Disusun Oleh :
1. M. Atik Martisiningsih, S.Si., M.Sc.
2. Muji Rahayu. S.Si.,Apt., M.Sc.
3. Drs. Subiyono, M.Sc.
PROGRAM STUDI D IV
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga modul “Teori Anatomi Fisiologi” bagi mahasiswa ini dapat
diselesaikan. Modul disusun ini sebagai acuan mahasiswa dalam melaksanakan
diskusi/praktik untuk memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melaksanakan
Pemberdayaan Masyarakat dalam pemeriksaan trigliserida. Pembelajaran diskusi/praktik
di kelas dan di lapangan/masyarakat merupakan suatu upaya untuk meningkatkan
pemahaman, pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang didapat mahasiswa saat mengikuti
pendidikan di Program Studi Sarjana Terapan Jurusan Teknologi Laboratorium Medik
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Selain itu, kegiatan diskusi/praktik ini dilakukan untuk
membentuk calon Ahli Teknologi Laboratorium Medik yang kompeten, professional dan
siap bekerja. Semoga modul ini bermanfaat sebagai acuan mahaisiswa dalam rangka
peningkatan kualitas calon tenaga Ahli Laboratorium Medik.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover..................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
PENGANTAR UMUM.....................................................................................6
A. DESKRIPSI...............................................................................................6
B. TUJUAN....................................................................................................6
C. PRASYARAT............................................................................................7
D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL...................................................7
E. KEGIATAN BELAJAR/POKOK MATERI.............................................8
1. KEGIATAN PRAKTIK 1: SISTEM PEREDARAN DARAH
a. Petunjuk.......................................................................................9
b. Pokok Bahasan.............................................................................9
c. Pengertian Sistem Peredaran Darah.............................................9
d. Fungsi Sistem Peredaran Darah...................................................9
e. Organ Sistem Peredaran Darah..................................................10
f. Mekanisme Peredaran Darah....................................................15
g. Refrensi......................................................................................16
2. KEGIATAN PRAKTIK 2: SISTEM PENCERNAAN
a. Petunjuk.....................................................................................17
b. Pokok Bahasan...........................................................................17
c. Pengertian Sistem Pencernaan...................................................17
d. Anatomi Fungsional Sistem Pencernaan...................................20
e. Proses Pencernaan Mekanis di Mukut, Faring,dan Esofagus....22
f. Lambung....................................................................................22
g. Usus Halus dan Struktur Terkait................................................26
h. Hati dan Kantong Empedu.........................................................27
i. Usus Besar.................................................................................28
j. Refrensi......................................................................................29
iii
3. KEGIATAN PRAKTIK 3: SISTEM PERNAFASAN
a. Petunjuk.....................................................................................30
b. Pokok Bahasan...........................................................................30
c. Fungsi Utama Sistem Pernafasan..............................................30
d. Anatomi Fungsional Sistem Pernafasan....................................31
e. Mekanisme Pernafasan..............................................................34
f. Refrensi......................................................................................35
4. KEGIATAN PRAKTIK 4: SISTEM ENDOKRIN
a. Petunjuk.....................................................................................36
b. Pokok Bahasan...........................................................................36
c. Pengertian Sistem Endokrin.......................................................36
d. Fungsi Kelenjar Endokrin..........................................................37
e. Macam-macam Kelenjar Endokrin............................................37
f. Refrensi......................................................................................44
iv
PENGANTAR UMUM
A. DESKRIPSI
Modul ini merupakan bahan ajar mandiri bagi mahasiswa Teknologi
Laboratorium Medik dalam rangka untuk memberi bekal pengetahuan, sikap dan
keterampilan mahasiswa dalam mempelajari materi semester satu dari teori Anatomi
Fisiologi. Dimana teori tersebut terdiri atas Sistem Peredaran Darah, Sistem
Pencernaan, Sistem Pernafasan, dan Sistem Endokrin.
Setelah membaca dan belajar dengan modul ini, mahasiswa akan memperoleh
pengertian tentang Sistem Peredaran Darah, Sistem Pencernaan, Sistem Pernafasan,
dan Sistem Endokrin. Selain itu, Anda akan memahami bagaimana sistem tersebut
bekerja pada tubuh kita dan mengetahui risiko nya apabila terjadi kelainan. Dalam
modul ini, Anda akan mempelajari pengertian dari berbagai sistem tersebut.
B. TUJUAN
Setelah membaca modul ini, Mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan sebagai berikut:
6
C. PRASYARAT
Lulus mata kuliah Anatomi Fisiologi.
A. Petunjuk
1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik deskripsi
materi yang ada pada awal bab ini.
2. Sesudah itu, mualailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan cermat
3. Diskusikan dengan teman-teman Anda permasalahan yang masih belum jelas dan
apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan kepada pengajar atau
pembimbing
4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal latihan yang
diberikan pembimbing
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan konsep Sistem Peredaran Darah
C. Pengertian Sistem Peredaran Darah
Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut atau
transportasi utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa fungsi
peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
1. Berguna untuk mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke seluruh bagian
tubuh manusia.
2. Berfungsi untuk mengangkut oksigen yang berasal dari organ pernapasan paru-paru dan
mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Serta juga mengangkut karbon dioksida dari
seluruh tubuh menuju ke paru-paru.
3. Berfungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke bagian tubuh
yang membutuhkannya.
4. Berguna untuk mengangkut zat-zat sisa hasil proses metabolisme sel menuju ke organ
ekskresi yaitu ginjal.
5. Bermanfaat untuk menjaga kestabilan temperatur tubuh agar tetap berada diantara 36
derajat celcius sampai 37 derajat celcius. Hal ini dikarenakan temperatur tubuh manusia
tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Namun dapat dijaga melalui sistem peredaran
darah. Caranya adalah dengan menyebarkan energi panas dalam tubuh secara merata ke
seluruh tubuh.
6. Darah juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.
1. Jantung
a. Struktur Jantung
Jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni ventrikel kiri dan
kanan dan atrium kiri dan kanan. Jika dibandingkan dengan dinding ventrikel, dinding
atrium bentuknya lebih tipis, dikarenakan ventrikel pada jantung harus bekerja lebih
kuat agar dapat memompa darah ke seluruh organ tubuh kita.
Selain itu, dinding ventrikel kiri juga lebih tidak tipis dibanding ventrikel kanan,
gara-gara ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah menuju semua tubuh.
Sedang ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kanan dan kiri
dipisahkan oleh sekat yang dinamai septum atriorum. Sedang, sekat yang mengantarai
ventrikel kanan dan kiri disebut septum interventrakularis.
Darah kotor berasal dari tubuh masuk ke atrium kanan, sesudah itu melalui katup
yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. trikuspid berhubungan
bersama terdapatnya tiga daun jaringan yang terdapat di lubang pada ventrikel kanan
dan atrium kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi mengakses
katup pulmoner yang terdapat pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner akan diteruskan ke paru-paru kiri dan
kanan, dimana masing-masing dialirkan melalui cabang-cabang arteri sebelah kiri.
Arteri-arteri ini bercabang sampai membentuk arteriol
Empat vena pulmoner (dua berasal dari tiap tiap paru-paru) mempunyai darah kaya
oksigen ke atrium kiri jantung. Hal tersebut merupakan bagian sistem sirkulasi yang
dikenal sebagai sistem peredaran darah pendek/kecil (pulmoner).
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Disebabkan kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk ke aorta akan terbuka
dan menyebabkan katup bikuspid menutup. Cabang-cabang yang pertama berasal dari
aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner
kiri dan kanan.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang berikan makan sel-sel jantung.
Caranya arteri koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan darah ke pembuluh
kapiler sehingga bisa menembus dan menyebar ke semua bagian jantung. lalu, darah
diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem
sirkulasi ini kerap disebut sistem koroner.
Disamping itu, aorta berasal dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang
mengedarkan darah kaya oksigen ke semua tubuh (kecuali paru”), sesudah itu darah
miskin (kurang) oksigen diangkut berasal dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke
jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini kerap dinamai peredaran darah
panjang/besar.
c. Tekanan Darah Jantung
Otot jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus.
Sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung mengawali denyutan dan
merangsang ruang-ruang pada jantung secara sistematis.
Biasanya pas seseorang beristirahat jantungnya berdetak lebih kurang 70 kali per
menit dan juga memompa darah 70 ml tiap tiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml).
Jadi kuantitas darah yang dipompa tiap tiap menit ialah 70 × 70 ml atau 4,9 liter. Sewaktu
banyak bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung bisa berubah menjadi 140 per menit
dan volume denyut lebih berasal dari 140 ml.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal dari jantung
menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya. Pembuluh darah sanggup dibagi jadi tiga
macam, yaitu pembuluh kapiler, pembuluh vena dan pembuluh nadi.
a. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki diameter kurang lebih
sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler benar-benar
kecil, kuantitas kapiler yang timbul berasal dari sebuah arteriol tergolong besar supaya
keseluruhan daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada
orang dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran
plasma sel. Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta berbagai ion dan zat lain yang
dibutuhkan secara gampang sanggup berdifusi lewat dinding kapiler ke dalam cairan
interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, limbah nitrogen, karbon
dioksida, serta hasil sampingan metabolisme lain sanggup bersama gampang berdifusi ke
dalam darah.
b. Pembuluh Vena
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang menahan darah ulang ke
jaringan tubuh. Pembuluh vena terdapat lebih ke permukaan terhadap jaringan tubuh
daripada pembuluh arteri.
Pada mamalia dan manusia, tak sekedar pembuluh darah vena berasal dari jaringan
tubuh yang ulang ke jantung, tersedia pula vena yang sebelum saat ulang ke jantung
datang dahulu ke suatu alat tubuh, jikalau darah berasal dari usus sebelum saat ke jantung
datang dulu di hati. Peredaran darah seperti ini disebut sistem vena porta.
c. Pembuluh Nadi
Dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung banyak memiliki
kandungan jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri
dan melebarkannya supaya sanggup menampung darah tersebut. Pada pas diastol,
kelenturan dinding bagian pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke
bagian arteri yang jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah jadi
tenang.
Kerja sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung yang
berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat otot
jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan
tekanannya kecil.
Sehingga menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh), masuk ke
dalam serambi kanan, katup AV terbuka dan darah terus masuk ke dalam bilik kanan.
Sementara itu di belahan jantung sebelah kiri, darah dari vena pulmonalis (darah
bersih dari paru-paru) masuk ke dalam bilik kiri.
Saat otot jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah yang telah
ada dalam bilik kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu katup AV
menutup sedang katup ke arteri pulmonalis membuka.
Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke aorta.
Sementara itu, katup AV menutup, sedang katup ke aorta membuka.Pada sistem
peredaran darah manusia terkandung dua lintasan peredaran darah, yakni peredaran
darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini disebut peredaran
darah ganda.
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbon dioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang banyak
mengandung karbon dioksida melalui vena dibawa menuju serambi kanan jantung.
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari
bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru
darah selanjutnya bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang lantas akan
dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah tergoda terhitung oleh kecepatan aliran darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kinerja otot jantung, dan pembuluh
darah.
Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang
terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga
agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
G. Referensi
Maulida, Nurul S. Modul Persiapan Ujian Sistem Peredran Darah.
https://www.academia.edu/35351541/modul_Sistem_Peredaran_Darah.doc
x . Diakses pada 9 November 2018.
KEGIATAN PRAKTIK II
SISTEM PENCERNAAN
A. Petunjuk
1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik deskripsi
materi yang ada pada awal bab ini.
2. Sesudah itu, mualailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan cermat
3. Diskusikan dengan teman-teman Anda permasalahan yang masih belum jelas dan
apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan kepada pengajar atau
pembimbing
4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal latihan yang
diberikan pembimbing
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan konsep Sistem Pencernaan
b. Submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang cukup padat yang berisi pembuluh darah
dan limfatik, folikel limfoid, dan serabut saraf. Bagian ini berisi pleksus saraf submukosa
dari Meissner, salah satu dari 2 pleksus saraf intrinsik utama, yang mengatur kelenjar dan
otot mukosa muskularis.
c. Muscularis externa terdiri dari otot polos dan bertanggung jawab untuk peristalsis dan
segmentasi. Berisi pleksus myenterik Auerbach, pleksus saraf intrinsik utama
lainnya. Terletak di antara dua lapisan otot polos, mengontrol motilitas saluran GI.
d. Serosa, lapisan terluar pelindung organ intraperitoneal, yaitu peritoneum viseral.
c. Lidah terbuat dari jalinan ikatan otot rangka dan digunakan untuk mereposisi
makanan saat mengunyah, mencampur makanan dengan air liur, memulai menelan,
dan membantu membentuk konsonan untuk berbicara.
d. Kelenjar ludah menghasilkan air liur, yang membersihkan mulut, melarutkan bahan
kimia makanan, melembabkan makanan, dan mengandung enzim amylase yang
memulai pemecahan pati.
Sebagian besar air liur diproduksi oleh kelenjar saliva ekstrinsik yang berada
di luar rongga mulut dan mencurahkan semua sekresi saliva ke dalam rongga mulut.
Selain itu saliva juga ditambah oleh kelenjar saliva intrinsik kecil, yang juga disebut
kelenjar bukal, tersebar di seluruh mukosa rongga mulut.
Kelenjar saliva ekstrinsik terdiri dari kelenjar parotid, submandibular, dan
sublingual
a. Parotid - hanya sel serosa (tidak ada mucin)
b. Submandibular dan bukal - kira-kira sama jumlah sel serosa dan mukosa
c. Sublingual - hanya sel mukosa
Komposisi saliva terdiri dari air (97- 99,5%), karena itu bersifat hypoosmotic.
Saliva bersifat sedikit asam (pH 6,75 - 7,00), namun pHnya bisa bervariasi. Zat
terlarutnya meliputi elektrolit (Na, K, Cl, PO 4, dan HCO3); enzim pencernaan amilase
saliva dan lipase lingual (keduanya aktif secara optimal pada pH asam); protein
mucin, lysozyme, dan IgA; dan limbah metabolik (urea dan asam urat). Saat
dilarutkan dalam air, mucin glikoprotein membentuk lendir tebal yang melumasi
rongga mulut dan menghidrasi bahan makanan.
Perlindungan terhadap mikroorganisme diberikan oleh (1) antibodi IgA; (2)
lysozyme, enzim bakterisida yang menghambat pertumbuhan bakteri di mulut dan
dapat membantu mencegah kerusakan gigi; (3) senyawa sianida; dan (4) defensin.
Selain bertindak sebagai antibiotik lokal, defensins berfungsi sebagai sitokin untuk
memanggil sel defensif (limfosit, neutrofil) ke dalam mulut untuk perlawanan.
Selain keempat pelindung ini, bakteri yang hidup di belakang lidah mengubah
nitrat yang diturunkan makanan dalam air liur menjadi nitrit yang, pada gilirannya,
diubah menjadi oksida nitrat dalam lingkungan asam. Oksida nitrat yang sangat
beracun diyakini bertindak sebagai senyawa bakterisidal di lokasi ini.
Air liur juga berfungsi sebagai media klinis yang bisa digunakan untuk
mendeteksi dan memantau penyakit tertentu. Misalnya, tes air liur untuk antibodi
HIV, kanker mulut, dan diabetes. Secara sederhana, penilaian cepat kadar hormon
tubuh dapat dilakukan dengan menggunakan air liur.
Gambar 4. Kelenjar saliva. (a) Kelenjar parotid, submandibular dan sublingual,
(b) Fotomikrograf kelenjar sublingual: sel yang memproduksi mucus (biru muda)
bagian yang memproduksi cairan serosa (ungu).
Daerah utama lambung meliputi daerah cardiac, fundus, bodi, dan daerah pilorus.
Permukaan lambung konveks lateral adalah kelengkungannya yang lebih besar, dan
permukaan medialnya yang cembung kelengkungannya yang lebih kecil. Perluasan dari
lengkungan adalah omentum kecil dan omentum yang lebih besar, yang membantu
mengikat lambung ke organ pencernaan lain dan dinding tubuh.
G.
Gambar 6. Anatomi lambung (a) gross anatomy internal (irisan frontal); (b) foto
eksternal
1. Anatomi Mikroskopik
Empedu adalah larutan alkali kuning hijau yang mengandung garam empedu,
pigmen empedu (terutama bilirubin), kolesterol, lemak netral, fosfolipid, dan berbagai
elektrolit. Kantong empedu menyimpan konsentrat empedu yang tidak dibutuhkan
segera untuk pencernaan. Empedu biasanya tidak memasuki usus halus sampai kandung
empedu berkontraksi saat dirangsang oleh cholecystokinin.
J. Usus Besar
Kolon terdiri dari kolon asendens (menaik), di sisi kanan rongga perut ke arah
ginjal kanan, kemudian berbelok membentuk sudut dan berjalan melintasi rongga
perut disebut kolon transversal. Tepat di anterior limpa, membelok tajam dan
menurun ke sisi kiri dinding perut posterior disebut kolon desendens (menurun). Di
bagian inferior, memasuki panggul, di berbentuk S disebut kolon sigmoid (gambar
10).
Kolon adalah retroperitoneal, kecuali bagian melintang dan sigmoidnya. Bagian
ini bersifat intraperitoneal dan bersandar ke dinding perut posterior dengan lembaran
mesenterium yang disebut mesocolons. Di panggul, setinggi tulang vertebra sakral
ketiga, kolon sigmoid bergabung dengan rektum, yang membungkus bagian
posteroinferior tepat di depan sakrum.
Usus besar menyerap air dari residu makanan yang tidak dapat dicerna dan
menghilangkannya sebagai kotoran. Usus besar menunjukkan tiga fitur unik: coli
teniae, haustra, dan epifloid appendage, dan memiliki subdivisi berikut: sekum, usus
buntu, usus besar, rectum (dubur), dan saluran dubur (canal anus).
Coli teniae adalah lapisan longitudinal otot polos dibagi menjadi 3 lapis. Hal ini
menyebabkan keriput dinding, yang membentuk haustra. Epiploid appendage adalah
kantong kecil peritoneum viseral yang penuh dengan lemak.
.https://www.academia.edu/19121193/Anatomi_Sistem_Pencernaan . Diakses
pada tanggal 25 November 2018.
KEGIATAN PRAKTIK III
SISTEM PERNAFASAN
A. Petunjuk
1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik deskripsi
materi yang ada pada awal bab ini.
2. Sesudah itu, mualailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan cermat
3. Diskusikan dengan teman-teman Anda permasalahan yang masih belum jelas dan
apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan kepada pengajar atau
pembimbing
4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal latihan yang
diberikan pembimbing
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan konsep Sistem Pernafasan
Hidung terbagi menjadi hidung luar, yang dibentuk oleh tulang rawan hialin
dan tulang tengkorak, dan rongga hidung, yang seluruhnya berada di dalam
rongga tengkorak. Bagian depan hidung dilapisi kulit, mengandung kelenjar
keringat, kelenjar sebasea, dan rambut (vibrissae) yang berfungsi sebagai filter
kasar untuk menahan partikel besar memasuki rongga hidung.
2. Pharynx
Gambar 1. Faring
3. Larynx
Laring menempel di bagian superior tulang hyoid, membuka laringofaring, dan
menempel di bagian inferior trakea. Laring berupa saluran udara terbuka, mengarahkan
makanan dan udara ke jalur yang benar, dan menghasilkan suara melalui pita suara.
Laring terdiri dari tulang rawan hialin: tiroid, krikoid, arittenoid berpasangan,
kornik, dan runcing; dan epiglotis, yaitu tulang rawan elastis.
Ligamen vokal membentuk inti lipatan mukosa, pita suara sebenarnya, yang
bergetar saat udara melewatinya untuk menghasilkan suara.Lipatan vokal dan ruang
medial di antara keduanya disebut glotis.
Gambar 2. Laring
4. Bronchi dan Subdivisi : cabang Bronki
Zona konduksi terdiri dari bronki primer kanan dan kiri yang memasuki
setiap paru-paru dan terbagi menjadi bronkus sekunder yang menuju setiap
lobus paru-paru. Cabang bronki sekunder menjadi beberapa bagian bronki
tersier, yang akhirnya bercabang menjadi bronkiolus
Ketika jalan napas menjadi semakin kecil, tulang rawan pendukung
berubah karakter sampai akhirnya tidak ada lagi di bronkiolus. Zona
pernafasan dimulai dari terminal bronkiolus masuk ke bronkiolus pernapasan
yang berakhir di saluran alveolar dalam kantung alveolar (saccus alveolus),
yang terdiri dari alveoli.
Alveoli dikelilingi oleh serat elastis dan jaringan kapiler yang
luas. Alveoli memiliki pori-pori alveolar terbuka untuk menyamakan tekanan
dan memiliki makrofag alveolar untuk melakukan fagositosis partikulat yang
masuk ke dalam alveoli.
Selaput pernapasan terdiri dari lapisan tunggal epitel skuamosa, sel tipe-I,
dikelilingi oleh lamina basal. Interspersed di antara sel tipe-I adalah sel tipe
cuboidal-II mensekresikan surfaktan.
Gambar 3. Bronkioli-Alveoli
34
5. Paru dan Pleura
E. Mekanisme Pernafasan
Gambar 4. Otot pernafasan: (a) otot intercostal eksternal dan diafragma pada awal
inspirasi, (b) tindakan otot tambahan untuk melanjutkan inspirasi, (c) mundur dari organ
perut, menyebabkan diafragma ke kubah saat rileks, (d) tindakan otot selama ekspirasi
paksa
F. Refrensi
36
KEGIATAN PRAKTIK IV
SISTEM ENDOKRIN
A. Petunjuk
1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik
deskripsi materi yang ada pada awal bab ini.
2. Sesudah itu, mualailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan
cermat
3. Diskusikan dengan teman-teman Anda permasalahan yang masih belum
jelas dan apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan kepada
pengajar atau pembimbing
4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal
latihan yang diberikan pembimbing
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian dan konsep Sistem Endokrin
37
kelenjarnya melalui saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar di
dalam jaringan kelenjar.
1. Kelenjar hipofisis
Kelenjar hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam – macam hormon yang mengatur
kegiatan kelenjar lainnya.
38
a. Hormon somatotropin : merangsang sintesi protein & metabolisme lemak
serta merangsang pertumbuhan tulang.
b. Hormon tirotropin : mengontrol pertumbuhan & perkembangan
kelenjar gondok.
c. Adrenocorticotropic hormone (ACTH) : Mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal.
d. Follicle Stimulating Hormone (FSH) : pada perempuan merangsang
pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan estrogen sedangkan pada
pria merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)
e. Luteinizing Hormone (LH) : Mempengaruhi pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan progestron
39
Hormon yang dihasilkan yaitu
a. Oksitosin : Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama
proses melahirkan
b. Hormon ADH : Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah
dengan cara menyempitkan pembuluh darah
2. Kelenjar Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di
leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga
bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba,
tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa
tampak dibawah atau di samping jakun
.
Gambar 3. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid mempunyai fungsi sebagai berikut:
(1) Metabolisme
Metabolisme berkaitan penggunaan makanan yang diserap oleh tubuh. Bahan
makanan akan dibakar menjadi panas dan energi untuk aktivitas.Terlalu aktif atau
kurang aktif kelenjar ini akan menyebabkan perubahan fisis dalam berat badan. Tiroid
memproduksi tiroksin yaitu hormon yang meningkatkan laju dari aktivitas hampir di
seluruh reaksi kimia dalam sel-sel tubuh.
(2) Pertumbuhan dan perkembangan
Tiroid memproduksi hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan tulang. Di
samping itu, juga mengontrol tingkat kalsium dengan kalsitonin—hormon yang
40
mengatur pergerakan kalsium ke dalam tulang. Kerja tiroid berlawanan dengan kerja
dari hormon paratiroid yang bersifat meningkatkan pembongkaran kalsium dari tulang.
Efek dari hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitari tidak berarti tanpa adanya
tiroksin.
(3) Pengeringan kulit
Tiroid juga mengontrol kesehatan kulit. Kurang aktifnya tiroid akan
menyebabkan kulit menjadi kering. Lapisan paling luar dari kulit akan menjadi kering,
sel-sel mati, dan akan selalu dari lapisan pertumbuhan. Jika laju sel-sel yang diganti
abnormal, akan terjadi kekeringan. Defisiensi dan dari fungsi tiroid langsung
mengontrol lajini.
(4) Kolesterol
Tiroid mempunyai pengaruh pada tingkat kolesterol dalam tubuh. Kolesterol
adalah bahan seperti lemak yang ditemukan dalam banyak jaringan dan merupakan
komponen yang menyebabkan penyumbatan arteri. Jika tingkat kolesterol terlalu
tinggi, hal ini dapat menyebabkan arteriosklerosis atau pengerasan arteri.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid, yang mengendalikan kecepatan
metabolisme tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh
melalui 2 cara:
1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat.
Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu
suatu eleman yang terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap
yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan,
beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk
kembali menghasilkan hormon tiroid.
Tubuh memiliki mekanisme yang runit untuk menyesuaikan kadar hormon
tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan
thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan
thyroid-stimulating hormone (TSH). Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang
kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam
darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam
jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka
kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan
41
balik.
Hormon tiroid terdapat dalam 3 bentuk:
1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya
memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu
tri-iodo-tironin (T3). Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif,
sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri.
3. Kalsitonin
Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu. Sebagian besar T4
dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak
terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh mempertahankan jumlah hormon tiroid
yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil.
Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus bekerjasama
secara benar:
- hipotalamus
- kelenjar hipofisa
- hormon tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4 menjadi T3
di dalam hati serta organ lainnya).
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin di leher yang memproduksi
hormon paratiroid. Manusia biasanya mempunyai empat kelenjar paratiroid, yang
biasanya terdapat di bagian belakang kelenjar tiroid atau kelenjar yang dekat dengan
kelenjar tiroid sehingga disebut dengan "paratiroid".
Sekresi paratiroid, yaitu hormon paratiroid, mengatur metabolisme zat kapur
didalam darah dan tulang. Hipoparatiroidisma, yaitu kekurangan kalsium dalam isi
darah atau hipokalsemia, mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala
khas kejang dan konvulsi,khususnya pada tangan dan kaki yang disebut karpopedal
spasmus. Simtom-simtom ini dapat cepat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hormon Paratiroid bisa menurun sangat rendah pada pasien post operasi
pengangkatan kelenjar tiroid karena ikut terangkatnya kelenjar paratiroid yang
akibatnya adalah penurunan kadar kalsium dalam darah hipokalsemia. Hormon
42
Paratiroid mengakibatkan : peningkatan resorpsi kalsium dari tulang, peningkatan
reabsorbsi kalsium di ginjal, peningkatan absorbsi kalsium di Saluran cerna oleh
Vitamin D. Namun, Peningkatan kadar hormon paratiroid juga mengakibatkan
penurunan kadar fosfat dalam darah, karena hormon ini meningkatkan sekresi fosfat
dalam darah.
Hiperparatiroidisma atau over-aktivitas kelenjar byasanya ada sangkut pautnya
dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu,
kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimsukkan kembali ke dalam serum
darah, dengan akibat terjadinya penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa
bagian keropos, yang byasa dikenal dengan osteitis fibrosa sistika, karena terbentuk
kista pada tulang. Kalsiumnya diendapkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan
batu dinjal dan kegagalan ginjal.
4. Kelenjar Timus
43
Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon
pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan
hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin.
5. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang terletak dia atas tiap ginjal.
Kelenjar ini kaya akan persediaan darah. Baik secara anatomi maupun fungsional,
kelenjar itu terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian luar disebut koerteks adrenal
dan bagian dalam disebut medula adrenal. Bagian medula menghasilkan hormon
adrenalin(epinefrin). Adrenalin berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah
sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat, mengubah
glikogen(gula otot) menjadi glukosa(gula darah). Bersama hormon insulin(sekret dari
kelenjar prakreas), mengatur kadar gula dalam darah sampai 0,1%.
44
F. Refrensi
45