Anda di halaman 1dari 10

EFEKTOR PADA PISCES,

AMFIBI DAN REPTIL


Kelompok 9:
Azmul Fauzy Nur (H0411910
Fausia (H041191065)
Musdalifah (H0411910

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan
terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Respons atau
tanggapan organisme terhadap stimulus dari lingkungan luar adalah
melalui sistem yang melibatkan khusus yang terdiri dari sel atau
kumpulan sel. Kumpulan sel atau organ penghasil tanggapan ini
disebut dengan organ efektor. Tanggapan yang dihasilkan oleh
efektor sangat bervariasi mulai dari tanggapan yang dapat jelas
dilihat mata, seperti gerakan tubuh yang dihasilkan jaringan otot,
sampai kepada gerakan yang tidak bisa dilihat mata seperti
perubahan beberapa aspek metabolisme akibat kerja hormon.
Contoh organ efektor adalah otot, silia, flagela, pseudopodia, organ
elektrik, organ luminesen dan kromatofor.
EFEKTOR PADA PISCES
Otot Bergaris (Urat Daging Bergaris)
Disebut otot bergaris karena serabutnya
memperlihatkan garis-garis melintang dengan banyak inti
tersebar pada bagian-bagian pinggirnya. Otot ini disebut
juga otot rangka karena melekat pada rangka atau kulit,
dan disebut voluntary karena kerjanya dipengaruhi oleh
rangsangan otak. Bila dilihat secara keseluruhan, otot
bergaris pada seluruh tubuh ikan terdiri dari kumpulan blok
otot atau urat daging.
Tiap-tiap blok otot dinamakan myotome (pada saat
embrio disebut myomer). Pada urat daging yang
menempel pada tubuh ikan sebelah kiri dan kanan, dari
belakang kepalan sampai ke batang ekor myotome
tersusun menurut pola tertentu yang bias dibedakan
menjadi dua tipe yaitu Cyclostomine yang ditemukan pada
kelompok agnatha dan Piscine yang ditemukan
pada kelompok ikan Elasmobranchii dan Teleostei.
EFEKTOR PADA PISCES
GnRH (Gonadotropic Releasing Hormone)
Faktor lingkungan merupakan stimuli
yang dapat ditangkap oleh alat indera ikan
seperti kulit, mata dan hidung. Informasi
berasal dari lingkungan sampai di otak
melalui reseptor yang terdapat pada masing-
masing organ sensori. Selanjutnya melalui
ujung-ujung saraf akan diteruskan ke
hipotalamus untuk mengeluarkan
Gonadotropic releasing hormone (GnRh)
yang dapat merangsang kelenjar hipofisa
anterior untuk memproduksi hormone
gonadotropic (GtH). Hormon gonadotropic ini
melalui aliran darah akan menuju ke
gonad,kemudian akan merangsang
pertumbuhan gonad yang selain mendorong
pertumbuhan oosit juga untuk memproduksi
hormone steroid yang merupakan mediator
langsung untuk pemijahan.
EFEKTOR PADA AMFIBI
A. OTOT
Tubuh katak mengandung tiga macam
otot, yaitu berserat halus (otot polos), otot
jantung, dan otot berserat melintang (otot
lurik). Perbedaan ini berdasarkan susunan
secara mikroskopis dan fisiologis. Otot daging
yang dipengaruhi oleh saraf (Otot lurik) dibagi
atas 3 bentuk struktur umum :
A. Otot daging yang melebar dan pipih
misalnya m. obliqus externus dan
transverses yang membentuk dinding
abdomen
B. Otot daging gililk (silindris) dengan ujung
yang menyisip, misalnya biceps
C. Otot daging sphincter dengan serat
melingkar, misalnya sphincter yang
berfungsi untuk menutup anus
EFEKTOR PADA AMFIBI
B. KELENJAR
Sebagian besar amfibi memiliki kelenjar granular dan kelenjar
mukus. Meskipun keduanya mirip dalam beberapa hal, kelenjar
granular memproduksi zat obnoxious (menjijikan) atau racun untuk
melindungi diri dari musuh.
Kelenjar mukus dan granular atau kelenjar racun
dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar. Kelenjar alveolar adalah
kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi
produknya dikeluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami.
Akan tetapi ada juga beberapa amfibi yang mempunyai kelenjar
alveolar tubuler, kelenjar demikian ini sering ditemukan di ibu jari
pada katak dan kodok dan terkadang juga ditemukan di bagian
dadanya. Kelenjar ini menjadi fungsional selama musim reproduksi
dan mengeluarkan cairan yang membantu pejantan dalm melekatkan
diri ke betina selama musim kawin, bahkan pada salmander terdapat
tubular pada dagu pejantannya yang mengeluarkan cairan khusus
untuk menarik betina selama musim reproduksi.
EFEKTOR PADA REPTIL
Sistem otot pada reptil mengalami modifikasi untuk mendukung organ-organ
vissera, berat badan, dan juga untuk memungkinkan beberapa jenis gerakan. Reptilia
memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan amfibia,
karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari
pada di dalam air. Selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat.
A. Otot aksial (otot badan)
Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa spesialisasi seperti
yang ditemukan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan
menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Hal ini bisa diamati terutama pada bangsa
ular sebab jaringan otot lengan sudah menghilang.
B. Dermal (otot kulit)
Dermal atau otot kulit berkembang baik pada reptil, dan perkembangan yang
sangat baik terjadi pada ular. Jaringan otot tungkai pada reptil menunjukkan variasi
bergatung pada tipe gerakannya. Otot-otot epaksial kurang mengalami modifikasi jika
dibandingkan dengan otot-otot hipaksial, otot-otot epaksial juga kehilangan sifat
metamerisme dan tersusun dalam berkas serabut otot.
EFEKTOR PADA REPTIL
Otot-otot pada dinding abdominal tidak mengalami
segmentasi dan memiliki tiga lapisan, yaitu eksternal oblique,
internal oblique, dan abdominal transversal. Otot-otot hipaksial
pada dinding tubuh bagian dada dikenal sebagai otot-otot
interkosta, membantu mengangkat dan menurunkan sangkar
rusuk dalam proses respirasi. Otot-otot pada tungkai, gelang
bahu, dan gelang pinggul terdiri dari otototot ekstensor dorsal
dan otot-otot fleksor ventral.
Dalam membentuk gerakan kuadrupedal, otot-otot yang
menempel pada humerus dan femur mesti merotasi tulang-
tulang tersebut ke depan dan ke belakang dengan tetap
mempertahankan dalam posisi horizontal pada sudut yang
tepat, sehingga tubuh tetap berada diatas substrat. Otot-otot
segmental berperan menghubungkan sisik ventral dengan kosta,
kontraksi otot-otot segmental juga membantu ular bergerak ke
depan.
EFEKTOR PADA REPTIL
Fungsi-fungsi otot pada reptile :
1. Trapezius : untuk memperkuat bahu.
2. Latissimus dorsi : untuk memperkuat punggung.
3. Interkosta : untuk mengangkat rusuk.
4. Rectus abdominis : untuk mengempiskan dinding perut.
5. Transverses : untuk menekan perut, menegangkan dan menarik dinding
perut.
6. External oblique : rotasi thoraks ke sisi yang berlawanan.
7. Internal oblique : untuk rotasi thoraks ke sisi yang sama.
8. Extensors : pergerakan pergelangan tangan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai