= tendo yang melebar
berperan sebagai fascia) dari musculus rectus abdominis.
4. Musculus deltoideus, berinsertio pada humerus. Musculus ini terbagi atas
2 bagian:
a. Insertio (punctum mobile), ialah bagian ujung dari otot yang melekat
lebih jauh dari linea mediana. Jadi letaknya distal; dapat bergerak lebih
leluasa.
b. Origo (punctum fixum), ialah bagian ujung otot yang melekat lebih
dekat ke linea mediana
c. Tendo ialah suatu jaringan pengikat sebagai pita penghubung otot
dengan tulang atau dengan otot.
5. Musculus rectus abdominalis, merupakan otot yang lebar, memanjang dari
sternum sampai pelvis. Padanya dapat dilihat adanya tendo-tendo
melintang yang tampak putih, ialah: inscriptions tendinae, yang umumnya
berjumlah 4 buah dan diikuti oleh pembuluh-pembuluh darah yakni: vasa
abdominalis.
6. Musculus obliquus abdominis externus, diperut sebelah lateral.
7. Musculus obliquus abdominis internus, tertutup oleh musculus no.6 disini
kedua macam otot itu tadi jalan serabutnya saling tegak lurus.
Pada waktu memeriksa otot dari facies ventralis akan tampak dikanan kiri
linea mediana, pembuluh darah berbentuk seperti huruf U ialah vasa
musculocutanea. Perhatikan pula otot-otot yang terdapat pada tungkai
(=membri liberi posteriores).
29
IV. System skeleton
Endoskeleton dapat dibedakan dalam:
a. Endoskeleton tranci: cranium, columna vertebralis, sternum dan cartilage
hyoidea
b. Skeleton membri anterius dan posterius, cingulum pectoral dan cingulum
pelvinum.
1. Cranium (tulang otak) terutama melindungi otak
2. Columna vertebralis (tulang punggung), memanjang dari cranial sampai
caudal, terdiri atas: 9 vertebrae dan 1 urostylus (vertebra terakhir
meruncing di caudal)
3. Sternum (tulang dada) dan cingulum pectoral (gelang bahu)
Sternum t. a.:
a. Episternum di sebelah cranial, terdiri atas cartilago
b. Omosternum di caudalnya
c. Mesosternum
d. Xiphisternum, terdiri atas cartilago
Cingulum pectoral, t.a.:
a. Precoracoid, melekat pada sternum di sebelah cranial
b. Coracoids, melekat pada sternum di sebelah caudalnya.
Antara precoracoid dan coracoids terdapat lubang.
a. Epicoracoid, menghubungkan mesosternum dan omosternum
b. Scapula
c. Suprascapula, terdiri atas cartilago, melengkung ke lateraldorsal.
Pada batas scapula dengan coracois terdapat suatu cekungan
disebut cavitas glenoidalis, merupakan tempat persendian caput
humeri dari tulang humerus (tulang pangkal lengan)
4. Extremitas (anggota badan bebas)
a. Extremitas anterior, t.a.:
1. Humerus pada branchium
2. Radioulna merupakan persatuan antara tulang radius dan ulna pada
antebranchium
3. Carpalia (tulang pergelangan tangan) pada manus
4. Metacarpalia, juga pada manus
5. Phalanges (ruas-ruas jari) pada digiti
b. Extremitas posterior, t.a.:
1. Femur (tulang paha) pada femur
30
2. Tibiofibula merupakan persatuan antara tulang tibi dan fibula pada
crus
3. Tarsalia
4. Metatarsalia
5. Phalanges
V. Topografi
Apabila otot-otot di sebelah ventral telah disisihkan semua dan sternum
serta cingulum pectoral telah dipotong maka akan tampak alat-alat:
1. Cor (jantung) dengan truncus arteriosus
2. Hepar, berwarna merah coklat terbagi menjadi lobus dexter dan lobus
sinister
3. Ventriculus berwarna keputih-putihan, terdapat di sebelah kiri dari
linea mediana
4. Intestinum (usus), berkelok-kelok
5. Vesica urinaria (gelembung kencing) merupakan gelembung tipis
keputihan.
6. Pada preparat betina yang sedang “gravid” tampak butir-butir hitam
kecil yang tersimpan di dalam “uterus”.
7. Pada preparat betina yang sudah cukup dewasa, ovarium (kelenjar
telur) besar, penuh dengan ova.
8. Dalam keadaan baru saja mati, seringkali masih dapat dilihat pulmo
(paru-paru) yang berwarna kemerahan.
VI. Systemdigestorium
A. Tractusdigestivus, disusun oleh:
1. Cavumoris dengan lingua bifida untuk menangkap mangsanya dan
gigi-gigi berbentuk conus untuk memegang mangsanya. Disebelah
caudal dari cavum oris ada lubang menuju ke:
2. Pharynk,
3. Esophagus, merupakan saluran pendek
4. Ventriculus, kantong, ditengah melebar. Ini dapat menjadi sangat
besar bila terisi makanan
Ventriculus dapat dibedakan:
Cardia, tampak masuknya esophagus
Pylorus, lubang keluar menuju ke:
5. Intestinum (usus), yang digantungkan oleh selaput tipis mesentrium
31
Intestinum dibedakan atas:
a. Intestinumtenue (usus halus) terdiri atas:
- Duodenum
- Jejunum
- Ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya
b. Intestinumcrassum (usus besar). Bagian akhirnya disebut rectum
menuju ke:
6. Cloaca, yaitu merupakan muara bersama bagi saluran makanan,
kelamin dan kencing.
B. Glandula digestoria
1. Hepar berwarna merah coklat, terdiri atas:
a. Lobus dexter: bagian kanan (lebih kecil)
b. Lobus sinister: bagian kiri yang lebih besar dan terdiri atas 2 lobuli
2. Pancreas, berwarna kekuning-kuningan, melekat diantara ventriculus dan
duodenum
32
- Phase 2 ; glottis menutup – nares terbuka – m. submandibularis
kontraksi diikuti oleh m. geniohyoideus – cavum menyempit –
udara keluar
Pernapasan dengan kulit ini berlangsung baik didarat maupun didalam air.
Hal ini mungkin karena kulit tipis dan kaya kapiler-kapiler yang
merupakan lanjutan dari arteri cutanea, cabang dari a. pulmonalis yang
membawa darah venous menuju kulit.
A. Cor
Terdapat didalam suatu kantong tipis pericardium yang didalamnya
terdapat cairan liquor pericardii yang berguna untuk mengurangi geseran
antara cor dan pericardium. Cor berbentuk conus dengan puncaknya apex
caodis.
Pada cor dijumpai adanya:
- 2 atrium ; atrium sinistrum dan dextrum, yang dipisahkan oleh septum
atriorum
- 1 ventrikel ; terdapat di sebelah caudal atrium. Warna lebih muda,
yang dipisahkan dari atrium oleh septum atrioventriculorum dan
terdapat klep yang disebut valvulla atrioventriculare yang berguna
untuk menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke atrium.
- Truncus arteriosus, pangkal arteria yang keluar dari cor. Ia tampak dari
sebelah ventral, keluar dari ventrikel menuju ke cranial
- Sinus venosus, merupakan kantong berdinding tipis tampak dari
sebelah dorsal cor, bentuk segitiga. Ia menampung darah dari
pembuluh besar yang akan masuk ke dalam atrium dextrum.
B. Arteria
Dari truncus arterious terdapat cabang ke kanan dan ke kiri dan masing-
masing bercabang 3:
1. Arteria carotis communis, dieranial ;
33
Berjalan disisi esophagus, menuju ke daerah caput, masing-masing cabang
2 yaitu:
a. Carotis interna
b. Carotis externa.
Pembuluh ini mevascularisasi ruang mulut, mata dan otak
2. Arcus aortae, ditengah, sepasang, melengkung dikanan dan kiri, badan
membuat suatu arcus (lengkung) yang berjalan ke caudal sebagai radix
aortae yang bersatu di linea mediana di ventral columna vertebralis. Arcus
aorate bercabang-cabang ke seluruh tubuh
3. Arteria pulmocutanea, di caudal, sepasang, cabang-cabangnya:
a. Cutanea ke cranial menuju dorsum, caput, abdomen
b. Pulmonalis ke pulmo
C. Vena
Pada Rana sp. ada 3 macam :
I. Yang masuk ke atrium dextrum, sebelumnya ditampung dulu oleh
sinus venosus. Sinus venosus menerima 3 pembuluh besar:
a. V. cava superior, sepasang, arah dari cranial
b. V. cava inferior, tunggal arah dari caudal
II. Yang masuk ke atrium sistrum, vena pulmonalis yang dating dari
pulmo
III. Yang masuk ke sistem portae ialah sistem terdiri atas vena yang
sebelum masuk ke dalam cor singgah dulu dalam organ lain,
membentuk anyaman, membentuk venulae, keluar lagi sebagai vena
baru, akhirnya masuk ke dalam cor
Pada Rana sp ada 2 macam
a. Sistem portae hepatis, menerima darah dari vena abdominalis yang
berasal dari alat-alat pencernaan
b. Sistem portae renalis, menerima darah dari vena illica communis dan
v. dorso lumbalis
34
1. Ren bertipe mesonephros, sepasang di kanan kiri columna vertebralis,
memanjang craniocaudal, berwarna merah coklat.
2. Ductus mesonephridicus (ureter) merupakan sepasang saluran halus,
masing-masing keluar dorsolateral menuju ke caudal dan bermuara di
dorsal cloaca. Ductus ini disebut juga ductus Wolffii. Pada yang betina
muara di sebelah mediocaudal dari muara-muara uterus.
3. Vesica urinaria (kandung kencing) merupakan sebuah kantong tipis
sebagai tonjolan dari dinding cloaca.
B. Organa genitalia
1. Organa genitalia feminine (muelibra), terdiri atas:
a. Ovarium, sepasang, merupakan gonade yang menghasilkan sel-sel
kelamin betina (ova). Di sebelah cranialnya di jumpai jaringan lemak
berwarna kuning jingga disebut corpus adiposum mempunyai asal
yang sama ialah dari plica genitalis, masing-masing dari pars gonalis
dan pars progonalis. Ovarium terdapat di dalam alat penggantungnya
ialah mesovarium.
b. Oviduct, merupakan sepasang saluran yang berkelok-kelok. Oviduct di
mulai dengan bangunan sebagai corong. Infundibulum dengan
lubangnya yang disebut ostium abdominal. Di dalam oviduct terdapat
kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan secret yang menjadi selubung
telur tertier. Oviduct di sbeelah caudal mengadakan pelebaran disebut
“uterus”. Uterus ini secara fisiologis belum dipandang sebagai uterus
yang sejati. Akhirnya uterus bermuara di dorsal cloaca.
c. Cloaca
2. Organa genitalia masculine terdiri atas:
a. Testes, sepasang gonade berwarna putih kuning yang digantungkan
oleh alat: mesorchium (suatu selubung tipis). Testes ini adalah gonade
yang menghasilkan sel-sel kelamin jantan (spermatozoa). Seperti pada
yang betina, disebelah cranialnya dijumpai pula corpus adiposum.
b. Vasa efferentia, merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan
testes, berjalan ke medial, menuju ke bagian cranial dari ren. Mereka
bermuara pada saluran kencing yang besar yang juga menerima
saluran-saluran halus dari ren sendiri. Saluran kencing yang besar tadi
disebut:
35
c. Ductus Wolffii sive ductus mesonephridicus, keluar dari dorsolateral
ren. Ia berjalan di sebelah lateral ren (periksa organa uropoetica), di
caudal ia mengadakan pelebaran kecil disebut:
d. Vesica seminalis, menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma. Di
sini sel-sel kelamin jantan di beri suatu getah yang dihasilkan oleh
dindingnya.
Vesica seminalis akhirnya bermuara di dalam:
e. Cloaca (kadang-kadang) masih jelas dijumpai: sisa ductus
Mulleri/Ductus paramesonephridicus, pada yang jantan).
X. System nervosum
System nervosum pada katak dibedakan menjadi:
a. Systema Nervosum Centrale/Cerebrospinale
b. Systema Nervosum Peripherium.
36
2. Hemisphaerium cerebri, sepasang di sebelah caudal lobi olfactorii. Ia
berasal dari dienchephalon. Kedua lobi ini dihubungkan oleh commisura
anterior. Di sebelah caudalnya terdapat epiphysis (glandula pineale).
3. Mesencephalon, jumlahnya sepasang. Bagian mesencephalon yang
menjadi pusat nervos opticus disebut lobus opticus.
4. Cerebellum, berasal dari bagian dorsal dari metencephalon, sangat sempit.
5. Medulla oblongata, berasal dari bagian ventral metenchepalon dan
myelencephalon.
Disebelah cranialnya tampak adanya lekukan ialah fossa rhomboidea yang
tertutup selaput tipis dengan kapiler-kapiler darah.
b. Facies basalis
1. Lobi olfactorii
2. Hemisphaerium cerebri
3. Chiasma nervi optici (persilangan dari nervi optici). Terdapat di sebelah
caudal dari hemisphaerium cerebri.
4. Tuber cincreum, merupakan bagian yang menonjol di sebelah caudal
chiasma tadi. Padanya terdapat infundibulum, yaitu tangki dari
hypophysis.
5. Crura cerebri, tonjolan sepasang di sebelah lateral tuber cinereum, pada
basis lobus opticus, menghubungkan hemisphaerium cerebri dengan
medulla oblongata.
2. Medulla spinalis
Merupakan lanjutan dari medulla oblongata, berjalan di dalam canalis
medullaris dari columna vertebralis, di bagian caudalnya berakhir sebagai
benang tipis: filum terminale yang sudah tidak mengandung elemn-elemen
saraf. Filum ini terdapat di dalam bagian vertebrae yang tercaudal yang
disebut urostyle.
1. Nervi cranialis ada 10 pasang (sama dengan Pisces). Nervi ini berpusat pada
encephalon.
37
2. Nervi spinalis ada 10 pasang dan berpusat pada medulla spinalis. Nervus ini
keluar dari kanan kiri vertebra:
No 1 keluar antara vertebra ke 1 dan 2
No 2 keluar antara vertebra ke 2 dan ke 3
No 1, 2, 3, membentuk anyaman: plexus brachialis. Dari plexus brachialis ini
keluar nervus brachialis menuju ke extremitas anterior.
No 4, 5, 6 tidak membentuk plexus, menginversi kulit dan otot-otot dinding
badan.
No 7, 8, 9 membentuk plexus ischioeoccygeus yang mengeluarkan suatu saraf
besar: nervus ischiadicus.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur anatomi/makro
anatomi dari Classis Amphibia.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak paraffin, alat
bedah.
Bahan:
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah chloroform,
kapas,preparat katak (Rana speciosa).
Cara kerja :
1. Disiapkan bak paraffin untuk meletakkan preparat katak (Rana speciosa)
2. Disiapkan kapas yang telah diberi chloroform untuk membius preparat
yang telah disediakan
3. Dibedah preparat katak (Rana speciosa).
4. Diamati bagian-bagian anatomi/makroanatomi dari preparat katak (Rana
speciosa).
5. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar
pada masing-masing bagian yang terlihat.
38
BAB IV
REPTILE
I. Sifat-sifat karakteristik
1. Kulit menanduk (terbentuk melalui proses kornifikasi), kadang-
kadang sebagai sisik dan tidak berlendir.
2. Mempunyai dua pasang kaki dengan 5 jari yang berfalcula, tetapi ada
beberapa golongan yang mengalami reduksi/tidak ada ekstremitas,
misalnya ular.
3. Cor terdiri atas 2 atria dan 2 ventrikel, dimana septum
ventriculorumnya kurang sempurna. Eritrosit oval dan mempunyai
nucleus.
4. Bernafas dengan paru-paru
5. Nervi cranialesnya berjumlah 12 pasang.
6. Temperature badannya berubah menurut lingkungannya
7. Pembuahan terjadi secara interna, karena sudah mempunyai alat
copulation berupa sepasang hemipenis.
II. Inspection
Badan terbagi atas 4 bagian:
A. Caput (kepala)
Bentuknya agak pyramidal, meruncing ke arah cranial dan memipih
dalam arah dorso-ventral . padanya terdapat alat-alat sebagai berikut:
- Rima oris (celah mulut), sebagai celah melintang lebar pada ujung
anterior caput;
- Labium superior dan inferior yang membatasi rima oris;
- Nares anteriores, pada ujung muka atas maxilla, sebagai lubang kecil yang
sepasang;
- Organon visus (alat penglihat), yang tampak: palpebral superior dan
inferior yang keduanya dapat digerakkan;
- Membrane nictitans berwarna keputihan di sudut anterior orbita internal
daripada palpebra, yang dapat menutup seluruh mata;
- Lubang telinga, sepasang, terletak dibelakang mata didapati membrane
tympani yang terletak agak ke dalam.
39
Bentuk memanjang, convex dalam arah dorsolateral dan datar di bagian
ventral. Bagian dorsal berwarna coklat dan ventral putih.
Extremitas anterior (anggota badan muka): 1 pasang. Bagian-bagiannya:
- Branchium (lengan atas)
- Antebranchium (lengan bawah)
- Manus (tangan) dengan 5 digiti yang berfalcula
Extremitas posterior (anggota badan belakang)
- Femur (paha)
- Crus (tungkai bawah)
- Pes (telapak kaki) dengan 5 digiti yang berfalcula
Cloaca berbentuk sebagai celah yang melintang, terdapat di sisi ventral
ujung caudal truncus pada basis cauda. Celah tersebut ditutupi di sebelah
cranial oleh deretan sisik: lamina praecloacalis.
D. Cauda : cylindris panjangnya hamper 2 kali panjang badan dan kepala.
Bagian pangkal tebal, makin meruncing ke arah distal.
III. Section
a. Mesosternum
Bentuk rhomboid, terdiri dari tulang rawan (cartilage). Pada sisi
laterocaudal melekat 4 pasang costae. Pada sisi laterocranial terdapat
persendian dengan cingulum cranialis pada pars coracoidnya.
Episternum, berbentuk sebagai salib, terletak di medial pada bagian
cranioventral daripada mesosternum.
b. Cingulum pectoral (gelang bahu), bersendi dengan bagian anterolateral
sternum pada bagian coracoid. Bagian-bagiannya:
- Precoracoid, di sebelah lateral, bersifat cartilaginous
- Coracoid
- Epicoracoid, bagian yang medial bersifat cartilaginous
- Scapula, berbatasan dengan procoracoid
- Suprascapula, terdiri atas cartilage, sebagai lanjutan ke dorsal
daripada scapula, melebar dan berbatasan dengan bagian distal
scapula
- Clavicula, pipih, bengkok, menghubungkan ujung cranial episternum
dan pangkal suprascapula secara take rat
40
- Pada batas scapula, coracoid dan procoracoid terdapat suatu
cekungan disebut cavitas glenoidalis, merupakan tempat persendian
caput humeri dari tulang humerus (tulang pangkal lengan)
- Fenestra, lubang di sisi lateral yang sepasang, kanan kiri dibentuk
oleh coracoid, epicoracoid dan procoracoid.
41
Omentum gastrohepaticum (antara bagian dorsal hepar dan ventriculus)
Omentum duodeno hepaticum (membentang antara duodenum dan hepar)
V. System respiratorium
Bagian-bagiannya:
- Rima glottis sebagai celah dibelakang lingua menuju larink
- Dinding larynx dibentuk oleh beberapa tulang rawan
- Trachea : sebagai lanjutan larynk, terdapat disebelah ventral dari
collum, panjang, dindingnya terdiri dari lingkaran-lingkaran tulang
rawan : annulus trachealis di daerah thorax, trachea bercabang
menjadi 2 bronchus pendek (sinistrum dan dextrum). Percabangan ini
disebut bifurcatio trachea. Bronchus masuk dan bercabang-cabang
dalam pulmo yang struktur dalamnya seperti rumah tawon.
B. Arteria
- Yang keluar dari ventrikel dexter;
1. Arcus aortae sinister yang membelok ke kiri dorsal
2. Arcus pulmonalis yang bercabangn 2 masing-masing ke pulmo
- Yang keluar dari ventrikel sinister
42
- Arcus aortae dexter yang membelok ke kanan dorsal yang bercabang
menjadi a. carotis communis yang bercabang menjadi 2 ; a. carotis
communis dexter dan sinister yang masing-masing bercabang 2 lagi yaitu
; a. carotis interna dan a. carotis externa. Kedua arcus aortae berbelok ke
caudal masing-masing sebagai radix aortae, yang kemudian bertemu di
ventral columna vertebralis. Kedua radix aortae bersatu melanjutkan ke
caudal sebagai aorta dorsalis yang bercabang-cabang ke alat-alat dalam
perut dan organ di bagian caudal.
C. Vena
- Yang masuk atrium dexter; sinus venosus yang sebelumnya menerima
darah venosus dari venae besar yaitu:
1. Vena cava superior dextra dan sinistra
2. Vena cava inferior dari caudal setelah menerima v. hepatica
- Yang masuk atrium sinistrum; v. pulmonalis dari pulmo
System portae hanya system portae hepatis
B. Organa genitalia
Bagian-bagiannya:
1. Betina
- Ovarium: sepasang, berbentuk ovoid dengan dataran luarnya
benjol-benjol, letaknya tepat di ventral columna vertebralis, pada
sedikit caudal pertengahan badan.
43
- Oviduct: lateral dari ovarium, mulai di sebelah cranial dengan
pelebaran sebagai corong: ostium abdominale. Dinding tipis dan
banyak glandula yang memberi kulit pada ovum yang telah
dibuahi. Bermuara di cloaca, dinding dorsal agak cranial muara
ureter.
2. Jantan
- Testes: oval, kecil agak keputihan, sepasang epididymis, sebagai
saluran yang amat berkelok-kelok dekat sebelah lateral daripada
testis
- Vas deferens: sebagai lanjutan epididymis, ke caudal bersatu dulu
dengan ureter untuk kemudian bermuara dalam cloaca
- Hemipenis sebagai alat copulation, sepasang kanan kiri, sebagai
tonjolan dinding cloaca. Jika istirahat melipat masuk dalam pangkal
cauda dengan dinding ototnya di bagian luar. Jika akan copulation
ditonjolkan ke luar sedemikian hingga otot di sebelah dalam jadi
seperti kaos kaki yang dilipat.
Alat-alat penggantung tractus genitalis:
- Mesovarium (penggantung ovarium)
- Mesorchium (penggantung testis)
- Ligamentum latum (penggantung oviduct)
Pembuahan yang terjadi pada kelompok ini adalah interna, hal ini
mungkin terjadi karena yang jantan sudah mempunyai sepasang alat
copulasi yang disebut hemipenis.
44
- Epiphysis, amat kecil, mediacranial lobus opticus (asal
dienchephalons)Facies basalis
- Chiasma nervi optici (dari lobus opticus)
- Hypophysis: caudal chiasma
- Infundibulum, sebagai tangkainya yang merupakan tonjolan
hypothalamus.
2. Nervi Cranialis
Ada 12 pasang (lihat amphibia)
Tujuan:
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
anatomi/makroanatomi dari classis Reptilia.
Alat:
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak paraffin, alat
bedah.
Bahan:
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah chloroform,
kapas, preparat kadal (Mabouya multifasciata).
Cara Kerja:
1. Disiapkan bak paraffin untuk meletakkan preparat kadal (Mabouya
multifasciata)
2. Disiapkan kapas yang telah diberi chloroform untuk membius preparat
yang telah disediakan.
3. Dibedah preparat kadal (Mabouya multifasciata)
4. Diamati bagian-bagian anatomi/makroanatomi dari preparat kadal
(Mabouya multifasciata).
5. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar
pada masing-masing bagian yang terlihat.
45
AVES
Columba livia (merpati)
I. Inspection
A. Caput, terdiri atas:
- Rostrum (paruh), dibentuk oleh maxilla dan mandibula
- Nares (lubang hidung), terdapat pada bagian lateral dari rostrum
bagian atas
- Cera: suatu tonjolan kulit yang lemah dari basis rostrum bagian
atas.
- Organon visus
B. Truncus
Ditutupi oleh bulu, pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor (retrices).
Pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai
muara kelenjar minyak. Kelenjar ini disebut glandula uropygialis.
Bulu-bulu terdiri atas:
- Calamus : tangkai bulu (berongga)
- Rachis : didalamnya tidak berongga
Umbilicus inferior : lubang pada pangkal calamus
Umbilicus superior : lubang pada distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis.
Vexillum : terbentuk oleh barbae, ialah suatu cabang ke arah lateral daripada
rachis. Tiap barbae bercabang lagi menjadi barbulae.
Penggolongan menurut letaknya, bulu-bulu dibagi menjadi:
1. Remiges : bulu pada sayap
2. Rectrices : terdapat pada ekor
3. Tectrices : bulu yang menutup badan
4. Parapterum : terdapat pada daerah bahu, antara badan dan sayap
C. Extremitas
1. Extremitas/membrum superior
- Berupa sayap
- Skeletonnya tedriri atas:
a. Humerus pada branchium
46
b. Radius : tulang pengumpil
c. Ulna : tulang hasta
d. Carpalia (tulang pergelangan tangan)
e. Carpo metacarpus : persatuan antara carpalia dengan
metacarpalia (tulang telapak tangan)
f. Phalanges (ruas-ruas jari) pada digiti.
2. Extremitas inferior (tungkai), terdiri atas:
a. Femur (tulang paha)
b. Patella : tulang lutut
c. Tibiotarsus merupakan persatuan antara tulang tibia (tulang
kering) dan tarsalia (tulang pergelangan kaki)
d. Fibula : tulang betis
e. Tarsometatarsus : persatuan antara 2 tulang : tarsalia dengan
metatarsalia (tulang telapak kaki)
f. Phalanges
47
Cingulum anterior dibentuk oleh tulang-tulang:
1. Furcula : sepasang, bersama-sama membentuk huruf V
2. Coracoid : sepasang
3. Scapula : panjang, sepasang, menempel pada costae, bersendi pada
coracoid.
Costae thoracales :
- Melekat pada vertebra thoracales
- Pada costae thoracales dibedakan:
1. Pars sternalis ; bagian costa yang melekat pada sternum
2. Pars vertebralis : sebagian costa yang bersendi pada columna
vertebralis, ada suatu tonjolan yang mencuat ke cauda-dorsal,
yang berguna untuk memperkuat dinding thorax, dan disebut :
processus uncinatus.
48
Proventriculus
- Juga disebut lambung kelenjar
- Banyak mengandung kelenjar, dinding ototnya tipis, pada burung
pemakan biji-bijian (termasuk juga Columba livia) batasnya dengan
ventriculus nampak jelas dari luar, pada burung buas, biasanya dengan
ventriculus tidak jelas dan luas.
Intestinum crassum
- Disini berupa rectum
- Diantara intestinum tenue dan intestinum crassum terdapat batas yang
jelas berupa caeca yang relative panjang dan berjumlah 2 buah. Rectum
bermuara pada cloaca.
B. Glandula Digestoria
1. Glandula buccales (glandula salivales = kelenjar ludah)
Pada burung yang hidup dirawa-rawa atau pada tempat yang
mengandung banyak air, kelenjar ini tidak ada.
2. Hepar
- Kemerah-merahan
49
- Terdiri atas lobi = lobus dexter dan sinister
3. Vesica fellea
- Bulat, berwarna hijau gelap, terletak di dorsal lobus dexter hepatis.
4. Pancreas
- Terletak antara pars anterior, pars descendens, dan pars ascendens
duodeni
V. System respiratorium
Terdiri atas bagian-bagian:
1. Nares anteriores (lubang hidung) ; sepasang dan terdapat pada pangkal
rostrum bagian dorsal
2. Nares posterior ; lubang pada palatum
3. Larynx :
- Terdiri atas tulang rawan
- Membatasi suatu ruangan yang disebut glottis
- Larynx dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantaraan celah
yang disebut rima glottis
4. Trachea
- Berupa pipa
- Mempunyai cincin tulang yang disebut annulus trachealis
- Bercabang menjadi bronchus dexter dan sinister. Percabangan
tersebut disebut bifurcatio trachea.
5. Pulmo
- Sepasang seperti spon
- Pulmo dibungkus oleh selaput yang disebut pleura.
50
VI. System Cardiovasculer
A. Cor
- Relative besar dibanding ukuran tubuh
- Terletak di linea mediana
- Bentuk seperti kerucut
- Dibungkus oleh pericardium
- Terdiri dari 4 ruang:
a. Atrium ; sinistrum dan dextrum (dipisahkan oleh septum
atriorum)
b. Ventrikel ; sinister dan dexter (dipisahkan oleh septum
ventriculorum)
B. Arteria
- Arteri pulmonalis bercabang menjadi;
1. Ramus dexter; ke pulmo kanan
2. Ramus sinister; ke pulmo kiri
- Dari ventrikel sinister keluar 3 arteria ;
1. Aorta, hanya ada satu arcus aortae menuju ke sebelah kanan (yang
kiri sudah tidak ada). Arcus aortae melingkari bronchus dexter,
kemudian membelok ke caudal menjadi aorta dorsalis.
2. A. anonyma dextra; ke kanan
3. A. anonyma sinistra ; ke kiri
Tiap-tiap anonyma bercabang menjadi :
1. Carotis communis; ke daerah kepala
2. Subclavia; ke daerah ketiak
3. Pectoralis ; ke m. pectoralis major
C. Vena
Ke dalam atrium dextrum masuk
- Vena cava superior sinistra dan dextra ; masing-masing sebelum masuk
atrium dextrum menerima 3 buah vena yaitu :
1. V. jugularis ; dari daerah kepala
2. V. subclavia ; dari daerah muka
3. V. pectoralis ; dari m. pectoralis
- Vena cava inferior ; datang dari bagian caudal badan
Ke dalam atrium sinistrum masuk; vena pulmonalis; ada 4 buah, dari
pulmo kanan dan kiri. System portae pada aves hanya system portae hepatis.
51
System urogenital terdiri atas : organa uropoetica dan organa genitalia
A. Organa Uropoetica terdiri atas:
1. Ren (metanephros)
- Jumlah sepasang dan masing-masing terdiri atas 3 lobi.
2. Ureter
- jumlah sepasang menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam
cloaca (urodacum)
- pada aves kebanyakan tidak mempunyai vesica urinaria. Keadaan
ini menguntungkan dalam proses adaptasinya untuk terbang,
sebab dengan tidak adanya vesica urinaria ini berat burung
berkurang.
3. Cloaca
adalah suatu ruangan yang tunggal, dimana bermuara saluran-
saluran; kelamin, kencing dan makanan.
B. Organa Genitalia
Terdiri atas: organa genitalia masculine atau feminine.
1. Organa genitalia masculine terdiri atas:
- Testis: sepasang, bentuk oval, terlihat disebelah ventral dari lobus
renis yang paling cranial. Pada masa kelamin lebih membesar. Tempat
pembuatan dan penyimpanan spermatozoa
- Epididymis: sepasang, kecil, terletak pada sisi dorsal dari testis,
berupa suatu saluran, dilalui sperma, dalam perjalanannya ke caudal
menuju ductus deferens.
- Ductusdeferens: sepasang, berjalan ke caudal, menyilangi ureter
kemudian bermuara pada cloaca pada sebelah lateral (bermuara pada
urodenum)
- Mesorchium: alat penggantung testes, sepasang, merupakan lipatan
dari peritoneum
- Alatcopulation: pada waktu copulation, proctodaea pada kedua jenis
kelamin saling ditempelkan kuat-kuat, sehingga sperma yang keluar
saat ejakulasi langsung masuk ke dalam proctodaeum betina, untuk
kemudian berjalan menuju ke oviduct.
2. Organa genitalia feminine:
- Ovarium hanya sebelah kiri saja yang tumbuh baik, sedangkan
sebelah kanan rudimenter. Ovarium hanya sebelah kiri saja.
- Oviduct: bermuara pada cloaca (urodaeum) terdiri atas:
52
- Infundibulumtubae: berbentuk corong dengan lubang yang disebut
ostium abdominale
- Tuba: adalah oviduct bagian dorsal terdapat banyak kelenjar-kelenjar
pada dinding tuba ini.
- Uterus: bagian tuba yang membesar, mengandung kelenjar-kelenjar,
waktu ova berjalan ke arah caudal dalam oviduct diselubungi oleh
secret dari kelenjar-kelenjar.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
anatomi/mikro anatomi dari Classis aves.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak paraffin,
alat bedah.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
chloroform, kapas, preparat burung merpati (Columba livia).
53
Cara kerja :
1. Disiapkan bak paraffin untuk meletakkan preparat burung merpati
(Columba livia).
2. Disiapkan kapas yang telah diberi chloroform untuk membius preparat
yang telah disediakan.
3. Dibedah preparat burung merpati (Columba livia).
4. Diamati bagian-bagian anatomi/makroanatomi dari preparat burung
merpati (Columba livia).
5. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar
pada masing-masing bagian yang terlihat.
54
BAB V
MAMALIA
I. Inspectio
- Badan tertutup oleh rambut
- Berkaki 4 (tetrapoda)
A. Caput, terdapat:
- Rima oris:
labium superius : bibir atas, diantaranya ada rambut-rambut kaku
disebut vibrissae
labium inferius : bibir bawah
- Nares : lubang hidung
- Organon visus
- Auriculae : daun telinga
- Porus acustinus externus : lubang telinga luar
55
- Scrotum : berupa kantong yang didalamnya terdapat testes
c. Anus : disebelah ventral basis cauda
II. Sectio
Cavia diletakkan pada punggungnya, rambut ventral diusap dengan air,
lalu disisihkan ke lateral. Kulit dipotong mulai daerah thorax ke cranial dan
caudal. Yang perlu diperhatikan :
- glandula mammae (kelenjar susu):terdapat di bawah kulit sebagai
jaringan lemak, warna kuning.
- Linea alba :
terdiri dari jaringan tendo, warna keputih-putihan, terdapat di linea
mediana, terbentang antara symphysis dan sternum, terbentuk karena
persatuan otot-otot perut.
Kemudian dinding otot dibuka, nampak cavum abdominal (rongga
perut) dan cavum thoracis (rongga dada) yang diantara kedua rongga
tersebut dibatasi oleh diaphragm.
56
III. System Digestorium
A. Tractus digestivus
- Cavum oris terdiri atas:
1. Atap yang terdiri atas: palatum durum (langit-langit keras)
Palatum mole (langit-langit lunak)
2. Dasar : lunak
- Dentes : gigi
Sifat gigi pada Cavia cobaya
a. Heterodont : bentuk gigi tak semua sama
b. Thecodont : gigi yang terletak dalam alveolus
c. Diphyodont : dentitio (pembentukan gigi) terjadi 2 kali
d. Lophodont : corona gigi mempunyai cristae yang melintang
-
Lingua
a. Musculus
b. Dilapisi oleh mucosa (selaput lendir) penuh dengan papillae
(tonjolan-tonjolan kecil) yang mengandung gerombolan-
gerombolan sel syaraf/indera perasa yang disebut gemma
gustatoria.
Cavum oris berhubungan dengan :
a. Cavum nasi melalui 2 jalan disebelah muka canalis nasopalatinus,
terdapat di belakang dentes incisive dan disebelah belakang choanae
(nares posterior)
57
b. Dengan pharynx
- Pharynx
Terdiri atas 3 bagian
1. Cavum naso-pharyngeum berbatasan dengan cavum nasi
2. Cavum oro-pharyngeum berbatasan dengan cavum oris
3. Cavum laryngo-pharyngeum berbatasan dengan larynx
Cavum nasopharyngeum dan cavum oropharyngeum dipisahkan oleh
palatum mole.
Pada Cavum nasopharyngeum terdapat Ostium pharyngeum tubae
auditivae eustchii.
- Esophagus
a. Lanjutan pharynk masuk dalam cavum thoralis
b. Kemudian melalui hiatus esophagus (pada diaphragma) masuk
dalam cavum abdominalis
c. Bermuara pada bagian medio rostrat ventriculus
- Ventriculus
Dapat dibedakan beberapa bagian:
a. Curvaturo minor lengkungan sebelah medial ventriculus
b. Curvaturo mayor lengkungan sebelah lateral ventriculus
c. Cardia tempat muara esophagus
d. Fundus bagian yang berbentuk kantong, tempat makanan dicerna
e. Pylorus muara duodenum, merupakan tempat keluarnya
intestinum tenue.
- Intestinum tenue
Terdiri atas : duodenum, jejunum, dan ileum.
Banyak terdapat villi intestinalis yang berguna untuk meresorbsi sari-
sari makanan. Pada villi intestinalis terdapat pembuluh darah dan
saluran-saluran lymphe.
a. Duodenum berbentuk huruf “U”, bagian yang naik disebut pars
ascendens duodeni dan yang turun disebut pars descendens
duodeni.
b. Jejunum lanjutan duodenum
58
c. Ileum lanjutan jejunum sangat berkelok-kelok meresorbsi sari-sari
makanan
- Intestinum crassum
Colon berjalan ke caudal arah diagonal, menyilang cecum. Jikan dengan
hati-hati colon diangkat maka tampak bahwa colon mulai dari cecum (waktu
praktikum perhatikan bahwa muara intestinum tenue pada caecum
berdampingan dengan keluarnya colon dari cecum)
- Rectum
a. Lanjutan colon, membentuk faeces
b. Rectum berakhir sebagai anus
59
3. Hepar, rostral dari ventriculus, disebelah caudal diafragma, warna
coklat merah, pusat metabolisme pembentuk empedu, salurannya
disebut ductus hepaticus.
4. Vesica fellea adalah reservoir, empedu, salurannya disebut ductus
cysticus, ductus cysticus dan ductus hepaticus bersatu menjadi ductus
choledocus, bermuara pada duodenum dekat dengan pylorus.
5. Pancreas : warna agak pucat terdapat pada mesentrium, diantara
pars ascendens dan pars descendens duodeni.
60
5. Trachea : diperkuat cincin-cincin tulang rawan : annulus trachealis yang
sebelah dorsal tidak menutup (jadi tempat yang berbatasan dengan
esophagus terbuka)
6. Bronchus : percabangan trachea : bifurcation trachea menjadi 2
bronchus
- Diperkuat cincin-cincin tulang rawan : annulus trachealis yang
menutup dengan sempurna
- Bronchus kemudia masuk pulmo didalam pulmo bercabang menjadi
bronchioles – bercabang-cabang menjadi bronchus respiratorius –
ductus alveolaris – infundibulum – berakhir sebagai alveolus
7. Pulmo
- Sepasang
- Pulmo dexter terdiri atas 3 lobi : lobus superius, medius dan inferius
- Pulmo sinister terdiri atas 2 lobi : lobus superius dan inferius
- Tiap-tiap lobus dimasuki oleh bronchialis
V. System Cardiovascular
A. Cor
- Terletak dalam cavum thoracis
- Terbagi dalam 4 ruang :
a. Ventrikel dexter dan sinister dipisahkan oleh septum ventriculum
b. Atrium dextrum dan sinistrum dipisahkan oleh septum atriorum
- Dibungkus oleh pericardium yang terdiri atas 2 lembaran :
a. Lamina visceralis : sebelah dalam
b. Lamina parietalis : sebelah luar
Kedua lembaran itu membatasi suatu ruangan : cavum pericardii yang
didalamnya terdapat cairan yang disebut : liquor pericardii
- Dinding ventrikel lebih tebal daripada atrium, dinding ventrikel
sinister lebih tebal dari pada ventrikel dexter.
61
- Antara atrium sinistrum dan ventrikel sinister terdapat lubang
aperture atrioventriculare sinister dan klep : valvula bicuspidalis
- Antara atrium dextrum dan ventrikel dexter ada lubang : aperture
atrioventriculare dexter dan klep valvula tricuspidalis.
B. Arteriae
1. Aorta
- Keluar dari ventrikel sinister
- Aorta dapat dibagi menjadi :
a. Aorta ascendens : bagian yang naik dan yang keluar dari ventrikel
sinister
b. Arcus aortae : bagian yang melengkung ke kiri, lanjutan aorta
ascendens
c. Aorta descendens : bagian yang turun, lanjutan arcus aortae.
Karena terletak dalam cavum thoracis maka disebut aorta
thoracalis, kemudian memasuki cavum abdominalis maka disebut
aorta abdominalis.
2. A. pulmonalis
- Bercabang menjadi 2 :
a. Ramus dexter : ke pulmo kanan
b. Ramus sinister : ke pulmo kiri
- Keluar dari ventrikel dexter
- Pada pangkalnya terdapat klep : valvula semilunaris
C. Venae
1. Yang masuk ke atrium dextrum
- V. cava cranialis sinistra menerima darah dari
a. V. jugularis externa sinistra
b. V. jugularis interna sinistra
c. Subclavia sinistra
- V. cava cranialis dextra menerima darah dari :
a. V. jugularis externa dextra
b. V. jugularis interna dextra
c. V. subclavia dextra
- V. cava caudalis sinistra menerima darah dari
62
a. V. illiaea interna sinistra
b. V. illiaea interna dextra
2. Yang masuk ke atrium sinistrum : v. pulmonalis, sinistra dan dextra
System portae hanya ada : systema portae hepatis
Jadi secara garis besar dapat kita bagi 3 peredaran darah pada
mamalia :
1. Circulation magnal (peredaran darah besar) : peredaran darah dari
ventrikel sinister melalui aorta dan cabang-cabangnya, ke seluruh
tubuh, kemudian kembali melalui v. cava cranialis dan caudalis
menuju atrium dextrum
2. Circulation parva (peredaran darah kecil) : peredaran darah ventrikel
dexter melalui a. pulmonalis, menuju ke pulmo kanan dan kiri
kemudian kembali melalui v. pulmonalis menuju atrium sinistrum
3. System portae : suatu sistem yang hanya dibentuk oleh venae,
sebelum masuk ke dalam cor, singgah dulu di dalam suatu alat dan
membentuk percabangan-percabangan (anyaman) yang kemudian
bersatu lagi meninggalkan alat itu, sebagai vena lagi menuju cor.
63
e. Clitoris : alatnya kecil, homolog dengan penis
Alat-alat penggantung :
- Mesovarium (penggantung ovarium)
- Mesosalpinx (penggantung tuba)
- Mesometrium (penggantung uterus)
64
Dijumpai pula adanya sulci dan gryi. Bagian ini terdiri atas: lobus
centralis = vermis; lobus lateralis sinistra dan dextra. Pada tiap lobus
lateralis mempunyai tonjolan yang disebut flocculus.
- Medullaoblongata ke caudal menjadi:
- Medullaspinalis (tidak termasuk encephalon)
Bagian ini masuk ke dalam canalis medularis pada tulang belakang.
Tujuan :
Agar mahasiswa/mahasiswi dapat memahami dan mengetahui
struktur anatomi/makro anatomi dari classis Mammalia.
Alat:
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak paraffin,
alat bedah.
Bahan:
Adapun bahan yang digunakan dlam praktikum ini adalah chloroform,
kapas, preparat kelinci (Lepus indicus) / mencit (Mus musculus) / Marmut
(Cavia cobaya).
65
BAB VI
SISTEM CARDIOVASCULER
Histology jantung dan pembuluh pada prinsipnya sama yaitu terdiri dari 3
lapisan yaitu :
1. Tunica intima : lapisan dalam → sel endotel (endothelium)
2. Tunica media : lapisan tengah → otot polos (pada jantung otot jantung)
3. Tunica externa/tunica adventitia : lapisan luar → jaringan ikat
Jantung
Dinding terdiri dari 3 lapisan:
1. Endocardium : menyalut permukaan dalam jantung
Lapisan ini lebih tebal pada atrium daripada ventrikel, tersusun terutama
oleh sel endotel (endothelium) yang gepeng, menumpu pada membrane
basalis. Membrane bergabung dengan lamina propia dibawahnya. Lamina
propia mengandung jaringan ikat dan otot polos. Dibawah lamina, dan
menghubungkannya dengan lapisan myocardium, terdapat lapisan
subendocardium yang tersusun atas serat kolagen, elastic jaringan lemak
dan serat purkinye.
2. Myocardium : lapisan tengah jantung yang tersusun atas serat otot
jantung yang dirapatkan oleh serat kolagen, elastic dan retikulosa.
3. Epicardium : lapisan terluar jantung, terdiri dari jaringan ikat, disalut oleh
sel mesotel (mesothelium) yang gepeng. Lapisan ini sering disebut juga
pericardium visceral.
Pericardium : kantung tipis yang melindungi jantung, terbagi menjadi 2 :
66
1. Pericardium visceral (pericardium)
2. Pericardium parietal
Diantaranya terdapat rongga yang disebut rongga pericardium.
Arteri
Arteri elastic : pangkal arteri pada ventrikel dan beberapa arteri besar
yang dekat jantung. Pembuluh sangat lentur karena mengandung banyak
serat elastic, berfungsi untuk mengimbangi tekanan darah yang besar yang
dipompakan jantung.
- Tunica intima
Lapisan terdalam terdiri atas selapis sel endotel, dibawahnya ada lapisan
subendotel yang mengandung jaringan ikat serat elastic. Di bawah
jaringan ikat ini ada membrane elastic interna yang mengandung serat
elastic yang tersusun rapat membentuk berkas.
- Tunica media
Terdiri atas otot polos dan serat elastic. Lapisan ini sangat tebal sehingga
pembuluh ini sangat lentur. Dalam lapisan ini ada vasa vasorum :
pembuluh darah didalam pembuluh darah. Berbatasan dengan tunica
adventitia, serat elastic membentuk berkas yang disebut membrane
elastic externa.
- Tunica adventitia
Terdiri atas terutama jaringan ikat berupa serat kolagen dan sedikit serat
elastic.
Vena
Vena : pembuluh balik yang besar sampai sedang. Secara umum diameter
lebih besar tetapi dindingnya lebih tipis daripada arteri.
- Tunica intima : mengandung sel endotel yang polygonal, serat kolagen
dan elastic, tidak ada membrane elastic.
- Tunica media : otot polos yang lebih tipis disbanding arteri.
- Tunica adventitia : lapisan yang paling tebal dibanding kedua lapisan lain.
Kapiler
Yaitu percabangan pembuluh darah terhalus, tersebar,
beranastomosis, terjadi keluar masuk zat antara darah dan jaringan. Terdiri
67
atas tunica intima saja, terdiri dari sel endotel yang menumpu pada
membrane basalis.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari Sistem Cardiovasculer.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat
awetan arteri, aorta.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikrokop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10 dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan
gambar pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
68
SISTEM RESPIRATORY
Terdiri dari:
Hidung (nasus), tekak (pharynk), jakun (larynk), tenggorokan
(trachea), cabang tenggorokan (bronchus), paru-paru (pulmo) yang terdiri
dari : ranting tenggorokan (bronchiolus), kantungalveolus dan alveolus.
Rongga hidung
Dilapisi tunica mukosa yang terdiri atas jaringan epitel berlapis semu
bersilia, yang diantaranya tersebar banyak sel goblet. Pada lamina propia
banyak terdapat vena, nodus limfa dan kelenjar lendir.
Trachea
- Tunica mukosa : terdiri dari epitel kolumner berlapis semu dan bersilia,
menumpu pada lamina basalis yang diantaranya banyak sel goblet.
Lamina propia berisi banyak serat elastic dan kelenjar lendir yang kecil-
kecil, pembuluh darah dan pembuluh limfa.
- Tunika muskularis : sangat tipis dan tidak kentara.
- Tunika adventitia : juga tidak kentara dan berintegrasi dengan jaringan
penunjang yang terdiri atas tulang rawan dibawahnya. Tulang
rawan/kartilago tersebut tersusun dalam bentuk cincin tulang rawan
hyaline berbentuk huruf C. cincin ini menunjang trachea pada sebelah
samping dan ventral. Sedangkan bagian dorsal trachea cincin terbuka
(tidak menutup), terdapat serat otot polos.
Bronchus
Histology dinding bronchus sama dengan trachea. Broncus yang sudah
berada dalam jaringan paru, histology dindingnya banyak berubah. Cincin
tulang rawan tulang hilang, diganti dengan keping-kepng tulang rawan yang
susunannya tidak teratur.
Bronchiolus
- Tunica mucosa : epitel kubus yang tidak bersilia
- Tunica adventitia : tidak lagi keping tulang rawan
69
Kantung alveoli berpangkal pada saluran alveoli. Tiap kantung memiliki 2
atau lebih alveoli.
Alveolus
Alveolus, unit terkecil paru, berupa gembungan bentuk polyhedral.
Dindingnya terdiri dari selapis sel epitel pipih yang tipis sekali dan dililit
pembuluh kapiler yang bercabang-cabang dan beranastomosis yang dilapisi
oleh selapis sel endotel.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikronatomi dari Sistem Respiratory.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat
awetan trachea, pulmo.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar
pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
70
BAB VII
SISTEM DIGESTORIA
Terdiri dari :
Saluran pencernaan : cavum oris, pharynk, esophagus, ventriculus,
intestinum tenue, caecum/appendix, intestinum crassum, colon dan anus.
Kelenjar pencernaan : hepar, vesica fellea dan pancreas.
Cavum oris
Mempunyai bagian-bagian : bibir, lidah, gigi, kelenjar ludah, tonsil
Lidah
Terdiri atas : otot lurik yang arahnya transversal dan longitudinal.
- Lapisan otot diselaputi oleh tunica mucosa
- Tidak mempunyai tunica submucosa
- Permukaan lidah sebelah atas memiliki banyak tonjolan yang disebut
papillae.
71
3. Circum vallate : pada circum vallate, jumlah sedikit, terdapat dalam satu
barisan melintang pada pangkal lidah.
4. Foliate : terdapat di daerah pinggir pangkal lidah.
Esophagus
- Tunica mucosa : terdiri atas jaringan epitel yang terdiri dari sel-sel epitel
pipih berlapis banyak tapi tidak menanduk, lamina propia membentuk
tonjolan rendah, sehingga tunica ini jadi bergelombang, dibawah lamina
propia ada lapisan tambahan : tunica muscularis mucosa yang terdiri atas
serat otot polos.
- Tunica submucosa : terdiri dari jaringan ikat dengan serat kolagen dan
elastic dengan banyak pembuluh darah dan syaraf.
- Tunica muscularis : terdiri dari 2 lapis otot polos : sebelah luar berupa
otot memanjang, sebelah dalam berupa serat otot melingkar.
- Tunica serosa : terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung
banyak jaringan lemak, pembuluh darah dan saraf.
Ventriculus
Terbagi atas 3 bagian: cardia, fundus, pylorus.
- Tunica mucosa : tebal dan banyak mengandung kelenjar yang semua
berada dilapisan ini saja, di atas tunica muscularis mucosa. Permukaan
berlekuk-lekuk dan berceruk-ceruk banyak yang disebut rugae. ceruk-
ceruk tersebut dalam dan mencapai lamina propia. Saluran kelenjar
bermuara pada dasar ceruk.
- Tunica submucosa : terdiri dari jaringan ikat fibro elastic, jaringan lemak
dan pembuluh darah.
- Tunica muscularis : terdiri dari 3 lapis otot polos : sebelah luar
longitudinal, tengah sirkuler dan dalam miring. Terdapat simpul saraf
Auerbach.
- Tunica serosa : terdiri dari mesothelium dari lapisan peritoneum.
Intestinum tenue
Terdiri dari 3 daerah : duodenum, jejunum, ileum.
Permukaan dalam usus diperluas dengan adanya banyak tonjolan-
tonjolan sirkuler (plica circulars). Tonjolan ini mempunyai jonjot halus yang
disebut villus (jamak: villi). Satu villus mengandung percabangan halus
72
pembuluh darah dan pembuluh limfa dan ditempat inilah berlangsung
absorbsi sari makanan.
- Tunicamucosa : terdiri dari 2 macam sel yaitu sel epitel kolumner
bermikrovilli selapis dan sel goblet yang berbentuk seperti piala/lonceng
yang tersebar diantara sel kolumner.
Dalam lapisan ini terdapat kelenjar Lieberkuhn (kelenjar tubuler
sederhana) yang mengandung 2 macam sel : sel goblet terdapat di bagian
atas kelenjar dan sel Paneth yang terdapat di bagian dasar.
- Tunica submucosa : terdiri atas serat kolagen, elastic dan retikulosa,
pembuluh darah dan simpul saraf Meissner. Pada lapisan ini, khusus di
daerah duodenum terdapat kelenjar Brunner.
- Tunica muscularis : terdiri dari 2 lapisan otot polos, luar longitudinal
dalam sirkuler. Antara kedua lapisan ada simpul saraf Auerbach.
- Tunica serosa : terdiri dari mesothelium dan jaringan ikat sebagai
penerusan lapisan peritoneum.
Di daerah duodenum, villi membentuk daun menjari yang berlapis-lapis.
Di daerah duodenum, villi lebih pendek, ceruk-ceruk juga lebih dangkal.
Da daerah duodenum, villi lebih pendek, banyak terdapat nodul limfa dan
membentuk kelompok yang disebut bercak Peyer.
Intestinum crassum
- Tunica mucosa : tidak mempunyai villi, jaringan epitel terdiri atas sel-sel
epitel kolumner yang bermikrovilli, terdapat kelenjar Lieberkuhn yang
panjang-panjang dan banyak sekali mengandung sel goblet, sehingga di
bawah mikroskop tampak tunica mucosa seperti ditabur bunga putih.
Lamina propia banyak mengandung nodul limfa dan menerobos masuk
sampai tunica submucosa. Terdapat juga lapisan muscularis mucosa.
- Tunica submucosa : jaringan ikat.
- Tunica muscularis : terdiri dari 2 lapisan otot, seperti pada usus halus,
tetapi lapisan longitudinal membentuk gumpalan otot seperti pita yang
disebut taenia coli.
- Tunica serosa.
Hepar
Hepar terbagi atas 3 lobi (tunggal : lobus).
73
Tiap lobus terdiri atas ratusan ribu lobuli, yang tiap lobules berbentuk
hexagonal. Tiap lobules terdiri atas sel hati (hepatosit) yang tersusun berupa
deretan-deretan yang membentuk lempengan-lempengan. Di tengah lobules
ada saluran yang disebut vena centralis. Antara lempeng-lempeng ada rongga
membentuk saluran-saluran yang tidak rata, disebut sinusoid. Pembuluh
darah yang mengangkut sari makanan dari usus ke hati melalui vena porta,
hati juga menerima darah dari arteri hepatica, keduanya masuk hati
melewati sinusoid dan keluar lewat vena centralis. Antara hepatosit ada
canaliculi yang menyalurkan empedu keluar lewat saluran empedu (ductus
biliferus). Sudut antara lobuli bersebelahan diisi oleh saluran porta (porta
canal) yang disebut triad atau segitiga Kiernan karena terdiri : 3 komponen
saluran yang bermuara disitu yaitu areteri hepatica, vena porta, dan saluran
empedu.
Vesica fellea
- Tunica mucosa : banyak bertonjolan ke lumen, lapisan epitel terdiri dari
selapis sel kolumner yang tidak bermikrovilli. Tidak ada lapisan
muscularis mucosa.
- Tunica submucosa : tidak kentara
- Tunica muscularis : tidak jelas terbagi atas 2 lapis
- Tunica serosa : penerusan lapisan peritoneum
Pancreas
Terdiri dari 2 kelenjar : endokrin dan eksokrin
- Eksokrin : tersusun atas banyak lobuli. Tiap lobulus mengandung acini
majemuk. Sel acini menggetahkan enzim-enzim pencernaan.
- Endokrin : dibeberapa tempat diantara acini ada kelompok sel yang tidak
teratur yang disebut pulau Langerhans yang menghasilkan hormone
insulin dan glucagon.
- Antara lobuli ditemukan tumpukan jaringan lemak dan serat jaringan
ikat.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari Sistem Digestoria.
74
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat
awetan esophagus, ventriculus (cardia), intestinum tenue (jejunum),
intestinum crassum (colon), hepar/liver.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar
pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
75
SISTEM LIMFATIK
Thymus
Kelenjar ini berada diantara bagian ventral jantung dan paru kanan,
terdiri dari 2 lobi, masing-masing lobus terdiri dari banyak lobuli.
Permukaan luar diselaputi oleh kapsul, kapsul bercabang-cabang masuk ke
dalam membentuk trabecula yang membagi lobus kelenjar menjadi banyak
lobuli.
Di daerah korteks banyak terdapat limfosit dan tersusun rapat
sehingga tampak gelap, terdiri dari limfosit besar, sedang dan kecil, kadang
ditemukan juga sel mast, makrofag dan plasmid serta sel retikulosa yang
menyusun jaringan dasar/stroma kelenjar.
Di daerah medulla (bagian tengah lobulus) limfosit lebih jarang
sehingga tampak terang, sel retikulosa banyak yang berbentuk gepeng, berisi
serat keratohialin dan tersusun rapat melingkar membangun apa yang
disebut Badan Hassal.
76
Limfa (lien)
Hanya satu, terdapat di samping kiri agak posterior ventriculus.
Permukaan luar diselaputi oleh kapsul dan bercabang-cabang masuk
berupa trabekula.
Di bawah mikroskop tampak jaringan ini mnegandung bercak-bercak
bulat yang agak terang dibanding dengan parenkim sekitar yang berwarna
gelap. Bercak bulat : pulpa putih, sedang parenkim sekitar diantara bercak :
pulpa merah
Pulpa : gumpalan limfosit dan sel limfoid lain, yang mengisi celah
anyaman tonjolan sel dan serat retikulosa.
Pulpa putih : gumpalan limfosit yang menyalut arteriol, banyak
mengandung sel T
Pulpa merah : banyak mengandung sel B
Tonsil
Adalah alat lomfoid yang kapsulnya tidak lengkap dan tertanam di
bawah lapisan epitel tunica mucosa saluran pencernaan. Kapsul hanya
berupa lapisan tipis yang membatasinya dengan jaringan sekitar.
Komposisinya sama dengan kelenjar limfa.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari sistem Limfatik.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat
awetan thymus, limphnode (nodus limfa), limfa/lien.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
77
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan
gambar pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
78
BAB VIII
SISTEM INTEGUMEN
A. Epidermis
Terdiri atas :
1. Stratum corneum : terdiri dari berlapis-lapis sel menanduk, pipih,
kering, tidak berinti. Makin luar sel makin pipih dan seperti sisik, lalu
terkelupas.
2. Stratum lucidum : terdiri dari beberapa lapis sel yang sangat gepeng
dan bening sehingga secara keseluruhan lapisan ini seperti kesatuan
yang bening
3. Stratum granulosum : terdiri dari 2-3 lapis sel yang polygonal yang
agak gepeng seperti gelendong, inti di tengah dan sitoplasma
bergranula.
4. Stratum germinativum : bergelombang , karena lapisan dermis
dibawahnya membentuk tonjolan bergelombang yang disebut papilla.
Stratum ini terdiri dari :
- Stratum spinosum : terdiri dari beberapa lapisan sel bentuk kubus,
polygonal atau gelendong, inti di tengah.
- Stratum malphigi : lapisan terdalam epidermis, berbatasan dengan
dermis dibawah. Terdiri dari selapis sel bentuk kubus atau batang.
Sel ini merupakan sel induk epidermis, giat bermitosis terus,
mengganti terkelupasnya sel pada stratum corneum.
B. Dermis
Beberapa kali lebih tebal daripada epidermis. Terdiri atas komponen
jaringan ikat : sel, serat dan derivate epidermis yang berupa bulu,
kelenjar minyak, kelenjar peluh yang terbenam jauh ke dalam dermis.
Dermis terdiri dari 2 lapis :
79
1. Lapisan papilla : mengandung lekuk-lekuk papilla, terdiri dari jaringan
pengikat longga membentuk lapisan bunga karang : stratum
spongiosum.
2. Lapisan retikulosa : mengandung jaringan ikat rapat terdiri dari serat
kolagen yang tersusun padat disebut stratum compactum.
Hypodermis (Subcutis)
Merupakan lapisan bawah kulit, terdiri dari jaringan ikat longgar : serat
kolagen elastic dan sel lemak.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari Sistem Integumen.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat
awetan hair skin (kulit).
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan
gambar pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
80
SISTEM URINARY
Terdiri dari :
1. Ginjal (ren) : alat utama pembentuk urin.
2. Pipa kemih dalam (ureter) : menampung kemih yang dibuang ginjal
dan menyalurkan ke kandung kemih.
3. Kandung kemih (vesica urinaria) : kantung penyimpan sementara
kemih yang dialirkan ureter.
4. Pipa kemih luar (urethra) : pipa yang menyalurkan kemih ke luar
tubuh.
Ginjal
Ginjal ada sepasang, tiap ginjal mempunyai sekungan yang disebut hilus,
yang merupakan tempat pembuluh darah (arteri dan vena renalis) dan urat
saraf masuk. Ureter yang menampung dan menyalurkan kemih, pada hilus
melebar dan bercabang-cabang masuk ginjal. Bagian ureter yang melebar
dan merupakan kolam kemih sementara disebut pelvis, sedangkan cabang
ureternya disebut calyx.
Jika ginjal dibelah tampak dari luar ke dalam : kapsul, korteks dan medulla
1. Kapsul : selaput jaringan ikat yang membungkus ginjal terdiri atas
serat fibrosa, elastis dan sedikit otot polos.
2. Korteks : di dalam kapsul, berwarna gelap, mengandung badan
malphigi yang banyak
3. Medulla : bagian terdalam ginjal, di bawah korteks, berwarna terang,
mengandung berkas pembuluh dan pembuluh pengumpul kemih.
Satu badan Malphigi dan pembuluhnya merupakan satu unit otonom alat
pembuangan yang disebut nephron.
Badan Malphigi terdiri dari :
1. Glomerolus
2. Kapsula Bowman
3. Pembuluh (tubulus)
81
1. Glomerolus :
Suatu gumpalan kapiler yang beranastomosis. Arteriol yang masuk
yang membawa darah ke dalam gumpalan kapiler disebut arteriol
afferent dan yang menyalurkan darah ke luar gumpalan : arteriol efferent.
2. Kapsula Bowman :
Cekungan bentuk setengah bola yang melingkupi glomerolus. Rongga
antara dua dinding kapsul disebut rongga kapsul, untuk menampung
bahan kemih yang berfiltrasi dari glomerolus. Dinding sebelah dalam :
epitel viscera yang merapat ke gumpalan kapiler glomerolus dan
mempunyai tonjolan banyak disebut podosit, sedang dinding sebelah luar
: epitel parietal yang terdiri dari selapis sel gepeng yang polygonal.
3. Pembuluh (tubulus)
Saluran kemih, yang berpangkal pada bagian bawah kapsul yaitu pada
kutub tubuler. Pembuluh ini besar dan berkelok-kelok, turun memasuki
medulla, mengecil dan membentuk 2 belokan lurus berbentuk huruf U,
disebut lengkung Henle. Ujung huruf U membelok lagi naik ke atas ke
daerah korteks, mendekati kutub vaskuler kapsul. Di situ ia menyilang
arteriol afferent membentuk aparat juxtaglomerolus. Dari sini
pembuluh membelok beberapa kali lagi, baru turun lagi ke daerah
medulla dan menuju ke pembuluh pengumpul.
Pembuluh terdiri atas selapis sel epitel bentuk batang atau kubus.
Makin jauh dari pangkal sel epitel makin rendah dan pada lengkung Henle
jadi gepeng. Pada pangkal pembuluh proksimal, sebelum henle sel besar-
besar, lumen sempit; pada lengkung henle hanya 2-3 sel yang menyusun
satu keliling pembuluh dan lumen kecil; pada pembuluh distal sel
membesar lagi meskipun lebih rendah daripada sel pembuluh proksimal.
Ureter
Mulai dari calyx, pelvis, ureter, kandung kemih dan urethra, histology dinding
sama semua yaitu terdiri dari 3 lapisan :
1. Tunica mucosa : lapisan dalam pipa terdiri atas terutama jaringan
epitel : sel epitel transisional. Sel epitel ada beberapa lapis, pada calyx
terdiri dari 2-3 lapis sel, dekat kandung kemih menjadi 5-6 lapis sel.
Di bawah lamina basalis ada lamina propia tetapi tidak begitu tegas
batasnya dengan tunica muscularis.
82
2. Tunica muscularis : lapisan tengah, terdiri atas terutama jaringan otot
polos longitudinal sebelah dalam dan lapisan sirkuler sebelah luar.
3. Tunica adventitia : lapisan luar ureter, terutama terdiri atas jaringan
ikat.
Vesica urinaria
Semacam kantong sementara kemih yang mengalir sedikit demi sedikit tetapi
terus menerus dari kedua ureter.
1. Tunica mucosa : membuat tonjolan dan melipat ke lumen. Jika kantong
ini kosong sel pitel berbentuk batang atau kubus, tetapi jika berisi
penuh bentuknya menjadi pipih dan lumennya menjadi luas. Jadi
termasuk epitel transisional.
2. Tunica muscularis : lapisan ini lebih tebal daripada lapisan lain, terdiri
dari 3 lapisan sel otot polos : sebelah dalam dan luar longitudinal,
sedang sebelah tengah sirkuler.
3. Tunicaserosa : penerusan tunica serosa dari ureter, disalut oleh
mesotel.
Urethra
Hanya satu, menyalurkan kemih dari vesica urinaria ke luar tubuh. Ada
lubang muaranya pada permukaan tubuh dan berada dalam
lingkungan genital luar. Pada jantan, bagian tengah sampai ujung
berada dalam penis. Jadi pipa ini berfungsi ganda yaitu juga untuk
menyalurkan mani ke dalam genital betina. Pada betina, pipa ini
merupakan struktur sendiri dan mempunyai muara sendiri ke luar
tubuh, tidak bergabung dengan genitalia.
Pada Jantan
Disini urethra melewati 2 alat tubuh, yaitu : prostat dan penis.
- Ketika melewati tengah prostat, lamina propia pada tunica mucosa
mengandung banyak pembuluh darah. Tunica muscularis terdiri dari
lapisan otot longitudinal sebelah dalam dan lapisan sirkuler sebelah
luar. Tunica afventitia terdiri dari serat kolagen dan elastis.
- Dalam penis, pipa ini berada dalam corpus spongiosumyang
merupakan jaringan erektif. Tunica mucosa epitel adalah berlapis
83
semu, pada beberapa tempat ada yang berlapis banyak. Sepasang
kelenjar bulbourethralis bermuara ke dalam pipa, begitu juga dengan
kelenjar Littre yang banyak terdapat di sepanjang dinding pipa,
mengeluarkan getahnya lewat beberapa saluran kecil ke pipa.
Pada Betina
Lumen sempit melengkung dan bercabang-cabang.
- Tunica mucosa, terdiri atas epitel berlapis banyak kadang epitel
berlapis semu, lamina propia tebal, banyak kelenjar lendir, jaringan
ikat dan pembuluh darah.
- Tunica muscularis tebal terdiri dari lapisan otot polos longitudinal
sebelah dalam dan lapisan sirkuler sebelah luar.
- Tunica adventitia terdiri atas serat kolagen dan elastis.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari sistem Urinary.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat awetan
ren/ginjal, ureter.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan
gambar pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
84
BAB IX
SISTEM ENDOKRIN
Hipofisis
Berada pada cekukan sella tursica tengkorak. Dihubungkan oleh semacam
tangkai dengan hypothalamus. Terdiri dari 3 lobi :
1. Lobus anterior
a. Pars distalis
b. Pars tuberalis
2. Lobus intermedia
3. Lobus posterior / pars nervosa → neurohipofisis
Adenohipofisis
Terdiri dari deretan tidak teratur dan gumpalan sel parenkhim yang banyak
dimasuki pembuluh kapiler darah dan jaringan ikat : serat retikulosa
dan di pinggir terdiri dari serat kolagen. Pembuluh kapiler tersebut
disebut sinusoid. Sel parenkim ada 2 kelompok :
1. Sel khromofob : selnya kecil-kecil, sitoplasma tidak bergranula dan
tidak menghisap zat warna mikroteknik → kortikotrop (ACTH).
2. Sel khromofil : sitoplasma bergranula dan menghisap zat warna. Ada 2
macam sel:
a. Sel asidofilik : sel bentuk bundar dan menghisap zat warna asam pada
2 jenis:
- Somatotrop → STH
- Mamatrop → prolaktin
b. Sel basofilik : mengisap zat warna basa, ada 2 jenis :
- tirotrop→tirotropin (TSH)
- gonadotrop → gonadotropin (FSH dan LH)
85
Aktifitas adenohipofisis dikontrol sel neurosekretor dalam hipotalamus yang
menghasilkan hormone pelepas : RF yang disalurkan lewat pembuluh porta.
Pars intermedia
Mengandung sel bentuk polygonal, dalam sitoplasma ada granula halus,
menghasilkan MSH.
Pars tuberalis
Sel bentuk kubus dan tidak bergranula.
Neurohipofisis
Selnya disebut pituisit, lobus ini mengandung ujung akson dari sel
neurosekretor dari sel saraf dalam hipotalamus. Pada ujung akson ini
digetahkan hormone oksitosin dan vasopressin (ADH) yang disekresikan
dalam pituisit.
Tiroid
Terletak di depan jakun, terdiri dari 2 lobi yang dihubungkan oleh
isthmus, menghasilkan hormone tiroksin untuk meningkatkan metabolisme
dan pertumbuhan dan kalsitonin untuk menurunkan kadar Ca darah.
Kelenjar ini disalut oleh kapsul yang terdiri dari jaringan ikat. Kelenjar
terbagi atas banyak folikel yang dipisahkan oleh stroma yang terdiri dari
jaringan ikat renggang. Tiap folikel disalut oleh membran basalis yang tipis.
Folikel memiliki lumen ditengah yang berisi massa kental yang disebut
koloid. Lumen dikelilingi oleh selapis sel parenkim yang berbentuk kubus jika
kurang giat mensintesis hormone, dan akan berbentuk batang jika sedang
giat mensintesis hormone. Ada 2 macam sel pada tiap folikel :
1. Sel folikel, yang memagari lumen dan menghasilkan tiroksin. Inti dekat
dasar dan berbentuk bulat besar jika sedang giat, jika sedang kurang
giat inti gepeng dan kecil.
2. Sel bening, terletak dekat membrane basalis, lebih sedikit, disebut juga
sel pinggir folikel (sel C), menghasilkan kasitonin.
Paratiroid
Ada 2 pasang kiri-kanan, terletak di permukaan dorsal tiap lobus tiroid yang
sepasang. Kelenjar disalut oleh kapsul yang bercabang-cabang masuk
86
kedalam disebut trabecula sehingga membagi menjadi banyak lobuli.
Ada 2 macam sel parenkhim :
1. Sel utama : menyusun sebagian besar jaringan, bentuk polyhedral, inti
bulat di tengah, menghasilkan paratormon yang menjaga kadar Ca dan
fosfat darah konstan.
2. Sel oksifil : sel lebih besar tetapi lebih sedikit, inti kecil dan gelap.
Pineal
Dari evaginasi atap diencephalon. Kelenjar ini sangat kecil, disalut kapsul
yang berasal dari piameter otak. Kapsul bercabang masuk kelenjar berupa
trabecula sehingga terbagi atas banyak lobuli. Sel parenkim berasal dari
jaringan saraf, ada 2 macam sel:
87
1. Pinealosit : jenis sel utama, sel besar, inti bernukleolus besar
2. Sel antara : sel penunjang, bentuk bintang, inti lebih gelap, tersebar
diantara pinealosit.
Kelenjar ini menghasilkan melatonin yang berkaitan dengan pertumbuhan
sistem reproduksi.
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari sistem Endokrin.
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat awetan
tiroid, kelenjar adrenal, pancreas.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan
gambar pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
88
SISTEM SYARAF
Otak
Terdiri dari 2 belahan yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
Masing-masing belahan terdiri atas 2 substansi pokok yaitu substansi kelabu
dan substansi putih. Pada otak terdapat lapisan meninges, yang terdiri dari 3
lapisan, yaitu :
- Durameter
- Arachnoid
- Piameter
89
Sum-sum tulang belakang (medulla spinalis)
Terdiri atas 2 lapisan substansi, yaitu substansi putih dibagian luar dan
substansi kelabu di dalam. Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh
tubuh menuju otak dan membawa respon dari otak ke efektor untuk
menanggapi rangsang. Fungsi ini dapat dilakukan karena medulla spinalis
membentuk percabangan ke seluruh bagian tubuh, yang disebut System
Syaraf Tepi (SST).
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari Sistem Syaraf
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat awetan
spinal cord, cerebellum, otak ayam, otak sapi.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikrokop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10 dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan
gambar pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
90
SISTEM REPRODUKSI
A. Pria/Jantan
Terdiri dari:
1. Gonad : Testis
2. Pembuluh/saluran : epididymis, vas deferens, urethra
3. Kelenjar : prostat, vesica seminalis, bulbourethralis, littre
4. Penis
Testis
Adalah alat kelamin utama/ kelenjar utama, penghasil gemet jantan
(spermatozoa). Bentuk bulat lonjong, sepasang kiri-kanan dan berada dalam
kantong testis (scrotum). Diseliputi oleh kapsul yang terdiri dari jaringan ikat
yang disebut Tunica albuginea. Kapsul di bagian posterior menebal disebut
mediastinum testis, yang merupakan letak puncak sekat (septula) yang
membagi testis menjadi banyak ruang yang disebut lobuli testis. Tiap lobulus
mengandung banyak lilitan tubuli seminiferi (tunggal: tubulus seminiferus).
Antara tubuli seminiferi dalam tiap septa diisi oleh jaringan interstitial yang
mengandung sel leydig, penghasil hormone testoterone. Semua tubuli
seminiferi bermuara ke rete testis dalam mediastinum testis.
Scrotum : suatu kantung kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:
- Kulit (cutis) : lapis terluar
- Lapisansubcutis : lapisan dibawahnya yang terdapat otot
dartos
- Fascia : terdiri dari 4 lapis
- Tunica vaginalis : lipatan penerusan tunica albuginea yang
menyelaputi testis, berasal dari selaput peritoneum rongga
tubuh.
Tubulus seminiferus
Irisan tubulus memperlihatkan epitel germinal, yang terdiri dari 2 macam sel
: sel spermatogenik dan sel sertoli. Epitel germinal terdiri dari 6-8 lapis sel
spermatogenik, bertumpu pada membrane basalis.
1. Sel spermatogenik adalah derivate gamet, terdiri dari :
- Spermatogonia : sel induk benih, berada paling dasar epitel
germinal, persis di atas membrane basalis.
91
- Spermatosit : berada di lapisan sebelah dalam spermatogonia
uang menurut kejadianyya dibedakan: spermatosit primer (I)
yang berasal dari mitosis spermatogonia dan spermatosit
sekunder (II) yang berasal dari meiosis I spermatosit I.
- Spermatid : terletak lebih keatas lagi dari spermatosit II dan
berasal dari meiosis II spermatosit II.
- Spermatozoa : terletak paling dekat lumen, paling akhir
terbentuk mempunyai struktur sempurna, berasal dari
spermiogenesis spermatid.
2. Sel Sertoli : bertumpu pada membran basalis, terletak berselang-seling
dengan spermatogonia, puncaknya mencapai lumen tubulus.
Jaringan interstitial
Yaitu jaringan ikat longgar yang terdapat di antara tubuli seminiferi, terdiri
dari serat kolagen, fibroblast, mesenkhim dan sel leydig yang merupakan
penghasil testosterone.
Epididymis
Tubuli seminiferi tiap lobuli bermuara ke rete testis → vas efferent →
epididymis.
Epididymis melekat ke satu sisi testis, terdiri atas 3 bagian:
- Caput : bagian kepala, tempat bermuara vas efferent
- Corpus : bagian tengah dan memanjang di sisi testis
- Cauda : bagian ekor, bertemu dengan vas deferens
Histology dinding epididymis:
- Tunica mucosa : terdiri dari jaringan epitel berlapis semu,
berstereosilia (mikrovilli yang panjang-panjang) dan sel kelenjar yang
terletak diantara sel utama.
- Tunica muscularis : serat otot polos, semakin ke cauda semakin tebal
- Tunica adventitia : tipis sekali dan sulit dibedakan batasnya dengan
tunica muscularis bergabung membentuk stroma.
Vas deferens
- Tunica mucosa : jaringan epitel berlapis semu dan berstereosilia,
dibawahnya ada lamina propia yang mengandung jaringan ikat. Lapisan
92
ini membentuk tonjolan ke lumen, sehingga permukaannya tampak
bergelombang.
- Tunica msucularis : terdiri atas 3 lapis otot polos : dalam dan luar
longitudinal, sedang tengah sirkuler sehingga lapisan ini sangat tebal
dibandingkan lumen yang kecil
- Tunica adventitia : terdiri dari jaringan ikat
Vesicula seminalis
Kelenjar mani ini berbentuk kantung, sepasang kiri-kanan.
- Tunica mucosa: epitelnya berlapis semu, di bawahnya ada lamina propia
yang mengandung serat elastis. Lapisan ini membuat tonjolan bercabang
ke lumen, sehingga selain ada lumen utama, di tengah ada juga lumen-
lumen kecil diantara jalinantonjolan tunica.
- Tunica muscularis : terdiri dari serat otot polos
- Tunica adventitia : tipis
Penis
Untuk menyalurkan mani ke dalam genital betina. Dibedakan atas 3 bagian :
- Kulit
- Corpus cavernosum
- Urethra
Corvus cavernosum
(jamak: corpora cavernosa) ada 3, yang 2 diatas kiri – kanan dan yang 1 di
bawah disekeliling urethra disebut corpus spongiosum. Corpora terdiri atas
ruang-ruang kecil yang banyak sekali. Sekat-sekat ruang tersebut terdiri dari
jaringan ikat yang ke arah lumen diselaputi endotel. Corpora berfungsi untuk
ereksi agar coitus dapat berlangsung. Ketika ereksi darah dari arteri
dialirkan ke seluruh rongga corpora sampai mekar dan tegang. Vena
tersumbat oleh kontraksi otot dindingnya sehingga darah tertumpuk dalam
corpora.
Bagian ujung penis berbentuk bongkol : glans penis. Bagian ujung kulit yang
menyalut glans penis disebut prepuce.
93
B. Wanita/Betina
Terdiri dari:
- Ovarium (indung telur)
- Tuba fallopi (saluran telur)
- Uterus (rahim)
- Vagina (lubang senggama)
- Vulva (kelamin luar)
- Mammae (kelenjar susu)
Ovarium
Sepasang kiri-kanan, bentuk lonjong, berada dalam rongga peritoneum,
menggantung pada ligament besar oleh selaput peritoneum yang disebut
mesovarium. Lapisan terluar terdiri dari epitel germinal yaitu selapis sel
bentuk kubus yang berasal dari peritoneum.
Folikel
Folikel sudah terbentuk sejak embrio dan berjumlah banyak tetapi yang
mengalami pertumbuhan hanya 0,25% saja, yang 9,75% folikel akan
berdegenerasi (atresia). Ada 3 tahap pertumbuhan folikel yaitu:
- Folikel primordial : terdiri dari satu oosit I (primer) yang diselaputi oleh
selapis sel folikel yang pipih. Oosit tersebut mengalami meiosis I sampai
profase saja, lalu berhenti sampai pubertas.
- Folikel tumbuh terdiri dari:
Folikel primer : oosit diselaputi selapis sel folikel bentuk kubus,
terbentuk selaput oosit di bawah lapisan folikel disebut zona
pellucida.
94
Folikel sekunder : oosit diselaputi oleh 3-5 lapis sel folikel bentuk
kubus disebut stratum granulosum.
Folikel tersier : volume stratum granulosum lebih besar daripada
folikel sekunder, terbentuk celah yang disebut antrum folikuli. Sel
jaringan ikat stroma yang melingkupi folikel ini membentuk 2 lapisan
yaitu sebelah dalam : theca interna dan sebelah luar: theca externa.
- Folikel graaf (folikel matang) : antrum makin luas, berisi cairan yang
disebut liquor folikuli, oosit diselaputi sel folikel yang disebut corona
radiate dan berada dalam tonjolan stratum granulosum ke arah antrum
yang disebut cumulus oophorus.
Corpus luteum
Setelah oosit keluar dari folikel graaf pada proses ovulasi, folikel yang tinggal
bersama theca interna menjadi suatu badan yang disebut corpus luteum yang
menghasilkan hormone progestoeron. Jika terjadi kehamilan, corpus luteum
ini akan ada terus selama kehamilan karena progesterone yang dihasilkan
akan menjaga kehamilan. Tetapi kalau tidak terjadi kehamilan umur corpus
luteum hanya 2 minggu, lalu berdegenerasi dan menjadi corpus albicans yang
secara berangsur-angsur direabsorbsi oleh stroma lalu hilang.
95
Uterus
Berada ditengah dan hanya satu (simplex). Bagian posterior disebut leher
rahim (cervix).
- Tunica mucosa : lebih dikenal dengan sebutan endometrium, terdiri dari
jaringan epitel dan lamina propia. Sel epitel berbentuk batang, dapat
dibedakan menjadi 2 macam : sel bersilia dan sel penggetah. Dalam
endometrium banyak mengandung kelenjar yang menggetahkan lendir
dan banyak terdapat arteri yang melilit-lilit. Tunica mucosa dibagi
menjadi 2 lapisan (decidua) :
1. Lapisan fungsionalis : mengalami pengikisan dan penebalan berkala
silih berganti, sesuai dengan daur haid. Pada masa pasca haid lapisan
ini tumbuh menebal, aktif menggetahkan lapisan fungsionalis dan
dapat dibedakan atas 2 strata : stratum compactum : sebelah atas ,
terdapat kelenjar lendir lurus dan kecil dan stratum spongiosum :
sebelah bawah dan berbatasan dengan lapisan basalis, kelenjar lendir
berkelok-kelok dan besar. Pada masa haid lapisan ini terkikis bersama
dengan pembuluh darah dan darah yang dikandungnya dibuang lewat
vagina keluar tubuh. Jika terjadi kehamilan maka pengikisan tidak
terjadi, berarti haid tidak berlangsung. Jadi lapisan ini untuk
memelihara embrio yang mengalami pertumbuhan.
2. Lapisan basalis : berbatasan dengan myometrium, lapisan ini kelenjar
lendir dan stroma endometrium sedikit sekali dan tidak mengalami
perubahan berkala dan tidak ikut terkikis waktu haid.
- Tunica muscularis : lebih dikenal dengan myometrium, terdiri dari
jaringan otot polos dan sangat tebal.
- Tunca serosa : terdiri dari jaringan ikat yang merupakan lanjutan
peritoneum.
Cerviks
Bagian depan uterus yang berhubungan dengan vagina. Histology dinding
sama dengan uterus tetapi tunica mucosa tidak ikut terkikis, tetap tebal,
bertonjolan banyak ke lumen dan bercabang yang disebut plicae palmatae.
Vagina
Yaitu lubang senggama yang menghubungkan rahim dengan vulva.
96
- Tunica mucosa : jaringan epitel berlapis dan mengelupas. Pada Rodentia
ada penandukan tetapi pada primata tidak menanduk.
- Tunica muscularis : serat otot polos.
- Tunica serosa
Tujuan :
Agar mahasiswa/I dapat memahami dan mengetahui struktur
histology/mikroanatomi dari sistem Reproduksi (jantan dan betina).
Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.
Bahan :
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat awetan
tubulus seminiferus, vas deferens, penis, ovarium, oviduct (tuba fallopi),
uterus.
Cara kerja :
1. Disiapkan mikroskop diatas meja
2. Diletakkan preparat awetan diatas meja objek mikroskop
3. Diamati masing-masing preparat yang telah disediakan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x10, 10x10, dan 40x10.
4. Digambar pada buku laporan praktikum serta diberi keterangan gambar
pada masing-masing bagian preparat yang terlihat.
97