Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

OSEANOGRAFI LINGKUNGAN
PANTAI INDAH KURMA, MUARA BADAK

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Suci Erniya Rahman
2. Kholish Lenawati
3. Hadi Darmawan
4. Manasye Micel Boediman
5. Ani

LABORATORIUM OSEANOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
Oseanografi Lingkungan adalah salah satu mata kuliah pilihan bagi mahasiswa yang
mengambil KBK dibidang Oseanografi di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Didalam mata kuliah ini terdapat Kuliah Lapangan yang kemungkinan
dilakukan setiap satu bulan sekali untuk dapat mengetahui kondisi lingkungan pantai dan
pesisir Kalimantan Timur. Kuliah lapangan Ekskursi Mata Kuliah Oseanografi Lingkungan
dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 8-9 September 2018 di Pantai Kurma, Muara
Badak Kalimantan Timur. Pada hari Sabtu pukul 07.30-08.00 persiapan keberangkatan dari
FMIPA Unmul. Pada waktu ini kami mempersiapkan alat yang akan dibawa dan membawa
ke mobil maven di depan gedung A fakultas MIPA untuk dimasukkan kedalam mobil.
Setelah itu, pada pukul 08.00-10.00 kami melakukan perjalanan menuju pantai Kurma Muara
Badak dengan menggunakan mobil sebagian dan sebagian lagi menggunakan motor masing-
masing, dimana sebelumnya kami melakukan doa bersama dan sedikit briefing dari dosen
dan senior/asisten.
Pukul 11.30 kami tiba di penyebrangan di pantai Kurma Muara Badak, kami
menyeberang ke pulau Kurma dengan menggunakan kapal sejenis kelotok dan menempuh
perjalanan sekitar kurang lebih 15 menit. Setelah sampai di pulau Kurma kami menurunkan
barang dari kapal dan melakukan perjalanan sekitar 5 menit untuk sampai ke base camp
dengan berjalan kaki. Sekitar pukul 12.00 kami tiba di base camp dan membangun
tenda/barak sekaligus beristirahat untuk solat dan makan.

A. Materi 1 : Marine Debris


Setelah beristirahat sekitar pukul 13.00 dilaksanakan materi pertama yaitu Marine
Debris dengan pengarahan oleh bang Najwan Al Ghifari selaku asisten dan bapak Saat
Mubarrok selaku dosen. Di materi ini kami yang terdiri sekitar 14 orang dibagi menjadi 3
kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang. Pengambilan
data Marine Debris dilakukan sesuai dengan modul yang diberikan yaitu dengan membuat
sebuah kotak yang didalamnya ada 4 persegi dimana masing-masing persegi panjang sisinya
10 m, sehingga total panjang sisi kotak yaitu 20 m x 20 m. Dan disetiap persegi kecil ditaruh
sebuah tas plastik untuk menampung sampah yang ada didalam persegi tersebut. Adapun
batas tengah dari kotak merupakan batas air, sehingga total panjang kotak tadi dari garis
tengah atau batas air yaitu 10 m kedarat dan 10 m ke laut. Disetiap kotak diberi nama menjadi
kotak A, B, C dan D. Sedangkan untuk membuat kotak kami menggunakan tali rafia
sebanyak 4 buah yang sebelumnya sudah diukur panjangnya 10 m dengan menggunakan
meteran. Sedangkan alat yang kami gunakan yaitu meteran, GPS, timbangan digital (3 angka
dibelakang koma), kantong plastik (Trash Bag), sarung tangan dan tali raffia. Dan kami
lakukan pengambilan data sesuai dengan urutan kotaknya. Dimana sampah yang kami ambil
yaitu sampah dengan ukuran > 2.5 cm dan merupakan sampah anorganik. Denah dan lokasi
ada seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Denah Lokasi Pengambilan Data Marine Debris

3
2
1

Gambar 2. Peta Lokasi Pantai Kurma


Setelah mengumpulkan sampah yang didapat disetiap kotak, kami menimbang berat
masing-masing kantung plastik di setiap kotak. Dari kotak A kami mendapatkan sampah
dengan berat 0.135 Kg yaitu sampah tas plastik 1 buah, bungkus makanan 1 buah, dan
sedotan minuman gelas 1 buah.Di kotak B kami mendapat sampah dengan berat 0.05 Kg
yaitu pecahan botol kaca sebanyak 2 buah. Di kotak C kami mendapat sampah dengan berat
0.05 Kg yaitu sampah bungkus makanan 1 buah dan karet 4 buah. Dan dikotak D kami
mendapat sampah dengan berat yang tidak dapat diukur karena terlalu ringan yaitu dengan
jumlah sampah sebanyak 1 yang merupakan sampah bekas bungkus makanan ringan. Adapun
hasil pengolaha data dari Marine Debris ditampilkan dalam bentuk diagram di gambar 3 dan
4 sedangkan untuk data yang kami peroleh ada pada tabel 1.
Tabel 1. Data Marine Debris
Kategori Tipe Jumlah Berat (Kg)
A B C D
Tas 1
Bungkus Makanan 1 1 1
Plastik 0.135
Dll 1
Kaca 2 0.095
Karet 4 0.05

Berat Sampah di tiap Kotak


(dalam Kg)

Karet
0.05

Plastik
0.14

Kaca
0.1

Gambar 3. Diagram Berat dan Jenis Sampah (dalam satuan Kg)


Jumlah dan Jenis Sampah
(dalam Buah)

Karet
4 Plastik
5

Kaca
2

Gambar 4. Diagram Jumlah dan Jenis Sampah (dalam satuan buah)


Dari diagram dapat dilihat dalam berat atau jumlah dari sampah yang paling banyak
adalah sampah plastic seberat 0.135 Kg atau sebanyak 5 buah, kemudian sampah Kaca
(Beling) dengan berat 0.095 Kg atau 2 buah dan yang ketiga sampah karet dengan berat 0.05
Kg atau 4 buah.
Kesimpulan dari materi pertama : Marine Debris yaitu berat total sampah yang kami
dapat adalah 0.28 Kg dan luas daerah pengambilan data 400 m 2 sehingga totalnya menjadi
0.0007 Kg/m2. Didaerah ini cukup bersih dari sampah anorganik terlihat dari tingkat kesulitan
menemukan sampah anorganik sedangkan untuk sampah organik (seperti kulit keong, ikan
kecil yang mati, ubur-ubur dan berbagai hewan laut yang terdampar) banyak terdapat
didaerah ini.
Setelah melakukan pengambilan data Marine Debris kami beristirahat dan melakukan
kegiatan bebas seperti solat, makan, berenang, main-main, bercerita ria, mencari kayu bakar
untuk api unggun pada malam hari dan sebagainya. Dan sekitar pukul 16.00 kami membakar
ikan yang sebelumnya telah dibekalkan oleh keluarga dari salah satu teman kami. Setelah
membakar ikan kami makan bersama. sekitar pukul 20.00 kami melakukan acara
kekeluargaan berupa perkenalan, sharing dan Truth or Truth (pertanyaan yang dijawab jujur-
jujuran). Acara ini berlangsung dengan respon yang antusias dari peserta. Acara ini selesai
sekitar pukul 22.00 dan dilanjutkan dengan kegiatan masing-masing (ada yang tidur,
bercerita, bercanda dan lain-lain).

B. Materi 2 : Coastal Protection


Pada hari Minggu, 9 September 2018 pukul 05.00 kami bangun pagi sebagian ada
yang menunaikan ibadah sholat dan ada yang berburu Sunrise dan duduk-duduk
bercengkerama. Setelah itu pukul 06.00 acara dilanjutkan dengan olahraga sehat dan senam,
kemudian bersih diri dan makan. Sekitar pukul 08.00 acara dilanjutkan dengan materi kedua
yaitu Coastal Protection yang disampaikan oleh bapak Saat Mubarrok yang berisi penjelasan
mengenai beberapa tipe pantai, Litoral Drift, Faktor yang mempengaruhi erosi dan tipe dari
Coastal Protection.
Terdapat 3 tipe pantai yaitu pantai berpasir, dataran pasut (pada saat pasang dataran
akan tenggelam dan pada saat surut akan kering) dan pantai berkarang (batuannya tersusun
dari granit, pada saat pasang tenggelam dan pada saat surut kering). Litoral drift merupakan
gerakan sedimen di pantai yang disebabkan oleh gelombang. Untuk faktor yang
memepengaruhi erosi ada 2, yaitu faktor dari manusia dan dari alam. Untuk faktor yang dari
manusia seperti bangunan-bangunan yang didirikan disekitar pantai yang menyebabkan
tertekannya tanah disekitar pantai yang kemudian menyebabkan tanah tersebut lebih rendah
dari pantai. Sedangkan faktor dari alam seperti kenaikan muka air laut dan badai pantai. Erosi
jika dibiarkan akan berpengaruh sangat besar terhadap batas laut dan garis pantai dari daerah
tersebut. Yang menyebabkan semakin mengecilnya wilayah laut suatu daerah dan
berpengaruh pada kekayaan laut serta peekonomian dan APBD daerah itu.
Untuk Coastal Protection terdapat 2 tipe yaitu hard dan soft. Coastal Protection tipe
hard merupakan perlindungan pantai yang memerlukan campur tangan manusia, contohnya
seperti sea wall, pemecah ombak dan sebagainya. Sedangkan Costal Protection tipe soft
berasal dari alam, seperti Mangrove atau reklamasi pantai.

C. Materi 3 : Kondisi Lingkungan Pantai


Setelah materi kedua, dilanjutkan dengan materi ketiga yaitu Kondisi Lingkungan
Pantai oleh bapak Saat Mubarrok, yang berisi penjelasan mengenai contoh kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh manusia seperti pencemaran oleh manusia (limbah detergen
atau limbah kimia), Konversi lahan laut, (Penebangan Hutan/Kayu di sekitar pantai)
penangkapan ikan besar-besaran (Over Fishing), perubahan iklim dan bencana alam serta
pembuangan sampah sembarangan. Pencemaran yang sangat vital dan sering dilakukan oleh
manusia yaitu sampah plastik, dimana jika sampah plastik terlalu lama berada dilautan akan
terurai dan membentuk mikroplastik yang sangat berbahaya karena ukuran yang sangat kecil
dan bersifat karsiogenik. Sedangkan untuk sampah mikroplastik untuk saat ini
penanggulangannya sangat minim karena tidak bisa dibersihkan jika terdapat dilautan.
Penanggulangan yang bisa dilakukan sekarang adalah dengan meminimalisir penggunaannya.
Contoh sampah mikroplastik seperti yang ada di kosmetik dan detergen.
Setelah materi ketiga, sekitar pukul 09.00 kami beristirahat dan Beach Cleaning di
sekitar area pantai dan Base Camp. Sekitar pukul 10.00 kami berkemas alat dan barang
pribadi dan bersiap-siap untuk pulang serta bersih diri dan makan. Sekitar pukul 11.00 kami
pulang dari pantai menuju ke penyebrangan yang sebelumnya kami melakukan sedikit
briefing dan doa bersama. Sekitar pukul 12.00 kami sampai dirumah salah tau teman kami di
kawasan toko lima untuk beristirahat dan kami dijamu dengan makanan. Setelah itu pukul
14.30 kami melanjutkan perjalanan pulang. Dan sekitar pukul 17.00 kami sampai di Fakultas
Mipa Unmul.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai